0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
17 tayangan2 halaman
Dokumen membahas tentang latar belakang pencemaran lingkungan akibat limbah industri batik di Kota Pekalongan, Jawa Tengah. Limbah industri batik mengandung zat pewarna kimia yang sulit diuraikan dan menyebabkan pencemaran sungai. Undang-undang mengatur bahwa limbah berbahaya harus dikelola dengan baik, salah satunya dengan pengolahan menggunakan kapur.
Dokumen membahas tentang latar belakang pencemaran lingkungan akibat limbah industri batik di Kota Pekalongan, Jawa Tengah. Limbah industri batik mengandung zat pewarna kimia yang sulit diuraikan dan menyebabkan pencemaran sungai. Undang-undang mengatur bahwa limbah berbahaya harus dikelola dengan baik, salah satunya dengan pengolahan menggunakan kapur.
Dokumen membahas tentang latar belakang pencemaran lingkungan akibat limbah industri batik di Kota Pekalongan, Jawa Tengah. Limbah industri batik mengandung zat pewarna kimia yang sulit diuraikan dan menyebabkan pencemaran sungai. Undang-undang mengatur bahwa limbah berbahaya harus dikelola dengan baik, salah satunya dengan pengolahan menggunakan kapur.
Indonesia merupakan negara kepulauan yang kaya akan sumber daya dan aneka ragam kerajinan. Beberapa diantaranya adalah batik dan tekstil. Batik dan industri tekstil di Indonesia merupakan industri yang tergolong sangat besar dan menguntungkan. Batik merupakan karya seni yang memiliki nilai tinggi. Batik diakui oleh UNESCO pada tahun 2009 sebagai warisan budaya dunia. Hal ini sangat berpengaruh terhadap tingkat permintaan produksi batik yang kian meningkat tajam. Namun adanya industri tekstil dan batik menimbulkan sesuatu permasalahan, yaitu pencemaran lingkungan akibat pengolahan limbah yang sangat buruk. Pencemaran lingkungan merupakan kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas manusia yang berlebihan dalam pemanfaatan sumber daya alam (SDA) yang tersedia. Pencemaran lingkungan terdiri dari beberapa macam yaitu pencemaran air, pencemaran udara, dan pencemaran tanah. Pencemaran lingkungan air terjadi di berbagai tempat, salah satu tempat yang paling banyak terjadi pencemaran berada di Jawa tengah. Pencemaran air di Jawa Tengah sebagian besar disebabkan oleh pencemaran limbah industri. Kota Pekalongan sebagai kota industri, yang menjadi salah satu penghasil batik di Indonesia mengalami pencemaran sungai yang cukup parah. Meningkatnya permintaan produksi batik dari masyarakat mendorong pengusaha industri batik di Kota Pekalongan untuk meningkatkan produksi batiknya. Banyaknya permintaan produksi batik tersebut menyebabkan semakin banyak limbah yang dihasilkan. Hal ini menimbulkan berbagai permasalahan bagi lingkungan sekitar. Limbah dari hasil produksi batik menimbulkan pencemaran tanah dan sungai. Padahal, sungai merupakan salah satu bentuk sumber daya alam (SDA) yang sangat di butuhkan oleh masyarakat karena sungai merupakan salah satu sumber air yang di butuhkan bagi kehidupan manusia. Saat ini masih banyak pengusaha industri batik yang membuang limbah hasil produksinya langsung ke selokan maupun ke sungai tanpa diolah terlebih dahulu. Pembuangan limbah tanpa pengolahan mengakibatkan pencemaran sungai. Limbah industri batik dari bahan pewarna kimia yang digunakan sulit untuk diurai sehingga menyebabkan sejumlah selokan dan sungai di sekitar wilayah industri menjadi berwarna. Beberapa contoh pewarna kimia yang sering digunakan didalam industri adalah zat warna napthol atau blue-black, remazol black, red, dan golden yellow. Pada penggunaannya, zat pewarna ini hanya dipakai sedikit dan sisanya akan dibuang sebagai limbah. Apabila limbah terbuang ke sungai, pada cuaca yang panas, bahan pewarna kimia tersebut dapat mengendap. Endapan air limbah tersebut akan menimbulkan warna air yang kehitam-hitaman dan bau yang menyengat. Menurut Undang-Undang Republik UU Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (UU PPLH) mengatakan bahwa bahan berbahaya dan beracun beserta limbahnya perlu dilindungi dan dikelola dengan baik. Pengelolaan limbah adalah kegiatan yang meliputi pengurangan, penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan, pemanfaatan, pengolahan, atau penimbunan. Ada berbagai cara dalam mengolah limbah, salah satunya adalah dengan kapur. Maka dari itu kami akan meneliti “Efektifitas tekstur kapur dalam pengolahan air limbah“.