2. A. Teknik peledakan dalam bidang pertambangan memiliki tujuan yang berbeda dengan
peledakan yang digunakan dibidang lainnya . jelaskan pernyataan tersebut!
Jawaban :
- Peledakan pada bidang Pertambangan bertujuan untuk memberai massa batuan
guna mempermudah kegiatan penambangan.
- Peledakan pada bidang lain contohnya untuk merubuhkan bangunan. Kegiatan
ini dilakukan untuk merubuhkan bangunan agar lebih mudah dibangun
kembali.
B. Enegi peledakan merupakan suatu bentuk energi kinetik, jelaskan dan bagaimana
hubungannya dengan hukum termodinamika!
Jawaban : Dalam hukum pertama termodinamika, kita diperkenalkan dengan sebuah
besaran baru, yakni energi dalam (U). Energi dalam merupakan jumlah total energi
kinetik molekul-molekul dan energi potensial yang timbul akibat adanya interaksi antara
atom-atom penyusun molekul atau interaksi antara molekul-molekul penyusun suatu
benda atau makhluk hidup. Setiap benda tersusun dari atom-atom atau molekul-molekul.
Dengan demikian, setiap benda yang ada di alam semesta ini pasti punya energi dalam.
Setiap proses perpindahan energi yang melibatkan Kalor dan Kerja akan mengakibatkan
perubahan energi dalam. Hal ini yang kita bahas dalam hukum pertama termodinamika.
Hukum pertama termodinamika adalah hukum kekekalan energi
C. Bagaimana mekanisme pecahnya massa batuan oleh adanya proses peledakan pada
massa batuan, jelaskan !
Jawaban: Proses pecahnya batuan akibat peledakanKonsep yang di pakai disini adalah
proses pemecahan dan reaksi-reaksi mekanik dalam batuanhomogen. Perlu ditekankan
bahwa sifat mekanis dalam batuan yng homogen akan berbeda dari sifatmekanis batuan
yang mempunyai rekahan dan heterogen seperti yang sering di jumpai dalamperkerjaan
peledakan.Proses pemecahan batuan dibagi menjadi tiga tahap :
a. Proses pemecahan tahap I Pada saat bahan peledak meledak, tekanan tinggi yang
ditimbulkan akan menghancurkanbatuan di daerah sekitar lubang tembak. Gelombang
kejut (Shock wave) yang meninggalkanlubang tembak merambat dengan kecepatan
9.000 – 17.000 ft/det akan mengakibatkantegangan tangensial (tangensial stress) yang
menimbulkan rekahan radial (radial cracks) yangmenjalar dari daerah lubang tembak.
Rekahan radial pertama terjadi dalam waktu 1-2 ms.
b. Proses Pemecahan tahap II Tekanan akibat gelombang kejut yang meninggalkan
lubang tembak pada proses pemecahantahap I adalah positif. Apabila gelombang kejut
mencapai bidang bebas (free face), gelombangtersebut akan dipantulkan. Bersamaaan
dengan itu tekanannya akan turun dengan cepat dankemudian berubah menjadi negatif
serta menimbulkan gelombang tarik (tension wave)gelombang tarik ini merambat
kembali ke dalam batuan. Oleh karena batuan lebih keciltahananya terhadap tarikan
(tension) daripada tekanan (compression), maka akan terjadirekahan-rekahan (primary
failure cracks) karena tegangan tarik (tensile stress) yang cukup kuat sehingga
menyebabkan terjadinya “scabbing” atau “spalling” pada bidang bebas. Dalam proses
pemecahan tahap I dan II fungsi energy yang ditimbulkan oleh gelombang kejut adalah
membuat sejumlah rekahan-rekahan kecil pada batuan. Secara teoritis jumlah energy
gelombang kejut hanya berkisar antara 5-15 % dari energy total bahan peledak. Jadi
gelombangkejut tidak secara langsung memecahkan batuan, tetepi mempersiapkan
kondisi batuan untuk proses pemecahan tahap akhir.
c. Proses pemecahan tahap III Dibawah pengaruh tekanan yang sangat tinggi dari gas-
gas hasil peledakan maka rekahan radial utama (tahap II) akan diperlebar/diperbesar
secara cepat oleh efek kombinasi dari tegangan tarik yang disebabkan kompresi radial
dan pembajian. Apabila massa di depan lubang tembak gagal mempertahankan posisinya
dan bergerak ke depan maka tegangan tekan tinggi yangberada dalam batuan akan
dilepaskan, seperti spiral kawat yang di tekan kemudian dilepkan.Akibat pelepasan
tegangan ini akan menimbulkan tegangan tarik yang begitu besar di massabatuan.
Tegangan inilah yang menyebabkan pecahnya batuan.
4. Suatu proses peledakan (secondary blasting), dengan menggunakan bahan peledak dengan
kecepatan detonasi (VOD) 6000 m/s, dengan specific gravity bahan peledak 2,8
gram/cm3.
A. Berapakah detonation pressure yang dihasilkan ( dalam Mpa)
B. Berapakah explotion pressure yang dihasilkan (dalam Mpa)
−7 2
4 , 18 x 10 XSGex Ve
Jawaban :a. P=
1+(0 , 8 x SGe)
Diketahui : SGe = 2,8 gram/cm3
Ve = 6000 m/s 19680 ft/s
−7 2
4 , 18 x 10 X 2 , 8 gr /cm 3 x 1968 0 ft /s
P=
1+(0 , 8 x 2.8 gr /cm 3)
P=139,90 Kbar 1 kbar = 100 Mpa
=13390 Mpa
5. A. Jika untuk memecah suatu bongkah batuan dibutuhkan detonation pressure sebesar
45000 Psi dengan spesisific gravity bahan peledak yang digunakan adalah 2,5 gr/cm3,
berapakah kecepatan detonasi (VOD) bahan peledak yang dibutuhkan ?
Jawaban : Diketahui : P = 45000 Psi = 3102,6408 Bar
= 3,1 Kbar
SGe = 2,5 m/cm3
2 P(1+ ( 0.8 x SGe ))
Ve = −7
4 , 18 x 10 x SGe
Ve=
√ 3 , 1(1+0 , 8 x 2 , 5)
4 , 18 x 10−7 x 2 ,5
Ve = 2983,206585 ft/s
Parameter Massa Batuan
Pada kegiatan peledakan tidak akan lepas dari batuan (material), karena pada dasarnya
kegiatan peledakan bertujuan untuk memecahkan batuan agar lebih mudah saat melakukan
kegiatan penambangan. Batuan memiliki massa yang menunjukan tingkat kekerasan pada
batuan itu sendiri. Untuk mengetahui massa batuan, terdapat beberapa parameter yang
mengklasifikasikan massa batuan tersebut. Metode yang digunakan untuk mengklasifikasikan
massa batuan adalah Rock Mass Rating (RMR) dimana RMR adalah pembobotan massa
batuan dari Bieniawski (1989) dimana terdapat lima (5) parameter yang diperhitungkan dalam
sistem pengkelasan RMR, yaitu kekuatan batuan, Rock Quality Designation (RQD), spasi
diskontinuitas, kondisi permukaan diskontinuitas dan kondisi keairan yang memiliki nilai
bobot masing-masing sesuai dengan Gambar 2.1 dibawah ini.
5. Air Tanah
Kondisi air tanah dilihat dari daerah sekeliling pengukuran, apakah terdapat air
yang mengalir atau bahkan kering. Samakin kering semakin menandakan batuan
tidak lapuk atau baik.
Untuk mengetahui massa batuan dapat menggunakan metode RMR dimana akan
didapatkan nilai total dari setiap parameter yang akan menunjukan kualitas batuan tersebut
berdasarkan nilai total (Lihat Tabel 2.1).
Massa batuan sangat berpengaruh terhadap kegiatan peledakan. Pengaruhnya akan
berdampak kepada bahan peledak yang digunakan untuk melakukan kegiatan peledakan.
Semakin baik kualitas batuan menandakan batuan tersebut semakin keras, kekerasan batuan
tentu juga menuntut agak ledakan yang dihasilkan bahan peledak lebih besar agar fragmentasi
ledaknya lebih luas. tinjauan terhadap sifat fisik dan mekanik batuan serta parameter massa
batuan agar dapat menentukan rancangan geometri usulan yang dapat mengoptimalkan hasil
peledakan.
Kesimpulan
Peledakan adalah kegiatan memecahkan batuan yang keras dan berjumlah banyak. Pada
kegiatan penambangan terdapat dua parameter penting yaitu parameter marssa batuan dan
parameter bahan peledak.
Parameter massa batuan merupakan parameter untuk menentukan kekerasan batuan
sebelum dilakukan kegiatan peledakan agar mengetahui lebih baik menggunakan bahan
peledak yang mana atau seperti apa
Parameter bahan peledak merupakan parameter untuk menentukan fragmentasi ledakan
yang dihasilkan dari bahan peledak tersebut. Parameter bahan peledak ada untuk mengkontrol
kegiatan peledakan melalui bahan peledak.