NIM : 151910113030
Enzim ini memiliki tiga fungsi utama. Fungsi pertama enzim ini berperan dalam
sintesis protein, fungsi kedua enzim ini ikut dalam regulasi aktivitas gluthatione dalam
jaringan, dan fungsi ketiga enzim ini berperan dalam transport asam amino melalui membran
sel. Enzim GGT memiliki kepentingan diagnostik, yang sering dimanfaatkan untuk
mengetahui fungsi sistem hepatobiliaris, seperti pada penyakit perlemakan hati (fatty liver
disease), inflamasi hati, serta alkoholisme. Penyakit-penyakit tersebut telah dapat dideteksi
dengan menggunakan aktifitas biomarker gamma glutamyl transferase (GGT) melalui
mekanisme kerusakan hepatoseluler. Enzim GGT termasuk kedalam golongan transferase.
Prinsip kerja :
Enzim ALT merupakan enzim yang terdapat pada sitosol hati dan terlibat dalam
glukoginesis, meningkatnya aktivitas enzim ALT dalam darah terutama disebabkan oleh
kerusakan sel hati dan sel otot rangka. Enzim ALT merupakan indikator terbaik dalam
melihat kerusakan hati. Pada gangguan sel hati dan ringan maka enzim sitoplasma akan
merembes ke dalam serum terutama enzim ALT. Oleh karena itu, aktivitas enzim ALT
bersifat khas dan spesifik terhadap kerusakan sel hati sehingga sangat cocok sebagai tes
untuk menentukan adanya ganguan fungsi hati walaupun dalam derajat ringan. Aktivitas ALT
pada orang dewasa normal sekitar 5-35 IU/L.
ALT/SGPT juga merupakan petanda yang paling sering digunakan pada toksisitas
hepar. SGPT merupakan suatu enzim hepar yang berperan penting dalam metabolisme asam
amino dan glukoneogenesis. Enzim ini mengkatalisa pemindahan suatu gugus amino dari
alanin ke α-ketoglutarat untuk menghasilkan glutamat dan piruvat. Pengukuran kadar enzim
ini merupakan tes yang lebih spesifik untuk mendeteksi kelainan hepar karena terutama
ditemukan dalam hepar. Enzim ini juga ditemukan pada otot skelet dan jantung, namun
aktifitasnya lebih rendah. Enzim ini mendeteksi nekrosis sel hepar. Enzim ALT termasuk
kedalam golongan transferase.
Prinsip kerja :
Alanin aminotransferase (ALT) mengkatalis gugus amino dari L-alanin ke 2-Oxoglutarat
secara transaminasi reversible untuk membentuk L-glutamat dan piruvat. Kemudian piruvat
mengalami reduksi dan terjadi oksidasi Nikotinamida Adenosin Dinukleotide Hidrogen
(NADH) menjadi Nikotinamida Adenosin Dinukleotida+ (NAD+) dengan bantuan enzim
Laktat Dehidrogenase (LDH). Penurunan serapan (absorbans) pada λ 340 nm sesuai dengan
aktivitas ALT.
AST / SGOT juga merupakan enzim hepar yang membantu produksi protein. Enzim
ini mengkatalisa transfer suatu gugus amino dari aspartat ke α-ketoglutarat menghasilkan
oksaloasetat dan glutamat. Enzim ini juga membantu dalam mendeteksi nekrosis sel hepar,
tapi dianggap petanda yang kurang spesifik untuk kerusakan sel hepar sebab enzim ini juga
bisa menggambarkan kelainan pada jantung, otot rangka, otak, dan ginjal. Rasio serum AST
dengan ALT bisa digunakan untukmembedakan kerusakan hepar dari kerusakan organ lain.
Enzim AST termasuk kedalam golongan transferase.
Prinsip kerja :
AST mengkatalis transfer gugus amino L-aspartat ke 2-Oksoglutarat menjadi L-Glutamat dan
Oksaloasetat. Kemudian Oksaloasetat akan mengalami reduksi dan menyebabkan oksidasi
Nikotinamida Adenosin Dinukleotida Hidrogen (NADH) menjadi Nikotinamida Adenosin
Dinukleotida (NAD+) dengan bantuan enzim Malat Dehidrogenase, diukur secara fotometrik
dengan panjang gelombang 340 nm.