0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
267 tayangan16 halaman
Dokumen tersebut memberikan gambaran umum geografi, iklim, pemerintahan, pendidikan, dan demografi di Kabupaten Ciamis. Kabupaten Ciamis berada di Jawa Barat dan dibatasi oleh beberapa kabupaten/kota. Mayoritas wilayahnya berupa dataran dengan iklim tropis. Jumlah penduduk terus meningkat dan mencapai 1,5 juta jiwa pada 2010. Sistem pemerintahan terdiri dari 36 kecamatan dan jumlah pegawai negeri sip
Deskripsi Asli:
gambaran umum tentang kabupaten ciamis dan kecamatan cijeungjing
Dokumen tersebut memberikan gambaran umum geografi, iklim, pemerintahan, pendidikan, dan demografi di Kabupaten Ciamis. Kabupaten Ciamis berada di Jawa Barat dan dibatasi oleh beberapa kabupaten/kota. Mayoritas wilayahnya berupa dataran dengan iklim tropis. Jumlah penduduk terus meningkat dan mencapai 1,5 juta jiwa pada 2010. Sistem pemerintahan terdiri dari 36 kecamatan dan jumlah pegawai negeri sip
Dokumen tersebut memberikan gambaran umum geografi, iklim, pemerintahan, pendidikan, dan demografi di Kabupaten Ciamis. Kabupaten Ciamis berada di Jawa Barat dan dibatasi oleh beberapa kabupaten/kota. Mayoritas wilayahnya berupa dataran dengan iklim tropis. Jumlah penduduk terus meningkat dan mencapai 1,5 juta jiwa pada 2010. Sistem pemerintahan terdiri dari 36 kecamatan dan jumlah pegawai negeri sip
2.1 Geografi dan Iklim Ciamis sebagai salah satu provinsi di Jawa Barat, letaknya berbatasan dengan: 1. Sebelah Utara : Kabupaten Majalengka dan Kabupaten Kuningan, 2. Sebelah Barat : Kabupaten Tasikmalaya dan Kota Tasikmalaya, 3. Sebelah Timur : Kota Banjar dan Propinsi Jawa Tengah, dan 4. Sebelah Selatan : Kabupaten Pangandaran.
Berdasarkan letak geografisnya Kabupaten Ciamis berada pada posisi strategis yang dilalui jalan Nasional lintas Provinsi Jawa Barat Provinsi Jawa Tengah dan jalan Provinsi lintas Ciamis Cirebon Jawa Tengah. Letak astronomisnya berada pada 10820 sampai dengan 10840 Bujur Timur dan 74020 sampai dengan 7 o 4120 Lintang Selatan. Luas wilayah Ciamis sebesar 244,479 Ha atau 7,73 persen dari total luas daratan Propinsi Jawa Barat. Dalam konteks pengembangan wilayah Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Ciamis mempunyai Kawasan Andalan yaitu Kawasan Andalan Priangan Timur. Suhu udara rata rata di Ciamis tahun 2009 berkisar antara 20,0C sampai dengan 30,0C Tempattempat yang letaknya berdekatan dengan pantai mempunyai suhu udara rata rata relatif tinggi. Kabupaten Ciamis terletak pada lahan dengan keadaan morfologi datar bergelombang sampai pegunungan, dengan kemiringan lereng berkisar antara 0 40 % dengan sebaran 0 2 % terdapat di bagian tengah timur laut ke selatan dan 2 40 % tersebar hampir di seluruh wilayah kecamatan. Jenis tanah didominasi oleh Latosol, podsolik, alluvial dan grumusol. Rata rata curah hujan di Kabupaten Ciamis selama tahun 2009 adalah sebesar 3 606,50 mm sedangkan curah hujan 177.40 hari. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Maret sebesar 10 991 (mm) dan terendah terjadi pada bulan Agustus sebesar 67 (mm) dan Hari hujan tertinggi terjadi pada bulan April sebesar 214 dan terendah terjadi pada bulan Agustus sebesar 16. Tabel 2.1 Penggunaan Lahan di Kabupaten Ciamis Tahun 2009 (Ha)
Berdasarkan klasifikasi iklim menurut Schmidt Ferguson, Kabupaten Ciamis pada umumnya mempunyai tipe iklim C. Kabupaten Ciamis dialiri oleh sungai utama yaitu sungai Citanduy yang mengalir mulai dari Gunung Cakrabuana (hulu) di Kabupaten Tasikmalaya dan bermuara di Sagara Anakan Provinsi Jawa Tengah dengan anak anak sungainya terdiri dari sungai Cimuntur, sungai Cijolang dan sungai Ciseel. Dibagian selatan mengalir sungai Cimedang dengan anak sungainya terdiri dari sungai Cikondang, sungai Cibegal, sungai Cipaledang, sungai Cibungur, sungai Citatah I, sungai Citatah II, sungai Cigugur, sungai Ciharuman, sungai Cigembor, sungai Cikuya, sungai Cijengkol, sungai Cimagung dan sungai Cicondong. Sebagian besar wilayah Kabupaten Ciamis termasuk ke dalam Daerah Aliran Sungai (DAS) Citanduy, sedangkan sisanya termasuk ke dalam DAS Cimedang. Sebagian besar desa di Ciamis merupakan desa bukan pesisir yang jumlahnya mencapai 328 desa dengan topografi wilayah sebagian besar berada di dataran yaitu sebanyak 153 desa dan yang berada di lereng sebanyak 162 desa, sedangkan desa yang berada di Daerah Aliran Sungai (DAS) sebanyak 13 desa.
Tabel 2.2 Statistik Geografi dan Iklim Kabupaten Ciamis
2.2 Pemerintahan Sejak otonomi daerah diberlakukan pada tahun 2001, Kabupaten Ciamis mengalami pemekaran wilayah menjadi Kabupaten Ciamis dengan 30 kecamatan dan Kota Banjar 4 kecamatan. Seiring dengan peningkatan jumlah penduduk di Kabupaten Ciamis dan untuk mengurangi rentang kendali pemerintahan pada tahun 2006 di Kabupaten Ciamis mengalami pemekaran sebanyak 6 kecamatan, sehingga dari 30 kecamatan menjadi 36 kecamatan. Begitu juga untuk jumlah desa, selama periode 2007 2009, jumlah desa bertambah sebanyak 3 desa. Demikian juga untuk periode yang sama jumlah Rukun Warga (RW) dan Rukun Tetangga (RT) mengalami penambahan sebanyak 27 Rukun Warga (RW) dan 92 Rukun Tetangga (RT). Jumlah PNS di Ciamis mengalami peningkatan dari 18.404 orang pada tahun 2008 menjadi 18.966 orang pada tahun 2009 Berdasarkan komposisi pegawai menurut jenis kelamin, selama tahun 2007 2009 rata rata jumlah pegawai laki laki meningkat sebesar 1,37 persen sedangkan pegawai perempuan sebesa r6,47 persen. Selanjutnya data yang ada juga menunjukkan adanya penurunan kualitas PNS dari sisi pendidikan yaitu semakin banyaknya jumlah pegawai yang berpendidikan SMA ke bawah, sementara jumlah pegawai yang berpendidikan tinggi (Diploma ke atas) semakin berkurang, hal ini disebabkan adanya pengangkatan pegawai honorer yang bekerja di pemerintah daerah Kabupaten Ciamis dengan tingkat pendidikan yang rata rata memiliki pendidikan di bawah SMA. Peta perpolitikan Kabupaten Ciamis hasil Pemilihan Umum (PEMILU) Tahun 2009 menunjukan dominasi PDI P di parlemen (DPRD) yang diikuti oleh Demokrat dan Golkar. Jumlah anggota DPRD yang berasal dari PDI P sebanyak 11 orang lebih dari seperlima dari total anggota DPRD Ciamis. Jumlah terbanyak kedua dan ketiga ditempati Partai Demokrat dan Partai Golkar dengan jumlah perolehan kursi masing masing sebanyak 9 dan 8. Partai Demokrat merupakan partai politik yang fenomenal, apabila dibandingkan dengan PEMILU sebelumnya partai politik ini secara perlahan dan pasti mengalami lonjakan jumlah perolehan kursi di Parlemen(DPRD) Kabupaten Ciamis di mana pada PEMILU tahun 2004 hanya menempatkan 1 kursi (2,22 %) sedangkan pada tahun 2009 melonjak menjadi 9 kursi (18,00 %), dan yang paling mengejutkan yaitu perolehan kursi untuk Partai GOLKAR dimana pada PEMILU sebelumnya memperoleh 14 kursi (31,11 %) berkurang menjadi 8 kursi(16,00 %). Untuk membiayai pembangunan, pemerintah di Kabupaten Ciamis pada tahun 2009 menghabiskan anggaran hampir 1,348 triliun rupiah seperti yang tercatat pada realisasi APBD Kabupaten Ciamis. Jumlah ini meningkat sebesar 15,91 persen dari APBD pada 2007. Dari total APBD Kabupaten Ciamis sebesar 1,348 triliun, PAD hanya menyumbang sebesar 0,051 triliun atau sekitar 3,84%, sementara DAU menyumbang sekitar 1,05 triliun rupiah atau sekitar 63,81%, dengan demikian pembiayaan kegiatan pembangunan di Kabupaten Ciamis masih tergantung dari DAU. Tabel 2.3 Statistik Pemerintah Kabupaten Ciamis
Gambar 2.1 Tingkat Pendidikan PNS Kabupaten Ciamis Tahun 2009
2.3 Pendidikan Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan masyarakat yang berperan dalam meningkatkan kualitas hidup. Salah satu indikator pendidikan adalah Angka Melek Huruf di Kabupaten Ciamis dari tahun 2007 2009 terlihat adanya peningkatan persentase penduduk yang melek huruf pada tahun 2007 sebesar 96,57% meningkat menjadi 97,01% pada tahun 2009. Begitu juga untuk rata rata lama sekolah penduduk Kabupaten Ciamis bersekolah lebih lama, dimana indikator ini ditunjukkan dengan rata rata lama sekolah untuk tahun 2007 sebesar 6,78% meningkat pada tahun 2009 menjadi 7,09% tahun, atau memutuskan berhenti ketika kelas 2 SMP. Capaian di bidang pendidikan terkait erat dengan ketersediaan fasilitas pendidikan. Pada jenjang pendidikan SD di Kabupaten Ciamis untuk tahun ajaran 2009/2010 seorang guru rata rata mengajar 17 murid SD. Semakin tinggi jenjang pendidikan maka beban seorang guru semakin sedikit, dimana untuk jenjang Pendidikan SLTP rata rata seorang guru mengajar 21 murid dan dijenjang SLTA beban seorang guru hanya mengajar 13 murid. Daya tampung sekolah terhadap banyaknya murid haruslah seimbang agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik. Semakin banyak murid dalam satu sekolah semakin turun daya serap murid terhadap materi. Kemampuan daya tampung sekolah untuk jenjang pendidikan SD di Kabupaten Ciamis mencapai 137 orang, sedangkan pada jenjang pendidikan SMP daya tampung sebesar 301 orang dan pada jenjang pendidikan SMA sebesar 273 orang. Tabel 2.4 Indikator Pendidikan Kabupaten Ciamis
2.4 Data Kependudukan Berdasarkan hasil Olah Cepat Sensus Penduduk 2010 (SP2010), jumlah penduduk Kabupaten Ciamis adalah 1.531.359 jiwa, yang terdiri atas 757.729 penduduk laki laki dan 773.630 penduduk perempuan. Tiga kecamatan dengan jumlah penduduk terbesar adalah Kecamatan Banjarsari dengan 103.082 jiwa, Kecamatan Ciamis 93.517 jiwa dan Kecamatan Pamarican 63.987 Jiwa, sedangkan Tiga kecamatan dengan jumlah penduduk terkecil adalah Kecamatan Cimaragas 15.454 jiwa, Kecamatan Cidolog 18.710 dan Kecamatan Sukamantri 20.874 Jiwa. Kabupaten Ciamis memiliki luas wilayah sebesar 2.740,76 km 2 , dengan luas wilayah tersebut kepadatan penduduk Kabupaten Ciamis adalah 558,74 Jiwa/Km 2 . Penduduk Kabupaten Ciamis trend pertumbuhannya terus meningkat dari mulai tahun 1961 (Hasil Sensus Penduduk Tahun 1961) sampai dengan sekarang tahun 2010. Pada tahun 1971 penduduk Kabupaten Ciamis sekitar 1,226 juta jiwa naik dari angka tahun 1961 yang hanya sebesar 1,015 juta jiwa. Pada tahun 1980 penduduk Kabupaten Ciamis sebesar 1,368 juta jiwa dan naik lagi pada tahun 1990 menjadi sebesar 1,478 juta jiwa. Sedangkan pada tahun 2000 menjadi 1,462 juta jiwa dan kembali naik pada tahun 2010 sebanyak 1,531 juta jiwa. Sebanyak 14 kecamatan atau 39 % memiliki LPP diatas LPP Kabupaten dan 61 % LPP Kecamatan berada dibawah LPP Kabupaten. Ada sebanyak 4 kecamatan yang memiliki LPP lebih dari 1 % yaitu, Kecamatan Cijeunjing (1,13%), Kecamatan Baregbeg (1,28%), Kecamatan Sidangkasih (1,06%) dan Kecamatan Ciamis. Secara umum trend laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Ciamis setiap tahunnya cenderung mengalami perlambatan bahkan sejak tahun 1990 lajunya sudah berada di bawah angka 1%. Hasil Sensus Penduduk Tahun 2010 jika dibandingkan dengan tahun 2000 lajunya melambat secara signifikan mencapat 0,46 %. Hal ini mengindikasikan tingkat kelahiran yang cukup rendah ditambah lagi dengan tingkat migrasi keluar yang cukup tinggi di beberapa kecamatan. Pertumbuhan yang tinggi di kecamatan tersebut di picu oleh pertumbuhan komplek perumahan baru serta tumbuhnya lembaga lembaga pendidikan dan pesantren serta kampus serta pusat perekonomian yang mampu menyedot perhatian penduduk untuk tinggal dan beraktifitas di sana. Hasil SP 2010 juga menunjukkan adanya 3 kecamatan yang mengalami pertumbuhan penduduk negatif yaitu Kecamatan Tambaksari, Kecamatan Cipaku dan Kecamatan Cihaurbeuti. Pergeseran Sex Ratio di 3 Kecamatan tersebut menunjukkan banyak penduduk laki laki yang keluar. Hal ini menunjukkan tingkat migrasi yang cukup tinggi dalam kurun waktu 10 tahun terakhir yang menyebabkan angka laju pertumbuhannya negatif. Secara keseluruhan, sex rasio penduduk Kabupaten Ciamis adalah sebesar 97,94 % yang artinya penduduk perempuan lebih banyak 2,06 % dibanding penduduk laki laki. Sex ratio terbesar berada di Kecamatan Cimerak yaitu 102 % dan Sex rasio terkecil berada di kecamatan Sukadana yaitu 92 %. Tabel 2.5 Profil Kecamatan Sensus Penduduk 2010
Tabel 2.6 Indikator Kependudukan Kabupaten Ciamis Tahun 2010
2.5 Indikator Makro Kabupaten Ciamis Perekonomian Daerah Kabupaten Ciamis mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan selama Tahun 2004 2008 berdasarkan perkembangan indikator makro ekonomi seperti terlihat pada Tabel 2.7 berikut : Tabel 2.7 Perkembangan Perekonomian Daerah Kabupaten Ciamis Tahun 2004 2008
Dari Tabel 2.7 dapat terlihat bahwa selama tahun 2004 2008, Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) rata rata mencapai 4,54 % per tahun dengan tingkat inflasi mencapai rata rata 11,19 %. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga berlaku mengalami kenaikan rata rata Rp. 818.883, per tahun. Demikian pula PDRB per kapita Atas Dasar Harga konstan mengalami kenaikan rata rata sebesar Rp. 75.031, per tahun. Namun demikian pertumbuhan ekonomi yang cukup baik tersebut distribusi pendapatannya masih belum merata (masih terjadi kesenjangan). Hal ini dapat terlihat dari angka jumlah penduduk miskin dan pengangguran terbuka yang cenderung mengalami peningkatan, dimana pada tahun 2008 masih terdapat penduduk miskin sebanyak 349.464 jiwa dan pengangguran sebanyak 97.485 jiwa. Kesenjangan pendapatan dapat dillihat dari Indeks Gini Ratio yang cenderung meningkat dari Tahun 2007 sebesar 0,2 menjadi 0,29 pada Tahun 2008. Kegiatan unggulan perekonomian masyarakat Kabupaten Ciamis masih didominasi oleh sektor pertanian. Hal ini dapat dilihat dari struktur PDRB berdasarkan lapangan usaha dimana sektor pertanian memberikan kontribusi sebesar 29,75%; pertambangan dan penggalian 0,39%; industri pengolahan 6,92%; listrik, gas, air bersih 0,49%; bangunan 8,49%; perdagangan, hotel, restaurant 25,5%; pengangkutan dan komunikasi 10,14%; keuangan 6,04%; dan jasa jasa 11,59%. Tantangan pembangunan bidang perekonomian 5 tahun kedepan antara lain berkaitan dengan peningkatan pemanfaatan potensi perekonomian yang cukup besar untuk digunakan sebesar besarnya bagi kemakmuran masyarakat. Hal ini dapat dilakukan melalui penggalian potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia secara optimal, penerapan konsep pembangunan perekonomian yang lebih terfokus dalam kerangka sistem pembangunan yang lebih komprehensif, terpadu dan terintegrasi serta berbasis pemberdayaan masyarakat.
2.6 Gambaran Umum Kecamatan Cijeungjing 2.6.1 Letak Geografis Kecamatan Cijeungjing memiliki jumlah penduduk sebanyak kurang lebih 50.206 jiwa, terdiri dari Laki-Laki 24.648 jiwa dan Perempuan sebanyak kurang lebih 25.558 jiwa dengan luas wilayah kurang lebih 59,9 km 2 terdiri dari Tanah sawah 990 Ha dan Tanah Kering 4.835 Ha. Orbitasi (jarak ke ibu kota Kabupaten Ciamis) adalah 7 km. Batas wilayah Kecamatan Cijeungjing adalah sebagai berikut : 1. Sebelah Barat : Kecamatan Ciamis 2. Sebelah Timur : Kecamatan Cisaga dan Kota Banjar 3. Sebelah Utara : Kecamatan Sukadana dan Kecamatan Ciamis 4. Sebelah Selatan : Kecamatan Cimaragas dan Kabupaten tasikmalaya
2.6.2 Administrasi Pemerintahan Secara administratif Pemerintahan Kecamatan Cijeungjing terdiri dari : 1. Desa : 11 2. Kelurahan : - 3. RW : 162 4. RT : 417
2.6.3 Potensi Prasarana dan sarana 1. Prasarana Pendidikan a. Jumlah TK Negeri dan Swasta : 20 b. Jumlah SD Negeri dan Swasta : 27 c. Jumlah SLTP Negeri dan Swasta : 3 d. Jumlah SMU Negeri dan Swasta : 3 e. JumlahSMK Negeri dan Swasta : 6 f. Jumlah Madrasah Diniyah : 15 g. Jumlah Madrasah Ibtidaiyah : 8 h. Jumlah Madrasah Tsanawiyah : 8 i. Jumlah Madrasah Aliyah : 5 j. Perguruan Tinggi : - 2. Prasarana kesehatan a. Rumah Sakit : - b. Puskesmas : 2 c. Puskesmas Pembantu : 3 d. Puskesmas Keliling : 16 e. Poskesdes : 6 f. Balai pengobatan : 4 g. Praktek Dokter : 2 h. Praktek Bidan : 9 i. Apotik : -
3. Prasarana Keagamaan a. Jumlah Pesantren : - b. Jumlah Mesjid : 126 c. Jumlah Langgar/Surau/Mushola : 329 d. Jumlah Gereja : - e. Jumlah Wihara : - f. Jumlah Pura : -
4. Sarana dan Prasarana a. Panjang Jalan Nasional : 0 Km b. Panjang Jalan Provinsi : 25,8 Km c. Panjang Jalan Kabupaten : 39,3 Km d. Panjang Jalan Jembatan : 0,22 Km
5. Prasarana Komunikasi a. Kantor Pos : 1 b. Kantor Telkom : - c. Jumlah Operator Seluler : 13 d. Jumlah Menara BTS : 20 e. Stasiun TV/Radio : -
6. Prasrana Air bersih a. PDAM : - b. Perusahaan Air Minum Kemasan : -
7. Prasarana Perhotelan a. Jumlah Hotel/Penginapan : - b. Jumlah Hotel Berbintang : - c. Jumlah Hotel Non Berbintang : -
2.6.4 Potensi Ekonomi 1. Perusahaan Dagang a. Perusahaan Besar : 1 b. Perusahaan Menengah : 3 c. Perusahaan Kecil : 44
2. Pasar Modern : - 3. Pasar Tradisional : - 4. Pasar Desa : 1 5. Jumlah Industri Kecil a. Industri Makanan : 112 b. Industri Tekstil : 51 c. Industri Barang Kayu : 53 d. Industri Kertas : - e. Industri Kimia : - f. Industri Barang Galian : - g. Industri Logam Dasar : 1 h. Industri Alat Angkut/Mesin : 2 i. Industri Barang Lainnya : 243
2.6.5 Potensi Penggunaan Lahan Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Perikanan dan Permukiman 1. Jumlah Sungai : 5 buah 2. Irigasi tekhnis : 207,48 Ha 3. Irigasi Setengah Tekhnis : - 4. Irigasi PU : - 5. Irigasi Non PU : 462 Ha 6. Tadah Hujan : 33 Ha 7. Pasang Surut : - 8. Lebak : - 9. Rawa : - 10. Bangunan : 495 Ha 11. Tegal/Kebun : 2.939 Ha 12. Hutan Rakyat : 152 Ha 13. Hutan Negara : - 14. Suaka Alam : - 15. Perkebunan : 14,75 Ha a. Tanaman Karet : 16,36 Ha b. Tanaman Kopi : 1.912,66 Ha c. Tanaman Kelapa : - d. Tanaman Cengkeh : 81,02 Ha e. Tanaman Kakao : -
16. Kolam : - 17. Padang Rumput : - 18. Tanah Terlantar : - 19. Jumlah Kelompok Petani : 2 20. Jumlah Kelompok Nelayan : -
2.6.6 Potensi Peternakan 1. Jumlah Ternak Sapi : 458 ekor 2. Jumlah Ternak Kerbau : 17 ekor 3. Jumlah Ternak Kuda : - 4. Jumlah Ternak Domba : 285 ekor 5. Jumlah Ternak Kambing : - 6. Jumlah Ternak Babi : - 7. Jumlah Ayam Buras : - 8. Jumlah Ayam Ras Petelur : - 9. Jumlah Ayam Ras : - 10. Pedaging : - 11. Jumlah Itik : -
2.6.7 Potensi Wisata 1. Laut/Bahari : Tidak 2. Danau : Tidak 3. Gunung : Tidak 4. Sungai : Tidak 5. Agrowisata : Tidak 6. Hutan : Tidak 7. Gua : Tidak 8. Situs : Ada 1 situs
2.6.8 Potensi Kesenian 1. Jumlah Organisasi Kesenian : 4 Karawitan 2. Jumlah Organisasi Seni Teater : 3 3. Jumlah Organisasi Seni Musik : 5 4. Jumlah Organisasi Seni Tari : - 5. Jumlah Organisasi Pertunjukan Rakyat : 1
2.6.9 Potensi Sumber Kesejahteraan 1. Jumlah PSM : 5 2. Jumlah Organisasi Sosial a. Panti Asuhan : 4 b. Panti Wreda : - c. Panti Rehabilitasi : - d. Yayasan : 4 3. Jumlah Karang Taruna/Org Pemuda : 11 4. Jumlah Dunia Usaha : -