OLEH :
NAMA
PARAMITA KORISTON
NIM
J111 14 517
JURUSAN
FAKULTAS :
KEDOKTERAN GIGI
LEMBAR PENGESAHAN
Makalah Ilmiah Buddhis dengan Judul :
Mengesahkan,
ParamitaKoriston
J111 14 517
ABSTRAK
Merokok adalah kebiasaan yang dapat merusak kesehatan, baik
kesehatan paru-paru, jantung, mulut dan gigi. Kebiasaan merokok adalah suatu
fenomena yang konyol, dimana orang-orang membayar untuk sesuatu yang tak
berguna bahkan merugikan, tetapi mereka tidak bias berhenti walaupun semua
orang
memperingatinya
dengan
nasehat,
tulisan
mengerikan
merokok
KATA PENGANTAR
Namo Tassa Bhagavato Arahato Samma Sambuddhassa.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Agama Buddha yang diberikan.
Dalam makalah ini dibahas tentang pandangan Agama Buddha mengenai rokok
dan bahayanya bagi kesehatan.
Di samping itu, tentu saja laporan ini tidak mungkin selesai tanpa bantuan
dan dukungan dari pihak lain. Untuk itu pada kesempatan ini, saya ingin
mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam
proses penulisan laporan ini, terutama untuk Pdt. Hasdy, S.Si, selaku dosen
Agama Buddha yang telah memberikan pendidikan dan bimbingan kepada saya.
Dalam penulisannya, saya telah berusaha sebaik mungkin untuk
meminimalisir kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi. Namun seperti kata
pepatah, Tak ada gading yang tak retak, sebagai manusia biasa saya tidak dapat
menghindari kekurangan-kekurangan yang mungkin terjadi. Untuk itu saya
mengharapkan kritik dan saran dari pihak pembaca, agar kiranya saya dapat
membuat makalah yang lebih baik lagi kedepannya. Saya juga berharap makalah
ilmiah buddhis saya ini dapat bermanfaat bagi siapa pun yang membacanya.
Penulis
DAFTAR ISI
1. Lembar Pengesahan.................................................................................i
2. Abstrak......................................................................................................ii
3. Kata Pengantar........................................................................................iii
4. Daftar Isi...................................................................................................iv
5. Bab 1: Pendahuluan.................................................................................1
1.1. Latar Belakang.............................................................................1
1.2. Tujuan dan Kegunaan..................................................................1
6. Bab 2: Kajian Pustaka..............................................................................2
2.1. Pengertian Rokok.........................................................................2
2.2. Jenis-Jenis Perokok.....................................................................2
2.3. Kandungan dalam Rokok.............................................................4
7. Bab 3: Metode Penelitian.........................................................................5
3.1. Jenis Penulisan............................................................................5
3.2. Objek Penulisan...........................................................................5
3.3. Teknik Pengumpulan Data...........................................................5
3.4. Teknik Analisis Data.....................................................................5
8. Bab 4: Hasil Penelitian dan Pembahasan..............................................6
4.1. Pengaruh Rokok terhadap Kesehatan Mulut...............................6
4.2. Pandangan Agama Buddha tentang Kebiasaan Merokok...........8
9. Bab 5: Kesimpulan dan Saran...............................................................11
5.1. Kesimpulan................................................................................11
5.2. Saran.........................................................................................11
10. Daftar Pustaka........................................................................................12
11. Lampiran.................................................................................................13
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Merokok adalah suatu kebiasaan yang merugikan, baik secara ekonomis
menggali informasi lebih mengenai rokok dan pengaruhnya bagi kesehatan mulut,
serta bagaimana pandangan Agama Buddha mengenai kebiasaan merokok itu
sendiri.
Kegunaan dari makalah ini adalah untuk memberi informasi bagi pembaca
tentang pandangan Agama Buddha mengenai kebiasaan merokok, serta
bahayanya.
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
2.1.
Pengertian Rokok
Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70
hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10
mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar
pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat
dihirup lewat mulut pada ujung lainnya.
Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau
kemasan kertas yang dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam kantong.
Sejak beberapa tahun terakhir, bungkusan-bungkusan tersebut juga
umumnya disertai pesan kesehatan yang memperingatkan perokok akan
bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan dari merokok, misalnya kanker
paru-paru atau serangan jantung (walaupun pada kenyataannya itu hanya
tinggal hiasan, jarang sekali dipatuhi).
Manusia di dunia yang merokok untuk pertama kalinya adalah suku
bangsa Indian di Amerika, untuk keperluan ritual seperti memuja dewa atau
roh. Pada abad 16, Ketika bangsa Eropa menemukan benua Amerika,
sebagian dari penjelajah Eropa ikut mencoba menghisap rokok dan
kemudian membawa tembakau ke Eropa. Kemudian kebiasaan merokok
mulai muncul di kalangan bangsawan Eropa. Tapi berbeda dengan bangsa
Indian yang merokok untukkeperluan ritual, di Eropa orang merokok hanya
untuk kesenangan semata.
Telah banyak riset yang membuktikan bahwa rokok sangat
menyebabkan ketergantungan, di samping menyebabkan banyak tipe
kanker, penyakit jantung, penyakit pernapasan, penyakit pencernaan, efek
buruk bagi kelahiran, dan emfisema.
2.2.
Jenis-Jenis Perokok
Berdasarkan jenisnya perokok dibedakan menjadi :
a. Perokok aktif, yaitu orang yang telah terbiasa dan nyata menghisap
rokok dan menanggung sendiri akibatnya.
b. Perokok pasif, yaitu orang yang tidak merokok namun karena ada
orang lain yang merokok didekatnya maka ia terpaksa harus ikut
menghirup asap rokok.
j.
l.
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1.
Jenis Penulisan
Jenis penulisanyang penulis gunakan yaitu penelitian pustaka
(library research), dimana penulis mencoba menghasilkan karya dari hasil
menelaah beberapa referensi untuk menyajikannya.
3.2.
Objek Penulisan
Penulisan pada makalah ini bertitik tumpu pada kebiasaan merokok
dan bahayanya bagi kesehatan mulut.
3.3.
3.4.
BAB 4
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1.
Porphyromonas
gingivalis,
Aggregatibacter
E. Oral Precancer
Oral leukoplakia, dianggap sebagai pre-kanker, jauh lebih sering terjadi
pada perokok daripada non-perokok. Leukoplakia adalah lesi putih yang
penyebabnya tidak diketahui dan berpotensi menjadi kanker.
F. Smokers Melanosis
Smokers melanosis berkaitan dengan tembakau dan merokok dengan
pipa, digambarkan dengan bintik cokelat dalam jaringan lunak rongga
mulut. Smokers melanosis terjadi 5-21,5 % pada perokok. Pigmentasi
yang terjadi adalah akibat dari asap rokok yang menyebabkan stimulasi
produksi melanin (pigmen warna cokelat kulit) atau pengikatan melanin
oleh asap rokok. Jumlah pigmentasi meningkat pada perokok berat.
G. Sariawan Langit-langit Rongga Mulut (Smokers Palate/ Nicotine
Stomatitis)
Smokers palatel terlihat sebagai benjolan yang memiliki pusat merah
dan terjadi pada langit-langit rongga mulut, nampak putih secara
keseluruhan. Hal ini terjadi karena iritasi kelenjar saliva dengan saluran
yang meradang.
Smokers palate terjadi karena respon terhadap panas (bukan zat kimia
tembakau), sehingga tidak ada kemungkinan untuk lesi ini menjadi kanker.
Lesi ini akan sembuh setelah 1-2 minggu berhenti merokok.
I.
gigi, dan gigi tiruan (lebih dari konsumsi kopi dan teh). Hal ini dapat
mempengaruhi penampilan estetika rongga mulut. Merokok juga
merupakan penyebab umum dari bau mulut serta dapat mempengaruhi
kemampuan merasa dan membau.
4.2.
yang lampau, sehingga tentu saja Sang Buddha tidak pernah menguraikan
tahu,
sudah
merupakan
suatu
kenyataan
yang
tak
dapat
dibantah bahwa merokok itu adalah kebiasaan buruk karena telah terbukti dapat
membahayakan kesehatan, dan konsekuensinya berupa penderitaan secara
mental dan fisik.
Buddhisme bukanlah agama yang pasif. Dalam upaya meraih Nibbana
yang merupakan tujuan akhir dan utama dari agama iniseseorang harus rajin
dan sehat dalam rangka melatih/mempraktikkan ajaran-ajaran-Nya. Pada
kenyataannya, daya upaya benar sering kali ditemukan dalam ceramah-ceramah
Buddha, yang menandakan dengan jelas betapa pentingnyadaya upaya benar
dalam pengembanganspiritual Buddhis. Daya upaya benar tidak dimungkinkan
bagi orang yang berlatih tanpa kesehatan yang baik. Dari sini, terlepas dari ukuranukuran lainnya yang diperlukan dalam rangka memiliki kesehatan mental maupun
fisik yang baik, merokok itu tidak didukung, karena dapat menurunkan dan
melemahkan kesehatan, juga dapat memberikan seseorang ketidakmampuan
untuk hidup secara aktif dan bermanfaat sesuai dengan ajaran agamanya.
Seperti pada ayat 204 dalam Dhammapada, yang berbunyi Arogya
parama labha; Santutthi paranam dhanam, yang berarti Kesehatan adalah
keuntungan yang paling besar; Kepuasan adalah kekayaan yang paling
berharga. Merokok dalam hal ini jelas bertentangan dengan ayat tersebut,
karena dapat menimbulkan penyakit, serta menimbulkan efek kecanduan, yang
berarti merokok menimbulkan kemelekatan dan keserakahan. Kemelekatan dan
keserakahan ini dapat menurunkan kualitas batin kita.
Asap yang ditimbulkan oleh rokok juga sangat mengganggu bagi orang
yang berada disekitar perokok. Hal ini merupakan suatu bentuk egoisme, dimana
seseorang melupakan ketenangan orang lain hanya demi menyenangkan dirinya
sendiri. Ini jelas sangat bertentangan dengan Dhamma, dan dapat menyebabkan
kemerosotan batin.
Sang Buddha pernah menyampaikan dalam Anguttara Nikaya III tentang
bagaimana perumah tangga yang baik harus memperoleh dan memanfaatkan
kekayaannya sebaik-baiknya. Merokok adalah suatu bentuk pemborosan.
satunya
yang
paling
sering
digunakan
yaitu
objek
pernapasan
(Anapanasati). Tujuan dari meditasi ini adalah untuk melatih pikiran sehingga
terkendali dan akhirnya diam dan hening. Saat kondisi pikiran benar-benar
terpusat sangat kuat, hening, diam, dan tercerap sepenuhnya pada objek meditasi
maka pada saat itu meditator mencapai kondisi jhana.
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.
Kesimpulan:
A. Rokok dapat menimbulkan penyakit gusi, kegagalan implan gigi,
kerusakan gigi, kanker rongga mulut, oral precancer, smokers
melanosis, sariawan pada palatal, hairy tongue dan menurunnya
kemampuan merasa dan membau. Merokok juga dapat menurunkan
kualitas saliva dan menurunkan estetika gigi
B. Merokok sangat bertentangan dengan Agama Buddha, karena
mengganggu kesehatan, menimbulkan keserakahan dan kemelekatan,
merupakan bentuk egoisme dan pemborosan, serta merupakan suatu
hal yang tidak bermanfaat.
5.2.
Saran:
A. Sebaiknya kita melatih diri untuk tidak merokok.
B. Untuk memperoleh ketenangan, sebaiknya kita mempraktikkan
Samatha Bhavana, dan bukannya melarikan diri ke rokok.
DAFTAR PUSTAKA
Barqoui,
Imam.
2013.
Zat-Zat
Berbahaya
pada
http://nervouzer.wordpress.com/info-kesehatan/rokok.
Rokok.
(Diakses
pada
2012.
Pengertian
Rokok
dan
Bahaya
Rokok.
2013.
Bahaya
Merokok
terhadap
Kesehatan
http://psmkgi.org/bahaya-merokok-terhadap-kesehatan-mulut.
Mulut.
(Diakses
Ali
Sasana.
2008.
Arogya.
LAMPIRAN