SOP Poli Gigi Puskesmas
SOP Poli Gigi Puskesmas
ANAMNESA
Nama
Umur
Alamat
Pekerjaan :
Jantung
Kencing manis
Darah tinggi
Kehamilan (pada wanita)
Kebiasaan individu
Alergi
Komplikasi yang pernah dialami pada riwayat pengobatan lalu
Asma
TBC(paru)
HIV/AIDS
3..Keluhan utama
Kapan dirasakan
Sifat (sedang,akut,kronis )
Tempat (lokal,menyebar )
Sudah diobati/belum
PEMERIKSAAN
E.O : Pipi
: dilihat, diraba ada kelainan/tidak
Bibir
: dilihat,diraba ada kelainan/tidak
Kel.Lymphe di leher : dilihat,diraba ada kelainan/tidak
I.O : Gigi geligi warna,posisi,karies,bentuk/ukuran,kelainan mukosa
pipi
(ulcus,lesi,radang )
Langit-langit keras (Kista,celah langit,tumor tonus,eksostosis)
Dasar mulut (bengkak,kista,ranula)
DIAGNOSA
RENCANA PERAWATAN
Anamnesa
Keluhan Utama
Pemeriksaan I.O
V.RENCANA PERAWATAN
1. TUMPATAN SEMENTARA
1. Pembuangan jaringan karies dengan excavator
2 .Preparasi kavitas dengan bur sesuai dengan klasifikasi tumpatan
(amalgam)
3. Sterilisasi kavitas
4. Pemberian obat(eugenol) sebagai relief of pain ( Powder + Liquid)
5.Penambalan sementara dengan fletcher (Powder +Liquid)
6.Instruksi pasca tumpatan
o tidak boleh untuk makan sebelum 1 jam setelah ditumpat
Preparasi kavitas
Pemblokiran
b.Bahan
: Kapas,cotton roll
Arsen,Eugenol,CHKM,TKF,H2O2,Aquades,Alkohol,
Zn Phosfat,Fletcher
2.Persiapan Pasien
a. Anamnesa
: Pulpitis kronis
: Perawatan Mummifikasi
1. Pembuangan jaringan karies yang nekrosa dengan
2. Preparasi kavitas dengan bur sesuai dengan klas
3. Lakukakan isolasi denagn cotton roll dengan
meletakkan
4. Keringkan kavitas dengan three way syring
5. Pemberian obat(arsen),untuk pulpa tutup dengan
6. Pasien diberi obat analgesik untuk menahan rasa
sakit
7. Pasien diberitahu untuk kembali setelah 3 hari di
8. Kunjungan berikutnya fletcher dibongkar,arsen(
9. Setelah pulpa/gigi mati dlm keadaan aseptik
10. Aplikasi dengan desinfektan (CHKM) tutup dengan
11. Pasien kembali 1 minggu
12. Fletcher dibongkar obat desinfektan dikeluarkan
13. Aplikasi obat mumifikasi (putri Dumor,putrek)
14. Aplikasi Zinc Phospat cement diatasnya,tutup
15. Kunjungan setelah 1 minggu,apabila tidak ada
d. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Melakukan rujukan pemeriksaan foto rontgen bila ada kelainan benih
gigi, kekurangan tempat, umurnya sudah sesuai.
e. DIAGNOSA.
NO
1
ANAMNISA
Tidak ada keluhan
Nyeri
EO
Tidak ada
kelainan
Tidak ada
kelainan
Tidak ada
kelainan
Tidak ada
kelainan
IO
Ada fisure agak
Dalam karies
sampai .........
Gigi tidak goyang,
ada karies sampai
dentin , perkusi +,
druk-, tes dingin
DIAGNOSA
Iritasi pulpa
Pulpitis
............
Periodontitis
Tidak ada
kelainan
6
7
Gusi/pipi bengkak
Gusi sering berdarah
Asimetris wajah
Tidak ada
kelainan
Tidak ada
kelainan
Gangrea
pulpae/gangr
ea akar
Abses
Ginggivitis
Persistensi
f. RENCANA PERAWATAN.
NO
1
2
3
4
5
DIAGNOSA
Iritasi Pulpa
Hiperemia Pulpa
Pulpitis Non Perforasi
Pulpitis perforasi
Periodontitis
6
7
8
9
Gangren pulpa/akar
Abses
Gingivitis
Persistensi
g.
RENCANA PERAWATAN
Tambalan tetap
Tambalan tetap
Direct pulp capping + tumpatan tetap
Indirect pulp capping + tumpatan tetap
Pengobatan sehari selanjutnya kontrol
untuk diteruskan perawatan selanjutnya
Pencabutan gigi
Pengobatan
Pembersihan karang gigi
Pencabutan gigi sulung
PENCABUTAN
Bila anastesi menggunakan Chlor Ethyl
o
o
o
7.
Pada gigi yang mempunyai lebih 1 akar menggerakgerakkan gigi ke arah bukal dan lingual/palatinal
supaya gigi terlepas dan menarik gigi keluar
Bila anastesi menggunakan lidokain
PENGOBATAN
o
penderita
8.
KONSELING
Menjelaskan kepada
pasien/pengantar setelah
pencabutan untuk:
Menggigit tampon+_ 1 jam, boleh meludah tapi tampon
tidak dibuang/tetap digigit.
Tidak menyentuh bekas pencabutan dengan lidah karena
bisa menyebabkan infeksi
Tidak menghisap-hisap karena bisa menyebabkan infeksi
9. PASCA PELAYANAN
a. Dekontaminasi
Memakai sarung tangan rumah tangga
Memasukkan alat-alat yang sudah terpakai ke dalam bak
dekontaminasi selama 10 menit
Memindahkan alat dari bak dekontaminasi ke dalam bak
air sabun
Membersihkan alat-alat dengansikat dan air sabun
Membilas alat-alat yang sudah bersih dengan air mengalir
Mengeringkan alat-alat dengan handuk bersih. Lalu ditaruh
ke dalam bak instrumen tertutup sesuai dengan jenis alat
b. Sterilisasi
Memasukkan alat-alat bak instrumen tertutup ke dalam
sterilisator
Menyalakan sterilisator, mengatur suhu pada 170 derajat
selama 30 menit
Mematikan sterilisator, menunggu hingga dingin baru
kemidian diambil
Menyimpan alat yang telah disteril di lemari alat steril
I.DIAGNOSA
Bila masih infeksi akut,maka pencabutan ditunda,dan menjelaskan kepada
pasien tentang bahaya, bila pencabutan dilakukan pada gigi yang masih
dalam keadaan infeksi akut.
Memberi pengobatan dan menjadwal rencana pencabutan.
II.PEMERIKSAAN
I.O : Pemeriksaan pada gigi yang sakit
Perkusi dengan pinset
Caranya : ketuk-ketuk gigi yang dikeluhkan dengan pangkal
pinset
Druk/tekan dengan pinset
Caranya: tekan bagian oklusi gigi yang dikeluhkan dengan
pinset
atau letakkan pangkal pinset diatas gigi yng
dikeluhkan
kemudian penderita disuruh mengatupkan gigi atas
dan gigi
bawah
Mengukur kedalaman kavitas dengan sonde
Caranya : masukkan ujung sonde kedalam kavitas
III.RENCANA PERAWATAN
Boiling water
Alkohol
KONSERVASI /PENAMBALAN
A. PENAMBALAN SEMENTARA
PENCABUTAN
2. PROSEDUR PENCABUTAN GIGI SULUNG
1.Alat yang di gunakan di sterilkan terlebih dahulu dengan
Boiling water.
Alkohol.
2.Beritahu penderita setiap tahap pelayanan yang akan dilakukan
3.Mengolesi sekitar gusi/mucosa yang akan disuntik dengan desinfektor (larutan
betadine)
4.Lakukan anasthesi
Chlor ethyl
1.
2.
3.
Persiapan alat-alat.
4.
5.
6.
7.
8.
Operator memakai sarung tangan dan maskes, lampu dinyalakan lalu pasien
diinstruksikan untuk buka mulut.
9.
10.
11.
Pasien diinstruksikan kumur dipulas dengan brush, pumise + pasta, diolesi povidone
yodine.
12.
Instruksi Px.
13.
Kursi diturunkan.
14.
15.
Menyelesaikan administrasi.