METABOLISME ENZIM
(SGOT, SGPT, ALP, GGT, LDH)
dr. Eky Indyanty W.L, MMRS, SpPK
Fungsi Hati
2
Ada 4, yaitu :
Ekskresi
Sintesis
& Sekresi
Detoksifikasi Penyimpanan
Ekskresi & Sekresi
3
Stercobilin (80%)
Ekskresi & Sekresi
4
Bilirubin serum
Urobilinogen urin & feses
Enzim-enzim
Aminotransferase (AST, ALT)
Alkaline Fosfatase (ALP)
γ-Glutamiltransferase (GGT)
Laktat dehidrogenase (LDH)
Tes Fungsi Hati
Ekskresi Sekresi
Bilirubin serum Enzim-enzim
Urobilinogen urin & Aminotransferase (AST,
ALT)
feses
Alkaline Fosfatase (ALP)
γ-Glutamiltransferase
(GGT)
Laktat dehidrogenase (LDH)
ENZIM LIVER (HATI)
Enzim Liver
Berperan penting dalam menentukan fungsi liver :
Cedera terhadap liver menyebabkan sitolisis /nekrosis yg akan
menyebabkan pelepasan enzim-enzim oleh sel hepatosit ke dalam
sirkulasi
Membedakan antara penyakit hepatoseluler (fungsional) dengan
penyakit liver obstruksi (mekanik)
Enzim-enzim yg sering digunakan dalam klinis :
Aminotranferase (AST & ALT)
Fosfatase (ALP)
γ-glutamiltransferase (GGT)
Laktat dehidrogenase (LDH)
10
Aspartat Aminotransferase (AST/SGOT)
11
13
Pengukuran Aktivitas Enzim
Prinsip : Metode Karmen
Reaksi enzimatik berpasangan menggunakan malate
dehidrogenase (MD) sebagai indikator reaksi
Memantau perubahan absorbansi pada 340 nm secara kontinyu
ketika NADH dioksidasi menjadi NAD+
Kecepatan oksidasi NADH sebanding dengan aktivitas katalisis
oleh AST/SGOT. Ditentukan dengan mengukur penurunan
absorbansinya.
pH optimal adalah 7.3 - 7.8
MD
Oxaloacetate + NADH + H +
Malate + NAD+
14
15
Interferensi :
Hemolisis peningkatan konsentrasi AST/SGOT serum
Serum ikterus dan lipemik tidak mempengaruhi hasil
Aktivitas AST/SGOT stabil dalam serum selama 3-4 hari
pada suhu kulkas
Referensi :
AST : < 30 U/L (37°C)
Alanine Aminotransferase (ALT/SGPT)
Mengkatalisa pertukaran gugus amino dari alanine menjadi α-
ketoglutarate dengan formasi glutamat & piruvat.
Istilah lama : serum glutamic-pyruvic transaminase
(SGPT/GPT)
16
Jaringan sumber ALT/SGPT :
ALT/ SGPT berada di banyak jaringan, dengan konsentrasi yg
tinggi di liver
Merupakan enzim transferase yg lebih spesifik untuk liver
Kepentingan Diagnostik :
Terutama untuk mengevaluasi gangguan liver
Peningkatan ALT/SGPT ditemukan pada kelainan hepatoseluler
Pada kondisi inflamasi akut liver ALT > AST
Berada lebih lama di dalam serum (waktu paruh 24 jam)
Nilainya tetap normal pada Infark Miokard Akut kecuali ada
kerusakan liver yg terjadi
17
Nilai ALT/SGPT biasanya dibandingkan dengan AST/SGOT
untuk menentukan sumber peningkatan AST & keterlibatan
liver yg bersamaan dengan cedera miokardium
Rasio SGOT/SGPT
◦ Kadang-kadang diperlukan untuk membedakan
penyebab kerusakan liver.
18
Pengukuran Aktivitas Enzim
Prinsip :
Reaksi enzimatik berpasangan menggunakan LDH sebagai enzim
indikator.
LDH mengkatalisa reduksi piruvat menjadi laktat dengan menstimuli
oksidasi NADH.
Perubahan absorbansi pada 340 nm diukur secara kontinyu sebagai
oksidasi NADH yg secara langsung sebanding dengan aktivitas ALT.
pH optimal adalah 7.3 - 7.8.
19
20
Interferensi :
ALT stabil selama 3 – 4 hari pada suhu 4°C.
Relatif tidak dipengaruhi oleh adanya hemolisis
Serum ikterus dan lipemik tidak mempengaruhi hasil
Referensi :
ALT : < 37 U/L (37°C).
Alkaline Phosphatase (ALP)
21
22
Kepentingan Diagnostik
Peningkatan ALP kebanyakan digunakan untuk
mengetahui adanya peningkatan:
Gangguan hepatobilier
terutama kondisi obstruksi
Gangguan tulang
bila ada keterlibatan osteoblas
23
ALP
• Pada kehamilan normal antara minggu ke 16-20 (1½x batas atas nilai
normal), meningkat dan menetap sampai awal persalinan
• Komplikasi kehamilan seperti hipertensi, pre-eklampsia & eklampsia,
juga pada ancaman abortus
25
…cont
26
Prinsip
Metode : Uji Kolorimetri.
Dengan adanya ion Mg dan Zn, p-nitrofenil fosfat dibelah oleh
fosfatase menjadi fosfat dan p-nitrofenol.
Reference Range :
ALP (37°C) : Laki-laki 40-129 U/L
Perempuan 35-104 U/L
27
γ-glutamyltransferase (GGT)
28
29
Kepentingan Diagnostik :
GGT berlokasi di :
◦ Kanalikuli sel-sel hepatik
◦ Terutama sel-sel epitel melapisi duktus bilier
meningkat pada hampir semua gangguan hepatobilier
salah satu uji enzim yang paling sensitif untuk obstruksi
saluran empedu
30
Peningkatan nilai GGT dapat menunjukkan tingkat
alkoholisme (kronis) 2-3 x nilai batas atas normal.
Berguna dalam memantau efek abstain dari alkohol
(berhenti minum alkohol) kadar biasanya
meningkat menjadi normal dalam 2-4 minggu setelah
penghentian
31
Pengukuran Aktivitas Enzim
Prinsip :
Residu γ-glutamil ditransfer ke glycylglycine,
melepaskan p-nitroaniline, produk kromogenik
dengan absorbansi kuat pada 405-420 nm
32
Interferensi :
Aktivitas GGT stabil selama 1 minggu pada suhu 4°C.
Hemolisis tidak mengganggu kadar GGT karena enzim
ini sedikit terdapat di eritrosit
Nilai interval rujukan :
GGT (37°C) Nilai lebih rendah pada wanita,
Laki-laki : 6–45 U/L kemungkinan karena supresi
aktivitas enzim akibat hormon
Perempuan : 5–30 U/L estrogen & progesteron
33
Laktat Dehidrogenase (LDH)
34
35
Kepentingan Diagnostik
LDH meningkat pada berbagai penyakit
Kenaikan tertinggi nilai total LDH tampak pada anemia
pernisiosa & kelainan hemolitik
Pada infark miokard akut & infark pulmonar LDH
meningkat ringan 2-3 x nilai atas normal
Pada penyakit hati, peningkatan LDH tidak sama besar seperti
peningkatan aminotransferase (SGOT/SGPT)
Banyak kondisi yg berperan meningkatan aktivitas enzim
peningkatan total LDH kurang spesifik
36
Pengukuran Aktivitas Enzim
LDH mengkatalisa interkonversi laktat dan asam
piruvat menggunakan koenzim NAD+
37
Pengukuran isoenzim LDH
Pemisahan elektroforesis
Isoenzim-isoenzim ini dapat dideteksi dengan fluorometri
/kolorimetri
Sampel
Serum
Nilai Rujukan Interval
LDH : 100–225 U/L
38
Interferensi :
Eritrosit berisi konsentrasi LDH 100 -150x yg
ditemukan di serum Sampel hemolisis tidak
dapat dianalisis
Sampel serum untuk analisa isoenzim LDH
sebaiknya disimpan pada suhu 25°C & dianalisa
dalam 24 jam pengumpulan
39
TERIMA KASIH