Anda di halaman 1dari 18

TUGAS FORENSIK

LEDAKAN

Disusun oleh:
1. Agustin/1611C2099
2. Muhammad Jisman Senen/1711C2017
3. Rati Julianti Siregar/1711C2022
4. Rizka Nike Anjeria/1711C2052
5. Sarsiti/1712C2003

SEKOLAH TINGGI ANALIS BAKTI ASIH


BANDUNG
2017/2018
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ledakan adalah peristiwa pelepasan energi dalam jumlah cukup besar pada

volume ruang yang cukup sempit dalam tempo singkat. Ledakan dapat

mengakibatkan kecelakaan yang serius, menghasilkan kerugian materi dan kehidupan

yang besar serta menimbulkan dampak yang luas baik sosial, ekonomi maupun

politik, seperti ledakan yang terjadi di PT. Panca Buana Cahaya Sukses bergerak di

bidang pembuatan kembang api kawat di Kosambi. Oleh karena itu, sebagai dasar

upaya pengendalian resiko terhadap bahaya peledakan diperlukan penilaian

berdasarkan pedoman fire and explosioninde (F & EI).

Ledakan dapat berupa ledakan alami maupun ledakan buatan. Ledakan alami

contohnya letusan gunung berapi, sedangkan ledakan buatan contohnya ledakan

menggunakan bom atau dinamit. Peledak buatan yang paling umum adalah peledak

kimia. Ledakan juga dapat terjadi di angkasa.

Peledakan merupakan kegiatan pemecahan suatu material (batuan) dengan

menggunakan bahan peledak atau proses terjadinya ledakan. Suatu operasi peledakan

batuan akan mencapai hasil optimal apabila perlengkapan dan peralatan yang dipakai

sesuai dengan metode peledakan yang di terapkan. Dalam membicarakan

perlengkapan dan peralatan peledakan perlu hendak nya terlebih dahulu dibedakan

pengertian antara kedua hal tersebut. peralatan peledakan (Blasting equipment) adalah

alat-alat yang dapat digunakan berulang kali, misalnya blasting machine, crimper dan

sebagainya. Sedangkan perlengkapan peledakan hanya dipergunakan dalam satu kali

proses peledakan atau tidak bisa digunakan berulang kali. Untuk setiap metode

peledakan, perlengkapan dan peralatan yang diperlukan berbeda-beda.

1
Oleh karena itu agar tidak terjadi kerancuan dalam pengertian, maka dibuat

sistematika berdasarkan tiap-tiap metode peledakan dalam arti bahwa perlengkapan

dan peralatan akan dikelompokan berdasarkan metodenya. Pekerjaan peledakan

adalah pekerjaan yang penuh bahaya. Oleh karena itu, harus dilakukan dengan penuh

perhitungan dan hati hati agar tidak terjadi kegagalan atau bahkan kecelakaan. Untuk

itu operator yang melakukan pekerjaan peledakan harus mengerti benar tentang cara

kerja, sifat dan fungsi dari peralatan yang digunakan. Karena persiapan peledakan

yang kurang baik akan menghasilkan bisa menyebabkan hasil yang tidak sempurna

serta mengandung resiko bahaya terhadap keselamatan pekerja maupun peralatan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan ledakan

2. Apa saja efek ledakan

3. Apa saja tipe-tipe ledakan

4. Apa saja jenis-jenis ledakan

5. Apa yang dimaksud dengan ambang ledakan

6. Apa saja kategori muatan ledakan

7. Bagaimana analisis ledakan

C. Tujuan Penulisan

Untuk mengetahui dan memahami tentang ledakan serta hal – hal yang terkait di

dalamnya, seperti :

1. Definisi ledakan

2. Efek ledakan

3. Tipe-tipe ledakan

4. Jenis-jenis ledakan

5. Ambang ledakan

2
6. Kategori muatan ledakan

7. Analisis ledakan

3
BAB II
ISI

1. Definisi Ledakan

Ledakan adalah peristiwa pelepasan energi dalam jumlah cukup besar pada

volume ruang yang cukup sempit dalam tempo singkat. Energi tersebut bias

berupa energi kimia, energy gas yang tertekan atau bahkan energi listrik. Ledakan

bisa disebabkan oleh pembakaran bahan peledak ataupun bahan mudah meledak,

baik secara sengaja maupun tidak. Salah satu dampak dari ledakan adalah

penjalaran gelombang kejut (shockwave), yakni tekanan kuat tak kasat mata yang

melebihi tekanan atmosfer setempat sebagi hasil dorongan amat sangat kuat, gas-

gas maupun plasma produk ledakan ke udara sekitar.

Ledakan melepaskan energi yang secara praktis disebut energi ledakan.

Ledakan dinyatakan dalam TNT dengan standar 1 kilogram TNT = 4,18 Mega

Joule (MJ). Jika energinya sangat besar, ledakan bisa dinyatakan dalam ton TNT

(1ton TNT = 1.000 kilogram TNT), kiloton TNT (1 kiloton TNT = 1.000 ton

TNT) atau bahkan megaton TNT (1 megaton TNT = 1.000.000 ton TNT).

Ledakan terbesar yang pernah diproduksi umat manusia hingg saat ini adalah yang

dilakukan eks-Uni Soviet dalam uji coba nuklir Tsar Bomba (RDS-220) pada 30

Oktober 1961 TU. Uji coba bom hidrogen yang diledakkan di ketinggian 4.000

meter dpl itu melepaskan energi 50 megaton TNT, atau 2.500 kali lipat lebih

dahsyat daripada bom Hirosima.

Ledakan ini biasanya dapat digambarkan sebagai kejadian yang tiba-tiba dan

cepat jika gas keluar dari ruang tertutup, disertai pelepasan energi dalam bentuk

suhu tinggi, kejutan yang keras dan suara yang keras.

4
Ledakan adalah suatu peristiwa peningkatan tajam dalam volume dan

pengeluaran energi dalam cara yang membahayakan, biasanya dengan

pengeluaran suhu yang tinggi dan penghasilan gas. Pada umumnya, sebuah

ledakan akan menyebabkan gelombang tekanan di tempat lokal di mana ia terjadi.

Ledakan dikategorikan sebagai deflagrasi jika gelombang tersebut adalah

subsonik dan detonasi jika gelombang tersebut adalah supersonik (gelombang

kejut).

Ledakan dapat berupa ledakan alami maupun ledakan buatan. Ledakan alami

contohnya letusan gunung berapi, sedangkan ledakan buatan contohnya ledakan

menggunakan bom atau dinamit. Peledak buatan yang paling umum adalah

peledak kimia. Ledakan juga dapat terjadi di angkasa.

Ledakan adalah kata yang umum, digunakan sehari-hari. Ini adalah salah satu

kata yang kita semua tahu artinya sampai kita mencoba untuk mendefinisikan itu,

ketika tampaknya kurang jelas. Definisi terbaik menyatakan ada tiga faktor yang

perlu dan cukup untuk keberadaan terjadinya ledakan.

Faktor-faktornya adalah :

a. Gas yang dilepaskan

b. Energi yang dilepaskan

c. Poin 1 dan 2 yang dilepaskan secara cepat.

Efek dari tiga kombinasi itu menghasilkan tekanan gas yang tinggi secara

mendadak dan efek dari sekelilingnya yang dijelaskan sebagai sebuah ledakan.

2. Klasifikasi Trauma atau Efek dari Ledakan

a. Primer

Cedera primer adalah cedera langsung yang disebabkan oleh ledakan tekanan

gelombang yang sangat tinggi, atau gelombang kejut. Cedera primer terutama

5
mengenai organ-organ berongga yang mengandung udara karena adanya

perubahan fisiologikal anatomi dari gaya yang dihasilkan oleh gelombang

ledakan sehingga memengaruhi permukaan dan struktur tubuh. Organ-organ

itu seperti :

1) Cedera pada telinga/ cedera pada sistem Auditorius.

Telinga merupakan organ yang paling sensitive mengalami kerusakan

akibat trauma ledakan. Tekanan yang mengenal membrane timpani

berperan penting dan ini dipengaruhi oleh orientasi kepala terhadap

gelombang tekanan.

2) Cedera pada paru-paru

Cedera pada paru-paru penyebab morbiditas dan mortalitas terbesar akibat

ledakn bom. Beberapa penelitian menyabutkan bahwa kematian segara

paling banyak disebabkan oleh perdarahan pulmonal yang disertai dengan

sufokasi. Emboli udara masih juga merupakan penyebab kematian segera.

Besar tekanan yang didapatakibat cedera primer paru lebih dari 40 psi.

kompresi dinding dada yang terjadi berpengaruh terhadap keparahan

cidera.

3) Cedera pada Gastrointestinal

Cedera pada Gastrointestinal tidak selalu terjadi. Cidera pada system ini

terjadi terutama pada kasus-kasus ledakan di dalam air atau ruangan

tertutup. Hal ini terjadi karena traktur gastrointestinal mempunyai ambang

yang lebih tinggi disbanding traktus respittatorius. Mekanisme cidera yang

terjadi sama dengan mekanisme cidera primer paru-paru.

6
b. Sekunder

Cedera fase sekunder merupakan akibat dari fragmen-fragmen bom dan objek

lain yang didorong oleh ledakan seperti puing-puing benda, pecahan kaca,

potongan logam dan beton. Cedera ini dapat mempengaruhi setiap bagian dari

tubuh dan kadang-kadang menyebabakan penetrasi trauma dengan perdarahan.

Kadang-kadang objek yang terdorong dapat tertahan dalam tubuh,

menghalangi aliran darah keluar tubuh.

c. Tersier

Pergerakan udara oleh ledakan menciptakan ledakan angin yang dapat

melempar korban mengenai objek-objek padat. Dampak luka-luka yang timbul

dari jenis trauma ini disebut sebagai cedera tersier dari ledakan. Cedera yang

terjadi polanya mirip dengan korban terlempar dari sebuah kendaraan. Tingkat

keparahan yang terjadi tergantung pada jarak lemparan dan titik tumbuk di

tubuh korban.

d. Kuarter

Cedera kuarter merupakan semua jenis cedera selain dari klasifikasi luka

primer, sekunder, dan tersier. Yang termasuk dalam tipe cedera kuarter adalah

luka bakar, luka remuk, dan cedera pernapasan. Gangguan psikologi akut dan

kronik sering dijumpai pada korban-korban ledakan bom.

3. Tipe-Tipe Ledakan

a. Ledakan Terlokalisir (Low Explosive)

Ledakan terlokalisir atau low explosive adalah kelompok bahan peledak

berdaya rendah, karena memiliki kecepatan peledakan yang lebih kecil

dibandingkan kecepatan suara di udara. Kelompok bahan peledak ini memiliki

kecepatan peledakan mulai dari hanya beberapa cm/detik hingga maksimum

7
400 m/detik. Bubuk petasan atau mercon dan juga kembang api tergolong

dalam kelompok ini. Seperti halnya detonasi, peristiwa ledakan yang

disebabkan kelompok bahan peledak inipun memiliki nama tersendiri yaitu

deflagrasi.

b. Ledakan Tidak Terlokalisir (High Explosive)

Ledakan tidak terlokalisir atau high explosive adalah kelompok bahan peledak

berdaya tinggi, karena memiliki kecepatan peledakan yang lebih besar

dibandingkan kecepatan suara di udara. Tri Aseton Tri Peroksida (TATP)

tergolong kelompok ini, karena kecepatan peledakannya sebesar 5,3 km/detik

atau setara 19.000km/jam. Segolongan dengannya adalah TNT (Tri Nitro

Toluena) yang legendaris. Peristiwa ledakan yang disebabkan oleh kelompok

bahan peledak ini memiliki nama khas sendiri yaitu detonasi.

4. Jenis-Jenis Ledakan

a. Ledakan Mekanik

Ledakan mekanis terjadi akibat dari tekanan yang meningkat dalam

sebuah tempat ke titik dimana tekanan internal melebihi kekuatan tarik bahan

yang mengikat dan menghasilkan pelepasan gas yang tiba-tiba dan cepat,

disertai pelepasan energi dalam bentuk panas atau suara.

Analogi yang sama dapat diterapkan untuk membangun tekanan di

dalam pressure cooke. Jika katup gagal, pemasangan tekanan uap dalam kapal

akan mengatasi kekuatan tarik tempat dan ledakan akan terjadi, melepaskan

uap (panas gas) dan akan disertai oleh suara besar.

Sebuah contoh yang dramatis dari ledakan mekanis adalah BLEVE,

merupakan cairan mendidihkan yang memperluas ledakan uap, yang cair di

bawah tekanan di atas titik didihnya, secara tiba-tiba dan hebat dilepaskan ke

8
atmosfer. Bahan cair yang mudah terbakar seperti bahan bakar gas cair (LPG),

uap air sangat panas hampir pasti akan menyala dan mengakibatkan bahaya

kebakaran besar yang luar biasa.

b. Ledakan Kimia

Ledakan kimia disebabkan oleh konversi yang sangat cepat dari

senyawa peledak padat atau cair menjadi gas, memiliki volume yang jauh

lebih besar daripada substansi yang dihasilkan. Ketika bahan peledak

meleldak, gas yang yang hasilkan akan meluas 10.000 hingga 15.000 kali

lebih besar daripada volume asli bahan peledak. Perluasan gas yang dihasilkan

ini cukup cepat, mencapai kecepatan sekitar 8.000 hingga 9.000 meter per

detik. Suhu yang hasilkan oleh konversi yang solid kedalam keadaan gas dapat

mencapai 3.000 sampai 4.000 derajat celcius. Seluruh prosesnya memakan

waktu hanya sepersekian detik dengan disertai kejutan dan suara keras.

c. Ledakan Nuklir

Ledakan atom dapat dihasilkan oleh fisi (pemisahan inti atom) atau

fusi (bergabung bersama dibawah kekuatan luar biasa inti atom). Ketika fisi

atau fusi terjadi, pelepasan yang luar biasa dari enegi, panas, gas, cahaya dan

gucangan berlangsung. Bom nuklir yang dijatuhkan di Jepang pada Perang

Dunia II yang dinilai setara dengan 40 juta pon (jutaan kg) TNT dalam

kekuatan ledak, namun jumlah bahan fisi yang diperlukan untuk menghasilkan

energi ini beratnya sekitar 1 kg.

d. Ledakan ledakan Kombinasi

Beberapa ledakan menunjukkan karakteristik dari lebih dari satu jenis

ledakan. Tabung gas besar dalam api akhirnya dapat pecah, yang

9
menyebabkan ledakan mekanis. Pelepasan gas yang dihasilkan dapat

menyebabkan ledakan bahan bakar cair.

5. Ambang ledakan (explosive limit)

Dari sebuah gas atau uap adalah batas-batas konsentrasi suatu gas di udara,

yang diperlukan untuk terpicu dan meledak. Setiap gas memiliki dua ambang

ledakan, (lower explosive limit, LEL) dan (upper explosive limit, UEL). Jika

konsentrasi gas tersebut berada dibawah LEL, maka ledakan tidak akan terjadi

karena kurangnya bahan bakar, jika konsentrasi berada di atas UEL, maka tidak

tersedia cukup oksigen untuk memulai reaksi.

Menurut definisi NFPA (Asosiasi Perlindungan Kebakaran Nasional di AS),

suatu ledakan (explosion) berarti suatu letupan dari suatu kontainer atau wadah

akibat tekanan internal dari deflagrasi atau detonasi.

6. Kategori Muatan Ledakan

Ledakan beban pada struktur dapat disebabkan oleh ledakan eksternal atau

internal, juga dikenal sebagai ledakan tak terbatas. Dua kelompok utama dapat

dibagi ke dalam kategori tergantung pada muatan ledakan yang diproduksi pada

atau dalam struktur ledakan.

a. Muatan Ledakan Luar

Ledakan udara bebas. Ledakan yang terjadi berdekatan di atas sebuah

struktur sedemikian rupa sehingga tidak ada amplifikasi gelombang awal

ledakan terjadi antara sumber peledak dan struktur (yaitu ledakan jauh dari

permukaan mencerminkan seperti tanah).

Ledakan udara. Lingkungan ini diproduksi oleh ledakan, yang terjadi

di atas permukaan tanah dan jarak jauh dari struktur sehingga awal gelombang

ledakan impinges di permukaan tanah sebelum kedatangan pada struktur.

10
Gelombang awal (gelombang kejadian) dan pantulan gelombang gabungan

untuk membentuk sebuah front yang dikenal sebagai depan mach. Permukaan

ledakan. Situasi ini akan terjadi ketika peledakan terletak dekat atau tanah

sehingga kejut awal diperkuat pada titik ledakan karena untuk tanah refleksi.

b. Muatan Ledakan Internal

Ledakan sepenuhnya terbatas akan diproduksi dalam atau berdekatan

dengan struktur, yang memiliki satu atau lebih permukaan membuka ke

atmosfer. Gelombang awal akan dikuatkan oleh bagian-bagian tak rapuh dari

struktur yang membentuk gelombang ledakan yang menjalar lolos dari

struktur.

Sebagian ledakan terbatas. Ledakan jenis ini akan menghasilkan dalam

sebuah ledakan sebuah struktur bukaan terbatas ukuran dan/atau permukaan

yang rapuh. Gelombang awal akan diperkuat dan bersama dengan produk-

produk dari ledakan akan disebarkan ke atmosfer setelah periode waktu yang

tebatas. Kurungan produk guruh (suhu tinggi dan produk gas) dikaitkan

dengan membangun quasi-statis atau gas tekanan. Tekanan yang berhubungan

dengan ledakan ini akan berdurasi lebih lama daripada apa pun di atas.

Sepenuhnya dibatasi. Kurungan penuh ledakan terkait dengan jumlah

total penahanan ledakan oleh struktur. Ledakan internal akan terdiri dari

unvented shock dan tekanan quasi-statis jangka waktu yang sangat lama, yang

merupakan fungsi dari tingkat penahanan.

Perlu diketahui bahwa :

1) Beberapa ledakan dapat terjadi dan akan mengakibatkan efek yang berbeda

dan durasi untuk satu peristiwa.

11
2) Dengan ledakan muatan internal, struktur mungkin sengaja dirancang

untuk gagal aman melalui panel rapuh atau mungkin diperlukan untuk

sepenuhnya membatasiledakan untuk menhindari lebih lanjut tekanan

ledakan di daerah sekitarnya, dan

3) Ledakan juga dapat terjadi di bawah air dan di bawah tanah, menghasilkan

efek loading lainnya pada sttruktur.

7. Analisis Ledakan

a. Identifikasi Personel

Identifikasi korban secara forensik pada prinsipnya adalah pembandingan data

sebelum meninggal (ante mortem) dan data setelah meninggal (postmortem).

Semakin banyak data yang cocok, maka akan semakin yakin kita bahwa

korban adalah benar Tuan X. Sebaliknya, jika ditemukan ada ketidaksesuaian,

maka kita juga yakin bahwa korban adalan bukan Tuan X.

b. Pemeriksaan DNA

Ada dua tahapan pemeriksaan DNA yang dapat dilakukan.

1) Tahapan pertama adalah penggolongan serpihan atau potongan tubuh

melalui matching analysis. Pada analisis ini berbagai potongan tubuh

manusia diperiksa profil DNA nya.

2) Pada tahapan berikutnya akan dibuktikan identitas individu masing-masing

melalui FCM analysis.

c. Pemeriksaan Korban Bom

Korban meninggal akibat bom dapat dikenali dari keadaannya yang umumnya

hancur tercerai berai untuk korban yang berada dekat dengan pusat ledakan.

Ledakan bom terhadap korban yang dekat dari pusat ledakan secara langsung

akan mengakibatkan luka-luka ledakan berupa tubuh yang hancur berkeping,

12
dan amputasi pada berbagai bagian tubuh. Ledakan dari daerah bawah tubuh

misalnya akan menyebabkan amputasi tungkai bawah dengan kepala utuh,

sedangkan bom yang dililitkan pada tubuh akan menghancurkan batang tubuh

dan juga sebagian kepala bagian bawah. Atas dasar pola luka tersebut dokter

forensik akan dapat memperkirakan posisi korban terhadap bom yang

meledak.

8. Contoh Kasus Ledakan

Sebuah gudang kembang api milik PT Panca Buana Cahaya Sukses yang

berada di Komplek Pergudangan 99, Jalan Raya SMP Negeri 1 Kosambi, RT 20

RW 10, Desa Belimbing, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang terbakar

dan meledak, Kamis (26/10/2017). Akibat insiden hebat itu, 47 orang tewas

terpanggang dan 46 lainnya mengalami luka berat maupun ringan yang tercatat di

tiga rumah sakit. Yakni RSU Kabupaten Tangerang, RS Ibu Anak Bun Kosambi

dan RS Mitra Husada.

Para korban baik yang tewas mau pun luka luka merupakan para karyawan

yang sedang bekerja dan mencoba menyelamatkan diri. Para para korban tersebar

di tiga rumah sakit yakni RSU Kabupaten Tangerang, RS Ibu Anak Bun Kosambi

dan RS Mitra Husada. Namun sebagian besar korban berada di RS Anak dan

Bunda BUN Kosambi,” ungkap Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol

Harry Kurniawan.

Untuk korban tewas, rata rata lantaran tak bisa menyelamatkan diri. “Kondisi

korban tewas sendiri sangat mengenaskan, sudah hangus dan sulit dikenali dan

kemudian langsung dikirim ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta. Kebakaran terjadi

sekitar pukul 09.00 di PT Panca Buana Cahaya Sukses di kawasan perjuangan

Dadap, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang. PT Panca Buana Cahaya

13
Sukses bergerak di bidang pembuatan kembang api kawat. Pabrik milik Indra

Liyono (40) itu sudah beroperasi dua bulan. Menurut saksi matakebakaran terjadi

setelah terdengar ledakan di bagian pembuatan kembang api. “Terdengar suara

ledakan dan atap bangunannya jebol. Ledakan itu menimbulkan api, sehingga

terjadi kebakaran. musibah ini memakan korban banyak karena ledakan kuat yang

terjadi. Petugas BPBD Kabupaten Tangerang baru menerima informasi itu pukul

9.45 WIB. Dan kemudian mengerahkan unit dari tiga pos dan pukul 10.00 WIB

sudah dilokasi. Satu jam kemudian, api berhasil dipadamkan, dan karyawan yang

berada di luar pabrik bisa dikeluarkan dengan selamat. Tapi , karyawan yang

berada di belakang bangunan sulit dikeluarkan. “Tak lama kemudian ledakan

kedua terjadi sangat kuat dan membuat tembok ambrol, korban bertambah

semakin banyak. Menurut pakar forensik dari Universitas Gajah Mada Dr.

Dewanto Yusuf Priambodo, dalam kasus ledakan kembang api di Kosambi,

Dewanto tidak melihat ada dampak seperti efek bom terhadap para korban. Meski

gosong akibat terbakar, mayoritas organ tubuh para korban terlihat masih utuh,

tidak terburai seperti pada korban bom. Dewanto menilai, penyebab banyak

kematian bukanlah ledakan. Namun karena asap tebal akibat terbakarnya bahan

baku kembang api. Apalagi partikel logam dalam asap yang dipancarkan oleh

kembang api berbeda dari asap lain. Menurut riset penelitian toksikologi dari

Institut Of Environmental Assesment and Water Research (IDAEA-CSIC)

menyebut bahwa partikel logam asap dari bahan baku kembang api bersiafat

bioakfif, dan mempercepat sesak napas.

14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Ledakan adalah peristiwa pelepasan energi dalam jumlah cukup besar pada

volume ruang yang cukup sempit dalam tempo singkat. Energi tersebut bias

berupa energi kimia, energy gas yang tertekan atau bahkan energi listrik. Ledakan

bisa disebabkan oleh pembakaran bahan peledak ataupun bahan mudah meledak,

baik secara sengaja maupun tidak. Salah satu dampak dari ledakan adalah

penjalaran gelombang kejut (shockwave), yakni tekanan kuat tak kasat mata yang

melebihi tekanan atmosfer setempat sebagi hasil dorongan amat sangat kuat, gas-

gas maupun plasma produk ledakan ke udara sekitar.

Ledakan terbagi atas 4 yaitu, ledakan kimia, ledakan mekanik, ledakan nuklir

dan ledakan kombinasi. Klasifikasi trauma ledakan dibedakan atas 4 yaitu, primer,

sekunder, tersier dan kuarter.

Setiap gas memiliki dua ambang ledakan, (lower explosive limit, LEL) dan

(upper explosive limit, UEL). Jika konsentrasi gas tersebut berada dibawah LEL,

maka ledakan tidak akan terjadi karena kurangnya bahan bakar, jika konsentrasi

berada di atas UEL, maka tidak tersedia cukup oksigen untuk memulai reaksi.

Kategori muatan ledakan dibedakan menjadi dua yaitu muatan ledakan luar

dan muatan ledakan internal. Klasifikasi trauma atau efek dari ledakan meliputi

trauma atau efek primer, sekunder, tersier, dan kuarter. Analisis ledakan meliputi

pemeriksaan personal, pemeriksaan DNA dan pemeriksaan korban bom.

15
DAFTAR PUSTAKA

http://alboinbahari.blogspot.co.id/2015/07/semester-6-k3.html (diakses 9 Februari

2018).

https://ekliptika.wordpress.com/2016/12/19/bom-ledakan-dan-dampak-gelombang-

kejutnya/ (diakses 9 Februari 2018).

https://tirto.id/apa-kata-pakar-ledak-dan-forensik-soal-ledakan-pabrik-kembang-api-

crme (diakses 11 Februari 2018).

http://unitjibom.blogspot.co.id/2009/02/unit-jibom-subden-gegana-sat-

brimobda_13.htlm?m=1 (diakses 10 Februari 2018).

https://www.scribd.com/mobile/document/363469857//makalah-forensik-BAB-I-

SELESAI (diakses 10 Februari 2018).

16
17

Anda mungkin juga menyukai