0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
51 tayangan19 halaman
Enzim merupakan protein yang berfungsi sebagai katalis dalam reaksi kimia organik. Setiap enzim hanya dapat bekerja pada satu jenis substrat karena perbedaan struktur kimianya. Aktivitas enzim dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti suhu, pH, dan inhibitor. Pengukuran aktivitas enzim digunakan untuk diagnosis medis.
Enzim merupakan protein yang berfungsi sebagai katalis dalam reaksi kimia organik. Setiap enzim hanya dapat bekerja pada satu jenis substrat karena perbedaan struktur kimianya. Aktivitas enzim dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti suhu, pH, dan inhibitor. Pengukuran aktivitas enzim digunakan untuk diagnosis medis.
Enzim merupakan protein yang berfungsi sebagai katalis dalam reaksi kimia organik. Setiap enzim hanya dapat bekerja pada satu jenis substrat karena perbedaan struktur kimianya. Aktivitas enzim dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti suhu, pH, dan inhibitor. Pengukuran aktivitas enzim digunakan untuk diagnosis medis.
Instalasi Patologi Klinik RSU Kab Tangerang Enzim : - Adalah biomolekul berupa protein yang berfungsi sbg katalis (senyawa yg mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia organik.
- Molekul awal disebut substrat akan
dipercepat perubahannya menjadi molekul lain yg disebut produk. - Sebagian besar enzim bekerja scr khas, yaitu setiap jenis enzim hanya dapat bekerja pd satu macam senyawa atau reaksi kimia.
- Hal ini disebabkan perbedaan struktur
kimia tiap enzim yg bersifat tetap.
- Contoh : enzim α-amilase hanya dpt
digunakan pd proses perombakan pati menjd glukosa Kerja enzim dipengaruhi oleh : - Substrat - Suhu - Keasaman - Kofaktor - Inhibitor molekul yg menurunkan aktivitas enzim
Tiap enzim memerlukan suhu dan pH (tingkat
keasaman) optimum yg berbeda-beda krn enzim adalah protein, yg dpt mengalami perubahan bentuk jika suhu dan keasaman berubah tidak dpt bekerja scr optimal atau strukturnya rusak kehilangan fungsinya - Nama enzim seringkali diturunkan dari nama substrat ataupun reaksi kimia yg ia kataliskan dengan akhiran –ase. - Contoh : - laktase, - alkohol dehidrogenase (mengkatalisis penghilangan hidrogen dari alkohol) - DNA polimerase Fungsi biologis enzim : -Berperan dalam transduksi signal dan regulasi sel, sering melalui enzim kinase dan fosfatase -Berperan dlm menghasilkan pergerakan tubuh, dgn miosin menghidrolisis ATP utk menghslkan kontraksi otot. - ATPase lain dlm membran sel adalah pompa ion yg terlibat dlm transpor aktif. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengukuran aktivitas enzim 1) Waktu kontak enzim dengan substrat 2) Sifat alami substrat 3) Konsentrasi substrat 4) Pengaruh suhu terhadap aktivitas enzim 5) Pengaruh konsentrasi proton (pH) 6) Faktor-faktor lain yang dapat memodifikasi aktivitas enzim Cara menyatakan aktivitas enzim •IU (international unit) : Jumlah enzim yg mengkatalisis perubahan 1 mikromol substrat setiap menit di dalam kondisi tertentu. Dasar : pengukuran laju reaksi
• SI (systeme internationale) = kat (katal) :
jumlah enzim yg mengkatalisis perubahan 1 mol substrat setiap detik di dalam kondisi tertentu. Dasar : pengukuran daya katalisis Teknik pengukuran aktivitas enzim
Metode kinetik (multipoint method)
Dasar : menghitung rata-rata laju reaksi pada berbagai interval waktu
Metode diskontinyu (one point method)
Dasar: mengukur jumlah substrat atau produk selama waktu kontak enzim dengan substrat Teknik pengukuran aktivitas enzim 1) Pengukuran berdasarkan laju pemakaian substrat Mis : a-amilase, lipase 2) Pengukuran berdasarkan laju pembentukan produk - Langsung : ALP (fosfatase basa) - Tidak langsung : ACP (fosfatase asam) - Kinetik menggunakan koenzim NAD+/NADH,H+ : LDH (laktat dehidrogenase) - Pasangan reaksi utama dengan reaksi redoks koenzim NAD+/NADH,H+ : AST (aspartat transaminase), CK (kreatin kinase) Perhitungan aktivitas enzim Aktivitas katalitik diukur dari koefisien serapan Linier molar produk reaksi. Mis. pada pengukuran aktivitas kreatin kinase & aminotransferase : DA/menit 1 IU/liter = -------- x --------- x 106 el NADH,H+ faktor dilusi
DA/menit : perubahan serapan setiap menit
Faktor dilusi : tingkat pengenceran larutan el NADH,H+ : koefisien serapan molar koenzim pada panjang gelombang l APLIKASI KLINIK
Pengukuran aktivitas enzim dalam serum
merupakan pemeriksaan klinik yang penting, mengingat enzim dalam plasma kadarnya sangat rendah dan berada dalam jumlah yang tertentu. Jika organ atau jaringan mengalami kerusakan maka enzim-enzim akan dilepaskan dalam bentuk bebasnya ke dalam sirkulasi darah.
Misalnya, untuk mengetahui tingkat kerusakan
suatu organ/jaringan lebih mudah ditentukan dari aktivitas enzim dalam darah ketimbang dari hasil biopsi organ/jaringan. Enzim plasma dapat berasal dari hati, jantung, pankreas, prostat dan jaringan otot Jantung Hati
Jaringan Sirkulasi darah Pankreas Kanker
Otot Rangka Prostat
Aktivitas enzim dinyatakan dalam IU (international unit),
misalnya dalam cairan biologis digunakan satuan IU/liter. Satu IU adalah jumlah enzim yang mengubah satu mikromol substrat setiap menit dalam kondisi optimum terdefinisikan (suhu, pH, jumlah substrat). Manfaat pemeriksaan enzim plasma a.l. :
1.Untuk mengetahui awal penyakit sebelum
gejala klinik muncul; 2. Untuk mengetahui tingkat kerusakan organ; 3. Beberapa enzim tertentu digunakan sebagai indikator untuk mengetahui evolusi penyakit.
Penyakit molekuler dapat dianalisis dengan
metode enzimologi. Demikian pula defisit enzim secara genetik dapat diketahui dan dikonfirmasi secara enzimologi klinik. Enzim plasma spesifik
Enzim plasma spesifik biasa terdapat dan berfungsi
dalam plasma, kadarnya tetap karena diatur oleh sistem produksi aktif berbagai organ. Contoh : 1. Ceruloplasmin Enzim oksidator yang mengandung atom tembaga yang terikat kuat dan tidak dapat dipisahkan kecuali dengan mendenaturasi enzim. Jika terjadi inflamasi akut, interleukin-I menstimulasi secara spesifik transkripsi dan tranduksi gen pengkode utama protein plasma, yakni ceruloplasmin. Kadar ceruloplasmin dalam darah akan meningkat cepat jika terjadi inflamasi. 2. Lipoprotein lipase Enzim yang diproduksi pada permukaan endotelium kapiler oleh sel-sel endotel, mengkatalisis reaksi hidrolisis trigliserida dari kilomikron dan VLDL melepaskan asam lemak. Enzim ini sbg faktor penyebab penjernihan plasma.
3.Enzim-enzim koagulasi dan fibrinolisis
Enzim plasma spesifik yang berfungsi khusus pada cascade reaksi hemostasis atau fibrinolisis. Enzim ini disintesis oleh hati, jika kemampuan sintesis hati menurun maka aktivitas enzim akan rendah. Pengukuran aktivitas enzim ini diperlukan pada diagnosis fungsi hati. Enzim plasma non-spesifik Jenis enzim ini hanya lewat di dalam sirkulasi darah, tidak memiliki fungsi jelas dalam plasma dan biasanya terdapat dalam kadar yang rendah. Terdiri dari : 1. Enzim-enzim ekskresi Disintesis di dalam kelenjar eksokrin, misalnya : fosfatase asam prostat, fosfatase basa hati, amilase pankreas, lipase pankreas. 2. Enzim-enzim sel Berperan dalam berbagai metabolisme, beberapa enzim terlokalisasi pada jaringan tertentu. Kadar dalam serum berubah-ubah karena dipengaruhi oleh aktivitas organ penghasilnya. Pada suatu penyakit parah, ditemukan setelah diagnosis dengan membandingkan hasil ukur enzim- enzim yang lewat dg cepat dalam plasma dan masa hidupnya pendek (misalnya CK, AST) dengan hasil ukur enzim-enzim yang lambat dan masa hidupnya panjang (misalnya GPT, a-HBDH).