P
diff
adalah perbedaan tekanan permukaan laut bulanan di Tahiti dan Darwin, P
diff ave
adalah rata-rata jangka panjang dari P
diff
. (Data disediakan)
Data yang akan digunakan di dalam praktikum ini yaitu data dari NOAA NCEP-
NCAR Reanalysis Products (NNRP) berupa data ERSST dan CRU TS2. Tidak berbeda
dengan praktikum sebelumnya, pada praktikum ini akan digunakan kembali fasilitas
online dari IRI Data Library (IRIDL).
Berikut langkah kerja yang dilakukan untuk praktikum:
1. Membuka link data ERSST dari IRI Data Library (IRIDL) berikut:
http://iridl.ldeo.columbia.edu/SOURCES/.NOAA/.NCDC/.ERSST/.version3b/.sst/
2. Melakukan seleksi data sesuai wilayah kajian dan waktu data (time period). Klik
Data Selection
3. Seleksi wilayah dan waktu kemudian Restrict Ranges dan Stop Selecting. Sebagai
contoh, kita akan menseleksi batas wilayah untuk Nino 3.4 Nino 3.4 (5
0
N-5
0
S dan
120
0
W-170
0
W). Untuk rentang waktu digunakan bulan Januari 1970 sampai Maret
2012.
4. Untuk membuat nilai SST diwilayah Nino 3.4, maka harus dihitung nilai rata-
ratanya dengan melalui menu Expert Mode.
5. Pada baris kode di menu Expert Mode, tambahkan perintah [XY]average untuk
memberikan perintah perhitungan nilai rata-rata lintang, dan klik OK
6. Setelah itu, Anda dapat melikhat hasil seleksi melalui link Views.
7. Hasil di atas merupakan series data rata-rata SST wilayah Nino 3. Untuk melakukan
analisis korelasi dengan data curah hujan, maka diperlukan perubahan pola data
menjadi matrik data sesuai data curah hujan kemudian kita pilih data SST khusus
bulan Juli setiap tahunnya. Untuk merubah dalam format tersebut dalam expert
mode ditambahkan command T 12 splitstreamgrid dan T (Jul) VALUES sebelum
command [X Y]average lalu klik Ok seperti gambar dibawah ini.
8. Memperoleh data curah hujan CRU. Buka link data di bawah ini.
http://iridl.ldeo.columbia.edu/SOURCES/.UEA/.CRU/.TS2p1/.monthly/.prcp/
9. Seleksi wilayah dan waktu kemudian Restrict Ranges dan Stop Selecting. Dalam
praktikum kali ini, kita akan menseleksi batas wilayah Indonesia (6
0
N-11
0
S dan
95
0
E-141
0
E). Untuk rentang waktu digunakan bulan Januari 1970 sampai Maret
2012.
10. Untuk membuat nilai curah hujan CRU bulan September, Oktober dan November
(SON) sesuai format data untuk analisis korelasi dengan SST diwilayah Nino 3.4,
maka dihitung melalui menu Expert Mode.
11. Pada baris kode di menu Expert Mode, tambahkan perintah T 12 splitstreamgrid, T
(Jul) VALUES dan [X Y]average lalu klik Ok seperti dibawah ini.
12. Melakukan Korelasi antara Curah Hujan dan SST Nino 3. Dalam analisis ini,
satukan kedua script kedalam salah satu menu Expert Mode kemudian di baris
paling akhir tambahkan command [T2]correlate lalu klik Ok seperti dibawah ini.
expert
SOURCES .UEA .CRU .TS2p1 .monthly .prcp
T (Jan 1970) (Dec 2011) RANGEEDGES
X (95E) (145E) RANGEEDGES
Y (12S) (7N) RANGEEDGES
T 12 splitstreamgrid
T (Sep) (Oct) (Nov) VALUES
[T]average
SOURCES .NOAA .NCDC .ERSST .version3b .sst
T (Jan 1970) (Dec 2011) RANGEEDGES
X (170W) (120W) RANGEEDGES
Y (5S) (5N) RANGEEDGES
T 12 splitstreamgrid
T (Jul) VALUES
[X Y]average
[T2]correlate
13. Setelah itu, Anda dapat melikhat hasil seleksi melalui link Views.
III. Tugas
1. Buat time series SST pada Nino 1+2, Nino 3, Nino 3.4, dan Nino 4 (Bulan Juli).
2. Buat korelasi antara SST Nino Nino 1+2, Nino 3, Nino 3.4, dan Nino 4 (Bulan Juli)
dengan CH Musiman (SON) dari data CRU TS 2.1
3. Hitung dengan excel indeks SOI dari data tekanan permukaan laut di Tahiti dan
Darwin.
IV. Daftar Pustaka
Boer R. 1999. Perubahan Iklim El Nino dan La Nina. Makalah dalam pelatihan
penyuluhan pertanian. Bogor : Institut Pertanian Bogor. FMIPA. Jurusan
Geofisika dan Meteorologi.
Sulistya et al. 1998. The Impact of El Nino 1997/1998 Over Indonesia Region. Bulletin
Of Meteorology and Geophys. 4:40-51.
http://www.cpc.ncep.noaa.gov/products/analysis_monitoring/ensostuff/nino_regions.sht
ml [26 April 2012]