Aminotransferase)
AST & ALT
FATHLIA SINTA AZHARA
1711C1009
S1 ANALIS MEDIS
PEMBAHASAN
1 2 3
Pengertian Latar Belakang Penyakit
AST & ALT AST & ALT AST & ALT
4 5 6
Pemeriksaan Nilai Normal Kelainan
Prinsip,prosedur AST & ALT AST & ALT
pemeriksaan (AST & ALT)
Apa itu AST,ALT ???
AST dan ALT
1 2
AST (Aspartat ALT (Alanin
Aminotransferase) atau Aminotransferase) atau
GOT (Glutamat GPT (Glutamat Piruvat
Oksaloasetat Transaminase)
Transaminase)
Tujuan
AST (Aspartat Aminotransferase) ALT (Alanin Aminotransferase)
Memantau aktifitas Sel organ terutama Memantau Aktivitas sel organ terutama
jantung, Hati, Otot rangka, Ginjal, pada hati yaitu Penyakit Hati, Seperti
Prankeas, Sel darah merah, Otak, dan Hepatitis
memantau keaadaan penyakit organ organ
tersebut.
Menentukan Waktu Yang Tepat Untuk Menentukan Waktu Yang Tepat Untuk
Pengobatan Pengobatan Penyakit Hati
Mengevaluasi Seberapa Efektif Perawatan Mengevaluasi Seberapa Efektif Perawatan
Yang Diberikan Pada Umumnya Yang Diberikan Pada Umumnya
Mengetahui Keadaan Fungsi jantung dan Mengetahui Keadaan Fungsi Hati
Hati
AST (Aspartat Aminotransferase)
AST (Aspartat Aminotransferase)
Penurunan aktivitas
AST:
Kehamilan, Diabetik Ketoasidosis, beri-
Gambaran aktivitas AST pada penyakit jantung (MI)
.
. Pipet ke dalam tabung sebanyak 100 µL serum
Tambahkan 1000 µL larutan pereaksi
Campur sampai homogen
Inkubasi selama 1 menit
Baca pada fotometer dengan Absorban pada panjang
gelombang 340 nm atau dapat menggunakan
spektrofotometer.
Pembacaan dilakukan Pada Menit Ke- 1 , 2 dan 3
NILAI NORMAL
Laki-laki :
< 25IU/L (30ºC),
< 35 IU/L (37ºC)
Perempuan :
< 21 IU/L (30ºC),
< 29 IU/L (37ºC)
KELAINAN
Peningkatan tinggi ( > 5 kali nilai normal) : kerusakan
hepatoseluler akut, infark miokard, kolaps sirkulasi, pankreatitis
akut, mononukleosis infeksiosa
Peningkatan sedang ( 3-5 kali nilai normal ) : obstruksi
saluran empedu, aritmia jantung, gagal jantung kongestif, tumor
hati (metastasis atau primer), distrophia muscularis.
Peningkatan ringan ( sampai 3 kali normal ) : perikarditis,
sirosis, infark paru, delirium tremeus, cerebrovascular accident
(CVA)
Kadar AST paling tinggi yaitu pada gangguan Hepatoseluler akut. Adapun AST
meningkat aktivitas ke arah hati necrosis. Pada kerusakan hati AST naik lebih pelan-
pelan dibanding ALT dan menandai gangguan seluler lebih lengkap karena Necrosis.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL
LABORATORIUM
• Injeksi per intra-muscular (IM) dapat meningkatkan kadar SGOT/AST
• Pengambilan darah pada area yang terpasang jalur intra-vena dapat
menurunkan kadar SGOT/AST
• Hemolisis sampel darah
• Obat-obatan dapat meningkatkan kadar : antibiotik (ampisilin,
karbenisilin, klindamisin, kloksasilin, eritromisin, gentamisin, linkomisin,
nafsilin, oksasilin, polisilin, tetrasiklin), vitamin (asam folat, piridoksin,
vitamin A), narkotika (kodein, morfin, meperidin), antihipertensi
(metildopa/aldomet, guanetidin), metramisin, preparat digitalis, kortison,
flurazepam (Dalmane), indometasin (Indosin), isoniazid (INH), rifampin,
kontrasepsi oral, teofilin. Salisilat dapat menyebabkan kadar serum positif
atau negatif yang keliru. (Riswanto.2009)
ALT (Alanin Aminotransferase)
Alanin Aminotransferase (ALT)
Laki-laki :
< 30 IU/L (30ºC), Angka normal dalam
< 45 IU/L (37ºC) serum :
Perempuan :
AST : 5-30 U/L
< 25 IU/L (30ºC), ALT : 4-24 U/L
< 35 IU/L (37ºC)
Kelainan
• Hepatitis, yaitu peradangan pada organ hati.
• Sirosis, yaitu terbentuknya jaringan parut pada organ hati.
• Adanya kematian jaringan pada hati.
• Adanya tumor atau kanker di hati.
• Kekurangan suplai darah ke organ hati.
• Hemokromatosis, yaitu kondisi kelainan yang menyebabkan
penumpukan zat besi di tubuh.
• Mononucleosis, yaitu infeksi yang umum disebabkan oleh
virus Epstein-Barr.
• Pankreatitis atau peradangan pada pankreas.
• Diabetes melitus.
Kelainan
• Pada kerusakan parenkim hepar akut : ALT > AST
(Akut)
• Pada kerusakan parenkim hepar kronis : ALT > AST
(kronis)
• Peningkatan AST/ALT > 20 Kali normal :
hepatitis viral akut (500-2000 u/l), Nekrosis hati
( Toksisitas obat/kimia)
• Peningkatan 3-10 kali normal
Hepatitis kronis aktif, sumbatan empedu ekstra hepatik
(<300 U/L), Sindrom Reye, dan infark miokard (AST>ALT)
• Peningkatan 1-3 kali normal :
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL
LABORATORIUM