Anda di halaman 1dari 2

Etiologi Gagal Ginjal Akut

Secara umum, etiologi gagal ginjal akut dibagi menjadi tiga: Pre-Renal (disebabkan karena
penurunan perfusi ginjal yang paling sering disebabkan karena deplesi cairan), Renal
(disebabkan karena gangguan proses di ginjal), Post-Renal (disebabkan tidak adekuatnya
drainase urin distal ke ginjal). Pada pasien yang menderita penyakit ginjal kronik, semua
faktor diatas, terutama deplesi cairan dapat menyebabkan gagal ginjal akut yang
memperparah gangguan fungsi kronik dari ginjal.1
Pre-Renal
70% gagal ginjal akut disebabkan masalah pada prerenal. 2 Pada kasus ini, fungsi ginjal dapat
normal tetapi penurunan perfusi ginjal dapat berhubungan dengan berkurangnya cairan
intravaskular (misalnya pada diare atau muntah), penurunan tekanan arteri (misalnya pada
gagal jantung atau sepsis). Hal ini dapat menyebabkan penurunan laju filtrasi glomerulus
(LFG). Penurunan LFG pada tingkat tertentu masih bisa di kompensasi oleh mekanisme
autoregulasi sehingga LFG masih bisa dipertahankan dalam batas normal. Pada pasien yang
memiliki penyakit ginjal kronik terdapat gangguan pada mekanisme autoregulasi ini sehingga
meningkatkan resiko terjadinya serangan akut pada penyakit ginjal kronik yang sudah
diderita.3 Beberapa obat dapat menyebabkan gagal ginjal akut Pre-renal terutama ACE
inhibitor dan ARB yang membuat gangguan perfusi ginjal akibat mekanisme kerjanya yang
menyebabkan dilatasi arteriol efferen dan menurunkan tekanan intraglomerular. NSAID juga
bisa menyebabkan penurunan LFG karena merubah keseimbangan agen vasokonstriktor dan
vasodilator pada mikrosirkulasi ginjal. Pada pasien gagal ginjal akut prerenal, fungsi ginjal
dapat kembali normal jika sudah dicapai status volume cairan yang adekuat, penyebab dasar
sudah ditangani atau penghentian konsumsi obat penyebab.1
Renal
Penyebab gagal ginjal akut renal dibagi berdasarkan komponen ginjal yang terlibat (tubular,
glomerular, intersisial dan vaskular).1
- Tubular
Acute tubular necrosis (ATN) adalah penyebab tersering gagal ginjal akut renal pada pasien
yang dirawat di rumah sakit. Penyebab biasanya adalah iskemik (karena prolonged
hypotension), nefrotoksik (karena agen yang toksik terhadap sel tubular). Berbeda dengan
gagal ginjal akut prerenal, gagal ginjal akut yang disebabkan ATN tidak akan membaik
dengan pengembalian status cairan intravascular atau peningkatan aliran darah ke ginjal. Baik
ATN yang disebabkan iskemik atau nefrotoksik dapat sembuh dengan sendirinya.

- Glomerular
Paling sering disebabkan inflamasi akut pembuluh darah dan glomeruli. Glomerulonefritis
biasanya merupakan manifestasi dari penyakit sistemik seperti SLE atau sindrom
hepatorenal.
- Intersisial
Nefritis akut intersisial bisa terjadi sekunder pada banyak kondisi tertentu, tetapi penyebab
tersering adalah penggunaan obat-obatan. Penting ditanyakan riwayat obat yang dikonsumsi
untuk membantu menegakkan diagnosis nefritis akut intersisial. Pada satu dari tiga kasus
didapatkan riwayat eritema makulopapular, demam, atralgia, atau kombinasi ketiganya.4
- Vaskular
Penyakit ateroemboli ginjal adalah penyebab paling sering dan dapat dicurigai pada pasien
yang memiliki riwayat kateterisasi arteri, konsumsi obat antikoagulan dan pernah menjalani
operasi vaskular. Gagal ginjal akut renal yang disebabkan vaskular memerlukan imaging
untuk menegakkan diagnosis.
Post-Renal
Pada umumnya, merupakan akibat dari obstruksi pada urinary flow dan hipertrofi prostat
sebagai penyebab paling sering obstruksi pada laki-laki yang lebih tua.
DAFTAR PUSTAKA
1. Rahman M, Shad F, Smith MC. Acute kidney injury: a guide to diagnosis and
management. American Academy of Family Physicians. 2012;86(27):631-634.
2. Kaufman J, Dhakal M, Patel B, Hamburger R. Community-acquired acute renal failure.
Am J Kidney Dis. 1991;17(2):191-198.
3. Christensen PK, Hansen HP, Parving HH. Impaired autoregulation of GFR in hypertensive
non-insulin dependent diabetic patients. Kidney Int. 1997;52(5):1369-1374.
4. Gonzlez E, Gutirrez E, Galeano C, et al.; Grupo Madrileo De Nefritis Intersticiales.
Early steroid treatment improves the recovery of renal function in patients with druginduced acute interstitial nephritis. Kidney Int. 2008;73(8):940-946

Anda mungkin juga menyukai