Anda di halaman 1dari 16

BAB 2

GAMBARAN UMUM KABUPATEN CIAMIS



2.1 Geografi dan Iklim
Ciamis sebagai salah satu provinsi di Jawa Barat, letaknya berbatasan
dengan:
1. Sebelah Utara : Kabupaten Majalengka dan Kabupaten Kuningan,
2. Sebelah Barat : Kabupaten Tasikmalaya dan Kota Tasikmalaya,
3. Sebelah Timur : Kota Banjar dan Propinsi Jawa Tengah, dan
4. Sebelah Selatan : Kabupaten Pangandaran.

Berdasarkan letak geografisnya Kabupaten Ciamis berada pada posisi
strategis yang dilalui jalan Nasional lintas Provinsi Jawa Barat Provinsi Jawa
Tengah dan jalan Provinsi lintas Ciamis Cirebon Jawa Tengah. Letak
astronomisnya berada pada 10820 sampai dengan 10840 Bujur Timur dan
74020 sampai dengan 7
o
4120 Lintang Selatan. Luas wilayah Ciamis sebesar
244,479 Ha atau 7,73 persen dari total luas daratan Propinsi Jawa Barat. Dalam
konteks pengembangan wilayah Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Ciamis
mempunyai Kawasan Andalan yaitu Kawasan Andalan Priangan Timur.
Suhu udara rata rata di Ciamis tahun 2009 berkisar antara 20,0C sampai
dengan 30,0C Tempattempat yang letaknya berdekatan dengan pantai
mempunyai suhu udara rata rata relatif tinggi. Kabupaten Ciamis terletak pada
lahan dengan keadaan morfologi datar bergelombang sampai pegunungan,
dengan kemiringan lereng berkisar antara 0 40 % dengan sebaran 0 2 %
terdapat di bagian tengah timur laut ke selatan dan 2 40 % tersebar hampir di
seluruh wilayah kecamatan. Jenis tanah didominasi oleh Latosol, podsolik,
alluvial dan grumusol.
Rata rata curah hujan di Kabupaten Ciamis selama tahun 2009 adalah
sebesar 3 606,50 mm sedangkan curah hujan 177.40 hari. Curah hujan tertinggi
terjadi pada bulan Maret sebesar 10 991 (mm) dan terendah terjadi pada bulan
Agustus sebesar 67 (mm) dan Hari hujan tertinggi terjadi pada bulan April sebesar
214 dan terendah terjadi pada bulan Agustus sebesar 16.
Tabel 2.1 Penggunaan Lahan di Kabupaten Ciamis Tahun 2009 (Ha)


Berdasarkan klasifikasi iklim menurut Schmidt Ferguson, Kabupaten
Ciamis pada umumnya mempunyai tipe iklim C. Kabupaten Ciamis dialiri oleh
sungai utama yaitu sungai Citanduy yang mengalir mulai dari Gunung
Cakrabuana (hulu) di Kabupaten Tasikmalaya dan bermuara di Sagara Anakan
Provinsi Jawa Tengah dengan anak anak sungainya terdiri dari sungai Cimuntur,
sungai Cijolang dan sungai Ciseel. Dibagian selatan mengalir sungai Cimedang
dengan anak sungainya terdiri dari sungai Cikondang, sungai Cibegal, sungai
Cipaledang, sungai Cibungur, sungai Citatah I, sungai Citatah II, sungai Cigugur,
sungai Ciharuman, sungai Cigembor, sungai Cikuya, sungai Cijengkol, sungai
Cimagung dan sungai Cicondong. Sebagian besar wilayah Kabupaten Ciamis
termasuk ke dalam Daerah Aliran Sungai (DAS) Citanduy, sedangkan sisanya
termasuk ke dalam DAS Cimedang.
Sebagian besar desa di Ciamis merupakan desa bukan pesisir yang
jumlahnya mencapai 328 desa dengan topografi wilayah sebagian besar berada di
dataran yaitu sebanyak 153 desa dan yang berada di lereng sebanyak 162 desa,
sedangkan desa yang berada di Daerah Aliran Sungai (DAS) sebanyak 13 desa.




Tabel 2.2 Statistik Geografi dan Iklim Kabupaten Ciamis


2.2 Pemerintahan
Sejak otonomi daerah diberlakukan pada tahun 2001, Kabupaten Ciamis
mengalami pemekaran wilayah menjadi Kabupaten Ciamis dengan 30 kecamatan
dan Kota Banjar 4 kecamatan. Seiring dengan peningkatan jumlah penduduk di
Kabupaten Ciamis dan untuk mengurangi rentang kendali pemerintahan pada
tahun 2006 di Kabupaten Ciamis mengalami pemekaran sebanyak 6 kecamatan,
sehingga dari 30 kecamatan menjadi 36 kecamatan. Begitu juga untuk jumlah
desa, selama periode 2007 2009, jumlah desa bertambah sebanyak 3 desa.
Demikian juga untuk periode yang sama jumlah Rukun Warga (RW) dan Rukun
Tetangga (RT) mengalami penambahan sebanyak 27 Rukun Warga (RW) dan 92
Rukun Tetangga (RT).
Jumlah PNS di Ciamis mengalami peningkatan dari 18.404 orang pada
tahun 2008 menjadi 18.966 orang pada tahun 2009 Berdasarkan komposisi
pegawai menurut jenis kelamin, selama tahun 2007 2009 rata rata jumlah
pegawai laki laki meningkat sebesar 1,37 persen sedangkan pegawai perempuan
sebesa r6,47 persen.
Selanjutnya data yang ada juga menunjukkan adanya penurunan kualitas
PNS dari sisi pendidikan yaitu semakin banyaknya jumlah pegawai yang
berpendidikan SMA ke bawah, sementara jumlah pegawai yang berpendidikan
tinggi (Diploma ke atas) semakin berkurang, hal ini disebabkan adanya
pengangkatan pegawai honorer yang bekerja di pemerintah daerah Kabupaten
Ciamis dengan tingkat pendidikan yang rata rata memiliki pendidikan di bawah
SMA.
Peta perpolitikan Kabupaten Ciamis hasil Pemilihan Umum (PEMILU)
Tahun 2009 menunjukan dominasi PDI P di parlemen (DPRD) yang diikuti oleh
Demokrat dan Golkar. Jumlah anggota DPRD yang berasal dari PDI P sebanyak
11 orang lebih dari seperlima dari total anggota DPRD Ciamis. Jumlah terbanyak
kedua dan ketiga ditempati Partai Demokrat dan Partai Golkar dengan jumlah
perolehan kursi masing masing sebanyak 9 dan 8. Partai Demokrat merupakan
partai politik yang fenomenal, apabila dibandingkan dengan PEMILU sebelumnya
partai politik ini secara perlahan dan pasti mengalami lonjakan jumlah perolehan
kursi di Parlemen(DPRD) Kabupaten Ciamis di mana pada PEMILU tahun 2004
hanya menempatkan 1 kursi (2,22 %) sedangkan pada tahun 2009 melonjak
menjadi 9 kursi (18,00 %), dan yang paling mengejutkan yaitu perolehan kursi
untuk Partai GOLKAR dimana pada PEMILU sebelumnya memperoleh 14 kursi
(31,11 %) berkurang menjadi 8 kursi(16,00 %).
Untuk membiayai pembangunan, pemerintah di Kabupaten Ciamis pada
tahun 2009 menghabiskan anggaran hampir 1,348 triliun rupiah seperti yang
tercatat pada realisasi APBD Kabupaten Ciamis. Jumlah ini meningkat sebesar
15,91 persen dari APBD pada 2007. Dari total APBD Kabupaten Ciamis sebesar
1,348 triliun, PAD hanya menyumbang sebesar 0,051 triliun atau sekitar 3,84%,
sementara DAU menyumbang sekitar 1,05 triliun rupiah atau sekitar 63,81%,
dengan demikian pembiayaan kegiatan pembangunan di Kabupaten Ciamis masih
tergantung dari DAU.
Tabel 2.3 Statistik Pemerintah Kabupaten Ciamis


Gambar 2.1 Tingkat Pendidikan PNS Kabupaten Ciamis Tahun 2009

2.3 Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan
masyarakat yang berperan dalam meningkatkan kualitas hidup. Salah satu
indikator pendidikan adalah Angka Melek Huruf di Kabupaten Ciamis dari
tahun 2007 2009 terlihat adanya peningkatan persentase penduduk yang
melek huruf pada tahun 2007 sebesar 96,57% meningkat menjadi 97,01% pada
tahun 2009. Begitu juga untuk rata rata lama sekolah penduduk Kabupaten
Ciamis bersekolah lebih lama, dimana indikator ini ditunjukkan dengan rata
rata lama sekolah untuk tahun 2007 sebesar 6,78% meningkat pada tahun 2009
menjadi 7,09% tahun, atau memutuskan berhenti ketika kelas 2 SMP.
Capaian di bidang pendidikan terkait erat dengan ketersediaan fasilitas
pendidikan. Pada jenjang pendidikan SD di Kabupaten Ciamis untuk tahun ajaran
2009/2010 seorang guru rata rata mengajar 17 murid SD. Semakin tinggi
jenjang pendidikan maka beban seorang guru semakin sedikit, dimana untuk
jenjang Pendidikan SLTP rata rata seorang guru mengajar 21 murid dan
dijenjang SLTA beban seorang guru hanya mengajar 13 murid.
Daya tampung sekolah terhadap banyaknya murid haruslah seimbang agar
proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik. Semakin banyak murid dalam
satu sekolah semakin turun daya serap murid terhadap materi. Kemampuan daya
tampung sekolah untuk jenjang pendidikan SD di Kabupaten Ciamis mencapai
137 orang, sedangkan pada jenjang pendidikan SMP daya tampung sebesar 301
orang dan pada jenjang pendidikan SMA sebesar 273 orang.
Tabel 2.4 Indikator Pendidikan Kabupaten Ciamis


2.4 Data Kependudukan
Berdasarkan hasil Olah Cepat Sensus Penduduk 2010 (SP2010), jumlah
penduduk Kabupaten Ciamis adalah 1.531.359 jiwa, yang terdiri atas 757.729
penduduk laki laki dan 773.630 penduduk perempuan. Tiga kecamatan dengan
jumlah penduduk terbesar adalah Kecamatan Banjarsari dengan 103.082 jiwa,
Kecamatan Ciamis 93.517 jiwa dan Kecamatan Pamarican 63.987 Jiwa,
sedangkan Tiga kecamatan dengan jumlah penduduk terkecil adalah Kecamatan
Cimaragas 15.454 jiwa, Kecamatan Cidolog 18.710 dan Kecamatan Sukamantri
20.874 Jiwa.
Kabupaten Ciamis memiliki luas wilayah sebesar 2.740,76 km
2
, dengan
luas wilayah tersebut kepadatan penduduk Kabupaten Ciamis adalah 558,74
Jiwa/Km
2
. Penduduk Kabupaten Ciamis trend pertumbuhannya terus meningkat
dari mulai tahun 1961 (Hasil Sensus Penduduk Tahun 1961) sampai dengan
sekarang tahun 2010. Pada tahun 1971 penduduk Kabupaten Ciamis sekitar 1,226
juta jiwa naik dari angka tahun 1961 yang hanya sebesar 1,015 juta jiwa. Pada
tahun 1980 penduduk Kabupaten Ciamis sebesar 1,368 juta jiwa dan naik lagi
pada tahun 1990 menjadi sebesar 1,478 juta jiwa. Sedangkan pada tahun 2000
menjadi 1,462 juta jiwa dan kembali naik pada tahun 2010 sebanyak 1,531 juta
jiwa. Sebanyak 14 kecamatan atau 39 % memiliki LPP diatas LPP Kabupaten dan
61 % LPP Kecamatan berada dibawah LPP Kabupaten. Ada sebanyak 4
kecamatan yang memiliki LPP lebih dari 1 % yaitu, Kecamatan Cijeunjing
(1,13%), Kecamatan Baregbeg (1,28%), Kecamatan Sidangkasih (1,06%) dan
Kecamatan Ciamis.
Secara umum trend laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Ciamis setiap
tahunnya cenderung mengalami perlambatan bahkan sejak tahun 1990 lajunya
sudah berada di bawah angka 1%. Hasil Sensus Penduduk Tahun 2010 jika
dibandingkan dengan tahun 2000 lajunya melambat secara signifikan mencapat
0,46 %. Hal ini mengindikasikan tingkat kelahiran yang cukup rendah ditambah
lagi dengan tingkat migrasi keluar yang cukup tinggi di beberapa kecamatan.
Pertumbuhan yang tinggi di kecamatan tersebut di picu oleh pertumbuhan
komplek perumahan baru serta tumbuhnya lembaga lembaga pendidikan dan
pesantren serta kampus serta pusat perekonomian yang mampu menyedot
perhatian penduduk untuk tinggal dan beraktifitas di sana.
Hasil SP 2010 juga menunjukkan adanya 3 kecamatan yang mengalami
pertumbuhan penduduk negatif yaitu Kecamatan Tambaksari, Kecamatan Cipaku
dan Kecamatan Cihaurbeuti. Pergeseran Sex Ratio di 3 Kecamatan tersebut
menunjukkan banyak penduduk laki laki yang keluar. Hal ini menunjukkan
tingkat migrasi yang cukup tinggi dalam kurun waktu 10 tahun terakhir yang
menyebabkan angka laju pertumbuhannya negatif. Secara keseluruhan, sex rasio
penduduk Kabupaten Ciamis adalah sebesar 97,94 % yang artinya penduduk
perempuan lebih banyak 2,06 % dibanding penduduk laki laki. Sex ratio
terbesar berada di Kecamatan Cimerak yaitu 102 % dan Sex rasio terkecil berada
di kecamatan Sukadana yaitu 92 %.
Tabel 2.5 Profil Kecamatan Sensus Penduduk 2010




Tabel 2.6 Indikator Kependudukan Kabupaten Ciamis Tahun 2010


2.5 Indikator Makro Kabupaten Ciamis
Perekonomian Daerah Kabupaten Ciamis mengalami pertumbuhan yang
cukup signifikan selama Tahun 2004 2008 berdasarkan perkembangan indikator
makro ekonomi seperti terlihat pada Tabel 2.7 berikut :
Tabel 2.7 Perkembangan Perekonomian Daerah Kabupaten Ciamis
Tahun 2004 2008


Dari Tabel 2.7 dapat terlihat bahwa selama tahun 2004 2008, Laju
Pertumbuhan Ekonomi (LPE) rata rata mencapai 4,54 % per tahun dengan
tingkat inflasi mencapai rata rata 11,19 %. Produk Domestik Regional Bruto
(PDRB) Atas Dasar Harga berlaku mengalami kenaikan rata rata Rp. 818.883,
per tahun. Demikian pula PDRB per kapita Atas Dasar Harga konstan mengalami
kenaikan rata rata sebesar Rp. 75.031, per tahun.
Namun demikian pertumbuhan ekonomi yang cukup baik tersebut
distribusi pendapatannya masih belum merata (masih terjadi kesenjangan). Hal ini
dapat terlihat dari angka jumlah penduduk miskin dan pengangguran terbuka yang
cenderung mengalami peningkatan, dimana pada tahun 2008 masih terdapat
penduduk miskin sebanyak 349.464 jiwa dan pengangguran sebanyak 97.485
jiwa. Kesenjangan pendapatan dapat dillihat dari Indeks Gini Ratio yang
cenderung meningkat dari Tahun 2007 sebesar 0,2 menjadi 0,29 pada Tahun
2008.
Kegiatan unggulan perekonomian masyarakat Kabupaten Ciamis masih
didominasi oleh sektor pertanian. Hal ini dapat dilihat dari struktur PDRB
berdasarkan lapangan usaha dimana sektor pertanian memberikan kontribusi
sebesar 29,75%; pertambangan dan penggalian 0,39%; industri pengolahan
6,92%; listrik, gas, air bersih 0,49%; bangunan 8,49%; perdagangan, hotel,
restaurant 25,5%; pengangkutan dan komunikasi 10,14%; keuangan 6,04%; dan
jasa jasa 11,59%.
Tantangan pembangunan bidang perekonomian 5 tahun kedepan antara
lain berkaitan dengan peningkatan pemanfaatan potensi perekonomian yang
cukup besar untuk digunakan sebesar besarnya bagi kemakmuran masyarakat.
Hal ini dapat dilakukan melalui penggalian potensi sumber daya alam dan sumber
daya manusia secara optimal, penerapan konsep pembangunan perekonomian
yang lebih terfokus dalam kerangka sistem pembangunan yang lebih
komprehensif, terpadu dan terintegrasi serta berbasis pemberdayaan masyarakat.


2.6 Gambaran Umum Kecamatan Cijeungjing
2.6.1 Letak Geografis
Kecamatan Cijeungjing memiliki jumlah penduduk sebanyak kurang lebih
50.206 jiwa, terdiri dari Laki-Laki 24.648 jiwa dan Perempuan sebanyak kurang
lebih 25.558 jiwa dengan luas wilayah kurang lebih 59,9 km
2
terdiri dari Tanah
sawah 990 Ha dan Tanah Kering 4.835 Ha. Orbitasi (jarak ke ibu kota Kabupaten
Ciamis) adalah 7 km.
Batas wilayah Kecamatan Cijeungjing adalah sebagai berikut :
1. Sebelah Barat : Kecamatan Ciamis
2. Sebelah Timur : Kecamatan Cisaga dan Kota Banjar
3. Sebelah Utara : Kecamatan Sukadana dan Kecamatan Ciamis
4. Sebelah Selatan : Kecamatan Cimaragas dan Kabupaten tasikmalaya

2.6.2 Administrasi Pemerintahan
Secara administratif Pemerintahan Kecamatan Cijeungjing terdiri dari :
1. Desa : 11
2. Kelurahan : -
3. RW : 162
4. RT : 417

2.6.3 Potensi Prasarana dan sarana
1. Prasarana Pendidikan
a. Jumlah TK Negeri dan Swasta : 20
b. Jumlah SD Negeri dan Swasta : 27
c. Jumlah SLTP Negeri dan Swasta : 3
d. Jumlah SMU Negeri dan Swasta : 3
e. JumlahSMK Negeri dan Swasta : 6
f. Jumlah Madrasah Diniyah : 15
g. Jumlah Madrasah Ibtidaiyah : 8
h. Jumlah Madrasah Tsanawiyah : 8
i. Jumlah Madrasah Aliyah : 5
j. Perguruan Tinggi : -
2. Prasarana kesehatan
a. Rumah Sakit : -
b. Puskesmas : 2
c. Puskesmas Pembantu : 3
d. Puskesmas Keliling : 16
e. Poskesdes : 6
f. Balai pengobatan : 4
g. Praktek Dokter : 2
h. Praktek Bidan : 9
i. Apotik : -

3. Prasarana Keagamaan
a. Jumlah Pesantren : -
b. Jumlah Mesjid : 126
c. Jumlah Langgar/Surau/Mushola : 329
d. Jumlah Gereja : -
e. Jumlah Wihara : -
f. Jumlah Pura : -

4. Sarana dan Prasarana
a. Panjang Jalan Nasional : 0 Km
b. Panjang Jalan Provinsi : 25,8 Km
c. Panjang Jalan Kabupaten : 39,3 Km
d. Panjang Jalan Jembatan : 0,22 Km

5. Prasarana Komunikasi
a. Kantor Pos : 1
b. Kantor Telkom : -
c. Jumlah Operator Seluler : 13
d. Jumlah Menara BTS : 20
e. Stasiun TV/Radio : -

6. Prasrana Air bersih
a. PDAM : -
b. Perusahaan Air Minum Kemasan : -

7. Prasarana Perhotelan
a. Jumlah Hotel/Penginapan : -
b. Jumlah Hotel Berbintang : -
c. Jumlah Hotel Non Berbintang : -

2.6.4 Potensi Ekonomi
1. Perusahaan Dagang
a. Perusahaan Besar : 1
b. Perusahaan Menengah : 3
c. Perusahaan Kecil : 44

2. Pasar Modern : -
3. Pasar Tradisional : -
4. Pasar Desa : 1
5. Jumlah Industri Kecil
a. Industri Makanan : 112
b. Industri Tekstil : 51
c. Industri Barang Kayu : 53
d. Industri Kertas : -
e. Industri Kimia : -
f. Industri Barang Galian : -
g. Industri Logam Dasar : 1
h. Industri Alat Angkut/Mesin : 2
i. Industri Barang Lainnya : 243

2.6.5 Potensi Penggunaan Lahan Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Perikanan
dan Permukiman
1. Jumlah Sungai : 5 buah
2. Irigasi tekhnis : 207,48 Ha
3. Irigasi Setengah Tekhnis : -
4. Irigasi PU : -
5. Irigasi Non PU : 462 Ha
6. Tadah Hujan : 33 Ha
7. Pasang Surut : -
8. Lebak : -
9. Rawa : -
10. Bangunan : 495 Ha
11. Tegal/Kebun : 2.939 Ha
12. Hutan Rakyat : 152 Ha
13. Hutan Negara : -
14. Suaka Alam : -
15. Perkebunan : 14,75 Ha
a. Tanaman Karet : 16,36 Ha
b. Tanaman Kopi : 1.912,66 Ha
c. Tanaman Kelapa : -
d. Tanaman Cengkeh : 81,02 Ha
e. Tanaman Kakao : -

16. Kolam : -
17. Padang Rumput : -
18. Tanah Terlantar : -
19. Jumlah Kelompok Petani : 2
20. Jumlah Kelompok Nelayan : -

2.6.6 Potensi Peternakan
1. Jumlah Ternak Sapi : 458 ekor
2. Jumlah Ternak Kerbau : 17 ekor
3. Jumlah Ternak Kuda : -
4. Jumlah Ternak Domba : 285 ekor
5. Jumlah Ternak Kambing : -
6. Jumlah Ternak Babi : -
7. Jumlah Ayam Buras : -
8. Jumlah Ayam Ras Petelur : -
9. Jumlah Ayam Ras : -
10. Pedaging : -
11. Jumlah Itik : -

2.6.7 Potensi Wisata
1. Laut/Bahari : Tidak
2. Danau : Tidak
3. Gunung : Tidak
4. Sungai : Tidak
5. Agrowisata : Tidak
6. Hutan : Tidak
7. Gua : Tidak
8. Situs : Ada 1 situs

2.6.8 Potensi Kesenian
1. Jumlah Organisasi Kesenian : 4 Karawitan
2. Jumlah Organisasi Seni Teater : 3
3. Jumlah Organisasi Seni Musik : 5
4. Jumlah Organisasi Seni Tari : -
5. Jumlah Organisasi Pertunjukan Rakyat : 1

2.6.9 Potensi Sumber Kesejahteraan
1. Jumlah PSM : 5
2. Jumlah Organisasi Sosial
a. Panti Asuhan : 4
b. Panti Wreda : -
c. Panti Rehabilitasi : -
d. Yayasan : 4
3. Jumlah Karang Taruna/Org Pemuda : 11
4. Jumlah Dunia Usaha : -

2.6.10 Potensi Bahan Galian
1. Andesit : -
2. Gambut : -
3. Tanah Liat : -
4. Batu Kapur : -
5. Sirtu : -
6. Batukali : -
7. Tanah Urug : -
8. Zeolit : -
9. Marmer : -
10. Bentonit : -
11. Phosfat : -
12. Pasir : -
13. Kaolin : -
14. Feldspar : -

2.6.11 Potensi Keamanan dan Pertahanan
1. Kantor Polres : -
2. Kantor Polsek : 1
3. Kantor Kodim : -
4. Kantor Koramil : 1
5. Kantor TNI AD : -
6. Kantor TNI AL : -
7. Kantor TNI AU : -
8. Markas BRIMOB : -
9. Jumlah Anggota Linmas : 326 orang

DAFTAR PUSTAKA

http://www.ciamiskab.go.id/index.php/gambaran umum kab ciamis.html
http://www.ciamiskab.go.id/index.php/data kependudukan.html
http://www.ciamiskab.go.id/index.php/indikator-makro-kab-ciamis.html
http://www.ciamiskab.go.id/index.php/Kecamatan/kecamatan-cijeungjing.html

Anda mungkin juga menyukai