Tubuh makhluk hidup melakukan berbagai macam reaksi kimia setiap saat. Produksi energi, penggandaan DNA, dan
sintesis protein merupakan sebagaian kecil dari ribuan reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh. Reaksi kimia tersebut
dapat berlangsung dengan lancar dan dalam tempo singkat karena bantuan enzim dalam tubuh. Enzim adalah molekul
organik yang disekresikan oleh makhluk hidup untuk mempercepat jalannya reaksi tetapi enzim tersebut tidak
ikut bereaksi.
Sekresi (en:secretion) adalah proses untuk membuat dan melepaskan substansi kimiawi dalam bentuk lendir
(en:soft liquid mud) yang dilakukan oleh sel tubuh dan kelenjar. Substansi kimiawi pada sekresi mempunyai
kegunaan tertentu sebelum akhirnya terbuang melalui ekskresi. misalnya enzim pencernaan.
Misalnya saja reaksi pemecahan maltosa menjadi 2 molekul glukosa yang terjadi di usus halus. Enzim maltase
mempercepat proses pemecahan maltosa menjadi glukosa sehingga bisa cepat diserap oleh tubuh dan digunakan
sebagai sumber energi. Setelah membantu memecah maltosa, enzim maltase tersebut tidak mengalami perubahan
apapun dan dapat bekerja untuk memecah molekul maltosa yang lain.
Molekul-molekul yang diolah oleh enzim disebut sebagai substrat, sedangkan hasil dari
pengolahan enzim disebut sebagai produk.
Di dalam sel, enzim bekerja untuk memudahkan ribuan reaksi kimia yang memungkinkan sel tetap bertahan hidup,
berkembang biak, dan memperbaiki dirinya. Karena fungsinya dalam mempercepat reaksi kimia yang terjadi dalam
Sebagai biokatalisator, enzim memiliki sifat-sifat khas yang berbeda dengan molekul-molekul lain dalam tubuh. Sifat-sifat
berulangkali untuk mengolah substrat menjadi produk dalam tempo yang sangat singkat. Setelah selesai mengolah satu
substrat, enzim tersebut akan langsung mengolah substrat lain yang ada di dekatnya.
maltosa menjadi glukosa saja. Enzim lain, aspartase hanya bekerja untuk mengolah fumarat menjadi aspartat saja.
Dengan adanya ribuan molekul kimia berbeda yang ada di dalam tubuh, menunjukkan adanya banyak sekali jenis enzim
optimum pada keadaan tubuh yang biasa dan tanpa adanya racun-racun dalam bentuk logam berat. Logam berat dapat
37OC dan akan kurang aktif saat suhu tubuh rendah dan rusak saat suhu tubuh terlalu tinggi. Inilah penyebab suhu
tubuh terlalu tinggi dapat mematikan hewan, dapat merusak enzim dalam tubuh. Enzim-enzim yang aktif di lambung,
akan bekerja optimal pada pH 2 (kondisi yang sangat asam), sedangkan enzim yang bekerja di dalam usus halus akan
Enzim adalah molekul organik yang sangat penting, keberlangsungan hidup organisme dipengaruhi oleh aktivitas enzim-
enzim di dalam tubuh. Tubuh yang tidak mampu manghasilkan jenis-jenis enzim tertentu dapat mengakibatkan penyakit
yang mematikan seperti diabetes tipe 1, dimana tubuh kehilangan kemampuan untuk memproduksi insulin dalam
jumlah cukup. Diabetes merupakan salah satu penyakit yang banyak menyebabkan kematian karena dapat
menimbulkan berbagai macam komplikasi seperti buta, rusaknya jaringan, dan stroke.
KLASIFIKASI ENZIM
Enzim adalah molekul protein yang berfungsi mempercepat jalannya reaksi kimia pada makhluk hidup.
Enzim dihasilkan dalam jumlah sedikit oleh tubuh namun memiliki peran yang sangat penting bagi
kelangsungan hidup organisme. Terdapat banyak sekali jenis enzim dalam tubuh yang menjadi perantara
bagi ratusan bahkan ribuan reaksi kimia penting. Berdasarkan International Union of Biochemistry (IUB),
Oksidoreduktase
Adalah enzim-enzim yang mengkatalisis (mengolah) reaksi oksidasi dan reduksi dan biasanya
menggunakan koenzim NAD, NADP, FAD, atau Koenzim Q. Contohnya adalah enzim dehidrogenase,
Transferase
Adalah enzim-enzim yang mengkatalisis pemindahan gusus tertentu seperti aldehid, keton, fosfat, atau
Hidrolase
Adalah enzim-enzim yang mengkatalisis pemecahan ikatan antara karbon dengan atom lainnya melalui
penambahan molekul air. Contohnya adalah enzim amidase, peptidase, dan fosfatase.
Liase
Adalah enzim-enzim yang mengkatalisis pemecahan ikatan karbon-karbon, karbon-sulfur, dan karbon-
Isomerase
Adalah enzim-enzim yang mengkatalisis reseminasi optik atau isomer geometrik dan reaksi oksidasi
reduksi intra molekuler. Contohnya adalah enzim epimerase, mutase, dan isomerase.
Ligase
Adalah enzim-enzim yang mengkatalisis pembentukan ikatan antara karbon dengan karbon, karbon
dengan sulfur, karbon dengan nitrogen, serta karbon dengan oksigen. Contohnya adalah enzim sintetase
dan karboksilase.
SPESIFITAS
Bermacam-macam reaksi metabolic yang sama berlansung dalam banyak macam jaringan,
sehingga enzim-enzim yang tersangkut terdapat dalam banyak tipe sel. Enzim-enzim yang
mempunyai fungsi metabolic bersifat lebih spesifik dan adanya hanya didalam satu tipe saja atau
hanya dalam sel-sel yang khusus. Tujuan memeriksa enzim ialah terutama untuk mendapat petunjuk
tentang organ mana yang sedang sakit dan sedapat-dapatnya fungsi mana dari organ itu terganggu,
bahkan kalau mungkin sel jenis apa dalam organ itu. Khususnya enzim yang hanya terdapat di dalam
sel tertentu, atau lokasitertentu, sangat bermanfaat untuk tujuan melokalisasinya kelainan. Banyak
enzim yang lokasinya tersebar mempunyai perbedaan-perbedaan kecil di antara dirinya, tergantung
lokasinya. Bentuk-bentuk itu bernama isoenzim yang cici-cirinya berselisih berdasarkan struktur
imunologi, fisik atau kimia sesuai lokasi asalnya masing-masing. Kerapkali makna pengukuran enzim
total diperbesar dengan fraksionasi satu macam enzim menjadi beberapa isoenzim.
TERMINOLOGI
Terminology untuk member nama dan mengukur enzim belum mantap. Komisi mengenai
Enzim dari Uni Biokimia Internasional (the Commission on Enzymes of the International Union Of
Biochemitry, IUB) berusaha untuk mengadakan klasifikasi enzim atas dasar fungsi biokimianya
dengan memberi angka kepada enzim memakai kelas, subkelas dan nomor identifikasi spesifik. IUB
juga menentukan nama yang menjelaskan reaksi spesifik yang digalakkan oleh enzim yang
bersangkutan, dan sering juga nama praktis untuk dipakai sehari-hari. Beberapa enzim yang sudah
bertahun-tahun dipelajari mempunyai nama-nama berbeda untuk enzim yang itu-itu juga, selain itu
banyak enzim dikenal dengan singkatan yang banyak dipakai, meskipun itu tidak disebut oleh IUB;
singkatan-singkatan itu yang tersusun dari dua atau tiga huruf mudah kditerapkan untuk bahasa yang
dilafalkan, ditulis dan dipakai dalam/ computer. Sebagai contoh: enzim yang mengkatalisis reaksi
reversibel (kreatine+ATP kreatinefosfat + ADP) mempunyai nama resmi ATP:
kreatinefosfottransferase; nomor yang di berikan oleh EC (enzyme commission) adalah 2.7.3.2. tetapi
nama populernya adalah kreatinefosfokinase (CPK, Creatine phosphokinase) atau kreatine kinase
(CK, Creatine kinase).
SATUAN ENZIM
Upaya lain untuk melakukan standarisasi adalah menggunakan satuan internasional, SI (IU,
international units) dalam melaporkan aktifitas enzim. Satu SI dari enzim apapun juga ialah
banyaknya enzim yang dapat mengkatalisis transformasi 1 µmol substrat dalam satu menit pada
kondisi tertentu. Banyaknya dari enzim itu yang disebut dengan SI tidak sama jika disebut dengan
angka mutlak; SI itu tidak menggambarkan nilai yang dapat dipakai guna membandingkan satu enzim
dengan enzim lain dengan cirri-cirinnya berlain-lainan. Dalam pembahasan enzim-enzim berikut, nilai-
nilai rujukan rujukan dan prosedur pengukuran tidak disebut. Perbedaan-perbedaan dalam tehnik dan
satuan yang dipakai untuk melaporkan hasil oleh masing-masing laboratorium menharuskan pemakai
jasa laboratorium untuk menyesuaikan diri dengan nilai rujukan pada laboratorium itu, untuk menilai
keadaan pasien.
AMINOTRANSFERASE (TRANSAMINASE)
Sebagai nama untuk enzim yang mengkatalisis perpindahan reversible satu gugusan amino
dari asam amino ke asam alfa-keto, sekarang lebih baik dipakai aminotransferase. Istilah lama
transferase tidak sesuai dengan rekomendasi dari komisi mengenai enzim tentang aktivitas enzim.
Kedua macam aminotransferase yang paling sering dukur ialah alanine aminotransferase (ALT) yang
dulu disebut glutamate-piruvat transminase (GPT) dan aspartat aminotransferase (AST) yang dulu
bernama glutamate-oxaloasetat transminase (GOT). Baik nama-nama yang baru, maupun yang lama
masih dipakai berdampingan, tetapi nama baru disukai dan itulah yang dipakai dalam buku ini.
FISIOLOGI
Asam amino ikut serta dalam banyak reaksi dan aminotransferase tersebar luas. Hati yang
merupakan pusat sintesis protein dan penyaluran asam amino ke dalam jalur-jalur biokimia lain,
adalah salah satu organ yang sangat banyak mengandung aminotransferase. Hanya sel-sel hati yang
memiliki konsentrasi ALT tinggi biarpun ginjal, jantung dan otot bergaris mengandung ALT dalam
jumlah sedang. Banyak AST ada dalam hati dan didalam sel miokard, sedangkan AST juga terdapat
dalam konsentrasi bermakna, biarpun kurang, dalam otot bergaris, ginjal, otak dan pancreas.
Hepatosit berisi 3-4 kali lebih banyak AST dari ALT. akan tetapi kadar ALT dalam serum menjadi
petunjuk yang lebih sensitive kea rah kerusakan hati karena sangat sedikitnya kondisi bukan hati
berpengaruh kepada kadar ALT dalam serum.
AMILASE
FISIOLOGIS
Amylase ialah enzim cerna yang memecahkan zat pati (amilum) menjadi molekul-molekul
karbohidrat yang lebih kecil, lokasi berfungsinya adalah di luar sel. Enzim itu disekresikan ke dalam
air liur dan kedalam saluran cerna bagian atas dan mendepolimer zat-zat pati dalam makanan mejadi
potongan-potongan dapat diserap. Banyak jenis sel mempunyai aktivitas amylase, tetapi yang
bermakna dalam fisiologis dan diagnosis adalah kelenjar ludah dan pancreas. Amylase yang terdapat
pada serum normal berasal dari kelenjar ludah dan dari pancreas; kalau terjadi peningkatan patologis,
itu hamper slalu dating dari pancreas
CHOLINESTERASE
FISIOLOGI
Cholinesterase itu lain dari enzim lain-lain oleh karena makna untuk diagnosis terletak dalam
menurunnya- bukan meningkatnya – kadar dalam serum. Serum normal berisi banyak dari suatu
enzim yang menghidrolisis asetilcholine pekat dan juga menceraikan ester-ester choline. Enzim itu
sering dinamai pseudocholinesterase untuk membedakannya dari asethilcholinesterase sejati yang
substratnya sangat spesifik terbatas kepada asetilcholine dan yang optimal bekerja terhadap
asetilcholine dalam konsentrasi rendah6 . asetilcholinesterase (AcCHS, acetylcholinesterase)
terutama ada pada ujung saraf dan di dalam eritrosit; dalam keadaan normal hanya ada sedikit sekali
dalam serum. Pseudocholinesterase (CHS) dalam serum berasal dari hati. Biarpun CHS dalam serum
menurun pada banyak penyakit hepatoseluler, teristimewa pada proses destruktif, mengukur CHS
hanya dapat menambah sedikit saja dalam diagnostic penyakit hati.
Kedua macam cholinesterase di hambat oleh senyawa organofosfor. Menurunnya kadar CHS
dalam seru merupakan petunjuk sensitive kepada terkenanya seorang oleh insektisida jenis
organofosfor. Kadar AcCHS dalam eritrosit menurun kalau terkena secara berat, CHS dalam serum
berubah dini. Jika tidak terkena lagi, CHS dalam serum lebih dulu pulih dari AcCHS dalam eritrosit.
CHS dalam serum kurang berguna untuk menunjuk seorang pernah terkena organofosfor
dibandingkan AcCHS dalam serum2 .
KREATINE FOSFOKINASE
FISIOLOGI
Kreatine fosfokinase (CPK, creatinephosphokinase) yang juga dinamai kreatinekinase mengkatalis
pertukaran fosfat secara reversibel antara kreatine dan adenosinetrifosfat (ATP,
adenosinetriphosphate). Ia memainkan perananpenting dalam menyimpan dan melepaskan energy
dalam sel dan didapat hamper secara eksklusif dalam otot bergaris, otot jantung dan dalam berjumlah
kecil juga dalam otak. Kadar CPK dalam serum memuncak tegas setelah terjadi kerusakan pada otot;
kerusakan otak tidak terlalu berpengaruh kepada kadar CPK dalam serum, mungkin karena hanya
sedikit dari enzim itu dapat melintasi sawar (barrier) darah-otak.
ISOENZIM
Molekul CPK merupakan dimer, kedua belahan mungkin sama, mun
berbeda. Rantai penyusun dimer itu dinamai M (Muskular) dan B (Brain). CPK dari
otak hampir semua terjadi dari dimer BB, otot bergaris berisi sekitar 90% MM dan
10% MB, sedangkan otot jantung berisi 60% MM dan 40% MB. Enzim yang ada
dalam serum normal hampir semua MM, dan hany MM meninggi pada kerusakan
otot bergaris. Kadae isoenzim MB hanya meningkat kalau otot jantung mengalami
kerusakan.
LAKTAT DEHIDROGENASE
Banyak jaringan mengandung laktat dehidrogenase (LDH) yang
mengkatalisis perubahan refelsibel laktat ke virupat. Karena ia begitu luas tersebar
dalam macam-maca jaringan, maka penigkatan LDH adalah sangan non-spesifik.
Pada tabel dilihat kondisi-kondisi yang disertai peningkatan LDH. Laktat
dehidrogenase yang berasal dari jaringan-jaringan yang berbeda-beda, dapat
dikenali dengan melakukan analisis isoenzim; analis serupa itu lebih berguna untuk
menilai perubahan-perubahan pada lDH dibandingkan dengan enzim-enzim lain.
ISOENZIM
Molekul aktip LDH tersusun dari empat rantai polipeptida. Ada dua macam
rangkaian polipeptida, rangkaian H dan M; tetramer yang menyusun molekul LDH
bias berkombinasi secara acak dari rangkaian H dan M. Tetramer yang tersusun
dari dari empat rangkaian H bergerak paling cepat kearah anoda pada elektrofoesis,
sedangakan yang berisi empat potongan M itu paling lambat. Isoenzim-isoenzim
diberi nomor dari 1-5 seperti terlihat pada tabel.
Tabel. Isoenzim-isoenzim laktat dehidrogenase
Isoenzim Kompasisi %dri ttl ygJaringan yg ky akan
Rantai normal isoenzim
dlm serum
LD1 HHHH 29-37 Jantung,otak,eritrosit
total dalam isoenzim itu mungkin meningkat tinggi tanpa ada penigkatan LDH total
sampai melampaui batas normal. Infark paru khususnya meninggalkan LDH dan 4
LDH (kadang-kadang LDH ), sedangkan infark miokard dengan LDH dan LDH .
5 3 1 2
serum normal berisi lebih banyak LDH dari LDH . Khususnya miokard dan
1 2
itu menyebabkan perbandingan LDH : LDH menjadi terbaik. Dalam 48jam pertama
1 2
dari infark miokard pada 80% dari pasien ditemukan keterbalikan perbandingan
LDH : LDH LDH menjadi lebih besar dari LDH Perbandingan terbalik itu sangat
1 2 1 2.
penting dan itu bias terjadi dengan atau tanpa penigkatan LDH total. Keterbalikan itu
hanya singkaat adanya. Satu minggu setelah infark terjadi, LDH total mungkin masih
tinggi, tetapi pola normal LDH > LDH biasanya tercapai kembali. Adalanya
2 1
keterbalikan dalam perbandingan LDH dan paling berarti dalam diagnosis eritrosit
1
Hidroksibutirat Dehidrogenase
Beberapa dari isoenzim-isoenzim LDH lain, LDH tahan pemanasan sampai 1
mereka memeriksa beberapa banyak LDH yang ada than panas. Isoenzim LDH
dikatakan meningkat apabila labih dari 29-37% dari LDH total bersifat tahan panas.
Aktifitas LDH praktis sama dengan aktifitas HBD dan serum, karena informasi sama
1
dapat diperoleh dari elektrofoesis LDH atau dari pengukuran banyaknya LDH yang
tahan panas.
MENANGANI SPESIMEN
Spesimen untuk analisis LDH samasekali tidak boleh ada hemolisis dan
serum harus segera dipisahkan guna mencegah eritrosit-eritrosit melepaskan LDH . 1
enzim LDH relatip stabil pada suhu kamar, tetapi pemeriksaan sebaikanya dilakukan
waktu kuran gadari 48jam. LDH dan LDH berkurang sebanyak pada suhu rendah,
4 5
karena itu spesimen untuk analisis isoenzim LDH jangan disimpan dalam lemari es.
LIPASE
lipase ialah enzim yang mencegah trigliserida menjadi asam lemak dan
gliserol. Enzim semacam itu ada beberapa jenis dan masing-masing mempunyai
substrat yang spesifik baginya, tetapi secara menyeluruh aktipitas lipolitik enzim-
enzim itu menggolongkannya sebagai lipase. Pancreas adalah sumber satu-satunya
lipase yang disekkresikan ke dalam lumen saluran cerna. Kadar lipase dalam
serum berkaitan lebih spesifik dengan pangkreas dari kadar amylase. Tetapi ters
untuk menetapkan kadar lipase bersifat dan lebih sulit dari pengukuran amylase.
Kadar lipase dalam serum meningkata pada radang pangkreas dan peningkatan itu
tinggal lebih lama dibandingkan dengan kadar amylase. Lipase tidak dikeluarkan ke
dalam urin.
Kadar lipase dalam serum yang tertinggi terjadi pada pangkreatitis akut, tetapi
karsinoma pancreas menyebabkan penigkatan sedang yang terus menerus. Morfin
dan obat cholinergic berpengaruh pada kadar lipase kea rah sama seperti kepada
lipase.
Lipase dalam serum tahan simpan sampai seminggu atau lebih. Spesimen yang
mengalami hemolisis sedikit boleh dipakai untuk analisis, tetapi kalau hemolisis
berat, penetapan akan terganggu.
LIPOPROTEIN LIPASE
Lipase-lipase yang melepaskan asam lemak dari lipoprotein dan membersihkan
darah dari kilomikron, jauh berbeda dari lipase yang ada dalam saluran cerna. Darah
puasa berisi sedikit kilomikron dan mempunyai aktifitas lipoprotein lipase rendah.
Setelah bersantap, darah orang normal dibersihkan dari kilomikron oleh lipase yang
terikat pada membrane sel hati(lipoprotein lipase hepatic) dan oleh enzim-enzim
yang diperkirakan terikat pada membrane endotel kapiler (lipoprotein lipase
ekstrahepatik). Pemberian heparin melepaskan lipase-lipase itu yang terikat pada
membrane dan kadarnya dalam plasma dapat diukur sebagai aktifitas lipolitik pasca
heparin (PHLA, postheparin lipolytik activity). Orang dengan hiperlipoproteinemia
tipe 1 mempunyai kadar kilomikron puasa yang amat tinggi dan PHLA yang tegas
lebih dari normal. Kilomiron juga menigkat pada hiperlipoproteinemia tipe v, tetapi
orang-orang itu mempunyai PHLA normal atau dekat normal.
Fosfatase
Dalam serum ada bermacam-macam enzim yang melepaskan fosfat dari
senyawa-senyawa yang berisi satu gugus fosfat; enzim-enzim itu secara kolektif
diberi namaortofosfat ester monohidrolase, tetapi masing-masing enzim mempunyai
substrat dan pH optimal sehari-hari. Telah menjasi kebiasaan untuk menggolongka
semua enzim yang optimal aktip pada pH 5 sebagai fosfatase asam (ACP, acid
Phosphatase) dan yang paling aktif pada pH 9 sebagai fosfatase alkalis (ALP, alkalin
phospatase). Enzim-enzim itu sudah bertahun-tahun dipelajari dan dalam literature
dipakai banyak macam teknik, substrat dan nilai rujukan.
FOSFATASE ASAM
Banyak jaringan berisi ACP, tetapi yang paling banyak mengandung adalah
kelenjar prostat, eritrosit, dan trombosit. ACP dalam serum diukur terutama untuk
menemukan adanya dan luas menyebarnya karsinoma prostet. Peningkatan ACP
dari eritrosit tidak mempunyai makna diagnostik , biarpun pada penyakit gaucher
dan bermacam-macam penyakit tulang metabolic ditemukan kadar yang tinggi.
normal yang paling banyak terdapat adalah ALP dari tulang, di samping itu ada
sedikit isoenzim yang berasal dari hati. Kadar ALP dari usus berbeda-beda dari
seorang kepada yang lain, kebanyakan orang mempunyai kadar yang relative
rendah, tetapi kadang-kadang orang yang menunjukan kadar isoenzim itu
meningkat. ALP dari usus sepintas masuk ke dalam darah pada waktu lemak
dicerna dandiserap, tetapi penyakit intestinal jarang berpengaruh, kepada kadar ALP
dalam serum.
Makna patofisiologis
Mengukur ALP bermanfaat pada penyakit hati dan tulang. Kegiatan
osteoblastik dan osteoklastik meninggikan Alp dalam serum, kadar itu bertambah
pada waktu terjadi pertumbuhan tulang, perombakan tulang dan kalau tidak ada
keseimbangan antara kedua prose itu. ALP hati terutama berasal dari epitel saluran
empedu intrahepatik; ,masih tidak jelas sampai di mana aktifitas sel hati beperan
dalam prose itu. Pada penyakit haptobiliar perembesan ALP ke dalam cairan
interstisial mempunyai efek sama atau lebih besar dari pada obstruksi atau
peradangan pada saluran-saluran hepatobiliar. Penyakit parenkrim biasanya tidak
menyebabkan peningkatan begitu tinggi. Penggolongan diagnostic dapat dilihat
pada table 6
Pemisahan Isoenzim
Biasanya tidak ada kesulitan untuk membedakan antara ALP dari hati dan dari tulang pada keadaan yang di sertai peningkatan
ALP; tetapi ada kalanya itu susah juga. Elektoforesis pernah diterapkan dalam upaya memisahkan isoenzim ALP, tetapi suksesnya
kurang baik, memisahkan isoenzim hati dan isoenzim usus lebih mudah dari membedakan isoenzim hati dari isoenzim tulang.
Memanaskan serum sampai 56 0 C adalah cara yang paling biasa pada upaya fraksionasi; ALP dari hati lebih tahan panas dari ALP dari
tulang. Peningkatan kadar enzim-enzim lain lyang juga mempunyai kaitan dengan hati dapat membantu untuk menentukan apakah
sumber meningkatnya ALP itu hepatobiliar. Untuk tujuan itu dipakai penetapan GGT, leucine aminopeptidase (LAP) dan 5-nukleutidase
(5”- N).
Sumber : http://herdianaakhyar.blogspot.co.id/2012/10/enzim-enzim-yang-berguna-dalam.html
Dalam reaksi kimia terdapat beberapa type reaksi yang dapat digunakan pada pemeriksaan kimia ini
diantaranya:
1. End Point ( Colorimetric )
2. Two Point ( Fixed Time )
3. Rate (Kinetic / Enzymatic )
Secara sederhana lipid bisa di artikan sebagai senyawa heterogen yang terdapat dan diperlukan oleh tubuh manusia, biasanya tersusun atas
hidrogen dan karbon yang bersifat non polar, karena sifatnya yang non polar si lipid ini sukar diserap atau tidak larut didalam air. Saat makanan
yang mengandung lemak masuk kedalam tubuh, maka lemak tersebut akan diubah menjadi gliserol dan asam lemak oleh enzim lipase (enzim
yang dihasilkan oleh pankreas) tujuannya yaitu supaya senyawa lemak yang masuk tadi bisa diserap oleh tubuh.
~ Trigliserida
Trigliserid atau disebut juga lemak netral merupakan jenis lemak yang terdapat dalam tubuh manusia, trigliserida ini tersusun atas 3 asam lemak
dan gliserol. Kadar normalnya dalam tubuh adalah <150 mg/dL . Keadaan dimana kadar trigliserid melebihi nilai normal disebut
dengan Hipertrigliseridemia, biasanya peningkatan trigliserida ini dipacu oleh konsumsi tepung atau glukosa berlebih, makanan yang
mengandung lemak jenuh dll.
Cara sederhana untuk mengetahui apakah kadar trigliserid dalam darah tinggi atau tidak adalah sebagai berikut: Plasma darah ditaruh di lemari
pendingin (kulkas) kurang lebih 9 jam, jika terdapat kekeruhan berarti kadar trigliserid dalam darahnya tinggi, semakin keruh plasma darah maka
semakin tinggi pula kadar trigliseridnya. Biasanya darah yang kadar trigliseridnya tinggi akan lebih kental dari darah normal.
~ Lemak Majemuk
Lemak ini merupakan lemak yang telah berikatan dengan senyawa lain dan berfungsi untuk pembentukan dinding sel. Salah satu contoh lemak
majemuk adalah Fosfolipid (Fosfat + lipid), Glikolipid (glikogen + lipid)
Metabolisme Lemak
Lemak yang diikat oleh apoprotein akan membentuk komposisi lemak yang dapat larut dalam air dan membentuk partikel dalam darah yang
disebut dengan lipoprotein sehingga transportasi menjadi lebih mudah. Jenis LipoProtein yang tersirkulasi dalah darah ada 4 jenis yaitu
Chylomicron, VLDL, LDL dan HDL dan salah satu komponen dari Lipoprotein ini bertugas untuk mengangkut kolesterol dan trigliserid yaitu dari
jenis protein. Untuk lebih memahaminya lihat tabel dibawah ini !
Jika kita ambil darah kemudian serum/plasma darahnya disentrifuge dengan kecepatan tinggi (ultrafugasi), maka kita akan mendapatkan hasil
sebagai berikut:
- High Density Lipoprotein (HDL) = berada pada lapisan paling bawah, karena berat jenisnya (BJ) paling besar
- Low Density Lipoprotein (LDL) = berada pada lapisan kedua di atas HDL
- Very Low Density Lipoprotein (VLDL) = Lebih ringan dari LDL dan berada diatasnya
- Chylomicron = Mengapung pada lapisan paling atas karena paling ringan BJ-nya
Pada kehidupan sehari-hari kita seing mendengar ada istilah lemak jahat (LDL) dan lemak baik (HDL). Sebenarnya kenapa LDL disebut lemak
jahat sedangkan HDL sebaliknya ?
Jika dilihat dari tabel di atas kita bisa lihat bahwa LDL tersusun atas 43% kolesterol dan 25% Protein, kadar protein yang lebih kecil dibanding
dengan Kolesterol akan menyebabkan penimbunan kolesterol pada pembuluh darah (*ingat ! protein berfungsi untuk mengangkut kolesterol).
Berbeda dengan HDL yang tersusun atas 20% kolesterol dan 45% protein, ini sangat menguntungkan bagi tubuh kita, karena kadar protein yang
berperan untuk mengangkut kolesterol lebih besar dibanding dengan si kolesterol itu sendiri, otomatis tidak akan ada sampah kolesterol yang
tertimbun di pembuluh darah, sisa protein yang terdapat pada HDL tersebut akan mengangkut kolesterol yang tadi tertimbun dari LDL, itulah
sebabnya si HDL ini disebut lemak baik. #begitulah gambaran sederhananya ^_^
Metode GPO-PAP : Prinsip dari metode ini yaitu pertama-tama Trigliserida akan diurai menjadi gliserol oleh enzim Lipoprotein Lipase kemudian
gliserol hasil penguraian tadi oleh enzim Gliserofosfooksidase (GPO) akan diubah menjadi H2O2. Warna merah yang terbentuk adalah hasil
reaksi dari H2O2 dan phenol ditambah aminopenazon dengan bantuan enzim peroksidase (POD). Intensitas warna yang terbentuk sebanding
dengan kadar trigliserid, semakin pekat warnanya maka kadar trigliseridnyapun semakin besar.
*untuk pemeriksaan menggunakan metode ini harus puasa terlebih dahulu selama 10-12 jam
*kekurangannya: masa inkubasi agak lama yaitu sekitar 3-5 menit
~ Konvensional
Metode yang digunakan Zurkowsky yang dikembangkan oleh Libermann Buchard. Komposisinya ialah As. Sulfosalisilat, Asam asetat ahidrat dan
asam sulfat jenuh, karena reagen yang digunakan hampir semuanya pekat, sehingga sangat mengancam keselamatan kerja analis, maka cara
konvensional ini sudah ditinggalkan dan diganti oleh cara yang lebih modern.
~ Enzimatik Kolorimetri
Metode : CHOD-PAP dan CHOD-IODIDE
Prinsip kerjanya yaitu Kolesterol akan dibebaskan dari lipoprotein oleh enzim kolesterol esterase, kolesterol yang sudah terlepas akan dioksidasi
menjadi H2O2 oleh bantuan enzim Kolesterol oksidase, reaksi warna terjadi jika H2O2 yang teroksidasi bereaksi dengan Phenol ditambah
aminophenazon oleh bantuan enzim peroksidase dan timbul warna merah.