Anda di halaman 1dari 24

A.

Psikosis
Pengertian
Psikosis adalah hendaya atau ketidakmampuan seseorang untuk membedakan antara
realitas dan non realitas (pola pikir non realistic) yang disertai dengan halusinasi dan ilusi.
Klasifikasi
1. Psikosis organik
Psikosis organik adalah penyakit jiwa yang disebabkan oleh factor-faktor fisik
atau organik yaitu pada fungsi jaringan otak sehingga
penderita mengalamai inkompeten secara sosial tidak mampu
bertanggung jawab dan gagal dalam menyesuaikan diri terhadap realitas.
Psikosis organis dibedakan menjadi beberapa jenis dengan sebutan atau
nama mengacu pada faktor penyabab terjadinya. !enis psikosis yang
tergolong psikosis organik adalah sebagai berikut.
a. Alcoholic psychosis terjadi karena fungsi jaringan otak
terganggu atau rusak akibat terlalu banyak minum minuman keras.
b. "rug psychose atau psikosis akibat obat-obat terlarang
(mariyuana #$" kokain sabu-sabu dst.).
c. %raumatic psychosis yaitu psikosis yang terjadi akibat luka atau
trauma pada kepala karena kena pukul tertembak kecelakaan dst.
d. "ementia paralytica yaitu psikosis yang terjadi akibat infeksi
syphilis yang kemudian menyebabkan kerusakan sel-sel otak.
&. Psikosis fungsional
Psikosis fungsional merupakan penyakit jiwa secara fungsional yang
bersifat nonorganik yang ditandai dengan disintegrasi kepribadian dan
ketidak mampuan dalam melakukan penyesuaian sosial. Psikosis jenis
inidibedakan menjadi beberapa . yaitu ' schi(ophrenia psikosis
maniadepresif dan psikosis paranoid
). $ki(ofrenia
1. pengertian
$ki(ofrenia berasal dari bahasa *unani schizein+yang berarti ,terpisah+atau
,pecah+ dan phren+ yang artinya ,jiwa+. Pada ski(ofrenia terjadi pecahnya atau
ketidakserasian antara afeksi kognitif dan perilaku. $ecara umum simptom
ski(ofrenia dapat dibagi menjadi tiga golongan' yaitu simptom positif simptom
negati-e dan gangguan dalam hubungan interpersonal.
$ki(ofrenia merupakan suatu deskripsi dengan -ariasi penyebab (banyak belum
diketahui) dan perjalanan penyakit (tak selalu bersifat kronis atau
,deteriorating+) yang luas serta sejumlah akibat yang tergantung pada
perimbangan pengaruh genetik fisik dan sosial budaya.
Pada umumnya ditandai oleh penyimpangan yang fundamental dan karakteristik
dari pikiran dan persepsi serta oleh afek yang tidak wajar (inappropriate) atau
tumpul (blunted). Kesadaran yang jernih (clear consciousness) dan kemampuan
intelektual biasanya tetap terpelihara walaupun kemunduran kognitif tertentu
dapat berkembang kemudian.
&. etiologi
a. factor biologi
- komplikasi kehamilan
)ayi laki laki yang mengalami komplikasi saat dilahirkan sering
mengalami ski(ofrenia hipoksia perinatal akan meningkatkan
kerentanan seseorang terhadap ski(ofrenia.
- infeksi
perubahan anatomi pada susunan saraf pusat akibat nfeksi -irus
pernah dilaporkan pada orang orang dengan ski(ofrenia.
Penelitian mengatakan bahwa terpapar infeksi -irus pada
trimester kedua kehamilan akan meningkatkan seseorang
menjadi ski(ofrenia.
- hipotesis dopamin
"opamin merupakan neurotransmiter pertama yang
berkontribusi terhadap gejala ski(ofrenia. .ampir semua obat
antipsikotik baik tipikal maupun antipikal menyekat reseptor
dopamin "& dengan terhalangnya transmisi sinyal di sistem
dopaminergik maka gejala psikotik diredakan.1/ )erdasarkan
pengamatan diatas dikemukakan bahwa gejala gejala ski(ofrenia
disebabkan oleh hiperakti-itas sistem dopaminergik.
- hipotesis serotonin
0addum wooley dan show tahun 1123 mengobser-asi efek
lysergic acid diethylamide (#$") yaitu suatu (at yang bersifat
campuran agonis4antagonis reseptor 2-.%. %emyata (atini
menyebabkan keadaan psikosis berat pada orang normal.
Kemungkinan serotonin berperan pada ski(ofrenia kembali
mengemuka karena penetitian obat antipsikotik atipikal
clo(apine yang temyata mempunyai afinitas terhadap reseptor
serotonin 2-.%5 lebih tinggi dibandingkan reseptordopamin
"&.26
- struktur otak
"aerah otak yang mendapatkan banyak perhatian adalah sistem
limbik dan ganglia basalis. 7tak pada pendenta ski(ofrenia
terlihat sedikit berbeda dengan orang normal -entrikel teilihat
melebar penurunan massa abu abu dan beberapa area terjadi
peningkatan maupun penurunan aktifitas metabolik. Pemenksaan
mikroskopis dan jaringan otak ditemukan sedikit perubahan
dalam distnbusi sel otak yang timbul pada masa prenatal karena
tidak ditemukannya sel glia biasa timbul pada trauma otak
setelah lahir.
b. faktor keluarga
- genetik
Penelitian tentang genetik telah membuktikan faktor
genetik4keturunan merupakan salah satu penyumbang bagi
jatuhnya seseorang menjadi ski(ofren. 8esiko seseorang
menderita ski(ofren akan menjadi lebih tinggi jika terdapat
anggota keluarga lainnya yang juga menderita ski(ofren apalagi
jika hubungan keluarga dekat. Penelitian terhadap anak kembar
menunjukkan keberadaan pengaruh genetik melebihi pengaruh
lingkungan pada munculnya ski(ofrenia dan kembar satu telur
memiliki kemungkinan lebih besar untuk mengalami ski(ofrenia.
c. stress dan tekanan
stress dan tekanan yang berlebihan dapat membuat mental jiwa
seseorang berpengaruh terhadap kepribadian seseorang
d. sosial
)eberapa teori menyebutkan bahwa industrialisasi dan urbanisasi
banyak berpengaruh dalam menyebabkan ski(ofrenia. 9eskipun
ada data pendukung namun penekanan saat ini adalah dalam
mengetahui pengaruhnya terhadap waktu timbulnya onset dan
keparahan penyakit.
:. kriteria diagnostik ski(ofrenia
Gejala-gejala primer '
1. 0angguan proses pikiran (bentuk langkah isi pikiran).
Pada ski(ofrenia inti gangguan memang terdapat pada proses pikiran. *ang
terganggu terutama ialah asosiasi. Kadang-kadang satu ide belum selesai
diutarakan sudah timbul ide lain. Atau terdapat pemindahan maksud
umpamanya maksudnya ,tani+ tetapi dikatakan ,sawah+.
%idak jarang juga digunakan arti simbolik seperti dikatakan ,merah+ bila
dimaksudkan ,berani+. Atau terdapat ,clang association+ oleh karena pikiran
sering tidak mempunyai tujuan tertentu umpamanya piring-miring atau ,;dulu
waktu hari jah memang matahari lalu saya lari;+. $emua ini menyebabkan
jalan pikiran pada ski(ofrenia sukar atau tidak dapat diikuti dan dimengerti. .al
ini dinamakan inkoherensi. !alan pikiran mudah dibelokkan dan hal ini
menambah inkoherensinya.
$eorang dengan ski(ofrenia juga kecenderungan untuk menyamakan hal-hal
umpamanya seorang perawat dimarahi dan dipukuli kemudian seorang lain yang
ada disampingnya juga dimarahi dan dipukuli.
Kadang-kadang pikiran seakan berhenti tidak timbul ide lagi. Keadaan ini
dinamakan ,blocking+ biasanya berlangsung beberapa detik saja tetapi kadang-
kadang sampai beberapa hari.
Ada penderita yang mengatakan bahwa seperti ada sesuatu yang lain didalamnya
yang berpikir timbul ide-ide yang tidak dikehendaki' tekanan pikiran atau
,pressure of thoughts+. )ila suatu ide berulang-ulang timbul dan diutarakan
olehnya dinamakan prese-erasi atau stereotipi pikiran.
Pikiran melayang (flight of ideas) lebih sering inkoherensi. Pada inkoherensi
sering tidak ada hubungan antara emosi dan pikiran pada pikiran melayang
selalu ada efori. Pada inkoherensi biasanya jalan pikiran tidak dapat diikuti sama
sekali pada pikiran melayang ide timbul sangat cepat tetapi masih dapat diikuti
masih bertujuan.
&. 0angguan afek dan emosi
0angguan ini pada ski(ofrenia mungkin berupa '
Kedangkalan afek dan emosi (,emotional blunting+) misalnya penderita
menjadi acuh tak acuh terhadap hal-hal penting untuk dirinya sendiri
seperti keadaan keluarganya dan masa depannya. Perasaan halus sudah
hilang.
Parathimi ' apa yang seharusnya menimbulkan rasa senang dan gembira
pada penderita timbul rasa sedih atau marah.
Paramimi ' penderita merasa senang dan gembira akan tetapi ia
menangis. Parathimi dan paramimi bersama-sama dalam bahasa <nggris
dinamakan ,incongruity of affect+ dalam bahasa )elanda hal ini
dinamakan ,inade=uat+.
Kadang-kadang emosi dan afek serta ekspresinya tidak mempunyai
kesatuan umpamanya sesudah membunuh anaknya penderita menangis
berhari-hari tetapi mulutnya tertawa. $emua ini merupakan gangguan
afek dan emosi yang khas untuk ski(ofrenia. 0angguan afek dan emosi
lain adalah '
>mosi yang berlebihan sehingga kelihatan seperti dibuat-buat seperti
penderita yang sedang bermain sandiwara.
*ang penting juga pada ski(ofrenia adalah hilangnya kemampuan untuk
melakukan hubungan emosi yang baik (,emotional rapport+). Karena itu
sering kita tidak dapat merasakan perasaan penderita.
Karena terpecah belahnya kepribadian maka dua hal yang berlawanan
mungkin terdapat bersama-sama umpamanya mencintai dan membenci
satu orang yang sama ? atau menangis dan tertawa tentang satu hal yang
sama. <ni dinamakan ambi-alensi pada afek.
:. 0angguan kemauan
)anyak penderita dengan ski(ofrenia mempunyai kelemahan kemauan. 9ereka tidak
dapat mengambil keputusan. tidak dapat bertindak dalam suatu keadaan. 9ereka selalu
memberikan alasan meskipun alasan itu tidak jelas atau tepat umpamanya bila ditanyai
mengapa tidak maju dengan pekerjaan atau mengapa tiduran terus. Atau mereka
menganggap hal itu biasa saja dan tidak perlu diterangkan.
Kadang-kadang penderita melamun berhari-hari lamanya bahkan berbulan-
bulan. Perilaku demikian erat hubungannya dengan otisme dan stupor
katatonik.
@egati-isme ' sikap atau perbuatan yang negati-e atau berlawanan terhadap
suatu permintaan.
Ambi-alensi kemauan ' menghendaki dua hal yang berlawanan pada waktu
yang sama umpamanya mau makan dan tidak mau makan? atau tangan
diulurkan untuk berjabat tangan tetapi belum sampai tangannya sudah
ditarik kembali? hendak masuk kedalam ruangan tetapi sewaktu melewati
pintu ia mundur maju mundur. !adi sebelum suatu perbuatan selesai sudah
timbul dorongan yang berlawanan.
7tomatisme ' penderita merasa kemauannya dipengaruhi oleh orang lain atau
tenaga dari luar sehingga ia melakukan sesuatu secara otomatis.
3. 0ejala psikomotor
!uga dinamakan gejala-gejala katatonik atau gangguan perbuatan. Kelompok
gejala ini oleh Bleuler dimasukkan dalam kelompok gejala ski(ofrenia yang
sekunder sebab didapati juga pada penyakit lain.
$ebetulnya gejala katatonik sering mencerminkan gangguan kemauan. )ila gangguan
hanya ringan saja maka dapat dilihat gerakan-gerakan yang kurang luwes atau yang
agak kaku. Penderita dalma keadaan stupor tidak menunjukkan pergerakan sama
sekali. $tupor ini dapat berlangsung berhari-hari berbulan-bulan dan kadang-kadang
bertahun-tahun lamanya pada ski(ofrenia yang menahun. 9ungkin penderita
mutistik. 9utisme dapat disebabkan oleh waham ada sesuatu yang melarang ia
bicara. 9ungkin juga oleh karena sikapnya yang negati-istik atau karena hubungan
penderita dengan dunia luar sudah hilang sama sekali hingga ia tidak ingin
mengatakan apa-apa lagi.
$ebaliknya tidak jarang penderita dalam keadaan katatonik menunjukkan
hiperkinesa ia terus bergerak saja maka keadaan ini dinamakan logorea. Kadang-
kadang penderita menggunakan atau membuat kata-kata yang baru' neologisme.
)erulang-ulang melakukan suatu gerakan atau sikap disebut stereotipi? umpamanya
menarik-narik rambutnya atau tiap kali mau menyuap nasi mengetok piring dulu
beberapa kali. Keadaan ini dapat berlangsung beberapa hari sampai beberapa tahun.
$tereotipi pembicaraan dinamakan -erbigerasi kata atau kalimat diulang-ulangi.
9annerisme adalah stereotipi yang tertentu pada ski(ofrenia yang dapat dilihat
dalam bentuk grimas pada mukanya atau keanehan berjalan dan gaya.
0ejala katalepsi ialah bila suatu posisi badan dipertahankan untuk waktu yang lama.
Aleksibilitas cerea' bila anggota badan dibengkokkan terasa suatu tahanan seperti
pada lilin.
@egati-isme ' menentang atau justru melakukan yang berlawanan dengan apa yang
disuruh. 7tomatisme komando (,command automatism+) sebetulnya merupakan
lawan dari negati-isme ' semua perintah dituruti secara otomatis bagaimana
ganjilpun.%ermasuk dalam gangguan ini adalah echolalia (penderita meniru kata-kata
yang diucapkan orang lain) dan ekophraksia (penderita meniru perbuatan atau
pergerakan orang lain).
Gejala-gejala sekunder :
1. Baham
Pada ski(ofrenia waham sering tidak logis sama sekali dan sangat bi(arre. %etapi
penderita tidak menginsafi hal ini dan untuk dia wahamnya adalah fakta dan tidak
dapat diubah oleh siapapun. $ebaliknya ia tidak mengubah sikapnya yang
bertentangan umpamanya penderita berwaham bahwa ia raja tetapi ia bermain-main
dengan air ludahnya dan mau disuruh melakukan pekerjaan kasar. Baham dibagi
dalam dua kelompok yaitu waham primer dan waham sekunder waham sistematis
atau tafsiran yang bersifat waham (delutional interpretations).
Waham primer timbul secara tidak logis sama sekali tanpa penyebab apa-apa dari
luar. .al ini hampir patognomonis buat ski(ofrenia. Cmpamanya istrinya sedang
berbuat serong sebab ia melihat seekor cicak berjalan dan berhenti dua kali atau
seorang penderita berkata ,dunia akan kiamat sebab ia melihgat seekor anjing
mengangkat kaki terhadap sebatang pohin untuk kencing.
Waham sekunder biasanya logis kedengarannya dapat diikuti dan merupakan cara
bagi penderita untuk menerangkan gejala-gejala ski(ofrenia lain. Baham dinamakan
menurut isinya 'waham kebesaran atau ekspansif waham nihilistik waham kejaran
waham sindiran waham dosa dan sebagainya.
&. .alusinasi
Pada ski(ofrenia halusinasi timbul tanpa penurunan kesadaran dan hal ini merupakan
gejala yang hampir tidak dijumpai dalam keadaan lain. Paling sering pada keadaan
sski(ofrenia ialah halusinasi (oditif atau akustik) dalam bentuk suara manusia bunyi
barang-barang atau siulan. Kadang-kadang terdapat halusinasi penciuman
(olfaktorik) halusinasi citrarasa (gustatorik) atau halusinasi singgungan (taktil).
Cmpamanya penderita mencium kembang kemanapun ia pergi atau ada orang yang
menyinarinya dengan alat rahasia atau ia mer=asa ada racun dalammakanannya
.alusinasi penglihatan agak jarang pada ski(ofrenia lebih sering pada psikosa akut
yang berhubungan dengan sindroma otak organik bila terdapat maka biasanya pada
stadium permulaan misalnya penderita melihat cahaya yang berwarna atau muka
orang yang menakutkan.
"iatas telah dibicarakan gejala-gejala. $ekali lagi kesadaran dan intelegensi tidak
menurun pada ski(ofrenia. Penderita sering dapat menceritakan dengan jelas
pengalamannya dan perasaannya. Kadang-kadang didapati depersonalisasi atau ,double
personality+ misalnya penderita mengidentifikasikan dirinya dengan sebuah meja dan
menganggap dirinya sudah tidak adalagi. Atau pada double personality seakan-akan
terdapat kekuatan lain yang bertindak sendiri didalamnya atau yang menguasai dan
menyuruh penderita melakukan sesuatu.
Pada ski(ofrenia sering dilihat otisme ' penderita kehilangan hubungan dengan dunia luar
ia seakan-akan hidup dengan dunianya sendiri tidak menghiraukan apa yang terjadi di
sekitarnya.
%iga hal yang perlu diperhatikan dalam menilai simptom dan gejala klinis ski(ofrenia
adalah:
%idak ada symptom atau gejala klinis yang patognomonik untu ski(ofrenia.
Artinya tidak ada simptom yang khas atau hanya terdapat pada ski(ofrenia. %iap
simptom ski(ofrenia mungkin ditemukan pada gangguan psikiatrik atau
gangguan syaraf lainnya. Karena itu diagnosis ski(ofrenia tidak dapat ditegakkan
dari pemeriksaan status mental saat ini. 8iwayat penyakit pasien merupakan hal
yang esensial untuk menegakkan diagnosis ski(ofrenia.
$imptom dan gejala klinis pasien ski(ofrenia dapat berubah dari waktu ke waktu.
7leh karena itu pasien ski(ofrenia dapat berubah diagnosis subtipenya dari
perawatan sebelumnya (yang lalu). )ahkan dalam satu kali perawatanpun
diagnosis subtipe mungkin berubah.
.arus diperhatikan taraf pendidikan kemampuan intelektual dan latar belakang
sosial budaya pasien. $ebab perilaku atau pola pikir masyarakat dari sosial
budaya tertentu mungkin dipandang sebagai suatu hal yang aneh bagi budaya
lain. Dontohnya memakai koteka di Papua merupakan hal yang biasa namun akan
dipandang aneh jika dilakukan di !akarta. $elain itu hal yang tampaknya
merupakan gangguan realitas mungkin akibat keterbatasan intelektual dan
pendidikan pasien.
3. penegakan diagnosis
Anamnesis secara aloanamnesis dan autoanamnesis
- nama alamat umur suku agama pendidikan terakhir pekerjaan
- masa prinatal dan perinatal
apakah anak tersebut termasuk anak yang diharapkan atau tidakE
)agaimana kondisi fisik dan mental ibu saat mengandungE
)agaimana proses persalinannyaE "itolong bidanE $pontanE
Apakah pada saat kehamilan ibu mengonsumsi alkohol atau (at
lainnyaE
- masa kanak awal
apakah anak tersebut mengonsumsi A$< atau susu botolE
)agaimana pola makannyaE Proses toilet trainingnya ada
hambatanE $ikap dan perilaku (rewel suka gigit kuku bergaul
dengan teman-temannya)E
- masa kanak pertengahanE
)agaimana penerapan peraturan dalam keluargaE $aat berpisah
dengan orang tua atau pengasuh bagaimana responnyaE
- masa kanak akhir atau remaja
bagaimana sekolahnyaE .obbyE Kegiatan di luar sekolahE
Pergaulan dengan teman-temannyaE Akti-itas seksualE
.ubungannya dengan alkohol dan (at adiktif lainnyaE
- masa dewasa
a. riwayat pekerjaan
apakah pasien menyukai pekerjaaannya atau tidakE Pekerjaan
sebelumnyaE Alasan pindahE Konflik dengan rekan kantor atau
atasanE
b. status pernikahanE
$udah menikahE Alasan menikahE Kalau sudah bercerai alasan
berceraiE Pacaran berapa kaliE Alasan putusE
c. agama
agama apa yang dianutE Apakah pernah mengikuti suatu aktifitas
agamaE )ertentangan dengan agama orang tuaE Apakah orang
tua termasuk keras dalam soal agamaE
d. akti-itas militer
apakah pernah terlibat dalam suatu akti-itas militerE Pernah
menyaksikan akti-itas militerE )erapa lamaE Alasan bergabung
dengan militerE
e. keluarga
bagaimana pola asuh dalam keluargaE Apakah keluarga pernah
mengalami penyakit yang samaE $udah sembuhE )agaimana
hubungan penderita dengan orang tua dan saudaranyaE "engan
siapa penderita paling dekatE
Penegakan diagnosis untuk si(ofrenia menurut PP"0! <<<
.arus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas dan biasanya dua
gejala atau lebih bila gejala-gejala itu kurang jelas '
a. - ,%hought echo+ ' isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema
dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan walaupun isinya
sama namun kulitasnya berbeda? atau
- ,%hought insertion or withdrawal+' isi pikiran yang asingdari luar masuk
kedalam pikirannya (insertion)atau isi pikirannya diambil keluar oleh
sesuatu dari luar (withdrawal)? dan
- ,%hought broadcasting+' isi pikirannya tersiar keluar sehingga orang lain
atau umum mengetahuinya?
b. "elusi
- ,delusion of control+ ' waham tentang dirinya dikendalikan oleh
suatu kekuatan tertentu dati luar? atau
- ,delusion of influence+' waham tentang dirinya dipengaruhi oleh
suatu kekuatan tertentu dari luar? atau
- ,delusion of passi-ity+' waham tentang dirinya tidak berdaya dan
pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar (tentang Fdirinya+' secara
jelas merujuk ke pergerakan tubuh4anggota gerak atau ke pikiran
tindakan atau penginderaan khusus)?
- ,delusional perception+' pengalaman inderawi yang tak wajar yang
bermakna sangat khas bagi dirinya biasanya bersifat mistik atau
mukji(at?
c. .alusinasi auditorik '
- suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku
pasien atau
- 9endiskusikan perihal pasien diantara mereka sendiri (diantara berbagai
suara yang berbicara) atau
- !enis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian tubuh.
d. Baham-waham menetap jenis lainnya yang menurut budaya
setempatdianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil misalnya perihal
keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan
diatas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau
berkomunikasi dengan makhluk asing dari dunia lain).
Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas '
- .alusinasi yang menetap dari panca indera apa saja apabila disertai baik oleh
waham yang mengambang mauupun yang setengah berbentuk tanpa
kandungan afektif yang jelas ataupundisertai ole hide-ide berlebihan (o-er-
-alued ideas) yang menetap atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu-
minggu atau berbulan-bulan terus menerus?
- Arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisispan
(interpolation) yang berakibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak
rele-an atau neologisme?
- Perilaku katatonik seperti keadaan gaduh-gelisah (eGcitement) posisis tubuh
tertentu (posturing) atau fleksibilitas cerea negati-isme mutisme dan stupor?
- 0ejala-gejala ,negati-e+ seperti sikap sangat apatis bicara yang jarang dan
respons emosional yang menumpul atau tidak wajar biasanya yang
mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan social dan menurunnya kinerja
social? tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh
depresi atau medikasi neuroleptika?
- Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun
waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik
prodromal).
.arus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu
keseluruhan (o-erall =uality) dari beberapa aspek perilaku pribadai (personal
beha-iour) bermanifestasi sebagai hilangnya minat hidup tak bertujuan tidak
berbuat sesuatu sikap larut dalam diri sendiri (self absorbed attitude) dan
penarikan diri secara sosial.
2. klasifikasi dan manifestasi klinis
"alam PP"0! <<< ski(ofrenia dibagi dalam 1 tipe atau kelompok yang
mempunyai spesifikasi masing-masing yang kriterianya di dominasi dengan hal-
hal sebagai berikut '
1. Skizofrenia Paranoid
9emenuhi kriteria diagnostik ski(ofrenia
$ebagai tambahan '
.alusinasi dan atau waham harus menonjol '
(a) $uara-suara halusinasi yang mengancam pasien atau memberiperintah atau
halusinasi auditorik tanpa bentuk -erbal berupa bunyi pluit mendengung
atau bunyi tawa.
(b) .alusinasi pembauan atau pengecapan rasa atau bersifat seksual atau lain-
lain perasaan tubuh halusinasi -isual mungkin ada tetapi jarang menonjol.
(c) Baham dapat berupa hampir setiap jenis tetapi waham dikendalikan
(delusion of control) dipengaruhi (delusion of influence) atau ,Passi-ity+
(delusion of passi-ity) dan keyakinan dikejar-kejar yang beraneka ragam
adalah yang paling khas.
0angguan afektif dorongan kehendak dan pembicaraan serta gejala katatonik
secara relatif tidak nyata 4 menonjol.
Pasien ski(ofrenik paranoid biasanya berumur lebih tua daripada pasien
ski(ofrenik terdisorganisasi atau katatonik jika mereka mengalami episode
pertama penyakitnya. Pasien yang sehat sampai akhir usia &H atau :H tahunan
biasanya mencapai kehidupan social yang dapat membantu mereka melewati
penyakitnya. !uga kekuatan ego paranoid cenderung lebih besar dari pasien
katatonik dan terdisorganisasi. Pasien ski(ofrenik paranoid menunjukkan regresi
yang lambat dari kemampuanmentalnya respon emosional dan perilakunya
dibandingkan tipe lain pasien ski(ofrenik.
Pasien ski(ofrenik paranoid tipikal adalah tegang pencuriga berhati-hati dan tak
ramah. 9ereka juga dapat bersifat bermusuhan atau agresif. Pasien ski(ofrenik
paranoid kadang-kadang dapat menempatkan diri mereka secara adekuat didalam
situasi social. Kecerdasan mereka tidak terpengaruhi oleh kecenderungan
psikosis mereka dan tetap intak.
2. Skizofrenia Hebefrenik
9emenuhi kriteria umum diagnosis ski(ofrenia
"iagnosis hebefrenia untuk pertama kali hanya ditegakkan pada usia remaja atau
dewasa muda (onset biasanya mulai 12-&2 tahun).
Kepribadian premorbid menunjukkan ciri khas ' pemalu dan senang menyendiri
(solitary) namun tidak harus demikian untuk menentukan diagnosis.
Cntuk diagnosis hebefrenia yang menyakinkan umumnya diperlukan pengamatan
kontinu selama & atau : bulan lamanya untuk memastikan bahwa gambaran yang
khas berikut ini memang benar bertahan '
- Perilaku yang tidak bertanggung jawab dan tak dapat diramalkan serta
mannerisme? ada kecenderungan untuk selalu menyendiri (solitary) dan perilaku
menunjukkan hampa tujuan dan hampa perasaan?
- Afek pasien dangkal (shallow) dan tidak wajar (inappropriate) sering disertai
oleh cekikikan (giggling) atau perasaan puas diri (self-satisfied) senyum sendirir
(self-absorbed smiling) atau oleh sikap tinggi hati (lofty manner) tertawa
menyeringai (grimaces) mannerisme mengibuli secara bersenda gurau (pranks)
keluhan hipokondrial dan ungkapan kata yang diulang-ulang (reiterated
phrases)?
- Proses pikir mengalami disorganisasi dan pembicaraan tak menentu (rambling)
serta inkoheren.
0angguan afektif dan dorongan kehendak serta gangguan proses pikir umumnya
menonjol. .alusinasi dan waham mungkin ada tetapi biasanya tidak menonjol
(fleeting and fragmentary delusions and hallucinations). "orongan kehendak
(dri-e) dan yang bertujuan (determination) hilang serta sasaran ditinggalkan
sehingga perilaku penderita memperlihatkan ciri khas yaitu perilaku tanpa tujuan
(aimless) dan tanpa maksud (empty of purpose). Adanya suatu preokupasi yang
dangkal dan bersifat dibuat-buat terhadap agama filsafat dan tema abstrak
lainnya makin mempersukar orang memahami jalan pikiran pasien.
9enurut "$9-<I ski(ofrenia disebut sebagai ski(ofrenia tipe terdisorganisasi.
. Skizofrenia !a"a"onik
9emenuhi kriteria umum untuk diagnosis ski(ofrenia.
$atu atau lebih dari perilaku berikut ini harus mendominasi gambaran klinisnya '
(a) stupor (amat berkurangnya dalam reakti-itas terhadap lingkungan dan dalam
gerakan serta akti-itas spontan) atau mutisme (tidak berbicara)'
(b) 0aduh gelisah (tampak jelas akti-itas motorik yang tak bertujuan yang tidak
dipengaruhi oleh stimuli eksternal)
(c) 9enampilkan posisi tubuh tertentu (secara sukarela mengambil dan
mempertahankan posisi tubuh tertentu yang tidak wajar atau aneh)?
(d) @egati-isme (tampak jelas perlawanan yang tidak bermotif terhadap semua
perintah atau upaya untuk menggerakkan atau pergerakkan kearah yang
berlawanan)?
(e) 8igiditas (mempertahankan posisi tubuh yang kaku untuk melawan upaya
menggerakkan dirinya)?
(f) Aleksibilitas cerea 4 +waGy fleGibility+ (mempertahankan anggota gerak dan tubuh
dalam posisi yang dapat dibentuk dari luar)? dan
(g) 0ejala-gejala lain seperti ,command automatism+ (kepatuhan secara otomatis
terhadap perintah) dan pengulangan kata-kata serta kalimat-kalimat.
Pada pasien yang tidak komunikatif dengan manifestasi perilaku dari gangguan
katatonik diagnosis ski(ofrenia mungkin harus ditunda sampai diperoleh bukti
yang memadai tentang adanya gejala-gejala lain.
Penting untuk diperhatikan bahwa gejala-gejala katatonik bukan petunjuk
diagnostik untuk ski(ofrenia. 0ejala katatonik dapat dicetuskan oleh penyakit
otak gangguan metabolik atau alkohol dan obat-obatan serta dapat juga terjadi
pada gangguan afektif.
$elama stupor atau kegembiraan katatonik pasien ski(ofrenik memerlukan
pengawasan yang ketat untuk menghindari pasien melukai dirinya sendiri atau orang
lain. Perawatan medis mungkin ddiperlukan karena adanya malnutrisi kelelahan
hiperpireksia atau cedera yang disebabkan oleh dirinya sendiri.
#. Skizofrenia "ak "erin$i %&ndifferen"ia"ed'.
$eringkali. Pasien yang jelas ski(ofrenik tidak dapat dengan mudah dimasukkan
kedalam salah satu tipe. PP"0! mengklasifikasikan pasien tersebut sebagai tipe tidak
terinci. Kriteria diagnostic menurut PP"0! <<< yaitu'
9emenuhi kriteria umum diagnosis ski(ofrenia
%idak memenuhi kriteria untuk diagnosis ski(ofrenia paranoid hebefrenik atau
katatonik.
%idak memenuhi kriteria untuk ski(ofrenia residual atau depresi pasca
ski(ofrenia.
(. )epresi Pas$a-Skizofrenia
"iagnosis harus ditegakkan hanya kalau '
(a) Pasien telah menderita ski(ofrenia (yang memenuhi kriteria diagnosis umum
ski((ofrenia) selama 1& bulan terakhir ini?
(b) )eberapa gejala ski(ofrenia masih tetap ada (tetapi tidak lagi mendominasi
gambaran klinisnya)? dan
(c) 0ejala-gejala depresif menonjol dan menganggu memenuhi paling sedikit kriteria
untuk episode depresif dan telah ada dalam kurun waktu paling sedikit &
minggu.
Apabila pasien tidak lagi menunjukkan gejala ski(ofrenia diagnosis menjadi
episode depresif. )ila gejala ski(ofrenia diagnosis masih jelas dan menonjol
diagnosis harus tetap salah satu dari subtipe ski(ofrenia yang sesuai.
*. Skizofrenia +esidual
Cntuk suatu diagnosis yang meyakinkan persyaratan berikut ini harus dipenuhi
semua '
(a) 0ejala ,negati-e+ dari ski(ofrenia yang menonjol misalnya perlambatan
psikomotorik akti-itas menurun afek yang menumpul sikap pasif dan ketiadaan
inisiatif kemiskinan dalam kuantitas atau isi pembicaraan komunikasi non-
-erbal yang buruk seperti dalam ekspresi muka kontak mata modulasi suara
dan posisi tubuh perawatan diri dan kinerja sosial yang buruk?
(b) $edikitnya ada riwayat satu episode psikotik yang jelas di masa lampau yang
memenuhi kriteria untuk diagnosis ski(ofenia?
(c) $edikitnya sudah melampaui kurun waktu satu tahun dimana intensitas dan
frekuensi gejala yang nyata seperti waham dan halusinasi telah sangat berkurang
(minimal) dan telah timbul sindrom ,negati-e+ dari ski(ofrenia?
(d) %idak terdapat dementia atau penyakit 4 gangguan otak organik lain depresi
kronis atau institusionalisasi yang dapat menjelaskan disabilitas negati-e
tersebut.
9enurut "$9 <I tipe residual ditandai oleh bukti-bukti yang terus menerus
adanya gangguan ski(ofrenik tanpa adanya kumpulan lengkap gejala aktif atau
gejala yang cukup untuk memenuhi tipe lain ski(ofrenia. Penumpulan emosional
penarikan social perilaku eksentrik pikiran yang tidak logis dan pengenduran
asosiasi ringan adalah sering ditemukan pada tipe residual. !ika waham atau
halusinasi ditemukan maka hal tersebut tidak menonjol dan tidak disertai afek
yang kuat.
,. Skizofrenia Simpleks
"iagnosis ski(ofrenia simpleks sulit dibuat secara meyakinkan karena tergantung
pada pemantapan perkembangan yang berjalan perlahan dan progresif dari '
- gejala ,negati-e+ yang khas dari ski(ofrenia residual tanpa didahului riwayat
halusinasi waham atau manifestasi lain dari episode psikotik dan
- disertai dengan perubahan-perubahan perilaku pribadi yang bermakna
bermanifestasi sebagai kehilangan minat yang mencolok tidak berbuat sesuatu
tanpa tujuan hidup dan penarikan diri secara sosial.
0angguan ini kurang jelas gejala psikotiknya dibandingkan subtipe ski(ofrenia
lainnya. $ki(ofrenia simpleks sering timbul pertama kali pada masa pubertas.
0ejala utama pada jenis simpleks adalah kedangkalan emosi dan kemunduran
kemauan. 0angguan proses berpikir biasanya sukar ditemukan. Baham dan
halusinasi jarang sekali terdapat. !enis ini timbulnya perlahan-lahan sekali. Pada
permulaan mungkin penderita mulai kurang memperhatikan keluarganya atau
mulai menarik diri dari pergaulan. 9akin lama ia makin mundur dalam pekerjaan
atau pelajaran dan akhirnya menjadi pengangguran dan bila tidak ada orang yang
menolongnya ia mungkin akan menjadi pengemis pelacur atau penjahat.
-. Skizofrenia .// a"au lainn0a
$elain beberapa subtipe di atas terdapat penggolongan ski(ofrenia lainnya (yang tidak
berdasarkan "$9 <I %8) antara lain '
Bouffe deliran"e %psikosis delusional aku"'.
Konsep diagnostik Perancis dibedakan dari ski(ofrenia terutama atas dasar lama
gejala yang kurang dari tiga bulan. "iagnosis adalah mirip dengan diagnosis
gangguan ski(ofreniform didalam "$9-<I. Klinisi Perancis melaporkan bahwa
kira-kira empat puluh persen diagnosis delirante berkembang dalam penyakitnya
dan akhirnya diklasifikasikan sebagai media ski(ofrenia.
Skizofrenia la"en.
Konsep ski(ofrenia laten dikembangkan selama suatu waktu saat terdapat
konseptualisasi diagnostic ski(ofrenia yang luas. $ekarang pasien harus sangat
sakit mental untuk mendapatkan diagnosis ski(ofrenia? tetapi pada
konseptualisasi diagnostik ski(ofrenia yang luas pasien yang sekarang ini tidak
terlihat sakit berat dapat mendapatkan diagnosis ski(ofrenia. $ebagai contohnya
ski(ofrenia laten sering merupakan diagnosis yang digunakan gangguan
kepribadian schi(oid dan ski(otipal. Pasien tersebut mungkin kadang-kadang
menunjukkan perilaku aneh atau gangguan pikiran tetapi tidak terus menerus
memanifestasikan gejala psikotik. $indroma juga dinamakan ski(ofrenia ambang
(borderline schi(ophrenia) di masa lalu.
1neiroid.
Keadaan oneiroid adalah suatu keadaan mirip mimpi dimana pasien mungkin
pasien sangat kebingungan dan tidak sepenuhnya terorientasi terhadap waktu dan
tempat. <stilah ,ski(ofrenik oneiroid+ telah digunakan bagi pasien yng khususnya
terlibat didalam pengalaman halusinasinya untuk mengeluarkan keterlibatan
didalam dunia nyata. !ika terdapat keadaan oneiroid klinisi harus berhati-hati
dalam memeriksa pasien untuk adanya suatu penyebab medis atau neurologist
dari gejala tersebut.
Parafrenia.
<stilah ini seringkali digunakan sebagai sinonim untuk ,ski(ofrenia paranoid+.
"alam pemakaian lain istilah digunakan untuk perjalanan penyakit yang
memburuk secara progresif atau adanya system waham yang tersusun baik. Arti
ganda dari istilah ini menyebabkannya tidak sangat berguna dalam
mengkomunikasikan informasi.
Pseudoneuro"ik.
Kadang-kadang pasien yang awalnya menunjukkan gejala tertentu seperti
kecemasan fobia obsesi dan kompulsi selanjutnya menunjukkan gejala
gangguan pikiran dan psikosis. Pasien tersebut ditandai oleh gejala panansietas
panfobia panambi-alensi dan kadang-kadang seksualitas yang kacau. %idak
seperti pasien yang menderita gangguan kecemasan mereka mengalami
kecemasan yang mengalir bebas (free-floating) dan yang sering sulit menghilang.
"idalam penjelasan klinis pasien mereka jarang menjadi psikotik secara jelas
dan parah.
Skizofrenia /ipe 2.
$ki(ofrenia dengan sebagian besar simptom yang muncul adalah simptom positif
yaitu asosiasi longgar halusinasi perilaku aneh dan bertambah banyaknya
pembicaraan. "isertai dengan struktur otak yang normal pada D% dan respon
yang relatif baik terhadap pengobatan.
Skizofrenia "ipe 22.
$ki(ofrenia dengan sebagian besar simptom yang muncul adalah simptom
negati-e yaitu pendataran atau penumpulan afek kemiskinan pembicaraan atau
isi pembicaraan penghambatan (blocking) dandanan yang buruk tidak adanya
moti-asi anhedonia penarikan sosial defek kognitif dan defisit perhatian.
"isertai dengan kelainan otak struktural pada pemeriksaan D% dan respon buruk
terhadap pengobatan.
Pada kasus kelima ini kemungkinan anak tersebut mengalami ski(ofrenia tipe paranoid.
J. "iagnosis )anding
Gangguan Psiko"ik Sekunder dan 3kiba" 1ba"
0ejala psikosis dan katatonia dapat disebabkan oleh berbagai macam keadaan
medis psikiatrik dan dapat diakibatkan oleh berbagai macam (at. !ika psikosis
atau katatonia disebabkan oleh kondisi medis nonpsikiatrik atau diakibatkan oleh
suatu (at diagnosis yang paling sesuai adalah gangguan psikotik akibat kondisi
medis umum atau gangguan katatonia akibat (at. 9anifestasi psikiatrik dari
banyak kondisi medis nonpsikiatrik dapat terjadi awal dalam perjalanan penyakit
seringkali sebelum perkembangan gejala lain. "engan demikian klinisi harus
mempertimbangkan berbagai macam kondisi medis nonpsikiatrik dii dalam
diagnosis banding psikosis bahkan tanpa adanya gejala fisik yang jelas. Pada
umumnya pasien dengan gangguan neurologist mempunyai lebih banyak tilikan
pada penyakitnya dan lebih menderita akibat gejala psikiatriknya daripada pasien
ski(ofrenik suatu kenyataan yang dapatmembantu klinisi untuk membedakan
kedua kelompok tersebut.
$aat memeriksa seorang pasien psikotik klinisi harus mengikuti tiga pedoman
umum tentang pemeriksaan keadaan nonpsikiatrik. Pertama klinisi harus cukup
agresif dalam mengejar kondisi medis nonpsikiatrik jika pasien menunjukkan
adanya gejala yang tidak la(im atau jarang atau adanya -ariasi dalam tingkat
kesadara. Kedua klinisi harus berusaha untuk mendapatkan riwayat keluarga
yang lemgkap termasuk riwayat gangguan medis neurologist dan psikiatrik.
Ketiga klinisi harus mempertimbangkan kemungkinan suatu kondisi medis
nonpsikiatrik bahkan pada pasien dengan diagnosis ski(ofrenia sebelumnya.
$eorang pasien ski(ofrenia mempunyai kemungkinan yang sama untuk menderita
tumor otak yang menyebabkan gejala psikotik dibandingkan dengan seorang
pasien ski(ofrenik.
Berpura-pura dan Gangguan bua"an
)aik berpura-pura atau gangguan buatan mungkin merupakan suatu diagnosis
yang sesuai pada pasien yang meniru gejala ski(ofrenia tetapi sebenarnya tidak
menderita ski(ofrenia. 7rang telah menipu menderita ski(ofrenia dan dirawat dan
diobati di rumah sakit psikiatrik. 7rang yang secara lengkap mengendalikan
produksi gejalanya mungkin memenuhi diagnosis berpura-pura (malingering)?
pasien tersebut biasanya memilki alasan financial dan hokum yang jelas untuk
dianggap gila. Pasien yang kurang mengendalikan pemalsuan gejala psikotiknya
mungkin memenuhi diagnosis suatu gangguan buatan (factitious disorder).
%etapi beberapa pasien dengan ski(ofrenia seringkali secara palsu mengeluh
suatu eksaserbasi gejala psikotik untuk mendapatkan bantuan lebih banyak atau
untuk dapat dirawat di rumah sakit.
Gangguan Psiko"ik 4ain
0ejala psikotik yang terlihat pada ski(ofrenik mungkin identik dengan yang
terlihat pada gangguan ski(ofreniform gangguan psikotik singkat dan gangguan
ski(oafektif. 0angguan ski(ofreniform berbeda dari ski(ofrenia karena memiliki
lama (durasi) gejala yang sekurangnya satu bulan tetapi kurang daripada enam
bulan. 0angguan psikotik berlangsung singkat adalah diagnosis yang tepat jika
gejala berlangsung sekurangnya satu hari tetapi kurang dari satu bulan dan jika
pasien tidak kembali ke tingkat fungsi pramorbidnya. 0angguan ski(oafektif
adalah diagnosis yang tepat jika sindroma manik atau depresif berkembang
bersama-sama dengan gejala utama ski(ofrenia.
$uatu diagnosis gangguan delusional diperlukan jika waham yang tidak aneh
(nonbi((are) telah ada selama sekurangnya satu bulan tanpa adanya gejala
ski(ofrenia lainnya atau suatu gangguan mood.
Gangguan 5ood
"iagnosis banding ski(ofrenia dan gangguan mood dapat sulit tetapi penting
karena tersedianya pengobatan yang spesifik dan efektif untuk mania dan
depresi. 0ejala afektif atau mood pada ski(ofrenia harus relati-e singkat terhadap
lama gejala primer. %anpa adanya informasi selain dari pemeriksaan status
mental klinisi harus menunda diagnosis akhir atau harus menganggap adanya
gangguan mood bukannya membuat diagnosis ski(ofrenia secara prematur.
Gangguan !epribadian
)erbagai gangguan kepribadian dapat ditemukan dengan suatu cirri ski(ofrenia?
gangguan kepribadian ski(otipal schi(oid dan ambang adalah gangguan
kepribadian dengan gejala yang paling mirip. 0angguan kepribadian tidak
seperti ski(ofrenia mempunyai gejala yang ringan suatu riwayat ditemukannya
gangguan selama hidup pasien dan tidak adanya onset tanggal yang dapat
diidentifikasi.
6. Prognosis
)eberapa penelitian telah membuktikan bahwa lebih dari periode 2 sampai 1H
tahun setelah perawatan psikiatrik pertama kali di rumah sakit karena skiofrenia
hanya kira-kira 1H-&H K pasien dapat digambarkan memliki hasil yang
baik.#ebih dari 2HK pasien dapat digambarkan memiliki hasil yang buruk
dengan perawatan di rumah sakit yang berulang eksaserbasi gejala episode
gangguan mood berat dan usaha bunuh diri. Balaupun angka-angka yang kurang
bagus tersebut ski(ofrenia memang tidak selalu memiliki perjalanan penyakit
yang buruk dan sejumlah faktor telah dihubungkan dengan prognosis yang baik.
8entang angka pemulihan yang dilaporkan didialam literatur adalah dari 1H-JHK
dan perkiraan yang beralasan adalah bahwa &H-:HK dari semua pasien
ski(ofrenia mampu untuk menjalani kehidupan yang agak normal. Kira-kira &H-
:HK dari pasien terus mengalami gejala yang sedangdan 3H-JHK dari pasien
terus terganggu scara bermakna oleh gangguannya selama seluruh hidupnya.
$ecara umum prognosis ski(ofrenia tergantung pada'
Csia pertama kali timbul ( onset)' makin muda makin buruk.
i. 9ula timbulnya akut atau kronik' bila akut lebih baik.
ii. %ipe ski(ofrenia' episode ski(ofrenia akut dan katatonik lebih baik.
iii. Depat tepat serta teraturnya pengobatan yang didapat.
i-. Ada atau tidaknya faktor pencetusnya' jika ada lebih baik.
-. Ada atau tidaknya faktor keturunan' jika ada lebih jelek.
-i. Prepsikotik' jika ski(oid ski(otim atau intro-red lebih jelek.
-ii. Keadaan sosial ekonomi' bila rendah lebih jelek.
L. Penatalaksanaan
Pera6a"an di +umah Saki"
<ndikasi utama perawatan di rumah sakit adalah '
1. Cntuk tujuan diagnostik.
&. 9enstabilkan medikasi.
:. Keamanan pasien karena gagasan bunuh diri atau membunuh.
3. Perilaku yang sangat kacau atau tidak sesuai.
2. Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan dasar.
%ujuan utama perawatan di rumah sakit adalah ikatan efektif antara pasien dan
system pendukung masyarakat.
$ejak diperkenalkan diawal tahun 112H-an medikasi antipsikotik telah
menyebabkan re-olusi dalam pengobatan ski(ofrenia. %etapi antipsikotik
mengobati gejala gangguan dan bukan suatu penyembuhan ski(ofrenia.
Perawatan di rumah sakit menurunkan stres pada pasien dan membantu mereka
menyusun akti-itas harian mereka. #amanya perawatan di rumah sakit
tergantung pada keparahan penyakit pasien dan tersedianya fasilitas pengobatan
rawat jalan.
8encana pengobatan di rumah sakit harus memiliki orientasi praktis ke arah
masalah kehidupan perawatan diri sendiri kualitas hidup pekerjaan dan
hubungan sosial. Perawatan di rumah sakit harus di arahkan untukk mengikat
pasien dengan fasilitas pasca rawat termasuk keluarganya keluarga angkat board
and care homes dan half way house. Pusat perawatan di siang hari ( day care
center ) dan kunjungan rumah kadang-kadang dapat membantu pasien tetap di
luar rumah sakit untuk periode waktu yang lama dan dapat memperbaiki kualitas
kahidupan sehari-hari pasien.
/erapi Soma"ik
Antipsikotik
Antipsikotik termasuk tiga kelas obat yang utama yaitu'
1. Antagonis reseptor dopamine
&. 8isperidone ( ris perdal )
:. Dlo(apine ( clo(aril )
Pemilihan 1ba"
1. Antagonis 8eseptor "opamin
Adalah obat antipsikotik yang klasik dan efektif dalam pengobatan
ski(ofrenia. 7bat ini memiliki dua kekurangan utama yaitu' .anya sejumlah
kecil pasien cukup tertolong untuk mendapatkan kembali jumlah fungsi
mental yang cukup normal. "isertai dengan efek merugikan yang
mengganggu dan serius. >fek mengganggu yang paling utama adalah akatisia
dan gejala mirip parkinsonisme berupa rigiditas dan tremor. >fek serius yang
potensial adalah tardi-e dyskinesia dan sindroma neuroleptik malignan.
, Remoxipride , adalah antagonis reseptor dopamin dari kelas yang berbeda
dari pada antagonis reseptor dopamin yang sekarang ini tersedia. Awalnya
obat ini disertai efek samping neurologist yang bermakna tetapi
akhirnya remoxipride disertai dengan anemia aplastik jadi membatasi nilai
klinisnya.
&. 8isperidone
Adalah suatu obat antispikotik dengan akti-itas antagonis yang bermakna
pada reseptor serotonin tipe & ( 2-.%& ) dan pada reseptor dopamine tipe &
( d& ). 8isperidone menjadi obat lini pertama dalam pengobatan ski(ofrenia
karena kemungkinan obat ini adalah lebih efektif dan lebih aman daripada
antagonis reseptor dopaminergik yang tipikal.
:. Dlo(apine
Adalah suatu obat antipsikotik yang efektif. 9ekanisme kerjanya belum
diketahui secara pasti. Dlo(apine adalah suatu antagonis lemah terhadap
reseptor "& tetapi merupakan antagonis yang kuat terhadap reseptor "3 dan
mempunyai akti-itas antagonistic pada reseptor serotogenik. Agranulositosis
merupakan suatu efek samping yang mengharuskan monitoring setiap
minggu pada indeks-indeks darah. 7bat ini merupakan lini kedua
diindikasikan pada pasien dengan tardi-e dyskinesia karena data yang
tersedia menyatakan bahwa clo(apine tidak disertai dengan perkembangan
atau eksaserbasi gangguan tersebut.
1ba" 4ain
#ithium
>fektif dalam menurunkan gejala psikotik lebih lanjut pada sampai 2H persen
pasien dengan ski(ofrenia dan merupakan obat yang beralasan untuk dicoba pada
pasien yang tidak mampu menggunakan medikasi antipsikotik.
Antikon-ulsan
Darbama(epine dan -alproat dapat digunakan sendiri-sendiri atau dalam
kombinasi dengan lithium atau suatu antipsikotik. Balaupun tidak terbukti efektif
dalam menurunkan gejala psikotik pada ski(ofrenia namun jika digunakan
sendiri-sendiri mungkin efektif dalam menurunkan episode kekerasan pada
beberapa pasien ski(ofrenia.
)en(odia(epin
Pemakaian bersama-sama alpra(olam ( GanaG ) dan antipsikotik bagi pasien yang
tidak berespo terhadap pemberian antipsikotik saja dan pasien ski(ofrenia yang
berespon terhadap dosis tinggi dia(epam ( -alium ) saja. %etapi keparahan
psikosis dapat di eksaserbasi seteloah putus dari ben(odia(epine.
/erapi Soma"ik 4ainn0a
>lektrokon-ulsif ( >D% ) dapat diindikasikan pada pasien katatonik dan bagi
pasien yang karena suatu alasan tidak dapat menggunakan antipsikotik ( kurang
efektif ). Pasien yang telah sakit selama kurang dari satu tahun adalah yang
paling mungkin berespon. "imasa lalu ski(ofrenia diobati dengan koma yang di
timbulkan insulin (insulin-induced coma) dan koma yang ditimbulkan barbiturat
(barbiturate-induced coma).
/erapi Psikososial
%erapi Perilaku
%ehnik perilaku menggunakan hadiah ekonomi dan latihan keterampilan social
untuk meningkatkan kemampuan social kemampuan memenuhi diri sendiri
latihan praktis dan komunikasi interpersonal.
Perilaku adaptif adalah didorong dengan pujian atau hadiah yang dapat ditebus
untuk hal-hal yang diharapkan. "engan demikian frekuensi perilaku mal adaptif
atau menyimpang dapat diturunkan.
#atihan Keterampilan Perilaku ( )eha-ioral $kills %rainning )
$ering dinamakan terapi keterampilan sosial ( social skills therapy ). %erapi ini
dapat secara langsung membantu dan berguna bagi pasien dan merupakan
tambahan alami bagi terapi farmakologis. #atihan keterampilan ini melibatkan
penggunaan kaset -ideon orang lain dan pasien permainan simulasi ( role playing
) dalam terapi dan pekerjaan rumah tentang keterampilan yang telah dilakukan.
%erapi )erorientasi Keluarga
Pusat dari terapi harus pada situasi segera dan harus termasuk mengidentifikasik
dan menghindari situasi yang kemungkinan menimbulkan kesulitan. !ika masalah
memang timbul pada pasien di dalam keluarga pusat terapi harus pada
pemecahan masalah secara cepat.
$etelah periode pemulangan segera topik penting yang dibahas dalam terapi
keluarga adalah proses pemulihan khususnya lama dan kecepatannya. "i dalam
session keluarga dengan pasien ski(ofrenia ahli terapi harus mengendalikan
intensitas emosional dari session.

Anda mungkin juga menyukai