Anda di halaman 1dari 23

ENZIMOLOGI KLINIK

Drh Dina W, M.Si


Enzim
• Katalis protein yg merubah reaksi biokimia dalam sel
• Cedera sel aktivitas enzim dlm plasma/serum
meningkat

• Fungsi mempelajari enzimologi klinik :


• 1. Utk sarana diagnosa penyakit
• 2. Memonitor aktivitas penyakit
• 3. Evaluasi respon pengobatan suatu penyakit
Faktor-faktor yg terlibat dalam
aktivitas enzim dalam serum
Gangguan jaringan spesifik

Gangguan jaringan lain Enzim dilepas Perubahan sintesis enzim

Ekskresi Enzim dalam serum Katabolisme

Inhibitor Pengukuran aktivitas enzim Teknis pemeriksaan


Aktivator dalam serum
Kofaktor

Diagnosis cepat
Konsep pokok enzimologi
• Sifat dasar enzim
• Enzim adalah protein yg mengkataliss reaksi reaksi
kimia yg esensial utk hidup

• A. Enzim berikatan dg secara temporal dgn substansi


aksinya utk membentuk komplek enzim-substrat
• B. Komplek tsb pecah utk membentuk produk reaksi dan
melepaskan enzim utk melanjutkan fungsi katalistiknya
• C. Masing-masing enzim hanya dpt mengkatalis tipe tipe
reaksi tertentu
• D. Enzim diberi nama dan diklasifikan menurut tipe
reaksi dan spesifikasi substartnya
Klasifikasi enzim berdasar tipe reaksi
1. Transferase : enzim yg mngkatalis kelompok transfer
(seperti amino, phosphat) dari satu komponen ke lain
komponen, misalnya
1. Glutamic oxaloacetic transaminase (GOT) atau aspartic
acid transferase (AST)
2. Glutamic piruvic transaminase (GPT) atau alanin
aminotransferase (ALT)
3. Creatine phosphokinase

2. Dehydrogenase : enzim yg mengkatalis trasnfer elektron


1. Lactic dehidrogenase (LDH)
2. Isocitric dehydrogenase (ICD)
Klasifikasi enzim berdasar tipe reaksi
3. Hydrolase : enzim yg mengkatalis substrat yg larut air
a) Amilase
b) Lipase
c) Alkaline phosphatase
d) Acid phosphatase
e) Cholinesterase

4. Lyase : enzim yg membebaskan karbon


a) Aldotase

Enzim diproduksi di dalam sel dari semua jaringan hidup 


dilepaskan ke dalam plasma dan cairan tubuh  aktivitas
yg diukur adalah kemampuannya dalam mempercepat
reaksi-reaksi kimia utama yg dikatalisnya
• Penggunaan serum utk uji enzim lebih baik dari pd plasma,
karena penggunaan plasma mengandung antikoagulan 
akan mempengaruhi aktivitas enzim atau menimbulkan
perubahan warna yg dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan

• Mekanisme pelepasan enzim ke dalam sirkulasi


1. perubahan permeabilitas sel membran
a. reaksi radang
b. degenerasi sel
c. peningkatan aktivitas sel
d. metamorfose lemak
2. nekrosis sel menyebabkan pelepasan enzim dari sel ke
pembuluh darah
3. ketidakseimbangan clearance enzim dari serum
4. ketidakseimbangan sintesis oleh jaringan menyebabkan
penurunan konsentrasi enzim dalam serum
5. produksi enzim ditingkatkan akibat aktivitas ekstraseluler
Metode mengukur enzim
1. Enzim diukur sebagai aktivitasnya, bukan konsentrasinya,
karena konsentrasi enzim dalam serum hanya terdapat
dalam beberapa menit dan dpt dikelirukan dgn cairan
biologis lain yg secara kemis sama

2. Tiga cara utama mengukur enzim


1. Pengukuran menghilangnya substrat/ perubahan
konsentrasi substrat, contoh amilase
2. Pengukuran produk akhir yg dihasilkan. Contoh alkalin
phosphatase
3. Pengukuran jumlah koenzim atau kofaktor pada reaksi
tertentu, kecepatan perubahan yg diukur sbg aktivitas
enzim. Contoh: isocitric dehydrogenase
Cara untuk menentukan unit aktivitas enzim
1. International unit : satu unit (U) enzim adalah jumlah
yg mengkatalis perubahan dari 1 mikromol substrat
per menit, dibawah kondisi yg ditentukan
1. Temperatur reaksi ditetapkan 30C
2. Aktivitas enzim dlm cairan tubuh/ terutama dalam
serum ditentukan dalam 1 ml, sehingga hasil
pengukuran enzim ditentukan dalam miliunit/ml
(mU/ml). Jika volume pengukuran yg digunakan 1L,
maka aktivitas enzim ditentukan dalam U/L
3. Satuan IU digunakan jika pengukuran yg digunakan
sama
Faktor faktor yg mempengaruhi uji enzim dalam
diagnosis :

1. Distribusi enzim dalam jaringan


2. Lokasi intraseluler
3. Pelepasan enzim dari jaringan yg rusak
4. Perubahan perubahan permeabilitas membran
5. Klearens enzim dalam serum
6. Lama menghilangnya aktivitas enzim dalam serum
7. Pola seri enzim serum
8. Korelasi hasil uji serum dengan uji lain
Klasifikasi enzim berdasar lokasi
• Enzim plasma spesifik : enzim yg khusus disintesa dalam hati.
Contoh : faktor-faktor koagulasi dan cholinesterase. Aktivitas enzim
ini menurun pd hati yg mengalami kerusakan, karena kelangsungan
sintesa dan eksresi tidak lama dipertahankan

• Enzim plasma non spesifik


Fungsi biologis enzim ini dalam darah beulm diketahui, aktivitas
(level normal) enzim ini ditentukan berdasar pelepasannya dari sel
dan eliminasi serum

1. Enzim ekresi
Enzim yg dieksresikan dari sel-sel parenkim ke ektra seluler
dan ruang sektra vaskuler
Contoh : pankreatik amilase, parotik alfa-amilase, lipase,
alkalin fosfatase
Kenaikan aktivitas enzim dalam serum lebih sering terjadi pada
keadaan obstruksi dibanding keadaan gangguan seluler
2. Enzim seluler
a. Enzim organ spesifik
Terdapat pada suatu organ atau terdapat dalam konsentrasi yg
tinggi hanya pada suatu jaringan  enzim ini sangat akurat utk
diagnosa gangguan organ spesifik
Contoh
-Glutamic piruvic transaminase, arginase, sorbitol
dehidrogenase, glutamic dehydrogenasedigunakan utk
diagnosa gangguan fungsi hati secara akurat/spesifik
-lipase, untuk diagnosa gangguan pankreas

b. Enzim organ non spesfifik


Semua enzim yg terlibat dalam siklus metabolik utama dan
rangkainnya terdapat pada hampir semua sel-sel dalam
tubuh. Penihgkatan aktivitas salah satu enzim ini dpt
ditunjukkan melalui studi isoenzim  sehingga dpt ditentukan
jaringan asal
Contoh : Lactic dehydrogenase, alkalin phosphatase
Distribusi enzim dalam jaringan
Enzim Sumber utama
Enzim dengan spesifitas tinggi
Glutamic piruvic transaminase Hati (hewan kecil)
Arginase Hati
Sorbitol dehydrogenase Hati (kuda, sapi, kambing), ginjal
Aldolase Otot
Ornithin carbonyltransferase Hati
Lipase Pankreas, mukosa usus
Enzim dengan spesifitas sedang
Glutamic oxaloacetic transaminase Hati, jantung, otot skelet
Creatine phosphokinase Jantung, otot skelet, otak
Isositric dehydrogenase Hati, jantung
Enzim dengan spesifitas rendah
Lactic dehydrogenase Semua jaringan
Alkaline phosphatase Hati, tulang, mukosa usus, plasenta,
ginjal
Enzim intraseluler
• Enzim yg terdapat dalam sitoplasma
Lebih sering dilepaskan ke dalam sirkulasi akibat adanya
peningkatan permeabilitas membran, dibanding enzim yg
terdapat di dalam mitokondria (lebih sulit keluar)
Enzim sitoplasma bersifat reversible dengan proses
keradangan

• Pada kondisi destruksi nekrotik yg melibatkan sejumlah


besar sel-sel  enzim akan dilepaskan dari mitokondria,
mikrosomal dan nukleus
Lokasi enzim dala struktur intraseluler
1. Enzim yang terdapat dalam supernatan atau
sitoplasma

1. Glutamic pyruvic transaminase


2. Lactic dehydrogenase
3. Aldose
2. Enzim yg terdapat dalam mitokondria
a. Glutamic oxaloacetic transaminase (bisa ada
dalam sitoplasma dan mitokondria dalam
bentuk yg berbeda)
b. Glutamic dehydrogenase
c. Ornithine carbamyl transferase
d. Arginase
e. Acid phosphatase
3. Enzim dalam mikrosome
1. Cholinesterase
2. Alkalin Phosphatase
Penghilangan enzim dalam sirkulasi
• Mempunyai kepentingan untuk diagnosa , waktu
menghilangnya enzim dari sirkulasi diperhitungkan utk
mengetahui proses penyakit

• Misal pada gangguan hati


▫ Arginase akan menghilang dari serum secara lebih cepat
dibanding transaminase
▫ Jika konsentrasi arginase dan transaminase masih tetap tinggi
masih terjadi nekrosis hati
▫ Jika terjadi perbaikan kondisi sel-se hati (proses kesembuhan)
akan terjadi penurunan konsentrasi arginase secara cepat baru
diikuti penurunan aktivitas transaminase
Kematian enzim
Kematian enzim dapat terjadi dengan cara :
1. Inaktivasi enzim intravaskuler melalui hambatan molekul
molekul kecil (jaringan mempunyai mekanisme utk
penghancuran protein  protein darah tidak mudah
diinaktifkan
2. Sistem retikuloendotelial berpartisipasi dalam penghilangan
enzim
3. Enzim dalam serum dapat dikeluarkan melalui urin tapi
hanya dalam jumlah kecil, kecuali pada kondisi adanya
gangguan ginjal
Amilase mempunyai BM relatif rendah, mudah difiltrasi
oleh ginjal, mudah keluar melalui urin
Isoenzim
• Isoenzim adalah beberpaa enzim /fraksi enzim yg
menunjukkan spesifitas substrat yg sama tapi berbeda dalam
sifat fisik dan kimianya
• Pemisahan dapat dilakukan dengan menggunakan
elektroforesis
• Pemisahan isoenzim ini mempunyai manfaat utk diagnosa
klinik (menentukan lokasi kerusakan jaringan)
• Penentuan isoenzim digunakan utk mengetahui asaljaringan ,
disertai dengan menetukan aktivitas total enzim dalam serum
• Untuk tujuan klinis pemisahan isoenzim dilakukan untuk :
▫ Lactic dehydrogenase
▫ Alkaline phosphatase
▫ Creatine phosphatase
Sumber fraksi enzim

1. Lactic dehydrogenase biasa ditemukan pada


kebanyakan spesies hewan :
1. LDH 1, LDH 2 : jantung, ginjal, otak, eritrosit
2. LDH 3 : paru-paru, pankreas, adrenal, limpa,
timus, leukosit
3. LDH 4, LDH 5 : otot skelet, hati

2. Alkaline phosphatase : hati, tulang, usus, skelet


3. Creatine phosphokinase : miokardium, otot
skelet, otak
Stabilitas enzim dalam serum hewan pada
berbagai suhu penyimpanan
Enzim Suhu kamar Refrigerator 4C Freezer -20C
SGOT
sapi Naik Stabil 5 hari Stabil 38 hari
domba Naik Turun Turun
babi Naik Turun Stabil
SGPT/SDH
sapi Naik Naik Naik
domba Stabil Stabil Stabil
babi Naik Turun Turun
LDH
sapi Stabil Turun Turun
domba Turun Turun Turun
babi Turun Turun turun
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai