Anda di halaman 1dari 27

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Stroke atau serangan otak (brain attack) merupakan penyakit neurologi
yang sering dijumpai. Penderita yang paling banyak dirawat di pusat-pusat
pelayanan neurologi, demikian pula di Ruang Saraf RSU dr. Soetomo
Surabaya adala! penderita stroke. i seluru! dunia, angka kejadian rata-rata
stroke sekitar 1"# per 1##.### perta!un (#,$%), dengan angka pre&alensi
'##-(## per 1##.### (#,'%). Stroke menduduki urutan ketiga terbesar
penyebab kematian setela! penyakit jantung dan kanker, dengan laju
mortalitas 1"% sampai )*% untuk stroke pertama dan ($% untuk stroke
berulang.
Penyakit yang terutama menyerng kelompok usia madya dan usia tua
ini, juga merupakan penyakit neurologi yang paling sering mengakibatkan
+a+at dan kematian. iperkirakan $'% orang yang sembu! dari stroke yang
pertama akan mendapatkan stroke berulang dalam kurun waktu ' ta!un. ,asil
penelitian epidemiologis menunjukkan ba!wa terjadinya risiko kematian
pada ' ta!un pas+a-stroke adala! -' . (1% dan terjadinya stroke berulang $'
. )*%. /enurut studi 0raming!am, insiden stroke berulang dalam kurun
waktu - ta!un pada pria -$% dan wanita $-%. /akmur dkk. ($##$)
mendapatkan kejadian stroke berulang $1,'$%, yang paling sering terjadi
pada usia (#-(1 ta!un ()(,'%), dan pada kurun waktu 1-' ta!un (*",)*%)
dengan faktor risiko utama adala! !ipertensi (1$,*%) dan dislipidemia
()-,$%).
Penderita Stroke saat ini menjadi peng!uni terbanyak di bangsal atau
ruangan pada !ampir semua pelayanan rawat inap penderita penyakit syaraf.
2arena, selain menimbulkan beban ekonomi bagi penderita dan keluarganya,
Stroke juga menjadi beban bagi pemerinta! dan perusa!aan asuransi
kese!atan. Untuk mengatasi masala! krusial ini diperlukan strategi
penangulangan Stroke yang men+akup aspek pre&entif, promotif, kuratif dan
re!abilitatif.
2eberadaan unit Stroke di ruma! sakit tak lagi sekadar pelengkap,
tetapi suda! menjadi ke!arusan, terlebi! bila meli!at angka penderita Stroke
$
yang terus meningkat dari ta!un ke ta!un di 3ndonesia. 2arena penanganan
Stroke yang +epat, tepat dan akurat akan meminimalkan ke+a+atan dan angka
kematian yang terjadi di 3ndonesia.
1.2. Rumusan Masalah
1. 4agaimana patofisiologi stroke perdara!an intraserebral (35,)6
$. 4agaimana +ara penegakan diagnosa stroke perdara!an intraserebral
(35,)6
). 4agaimana penatalaksanaan stroke perdara!an intraserebral (35,)6
1.3. Tujuan
1. /engeta!ui patofisiologi stroke perdara!an intraserebral (35,).
$. /engeta!ui +ara penegakan diagnose stroke perdara!an intraserebral
(35,).
). /engeta!ui penatalaksanaan stroke perdara!an intraserebral (35,).
1.. Man!aat
Untuk Penelaah
1. /enamba! ilmu pengeta!uan tentang stroke.
$. 2!ususnya dapat mema!ami tentang stroke perdara!an intraserebral
(35,) baik itu patofisiologi, +ara penegakan diagnosa serta
penatalaksanaannya.
Untuk Pem"a#a
1. /enamba! ilmu pengeta!uan tentang stroke.
$. apat mema!ami tentang stroke perdara!an intraserebral (35,) baik itu
patofisiologi, +ara penegakan diagnosa serta penatalaksanaannya.
). Sebagai bekal bagi para dokter muda, k!ususnya ma!asiswa 02 Unisma
dalam prakteknya dan aplikasinya di lapangan sesuai dengan kompetensi
dokter umum.
Untuk Ilmu Pengetahuan
1. Sebagai sala! satu literatur dalam mengembangkan ilmu pengeta!uan
tentang kedokteran, k!ususnya penyakit stroke.
$. /emberikan inspirasi kepada para ilmuwan untuk dapat
mengembangkan ilmu pengeta!uan dalam bidang kedokteran.
)
BAB II
$TATU$ PENDERITA
2.1. IDENTITA$ PENDERITA
7ama 8 7y.R
Umur 8 '# ta!un
9enis 2elamin 8 Perempuan
Pekerjaan 8 3R:
Pendidikan 8 -
;gama 8 3slam
;lamat 8 ampit
Status perkawinan 8 /enika!
Suku 8 9awa
:anggal Periksa 8 " <ktober $#1$
7o. Registrasi 8 )1$1-*
2.2. ANAMNE$I$
-
1. %eluhan Utama &
:angan dan kaki kanan tidak bisa digerakan.
$. %eluhan Tam"ahan &
Sakit kepala, tidak bisa bi+ara.
). R'(a)at Pen)ak't $ekarang&
Pasien datang ke U= pukul 1#.## >34 dengan kelu!an tangan dan
kaki kiri tiba-tiba lemas sejak pagi tadi pukul #(.## >34 setela!
bangun tidur dan kemudian tdak bisa digerakan. 2emudian bi+ara agak
sulit (pelo), kelu!an juga disertai dengan sakit kepala, sakit kepala
dirasakan +ekot-+ekot di seluru! bagian kepala, pasien tidak mual dan
tidak munta!. Sebelumnya pasien tidak perna! jatu! dan terbentur.
Pasien mengaku tidak ada masala! 4;4 maupun 4;2.
-. R'(a)at Pen)ak't Dahulu &
- R'(a)at sak't seru*a 8 -
- R'(a)at m+n,+k 8 -
- R'(a)at sak't gula 8 -
- R'(a)at H'*ertens' 8 punya penyakit !ipertensi suda! lama
dan tidak terkontrol.
- R'(a)at sak't kejang 8 -
- R'(a)at alerg' +"at 8 -
- R'(a)at alerg' makanan 8 -
- R'(a)at alerg' #ua#a 8 -
- R'(a)at str+ke 8 -
'. Riwayat penyakit lain 8 Riwayat Pengobatan 8 -
(. R'(a)at Pen)ak't %eluarga
- Riwayat keluarga dengan penyakit serupa 8 :idak ada
- Riwayat !ipertensi 8 /enyangkal
- Riwayat sakit gula 8 /enyangkal
- Riwayat jantung 8 /enyangkal
- Riwayat sakit lain 8 /enyangkal
'
*. R'(a)at %e"'asaan
- Riwayat merokok 8 -
- Riwayat minum kopi 8 ?
- Riwayat minum alko!ol 8 :idak perna!
- Riwayat menggunakan narkoba 8 :idak perna!
- Riwayat ola! raga 8 :idak perna!
- Sering tidur larut malam dan jarang ola!raga.
". R'(a)at $+s'al Ek+n+m' 8
Peng!asilan satu bulannya +ukup untuk kebutu!an se!ari-!ari (ekonomi
menenga! ke bawa!).
1. R'(a)at -'.' 8
/akanan se!ari-!ari +ukup dan seder!ana.
2.3. ANAMNE$I$ $I$TEM
1. 2ulit 8 kulit gatal (-), sakit (-)
$. 2epala 8 sakit kepala (?), pusing (-), rambut kepala tidak rontok,
luka pada kepala (-), benjolan@borok di kepala (-)
). /ata 8 pandangan mata berkunang-kunang (?@?), pengli!atan
kabur (-@-), ketajaman pengli!atan dalam batas normal
-. ,idung 8 tersumbat (-@-), mimisan (-@-)
'. :elinga 8 pendengaran berkurang (?@?), berdengung (-@-), keluar
+airan (-@-)
(. /ulut 8 sariawan (-), mulut kering (?), lida! terasa pa!it (-)
*. :enggorokan 8 sakit menelan (-), serak (-)
". Pernafasan 8 sesak nafas (-), batuk (?), mengi (-)
1. 2adio&askuler 8 berdebar-debar (?), nyeri dada (-), ampeg (-)
1#. =astrointestinal 8 mual (-), munta! (-), diare (-), nafsu makan turun (-),
nyeri perut (-), 4;4 normal.
11. =enitourinaria 8 4;2 lan+ar, warna dan jumla! dalam batas normal.
1$. 7eurologik 8 kejang (-), lumpu! pada tangan (?@-), lumpu! pada kaki
(?@-), kesemutan dan rasa tebal pada kaki dan tangan
(?@-)
(
1). Psikiatri 8 emosi stabil, muda! mara! (-)
1-. /uskuloskeletal 8 kaku sendi (-), nyeri@liu-linu pada lutut kanan-kiri (-),
nyeri otot (-)
1'. Akstremitas 8
o ;tas kanan 8 bengkak (-), sakit (-), luka (-)
o ;tas kiri 8 bengkak (-), sakit (-), luka (-)
o 4awa! kanan 8 bengkak (-), sakit (-), luka (-)
o 4awa! kiri 8 bengkak (-), sakit (-), luka (-)
2.. PEMERI%$AAN /I$I%
1. 2eadaan Umum & +ompos mentis, tampak lemas (=5S8 -)()
$. :anda Bital
Tens' & 1012111 mmHg
Na,' & 0342men't
Pernafasan8 $#C@menit
Su!u 8 )(D5
). 2ulit 8
2ulit sawo mateng, turgor baik, ikterik (-), sianosis (-), pu+at (-),
&enektasi (-), pete+!ie (-), spider ne&i (-).
-. 2epala 8
Euka (-), rambut tidak muda! di +abut, keriput (-), makula (-), papula (-),
nodula (-), kelainan mimik waja!@meringis (lipatan nasolabialis kiri
tertinggal).
'. /ata 8
/ata tidak +owong, konjungti&a anemis (-@-), s+lera ikterik (-@-), pupil
isokor (?@?), reflek kornea (?@?), radang (-@-), warna kelopak mata (+oklat
ke!itaman).
(. ,idung 8
7afas +uping !idung (-@-), se+ret (-@-), epistaksis (-@-), deformitas !idung
(-@-), !iperpigmentasi (-@-).
*. /ulut 8
4ibir pu+at (-), bibir kering (?), lida! kotor (-), papil lida! atrofi (-), tepi
lida! !iperemi (-), gusi berdara! (-), sariawan (-).
". :elinga 8
7yeri tekan mastoid (-@-), sekret (-@-), pendengaran berkurang (-@-),
+uping telinga dalam batas normal.
1. :enggorokan 8
*
:onsil membesar (-@-), faring !iperemis (-@-)
1#. Ee!er 8
:rakea di tenga!, pembesaran kelenjar limfe (-), lesi pada kulit (-).
11. :oraks 8
7ormo+!est, simetris, pernafasan t!orakoabdominal, retraksi (-),
spiderne&i (-), pulsasi intrasternalis (-), sela iga melebar (-)
Cor
3nspeksi 8 i+tus +ordis tidak tampak
Palpasi 8 i+tus +ordis kuat angkat
Perkusi 8 4atas kiri atas 8 35S 33 linea para sternalis sinistra
4atas kanan atas 8 35S 33 linea para sternalis dekstra
4atas kiri bawa! 8 35S B linea medio +la&i+ularis
sinistra
4atas kanan bawa! 8 35S 3B linea para sterna dekstra
Pinggang jantung 8 35S 33 linea para sternalis sinistra
(kesan jantung tidak melebar)
;uskultasi 8 4unyi jantug 3-33 intensitas noral, regular, bising
Pulmo
3nspeksi 8 Pengembangan dada kanan sama dengan kiri, benjolan (-),
luka (-)
Palpasi 8 0remitus taktil kanan sama dengan kiri, nyeri tekan (-),
krepitasi (-)
Perkusi 8
;uskultasi 8 suara dasar &esikular
? ?
?
? ?
suara tamba!an8 Ronk!i
1$.
;bdomen
8
3nspeksi 8 inding perut sejajar dengan dinding dada, &enektasi (-),
jaringan parut@bekas luka (-), tumor@benjolan (-).
;uskultasi 8 4ising usus "C@menit (?) normal
Sonor Sonor
Sonor
sonor sonor
- -
-
- -
- -
-
- -
w!eeFing
"
Palpasi 8 supel, nyeri tekan epigastrium (-), meteorismus (-), !epar
dan lien tidak teraba
Perkusi 8 timpani
1). Sistem 5ollumna Bertebralis 8
3nspeksi 8 eformitas (-), skoliosis (-), kip!osis (-), lordosis (-)
Palpasi 8 7yeri tekan (-)
Perkusi 8 725B (-)
1-. Aktremitas 8 palmar eritema (-@-)
;kral dingin <dem
- - - -
- - - -
1'. Sistem genetalia 8 :idak diperiksa
1(. Pemeriksaan 7eurologik 8
;. 2esan Umum
2esadaran 8 =5S A-B)/(
Pembi+ara 8 isartri (?), afasia (-), monoton (-), s+anning (-)
2epala 8 simetris
4. Pemeriksaan 2!usus
1. Rangsangan selaput otak 8 tidak dilakukan
$. Saraf <tak
7.3 8 tidak dilakukan
7.33 8 tidak dilakukan
7. 333, 3B, B38 kedudukan bola mata (?@?), eCop!talmus (-@-), ptosis
(-@-), pupil isokor (?@?)
7.B 8 otot masseter (greget) (?@?)
7. B33 8 kerutan da!i (waktu bergerak) (kiri tertinggal
sedikit), lipatan nasolabialis (meringis) (kiri
tertinggal sedikit).
7.B333 8 tidak dilakukan
7.3G, G 8 suara biasa, kedudukan ar+us p!arynC (kanan
tertinggal@lebi! renda!), kedudukan o&ula
(bergerak ke kiri).
7.G3 8 mengangkat ba!u (?@?)
7.G33 8 kedudukan lida! waktu bergerak ke kanan.
). Saraf /otorik 8 1 '
1 '
2ekuatan
-. Saraf Sensoris 8 7 :ebal
7 :ebal
Rasa nyeri
'. Reflek-refleks 8 1 $ - -
1 $ ? -
R.0isiologis R.Patologis
1
(. Susunan saraf otonom 8 4;2 (47), 4;4 (47), sekresi keringat
(meningkat).
1*. Pemeriksaan Psikiatrik 8
Penampilan 8 Perawatan diri baik
2esadaran 8 2ualitatif tidak beruba!, kuantitatif +ompos mentis
;fek 8 ;ppropriate
Psikomotor 8 7ormoaktif
Proses piker 8 4entuk 8 realistik
3si 8 wa!am (-), !ausinasi (-), ilusi (-)
;rus 8 ko!eren
3nsig!t 8 4aik
2.5. PEMERI%$AAN PENUN6AN-
:anggal $" <ktober $#1$
Darah Lengka*
Item *er'ksa Has'l $atuan N'la' N+rmal
,emoglobin 1-,1 g@dl E81),'-1"H P8 1$-1(
,ematokrit -$,# % E8 -#-'-H P8 )'--*
Aritrosit -,1' juta@+mm E8 -,'-(,'H P8 ),#-(,#
Eeukosit 1).-## sel@+mm -.### . 11.###
:rombosit 11).### sel@mm
)
1'#.### . -'#.###
%'m'a Darah
Item *er'ksa Has'l Pemer'ksaan $atuan N'la' N+rmal
=ula ara! Sewaktu 1)" mg@dl I 1-#
S=<: $" U@E E8 I -)H P8 I)(
S=P: 1( U@E E8 I -)H P8 I)(
Ureum $$ mg@dl $#--#
2reatinin #,"* /g@dl E8 #,(-1,1H P8 #,'-#,1
Elektr+l't
7atrium 1)( mmol@E 1)( - 1-'
2alium ),) mmol@E ),' . ',1
5!lorida 1#) mmol@E 1* - 111
7T8$7AN 7RANIUM
1#
%es'm*ulan & 3ntra+erebral ,emorr!age Sinistra
2.3. RE$UME
Pasien datang ke U= pukul 1#.## >34 dengan kelu!an tangan dan kaki
kiri tiba-tiba lemas sejak pagi tadi pukul #(.## >34 setela! bangun tidur
dan kemudian tdak bisa digerakan. 2emudian bi+ara agak sulit (pelo),
kelu!an juga disertai dengan sakit kepala, sakit kepala dirasakan +ekot-+ekot
di seluru! bagian kepala, pasien tidak mual dan tidak munta!. Sebelumnya
pasien tidak perna! jatu! dan terbentur. Pasien mengaku tidak ada masala!
4;4 maupun 4;2. Riwayat penyakit da!ulu pasien !ipertensi suda! lama
dan tidak terkontrol. Pada pemeriksaan fisik didapatkan !asil =5S -)(, :
11#@11# mm,g, 78 1-C@ menit, !emiparese ekstremitas superior dan inferior
bagian deCtra, RP -@-, kekuatan otot ekstremitas sup@inf. deCtra lema!. an
!asil 5:-S+an 35, sinistra.
>orking diagnosis8 35, latealisasi deCtra !ari ke 3
ifferent diagnosis8 - 5B; 3nfark lateralisasi deCtra
- :umor otak
- S;,
11
2.9. PENATALA%$ANAAN
1. :erapi Umum ('4)
a. 4reat! 8 menjaga fungsi pernafasan dengan memberikan
oksigen kalau ada sesak
b. 4lood 8 tidak langsung menurunkan :, pemberian +airan
infuse RE 1###-1'## ++@ !ari J 1--$1tpm
+. 4rain 8 =5S dipantau, BS selalu diobser&asi.
d. 4owel 8 fungsi saluran +erna baik
e. 4one dan body skin 8 setiap $ jam ganti posisi tidur untuk
men+ega! dekubitus.
$. :erapi 2!usus
a. Pemberian obat untuk stabilisasi membrane otak (men+ega!
kerusakan otak)
5iti+olin $C$'# mg i.&
b. /engurangi gejala simtomatis8 Ranitidine $C1 i.&
+. 41 1C1
). 7on-medikamentosa
23A (2omunikasi 3nformasi dan Adukasi)
f. /emberi !ubungan saling per+aya antara dokter dengan pasien
beserta keluarga pasien.
g. 4anyak berdoKa kepada :u!an Lang /a!a Asa dan bersabar
!. /emberikan penjelasan tentang !asil pemeriksaan yang mendukung
penegakan diagnosis.
i. /emberikan informasi tentang diagnosis pasien.
j. /emberikan penjelasan sekaligus meminta persetujuan tentang
tindakan yang akan dilakukan. Se+ara konser&atif dilakukan tira!
baring (istira!at total) agar kondisi pasien membaik dan
sembu!, tidak bole! duduk maupun berdiri karena
ditakutkan ada pembulu! dara! di otak yang pe+a! lagi.
k. Pertama kali, pasien dilati! untuk makan, !arus teratur. imulai
dengan makan bubur kasar kemudian kembali seperti biasa.
2emudian dilati! untuk minum.
l. :idak merokok dan minum kopi, dan tidak bole! makan daging
kambing dan makanan yang asin, jangan tidur larut malam.
m. /emberikan pegertian kepada pasien tentang ke!arusan untuk
mengurangi stress dan beban pikiran karena dengan begitu dapat
memperbaiki kondisi pasien. 2epada keluarganya !arus terus
memberikan dukungan kepada pasien.
n. ,arus rutin +ontrol dan rajin minum obat.
1$
2.:. PR;-N;$A & Du"'a a, "+nam <#en,rung "a'k=. 4ila penyakit berat,
pengobatan terlambat@tidak adekuat atau ada komplikasi berat, ba!kan
terdapat serangan kedua, prognosa meragukan@buruk.
BAB III
TIN6AUAN PU$TA%A
3.1. De!'n's'
efinisi stroke menurut World Health Organization (WHO) adala!
tanda-tanda klinis yang berkembang +epat akibat gangguan fungsi otak fokal
(atau global), dengan gejala-gejala yang berlangsung selama $- jam atau
lebi!, dapat menyebabkan kematian, tanpa adanya penyebab lain selain
&askuler.
>,< juga mendefinisikan stroke sebagai gejala-gejala defisit fungsi
susunan saraf yang diakibatkan ole! penyakit pembulu! dara! otak dan
bukan ole! yang lain dari itu. /enurut sumber >ikipedia, Stroke adala!
suatu kondisi yang terjadi ketika pasokan dara! ke suatu bagian otak tiba-
tiba terganggu. alam jaringan otak, kurangnya aliran dara! menyebabkan
serangkaian reaksi bio-kimia, yang dapat merusakkan atau mematikan sel-
sel otak. 2ematian jaringan otak dapat menyebabkan !ilangnya fungsi yang
dikendalikan ole! jaringan itu.
Pengertian Stroke menurut 3skandar 9unaidi adala! merupakan penyakit
gangguan fungsional otak berupa kelumpu!an saraf@defi+it neurologik akibat
gangguan aliran dara! pada sala! satu bagian otak. Secara sederhana Stroke
didefinisi sebagai penyakit otak akibat ter!entinya suplai dara! ke otak
karena sumbatan atau perdara!an, dengan gejala lemas @ lumpu! sesaat atau
gejala berat sampai !ilangnya kesadaran, dan kematian.
1)
Sumber lain menyebutkan ba!wa Stroke termasuk penyakit
serebrovaskuler (pembulu! dara! otak) yang ditandai dengan kematian
jaringan otak (infark serebral) yang terjadi karena berkurangnya aliran dara!
dan oksigen ke otak. 4erkurangnya aliran dara! dan oksigen ini bisa
dikarenakan adanya sumbatan, penyempitan atau pe+a!nya pembulu! dara!.
Stroke intracerebral hemorrhage (35,) atau perdara!an intraserebral
(P3S) adala! suatu sindroma yang ditandai adanya perdara!an spontan ke
dalam substansi otak.
3.2. E*',em'+l+g'
Perdara!an intraserebral lebi! sering terjadi pada !ipertensi yang
kronis, lebi!-lebi! tidak terkontrl. 4iasanya mengenai arteri ke+il atau artery
penetrating yang berdiameter '#-$## Mm terutama arteri lentikulostriata,
t!alamoperforate, +abang arteri basiler paramedian dan +abang ke+il dari
arteri +erebello infero superior dan anterior. Peruba!an ini menyebabkan
terjadinya lipo!ialinosis dan nekrosis fibroid yang akan memperlema!
dinding pembulu! dara!. 4ilamana terjadi peningkatan yang mendadak dari
tekanan dara! atau aliran dara! ke otak akan menyebabkan pe+a!nya
pembulu! dara! arteri, arteriole, kapiler. ,ematoma ini lebi! sering pada
gaglia basalis, kapsula interna, t!alamus, daripada daera! kortek.
Perdara!an intraserebral dua kali lebi! banyak dibanding perdara!an
subarak!noid (PS;) dan lebi! berpotensi menyebabkan kematian atau
disabilitas dibanding infark serebri atau PS;. Sekitar 1#% kasus stroke
disebabkan ole! P3S. Sumber data dari Stroke ata 4ank (S4)
menyebutkan ba!wa setidaknya 1 dari 1# kasus stroke disebabkan ole!
perdara!an parenkim otak.
Sekitar 1#-1'% dari seluru! kasus stroke disebabkan ole! perdara!an
intraserebral (P3S). ;ngka kejadian P3S berkisar antara 1#-$#@1##.###
penduduk per ta!un.angka kematian P3S dala )# !ari setela! serangan
men+apai )'-'$%. ari jumlai ini, separu! diantaranya meninggal dalam $
!ari pertama setela! serangan stroke. Sala! satu laporan di ;merika Serikat
menyebutkan ba!wa (*.### penderita stroke, !anya $#% diantaranya yang
1-
mandiri dan tidak mengalami ke+a+atan yang berarti, dalam ( bulan setela!
mengalami serangan P3S.
alam sala! satu populasi yang melibatka 1#-1 penderita P3S, '#%
perdara!an terjadi didaera! subkortikal dalam, )'% di substransia slbs
(lobar), $#% di serebelum, dan (% di batang otak. Sedangkan kematian yang
terjadi dalam selang waktu 1 ta!un setela! serangan dialamin ole! ('% P3S
di batang otak, '*% P3S di substansia alba (lobar), '1% P3S di subkortikal
dalam, dan -$% P3S di serebelum.
Populasi dimana frekuensi !ipertensinya tinggi, seperti ;merika-;frika
dan orang-orang 5ina, 9epang dan keturunan :!ai, memiliki frekuensi yang
tinggi terjadinya P3S. Perdara!an intraserebral dapat terjadi pada rentang
umur yang lebar, dapat terjadi pada dekade tuju! pulu!, delapan pulu! dan
sembilan pulu!. >alaupun persentase tertinggi kasus stroke pada usia
dibawa! -# ta!un adala! kasus perdara!an, P3S sering juga terjadi pada usia
yang lebi! lanjut. Usia lanjut dan !ipertensi merupakan faktor resiko paling
penting dalam P3S. Perdara!an intraserebral terjadi sedikit lebi! sering pada
pria dibanding wanita dan lebi! sering pada usia muda dan setenga!-baya
pada ras kulit !itam dibanding kulit puti! di usia yang sama.
3.3. %las'!'kas'
Stroke diklasifikasikan sebagai berikut8
1. 4erdasarkan kelainan patologis
a. Stroke !emoragik
1) Perdara!an intra serebral
$) Perdara!an ekstra serebral (subarak!noid)
b. Stroke non-!emoragik (stroke iskemik, infark otak, penyumbatan)
1) Stroke akibat trombosis serebri
$) Amboli serebri
)) ,ipoperfusi sistemik
$. 4erdasarkan waktu terjadinya
1) ransient !schemic "ttack (!")
#) $eversible !schemic %eurologic &eficit ($!%&)
') Stroke !n (volution (S!() ) *rogressing Stroke
+) ,ompleted stroke
). 4erdasarkan lokasi lesi &askuler
1) Sistem karotis
a. /otorik 8 !emiparese kontralateral, disartria
1'
b. Sensorik 8 !emi!ipestesi kontralateral, parestesia
+. =angguan &isual 8 !emianopsia !omonim kontralateral, amaurosis
fugaks
d. =angguan fungsi lu!ur 8 afasia, agnosia
$) Sistem &ertebrobasiler
a. /otorik 8 !emiparese alternans, disartria
b. Sensorik 8 !emi!ipestesi alternans, parestesia
+. =angguan lain 8 gangguan keseimbangan, &ertigo, diplopia
3.. ETI;L;-I
/akt+r Anat+m' Eipo!ialinosis dan mikroaneurisma
;rterio&enous malformation (;B/)
;ngiopati amiloid
;neurisma sakular
:rombosis &enus intra+ranial
/ikroangioma
;B/ duralis
;rteritis septi+ dan aneurisma mikotik
Sindroma moya-moya
iseksi arteri
0istula karotiko-ka&ernosa
/akt+r Hem+,'nam'k
,ipertensi arterial akut maupun kronis
/igren
/akt+r Hem+stat's
;ntikoagulan
;ntiplatelet
:rombolitik
,emofilia
Eeukemia
:rombositopeni
/akt+r La'n
:umor intra serebral
;lko!ol
;mfetamin
2okain dan obat simpatomimetik
Baskulitis
3.5. Pat+!'s'+l+g'
2ebanyakan kasus P3S terjadi pada pasien dengan !ipertensi kronik.
2eadaan ini menyebabkan peruba!an arteriosklerotik pembulu! dara! ke+il,
terutama pada +abang-+abang arteri serebri media, yang mensuplai ke dalam
basal ganglia dan kapsula interna. Pembulu!-pembulu! dara! ini menjadi
lema!, se!ingga terjadi robekan dan reduplikasi pada lamina interna,
!ialinisasi lapisan media dan ak!irnya terbentuk aneurisma ke+il yang
1(
dikenal dengan aneurisma 5!ar+ot-4ou+!ard. ,al yang sama dapat terjadi
pembulu! dara! yang mensuplai pons dan serebelum. Rupturnya satu dari
pembulu! dara! yang lema! menyebabkan perdara!an ke dalam substansi
otak.
Pada pasien dengan tekanan dara! normal dan pasien usia tua, P3S
dapat disebabkan adanya cerebral amyloid angiopathy (5;;). 2eadaan ini
disebabkan adanya akumulasi protein -.amyloid didalam dinding arteri
leptomeningen dan kortikal yang berukuran ke+il dan sedang. Penumpukan
protein -.amyloid ini menggantikan kolagen dan elemen-elemen kontraktil,
menyebabkan arteri menjadi rapu! dan lema!, yang memuda!kan terjadinya
resiko ruptur spontan. 4erkurangnya elemen-elemen kontraktil disertai
&asokonstriksi dapat menimbulkan perdara!an masif, dan dapat meluas ke
dalam &entrikel atau ruang subdural. Selanjutnya, berkurangnya kontraktilitas
menimbulkan ke+enderungan perdara!an di kemudian !ari. ,al ini memiliki
!ubungan yang signifikan antara apolipoprotein A- dengan perdara!an
serebral yang ber!ubungan dengan amyloid angiopathy.
Suatu malformasi angiomatous (arteriovenous malformation@;B/)
pada otak dapat ruptur dan menimbulkan perdara!an intraserebral tipe
lobular. =angguan aliran &enous karena stenosis atau oklusi dari aliran &ena
akan meningkatkan terjadinya perdara!an dari suatu ;B/.
:erapi antikoagulan juga dapat meningkatkan resiko terjadinya
perdara!an intraserebral, terutama pada pasien-pasien dengan trombosis
&ena, emboli paru, penyakit serebro&askular dengan transient ischemic attack
(:3;) atau katub jantung prostetik. 7ilai internationa/ normalized ratio
(37R) $,# - ),# merupakan batas adekuat antikoagulasi pada semua kasus
ke+uali untuk pen+ega!an emboli pada katub jantung prostetik, dimana nilai
yang direkomendasikan berkisar $,' - ),'. ;ntikoagulan lain seperti !eparin,
trombolitik dan aspirin meningkatkan resiko P3S. Penggunaan trornbolitik
setela! infark miokard sering diikuti terjadinya P3S pada beberapa ribu pasien
tiap ta!unnya.
,emorr!age
3nfluks 5a
$?
Baso+ontri+tion
0o+al is+!aemi
=lobal
is+!aemia
3nfluks 5a
$?
7er&e +ell
ne+rosis
Serotonin,
Prostaglandin,
dara!, produk
pe+a!an dara!
(oksi!emoglobin,
bilirubin)
:oCi+ effe+t of
blood
+onstituents
3n+reased
intra+ranial
pressure
Release of
&aso+ontri+tors
1*
1"
3.3. Penegakan D'agn+sa
11
Per"e,aan antara letak %+rt'kal8su"k+rt'kal
-E6ALA 2 TANDA %;RTI%AL $UB%;RTI%AL
;fasia ?? -
;stereogonosis ?? -
$ point dis+rimination terganggu ?? -
=rap!est!esi terganggu ?? -
ACtin+ition p!enomenon ?? -
Eoss of body image ?? -
2elumpu!an lengan dan tungkai tidak
sama
?? -
ystoni+ posture - ??
=angguan sensibilitas - ??
2edua mata meli!at ke !idung - ??
D'agn+sa Ban,'ng str+ke
$#
$'r'raj $tr+ke $#+re&
Siriraj stroke s+ore dapat di!itung menggunakan rumus berikut8
<2.5 4 t'ngkat kesa,aran= > <2 4 muntah= > <2 4 *us'ng= > <1.1 4
tekanan ,arah ,'ast+l'k= 8 <3 4 ather+ma markers= 8 12
Skor untuk stroke perdara!an adala! N ?1 dan skor untuk stroke
iskemik I -1, sedangkan skor antara N -1 dan I ?1 menunjukkan ba!wa
diperlukan pemeriksaan 5: S5;7 untuk menentukan diagnose pasien
$1
Pemeriksaan penunjang yang mendukung diagnosis diantaranya adala!
dara! lengkap, kadar gula dara!, faal !epar, faal ginjal, faal !emostasis,
serum elektrolit, A2= serta foto t!oraC, tetapi gold standard diagnosis
stroke tetap 5:-S+an dan /R3.
Stroke biasanya ditegakkan berdasarkan perjalanan penyakit dan !asil
pemeriksaan fisik. Pemeriksaan fisik dapat membantu menentukan lokasi
kerusakan pada otak. ;da dua jenis teknik pemeriksaan imaging (pen+itraan)
untuk menge&aluasi kasus Stroke atau penyakit pembulu! dara! otak
(,erebrovascular &isease@7?D), yaitu ,omputed omography (CT scan)
dan 0agnetic $esonance !maging (MRI).
CT scan diketa!ui sebagai pendeteksi imaging yang paling muda!,
+epat dan relatif mura! untuk kasus Stroke. 7amun dalam beberapa !al, CT
scan kurang sensitif dibanding dengan MRI, misalnya pada kasus Stroke
!iperakut.
Untuk memperkuat diagnosis biasanya dilakukan pemeriksaan CT scan
atau MRI. 2edua pemeriksaan tersebut juga bisa membantu menentukan
penyebab dari Stroke, apaka! perdara!an atau tumor otak. 2adang
dilakukan angiografi yaitu penentuan susunan pembulu! dara!@geta! bening
melalui kapilaroskopi atau fluoroskopi.
Sistem skoring yang dapat digunakan adala! Siriraj Stroke S+ore dan
;lgoritma Stroke =aja! /ada karena seder!ana, mura! dan muda!
digunakan untuk membedakan stroke perdara!an dan stroke iskemik.
$$
3.9. D'aagn+sa Ban,'ng
-/eningitis -penyala!gunaan obat (mis8narkoba)
-:umor otak -epilepsi
-,iperglikemia -migren -malingering
3.:. Penatalaksanaan
Prinsip tujuan utama terapi stroke adala! 8
/en+ega! kerusakan otak yang bersifar irre&ersible
/en+ega! komplikasi
/en+ega! ke+a+atan yang lebi! para!
/en+ega! serangan ulang
Penanganan penderita P3S terutama bertujuan untuk mengatasi edema serebri
dan peningkatan tekanan intra+ranial.
Penatalaksanaan strok meliputi8
:erapi Umum ((4)8
1. 4reat! 8 /enjaga agar fungsi pernafasan dan oksigenasi
tetap baik. Penurunan kesadaran, sembab paru dan penyakit
pada saluran pernafasan segera diberikan oksigen. 4ebaskan
jalan napas,bila perlu pasang mayo,+!inlift,jawtrust,su+tion
$. 4lood 8 :ekanan dara! selu die&aluasi, tidak bole!
menurunkan tekanan dara! pada fase akut, meurunkan tekanan
$)
dara! tidak bole! N $#% : awal. perta!ankan tensi antara
1"#@1## untuk perdara!an dan $##@1## untuk
infark.Penurunan tensi tidak bole! lebi! dari 1#-$#%, periksa
kadar gula dara!, pemberian +airan infuse.
). 4rain 8 Pemantauan derajat kesadaran (=5S), Bital sign,
ada kejang atau tidak6, peningkatan tekanan intra+ranial6.
-. 4owel 8 <bser&asi fungsi saluran +erna, nutrisi (:2:P),
perdara!an gastrointestinal. Pemasangan 7=: pada pasien
tidak sadar.
'. 4ladder 8 <bser&asi fungsi saluran ken+ing, produksi urin.
Pemasangan kateter pada pasien tidak sadar.
(. 4one dan 4ody skin 8 /en+ega! terjainya dekubitus
dengan +ara mika-miki tiap $ jam, perawatan dan pemantauan
kulit dan tulang dengan +ara pemakaian kasur air,!igienis
kulit,!igienis oral.
:erapi 2!usus 8
1. Pemberian neuroprotektor untuk men+ega! kerusakan otak
seperti pirasetam, 5olinar dll.
$. Pembeda!an
T',ak ,'+*eras'
1. Perdara!an ke+il ( I 1# +m
)
) atau dengan defisit neurologi
minimal
2. =5S I -. :etapi penderita dengan =5S I - dengan
perdara!an serebelum dan kompresi batang otak adala!
kandidat operasi pada beberapa kasus
D'+*eras'
1. Perdara!an serebelum dengan diameter N ) +m dengan
deteriorasi atau mengalami kompresi batang otak dan
!idrosefalus akibat obstruksi &entrikel
$-
$. Perdara!an intraserebral karena lesi struktural ( aneurisma,
malformasi arterio&enosa, angioma ka&ernosa), jika lesi
terjangkau
). Penderita muda dengan perdara!an lobar sedang atau besar
( N '# +m
)
) yang mengalami deteriorasi
3.0. Pr+gn+s's
Prognosis pasien dengan stroke !emoragik (perdara!an intraserebral)
tergantung pada ukuran !ematoma. ,ematoma N ) +m umumnya
mortalitasnya besar, !ematoma yang massi&e biasanya bersifat let!al. 9ika
infark terjadi pada spinal +ord, prognosis ber&ariasi tergantung kepara!an
gangguan neurologis. 9ika +ontrol motorik dan sensasi nyeri terganggu,
prognosis jelek.
3.11. %+m*l'kas'
Pasien yang mengalami gejala berat, misalnya imobilisasi dengan
!emiplegia berat, rentan ter!adap komplikasi yang dapat menyebabkan
kematian lebi! awal, yaitu8
Pneumonia, septi+emia (akibat ulkus dekubitus atau infeksi
saluran kemi!),
:rombosis &ena dalam dan emboli paru,
3nfark miokard, aritmia jantung, dan gagal jantung,
2etidakseimbangan +airan
Sekitar 1#% pasien dengan infark serebri meninggal pada )# !ari
pertama. ,ingga '#% pasien yang berta!an akan membutu!kan bantuan
dalam menjalankan akti&itas se!ari-!ari. 0aktor-faktor yang mempunyai
kontribusi pada disabilitas jangka panjang meliputi8
Ulkus dekubitus
Apilepsi
9atu! berulang dan fraktur
Spastisitas dengan nyeri, kontraktur dan kekakuan sendi ba!u
epresi
$'
BAB I?
PENUTUP
.1. %es'm*ulan
$(
stroke menurut World Health Organization (WHO) adala! tanda-tanda
klinis yang berkembang +epat akibat gangguan fungsi otak fokal (atau
global), dengan gejala-gejala yang berlangsung selama $- jam atau lebi!,
dapat menyebabkan kematian, tanpa adanya penyebab lain selain &askuler.
Stroke intracerebral hemorrhage (35,) atau perdara!an intraserebral
(P3S) adala! suatu sindroma yang ditandai adanya perdara!an spontan ke
dalam substansi otak.
0aktor risiko stroke dibagi atas faktor risiko yang dapat dimodifikasi
(modifiable) dan yang tidak dapat dimodifikasi (nonmodifiable). 0aktor
risiko stroke yang dapat dimodifikasi diantaranya adala! !ipertensi, penyakit
jantung (fibrilasi atrium), diabetes melitus, merokok, konsumsi alko!ol,
!iperlipidemia, kurang aktifitas, dan stenosis arteri karotis. Sedangkan faktor
risiko yang tidak dapat dimodifikasi antara lain usia, jenis kelamin, ras@suku,
dan faktor genetik.
Sistem skoring yang dapat digunakan untuk mendiagnosa stroke adala!
Siriraj Stroke S+ore, ;lgoritma Stroke =aja! /ada dan joenaidi S+ore
karena seder!ana, mura! dan muda! digunakan untuk membedakan stroke
perdara!an dan stroke iskemik, tetapi gold standard diagnose stroke adala!
5:-S+an dan /R3.
Upaya untuk men+ega! stroke atau mengurangi faktor risiko dengan
menerapkan pola !idup se!at, ola!raga teratur, peng!indari stress !ingga
meminum obat atau suplemen untuk menjaga kese!atan pembulu! dara!
!ingga dapat men+ega! terjadinya stroke.
DA/TAR PU$TA%A
4a!rudin, /. $##". 5atatan 2ulia! asar-asar 7eurologi.
$*
=insberg, Eionel. $##*. 1ecture %otes %eurologi (disi 2edelapan. 9akarta8
Penerbit Arlangga.
3kawati, Oullies. $##1. Stroke. !ttp8@@Fulliesikawati.staff.ugm.a+.id@wp-
+ontent@uploads@stroke.pdf.
3slam /.S. 111*. *atofisiologi Stroke. Surabaya. Eab.@S/0 3lmu Penyakit saraf
02 Unair. RSU r Sutomo Surabaya.
3srar, Layan. ;. $##". Stroke.
!ttp8@@yayanak!yar.files.wordpress.+om@$##1@#1@+ase-s-t-r-o-k-e.pdf
Ritarwan, 2iking. $##). *engaruh Suhu ubuh erhadap Outcome *enderita
Stroke yang &ira3at di $S4* H. "dam 0alik /edan.
!ttp8@@library.usu.a+.id@download@fk@penysaraf-kiking.pdf.
Sari, 3ntan /ustika. $##". $asionalitas *enggunaan Obat "ntihipertensi *ada
*enderita Stroke di !nstalasi $a3at !nap $umah Sakit 4mum &aerah dr.
0. "shari *emalang. !ttp8@@etd.eprints.ums.a+.id@"#)(@$@21###'#$-(.pdf.
Setyopranoto, 3smail. $#1#. 0ana5emen Stroke "kut.
!ttp8@@+lini+alupdates$#1#.files. wordpress.+om@$#1#@#)@dr-ismail.pdf.
Siswanto, Luliaji. 6eberapa 7aktor $isiko yang 0empengaruhi 2e5adian Stroke
6erulang (Studi 2asus di $S dr. 2ariadi Semarang).
!ttp8@@eprints.undip.a+.id@-1-$@1@LuliajiPSiswanto.pdf.
Sunardi. ;su!an 2eperawatan pada :n.;m dengan Stroke ,emoragik (?) di
3R7; 4 Et 3 2anan RSUP7 5ipto /angunkusumo 9akarta.
!ttp8@@nardinurses.files. wordpress.+om@$##"@#1@asu!an-keperawatan-
strore-!emoragik.pdf.

Anda mungkin juga menyukai