Anda di halaman 1dari 33

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kemajuan zaman serta pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan yang
telah dicapai oleh umat manusia telah mendorong serangkaian perkembangan
dalam bidang teknologi dan informasi. Berbagai perkembangan ini membawa
dampak negatif maupun positif bagi manusia itu sendiri. Manusia menghadapi
dilema perbenturan antara kebutuhan akan kemajuan pengetahuan di satu sisi
dan iman di sisi yang lain. Salah satu dampak negatif dari berbagai macam
perkembangan itu adalah munculnya praktek aborsi. Fenomena abors iternyata
mendapat perhatian yanng cukup besar dari para ilmuwan dan seringkali
menjadi bahan perdebatan, karena masalah aborsi ini menyangkut masalah
kehidupan dan keselamatan jiwa manusia.

Sejak zaman primitif aborsi sudah dikenal, antara lain oleh suku bangsa
!borigin di!ustralia dan "skimo di kutub utara. Bangsa #nggris $aya mengenal
aborsi yang dilakuka ndengan cara meminum air rebusan !rurat yang
menimbulkan iritasi pada kandungan kencing. Bagi masyarakat #ndonesia aborsi
sudah tidak asing lagi. Bukti atas hal tersebut antara lain dapat dijumpai pada
beberapa relief %andi Borobudur, yang menggambarkan kejadian pengguguran
kndungan dengan cara meletakkan batu di atas perempuan yang hamil.

Frekuensi aborsi sukar ditentukan karena aborsi buatan banyak tidak


dilaporkan,kecuali apabila terjadi komplikasi. !borsi spontan kadang&kadang
hanya disertai gejala dan tanda ringan, sehingga pertolongan medik tidak
diperlukan dan kejadian ini dianggap sebagai terlambat haid. 'iperkirakan
frekuensi aborsi spontan berkisar (&)*. Frekuensi ini dapat mencapai angka
)(* bila diperhitungkan mereka yang hamil sangat dini, terlambat
haid beberapa hari, sehingga wanita itu sendiri tidak mengetahui bahwa ia sudah
hamil. 'i #ndonesia, diperkirakan ada ) juta kehamilan per&tahun. 'engan
demikian setiap tahun )((.(((&+)(.((( aborsi spontan. Sulit untuk mendapatkan
data tentang aborsi buatan di #ndonesia. ,aling sedikit ada dua sebabnya. -ang
pertama, aborsi dilakukan secara sembunyi.-ang kedua, bila timbul komplikasi
hanya dilaporkan komplikasinya saja, tidak aborsinya.
.
!borsi itu sendiri dapat terjadi baik akibat perbuatan manusia atau
/aborsi pro0okatus1 maupun karena sebab&sebab alamiah, yakni terjadi dengan
sendirinya, dalam arti bukan karena perbuatan manusia /aborsi spontaneus1.
!borsi yang terjadi karena perbuatan manusia dapat terjadi baik karena didorong
oleh alasan medis
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
#stilah aborsi sesungguhnya tidak ditemukan pengutipannya dalam Kitab
2ndang&2ndang 3ukum ,idana /K23,1. 'alam K23, hanya dikenal
istilah pengguguran kandungan. #stilah 4aborsi5 berasal dari kata aborsi
bahasa latin, artinya 4kelahiran sebelum waktunya5. Sinonim dengan kata itu
mengenal istilah 4kelahiran yang premature5 ataumiskraam /Belanda1,
keguguran.
!borsi berdasarkan definisi medis adalah ancaman atau pengeluaran
hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup diluar kandungan. !nak baru
mungkin hidup di luar kandungan jika beratnya telah mencapai ((( gram
atau umur kehamilan .6 minggu. !da yang mengambil batas aborsi bila
berat anak kurang dari )(( gram, setara dengan umur kehamilan .. minggu.
Berdasarkan 0ariasi berbagai batasan yang ada tentang usia 7 berat lahir janin
0iable /yang mampu hidup di luar kandungan1, akhirnya ditentukan suatu
batasan aborsi sebagai pengakhiran kehamilan sebelum janin mencapai berat
)(( gram atau usiakehamilan .( minggu.
Menurut hukum, pengertian aborsi adalah lahirnya buah kandungan
sebelum waktunya oleh suatu perbuatan yang bersifat sebagai perbuatan
pidana kejahatan. 'alam pengertian ini, perhatian dititik beratkan pada
kalimat 4oleh suatu perbuatan seseorang yang bersifat sebagai perbuatan
pidana kejahatan. Menurut literatur ilmu hukum, telah terdapat kesatuan
pendapat sebagai doktrin bahwa pengertian aborsi mempunyai arti yang
umum tanpa dipersoalkan umur janin yang mengakhiri kandungan sebelum
waktunya karena perbuatan seseorang.
'ari aspek kedokteran forensik yang diartikan dengan keguguran
kandungan adalah pengeluaran hasil konsepsi pada setiap stadium
perkembangannya sebelum masa kehamilan yang lengkap tercapai /86&9(
minggu1. 'ari segi medikolegal maka istilah aborsi, keguguran, dan
kelahiran prematur mempunyai arti yang sama dan menunjukkan
pengeluaran janin sebelum usiakehamilan yang cukup.
I. INSIDEN
MenurutWorld Health Organization /:3;1 diperkirakan 9,. juta aborsi
dilakukan setiap tahun di !sia <enggara, dengan perincian sebagai berikut=
a. ,8 juta dilakukan di >ietnam dan Singapura
b. antara +)(.((( sampai ,) juta di #ndonesia
c. antara )).((( sampai +)(.((( di Filipina
d. antara 8((.((( sampai ?((.((( di <hailand
e. tidak dikemukakan perkiraan tentang aborsi di Kamboja, @aos dan
Myanmar.
3asil sur0ei yang diselenggarakan oleh suatu lembaga penelitian di Aew
-ork yang dimuat dalam International Family Planning Perspectives, Buni ??+,
memberikan gambaran lebih lanjut tentangaborsi di !sia Selatan dan !sia
<enggara, termasuk #ndonesia. !borsi di #ndonesia dilakukan baik di daerah
perkotaan maupun pedesaan. 'an dilakukan tidak hanya oleh mereka yang
mampu tapi juga oleh mereka yang kurang mampu.
Sur0ei yang dilakukan di beberapa klinik di Bakarta, Medan, Surabaya dan
'enpasar menunjukkan bahwa aborsi dilakukan 6?* pada wanita yang sudah
menikah, * pada wanita yang belum menikah dengan perincian= 9)* akan
menikah kemudian, ))* belum ada rencana menikah. Sedangkan golongan
umur mereka yang melakukan aborsi= 89* berusia antara 8(&9C tahun, )*
berusia antara .(&.? tahun dan sisanya )* berusia di bawah .( tahun.
'ari penelitian&penelitian yang telah dilakukan terbukti bahwa sebagian
besar perempuan yang melakukan aborsi atau induksi haid di klinik atau rumah
sakit memiliki profil khusus= mereka cenderung sudah menikah dan
berpendidikan. Sebagai contoh, dalam sebuah penelitian yang dilakukan di tahun
.(((, menunjukkan bahwa duapertiga dari klien yang melakukan aborsi sudah
menikah, dan hampir dua&pertiga sudah pernah duduk di bangku Sekolah
Menengah !tas. ,adahal bertentangan dengan kenyataan tersebut, di #ndonesia
hanya terdapat 86* dari perempuan pernah kawin yang pernah duduk di bangku
Sekolah Menengah. 'alam penelitian terbaru ditemukan bahwa, )9* klien
aborsi adalah lulusan Sekolah Menengah dan .* dari mereka adalah lulusan
akademi atau uni0ersitas, dan 6+* dari klien aborsi yang tinggal di daerah
perkotaan sudah menikah. Selanjutnya ditemukan bahwa hampir setiap klien
yang melakukan aborsi berusia lebih dari .( tahun /)6* berusia lebih tua dari
8( tahun1, dan hampir separuh dari perempuan&perempuan tersebut sudah
memiliki paling sedikit dua anak.
II. KLASIFIKASI
Klasifikasi aborsi menurut proses terjadinya=
. !borsi yang terjadi secara spontan atau natural.
'iperkirakan (&.(* dari kehamilan akan berakhir dengan aborsi, dan
secara yuridis tidak membawa implikasi apa&apa.
.. !borsi yang terjadi akibat kecelakaan.
Seorang ibu yang sedang hamil bila mengalami rudapaksa, khususnya
rudapaksa di daerah perut, misalnya karena terjatuh atau tertimpa sesuatu di
perutnya, demikian pula bila ia menderita syok akan dapat mengalami aborsi
yang biasanya disertai dengan perdarahan yang hebat. !borsi yang demikian
kadang&kadang mempunyai implikasi yuridis, perlu penyidikan akan
kejadiannya.
8. !borsi pro0ocatus medicinalis atau aborsi theurapeticus.
!borsi ini dilakukan semata&mata atas dasar pertimbangan medis yang tepat,
tidak ada cara lain untuk menyelamatkan nyawa si ibu kecuali jika
kandungannya digugurkan, misalnya pada penderita kanker ganas. !borsi
pro0ocatus medicinalis kadang&kadang membawa implikasi yuridis, perlu
penyidikan dengan tuntas, khususnya bila ada kecurigaan perihal tidak
wajarnya tarif atau biaya yang diminta oleh dokter, sehingga menimbulkan
komersialisasi yang berkedok demi alas an medis.
9. !borsi pro0ocatus criminalis atau aborsi kriminalis.
Belas tindakan pengguguran kandungan di sini semata&mata untuk tujuan
yang tidak baik dan melawan hukum. <indakan aborsi yang tidak bias
dipertanggungjawabkan secara medis dan dilakukan hanya untuk
kepentingan sipelaku, walaupun ada kepentingan juga dari si ibu yang malu
akan kehamilannya. Kejahatan jenis ini sulit untuk melacaknya oleh karena
kedua belah pihak menginginkan agar aborsi dapat terlaksana dengan baik
/crime without victim, walaupun sebenarnya korbannya ada yaitu bayi yang
dikandung1.
Secara umum, aborsi dapat dibagi dalam dua macam, yaitu pengguguran
spontan /spontanueous aborsi1 dan pengguguran buatan atau sengaja /aborsi
pro0ocatus1, meskipun secara terminologi banyak macam aborsi yang bisa
dijelaskan. Krismaryanto, menguraikan berbagai macam aborsi, yang terdiri
dari =
a. !borsi7 ,engguguran kandungan Procured Abortion7 !borsi
,ro0okatus7 Induced Abortion, yaitu penghentian hasil kehamilan dari
rahim sebelum janin bisa hidup diluar kandungan.
b. Miscarringe7 Keguguran, yaitu terhentinya kehamilan sebelum bayi
hidup di luar kandungan /viability1.
c. !borsi <herapeutic7 Medicinalis, adalah penghentian kehamilan dengan
indikasi medis untuk menyelamatkan nyawa ibu, atau tubuhnya yang
tidak bisa dikembalikan.
d. !borsi Kriminalis, adalah penghentian kehamilan sebelum janin bisa
hidup di luar kandungan dengan alasan&alasan lain, selain therapeutik,
dan dilarang oleh hukum.
e. !borsi "ugenetik, adalah penghentian kehamilan untuk meghindari
kelahiran bayi yang cacat atau bayi yang mempunyai penyakit ginetis.
"ugenisme adalah ideologi yang diterapkan untuk mendapatkan
keturunan hanya yang unggul saja
f. !borsi langsung&tak langsung, adalah tindakan /inter0ensi medis1 yang
tujuannya secara langsung ingin membunuh janin yang ada dalam
rahim sang ibu. Sedangkan aborsi tak langsung ialah suatu tindakan
/inter0ensi medis1 yang mengakibatkan aborsi, meskipun aborsinya
sendiri tidak dimaksudkan dan bukan jadi tujuan dalam tindakan itu.
g. Selective Abortion. !dalah penghentian kehamilan karena janin yang
dikandung tidak memenuhi kriteria yang diiginkan. !borsi ini banyak
dilakukan wanita yang mengadakan 5,re natal diagnosis5 yakni
diagnosis janin ketika ia masih ada di dalam kandungan.
h. mbryo reduction /pengurangan embrio1, pengguguran janin dengan
menyisahkan satu atau dua janin saja, karena dikhawatirkan mengalami
hambatan perkembangan, atau bahkan tidak sehat perkembanganya.
i. Partial !irth Abortion, merupakan istilah politis7hukum yang dalam
istilah medis dikenal dengan nama dilation and eDtaction. %ara ini
pertama&tama adalah dengan cara memberikan obat&obatan kepada
wanita hamil, tujuan agar leher rahim terbuka secara prematur.
<indakan selanjutnya adalah menggunakan alat khusus, dokter memutar
posisi bayi, sehingga yang keluar lebih dahulu adalah kakinya. @alu
bayi ditarik ke luar, tetapi tidak seluruhnya, agar kepala bayi tersebut
tetap berada dalam tubuh ibunya. Ketika di dalam itulah dokter
menusuk kepala bayi dengan alat yang tajam. 'an menghisap otak
bayinya sehingga bayi mati. Sesudah itu baru disedot keluar
'alam ilmu kedokteran aborsi dibagi atas dua golongan=
. !borsi Spontan
!borsi terjadi dengan sendirinya tanpa adanya pengaruh dari luar
baik faktor mekanis ataupun medisinalis. Misalnya karena sel sperma
atau sel telur tidak bagus kualitasnya, atau karena ada kelalaian bentuk
rahim. 'apat juga disebabkan oleh karena penyakit, misalnya penyakit
syphilis, infeksiakut dengan disertai demam yang tinggi pada penyakit
malaria. !borsi spontanus dapat juga terjadi karena sang ibu hamil muda,
sementara ia melakukan pekerjaan yang berat&berat ataupun keadaan
kandungan yang tidak kuat dalam rahim karena usia wanita yang terlalu
muda hamil utaupun terlalu tua. !borsi spontan dibagi atas=
a. !borsi komplektus
!rtinya keluarnya seluruh hasil konsepsi sebelum umur kehamilan
lengkap .( minggu.
b. !borsi habitualis
!rtinya aborsi terjadi 8 atau lebih aborsi spontan berturut&turut.
!borsi habitualis ini dapat terjadi juga jika kadangkala seorang
wanita mudah sekali mengalami keguguran yang disebabkan oleh
ganguan dari luar yang amat ringan sekali, misalnya terpeleset,
bermain skipping /meloncat dengan tali1, naik kuda, naik sepeda
dan lain&lain. Bila keguguran hampir tiap kali terjadi pada tiap&tiap
kehamilan, maka keadaan ini disebut 4aborsi habitualis5.yang
biasanya terjadi pada kandungan minggu kelima sampai
kelimabelas.
c. !borsi inkompletus
!rtinya keluar sebagian tetapi tidak seluruh hasil konsepsi sebelum
umur kehamilan lengkap .( minggu.
d. !borsi diinduksi
-aitu penghentian kehamilan sengaja dengan cara apa saja sebelum
umur kehamilan lengkap .( minggu dapat bersifat terapi atau non
terapi.
e. !borsi insipiens
-aitu keadaan perdarahan dari interauteri yang terjadi dengan
dilatasi ser0iks kontinu dan progresif tetapi tanpa pengeluaran hasil
konsepsi sebelum umur kehamilan .( minggu.
f. !borsi terinfeksi
-aitu aborsi yang disertai infeksi organ genital.
g" Missed Abortion
-aitu aborsi yang embrio atas janinnya meninggal. 'alam uterus
sebelum umur kehamilan lengkap .( minggu tetapi hasil konsepsi
tertahan dalam uterus selama 6 minggu atau lebih.
h. !borsi septik
-aitu aborsi yang terinfeksi dengan penyebaran mikroorganisme
dari produknya ke dalam sirkulasi sistematik ibu.
.. !borsi ,ro0okatus
-aitu aborsi yang disengaja, yang dilakukan dengan maksud dan pertimbangan
tertentu baik dengan memakai obat&obatan atau alat karena kandungan tidak
dikehendaki. !borsi pro0ocatus terdiri dari=
!. !borsi pro0okatus medicinalis atau aborsi therapeutic
Merupakan pengguguran kehamilan biasanya menggunakan alat&alat
dengan alasan bahwa kehamilan membahayakan, membawa maut bagi ibu,
misalnya karena ibu berpenyakit berat. Badi dilakukan apabila ada indikasi
medis. Bertujuan untuk menyelamatkan ibu. #ndikasinya=
. Kelainan uterus E 2terus dengan mola
.. Kelainan gynekologi E Kelainan tulang pel0is
8. ,enyakit sistemik ibu E <oDemia gra0idarum, penyakit jantung yang
berat, penyakit ginjal dan <B%.
9. Banin mati dalam kandungan.
:alaupun demikian, aborsi therapeutic di negara kita merupakan
kejahatan. 3anya saja dokter yang mengerjakannya terlindung pasal ?9
K23, /Barang siapa melakukan perbuatan karena pengaruh daya paksa
tidak dipidana1. <idak semua daya paksa dapat membebaskan orang dari
hukuman. -ang dapat dibebaskan adalah daya paksa yang demikian besarnya
sehingga oleh pendapat umum dapat dipandang sebagai tidak dapat
dihindarkan, tidak harus dilawan. Badi paksaan harus ditinjau dari berbagai
segi, misal apakah yang dipaksa itu lebih lemah dari yang memaksaF !pakah
tidak ada jalan lain, apakah paksaan itu betul&betul seimbang apabila
diturutiF
Sebelum melaksanakan suatu aborsi therapeutic, perlu diperhatikan =
1 Mengkonsultasikan dengan sedikitnya dua orang ahli E ahli
obstetric7gynekologi dan ahli penyakit dalam atau ahli penyakit jantung
yang berpengalaman.
.1 #ndikasi medis benar&benar tepat karenanya status penderita harus
dilengkapi dengan data yang cukup.
81 !da persetujuan tertulis dari suami atau keluarga dekatnya.
91 'ilaksanakan di $umah Sakit 2mum.
%ara melakukan !borsi pro0akatus medicinalis7therapeutic=
a# Menstrual $egulation
b1 %acum aspiration, baik untuk kehamilan trimester # /kurang dari ( minggu1.
B. !borsi ,ro0okatus Kriminalis
,engguguran kehamilan tanpa alasan medis yang syah dan dilarang oleh
hukum. 'ari pasal&pasal K23, tentang pengguguran maka aborsi jenis ini jelas
merupakan suatu tindakan kriminal, sehingga polisi selaku penyidik, berwenang
meminta bantuan pada dokter untuk memeriksa pasien yang mengalami
keguguran yang dibuat. 'engan demikian dokter perlu mengetahui aspek
kedokteran forensic dari aborsi pro0akatus kriminalis.
Kasus aborsi ini jarang diajukan ke pengadilan karena pihak ibu merupakan
korban dan sekaligus pelaku sehingga sulit diharapkan aborsi dilaporkan kepada
yang berwajib. 2mumnya kasus aborsi diajukan ke pengadilan hanya bila terjadi
komplikasi / Si #bu sakit berat7mati 1 atau bila ada pengaduan dari Si #bu atau
suaminya /dalam hal lain1. %iri&ciri !borsi ,ro0akatus kriminalis =
. !da tanda&tanda infeksi.
.. <anda keracunan obat.
8. $etensi fetus lama kecuali missed abortion.
9. !da luka oleh instrument yang digunakan.
III. METODE ABORSI
<erdapat berbagai metode yang sering digunakan dalam aborsi
pro0okatus yang perlu diketahui, oleh karena berkaitan dengan komplikasi
yang terjadi dan bermanfaat didalam melakukan penyidikan serta
pemeriksaan mayat untuk menjelaskan ada tidaknya hubungan antara
tindakan aborsi itu sendiri dengan kematian yang terjadi pada si ibu. Metode
yang digunakan biasanya disesuaikan dengan umur kehamilan, semakin tua
umur kehamilan, semakin tinggi resikonya.Metode pada aborsi yang sering
dilakukan, yaitu=
!. ,ada umur kehamilan sampai dengan 9 minggu.
. Kerja fisik yang berlebihan, misalnya = ;lahraga berlebihan, naik
kuda, mendaki gunung, naik turun tangga dan sebagainya agar
diharapkan kontraksi dari uterus.
.. Melakukan kekerasan pada daerah perut misalnya pemijatan daerah
perut bagian bawa3
8. ,emberian obat pencahar.
9. %oitus yang berlebihan
). ,emberian obat&obatan dan bahan kimia seperti = ,urgati0e7laDantia
/Aanas muda, pecehan gelas halus, castor oil, MgS;91, %aetica,
"cbolic7;ksitosik /"rgot, Secaleconutum, Kinine, Metilsalisilat1,
"mmenagogum 7,elancar haid /Kontaridas, opiol, arsen, striknin,
Metalic salt7logam berat /Garam, ,b, !s, 3g1, Bamur peluntur,
anggur, bubuk beras dicampur dengan merica hitam.
C. lectric shoc& untuk merangsang rahim.
+. Menyemprotkan cairan ke dalam 0agina.
B. ,ada umur kehamilan sampai dengan 6 minggu.
. ,emberian obat&obat yang merangsang otot rahim dan pencahar agar
terjadi peningkatan 4menstrual 'low5 dan preparat hormonal guna
mengganggu keseimbangan hormonal.
.. ,enyuntikan cairan ke dalam rahim agar terjadi separasi dari
plasenta dan amnion atau menyuntikkan cairan yang mengandung
karbol /carbolic acid1.
8. Menyisipkan benda asing ke dalam mulut rahim, seperti kateter atau
pensil dengan maksud agar terjadi dilatasi mulut rahim yang dapat
berakhir dengan aborsi.
%. ,ada umur kehamilan antara .&C minggu
. Menusuk dengan benda runcing seperti sapu lidi, paku, pensil,
sonde, batang jarak, keteter, ruji sepeda.
.. Melepaskan fetus
8. Memasukkan pasta atau cairan sabun.
9. 'engan instrumenH kuretase.
IV. PEMERIKSAAN PADA ABORSI PROVOKATUS KRIMINALIS
!. Korban 3idup
,ada korban hidup perlu diperhatikan =
a. <anda kehamilan, misalnya perubahan pada payudara, pigmentasi,
hormonal, mikroskopik, dan sebagainya.
b. 2saha penghentian kehamilan, misalnya tanda kekerasan pada genitalia,
perut bawah
c. ,emeriksaan toksikologi, untuk mengetahui adanya obat7zat yang dapat
mengakibatkan abortus
d. 3asil dari usaha penghentian kehamilan dapat berupa=
. #2F' /Intra (terine Fetal )eath1
.. Sisa&sisa jaringan dengan pemeriksaan mikroskopis7 ,!
B. Korban mati
,emeriksaan dilakukan secepatm ungkin, sebaiknya /.&C jam1,
pemeriksaan luar dilakukan seperti biasa. <emuan autopsi pada korban yang
meninggal tergantung pada cara melakukan aborsi serta inter0al waktu
antara tindakan aborsi dan kematian.
,ada pemeriksaan jenazah, <eare /?C91 menganjurkan pembukaan
abdomen sebagai langkah pertama dalam autopsi bila ada kecurigaan akan
abortus kriminalis sebagai penyebab kematian korban. ,emeriksaan luar
dilakukan seperti biasa sedangkan pada pembedahan jenazah, bila
didapatkan cairn dalam rongga perut, atau kecurigaan lain, lakukan
pemeriksaan toksikologik.,emeriksaan post mortem meliputi =
. <entukan apakah hamil7 baru saja hamil
.. <anda baru saja aborsi
8. <anda kekerasan
9. <entukan sebab kematian.
V. TANDA-TANDA POST MORTEM DARI ABORSI
,ada ibu, sewaktu hidup = adanya tanda&tanda baru melahirkan,
tergantung dari usia saat aborsi, pemeriksaan dalam dan lamanya kehamilan.
<anda&tanda aborsi yang baru terjadi adalah = bercak darah pada 0agina,
ditemukan cairan, 0agina yang longgar, laserasi dan luka yang terdapat pada
0agina. Ser0iks membuka, bisa terdapat dan bisa juga tidak terdapat
robekan.2terus membesar dan payudara juga membesar. Setelah kematian,
lakukan pemeriksaan terhadap =
a. <anda&tanda kehamilan.
b. %edera, terutama akibat kekerasan
c. ,eriksa alat&alat genitalia interna, apakah pucat, mengalami kongesti,
atau adanya memar.
d. @aserasi, inflamasi pada 0agina
e. %edera pada ser0iks
f. 2terus dan jaringan sekitarnya, diambil contoh jaringan untuk
pemeriksaan. !pakah ada pembesaran, krepitasi, luka, atau perforasi.
g. 2terus diiris mendatar dengan jarak antar irisan cm untuk mendeteksi
perdarahan yang berasal dari bawah
h. @etak plasenta yang akan terlihat jika uterus dibuka.
<es emboli udara dilakukan pada 0ena ka0a inferior dan jantung.
,emeriksaan toksikologik dilakukan segera setelah tes emboli dengan
mengambil darah dari jantung. ,emeriksaan kehamilan7toksikologik juga
dapat dilakukan dengan mengambil urin. ,emeriksaan organ&organ lain
dilakukan seperti biasa.
,emeriksaan mikroskopik7 ,! meliputi adanya=
. Sel trofoblast menunjukkan tanda hamil
.. Kerusakan jaringan yang merupakan jejas7tanda usaha penghentian
kehamilan.
8. Sel radang ,MA menunjukkan tanda intra0italis.
,emeriksaan atas tubuh seorang wanita yang mati setelah pada dirinya
dilakukan tindakan pengguguran kandungan, tergantung dari metode yang
dipakai dalam pengguguran tersebut.
!. !borsi dengan obat&obatan.
,emeriksaan toksikologik untuk mendeteksi obat yang dipergunakan merupakan
pemeriksaan rutin yang harus dikerjakan, obat yang biasa ditemukan umumnya
obat yang bersifat dapat mengiritasi saluran pencernaan.
B. !borsi dengan instrumen
'apat diketahui bila terjadi robekan atau perforasi dari rahim atau jalan lahir,
robekan umumnya terjadi pada dinding lateral uterus, sedangkan perforasi
biasanya terdapat pada bagian posterior forniD 0aginae.
%. !borsi dengan penyemprotan
<ampak adanya cairan yang berbusa diantara dinding uterus dengan fetal
membran, separasi sebagian dari placenta dapat dijumpai. Gelembung&
gelembung udara dapat dilihat dan ditelusuri pada pembuluh 0ena mulai dari
rahim sampai ke bilik jantung kanan. ,engukuran kandungan fibrinolisis dalam
darah dapat berguna untuk mengetahui apakah korban mati secara mendadak.
,erforasi fundus uteri dapat dijumpai bila syringe dipergunakan untuk
penyemprotan.
VI. ABORSI DIPANDANG DARI SEGI HUKUM, ETIKA DAN AGAMA
UU Kesehatan N !" tah#n $%%&'
Pasa( )*
. Setiap orang dilarang melakukan aborsi.
.. @arangan sebagaimana dimaksud pada ayat /1 dapat dikecualikan
berdasarkan=
a1 #ndikasi kedaruratan medis yang dideteksi sejak usia dini kehamilan,
baik yang mengancam nyawa ibu dan7atau janin, yang menderita
penyakit genetik berat dan7atau cacat bawaan, maupun yang tidak
dapat diperbaiki sehingga menyulitkan bayi tersebut hidup di luar
kandunganH atau
b1 Kehamilan akibat perkosaan yang dapat menyebabkan trauma
psikologis bagi korban perkosaan.
8. <indakan sebagaimana dimaksud pada ayat /.1 hanya dapat dilakukan
setelah melalui konseling dan7atau penasehatan pra tindakan dan diakhiri
dengan konseling pasca tindakan yang dilakukan oleh konselor yang
kompeten dan berwenang.
9. Ketentuan lebih lanjut mengenai indikasi kedaruratan medis dan perkosaan,
sebagaimana dimaksud pada ayat /.1 dan ayat /81 diatur dengan ,eraturan
,emerintah.
Pasa( )"
!borsisebagaimanadimaksuddalam ,asal +) hanya dapat dilakukan=
a1 Sebelum kehamilan berumur C /enam1 minggu dihitung dari hari pertama
haid terakhir, kecuali dalam hal kedaruratan medisH
b1 ;leh tenaga kesehatan yang memiliki keterampilan dan kewenangan yang
memiliki sertifikat yang ditetapkan oleh menteriH
c1 'engan persetujuan ibu hamil yang bersangkutanH
d1 'engan izin suami, kecuali korban perkosaanH dan
e1 ,enyedia layanan kesehatan yang memenuhi syarat yang ditetapkan oleh
Menteri.
Pasa( ))
,emerintah wajib melindungi dan mencegah perempuan dari aborsi sebagaimana
dimaksud dalam ,asal +) ayat /.1 dan ayat /81 yang tidak bermutu, tidak aman,
dan tidak bertanggung jawab serta bertentangan dengan norma agama dan
ketentuan peraturan perundang&undangan.
,ada penjelasan 22 Kesehatan pasal ++ dinyatakan sebagai berikut=
a. -ang dimaksud dengan praktik aborsi yang tidak bermutu, tidak aman,
dan tidak bertanggung jawab adalah aborsi yang dilakukan dengan
paksaan dan tanpa persetujuan perempuan yang bersangkutan, yang
dilakukan oleh tenaga kesehatan yang tidak profesional, tanpa mengikuti
standar profesi dan pelayanan yang berlaku, diskriminatif, atau lebih
mengutamakan imbalan materi daripadaindikasimedis.
b. Aamun sayangnya didalam 22 Kesehatan ini belum disinggung soal
masalah kehamilan akibat hubungan seks komersial yang
menimpapekerjasekskomersial. /81 'alamperaturanpemerintah sebagai
pelaksanaan dari pasal ini dijabarkan antara lain mengenai keadaan
darurat dalam menyelamatkan jiwa ibu hamil atau janinnya, tenaga
kesehatan yang mempunyai keahlian I kewenangan bentuk persetujuan,
saranakesehatan yang ditunjuk.
'alam K23, terdapat pasal&pasal yang berkaitan dengan abortus yaitu pasal
.68, .??, 89C,89+,896, 89?,)8) K23,.
Pasa( $+! KUHP
Barang siapa mempertunjukkan alat atau cara menggugurkan kandungan kepada
anak dibawah usia + tahun atau dibawah umur hukuman maksimum ? bulan.
Pasa( $&& KUHP
/1 Barang siapa dengan sengaja mengobati seorang wanita atau menyuruh
supaya diobati dengan diberitahukan atau ditimbulkan harapan bahwa karena
pengobatan itu hamilnya dapat digugurkan, diancam dengan pidana penjara
paling lama empat tahun atau pidana denda paling banyak empat puluh lima ribu
rupiah.
/.1 Bika yang bersalah berbuat demikian untuk mencari keuntungan, atau
menjadikan perbuatan tersebut sebagai pencarian atau kebiasaan, atau jika dia
seorang tabib, bidan atau juru obat, pidananya dapat ditambah sepertiga.
/81 Bika yang bersalah melakukan kejahatan tersebut dalam menjalankan
pencarian, maka dapat dicabut haknya untuk melakukan pencarian itu.
Pasa( !," KUHP
Seorang wanita dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungannya
atau menyuruh orang lain untuk itu, diancam dengan pidana penjara paling lama
empat tahun.
Pasa( !,) KUHP
/1 Barang siapa dngan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungan
seorang wanita tanpa persetujuannya, diancam dengan pidana penjara paling
lama empat tahun.
/.1 Bika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita tersebut, diancam dengan
pidana penjara paling lama lima belas tahun.
Pasa( !,+ KUHP
/1 Barang siapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungan
seorang wanita dengan persetujuannya, diancam dengan pidana penjara paling
lama lima tahun enam bulan.
/.1 Bika perbuatan itu menyebabkan matinya wanita tersebut, diancam dengan
pidana penjara paling lima tujuh tahun.
Pasa( !,& KUHP
Bika seorang dokter, bidan atau juru obat membantu melakukan kejahatan
berdasarkan pasal 89C, ataupun melakukan atau membantu melakukan salah satu
kejahatan yang diterapkan dalam ,asal 89+ dan 896, maka pidana yang
ditentukan dalam pasal itu dapat dapat ditambah dengan sepertiga dan dapat
dicabut hak untuk menjalankan pencarian dalam mana kejahatan dilakukan.
Pasa( *!* KUHP
Barang siapa mempertunjukkan secara terbuka alat atau cara menggugurkan
kandungan, hukuman maksimum 8 bulan.
'ari ,asal 89C, 89+ dan 896 K32,, jelas bahwa undang&undang tidak
mempersoalkan masalah umur kehamilan atau berat badan dari fetus yang
keluar. Sedangkan pasal 89? dan .?? K23, memuat ancaman hukuman untuk
orang&orang tertentu yang mempunyai profesi atau pekerjaan tertentu bila
mereka turut membantu atau melakukan kejahatan seperti yang dimaksud ke tiga
pasal tersebut.
-ang dapat dikenakan hukuman adalah tindakan menggugurkan atau
mematikan kandungan yang termasuk tindakan pidana sesuai dengan pasal&pasal
pada K23, /abortus kriminalis1. Sedangkan tindakan yang serupa demi
keselamatn ibu yang dapat dipertanggung jawabkan secara medis /abortus
medicinalis atau abortus therapeuticus1, tidaklah dapat dihukum walaupun pada
kenyataan dokter dapat melakukan abortus medisinalis, itu diperiksa oleh
penyidik dan dilanjutkan dengan pemeriksaan di pengadilan.
,emeriksaan oleh penyidik atau hakim di pengadilan bertujuan untuk
mencari bukti&bukti akan kebenaran bahwa pada kasus tersebut memang murni
tidak ada unsur kriminalnya, semata&mata untuk keselamatan jiwa ibu. ,erlu
diingat bahwa hanya 3akimlah yang berhak memutuskan apakah seseorang itu
/dokter1 bersalah atau tidak bersalah.
UU HAM
-asa( *!
ayat = Setiap anak sejak dalam kandungan berhak untuk hidup,
mempertahankan hidup I meningkatkan taraf kehidupannya.
As-e. Eti.a P/fesi Ke0.te/an
,asal +d= Setiap dokter harus senantiasa mengingatkan kewajiban melindungi
hidup makhluk insani.,ada pelaksanaannya, apabila ada dokter yangmelakukan
pelanggaran, maka penegakanimplementasi etik akan dilakukan secara
berjenjangdimulai dari panitia etik di masing&masing $S hingga Majelis
Kehormatan "tika Kedokteran /MK"K1.
INFANTI1IDE
A. Definisi 0an Batasan Pen2e/tian Pe34#n#han Ana. Sen0i/i
,embunuhan anak sendiri /in'anticide1 adalah pembunuhan yang
dilakukan oleh seorang ibu atas anak kandungnya pada saat lahir atau tidak lama
kemudian karena takut ketahuan telah melahirkan anak. 'engan demikian
berdasarkan pengertian di atas, persyaratan yang harus dipenuhi dalam kasus
pembunuhan anak, adalah=
. ,elaku adalah ibu kandung.
.. Korban adalah anak kandung.
8. !lasan melakukan tindakan tersebut adalah takut ketahuan telah melahirkan
anak.
9. :aktu pembunuhan, yaitu tepat pada saat melahirkan atau beberapa saat setelah
melahirkan.

2ntuk itu, dengan adanya batasan yang tegas tersebut, suatu


pembunuhan yang tidak memenuhi salah satu kriteria di atas tidak dapat disebut
sebagai pembunuhan anak, melainkan suatu pembunuhan biasa.

B. Dasa/ H#.#3 Men5an2.#t Pe34#n#han Ana. Sen0i/i


'alam K23,, pembunuhan anak sendiri tercantum di dalam bab
kejahatan terhadap nyawa orang. !dapun bunyi pasalnya adalah=
,asal 89
Seorang ibu yang &arena ta&ut a&an &etahuan melahir&an ana& pada saat ana&
dilahir&an atau tida& lama &emudian* dengan senga+a merampas nyawa
ana&nya* diancam &arena membunuh ana& sendiri dengan pidana pen+ara
paling lama tu+uh tahun"
,asal 89..
Seorang ibu yang untu& mela&sana&an niat yang ditentu&an &arena ta&ut a&an
&etahuan bahwa ia a&an melahir&an ana&* pada saat ana& dilahir&an atau tida&
lama &emudian merampas nyawa ana& sendiri dengan rencana* dengan pidana
pen+ara paling lama sembilan tahun"
,asal 898
!agi orang lain yang turut serta mela&u&an &e+ahatan yang diterang&an dalam
pasal ,-. /(HP diarti&an sebagai pembunuhan atau pembunuhan berencana"
.
Berdasarkan undang&undang tersebut, dapat dilihat adanya tiga faktor
penting, yaitu=
. #bu, yaitu hanya ibu kandung yang dapat dihukum karena melakukan
pembunuhan anak sendiri. <idak dipersoalkan apakah ibu telah menikah
atau belum. Sedangkan, bagi orang lain yang melakukan atau turut
membunuh anak tersebut dihukum karena pembunuhan atau
pembunuhan berencana, dengan hukuman yang lebih berat, yaitu )
tahun penjara /pasal 886 pembunuhan tanpa rencana1, atau .( tahun,
seumur hidup7hukuman mati /pasal 88? dan 89(, pembunuhan dengan
rencana1.
.. :aktu, yaitu dalam undang&undang tidak disebutkan batasan waktu yang
tepat, tetapi hanya dinyatakan 4pada saat dilahirkan atau tidak lama
kemudian4. Sehingga boleh dianggap pada saat belum timbul rasa kasih
sayang seorang ibu terhadap anaknya. Bila rasa kasih sayang sudah
timbul maka ibu tersebut akan merawat dan bukan membunuh anaknya.
8. ,sikis, yaitu ibu membunuh anaknya karena terdorong oleh rasa
ketakutan akan diketahui orang lain telah melahirkan anak itu, biasanya
anak yang dilahirkan tersebut didapatkan dari hubungan tidak sah.
.
Bila ditemukan mayat bayi di tempat yang tidak semestinya, misalnya
tempat sampah, got, sungai dan sebagainya, maka bayi tersebut mungkin adalah
korban pembunuhan anak sendiri /pasal 89, 89.1, pembunuhan /pasal 886, 88?,
89(, 8981, lahir mati kemudian dibuang /pasal 61, atau bayi yang ditelantarkan
sampai mati /pasal 8(61.
)
1. Pe/an D.te/ -a0a Kas#s Pe34#n#han Ana. Sen0i/i
,eran dokter pada kasus pembunuhan anak sendiri adalah memeriksa
jenazah bayi. 'okter akan diminta oleh penyidik secara resmi guna membantu
penyidikan untuk memperoleh kejelasan di dalam hal sebagai berikut=
.
!pakah anak tersebut dilahirkan hidup atau lahir matiF
..
!pakah terdapat tanda&tanda perawatanF
8.
!pakah ada luka&luka yang dapat dikaitkan dengan penyebab kematianF
.,8
>isum et $epertum />e$1 itu juga mengandung makna sebagai
pengganti barang bukti. ;leh karena itu, segala hal yang terdapat dalam barang
bukti, dalam hal ini yaitu tubuh anak, harus dicatat dan dilaporkan. 'engan
demikian, selain ketiga kejelasan di atas, masih ada dua hal lagi yang harus
diutarakan dalam >e$, yaitu=
9.
!pakah anak yang dilahirkan itu cukup bulan dalam kandunganF
).
!pakah pada anak tersebut didapatkan kelainan bawaan yang dapat
mempengaruhi kelangsungan hidup bagi si anakF
.,8
2ntuk memenuhi kriteria pembunuhan anak sendiri, bayi tersebut harus
dilahirkan hidup setelah seluruh tubuhnya keluar dari tubuh ibu /separate
e0istence1. Selain itu, 0iabilitas dan maturitas bayi juga perlu ditentukan untuk
menerangkan sebab lahir mati. Bila bayi tersebut lahir mati kemudian dibuang,
maka hal tersebut bukanlah kasus pembunuhan anak sendiri, melainkan kasus
lahir mati kemudian dibuang atau menyembunyikan kelahiran dan kematian.
.,9
D. Lahi/ hi0#- ata# (ahi/ 3ati
@ahir hidup /live birth1 adalah keluar atau dikeluarkannya hasil konsepsi
yang lengkap, yang setelah pemisahan, bernapas atau menunjukkan tanda
kehidupan lain tanpa mempersoalkan usia gestasi, sudah atau belumnya tali
pusat dipotong dan ari dilahirkan.
9
@ahir mati /stillbirth1 adalah kematian hasil konsepsi sebelum keluar
atau dikeluarkan oleh ibunya, tanpa mempersoalkan usia kehamilan /baik
sebelum ataupun setelah kehamilan berumur .6 minggu dalam kandungan1.
Kematian ditandai oleh janin yang tidak bernapas atau tidak menunjukkan tanda
kehidupan lain seperti denyut jantung, denyut nadi tali pusat atau gerakan otot
rangka.
.
<anda&tanda kehidupan pada bayi yang baru dilahirkan adalah
pernapasan /paru mengembang dan terdapat udara dalam lambung atau usus1,
menangis, adanya pergerakan otot, sirkulasi darah dan denyut jantung serta
perubahan hemoglobin, isi usus, dan keadaan tali pusat.
9
. ,ernapasan
,ernapasan spontan terjadi akibat rangsangan atmosfer dan adanya
gangguan sirkulasi plasenta, dan ini menimbulkan perubahan penting yang
permanen pada paru. ,ernapasan setelah bayi lahir mengakibatkan perubahan
letak diafragma dan sifat paru&paru.
9,)
a. @etak 'iafragma
,ada bayi yang sudah bernapas, letak diafragma setinggi iga ke&) atau ke&C.
Sedangkan pada yang belum bernapas setinggi iga ke&8 atau ke&9.
)
b. Gambaran Makroskopik ,aru
,aru&paru bayi yang sudah bernapas berwarna merah muda tidak homogen
namun berbercak&bercak /mottled1. Konsistensinya adalah seperti spons dan
berderik pada perabaan. Sedangkan, pada paru&paru bayi yang belum bernapas
berwarna merah ungu tua seperti warna hati bayi dan homogen, dengan
konsistensi kenyal seperti hati atau limpa.
)
c. 2ji !pung ,aru
2ji apung paru dilakukan dengan teknik tanpa sentuh /no touch techni1ue1,
paru&paru tidak disentuh untuk menghindari kemungkinan timbulnya artefak
pada sediaan histopatologik jaringan paru akibat manipulasi berlebihan.
.
@idah dikeluarkan seperti biasa di bawah rahang bawah, ujung lidah dijepit
dengan pinset atau klem, kemudian ditarik ke arah 0entrokaudal sehingga
tampak palatum mole. 'engan scalpel yang tajam, palatum mole disayat
sepanjang perbatasannya dengan palatum durum. Faring, laring, esophagus
bersama dengan trakea dilepaskan dari tulang belakang. "sofagus bersama
dengan trakea diikat di bawah kartilago krikoid dengan benang. ,engikatan ini
dimaksudkan agar pada manipulasi berikutnya cairan ketuban, mekonium atau
benda asing lain tidak mengalir ke luar melalui trakeaH bukan untuk mencegah
masuknya udara ke dalam paru.
.
,engeluaran organ dari lidah sampai paru dilakukan dengan forsep atau
pinset bedah dan scalpel, tidak boleh dipegang dengan tangan. Kemudian
esophagus diikat di atas diafragma dan dipotong di atas ikatan. ,engikatan ini
dimaksudkan agar udara tidak masuk ke dalam lambung dan uji apung lambung&
usus /uji Breslau1 tidak memberikan hasil meragukan.
.
Setelah semua organ leher dan dada dikeluarkan dari tubuh, lalu
dimasukkan ke dalam air dan dilihat apakah mengapung atau tenggelam.
Kemudian paru&paru kiri dan kanan dilepaskan dan dimasukkan kembali ke
dalam air, dilihat apakah mengapung atau tenggelam. Setelah itu tiap lobus
dipisahkan dan dimasukkan ke dalam air, dan dilihat apakah mengapung atau
tenggelam. @ima potong kecil dari bagian perifer tiap lobus dimasukkan ke
dalam air, diperhatikan apakah mengapung atau tenggelam.
.
3ingga tahap ini, paru bayi yang lahir mati masih dapat mengapung oleh
karena kemungkinan adanya pembusukan. Bila potongan kecil itu mengapung,
letakkan di antara dua karton dan ditekan dengan arah penekanan tegak lurus
jangan digeser untuk mengeluarkan gas pembusukan yang terdapat pada
jaringan interstisial paru, lalu masukkan kembali ke dalam air dan diamati
apakah masih mengapung atau tenggelam. Bila masih mengapung berarti paru
terisi udara residu yang tidak akan keluar. Aamun, terkadang dengan penekanan,
dinding al0eoli pada mayat bayi yang telah membusuk lanjut akan pecah dan
udara residu keluar dan memperlihatkan hasil uji apung paru negatif.
.
2ji apung paru harus dilakukan menyeluruh sampai potongan kecil paru
mengingat kemungkinan adanya pernapasan sebagian /parsial respiration1 yang
dapat bersifat buatan atau alamiah /vagitus uternus atau vagitus vaginalis1 yaitu
bayi sudah bernapas walaupun kepala masih dalam uterus atau dalam 0agina1.
.
3asil negatif belum berarti pasti lahir mati karena adanya kemungkinan
bayi dilahirkan hidup tapi kemudian berhenti bernapas meskipun jantung masih
berdenyut, sehingga udara dalam al0eoli diresorpsi. ,ada hasil uji negatif ini,
pemeriksaan histopatologik paru harus dilakukan untuk memastikan bayi lahir
mati atau lahir hidup.
.
Bila sudah jelas terjadi pembusukan, maka uji apung paru kurang dapat
dipercaya, sehingga tidak dianjurkan untuk dilakukan.
.
d. Mikroskopik paru&paru
Setelah paru&paru dikeluarkan dengan teknik tanpa sentuh, dilakukan fiksasi
dengan larutan formalin ( *. Sesudah . jam, dibuat irisan melintang untuk
memungkinkan cairan fiksatif meresap dengan baik ke dalam paru. Setelah
difiksasi selama 96 jam, kemudian dibuat sediaan histopatologik. Biasanya
digunakan perwarnaan 3" dan bila paru telah membusuk digunakan pewarnaan
Gomori atau @adewig.
.
Struktur seperti kelenjar bukan merupakan ciri paru bayi yang belum
bernapas, tetapi merupakan ciri paru janin yang belum mencapai usia gestasi .C
minggu. <anda khas untuk paru janin belum bernapas adalah adanya tonjolan
/pro+ection1 yang berbentuk seperti bantal /cushion2li&e1 yang kemudian akan
bertambah tinggi dengan dasar menipis sehingga akan tampak seperti gada
/club2li&e1. ,ada permukaan ujung bebas projection tampak kapiler yang berisi
banyak darah. ,ada paru bayi belum bernapas yang sudah membusuk dengan
perwarnaan Gomori atau @adewig, tampak serabut&serabut retikulin pada
permukaan dinding al0eoli berkelok&kelok seperti rambut yang keriting,
sedangkan pada projection berjalan di bawah kapiler sejajar dengan permukaan
projection dan membentuk gelung&gelung terbuka /open loops1.
.
,ada paru bayi yang lahir mati mungkin pula ditemukan tanda inhalasi
cairan amnion yang luas karena asfiksia intrauterin, misalnya akibat tertekannya
tali pusat atau solusio plasenta sehingga terjadi pernapasan janin prematur
/intrauterine submersion1. <ampak sel&sel 0erniks akibat deskuamasi sel&sel
permukaan kulit, berbentuk persegi panjang dengan inti piknotik berbentuk
huruf 4S5, bila dilihat dari atas samping terlihat seperti bawang. Buga tampak
sel&sel amnion bersifat asidofilik dengan batas tidak jelas dan inti terletak
eksentrik dengan batas yang juga tidak jelas.
.
Mekonium yang berbentuk bulat berwarna jernih sampai hijau tua mungkin
terlihat dalam bronkioli dan al0eoli. kadang&kadang ditemukan deskuamasi sel&
sel epitel bronkus yang merupakan tanda maserasi dini, atau fagositosis
mekonium oleh sel&sel dinding al0eoli.
.
@ahir mati ditandai pula oleh keadaan yang tidak memungkinkan terjadinya
kehidupaan seperti trauma persalinan yang hebat, perdarahan otak yang hebat,
dengan atau tanpa robekan tentorium serebeli, pneumonia intrauterin, kelainan
kongenitasl yang fatal seperti anensefalus.
.
!dapun ringkasan perbedaan dari pemeriksaan paru=
,9
n
Ao.
,aru belum bernapas ,aru sudah bernapas

.
>olume kecil, kolaps,
menempel pada 0ertebra,
konsistensi padat, tidak ada
krepitasi
>olume 9&CD lebih besar, sebagian
menutupi jantung, konsistensi seperti
karet busa /ada krepitasi1
.
..
<epi paru tajam <epi paru tumpul
8
8.
:arna homogen, merah
kebiruan7ungu
:arna merah muda
)
9.
Kalau diperas di bawah
permukaan air tidak keluar
gelembung gas atau bila sudah
ada pembusukan
gelembungnya besar dan tidak
rata.
Gelembung gas yang keluar halus dan
rata ukurannya.
C
).
<idak tampak al0eoli yang
berkembang pada permukaan
<ampak al0eoli, kadang&kadang
terpisah sendiri
C
C.
Kalau diperas hanya keluar
darah sedikit dan tidak berbuih
/kecuali bila sudah ada
pembusukan1
Bila diperas keluar banyak darah
berbuih walaupun belum ada
pembusukan /0olume darah dua kali
0olume sebelum napas.
6
+.
Berat paru kurang lebih 7+(
BB
Berat paru kurang lebih 78) BB
6
6.
Seluruh bagian paru tenggelam
dalam air
Bagian&bagian paru yang mengembang
terapung dalam air.
. Menangis
Bernapas dapat terjadi tanpa menangis, tetapi menangis tidak dapat
terjadi tanpa bernapas. Suara tangis yang terdengar belum berarti bayi
tersebut lahir hidup karena suara tangisan dapat terjadi dalam uterus atau
dalam 0agina. -ang merangsang bayi menangis dalam uterus adalah
masuknya udara dalam uterus dan kadar oksigen dalam darah menurun dan
atau kadar %;
.
dalam darah meningkat.
,9
.. ,ergerakan ;tot
Keadaan ini harus disaksikan oleh saksi mata, karena post mortem tidak
dapat dibuktikan. Kaku mayat dapat terjadi pada bayi yang lahir hidup
kemudian mati maupun yang lahir mati.
,9
8. ,eredaran 'arah, 'enyut Bantung, dan ,erubahan pada 3emoglobin
Meliputi bukti fungsional yaitu denyut tali pusat dan detak jantung
/harus ada saksi mata1 dan bukti anatomis yaitu perubahan&perubahan pada
3b serta perubahan dalam duktus arteriosus, foramen o0ale dan dalam duktus
0enosus /cabang 0ena umbilicalis yang langsung masuk 0ena ca0a inferior1.

Bila ada yang menyaksikan denyut nadi tali pusat7detak jantung pada
bayi yang sudah terlahir lengkap, maka ini merupakan bukti suatu kelahiran
hidup. Foramen o0ale tertutup bila telah terjadi pernapasan dan sirkulasi /satu
hari sampai beberapa minggu1. 'uktus arteriosus perlahan&lahan menjadi
jaringan ikat /paling cepat dalam .9 jam1 'uktus 0enosus menutup dalam .&8
hari sampai beberapa minggu.

9. #si 2sus dan @ambung


Bila dalam lambung bayi ditemukan benda asing yang hanya dapat
masuk akibat reflek menelan, maka ini merupakan bukti kehidupan /lahir
hidup1. 2dara dalam lambung dan usus dapat terjadi akibat pernapasan wajar,
pernapasan buatan, atau tertelan. Keadaan&keadaan tersebut tidak dapat
dibedakan. %ara pemeriksaan yaitu esophagus diikat, dikeluarkan bersama
lambung yang diikat pada jejunum lekuk pertama, kemudian dimasukkan ke
dalam air. makin jauh udara usus masuk dalam usus, makin kuat dugaan
adanya pernapasan .9&96 jam post mortem, mekonium sudah keluar semua
seluruhnya dari usus besar.
,9
). Keadaan <ali ,usat
-ang harus diperhatikan pada tali pusat adalah pertama ada atau tidaknya
denyut tali pusat setelah kelahiran. #ni hanya dapat dibuktikan dengan saksi
mata. Kedua, pengeringan tali pusat, letak dan sifat ikatan, bagaimana tali
pusat itu di putus /secara tajam atau tumpul1.
,9
..
Keadaan Kulit
<idak satupun keadaan kulit yang dapat membuktikan adanya kehidupan
setelah bayi lahir, sebaliknya ada satu keadaan yang dapat memastikan bahwa
bayi tersebut tidak lahir hidup yaitu maserasi, yang dapat terjadi bila bayi
sudah mati di dalam uterus beberapa hari /6&( hari1. 3al ini harus dibedakan
dengan proses pembusukan yaitu pada maserasi tidak terbentuk gas karena
terjadi secara steril. Kematian pada bayi dapat terjadi waktu dilahirkan,
sebelum dilahirkan atau setelah terpisah sama sekali dari ibu.
,9
Kematian pada bayi dapat terjadi saat bayi dilahirkan, sebelum
dilahirkan, atau setelah terpisah sama sekali dari si ibu. Bukti kematian dalam
kandungan adalah=
a. !nte partum rigor mortis yang sering menimbulkan kesulitan waktu
melahirkan
b. Maserasi, yaitu perlunakan janin dalam air ketuban dengan ciri&ciri=
. :arna merah kecoklatan /pada pembusukan warnanya hijau1.
.. Kutikula putih, sering membentuk bula berisi cairan kemerahan.
8. <ulang&tulang lentur dan lepas dari jaringan lunak.
9. <idak ada gas, baunya khas.
). Maserasi ini terjadi bila bayi sudah mati 6&( hari dalam
kandungan.

E. Tan0a Pe/a6atan
,enentuan ada tidaknya tanda perawatan sangat penting artinya dalam
kasus pembunuhan anak. Keadaan baru lahir dan belum dirawat merupakan
petunjuk dari bayi tersebut tidak lama setelah dilahirkan. Menurut ,onsold, bayi
baru lahir /neugeborenen1 adalah bayi yang baru dilahirkan dan belum dirawat.
Bika sudah dirawat, maka bayi itu bukan bayi baru lahir dan tidak dapat disebut
sebagai pembunuhan anak sendiri.
.,)
!dapun anak yang baru dilahirkan dan belum mengalami perawatan
dapat diketahui dari tanda&tanda sebagai berikut=
. <ubuh masih berlumuran darah.
.. !ri&ari /plasenta1 masih melekat dengan tali pusat dan masih berhubungan
dengan pusat /umbilikus1.
8. Bila ari&ari tidak ada, maka ujung tali pusat tampak tidak beraturan, hal ini dapat
diketahui dengan meletakkan ujung tali pusat tersebut ke permukaan air.
9. !danya lemak bayi /0erniD caseosa1, pada daerah dahi serta di daerah yang
mengandung lipatan&lipatan kulit, seperti daerah lipat ketiak, lipat paha dan
bagian belakang bokong.
.,)
Gambar . <ali ,usat Belum <erpotong dan Masih <erhubung dengan !ri&
!ri.
F. Via4i(itas
Bayi yang viable adalah bayi yang sudah mampu untuk hidup di luar
kandungan ibunya atau sudah mampu untuk hidup terpisah dari ibunya
/separate e0istence1. >iabilitas mempunyai beberapa syarat, yaitu=
a.
2mur J .6 minggu dalam kandungan.
b.
,anjang badan J 8) cm.
c.
Berat badan J .)(( gram.
d.
<idak ada cacat bawaan yang berat.
e.
@ingkaran fronto&ocipital J 8. cm.
,)
Selain itu, juga dilihat adanya kelainan bawaan yang dapat
mempengaruhi kelangsungan hidup bayi, seperti kelainan jantung /!S', >S'1,
otak /anensefalus atau mikrosefalus1, dan saluran pencernaan /stenosis
esophagus, gastroskizis1.
)
G. 1#.#- B#(an 0a(a3 Kan0#n2an
Bayi yang cukup bulan /matur, term1 adalah bayi yang lahir setelah
dikandung selama 8+ minggu atau lebih tetapi kurang dari 9. minggu penuh.
,engukuran bayi cukup bulan dapat dinilai dari=
!. %iri&ciri eksternal
. 'aun telinga
,ada bayi yang lahir cukup bulan, daun telinga menunjukkan
pembentukan tulang rawan yang sudah sempurna, pada heliD teraba
tulang rawan yang keras pada bagian dorsokranialnya dan bila dilipat
cepat kembali ke keadaan semula.
)
.. Susu
,ada bayi yang matur putting susu sudah berbatas tegas, areola menonjol
diatas permukaan kulit dan diameter tonjolan susu itu + milimeter atau
lebih.
)
8. Kuku jari tangan
Kuku jari tangan sudah panjang, melampaui ujung jari, ujung distalnya
tegas dan relatif keras sehingga terasa bila digarukkan pada telapak
tangan pelaku autopsi. Kuku jari kaki masih relatif pendek. ,ada bayi
yang prematur kuku jari tangan belum melampaui ujung jari dan relatif
lebih lunak sehingga ujungnya mudah dilipat.
)
9. Garis telapak kaki
,ada bayi yang matur terdapat garis&garis pada seluruh telapak kaki, dari
depan hingga tumit. -ang dinilai adalah garis yang relatif lebar dan
dalam. 'alam hal kulit telapak kaki itu basah maka dapat juga tampak
garis&garis yang halus dan superfisial.
)
.. !lat kelamin luar
,ada bayi laki&laki matur, testis sudah turun dengan sempurna yakni pada
dasar skrotum dan rugae pada kulit skrotum sudah lengkap. ,ada bayi
perempuan yang matur, labia minor sudah tertutup dengan baik oleh labia
mayor.
)
8. $ambut kepala
$ambut kepala relatif kasar, masing&masing helai terpisah satu sama lain
dan tampak mengkilat. Batas rambut pada dahi jelas. ,ada bayi yang
prematur rambut kepala halus seperti bulu wol atau kapas, masing&masing
helai sulit dibedakan satu sama lain dan batas rambut pada dahi tidak
jelas.
)
-" S&in opacity
,ada bayi matur, jaringan lemak bawah kulit cukup tebal sehingga
pembuluh darah yang agak besar pada dinding perut tidak tampak atau
tampak samar&samar. ,ada bayi prematur pembuluh&pembuluh tersebut
tampak jelas.
)
3" Processus 0iphoideus
,ada bayi yang matur processus 0iphoideus membengkok ke dorsal,
sedangkan pada yang prematur membengkok ke 0entral atau satu bidang
dengan korpus manubrium sterni.
)
C. !lis mata
,ada bayi yang matur, alis mata sudah lengkap, yakni bagian lateralnya
sudah terdapat, sedangkan pada yang prematur bagian itu belum terdapat.
)
+. ,usat penulangan
,usat&pusat penulangan khususnya pada tulang paha /femur1 mempunyai
arti yang cukup penting. Bagian distal femur dan proksimal tibia akan
menunjukkan pusat penulangan pada umur kehamilan 8C minggu.
'emikian juga pada cuboideum dan cuneiform. Sedangkan, talus dan
calcaneus pusat penulangan akan tampak pada umur kehamilan .6
minggu.
6. ,enaksiran umur gestasi
a. $umus 'e 3aas
Menurut rumus 'e 3aas, untuk ) bulan pertama panjang kepala&tumit
dalam sentimeter adalah sama dengan kuadrat angka bulan. 2ntuk )
bulan terakhir, panjang badan adalah sama dengan angka bulan dikalikan
dengan angka ).
)
b. $umus !rey
Menggunakan panjang kepala, tumit dan bokong.
2mur /bulan1 E panjang kepala & tumit /cm1 D (,.
2mur /bulan1 E panjang kepala & bokong /cm1 D (,8.
)
c. $umus Finnstrom
Menggunakan panjang lingkar kepala oksipito&frontal.
2mur gestasi E ,(8 K +,+) /panjang lingkar kepala1.
)
H. Pen5e4a4 Ke3atian
Bila terbukti bayi lahir hidup /sudah bernafas1, maka harus ditentukan
penyebab kematiannya. Bila terbukti bayi lahir mati /belum bernafas1 maka
ditentukan sebab lahir mati atau sebab mati antenatal atau sebab mati janin /'etal
death1.
)
!da berbagai penyebab kematian pada bayi, yaitu=
!. Kematian wajar
. Kematian secara alami
a. #maturitas
<erjadi jika bayi yang lahir belum cukup matang dan mampu hidup di
luar kandungan sehingga mati setelah beberapa saat sesudah lahir.
b. ,enyakit kongenital
Seringkali terjadi jika ibu mengalami sakit ketika sedang mengandung
seperti sifilis, tifus, campak sehingga anak memiliki cacat bawaan yang
menyebabkan kelainan pada organ internal seperti paru&paru, jantung dan
otak.
.. ,erdarahan
,erdarahan dapat terjadi dari umbilikus, perut, anus dan organ genital.
8. Malformasi
Kadangkala bayi tumbuh dengan kondisi organ tubuh yang tidak lengkap
seperti anensefali. Bika kelainan tersebut fatal, maka bayi tidak akan bisa
bertahan hidup.
9. ,enyakit plasenta
,enyakit plasenta atau pelepasannya secara tidak sengaja dari dinding
uterus akan dapat menyebabkan kematian dari bayi dan ibu, dan dapat
diketahui jika sang ibu meninggal dan dilakukan pemeriksaan dalam.
). Spasme laring
3al ini dapat terjadi karena aspirasi mekonium ke dalam laring atau
akibat pembesaran kelenjar timus.
C. "ritroblastosis fetalis
#ni dapat terjadi karena ibu yang memiliki rhesus negatif mengandung
anak dengan rhesus positif, sehingga darah ibu akan membentuk antibodi
yang menyerang sel darah merah anak dan menyebabkan lisisnya sel
darah merah anak, sehingga menyebabkan kematian anak baik sebelum
maupun setelah kelahiran.
B. Kematian akibat kecelakaan
. !kibat persalinan yang lama
#ni dapat menyebabkan kematian pada bayi akibat ekstra0asasi dari darah
ke selaput otak atau hingga mencapai jaringan otak akibat kompresi
kepala dengan pel0is, walaupun tanpa disertai dengan fraktur tulang
kepala.
.. Beratan tali pusat
<ali pusat seringkali melingkar di leher bayi selama proses kelahiran. 3al
ini dapat menyebabkan bayi menjadi tercekik dan mati karena sufokasi.
8. <rauma
3antaman yang keras pada perut wanita hamil dengan menggunakan
senjata tumpul, terjatuhnya ibu dari ketinggian juga merupakan penyebab
kematian bayi intrauterin. 2ntuk kasus seperti ini harus diperiksa tanda&
tanda trauma pada ibu.
9. Kematian dari ibu
Ketika ibu mati saat proses melahirkan ataupun sebelum melahirkan,
maka anak tidak akan bertahan lama di dalam kandungan sehingga harus
dilahirkan sesegera mungkin. Bika kematian disebabkan oleh penyakit
kronis, seperti perdarahan kronis, maka kesempatan untuk
menyelamatkan nyawa anak sangatlah kecil. Sedangkan jika kematian
disebabkan karena kejadian akut seperti kecelakaan, dimana ibu
sebelumnya sehat, maka kemungkinan untuk menyelamatkan nyawa bayi
lebih besar.
%. Kematian karena tindakan pembunuhan
. ,embekapan /sufokasi1
#ni merupakan tindakan yang paling sering dilakukan. Bayi baru lahir
sangat mudah dibekap dengan menggunakan handuk, sapu tangan atau
dengan tangan. 'apat juga ditemukan benda asing yang menyumbat jalan
napas, seringkali karena ibu berusaha mencegah agar anak tidak menangis
dan ini justru menyebabkan kematian.
.. ,enjeratan /strangulasi1
,enjeratan juga merupakan cara pembunuhan anak yang cukup sering
ditemui. Sering ditemukan tanda&tanda kekerasan yang sangat berlebihan
dari yang dibutuhkan untuk membuat bayi mati. <anda&tanda bekas
jeratan akan ditemukan di daerah leher disertai dengan memar dan
resapan darah. Kadang juga ditemukan penjeratan dengan menggunakan
tali pusat sehingga terlihat bahwa bayi mati secara alami.
8. ,enenggelaman /drowning1
#ni dilakukan dengan membuang bayi ke dalam penampungan berisi air,
sungai dan bahkan toilet.
9. Kekerasan tumpul pada kepala
Bika ditemukan fraktur kranium, maka dapat diperkirakan bahwa terjadi
kekerasan terhadap bayi. ,ada keadaan panik, ibu memukul kepala bayi
hingga terjadi patah tulang.
). Kekerasan tajam
Kematian pada bayi baru lahir yang dilakukan dengan melukai bayi
dengan senjata tajam seperti gunting atau pisau dan menyebabkan luka
yang fatal hingga menembus organ dalam seperti hati, jantung dan otak.
C. Keracunan
Barang dilakukan, tetapi pernah terjadi dimana ditemukan sisa opium pada
putting susu ibu, yang kemudian menyusui bayinya dan menyebabkan
bayi tersebut mati.
,enentuan penyebab kematian dapat ditunjang dari pemeriksaan patologi
anatomi yang diambil dari jaringan tubuh mayat bayi.
)
I. Pe3e/i.saan te/ha0a- Pe(a.# Pe34#n#han Ana. Sen0i/i
,emeriksaan terhadap wanita yang disangka sebagai ibu dari bayi
bersangkutan bertujuan untuk menentukan apakah wanita tersebut baru
melahirkan. ,ada pemeriksaan juga perlu dicatat keadaan jalan lahir untuk
menjawab pertanyaan 4!pakah mungkin wanita tersebut mengalami partus
presipitatusF5.
)
.
<anda telah melahirkan anak
a.
$obekan baru pada alat kelamin
b.
ostium uteri dapat dilewati ujung jari
c.
keluar darah dari $ahim
d.
ukuran rahim saat post partum setinggi pusat, C&+ hari post partum
setinggi tulang kemaluan
e.
payudara mengeluarkan air susu
f.
hiperpigmentasi aerola mamma
g.
striae gra0idarum dari warna merah menjadi putih.
)
..
Berapa lama telah melahirkan
a.
ukuran rahim kembali ke ukuran semula .&8 minggu
b.
getah nifas = &8 hari post partum berwarna merah
9&? hari post partum berwarna putih
(&9 hari post partum getah nifas habis
c.
robekan alat kelamin sembuh dalam 6&( hari.
)
8.
Mencari tanda&tanda partus precipitatus
a.
robekan pada alat kelamin
b.
in0ersio uteri /rahim terbalik1 yaitu bagian dalam rahim menjadi keluar,
lebih&lebih bila tali pusat pendek
c.
robekan tali pusat anak yang biasanya terdapat pada anak atau pada
tempat lekat tali pusat. $obekan ini harus tumpul dibuktikan dengan
pemeriksaan histopatologis
d.
luka pada kepala bayi menyebabkan perdarahan di bawah kulit kepala,
perdarahan di dalam tengkorak.
)
9.
,emeriksaan histopatologi yaitu sisa plasenta dalam darah yang berasal dari
rahim.
)
2paya membuktikan seorang tersangka ibu sebagai ibu dari anak yang
diperiksa adalah suatu hal yang paling sukar. Beberapa cara dapat digunakan,
yaitu=
a.
Mencocokkan waktu partus ibu dengan waktu lahir anak
Si ibu diperiksa, apakah memang baru melahirkan /tinggi fundus uteri,
lochia, kolostrum dan sebagainya1. Sedangkan saat lahir si anak dilihat
dari usia pasca lahir ditambah lama kematian.
b.
Memeriksa golongan darah ibu dan anak
3al ini juga sulit karena tidak adanya golongan darah ayah. "kslusi
hanya dapat ditegakkan bila . faktor dominan terdapat bersama&sama
pada satu indi0idu sedang indi0idu lain tidak mempunyai sama sekali.
%ontohnya adalah bila golongan !B sedangkan si anak golongan ; atau
sebaliknya. ,enggunaan banyak jenis golongan darah akan lebih
memungkinkan mencapai tujuan, tetapi oleh karena kendala biaya maka
cara ini tidak merupakan prosedur rutin.
c.
,emeriksaan 'A!
d.
%ara ini merupakan cara yang canggih dan membutuhkan dana yang
besar.
),.
'!F<!$ ,2S<!K!
. ,r awi rohardj o, Sar wono. .((.. #l mu Kebi danan. Bakart a= -ayasan
Bi na ,ust aka Sarwono ,rawirohardjo.
.. Budijanto, dkk. ?66.,embunuhan !nak Sendiri. Bakarta= Bagian Kedokteran
Forensik Fakultas Kedokteran 2ni0ersitas #ndonesia.
8. %unningham, Gary, F. dkk. .((C. ;bstetri :illiams >ol. . Bakarta= "G%, ?)&
?C9!puranto 3, 3oediyanto. .((+. Buku !jar #lmu Kedokteran Forensik dan
Medikolegal. Surabaya= Bagian #lmu Kedokteran Forensik I Medikolegal Fakultas
Kedokteran 2ni0ersitas !irlangga.
9. Aainggolan. 3. @. !spek 3ukum <erhadap !bortus ,ro0ocatus dalam ,erundang&
undangan di #ndonseia !0ailable from
http=77repository.usu.ac.id7bitstream7.89)C+6?7+)77eLu&agu.((C&
*.(*.68*.?.pdf Budiyanto, dkk. #lmu Kedokteran Forensik. ??+. "disi
pertama, cetakan kedua. Bakarta= Bagian Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran
2ni0ersitas #ndonesia. 3al. C) M +C.
). #dries, !.M. ??+. ,edoman #lmu Kedokteran Forensik. Bakarta= Binarupa !ksara.
C. 3oediyanto. ,embunuhan !nak #nfanticide. !0ailable from=
http=77elib.fk.uwks.ac.id7asset7archie0e7matkul7Forensik7,"MB2A23!A
*.(!A!K.pdf. /accessed= .(9, ? !gustus .(91

Anda mungkin juga menyukai