Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
(1,2,3,4)
Laringitis adalah radang akut atau kronis dari laring. Laringitis akut adalah
radang akut laring, pada umumnya merupakan kelanjutan dari rinofaringitis akut
atau manifestasi dari radang saluran nafas atas. Bila laringitis ini berlangsung
lebih dari 3 minggu maka disebut laringitis kronis. Laringitis kronis adalah proses
inflamasi pada mukosa pita suara dan laring yang terjadi dalam jangka waktu
yang lama. Laringitis kronis terjadi karena pemaparan oleh penyebab yang terus
menerus.
Laringitis kronis ini dapat timbul pada anak anak maupun dewasa.
!ngka kejadian untuk laringitis kronik ini lebih banyak diderita oleh pria dari
pada wanita.
"tiologi dari laringitis kronik dapat disebabkan oleh infeksi #irus, infeksi
tuber$ulosis, infeksi jamur, sifilis, pajanan terhadap debu, kebiasaan merokok dan
sering mengkonsumsi alkohol.
Berdasarkan etiologinya, laringitis kronik dapat dibagi atas laryngitis
kronik non spesifik dan spesifik. Laringitis kronik non spesifik dapat disebabkan
oleh faktor eksogen %rangsangan fisik oleh penyalahgunaan suara, rangsangan
kimia, infeksi kronik saluran napas atas atau bawah, asap rokok) dan faktor
endrogen % bentuk tubuh, kelainan metabolik,) sedangkan yang spesifik
disebabkan tuberkulosis dan sifilis.
&engobatan untuk laringitis kronik adalah dengan $ara menganjurkan
pasien untuk tidak banyak bi$ara, menjauhkan pasien dari faktor pemi$u seperti
asap, dan debu. &emberian antibiotik dapat diberikan apabila terdapat tanda
tanda infeksi.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Anatomi laring
(1,2,,!,",#,$,%&
'ambar1. !natomi Laring
%1()
Gambar 2. Anatomi Laring dan Faring
(19)
Laring merupakan bagian terbawah dari saluran nafas bagian atas. Bentuk
laring menyerupai limas segitiga terpan$ung dengan bagian atas lebih terpan$ung
dan bagian atas lebih besar daripada bagian bawah. Batas atas laring adalah aditus
laring sedangkan batas kaudal kartilago krikoid. )truktur kerangka laring terdiri
dari satu tulang %os hioid) dan beberapa tulang rawan, baik yang berpasangan
ataupun tidak. *omponen utama pada struktur laring adalah kartilago tiroid yang
berbentuk seperti perisai dan kartilago krikoid. +s hioid terletak disebelah
2
superior dengan bentuk huruf , dan dapat dipalapsi pada leher depan serta lewat
mulut pada dinding faring lateral. -ibagian bawah os hioid ini bergantung
ligamentum tirohioid yang terdiri dari dua sayap . alae kartilago tiroid. )ementara
itu kartilago krikoidea mudah teraba dibawah kulit yang melekat pada kartilago
tiroidea lewat kartilago krikotiroid yang berbentuk bulat penuh. &ada permukaan
superior lamina terletak pasangan kartilago aritinoid yang berbentuk piramid
bersisi tiga. &ada masing/masing kartilago aritinoid ini mempunyai dua buah
prosesus yakni prosessus #okalis anterior dan prosessus muskularis lateralis.
'ambar40 gambar anatomi laring
%21)
&ada prossesus #okalis akan membentuk 2.1 bagian belakang dari korda #okalis
sedangakan ligamentum #okalis membentuk bagian membranosa atau bagian pita
suara yang dapat bergetar. ,jung bebas dan permukaan superior korda #okalis
suara membentuk glotis. *artilago epiglotika merupakan struktur garis tengah
tunggal yang berbentuk seperti bola pimpong yang berfungsi mendorong makanan
yang ditelan kesamping jalan nafas laring. )elain itu juga teradpat dua pasang
kartilago ke$il didalam laring yang mana tidak mempunyai fungsi yakni kartilago
kornikulata dan kuneiformis.
3
'ambar 30 'ambar Laring )ebagai *otak )uara
%22)
'ambar 10 gambar laring normal
%22)
'erakan laring dilakukan oleh kelompok otot/otot ekstrinsik dan intrisik. +tot
ekstinsik bekerja pada laring se$ara keseluruhan yang terdiri dari otot ekstrinsik
suprahioid %m.digastrikus, m.geniohioid, m.stilohioid dan m.milohioid) yang
berfungsi menarik laring ke atas. otot ekstinsik infrahioid %m.sternihioid,
m.omohioid, m.tirohioid). +tot intrisik laring menyebabkan gerakan antara
berbagai struktur laring sendiri, seperti otot #okalis dan tiroaritenoid yang
membentuk tonjolan pada korda #okalis dan berperan dalam membentuk
teganagan korda #okalis, otot krikotiroid berfungsi menarik kartilago tiroid
kedepan, meregang dan menegangkan korda #okalis. Laring disarafi oleh $abang/
$abang ner#us #agus yakni ner#us laringeus superior dan ner#us laringeus inferior
%n.laringeus rekurens). *edua saraf ini merupakan $ampuran saraf motorik dan
sensorik. &erdarahan pada laring terdiri dari dua $abang yakni arteri laringeus
superior dan ateri laringeus inferior yang kemudian akan bergabung dengan #ena
tiroid superior dan inferior.
2.2. 'i(iologi Laring
(1,2,&
Laring berfungsi sebagai proteksi, batuk, respirasi, sirkulasi, respirasi,
sirkulasi, menelan, emosi dan fonasi. 3ungsi laring untuk proteksi adalah untuk
men$egah agar makanan dan benda asing masuk kedalam trakea dengan jalan
menutup aditus laring dan rima glotis yang se$ara bersamaan. Benda asing yang
telah masuk ke dalam trakea dan sekret yang berasal dari paru juga dapat
dikeluarkan lewat reflek batuk. 3ungsi respirasi laring dengan mengatur mengatur
4
besar ke$ilnya rima glotis. -engan terjadinya perubahan tekanan udara maka
didalam traktus trakeo/bronkial akan dapat mempengaruhi sirkulasi darah tubuh.
+leh karena itu laring juga mempunyai fungsi sebagai alat pengatur sirkulasi
darah. 3ungsi laring dalam proses menelan mempunyai tiga mekanisme yaitu
gerakan laring bagian bawah keatas, menutup aditus laringeus, serta mendorong
bolus makanan turun ke hipofaring dan tidak mungkin masuk kedalam laring.
Laring juga mempunyai fungsi untuk mengekspresikan emosi seperti berteriak,
mengeluh, menangis dan lain/lain yang berkaitan dengan fungsinya untuk fonasi
dengan membuat suara serta mementukan tinggi rendahnya nada.
2.. Laringiti( Kroni(
2..1. De)ini(i
(1,2,&

Laringitis kronis adalah inflamasi dari membran mukosa laring
yang berlokasi di saluran nafas atas, yang terjadi lebih dari 3 minggu. )ering
merupakan radang kronis laring yang disebabkan oleh sinusitis kronis, de#iasi
septum yang berat, polip hidung atau bron$hitis kronis, mungkin juga karena
disebabkan peyalahgunaan suara%#o$al abuse) seperti berteriak teriak atau
bersuara keras. &ada peradangan ini seluruh mukosa laring hiperemis dan
menebal dan pada pemeriksaan &atologis anatomis terdapat metaplasi
skuamosa.
'ejalanya adalah suara parau yang menetap, rasa tersangkut di tengorokan
sehingga pasien sering berdehem tanpa mengeluarkan se$ret disebabkan
mukosa yang menebal. &ada pemeriksaan tanpak mukos menebal dengan
permukaan tidak rata dan hiperemis. Bila terdapat daerah yang di$urigai tumor
penting untuk dilakukan biopsi. 4erapi yang penting adalah mengobati
peradangan di hidung, faring serta bronkus yang bias jadi merupakan salah satu
penyebab laryngitis kronis. &asein hendaknya diminta untuk tidak banyak
berbi$ara%#o$al rest).
5
2..2. Etiologi
(1,2,3,4,1)
5ampir setiap orang dapat terkena laringitis baik akut maupun kronis.
Laringitis biasanya berkaitan dengan infeksi #irus pada traktus respiratorius
bagian atas. !kan tetapi inflamasi tesebut juga dapat disebabkan oleh berbagai
ma$am sebab diantaranya adalah
.
0
1. 6nfeksi bakteri
2. 6nfeksi tuberkulosis
3. )ifilis
4. Leprae
1. 7irus
8. 9amur
:. !$tinomy$osis
(. &enggunaan suara berlebih
;. *ebiasaan merokok
12. !lergi
11. 3aktor lingkungan seperti asap, debu
12. &enyakit sistemik 0 wegener granulomatosis, amiloidosis
13. !lkohol
14. 'atroesophageal refluks
2... Kla(i)ika(i Laringiti( Kroni(
(1,2,,!,"&
Berdasarkan "tiologi dapat dibagi atas laryngitis kronik non spesifik dan
spesifik.
Laringitis kronik non spesifik dapat disebabkan oleh faktor eksogen
%rangsangan fisik oleh penyalahgunaan suara, rangsangan kimia, infeksi kronik
saluran napas atas atau bawah, asap rokok) dan faktor endrogen % bentuk tubuh,
kelainan metabolik,) sedangkan yang spesifik disebabkan tuberkulosis dan
sifilis.
2...1. Laringiti( Kronik Non S*e(i)ik
(1,2,&
*asus yang sering terjadi pada laringitis kronis termasuk juga iritasi yang
terus menerus terjadi karena penggunaan alkohol yang berlebihan, banyak
merokok atau asam dari perut yang mengalir kembali ke dalam kerongkongan
6
dan tenggorokan, suatu kondisi yang disebut gastroesophageal reflu< disease
%'"=-).
Laringitis kronis adalah inflamasi dari membran mukosa laring yang berlokasi
di saluran nafas atas, bila terjadi kurang dari 3 minggu dinamakan akut dan
disebut kronis bila terjadi lebih dari 3 minggu.
Beberapa pasien mungkin telah mengalami serangan laringitis akut berulang,
terpapar debu atau asap iritatif atau menggunakan suara tidak tepat dalam
konteks neuromuskular. >erokok dapat menyebabkan edema dan eritema
laring.
2...2. Laringiti( Kroni( S*e(i)ik
(1,2,&
?ang termasuk dalam laringitis kronis spesifik ialah laringitis tuberkulosis dan
laringitis luetika.
A. Laringiti( t+,er-+lo(i(
(1,2,&
&enyakit ini hampir selalu akibat tuberkulosis paru. Biasanya pas$a
pengobatan, tuberkulosis paru sembun tetapi laringitis tuberkulosis menetap.
5al ini terjadi karena struktur mukosa laring yang melekat pada kartilago serta
#askularisasinya yang tidak sebaik paru sehingga bila infeksi sudah mengenai
kartilago maka tatalaksananya dapat berlangsung lama.
)e$ara klinis manifestasi laringitis tuberkulosis terdiri dari 4 stadium yaitu 0
1) Stadium infiltrasi, mukosa laring posterior membengkak dan hiperemis,
dapat mengenai pita suara. 4erbentuk tuberkel pada submukosa sehingga
tampak bintik berwarna kebiruan. 4uberkel membesar dan beberapa tuberkel
berdekatan bersatu sehingga mukosa diatasnya meregang sehingga suatu saat
akan pe$ah dan terbentuk ulkus
2) Stadium ulserasi, ulkus yang timbul pada akhir stadium infiltrasi
membesar. ,lkus diangkat, dasarnya ditutupi perkijuan dan dirasakan sangat
nyeri.
7
3) Stadium perikondritis, ulkus makin dalam sehingga mengenai kartuilago
laring terutama kartilago aritenoid dan epiglotis sehingga terjadi kerusakan
tulang rawan.
4) Stadium pembentukan tumor, terbentuk fibrotuberkulosis pada dinding
posterior, pita suara dan subglotik.
B. Laringiti( l+etika
(1,2,,!&
=adang menahun ini jarang dijumpai -alam 4 stadium yang paling berhubungan
dengan laringitis kronis ialah stadium tersier dimana terjadi pembentukan guma
yang kadang menyerupai keganasan laring. !pabila guma pe$ah akan timbul
ulkus yang khas yaitu ulkus sangat dalam, bertepi dengan dasar keras, merah tua
dengan eksudat kekuningan. ,lkus ini tidak nyeri tetapi menjalar $epat
8
4abel. 1
%12,13,14)
Per,e.aan Laringiti( Ak+t .an Kronik
laringiti( ak+t Laringiti( kroni(
=hino#irus
&arainfluen@a #irus
!deno#irus
7irus mumps
7arisella @ooster #irus
&enggunaan asma inhaler
&enggunaan suara berlebih dalam
pekerjaan 0 >enyanyi, Berbi$ara
dimuka umum >engajar
!lergi
)trepto$o$$us grup !
>ora<ella $atarrhalis
'astroesophageal refluks
6nfeksi bakteri
6nfeksi tuberkulosis
)ifilis
Leprae
7irus
9amur
!$tinomy$osis
&enggunaan suara berlebih
!lergi
3aktor lingkungan seperti asap, debu
&enyakit sistemik 0 wegener
granulomatosis, amiloidosis
!lkohol
'atroesophageal refluks
2.!. Pato)i(iologi
(4,1,8,:)
laringitis kronis merupakan suatu proses inflamasi yang menunjukkan
adanya peradangan pada mukosa laring yang berlangsung lama. &ada laringitis
kronis proses peradangan dapat tetap terjadi meskipun faktor penyebabnya
sudah tidak ada. &roses inflamasi akan menyebabkan kerusakan pada epitel
bersilia pada laring, terutama pada dinding belakang laring. 5al ini akan
menyebabkan gangguan dalam pengeluaran sekret dari traktus trakeobronkial.
Bila hal ini terjadi, sekret akan berada tetap pada dinding posterior laring dan
sekitar pita suara menimbulkan reaksi timbulnya batuk. !danya sekret pada
daerah pita suara dapat menimbulkan laringospasme. &erubahan yang berarti
juga dapat terjadi pada epitel dari pita suara berupa hiperkeratosis, diskeratosis,
parakeratosis dan akantosis.
9
7irus
6nflamasi
*urangnya informasi
defesit pengaruh
mengenai &en$egahan
infeksi pernapasan
Banyak
>enggunakan pita
suara
)akit tenggorokan A
Batuk
Bahan kimia !sap dan -ebu
Byeri )ekitar mata dan
kedua sisi hidung
suara serak dan batuk
*eletihan
)ekresi Berlebihan
4ersumbat
*erusakan
komunikasi
#erbal
*esulitan
menelan
-emam
Laringitis
Akut
Laringitis
Kronis
Laringitis
ub!rku"
osa
Laringitis
"!utika
#!mbu$
Ta,el 2 / Bagan Pato)i(iologi Lar0ngiti( Kroni(
(1",1#,11&
2.". 2ani)e(ta(i Klini(
(1,2,,!,",1&
)uara serak atau tidak dapat mengeluarkan suara sama sekali %afonia)
Batuk berat
)uara serak yang persisten
4enggorokan terasa gatal dan tidak nyaman
-emam
4idak enak badan
)akit tenggorokan
&embengkakan Laring yang dapat menyebabkan terjadinya gangguan
1%
&!nata"aksana
an
m!dikam!nto
&enatalaksanaan
+peratif
'is(onia
pernafasan
Laringitis tuberkulosis
4erdapat gejala demam, keringat malam, penurunan berat badan, rasa
kering, panas, dan tertekan di daerah laring, suara parau beriminggu/
minggu dan pada stadium lanjut dapat afoni, bentuk produktif, gemoptisis,
nyeri menelan yang lebih hebat bila gejala/gejala proses aktif pada paru.
-apat timbul sumbatan jalan napas karena edema0 tumberkuloma, atau
paralysis pita suara.
)esuai dengan stadium dari penyakit, pada laringoskop akan terlihat0
)tadium infiltrasi
>ukosa laring membengkak, hiperemis %bagian posterior), dan pu$ar.
4erbentuk tuberkel di daerah submukosa, tampak sebagai bintik/bintik
kebiruan. 4uberkel membesar, menyatu sehingga mukosa di atasnya
meregang. Bila pe$ah akan timbul ulkus.
)tadium ulserasi
,lkus membesar, dangkal, dasarnya ditutupi perkijuan dan terasa.
)tadium perikondritis
,lkus makin dalam mengenai kartilago laring, kartilagi aritenoid, dan
epiglottis. terbentuk nanah yang berbau sampai terbentuk sekuester.
*eadaan umum pasien sangat buruk, dapat fibrotuberkulosis pada dinding
posterior, pita suara, dan subglotik.
2.#. Pemerik(aan Pen+n3ang
(1,2,,!,#,1&
1. 3oto rontgen leher !& 0 bisa tampak pembengkakan jaringan subglotis
%)teeple sign). 4anda ini ditemukan pada 12C kasus.
2. &emeriksaan laboratorium 0 gambaran darah dapat normal. 9ika disertai
infeksi sekunder, leukosit dapat meningkat.
3. &ada pemeriksaan laringoskopi indirek akan ditemukan mukosa laring yang
sangat sembab, hiperemis dan tanpa membran serta tampak pembengkakan
subglotis yaitu pembengkakan jaringan ikat pada konus elastikus yang akan
tampak dibawah pita suara.
11
2.1. Penatalak(anaan
(1,2,,!,",#,1&
a. Bon >edikamentosa
/ >enganjurkan pasien untuk tidak banyak bi$ara
/ >enganjurkan pasien untuk menjauhi faktor pemi$u seperti kebiasaan
merokok
/ >akan makanan bergi@i untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan
memper$epat proses penyembuhan.
/ *ontrol post operatif ke poliklinik 454.
b. >edikamentosa
/ !ntibiotikD !mo<i$ilin 3 < 122 mg tablet
/ !mbro<ol 3 < 32 mg tablet
/ )ks*!ktoran
/ +angka *!nd!k da*at dib!rikan st!roid
Laringitis ub!rku"osis , &!mb!rian obat antitub!rku"osis
*rim!r dan skund!r dan ana"g!sik , Asam -a(!namat untuk
n.!ri/ bi"a *!nd!rita m!ng!"u$ n.!ri
.2.$. Progno(i(
(1,2,,!,1,$&
&ada laringitis kronis prognosis bergantung kepada penyebab dari
laringitis kronis tersebut.
2.%. An3+ran
(1,2,,!&
1. &asien diminta untuk tidak banyak bi$ara untuk mengobati peradangannya.
2. >enjauhkan dari faktor pemi$u, seperti pajanan asap, kebiasaan merokok,
minum es, gorengan
3. !ntibiotik penisilin dapat diberikan dengan dosis anak 3<122 mg.kgBB dan
dewasa 3<122 mg.hari.
4. Laringitis tuberkulosis / &emeriksaan laboratorium hasil tahan asam dari
sputum atau bilasan lambung, foto toraks menunjukkan tanda proses
12
spesifik baru, laringoskopi langsung.tak langsung, dan pemeriksaan &!
/ .
Ta,el 2.
(1,2,14,11&
Diagno(i( ,an.ing
Diagno(i( Ban.ing
Teori Laringiti( Kronik No.+l Pita (+ara
De)ini(i Laringitis kronis adalah
inflamasi dari membran
mukosa laring yang berlokasi
di saluran nafas atas, yang
terjadi lebih dari 3 minggu.
Bodul pita suara adalah
peradangan kronik pada
pita suara dengan
pembentukan suatu massa
jaringan yang letaknya
pada perbatasan sepertiga
depan dan sepertiga tengah
pita suara
/ )ering pada anak dan
dewasa
/ Lebih sering pada wnita
/ "tiologi 0
1. 6nfeksi bakteri
2. 6nfeksi tuberkulosis
3. )ifilis
4. Leprae
1. 7irus
8. 9amur
:. !$tinomy$osis
(. &enggunaan suara
berlebih
;. *ebiasaan merokok
12. !lergi
/ &enyakit ini biasa
ditemukan pada orang
dewasa
/ -isebabkan oleh
penyalahgunaan suara
yang terlalu keras dan
lama, seperti yang
sering terjadi pada
profesi guru, penyanyi
dan sebagainya.
13
'ambar 80 gambar #o$al $ord untuk membandingkan dengan nodul pita suara
11. 3aktor lingkungan
seperti asap, debu
12. &enyakit sistemik 0
wegener
granulomatosis,
amiloidosis
13. !lkohol
14. 'atroesophageal
refluks
/ *eluhan 0
)uara serak atau tidak
dapat mengeluarkan
suara sama sekali
%afonia)
Batuk berat
)uara serak yang
persisten
4enggorokan terasa
gatal dan tidak nyaman
-emam
4idak enak badan
)akit tenggorokan
&embengkakan Laring
yang dapat
menyebabkan
terjadinya gangguan
pernafasan
/ 'ejala awal dapat
berupa terputusnya
suara pada waktu
menyanyikan nada
tinggi, timbul suara
serak yang menetap,
kadang disertai batuk
Pemerik(aan
)i(ik
&emeriksaan fisik tampak
mukosa menebal, permukaanya
&ada pemeriksaan laring
tampak nodul di pita suara
14
tidak rata dan hiperemis. sebesar ka$ang hijau atau
lebih ke$il, berwarna
keputihan.
BAB III
KESI2PULAN
1. Laringitis kronis biasanya terjadi bertahap dan telah bermanifestasi beberapa
minggu sebelum pasien datang ke dokter dengan keluhan gangguan pernafasan
dan nyeri.
2. >anifestasi klinis laringitis sangat tergantung pada beberapa faktor seperti
kausanya, besarnya edema jaringan, regio laring yang terlibat se$ara primer dan
usia pasien.

&asien biasanya datang dengan keluhan satu gejala atau lebih
seperti rasa tidak nyaman pada tenggorok, batuk, perubahan kualitas suara atau
disfonia, odinofonia, disfagia, odinofagia, batuk, dispneu atau stridor.
>anifestasi laringitis kronis terutama pada laringitis kronis iritasi yang paling
berat adalah terjadinya ulserasi epitelium laring dengan granulasi.
3. -iagnosis laringitis ditegakkan melalui anamnesis, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang. &enatalaksanaan diberikan sesuai dengan etiologi yang
mendasari..Laringitis kronis terbanyak disebabkan oleh iritasi misalnya asap
rokok, sehingga pasien disarankan beristirahat total dengan menghentikan
kebiasaan merokok dan demikian pula pada laringitis kronis akibat
penyalahgunaan suara, pasien disarankan beristirahat. &ada pasien non
perokok, kemungkinan besar laringitis kronis dipi$u oleh iritasi EsilentE dari
asam lambung, sehingga perlu diberikan anti/refluks dari penyekat 5
2
hingga
penyekat pompa proton, disertai modifikasi gaya hidup.
15
BAB I5
DA'TA6 PUSTAKA
1. 0!rmani 1/ Abdurra$man 0artono2 Ari! 3a$.ono/ 1uku
Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala
Leher/ !disi k! 7/ 4akarta,FK56/2%12/ 216 7 219
2. Ballenger 99. &enyakit 4elinga ,5idung, 4enggorok , *epala dan Leher.
"disi 13. 9ilid 1. !lih Bahasa 0 )taf !hli Bag. 454 3*,6. 9akarta 0 Bina
=upa !ksara 1;;4D 1/4, 12/1, 22;.
3. 3o$!n 4L/ Anatomi dan Fisiologi Laring. 'a"am 186)#71uku
A+ar &!n.akit 0.)disi k!6.4akarta,)G3/1997/369776
4. Bro7n S-ott / Orolaryngology. 8th ed. 7ol. 1. Butterworth, Butterworth A
Fo Ltd. 1;;:. page 1.12.1/1.12.1(
1. >oore, ".9 and )enders, F.G. Fleft lip and palate. 6n 0 Lee, *.9. Essential
Otolaryngology Head and Neck Surgery . "ight edition. Fonne$ti$ut.
>$'raw/5ill, 22230 241/242.
8. Ballenger, 9.9. Anatomy of the larynx. 6n 0 Diseases of the nose, throat, ear,
head and neck 13th ed. &hiladelphia, Lea A 3ebiger. 1;;3
:. 'raney, -. and 3lint, &. !natomy. 6n 0 Fummings F.G. Otolaryngology /
Head and Neck Surgery )e$ond edition. )t Louis 0 >osby, 1;;3.
(. 5ollinshead, G.5. !he pharynx and larynx. 6n 0 Anatomy for surgeons
7olume 1 0 5ead and Be$k. ! hoeber/harper international edition, 1;88 0 421/
418
;. Goodson, '.". "pper air#ay anatomy and function. 6n 0 Byron 9. Bailey.
Head and Neck Surgery$Otolaryngology. 4hird edition. 7olume 1.
&hiladelphia 0 Lippin$ot Gilliams and Gilkins, 22210 4:;/4(8.
12. http0..anthriswal.blogspot.$om.asuhan keperawatan laryngitis kronis
diakses tanggal 21.2;.2214
11. http0..emir@anurwi$aksono.blog.unissula.a$.id.2213.22.24.laringitis
kronis. diakses tanggal 22.2;.2214
16
12. http0..adf.ly.1:14:(2.int.http0..asuhankeperawatan21.blogspot.$om.2213.1
2.askep/laringitis.html diakses tanggal 22.2;.2214
13. http0..www.s$ribd.$om.do$.22131:8;2.laringitis diakses tanggal
22.2;.2214
14. http0..www.artikelkedokteran.$om.sear$h.makalah/tentang/kasus/laringitis
diakses tanggal 22.2;.2214
11. o$w.usu.a$.id.$ourse.download.1112222121/spe$ial/senses/
system.sss111HslideHlaringologi.pdf diakses tanggal 21.2;.2214
18. https0..www.a$ademia.edu.:822:14.11;311:21/=eferat/Laringitis diakses
tanggal 21.2;.2214
1:. http0..dr/suparyanto.blogspot.$om.2212.11.laringitis.html diakses tanggal
21.2;.2214
1(. http0..www.edo$toronline.$om.media.1;.photosH242"!-84/322"/428(/
!24-/1B1F;4!3-B12.jpg gambar diakses tanggal 2:.2(.2214
1;. http0..www.edo$toronline.$om.medi$al/atlas.aspI$J4AidJ218:; gambar
diakses tanggal 22.2;.2214
22. http0..4.bp.blogspot.$om./
911&r:42K(s.4p5-fr"ps16.!!!!!!!!FuL.pmey;21kMa6.s322.!nato
my/of/the/laryn<.jpggambar diakses tanggal2(.2(.2214
21. http0..4.bp.blogspot.$om./
Mm41Mf=*Lug.4p5---u&(46.!!!!!!!!Fu>.'M>;@1&5h!2.s32
2.laryngitis/$ariobat.jpggambar diakses tanggal2(.2(.2214
22. http0..2.bp.blogspot.$om./K2g/
b=;seuw.4p5"KyFpmd6.!!!!!!!!Fu?.bk2$L8*&2wk.s1822.laryn
<222.jpggambar diakses tanggal 2:.2(.2214
23. http0..obatlaringitiskronisakutherbalmujarab;;;.files.wordpress.$om.2214.
2:.laringitis/kronis.jpgIwJ842gambar diakses tanggal 2:.2(.2214
24. http0..www.s$ribd.$om.do$.14:41(11:.Lapsus/Laringitis/*ronik diakses
tanggal 2:.2(.2214
21. http0..www.s$ribd.$om.do$.223((:23(.L!=6B'646)/*=+B6* diakses
tanggal 22.2;.2214
17
28. http0..referensikedokteran.blogspot.$om.2212.2:.laryngitis/akut.html
diakses tanggal 21.2;.2214
18

Anda mungkin juga menyukai