Anda di halaman 1dari 2

Praktikum Fisiology FK / PSKG UNSRI . Status faali pada manusia. Pendahuluan. Suhu normal manusia berkisar antara 36 *C 37 *C.

. Termasuk kelompok berdarah panas yang mempunyai kemampuan mempertahankan suhu tubuh . Pengaturan suhu tubuh erat kaitannya dengan cairan tubuh dan metabolisme yang terdiri dari anabolisme dan katabolisme . Anabolisme merupakan proses pembentukan senyawa-senyawa vital dalam rangka mempertahankan kehidupan organisme dan katabolisme merupakan proses penguraian atau pengadaan energy untuk memenuhi kebutuhan energy dalam rangka melakukan aktivitas sehari-hari dan memepertahankan suhu tubuh tetap konstan berkisar antara 36*C 37*C. Fungsi cairan tubuh adalah menjaga kondisi cairan tubuh agar dalam keadaan konstan dan wajar yang disebut dengan homeostasis. Pengamatan faali pada praktikum ini dilakukan dalam beberapa tahap yaitu dalam keadaan normal, keadaan setelah melakukan aktifitas , dan pengamatan homeostasis setelah pemberian minuman hangat dan dingin. Berdasarkan data pengamatan pada saat melakukan aktifitas menunjukkan nilai yang meningkat dari keadaan normal dan meningkatkan suhu tubuh, detak jantung dan pernafasanan. Melakukan aktifitas berlebih ( lari ) yang dapat meningkatkan suhu tubuh , detak jantung dan pernafasan. Bukan hanya pengaruh dari lingkungan , rangsangan tertentu ikut berperan dalam pernafasan . Cairan tubuh juga ikut berperan dalam menyeimbangkan suhu tubuh. Sementara itu pemberian minuman hangat dan dingin menyebabkan lingkungan dalam mulut berubah. Namun pada waktu tertentu menjadi normal kembali. Aktifitas yang berlebih dapat menyebabkan kenaikan suhu yang diikuti oleh frekwensi pernafasan, detak jantung, dan denyut nadi. Ini disebabkan karena factor lingkungan , zat kimia dan hormonal. Peranan cairan tubuh sangat penting dalam menyeimbangkan suhu tubuh tetap normal ( homeostasis ).Praktikum ini memberi minuman hangat dan dingin untuk mengetahui respon fisiologis suhu tubuh terhadap lingkungan . Pengukuran suhu tubuh menggunakan thermometer klinis dengan cara dimasukkan ke dalam mulut dan diapit diketiak. 1. Alat praktikum : a. Termometer klinis, b. Stetoskop. 2. Prosedur kerja. a. Langkah 1 - Baringkan naracoba di meja selama 15 menit. - Ukur suhu tubuh dalam keadaan tenang dengan menggunakan thermometer klinis masukkan kedalam mulut atau diapit di ketiak selama 5 menit. b. Ukur frekwensi pernafasan dengan mengamati gerakan perut pada waktu inspirasi dan ekspirasi. Hitung frekwensi pernafasan selama 1menit sebanyak 3 kali. c. Hitung frekwensi denyut jantung menggunakan jari selama satu menit ulangi sebanyak 3 kali. Catat data pada tabel yang sudah tersedia. 3. Langkah II

a. Lakukan aktifitas fisik pada objeck ( lari di tempat selama 10 menit dengan panduan metronom kecepatan 120 X / menit. ) . Kemudian baringkan terlentang lalu ukur suhu tubuh menggunakan thermometer yang di tempatkan di mulut atau diketiak. b. Bersamaan dengan itu ukur pula pernafasan, detak jantung dan denyut nadi selama 1menit dengan frekwensi 3 kali. Lalu data tsb dirata-ratakan . Kemudian objek diistirahatkan selama 5 menit kemudian ulangi kembali pengukuran diatas . Catat hasil pengamatan pada tabel yang tersedia. c. Catatan : objeck praktikum pria. 4. Contoh Data pengamatan N o Kondisi Pengamatan Frekwensi pernafasan ( X/menit ) 1. 21 2. 21 3. 20 20, 6 1. 45 2. 46 3. 31 40,6 23 21 26 Pengamatan Frekwensi denyut nadi ( X/ mnt ) 1. 99 2. 97 3. 97 97,6 1. 150 2. 133 3. 120 40,6 106 89 111 Pengamatan Frekwensi denyut jantung ( X/ menit ) 1. 99 2. 97 3. 97 97.6 1.150 2.133 3.120 234,3 106 89 111 Pengamatan Suhu Tubuh ( *C) 36,3 Keterangan

1.

Istirahat/ tenang Rata-rata Setelah Kerja Fisik lari 10 menit Rata-rata Pemulihan 5 pertama 5 kedua 5, ketiga

2.

36,3 36,9

36,9 36,9 36,3 36,2

3.

Pengukuran Dalam mulut Setelah berkumur dengan air es Dalam ketiak (selama 5 menit ) Dalam mulut ( selama 5 menit )

Suhu 5 menit pertama 36,8 36,2 36,3 * C 36,3 * C

Suhu 5 menit kedua 36,3 36,2

Anda mungkin juga menyukai