KLASIFIKASI
Bahan cat
SUMBER KECEPATAN
Bahan Peledak
PENGGUNAAN BENTUK,
Ledakan
KOMPOSISI KEPEKAAN
MODUL 3.3
ENERGI REAKSI WUJUD
Mekanik High
Explosive
KLASIFIKASI BAHAN PELEDAK
Industri Serbuk Senyawa
Tunggal
Initiating
Explosive
Kimia KOMPETENSI
Low DASAR:
Militer Semiplastik Campuran Non Initiating
ExpLosive Explosive
Indikator:
1. Mengklasifikasikan jenis-jenis bahan peledak
2. Menjelaskan jenis-jenis bahan peledak berdasarkan kekuatan ledak
3. Mengelompokkan bahan peledak berdasarkan penggunaan
4. Menjelaskan jenis dan tipe bahan peledak industri
PENDAHULUAN
Materi pelajaran teknik peledakan terdiri dari empat pokok bahasan, yaitu
bahan peledak, klasifikasi bahan peledak, peralatan dan perlengkapan peledakan
serta persiapan peledakan. Keempat pokok bahasan tersebut akan dibahas
secara rinci dalam empat modul. Pada modul ini akan dibahas mengenai
klasifikasi bahan peledak. Materi yang dibahas pada modul ini terdiri dari dua sub
bahasan, klasifikasi bahan peledak serta jenis dan tipe bahan peledak industri.
Modul ini berisikan materi, rangkuman materi dan soal-soal latihan untuk
menguji pemahaman siswa terkait materi yang sudah dipelajari. Materi yang
dibahas pada modul ini adalah pengenalan untuk bahan peledak. Diharapkan
setelah mempelajari modul ini, siswa mampu mencapai kompetensi yang
diharapkan sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator yang telah ditetapkan.
Tujuan pekerjaan pemboran dan peledakan ialah Memecah atau
membongkar batuan padat menjadi material yang cocok untuk dikerjakan dalam
proses produksi berikutnya.
Tujuan perencanaan pemboran dan peledakan pada batuan: menghasilkan
batuan lepas, yang dinyatakan dalam derajat fragmentasi sesuai dengan tujuan
yang akan capai. Hasil peledakan ini sangat mempengaruhi produktivitas dan
biaya operasi berikutnya.Fragmentasi batuan dapat dikontrol dengan merubah
pola pemboran atau mengatur powder faktor atau menggunakan kombinasi kedua
faktor tersebut.Apabila derajat fragmentasi bertambah maka biaya pemboran dan
peledakan juga akan bertambah.Fragmentasi yang kecil akan meningkatkan
produktivitas, mengurangi keausan dan kerusakan peralatan sehingga
menurunkan biaya pemuatan, pengangkutan dan proses selanjutnya. Hal ini juga
akan mengurangi secondary blasting.
Untuk mencapai hasil optimal pada pekerjaan pemboran dan peledakan
diperlukan pengetahuan: Batuan dan struktur geologi, bahan peledak dan
perlengkapannya, teknik peledakan, merencanakan suatu pekerjaan peledakan
dan menghitung biaya peledakan.
https://theroris.files.wordpress.com/2012/07/070912_0450_blastingwor13.jpg?w=812
b. Menurut Anon (1977), bahan peledak kimia dibagi menjadi tiga jenis
seperti pada Tabel 2.1
TNT adalah singkatan dari senyawa kimia dengan nama IUPAC 2,4,6-Trinitrotoluene dan
rumus kimia C6H2(NO2)3CH3. Senyawa kimia ini memiliki warna kuning pucat. TNT
memiliki bentuk padat pada suhu normal dan akan melebur (menjadi wujud cair) pada
suhu 81 derajat celcius.
Dilihat dari struktur molekul kimianya, TNT mengandung senyawa karbon, nitrogen, dan
oksigen yang jika terbakar akan menghasilkan senyawa gas yang stabil (CO, NO2, dan
CO2) dan energi. Selain itu TNT memiliki kecepatan Detonasi (kecepatan gelombang
kejut yang dihasilkan sesaat setelah ledakan) sebesar 6.490 m/s, jika dibandingkan
dengan gasolin dengan kecepatan Detonasi hanya 1.680 m/s. Hal ini membuat TNT
cocok sebagai bahan peledak.
Sumber https://www.idntimes.com/science/discovery/deny-hung/fakta-tnt-bahan-peledak-yang-awalnya-digunakan-sebagai-cat-exp-c1c2/6
c. Slurries (Watergel)
Slurries dan Watergel memiliki arti yang sama yaitu campuran
oksidator, bahan bakar dan pemeka (Sensitizer) didalam media air yang
dikentalkan memakai gums, semacam perekat sehingga campuran
tersebutberbentuk jeli atau slurries yang mempunyai ketahanan terhadap
air sempurna. Sebagai oksidator, digunakan sodium nitrat atau ammonium
nitrat, bahan peledaknya adalah solar atau minyak diesel dan pemekanya
bisa berupa bahan peledak atau bukan bahan peledak yang diaduk dalam
15% media air.
Agen peledakan slurry yang mengandung bahan pemeka yang bukan
jenis bahan peledak misalnya Solar, Sulfur atau Aluminium, tidak peka
terhadap detonasi (Non-cap sensitive). Sedangkan slurry yang
mengandung bahan pemeka dari jenis bahan peledak seperti TNT akan
peka ternadap detonator (Cap sensitive). Jenis slurry cap sensitive bukan
agen peledakan namun benar-benar bahan peledak (Slurry explosive) dan
peka terhadap detonator. Slurry umumnya dikenal berdasarkan bahan
bakarnya seperti Aluminized Slurry, TNT Slurry, atau Smokeless Powder
Slurry.
d. Bahan peledak berbasis emulsi
Bahan peledak emulsi terbuat dari campuran antara fase larutan
oksidator berbutir sangat halus sekitar 0,001 mm (disebut Droplets) dengan
lapisan tipis matrik minyak karbonat. Emulsi disebut juga tipe air dalam
minyak (Water In Oil Emulsion). Emulsifier ditambahkan untuk
mempertahankan fase emulsi. Untuk membuat emulsi inui cukup sulit
karena untuk mencapai oxygen balance dibutuhkan 6% berat minyak
didalam emulsi harus menyelimuti 94% berat butir droplets.
Karena butiran oksidator terlalu halus, maka diperlukan peningkatan
kepekaan bahan peledak emulsi dengan manambahkan zat pemeka
(sensitizen) misalnya agen gassing kimia agar terbentuk gelembung udara
untuk menimbulkan fenomena hot spot. Zat pemeka lainnya adalah glass
microballons dan kadang ditambah pula dengan aluminium untuk
meningkatkan kekuatan. Konsistensi bahan peledak tergantung pada
karakteristik ketahanan fase emulsi dan efek emulsi tersebut terhadap
adanya perubahan viskositas yang merupakan fungsi dari pada waktu
penimbunan.
C. RANGKUMAN
1. Bahan peledak dapat diklasifikasikan berdasarkan:
Sumber energinya
Kecepatan reaksinya
Penggunaannya
Komposisinya
Wujud dan bentuknya
Kepekaannya
2. Berdasarkan sumber energinya, bahan peledak dibagi atas bahan
peledak mekanik, bahan peledak kimia dan bahan peledak nuklir.
3. Berdasarkan kecepatan reaksinya, bahan peledak dibedakan atas
bahan peledak kuat (High Explosive) dan bahan peledak lemah (Low
Explosive).
4. Berdasarkan penggunaannya, bahan pledak dibagi atas bahan
peledak komersil dan bahan peledak militer.
5. Berdasarkan komposisinya, bahan peledak dibagi atas
6. Berdasarkan wujud dan bentuknya, bahan peledak dibagi atas
7. Berdasarkan kepekaannya, bahan peledak dibagi atas
8. Bahan peledak industry terdiri atas
a. Agen peledakan (Blasting Agent)
1) Ammonium Nitrat (AN)
2) ANFO
3) Slurry atau Watergel
4) Bahan Peledak Berbasis Emulsi
5) Bahan Peledak Heavy ANFO
b. Bahan peledak berbasis Nitrogliserin
c. Bahan peledak Permissible
d. Black Powder
D. LATIHAN
Pilihlah satu jawaban A, B, C atau D yang kamu anggap benar!
2. Berikut ini yang tidak termasuk sumber energi dari bahan peledak adalah
A. Mekanik C. Kimia
B. Nuklir D. Listrik
4. Berikut ini yang bukan merupakan bentuk dan wujud dari bahan peledak
adalah …
A. Bahan peledak serbuk C. Bahan peledak semi plastik
B. Bahan peledak plastic D. Bahan peledak padat
14. Berikut ini yang termasuk bahan peledak komersil jenis blasting agent
adalah …
A. Slurry C. ANFO
B. TNT D. Water gel
15. Aman dalam pengangkutan, penyimpanan dan penanganannya mudah
merupakan keuntungan dari …
A. Ammonium nitrat C. ANFO
B. Blasting agent D. Heavy ANFO
16. Bahan dasar yang berperan sebagai penyuplai oksida pada bahan
peledak adalah …
A. Ammonium nitrat C. Fuel Oil
B. ANFO D. Slurry
17. Kegunaan dari ammonium nitrat pada bahan peledak adalah sebagai …
A. Bahan bakar C. Bahan peledak
B. Agen peledakan D. Penyuplai oksigen
18. Berikut ini merupakan sifat-sifat ammonium nitrat yang penting untuk agen
peledakan adalah kecuali …
A. Densitas C. Sensitifitas
B. Porositas D. Ukuran partikel
21. Komposisi bahan bakar ANFO harus tepat. Apabila terjadi underfuelled
maka, …
A. Akan menghasilkan reaksi peledakan dengan konsentrasi CO berlebih
B. Akan menambah jumlah NO 2
22. Bahan peledak yang merupakan campuran oksidator, bahan bakar dan
pemeka yang berbentuk jeli adalah …
A. ANFO C. Slurries
B. Nitrogliserin D. Emulsi
26. Berikut ini yang termasuk sifat bahan peledak berbasis Nitrogliserin
adalah …
A. Berkekuatan tinggi dan densitas tinggi
B. Kerkekuatan tinggi dan tidak tahan terhadap air
C. Bersifat plastis dan memiliki densitas rendah
D. Densitas rendah dan tahan terhadap air