Anda di halaman 1dari 10

MANAJEMEN PENGELOLAAN

LIMBAH INDUSTRI BATIK

Disusun oleh:
Dwi Jatmiko (3201408030)
Reddy Zaki (3201408046)
Akhmad Nafi (3201408084)

Kerajinan batik merupakan salah satu sektor


industri kreatif yang berpotensi dalam
memberikan kontribusi dan solusi pada
persoalan-persoalan lingkungan, sosial dan
ekonomi bangsa. Industri ini banyak terdapat
di berbagai kota dan kabupaten di pulau
Jawa, di antaranya adalah kota Pekalongan
dan Solo di Jawa Tengah. Pada umumnya
sentra industri batik terdiri dari industriindustri berskala kecil dan menengah, akan
tetapi, ada juga industri berskala besar. Di
Pekalongan terdapat CV. Tobal Batik yang
merupakan industri batik berskala menengah
yang produknya dapat menembus pasar

Memasuki musim kemarau kondisi sungai di Kota


Pekalongan terancam pencemaran lebih parah
oleh limbah batik. Limbah pengolahan batik dari
industri besar maupun rumah tangga yang
mengandung bahan kimia, mengendap di sungai
sebab tak ada air yang mendorongnya ke laut.
Endapan limbah batik itu akan mengakibatkan air
sungai menjadi berwarna kehitam-hitaman, serta
memunculkan bau menyengat. Keluhan
masyarakat setempat, saat ini masih banyak
industri batik rumah tangga dan perusahaan batik
skala besar, yang membuang limbah langsung ke
sungai. Pembuangan itu sudah dilakukan dalam
waktu lama dan selama ini menjadikan air sungai
tercemar. Jika musim hujan, barangkali

Jenis Limbah
Karakteristik limbah industri batik adalah
serupa dengan karakteristik limbah yang
berasal dari industri tekstil dan loundry sebagai
berikut :
a) Limbah bersifat Alkalis
b) Berwarna
c) Biological Oxygen Demand (BOD) yang
tinggi
d) Temperatur air limbah yang tinggi
e) Suspended Solid (zat padat tersuspensi)
tinggi

Sumber Pencemar
Proses produksi merupakan sumber utama
penghasil limbah antara lain pada proses
pewarnaan (printing), pencelupan, pencucian
dan pengemasan. Adapun sumber limbah
lainya berasal dari pemeliharaan alat, bahan
sisa, pelumas dan sisa bahan bakar

Jumlah
Besaran limbah pada industri batik dipengaruhi
oleh seberapa besar proses produksi
dilakukan, proses produksi dilakukan sesuai

Untuk mengetahi seberapa jauh proses


pengolahan limbah indutri batik dilakukan dengan
alur sebagai
:
Alur Produksi Batik
Printing berikut
:
Bahan berupa kali putih / Kain Mori
Penambahan bahan pewarna pakaian
Limbah cair dari produksi tekstik mengalir
menuju bak penangkap minyak dan lemak
Limbah cair selanjutnya masuk ke
panampungan limbah
Dari bak penampungan limbah di pompa menuju
bak netralisasi dan koagulasi dengan dbit kapur
40ml/det dan Fe SO4 80 ml/det.

Dari bak pencampur limbah masuk ke bak


pencampur limbah dengan cuagulasi polimer
(kurifloc) dengan debit 20 ml/det.
Selanjutnya limbah cair dari proses netralisasi dan
koagulasi masuk ke dalam bak pengendap kimia
(bak pengendap I)
Dari bak pengendap I bak dialirkan ke bak aerasi
(kolam aerobic) dengan penambahan nutrisi
(Urea+SP) sesuai kondisi
Limbah dari bak aerasi menuju bak pengendap II
(proses biologi)
Dari bak pengendap II limbah di buang
kelingkungan dan sebagian lumpur pengendap di
kembalikan kebak biologi (kolam aerobic)

Untuk penyempurnaan dalam managemen


pengelolaan limbah di atas maka perlu di lakukan
Pengolahan Limbah Cair dengan Coagulasi dan
Penambahan bahan
koagulan dengan
Penyaringan
dilanjutkan dengan proses penyaringan
menggunakan media saringan tunggal dan
media saringan campuran. Bahan media
saringan tunggal adalah pasir, arang, ijuk dan
bahan media campuran adalah pasir arang dan
pasir ijuk arang
Penambahan koagulan tawas dapat mengurangi
konsentrasi total suspended solids, kekeruhan,

Saringan arang efektif menurunkan fenol


dan kekeruhan dari limbah cair industri
batik.
Saringan pasir arang efektif menurunkan
warna dari limbah cair industri batik
Saringan pasir ijuk arang memberikan
hasil terbaik dalam menurunkan total
suspended solids dari limbah cair industri
batik.
Setelah mengalami proses pengolahan
secara koagulasi dan penyaringan, kualitas

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai