Berdasarkan sifat kontak, yaitu sliding contact bearing (pada gambar 1.3) serta
rolling contact bearing.
b) Thin film bearing : Pada bearing ini, walaupun terdapat lapisan pelumas, sebagian
permukaan kerja berkontak dengan lainnya seiring berjalannya waktu [2]
x
h
D
journal surface
D
bearing surface
h A B r c OB
(1.1)
Dari gambar 1.9 juga dapat ditentukan bahwa
OB
r
sin sin
(1.2)
(1.3)
dan
e
r
sin sin
(1.4)
sehingga persamaan (1.3) menjadi
sin
r
sin 1
(1.5)
OB
r
sin sin 1
sin
e
sin
r
r 2 e 2 sin 2 e cos
(1.6)
Jika persamaan (1.6) ini disubstitusikan ke persamaan (1.1), maka akan didapat
h c e cos r r 2 e 2 sin 2
(1.7)
r 2 e 2 sin 2
karena r adalah hampir sama dengan
h c e cos
(1.8)
Ini adalah persamaan yang digunakan untuk menentukan ketebalan lapisan oli (h).
Pada teori ini juga terdapat bilangan tak berdimensi e/c, yang biasanya disebut
dengan rasio eksentrisitas (ecentricity ratio) atau attitude dari bantalan yang diberi
simbol n [1]. Sehingga persamaan (1.8) dapat ditulis menjadi:
h c1 n cos
(1.9)
Nilai rasio eksentrisitas (n) dan ketebalan lapisan oli (h) tersebut di atas dapat
ditentukan langsung dengan menggunakan grafik Sommerfield berikut, yaitu dengan
memasukan angka Sommerfield (S) dengan persamaan:
r
S
c
N'
P
(1.10)
dan menentukan variabel l/d untuk kasus bantalan luncur pada alat ini dengan
menggunakan rumus interpolasi berikut:
l d 3
1
l
l
8 1 d 1 2 d
1
l
l
1 1 4
d
d
4
l
1
l
l
1 4 y 1 2 1 4 y1
d
3
d
d
1
l
l
y1 2 1 1 2 y1 4
24
d
d
(1.11)
dimana y adalah nilai yang dicari dan y, y1, y1/2, y1/4 adalah nilai dari variabel l/d.
dx r d
persamaan Reynolds, dengan memisalkan
h 2
pada persamaan
p
h
6 rU
x
x
(1.12)
memberikan hasil:
h 2
p
h
6 r U
(1.13)
p 6 Ur
1
k
2
2
c1 n cos
c
1 n cos
(1.14)
1 n2
1 n cos
1 n cos
untuk
dan
1 n2
1 n cos
untuk
po
dp
6 Ur
c2
2
1 n
3
2
0 1 n cos d
c 1 n2
5
2
0 1 n cos
(1.15)
dimana po = tekanan ketika atau = 0. Integrasi dan evaluasi konstanta k dengan
mencatat bahwa tekanan p adalah sama ketika adalah 0 atau 2, menghasilkan:
p po
6 Ur n 2 n cos sin
c 2 2 n 2 1 n cos 2
[4]
1.2.2
Kurva Stribeck
2. Lokomotif
Pada lokomotif, khususnya bagian poros pada roda dibutuhkan bantalan luncur
dengan pelumasan untuk menahan beban sehingga gesekan yang terjadi antara poros
dan roda berkurang.
Gambar 1.17
Manometer
2. Reservoir
Reservoir adalah tempat menampung oli, terbuat dari botol yang menghadap
kebawah agar oli bisa turun ke bearing.
motor
DC.
Poros
Poros
bahan resin,
transparan.
Bantalan
listrik yang
memerlukan suplai
tegangan arus
searah pada kumparan medan untuk diubah menjadi energy gerak mekanik. Motor
DC berfungsi sebagai sumber daya.
dengan komponen bergerak, pada komponen mesin seal ini yang mencegah pelumas
keluar [7].
seal
Tiang penyangga beban terbuat dari material as besi dengan diameter 7 mm, dan
panjang 78 mm. Tiang ini berfungsi sebagai tempat meletakkan beban pada
pengujian bantalan ini.
3. Memberikan variasi putaran (merubah kecepatan putar motor) antara 1300 rpm
sampai 2300 rpm.
4. Mengamati dan mencatat kembali kenaikan tinggi oli dan kenaikan plat
pengukur yang terjadi karena pengaruh perubahan putaran tersebut.
5. Menganalisa data hasil pengamatan dengan hasil perhitungan teoritis.
6. Hasil data dari pengamatan diolah dengan bantuan persamaan-persamaan yang
relevan pada landasan teoritis. Kenaikan tinggi oli pada manometer diolah untuk
mendapatkan distribusi tekanan sedangkan kenaikan plat pengukur pada
bantalan diolah untuk mendapatkan nilai eksentrisitas.
1.5 Pengolahan Data
1.5.1 Spesifikasi Alat pada Kondisi Operasi
1. Dimensi
Panjang
: 90 cm
Lebar
: 80 cm
Tinggi
: 285 cm
2. Pelumasan
Jenis Pelumas
: TURALIK 48 ISO 46
Viskositas
: 40,44 Cp (5,8 x 10-6 reyn)
Densitas
: 876 kg/m3 (0,032 lb/in3)
3. Part Inti
Panjang total poros
: 15 cm
Panjang efektif poros
: 7 cm
Panjang total bantalan
: 10 cm
Panjang efektif bantalan
: 7 cm
(2,76 in)
Clearance
: 2,5 mm
(0,098 in)
Beban bantalan (W)
: 0,902 kg
(1,99 lb)
Jari-jari bantalan (r)
: 27,5 mm
(1,08 in)
Diameter efektif poros
: 5 cm
Diameter bantalan
: din = 5,5 cm, dout = 8 cm
Berat total bantalan
: 0,694 kg
4. Kondisi Operasi
Percepatan gravitasi (g)
: 9,81 m/s2
Lama Pengoperasian
: 75 menit
Massa Pembebanan
: 200 gr
Variasi putaran
: 1300-2300 RPM
5. Motor
Jenis Motor
: Motor DC
Putaran maksimal
: 2300 RPM
Daya input minimal
: 105 watt
1.5.2
No. Lubang
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
Statis
N = 1300
N = 1500
N = 1700
N = 2000
N = 2300
74.5
71.5
71.5
71.5
76
63.5
74.5
60
71.5
71.5
71.5
71.5
71.5
71.5
71.5
71.5
76
97
101.5
101
88.5
68.5
79
60.5
65
57.5
46.5
29
23.5
55.5
119.5
120
76
97
101.5
100.5
89.5
68.5
79
60.5
65
57
45.5
28.5
25
60
118
119
76
96.5
101
100
89
68.5
79
60.2
65
56.5
45
28
26
64
117
118.5
76
95.5
101
100.5
89.5
68.5
80
60.5
64.5
56
44
25.5
28.5
70
113
115.5
76
94
99.5
101
90
68.5
81.5
61
64
54
39.5
21.5
34.5
76.5
105
110
ps =
74.28
cm
N=
1300
1
2
3
4
5
6
7
8
1.72
22.72
27.22
26.72
14.22
-5.78
4.72
-13.78
9
10
11
12
13
14
15
16
-9.28
-16.78
-27.78
-45.28
-50.78
-18.78
45.22
45.72
1300 RPM
60
45.72
40
27.22
22.72
20
P-PS
0
-20
14.22
-5.78 4.72
-9.28
1.72
45.22
26.72
-13.78
1300 RPM
10
12
-16.78
-27.78
14
16
-18.78
18
-45.28
-40
-50.78
-60
nomer lubang
Teta
0
3
33
63
93
123
153
183
213
243
273
303
p-ps(cm)
9
10,3
18,5
27,2
38,4
58,2
64,5
-22,5
-49
-29
-11,2
-2
p-po(cm)
0
1,3
9,5
18,2
29,4
49,2
55,5
-31,5
-58
-38
-20,2
-11
p-po (Pa)
0
111,71628
816,3882
1564,02792
2526,50664
4228,03152
4769,4258
-2706,9714
-4984,2648
-3265,5528
-1735,89912
-945,2916
p-po (psi)
0
0,016203077
0,118407098
0,226843072
0,366438808
0,613224128
0,69174673
-0,392613009
-0,722906492
-0,473628391
-0,251770882
-0,137102955
9
8-9
333
360
4
9
-5
0
-429,678
0
-0,062319525
0
P-Po (psi)
1300 RPM
0
360
333
33
0.00
-0.06
303
0.00
0.02
0.12
273
63
0.23
-0.14
-1
-0.25
-0.72
-0.47
0.37
93
-0.39
0.61
243
0.69
213
123
153
183
Gambar 1.26 Grafik Polar Distribusi Tekanan pada Tiap Sudut 1300 RPM
1.5.3.2
No.
Luban
g
1
2
3
4
5
6
7
8
9
p-ps
ps =
74.4
cm
N=
1300
1.6
22.6
27.1
26.1
15.1
-5.9
4.6
-13.9
-9.4
10
11
12
13
14
15
16
-17.4
-28.9
-45.9
-49.4
-14.4
43.6
44.6
Teta
0
6
36
66
96
126
156
186
216
246
276
306
336
p-ps(cm)
15
24,7
34,3
43,6
60
60,8
-4
-38
-24
-6,3
3,3
10
16,4
p-po(cm)
0
9,7
19,3
28,6
45
45,8
-19
-53
-39
-21,3
-11,7
-5
1,4
p-po (Pa)
0
833,57532
1658,55708
2457,75816
3867,102
3935,85048
-1632,7764
-4554,5868
-3351,4884
-1830,4283
-1005,4465
-429,678
120,30984
p-po (psi)
0
0,120899879
0,240553367
0,356467684
0,560875727
0,570846851
-0,236814196
-0,660586967
-0,486092296
-0,265481177
-0,145827689
-0,062319525
0,017449467
8-9
360
15
P-Po (psi)
1800 RPM
360
336
36
0.00 0.12
0.00
0
0.24
0.02
306
-0.06
-0.15
276
0.36
66
-1
-0.27
-0.49-0.66
0.56
-0.24
96
0.57
246
126
216
186
156
Gambar 1.29 Grafik Polar Distribusi Tekanan Tiap Sudut pada 1800 RPM
1.5.3.3 Data Distribusi Tekanan Arah Radial (P-PS) 2300 RPM
Tabel 1.9 Distribusi Tekanan Radial 2300 RPM
Teta
0
6
36
66
96
126
156
186
216
246
276
306
336
p-ps(cm)
18
22,2
32,8
40,4
49,8
46,2
8,8
-34,6
-34,8
-13,5
0
9,8
19,4
p-po(cm)
0
4,2
14,8
22,4
31,8
28,2
-9,2
-52,6
-52,8
-31,5
-18
-8,2
1,4
p-po (Pa)
0
360,92952
1271,84688
1924,95744
2732,75208
2423,38392
-790,60752
-4520,2126
-4537,3997
-2706,9714
-1546,8408
-704,67192
120,30984
p-po (psi)
0
0,052348401
0,184465795
0,279191473
0,39635218
0,351482122
-0,114667926
-0,655601405
-0,658094186
-0,392613009
-0,224350291
-0,102204021
0,017449467
8-9
360
18
P-Po (Psi)
2300 RPM
360
36
336
0.00
0.02
0.00
0
306
-0.10
-0.22
0.05
0.18
-1
0.40
-0.66-0.66
-0.39
276
66
0.28
96
-0.11 0.35
246
126
216
186
156
Gambar 1.32 Grafik Polar Distribusi Tekanan Tiap Sudut pada 2300 RPM
1.5.4
RPM
Kenaikan
Bantalan
e = c-h
1300
1800
2300
h (mm)
1
1,1
1,2
(mm)
1,5
1,4
1,3
(inchi)
0,059055118
0,05511811
0,051181102
Statis
N = 1300
0.8
N = 1500
1
N = 1700
1.1
N = 2000
1.1
1.1
()
S=
1,08
0,098
5,8 x 106
1300
60
1,99
2 x 1,08 x 2,76
= 0,046
n= 0,78
p p0 =
6 Ur n ( 2+ nCos ) sin
2
2
2
c
(2+n )(1+nCos)
6 x 5,8 x 106
p p0 =
1,08
( 1300
60 )
0,098
= 0,532
[ ]
A
B
e=n x c
N = 2300
1.1
0,78 x 0,098
0,07644 inch
Cos
Sin
g
8-9
A
0
B
8,264
A/B
0
P-P0 (Psi)
0
P-P0 (Pa)
0
0,999
0,052
0,113
8,255
0,014
0,007
50,384
33
0,839
0,544
1,127
7,138
0,158
0,084
579,149
63
0,454
0,891
1,636
4,786
0,342
0,182
1253,860
93
-0,052
0,999
1,527
2,403
0,635
0,338
2330,297
16
123
-0,544
0,839
1,032
0,865
1,193
0,634
4374,125
15
153
-0,890
0,455
0,464
0,243
1,904
1,013
6984,204
14
183
-0,999
0,051
-0,048
0,127
0,379
-0,202
-1390,715
13
213
-0,840
0,543
-0,570
0,311
1,835
-0,976
-6729,746
12
243
-0,456
0,890
-1,142
1,083
1,054
-0,561
-3865,964
11
273
0,050
0,999
-1,588
2,815
0,564
-0,300
-2069,343
10
303
0,542
0,840
-1,588
5,282
0,301
-0,160
-1102,587
333
0,890
-0,959
7,485
-0,068
-470,211
0,457
8-9
360
0,128
8,264
P-Po (psi)
1.5
1
0.5
33
3
27
3
21
3
15
3
93
-0.5
33
0
0
P-Po (psi)
1300 RPM
-1
-1.5
Gambar 1.33 Grafik Cartesian Distribusi Tekanan Radial Teoritis 1300 RPM
P-Po (Psi)
0
360
333
33
0
303
63
-2
273
93
243
123
213
153
183
r 2 N
c P
()
P-Po
S=
1,08
0,098
5,8 x 106
1800
60
1,99
2 x 1,08 x 2,76
= 0,063
n = 0,75
p p0 =
p p0 =
6 Ur n ( 2+ nCos ) sin
2
2
2
c
(2+n )(1+nCos)
= 0,1174
[ ]
A
B
e=n x c
0,75 x 0,098
0,0735 inch
Tabel 1.13 Data Teoritis Distribusi Tekanan Radial 1800 RPM
Luban
g
Cos
Sin
A/B
P-P0
(Psi)
P-P0
(Pa)
8-9
7
6
3
16
15
0
6
36
66
96
126
1
0,995
0,809
0,407
-0,104
-0,587
0
0,104
0,588
0,913
0,995
0,810
0
0,215
1,149
1,579
1,434
0,947
7,848
7,811
6,617
4,367
2,179
0,803
0
0,028
0,174
0,362
0,658
1,179
0
0,003
0,020
0,042
0,077
0,138
14
13
12
156
186
216
-0,913
-0,995
-0,810
0,408
-0,103
-0,586
0,402
-0,097
-0,612
0,255
0,165
0,395
1,580
-0,585
-1,552
0,186
-0,069
-0,182
0
22,297
140,526
292,709
532,548
954,659
1279,11
4
-473,865
1255,95
11
10
9
8
8-9
246
276
306
336
360
-0,409
0,102
0,586
0,912
1
-0,913
-0,995
-0,811
-0,409
0
-1,159
-1,549
-1,483
-0,824
-0,007
1,232
2,970
5,308
7,269
7,848
-0,941
-0,522
-0,279
-0,113
-0,001
-0,110
-0,061
-0,033
-0,013
0,000
0
-761,426
-422,249
-226,153
-91,790
-0,678
P-Po (psi)
0.25
0.2
0.15
0.1
1800 RPM
0.05
33
6
27
6
21
6
-0.1
15
6
-0.05
96
0
36
P-Po (psi)
-0.15
-0.2
-0.25
Gambar 1.35 Grafik Cartesian Distribusi Tekanan Radial Teoritis 1800 RPM
P-Po (Psi)
360
0
0.2
336
36
0
306
66
P-Po (Psi)
-0.2
276
96
246
126
216
186
156
()
S=
1,08
0,098
5,8 x 106
2300
60
1,99
2 x 1,08 x 2,76
= 0,08086
n= 0,65
p p0 =
6 Ur n ( 2+ nCos ) sin
c 2 (2+n 2)(1+nCos)2
6 x 5,8 x 106
p p0 =
1,08
( 2300
60 )
0,098
= 0,15
[ ]
A
B
e=n x c
0,65 x 0,098
0,0637 inch
Cos
Sin
1,00
0,00
A
0
B
6,595
A/B
0
P-P0
(Psi)
0
P-P0
(Pa)
0
0,995
0,104
0,180
6,567
0,027
0,004
28,304
36
0,809
0,588
0,965
5,641
0,171
0,026
176,856
66
0,407
0,913
1,344
3,875
0,347
0,052
358,839
16
96
-0,104
0,995
1,249
2,107
0,593
0,089
613,282
15
126
-0,587
0,810
0,852
0,927
0,919
0,138
950,545
14
156
-0,913
0,408
0,373
0,400
0,932
0,140
963,439
13
186
-0,995
-0,103
-0,091
0,303
-0,299
-0,045
-309,333
12
216
-0,810
-0,586
-0,561
0,543
-1,034
-0,155
1069,50
5
11
246
-0,409
-0,913
-1,029
1,306
-0,788
-0,118
-814,550
10
276
0,102
-0,995
-1,336
2,755
-0,485
-0,073
-501,626
306
0,586
-0,811
-1,254
4,618
-0,272
-0,041
-280,934
336
0,912
-0,409
-0,690
6,148
-0,112
-0,017
-116,098
8-9
360
1,00
0,00
6,595
P-Po (psi)
0.2
0.15
0.1
0.05
P-Po (psi)
2300 RPM
0
-0.05
-0.1
-0.15
-0.2
Gambar 1.37 Grafik Cartesian Distribusi Tekanan Radial Teoritis 2300 RPM
P-Po (Psi)
360
0
0.2
336
36
0
306
66
P-Po (Psi)
-0.2
276
96
246
126
216
186
156
2
1.5
1
0.5
P-Po (psi)
teori
percobaan
0
-0.5
-1
-1.5
-2
Gambar 1.39 Grafik Cartesian Perbandingan Distribusi Tekanan Teoritis dan Pengujian
1300 RPM
360
0
2
333
33
0
303
63
percobaan
teori
-2
273
93
243
123
213
183
153
Gambar 1.40 Grafik Polar Perbandingan Teoritis dan Pengujian 1300 RPM
Dari grafik cartesian dan diagram polar perbandingan teoritis dan percobaan pada
1300 rpm, dapat dibandingkan hasil yang diperoleh dari percobaan dan juga teori:
Distribusi tekanan yang didapat dari teori lebih besar daripada yang didapat dari
percobaan.
Nilai eksentrisitas yang didapat dari teori lebih besar daripada yang didapat dari
percobaan.
Dilihat dari percobaan, nilai eksentrisitas semakin kecil terhadap meningkatnya
kecepatan putaran poros. Hal ini sama dengan tinjauan teoritisnya.
P-Po (psi)
teori
percobaan
-0.2
-0.4
-0.6
-0.8
-1
Gambar 1.41 Grafik Cartesian Perbandingan Tekanan Teoritis dan Pengujian 1800
RPM
0
360
6
1
336
36
0
306
66
percobaan
-1
teori
276
96
246
126
216
156
186
Gambar 1.42 Grafik Polar Perbandingan Teoritis dan Pengujian 1800 RPM
Dari grafik cartesian dan diagram polar perbandingan teoritis dan percobaan pada
1800 rpm, dapat dibandingkan hasil yang diperoleh dari percobaan dan juga teori:
Distribusi tekanan yang didapat dari teori lebih besar daripada yang didapat dari
percobaan.
Nilai eksentrisitas yang didapat dari teori lebih besar daripada yang didapat dari
percobaan.
Dilihat dari percobaan, nilai eksentrisitas semakin kecil terhadap meningkatnya
kecepatan putaran poros. Hal ini sama dengan tinjauan teoritisnya.
0.6
0.4
0.2
0
P-Po (psi)
teori
percobaan
-0.2
-0.4
-0.6
-0.8
-1
Gambar 1.43 Grafik Cartesian Perbandingan Tekanan Teoritis dan Pengujian 2300
RPM
0
360
6
1
336
36
0
306
66
percobaan
teori
-1
276
96
246
126
216
156
186
Gambar 1.44 Grafik Polar Perbandingan Teoritis dan Pengujian 2300 RPM
Dari grafik cartesian dan diagram polar perbandingan teoritis dan percobaan pada
2300 rpm, dapat dibandingkan hasil yang diperoleh dari percobaan dan juga teori:
Distribusi tekanan yang didapat dari teori lebih besar daripada yang didapat dari
percobaan.
Nilai eksentrisitas yang didapat dari teori lebih besar daripada yang didapat dari
percobaan.
Dilihat dari percobaan, nilai eksentrisitas semakin kecil terhadap meningkatnya
kecepatan putaran poros. Hal ini sama dengan tinjauan teoritisnya.
1. Besarnya gaya aksial dan radial pada kecepatan yang berbeda yaitu 1300, 1800
dan 2300 rpm menghasilkan variasi tekanan dengan arah dan besar yang berbedabeda, namun polanya masih sesuai dengan teoritisnya.
2. Terdapat beberapa perbedaan nilai tekanan yang diperoleh dari pengujian dan
teoritisnya. Pada kecepatan 1300 rpm nilai tekanan yang diperoleh pada lubang 16
sebesar 0,613224128 Psi dan nilai teoritis sebesar 0,634 Psi. Pada kecepatan 1800
rpm nilai tekanan yang diperoleh pada lubang 16 sebesar 0,560875727 Psi dan
nilai teoritis sebesar 0,077 Psi. Pada kecepatan 2300 rpm nilai tekanan yang
diperoleh pada lubang 16 sebesar 0,39635218 Psi dan nilai teoritis sebesar 0,089.
Dapat dilihat bahwa tekanan pengujian relative lebih kecil dari teoritisnya.
3. Perbedaan eksentrisitas secara pengujian sebesar 0.059055118 in dan teoritis
sebesar
pada 1800 rpm secara pengujian sebesar 0,05511811 in dan teoritis sebesar
0,0735
in, dan pada 2300 rpm secara pengujian sebesar 0,051181102 in dan
1.7.2 Saran
1. Terdapat ketidakakuratan dalam pemngambilan data karena alat percobaan
mengalami kebocoran sehingga perlu perawatan alat tersebut
2. Terdapat kebocoran pada sambungan selang ketika motor DC dinyalakan sehingga
perlu perbaikan pada sambungan tersebut.
3. Terdapat kesulitan dalam pembacaan pada mistar penunjuk kenaikan bantalan
karena posisi mistar paralel dengan lobang oli bantalan 1 5 yang mengakibatkan
pembacaan mistar kurang akurat.
DAFTAR PUSTAKA