Obat kumur (mouthwash) merupakan larutan atau sediaan cair on steril yang sering
digunakan untuk penyegar atau memberikan efek antiseptik. Obat kumur di desain untuk
mengurangi bakteri, mengangkat sisa-sisa makanan dan yang utama adalah mengurangi aroma
tidak sedap di mulut dan mengandung rasa yang menyenangkan.
A. KOMPOSISI MOUTHWASH
Mouthwash 250 ml mengandung:
Nama Bahan
Fungsi
Konesntrasi
Sodium monofluorofosfat
Zat aktif
1,14%
Sodium benzoat
Pengawet
0,1%
Menthol
Perasa
0,1%
Xylitol
Pemanis
10%
Propilen glikol
Kosolven
10-25%
Purrified water
Pelarut
Add 100%
dan ditempatkan pada suhu 40C selama 24 jam. Percobaan ini diulang sebanyak 6 siklus
Stabilitas suatu larutan dapat dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu dengan
pengamatan organoleptis, uji pH larutan, dan uji viskositas larutan
-
Uji pH : Tujuan dilakukan uji pH adalah untuk mengecek dan memastikan bahwa pH
dari sediaan obat kumur yang dibuat, telah sesuai dengan kondisi pH mulut. pH mulut
berkisar antara 5,6 sampai 7,5 dengan rata-rata 6,7. Uji pH obat kumur dilakukan
dengan menggunakan pH meter Jenway. Pengukuran
elektroda dibilas dengan akuades dan dikeringkan dengan tissue. Kemudian elektroda
dicelupkan pada larutan sampel dan dibiarkan beberapa saat sampai diperoleh
pembacaan yang stabil, lalu nilai pH dicatat
-
Uji viskositas : Viskositas adalah ukuran yang menyatakan kekentalan suatu cairan
atau fluida. Viskositas suatu formulasi obat kumur sangat mempengaruhi terhadap
tingkat kekentalan produk tersebut saat digunakan berkumur di dalam mulut.
Semakin dekat tingkat viskositas suatu produk formulasi obat kumur dengan tingkat
viskositas air, maka semakin mudah dan nyaman produk tersebut digunakan
berkumur. Oleh karenanya, produk obat kumur yang dihasilkan haruslah memiliki
viskositas yang mendekati viskositas air. Tingkat viskositas air murni adalah 1002
Pa.s atau 1 cp.
Pengujian viskositas obat kumur dilakukan menggunakan viskometer Ostwald.
Air dipakai sebagai pembanding, mula-mula air dimasukkan melalui tabung A
kemudian dihisap agar masuk ke tabung B tepat sampai batas A kemudian dilepaskan
dan siapkan stopwatch sebagai pengukur waktu, kemudian dicatat waktu alir air.
Viskositas sampel obat kumur diukur dengan mengambil sampel obat kumur
sebanyak 10 mL lalu dimasukan melalui tabung A kemudian dihisap menggunakan
filler agar masuk ke tabung B tepat sampai batas tabung A, kemudian dilepaskan dan
dicatat waktu alir obat kumur menggunakan stopwatch.