Pendahuluan • Analisis enzim digunakan untuk membantu diagnosis dan pengobatan penyakit • Enzim yang disintesis dalam organel sel dan menjalankan fungsinya dalam sel, dan dilepaskan ke dalam cairan tubuh jika terjadi gangguan pada sel • Peningkatan aktvitas enzim dari nilai normal mengindikasikan adanya perubahan patologi pada sel atau jaringan Enzim-enzim Hat • Alanin dan aspartat aminotransferase (AST & ALT) • Glutamate Dehidrogenase (GLD) • Alkaline phosfatase (ALP) • 5’-nuleotidase (NTP) • γ-glutamyl transferase (GGT) • Glutathione S-transferase (GST) • Serum cholinesterase (CHE) Aminotransferase • Merupakan kelompok enzim yang mengkatalisis interkonversi asam-asam amino menjadi asam- asam 2-oxo melalui transfer gugus amino • Aspartate amino transferase (AST) biasa juga dikenal sebagai Serum Glutamic Oxaloacetc Transaminase (SGOT) • Alanine amino transferase (ALT) biasa juga dikenal sebagai Serum Glutamic Pyruvic Transaminase (SGPT) • Transaminase terdistribusi secara luas di dalam tubuh • AST ditemukan utamanya dalam hat, jantung, otot dan ginjal • ALT banyak ditemukan dalam hat dan ginjal, dalam jumlah sedikit ditemukan dalam otot dan jantung • ALT ditemukan dalam mitokondria dan sitoplasma • AST ditemukan dalam sel Signifikansi Klinik • Penyakit hat menimbulkan peningkatan aktvitas enzim transaminase dalam serum • Aktvitas ALT dan AST dapat meningkat hingga 100 kali dari nilai rujukan • Pada berbagai jenis penyakit hat, aktvitas ALT lebih tnggi dibanding AST kecuali pada kasus hepatts alkoholik, sirosis hepatk dan neoplasia hat. • Pada keadaan hepatts yang disebabkan oleh virus dan penyakit hat lainnya yang berhubungan dengan nekrosis hepatk akut, konsentrasi AST dan ALT serum meningkat sebelum gejala dan tanda-tanda klinik terlihat • Peningkatan ALT secara terus-menerus selama lebih dari 6 bulan setelah hepatts akut digunakan untuk mendiagnosis hepatts kronik Metode Pengukuran Enzim Transaminase
• Sistem uji untuk pengukuran aktvitas transaminase
mengandug 2 asam amino dan 2 asam oxo • Metode contnuous-monitoring dipakai untuk pengukuran aktvitas transaminase • Asam-asam oxo yang terbentuk pada reaksi transmaninase diukur secara tdak langsung melalui reaksi reduksi enzimatk menjadi asam-asam hidroksi dengan adanya NADH • Perubahan konsentrasi NADH dapat dipantau menggunakan spektrofotometer • Oksaloasetat yang terbentuk pada reaksi ALT akan direduksi menjadi malat oleh enzim malat dehidrogenase (MD) • Piruvat yang terbentuk dalam reaksi ALT direduksi menjadi laktat oleh enzim Laktat Dehidrogenase (LD) • Substrat, NADH, dan enzim-enzim pembantu (MD dan LD) harus tersedia dalam jumlah yang cukup dan kecepatan reaksi terbatas dengan sejumlah enzim AST dan ALT • Pada proses reaksi NADH dioksidasi menjadi NAD+ • Hilangnya NADH diikut dengan pengukuran penurunan absorbansi pada panjang gelombang 340 nm selama beberapa menit • Perubahan absorbansi per menit (∆A/menit) sebanding dengan μmol NADH yang dioksidasi dan juga μmol substrat yang ditransformasi per menit Metode Pengujian AST/SGOT • Spesimen – Serum atau plasma heparin yang bebas dari hemolisis – Interferen minimal jika sampel diukur pada 340 nm – Variasi pengukuran dapat terjadi pada keadaan hemolisis, karena eritrosit merupakan sumber AST – Ada sedikit perbedaan karena jenis kelamin dan keadaan puasa – Alkohol dan obat-obatan sepert opiat, salisilat atau ampisilin dapat meningkatkan aktvitas AST – Suhu harus dijaga konstan pada 37°C, jika tdak, pembentukan produk tdak akan akurat Nilai Rujukan AST • Pria : < 35 U/L • Wanita : < 31 U/L Pengujian ALT/SGPT Spesimen • Serum atau plasma heparin bebas hemolisis • Interferen minimal jika sampel diukur pada 340 nm • Variasi pengukuran dapat terjadi pada keadaan hemolisis, karena eritrosit merupakan sumber ALT • Stabilitas menurun seiring waktu • Beberapa jenis obat dan alkohol dapat meningkatkan aktvitas ALT • Stabilitas aktvitas enzim dapat dijaga dalam lemari pendingin hingga 3 hari dan selama 30 hari dalam lemari pendingin Nilai Rujukan ALT • Pria dewasa : < 45 U/L • Wanita dewas : < 34 U/L Enzim Glutamat Dehidrogenase • Glutamat dehidrogenase merupakan enzim mitokondrial yang ditemukan terutama dalam hat, oto jantung dan ginjal, tetapi dalam jumlah kecil dapat juga ditemukan dalam jaringan lain sepert otak, otot rangka dan leukosit • GLD merupakan enzim yang mengandung zink dengan 6 rantai polipeptda • Molekul yang paling kecil diketahui memiliki bobot molekul sekitar 350.000 kilo dalton • Enzim ini mengkatalisis pelepasan hidrogen dari L-Glutamate membentuk asam ketmino yang secara spontan terhidrolisis menjadi asam 2-oxoglutarat Signifikansi Klinik • GLD meningkat dalam serum pada penderita kerusakan sel-sel hat • Peningkatan serum GLD yang sangat tnggi terjadi pada keadaan toksik halotan beberapa toksikan hat lainnya • Sebagai isoenzim mitokondria yang eksklusif, GLD dilepaskan dari sel nekrotk Metode Penentuan Aktvitas GLD • Serum ditambahkan ke dalam larutan NADH, garam ammonium, ADP dalam buffer pH 7,5 • Reaksi dimulai pada penambahan 2-oxoglutarat • Kecepatan penurunan absorban diukur pada panjang gelombang 340 nm • German Society for Clinical Chemistry mempublikasikan bahwa kondisi optmum untuk reaksi adalah 37°C • Oxamate ditambahkan ke dalam campuran reaksi asam ini dapat menghambat aktvitas LD, untuk mencegah penggunaan NADH oleh enzim ini dalam serum • Aktvitas serum GLD stabil pada 4°C selama 48 jam dan pada -20°C selama beberapa minggu Nilai Rujukan • Pria : 8 U/L • Wanita : 6 U/L