Anda di halaman 1dari 7

JURNAL PRAKTIKUM TEKNIK PELEDAKAN

BLASTING AGENT DAN OXYGEN BALANCE

Awal Ashar Arif1, Putra Pratama 2, Putra pratama2


1. Praktikan Teknik Peledakan Laboratorium Pengeboran dan Peledakan
Universitas Muslim Indonesia
2. Asisten Praktikum Teknik Peledakan Laboratorium Teknik Peledakan
Universitas Muslim Indonesia
Email : Awalashararif@gmail.com

SARI

Praktikum ini bertujuan untuk mengenal dan mengetahui proses pemberaian material ( rock
loosening) yang memanfaatkan energi ledak dari hasil reaksi bahan-bahan peledak. Teknik
peledakan digunakan sesuai dengan tujuan peledakan dan proses pekerjaan selanjutnya
yang berhubungan dengan hasil peledakan untuk mendapatkan fragmentasi yang seragam
dan sesuai dengan ukuran yang diharapkan maka harus memperhatikan desain peledakan
dan keadaan geologi lapisan batuan dan komposisi bahan peledak yang di pakai pada saat
melakukan kegiatan pembongkaran. Dan berdasarkan percobaan yang telah dilakukan
penempatan bahan peledak dibagian atas relatif akan menimbulkan asap yang banyak dan
penempatan bahan peledak yang dibawah dan di tengah akan membuat daya ledak
berkurang, untuk itu diperlukan bahan peledak yang sesuai untuk melakukan kegiatan
peledakan.

Kata kunci : Asap, Fragmentasi, Peledakan

ABSTRACT

This practice aims to recognize and know the process of rock loosening that utilizes explosive
energy from the reaction of explosives. Blasting techniques are used in accordance with the
purpose of blasting and subsequent work processes related to the results of blasting to obtain
uniform fragmentation and according to the expected size, it must pay attention to blasting
designs and geological conditions of rock layers and composition of explosives used during
demolition activities. And based on experiments that have been carried out the placement of
explosives in the upper part will relatively cause a lot of smoke and the placement of
explosives below and in the middle will make explosive power reduced, for that it is necessary
for explosives that are suitable for blasting activities.

Keywords : Blasting, Fragmentation, Smoke

21
I. Pendahuluan
Blasting (Peledakan) adalah proses dibanding dari sumber energi lainnya,
pemberaian material (rock loosening) yang maka pengklasifikasian bahan peledak
memanfaatkan energi ledak dari hasil kimia lebih intensif diperkenalkan.
Pertimbangan pemakaiannya antara
reaksi bahan-bahan peledak (Modul Juru
lain, harga relatif murah, penanganan
ledak 2011). Menurut Teknik Sipil teknis lebih mudah, lebih banyak variasi
peledakan adalah proses penghancuran waktu tunda ( delay time) dan
struktur buatan dengan menghancurkan dibanding nuklir tingkat bahayanya
sistem sambungannya. Teknik peledakan lebih rendah. Menurut R.L. Ash (1962),
digunakan sesuai dengan tujuan bahan peledak kimia dibagi menjadi :
peledakan dan proses pekerjaan a. Bahan peledak kuat (high explosive)
bila memiliki sifat detonasi atau
selanjutnya yang berhubungan dengan
meledak dengan kecepatan reaksi
hasil peledakan untuk mendapatkan antara 5.000 – 24.000 fps (1.650 –
fragmentasi yang seragam dan sesuai 8.000 m/s).
dengan ukuran yang diharapkan maka b. Bahan peledak lemah (low explosive)
harus memperhatikan desain peledakan bila memiliki sifat deflagrasi atau
dan keadaan geologi lapisan batuan dan terbakar kecepatan reaksi kurang dari
komposisi bahan peledak yang di pakai 5.000 fps (1.650 m/s). Dan menurut JJ.
Manon (1978), bahan peledak kimia
pada saat melakukan kegiatan
diklasifikasikan sebagai berikut :
pembongkaran. Bahan peledak kimia adalah
Tujuan dari praktikum ini yaitu untuk senyawa kimia atau campuran senyawa
memahami reaksi dan klasifikasi bahan kimia yang apabila dikenakan panas,
peledak dan komposisi bahan peledak benturan, gesekan atau kejutan (shock)
kimia (ANFO) serta memahami gas-gas secara cepat dengan sendirinya akan
yang dapat ditimbulkan pada peledakan, bereaksi dan terurai. Ada dua macam
serta gambaran tingkat energi yang istilah untuk reaksi yang terjadi pada
dihasilkan. bahan peledak kimia:
1. Detonation menunjukkan reaksi kimia
II. Tinjauan Pustaka yang terjadi pada bahan peledak
dengan kecepatan > kecepatan suara
Bahan peledak (Ir.S.Koesnaryo
dan menyebabkan shattering effects.
1988), adalah bahan yang berbentuk
2. Deflagaration menunjukkan reaksi
padat,cair, gas atau campuran yang
apabila dikenai suatu aksi atau panas, kimia dengan kecepatan < kecepatan
gesekan atau ledakan akan berubah suara dan menyebabkan heaving
secara kimia menjadi zat – zat lain yang effect.
lebih stabil, yang sebagian atau ANFO adalah singkatan dari
seluruhnya berbentuk gas dan ammonium nitrat (AN) sebagai zat
perubahan tersebut berlangsung dalam pengoksida dan fuel oil (FO) sebagai
waktu yang sangat singkat disertai efek bahan bakar. Ammonium Nitrate yang
panas dan tekanan yang tinggi. digunakan untuk bahan peledak
Bahan peledak diklasifikasikan biasanya berbentuk butiran (prill) yang
berdasarkan sumber energinya menjadi khusus untuk ramuan bahan peledak
bahan peledak mekanik, kimia dan ANFO. Setiap bahan bakar berunsur
nuklir. Karena pemakaian bahan karbon, baik berbentuk serbuk maupun
peledak dari sumber kimia lebih luas

22
cair, dapat digunakan sebagai diklasifikasikan sebagai bahan peledak
pencampur seperti pada tahun 1950-an di lemah (low explosive).
Amerika masih menggunakan serbuk
batura sebagai bahan bakar dan III. Prosedur Kerja
sekarang sudah diganti dengan bahan
bakar minyak, khususnya solar. Di Pertama-tama menyiapkan alat dan
Indonesia perusahaan bahan peledak Pada praktikum mata acara ke dua
yang sudah memproduksi ANFO adalah dilakukan secara virtual melalui Zoom
PT. Dahana dengan merek dagang dimana langkah pertama yaitu asisten
“Danfo” dan PT. Pindad dengan merek menjelaskan tentang mata acara 3
dagang “Panfo”. blasting agen and oxygen balance. Setelah
Secara umum jenis tipe bahan itu, asisten juga memberikan sedikit
peledak terbagi atas : arahan tentang bagaimana pengisian dan
pengerjaan problem set.
Agen peledakan (Blasting Agent)
adalah campuran bahan-bahan kimia
yang tidak diklasifikasikan sebagai
bahan peledak, di mana campuran IV. Hasil Dan Pembahasan
tersebut terdiri dari bahan bakar (fuel) 4.1 Hasil
dan oksida.
Bahan peledak berbasis nitrogliserin 4.1.1 Rumus kimia dan hitung zero
Kandungan utama dari bahan peledak oxygen balance dengan berat
ini adalah nitrogliserin, nitoglikol, keseluruhan (1020 kal/kg):
nitrocotton dan material selulosa. Jawaban:
Nitrogliserin merupakan zat kimia a. Granular dynamit (2C3H5N3O9 +
berbentuk cair yang tidak stabil dan
mudah meledak, sehingga KNO3)
pengangkutannya sangat beresiko tinggi. Berat molekul (BM):
Bahan peledak permissible adalah
bahan peledak yang khusus digunakan 2C3H5N3O9
pada tambang batubara bawah tanah. C = 6 × 12 = 72
Bahan peledak ini harus lulus beberapa
tahapan uji keselamatan yang ketat H = 10 × 1 = 10
sebelum dipasarkan. Pengujian terutama N = 6 × 14 = 84
diarahkan pada keamanan peledakan
dalam tambang batubara bawah tanah O = 18 × 16 = 288 +
yang umumnya berdebu agar bahan = 454
peledak tersebut tidak menimbulkan
kebakaran tambang. KNO3
Black powder atau gun powder K = 1 × 39 = 39
pertama kali dibuat pada abad ke 13 dan
digunakan baik untuk keperluan militer N = 1 × 14 = 14
ataupun penambangan. Komposisi black O = 3 × 16 = 48 +
powder adalah serbuk batubara, garam,
dan belerang. Bahan peledak ini terbakar = 101
cepat sekali, bisa mencapai kecepatan 454 + 101 = 555
rambat 100 ±10 detik per meter atau 60
meter per detik pada kondisi Persentasenya yaitu:
terselubung, tetapi tidak bisa meledak. 2C3H5N3O9 =
454
× 100%
Oleh sebab itu black powder 555

23
= 81,80% = 861,6729 kal/kg

KNO3 =
101
× 100% NaNO3 = 0,1577 × 1023 kal/kg
555
= 161,327 kal/kg
= 18,20%
Berat per 1029 kal/kg: c. Trinitrotoluene (C7H5N3O6 )

2C3H5N3O9 = 0,818 × 1023 kal/kg Berat molekul (BM):

= 836,814 kal/kg C7H5N3O6


C = 7 × 12 = 84
KNO3 = 0,182 × 1023 kal/kg
H=5×1 =5
= 186, 186 kal/kg
N = 3 × 14 = 42
b. Gelatin dynamit (2C3H5N3O9 +
NaNO3) O = 6 × 16 = 96 +

Berat molekul (BM): = 227

2C3H5N3O9 Persentasenya yaitu:


227
C = 6 × 12 = 72 C7H5N3O6 = × 100%
227

H = 10 × 1 = 10 = 100%
N = 6 × 14 = 84 Berat per 1020 kal/kg:
O = 18 × 16 = 288 + C7H5N3O6 = 1 × 1023 kal/kg
= 454 = 1023 kal/kg
NaNO3 d. Nitroglicerin (2C3H5N3O9 )
Na = 1 × 23 = 23 Berat molekul (BM):
N = 1 × 14 = 14 2C3H5N3O9
O = 3 × 16 = 48 + C = 6 × 12 = 72
= 85 H = 10 × 1 = 10
454 + 85 = 539 N = 6 × 14 = 84
Persentasenya yaitu: O = 18 × 16 = 288 +

2C3H5N3O9 =
454
× 100% = = 454
539
Persentasenya yaitu:
84,23%
454
85 2C3H5N3O9 = × 100%
NaNO3 = × 100% = 454
539
= 100%
15,77%

Berat per 1020 kal/kg:


Berat per 1020 kal/kg:
2C3H5N3O9 = 1 × 1023 kal/kg
2C3H5N3O9 = 0,8423 × 1023
= 1023 kal/kg
kal/kg

24
6NH4NO3 = 0,8759 × 1223 kal/kg
4.1.2 Setarakan senyawa 2Al + 6NH4NO3 = 1071,2257 kal/kg
+ CH2 dan hitung zero oxygen CH2 = 0,0255 × 1223 kal/kg
balance dengan berat keseluruhan = 31,18 kal/kg
(1029 kal/kg) 4.1.3 Tabel Blasting agent dan grafik
Jawaban: perbandingan waktu hilangnya
asap setelah peledakan dengan
a. Setarakan
penempatan posisi bahan
2Al + 6NH4NO3 + CH2 peledak (s)
13H2O + CO2 + 6N2 + Al2O3
Berat molekul (BM): Tabel 4.1 Blasting agent
Volum
Volu Berat Waktu
2Al me bahan
e asap
hilangnya Ketera
No hasil
pasir peledak asap setelah ngan
Al = 2 × 27 = 54 (m3) (gr)
peledaka
peledakan (s)
n
1242
1 3.55 10490 12.8 Bawah
0
6NH4NO3 2
1242
3.55 9355 14.7 Tengah
0
N = 12 × 14 = 168 3
0
1242
3.55 9355 17.4 Atas

H = 24 × 1 = 24
O = 18 × 16 = 288 + Grafik Perbandingan
Waktu Hilangnya Asap Setelah Peledakan (s)

= 480 Blasting Agent


CH2 20
18
C = 1 × 12 = 12 16
17,4
14,7
H=2×1 =2 + 14
12,8
12
= 14 10
54 + 480 + 14 = 548 8
6
Persentasenya yaitu: 4
54 2
2Al = × 100% = 9,85% 0
548
480 Bawah Tengah Atas
6NH4NO3 = × 100% = 87,59%
548 Posisi Bahan Peledak Pada Lubang
14 Ledak
CH2 = × 100% = 2,55%
548
Gambar 4.1 Grafik Perbandingan Blasting
Agent Waktu Hilangnya Asap Setelah
Peledakan (s)
Berat per 1029 kal/kg:
2Al = 0,0985 × 1223 kal/kg
= 120,465 kal/kg

25
membutuhkan 12,8 detik yang dimana
Grafik Perbandingan sedikit terjadinya asap yang berlebihan.
Blasting Agent Pada grafik volume asap untuk
peledakan bahan ledak bagian bawah
12000
10490 memiliki volume asap hasil peledakan
Volume Asap Hasil Peledakan

10000
9355 9355 yaitu 10490, sedangkan pada bagian
tengah dan atas menghasilkan volume
8000 asap yang sama yaitu 9355 mungkin
akibat tatanan tempat atau letak dari
6000 bahan peledak yang menghasilkan volume
yang sama atau dari bahan peledak yang
4000
memiliki komponen yang berbeda.
2000
Bawah Tengah Atas V. Kesimpulan
0
Berdasarkan Penjelasan dari R.L.
Posisi Bahan Peledak Pada Lubang
Ledak Ash (1962) dan JJ. Manon (1978) bahwa
klasifikasi bahan peledak terdiri dari
Gambar 4.2 Grafik Perbandingan Blasting beberapa macam yaitu bahan peledak
Agent Volume Asap Hasil Peledakan kuat dan bahan peledak lemah yang
sumber energinya dari bahan kimia
4.2 Pembahasan Sedangkan menurut Mike Smith (1988),
bahan peledak kimia diklasifikasikan
4.2.1 Percobaan I terdiri dari high explosives, blasting agent,
speciality explosives, explosives
Pada percobaan yang pertama subtitutes. Dan berdasarkan percobaan
proses peledakan dilakukan di bagian yang telah dilakukan penempatan bahan
bawah dan bahwa pada saat terjadi
peledak dibagian atas relatif akan
peledakan material tidak terangkat ke
atas, sedangkan pasca peledakan pada menimbulkan asap yang banyak dan
bahwa asap yang dihasilkan sedikit. penempatan bahan peledak yang dibawah
Dengan nilai zero oxygen balance seperti dan di tengah akan membuat daya ledak
pada hasil 4.1 berkurang, untuk itu diperlukan bahan
peledak yang sesuai untuk melakukan
4.2.2 Grafik Perbandingan Blasting
kegiatan peledakan.
Agent

Pada grafik waktu hilangnya asap


setelah dilakukanya peledakan yaitu Ucapan Terima kasih
dengan posisi bahan peledak yang berada
Ucapan terima kasih yang sebesar-
pada bagian atas dengan memiliki waktu
yang paling lama yaitu 17,4 detik, yang besarnya penulis sampaikan kepada :
menandakan bahwa posisi bahan peledak 1. Bapak Ir. Abd. Salam Munir, ST.,
yang ditempatkan pada bagian atas dapat MT., selaku kepala Laboratorium
memicu terjadinya asap yang berlebihan. pengeboran dan peledakan.
Pada bagian tengah membutuhkan waktu 2. Bapak Ir. Arif Nurwaskito, ST.,
14,7 detik, sedangkan pada bagian bawah M.Si., IPP selaku dosen

26
pengampuh mata kuliah Teknik
Peledakan
3. Kakak Putra Pratama sebagai
Koordinator Laboratorium
pengeboran dan peledakan
4. Kakak -kakak asisten laboratorium
pengoboran dan peledakan yang
telah memberikan banyak ilmu.
5. Teman – teman angkatan 2017
seperjuangan yang telah
membantu menyusun jurnal ini.

Daftar Pustaka
Daftar pustaka berisi informasi tentang
Anggara., Rochsyid., 2017 “Teknik sumber pustaka yang telah dirujuk dalam
Peledakan”. Balai Pendidikan dan tubuh tulisantaka, begitu juga sebaliknya
Pelatihan Tambang Bawah Tanah, setiap pustaka yang muncul dalam daftar
Sumatera Barat. pustaka harus pernah dirujuk dalam
Asisten., Korps., 2018, Mata acara 4 tubuh tulisan. Daftar pustaka diketik 1
Blasting agent and oxigen balance . spasi. Baris kalimat pertama setiap
Jurusan Teknik Pertambangan pustaka diketik rata dengan margin/
Universitas Muslim Indonesia, sembir kiri, sedangkan baris kalimat
Makassar. kedua dan seterusnya diketik menjorok ke
Dwinagara., Barlian., “Bahan Peledak”. dalam sebanyak satu ketuk tombol
Jurusan Teknik Pertambangan, tabulasi. Penulisan daftar pustaka diurut
UPN “Veteran” Yogyakarta. berdasarkan abjad dan tidak
menggunakan penomoran.untuk nama
pengarang yang sama diurutkan sesuai
tahun penerbitan, mulai tahun teustaka,
penulisan namnya dimulai dari nama
keluarga, dan diikuti huruf pertama dari
nama depan

27

Anda mungkin juga menyukai