Anda di halaman 1dari 45

Gangguan Fungsi Pankreas

Bagian Penyakit Dalam


Departemen Klinik, Reproduksi, dan Patologi
Fakultas Kedokteran Hewan IPB
Semester Genap 2012/2013

Pankreas
Mengemban fungsi endokrin & fungsi eksokrin
Fungsi Eksokrin Pankreas

memproduksi zymogen in aktif yang akan berubah


menjadi enzim pencernaan aktif (mis. tripsinogen,
kimotripsinogen, proelastase)
memproduksi suatu enzim yang aktif yang akan
dilepaskan termasuk : lipase, -amylase
mensekresi bikarbonat yang membantu untuk
membuffer asam dari lambung yang masuk ke
duodenum

Suplai Darah

Anatomi Pankreas

Fisiologi Pankreas
Eksokrin Pankreas

sel asinar pankreas sekresi enzim2 pencernaan


bertanggung jawab mendigesti protein, lemak
& karbohidrat
sel duktus pankreatikus sekresi sodium
bikarbonat (NaHCO3-) netralisasi asam di
proksimal duodenum
- agar lingkungan menjadi optimal u/ aktivitas enzim
- melindungi dinding mukosa thd iritasi o/ asam

mempermudah penyerapan nutrisi & vitamin


serta mineral tertentu

Fisiologi Pankreas
sekresi sekreta pankreas terjadi oleh adanya
stimuli neurohormonal (n. vagus, kolesistokinin,
sekretin)
sekresi enzim pankreas akibat stimuli
pankreas oleh kolesistokinin/CCK (hormon yang
disekresikan oleh usus halus)
partikel makanan yang masuk ke duodenum
menstimuli pengeluaran CCK
sodium bikarbonat disekresikan dari sel2 asinar
ke dalam duktus pankreatikus ke proksimal
usus halus (duodenum) distimuli oleh hormon
sekretin

Mata

Pepton
HCl

Sy. Vagus

pankreas
K+, Na+ cp = plasma
Ca2+ cp < plasma
3.3 4.4 mEq/1 (dog)

cp

pankreozimin
proenzim
sekretin

Enzim Pankreas
Sel2 asinar mensekresikan 3 jenis enzim
enzim proteolitik untuk digesti protein

- tripsinogen
- kimotripsinogen
- elastase
- prokarboksipeptidase
- ribonuklease
- deoksiribonuklease
- elastase
enzim amilolitik (amilase) untuk digesti KH
enzim lipolitik (lipase) untuk digesti lemak

Enzim Pankreas
Ada 2 kelompok enzim yang dikeluarkan oleh
pankreas
1. Enzim yang diproduksi sudah dalam keadaan
aktif
alfa amilase, lipase, kolesterol esterase dan
nuklease

2. Enzim yang diproduksi dalam keadaan in-aktif


(zimogen)
tripsinogen, khimotripsinogen, proelastase,
prokarboksipeptidase A dan
prokarboksipeptidase B, profosfolipase A

Proteksi Terhadap Autodigesti


sintesis & penyimpanan enzim (di pankreas)
dalam bentuk prekursor inaktif (zimogen),
dan diaktivasi hanya ketika dilepaskan ke
dalam usus halus
enzim2 disimpan dalam granula zimogen
adanya inhibitor tripsin (mencegah aktivasi
autokatalitik enzim2 proteolitik dalam
pankreas)

Adanya penyakit pada pankreas berkaitan


dengan :
penguraian enzim yang diaktivasi tidak
pada tempatnya sehingga menyebabkan
perlukaan pada jaringan, atau
gagalnya pankreas untuk mensekresi
enzim pencernaan dalam jumlah yang
cukup untuk mempertahankan
homeostasis nutrisi

Gangguan Pankreas Eksokrin


Pankreatitis
- akut
- kronis

Exocrine Pancreatic Insufficiency (EPI)

Exocrine Pancreatic Neoplasia

Pankreatitis
pankreatitis akut onset cepat (akibat
pelepasan enzim2 yang menyebabkan
autodigesti)
- biasanya terjadi peningkatan aktivitas
enzim2 pankreas dalam darah
pankreatitis kronis
- jika terkontrol bisa memicu EPI & DM
(adanya destruksi jaringan eksokrin &
endokrin)
- adanya penggantian jaringan dengan
fibrous scar

Insufisiensi Pankreas Eksokrin (EPI)


kondisi dimana sekresi pankreas defisiensi
atau gagal mensekresikan enzim2 pankreas
digesti terganggu
digesti nutrisi tidak sempurna (maldigesti), &
sekunder, terjadi gangguan absorpsi nutrien
- dog & cat dengan EPI BB , feses
berbentuk
- maldigesti pankreas akibat dari def sekresi
lipase, amilase, tripsinogen, kemotripsinogen,
karboksipeptidase, atau kombinasinya

Insufisiensi Pankreas Eksokrin (EPI)


sering terjadi pada dog & cat
harus ada kehilangan sel2 asinar secara
ekstensif sebelum muncul klinis maldigesti akibat
EPI ( 90% sel2 asinar rusak atau non-fungsional)
digesti lemak paling terpengaruh
- lemak merupakan nutrien paling kompleks
- sumber utama lipase terdapat di pancreatic juice

Kausa EPI pada dog & cat


atropi sel asinar pankreas (paling sering pada dog
(German shepherd & Collie)
- sel2 asinar hampir ada sama sekali

Insufisiensi Pankreas Eksokrin


pankreatitis kronis (paling sering pada cat)
- pankreatitis berulang menyebabkan
destruksi sel asinar
- jika berbarengan dengan destruksi sel2
islet DM

obstruksi duktus pankreatikus pada dog & cat


sekresi enzim pankreas ke dalam usus halus
terganggu maldigesti malabsorpsi
nutrien

Neoplasia Pankreas
neoplasma sel2 asinar adenokarsinoma

jarang pada dog & cat


neoplasma pankreas dapat menyebabkan :
- obstruksi saluran empedu pe Bc, bile
acid, aktivitas ALP & GGT

metastasis ke organ lain (mis hati) pe


aktivitas ALT, ALP, & GGT, Bc, bile acid

Kepentingan Pemeriksaan Laboratorium


Gangguan Pankreas

pada pasien dengan anamnese dan gejala


klinik yang mengarah kepada
abnormalitas/penyakit pankreas
pemeriksaan lab digunakan untuk
konfirmasi
untuk menentukan prognosa penyakit
evaluasi perjalanan pankreatitis kronis
untuk memonitor perkembangan penyakit

Gangguan Pankreas Eksokrin


Abnormalitas pankreas eksokrin yang dapat
dideteksi melalui pemeriksaan laboratorium

Pancreatic inflammation (Pankreatitis)


Exocrine pancreatic insufficiency (EPI)

20

Pankreatitis
- Selama proses inflamasi enzim2 pankreas
memperoleh akses via limfatik ke dalam
sirkulasi darah, tempat dimana aktivitasnya
- Gejala sistemik anoreksia, vomitus,
pireksia, abdominal pain
- Pemeriksaan laboratorium :

- Amilase
- Lipase
- Trypsin-like Immunoreactivity (TLI)
21

Pemeriksaan Lab: Amilase Darah


- Amilase enzim sitoplasma
- terutama berasal dari pankreas & small
intestine pada hewan sehat

- amilase diekskresikan atau diinaktivasi via


ginjal
SPECIES DIFFERENCES

- hanya babi memiliki salivary amylase


- bukan tes untuk kuda atau ruminansia
22

Profil Amilase Darah


Hiperamilasemia (pe aktivitas amilase)
- bocornya enzim dari sel pankreas secara
langsung ke dalam darah perifer akibat adanya
gangguan permeabilitas (biasanya berhubungan
dengan nekrosa)
- amilase serum diekskresikan oleh ginjal o.k.i
amilase pada gagal ginjal interpretasi
hati2 pe aktivitas amilase serum sebagai
indikasi nekrosis pankreas tergantung pada
normal f(x) ginjal

Pemeriksaan Lab: Lipase Darah


- Lipase enzim sitoplasma
- Berasal dari pankreas pada hewan sehat

- Lipase diekskresikan atau diinaktivasi via


ginjal

SPECIES DIFFERENCES
- Bukan tes untuk kuda atau sapi

- Sebaiknya selalu diukur bersamaan dengan


amilase
24

Profil Lipase Darah

Hiperlipasemia (pe aktivitas lipase)


- aktivitas lipase pada nekrosa pankreas
- lipase serum diekskresikan oleh ginjal o.k.i
lipase juga pada gagal ginjal o.k.i
interpretasi harus hati2

Pemeriksaan Lab :
Trypsin-Like Immunoreactivity (TLI)
species specific
canine = cTLI; feline = fTLI
TLI > spesifik dibandingkan dengan amilase
& lipase (untuk inflamasi pankreas)
TLI meningkat pada :
- inflamasi pankreas

peak TLI dapat terjadi 1-2 hari sebelum peak


aktivitas amilase & lipase
Pe > besar pada dog (kondisi penyakit parah)

- me renal clearance

26

Pemeriksaan Lab :
Trypsin-like Immunoreactivity (TLI)
assay imunologik (radioimmunoassay atau
enzyme linked immunosorbent assay/
ELISA)

sampel darah dalam bentuk serum (atau


plasma EDTA/heparin) disimpan pada
4C atau -20C

Profil Hasil Tes Laboratorium


(Indikasi Inflamasi Pankreas)
- leukositosis/neutrofilia, left shift (pada tahap
akhir degeneratif left shift)
- PCV & TP polisitemia relatif
- BJ urin > 1.030
- BUN azotemia (pre-renal - dehidrasi)
- hiperlipidemia (defek aktivitas lipase mengganggu
metabolisme lipid)

- enzim hati & bilirubin (kerusakan hepatoseluler/


kolestasis)

- hiperglikemia (sekunder diabetes mellitus)


28

Exocrine Pancreatic Insufficiency


(EPI)
- Gejala klinis berhubungan
dengan maldigesti
weight loss, polifagi, diare
(fatty faeces)
- Dicirikan oleh me enzim2
pankreas berakibat
pada maldigesti
- Trypsin-like
immunoreactivity (TLI)
pilihan tes TLI rendah
= EPI
- Sangat sensitif & spesifik

Pemeriksaan Laboratorium pada :


Insufisiensi Pankreas Eksokrin/EPI
Trypsin-like Immunoreactivity (TLI)
Pemeriksaan Feses
- Pemeriksaan Tripsin Feses (Tes Digesti Gelatin)
- Pemeriksaan Mikroskopis Feses

Tes Absorpsi Lemak (Tes Turbiditas


Plasma)

Pemeriksaan Lab :
Trypsin-like Immunoreactivity (TLI)
merupakan tes yang spesifik dan sensitif
untuk kasus insufisiensi pankreas eksokrin
pada dog & cat
mengukur tripsinogen yang secara normal
bocor dari pankreas ke dalam sirkulasi
darah
bisa memberikan indikasi adanya gangguan
fungsi jaringan pankreas

Pemeriksaan Lab :
Profil Trypsin-like Immunoreactivity
Konsentrasi TLI
- pelepasan tripsinogen dari sel asinar
pankreas, terjadi pada :

- pankreatitis kronis akan memicu destruksi


sebagian besar sel2 asinar
- atropi asinar pankreas (pada dog)

Pemeriksaan Lab :
Profil Trypsin-like Immunoreactivity
Dog dan cat dengan EPI menunjukkan nilai
TLI rendah
- dog dengan TLI serum < 2.5 ug/L
(nilai referensi 5-35 ug/L)
- cat dengan TLI serum < 8-10 ug/L
(nilai referensi 17-49 ug/L)

Pemeriksaan Feses
feses adalah bagian2 makanan yang tidak
tercerna, tercerna tapi tidak diserap (serat
kasar, keratin, selulosa, tulang) dan produk
ekskresi/sekresi usus beserta kelenjar yang
terlibat
penting untuk pankreatitis kronis, pankreatitis
fibrosis, dan atropi asinar pankreas
akan mengungkap adanya kelainan yang
mengarah pada penyakit pankreas
hasil pemeriksaan feses untuk aktivitas
proteolitik dapat merefleksikan adanya pe
fungsi pankreas eksokrin

Pemeriksaan Feses
Pemeriksaan Aktivitas Tripsin Feses

beberapa enzim proteolitik dapat ditemukan


dalam sampel feses dog sehat
aktivitas proteolitiknya dapat diukur dalam
sampel feses deteksi EPI
Tes Tabung Gelatin (Gelatin Tube test)
- inkubasi gelatin dengan sampel feses
untuk menentukan ada tidaknya aktivitas
proteolitik dalam sampel feses

Tes Film (X-ray Film test)

PEMERIKSAAN FESES

(penting untuk : pankreatitis kronis, atropi asiner)

Pemeriksaan :

(1) Visual - mata bugil


- mikroskop

Sudan III
butir-butir lemak
serabut-serabut otot
(mkroskopis) (kuning)

(2) Pemeriksaan tripsin


substrat : gelatin + tinja inkubasi 37oC, 1 jam (suhu ruang, 2.5
jam) lemari es (20 menit) diamati thd terjadinya gel
Hasil (+) jika gagal menjadi gel (gelatin tidak kembali ke
bentuk gelatin)
Hasil (-) jika menjadi gel indikasi defisiensi protease feses

Profil Hasil Pemeriksaan Feses


Pemeriksaan Mikroskopis Feses mendeteksi
adanya:
steatorrhea
amylorrhea
creatorrhea

Pemeriksaan Aktivitas Tripsin


aktivitas tripsin

Pemeriksaan Feses
Pemeriksaan Mikroskopis
uji dilakukan terhadap adanya :

- lemak netral (undigested fat) dalam


feses
- asam lemak bebas (digested fat) dalam
feses
- serat kasar/starch maldigesti dalam
feses
- striated muscle (fiber undigested) dalam
feses

Pemeriksaan Feses
Pemeriksaan Mikroskopis

asam lemak bebas dalam feses

- dengan pewarnaan Sudan III atau IV


- pancreatogenous steatorrhea akibat def
enzim lipase pankreas ditandai dengan >>>>
sudanophilic globule pada sampel feses yang
dipanaskan dan ditambahkan asam

serat kasar/starch maldigesti dalam feses


- dengan pewarnaan Lugol
- struktur biru kehitaman dengan lingkaran
pinggir hijau-biru granula starch
- >>>> (amylorrhea) indikasi def amilase

Pemeriksaan Feses
Pemeriksaan Mikroskopis
striated muscle (fiber muscle) dalam feses
- fiber undigested memiliki ujung yang tumpul
- adanya fiber undigested dalam feses
(creatorrhea) dari hewan dengan diet daging
indikasi defisiensi pada digesti protein

Tes Absorpsi Lemak


Tes Penentuan Kemampuan Penyerapan

mengukur kemampuan hewan untuk menyerap


lemak yang berasal dari diet dapat digunakan
sebagai metoda untuk mengukur defisiensi enzim
pankreas
- agar bisa diserap lemak (yang berasal dari
diet) harus dihidrolisis menjadi asam lemak &
gliserol
- jika lipase pankreas ada penyerapan lemak
ada atau <<<
diperiksa terhadap turbiditas/kekeruhan
plasma/serum sebelum & sesudah makan
turbiditas plasma/serum sebelum dan sesudah
makan dibandingkan

Tes Kemampuan Absorpsi Lemak


Makan
Lemak

Lipase a. lemak + gliserol

Hewan dipuasakan

diserap
DARAH

1
Petunjuk :
(1) Turbiditas plasma/serum (sebelumnya)
(2) Turbiditas plasma/serum (sesudahnya 2 jam)
Dibanding kekeruhanya (2) > keruh (1)
Ulangi (makanan + lipase) (2) = (1)

Kegagalan
usus

lipase (-)

Tes Absorpsi Lemak


1) hewan dipuasakan kemudian diambil darah,
sampel darah disentrifugasi
2) hewan kemudian diberi makan (mengandung
lemak) diambil darahnya sesudah 2 jam
Bandingkan turbiditas plasma/serum sebelum dan
sesudah makan no (1) Vs no (2)
Interpretasi :
dalam keadaan normal plasma sesudah hewan
diberi makan akan terlihat keruh sebagai akibat
dari lipemia karena penyerapan lemak yang baik

Tes Absorpsi Lemak


apabila sesudah makan, plasma masih jernih
ada 2 kemungkinan penyebabnya :
- akibat defisiensi eksokrin
- gangguan penyerapan (usus gagal menyerap)
untuk mendapat kepastian, lakukan percobaan
lagi makanan yang diberikan ditambahkan
dengan enzim lipase
interpretasi :
jika disebabkan oleh defisiensi lipase
plasma/serum terlihat keruh akibat lipemia

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai