Anda di halaman 1dari 8

Update Ketentuan Perencanaan Special Structural Wall Pada ACI 318-14 dan Penjelasannya

By : Ryan Rakhmat Setiadi, ST


(ryanrakhmats.wordpress.com)
ACI committee 318 mempublikasikan update terbaru untuk perencanaan struktur beton bertulang. Pada
publikasi tersebut, penulis melihat ada perubahan yang cukup mendasar untuk perencanaan dinding
geser daktail penuh (special structural wall). Perubahan perubahan tersebut akan penulis coba
jelaskan pada tulisan ini :
A. Ketentuan mengenai syarat dibolehkannya memasang tulangan 1 lapis :
ACI 318-14

ACI 318-11

Penjelasan :
Ketentuan ACI 318-11 sebelumnya dengan pembatasan gaya geser hanya cocok untuk tipe squat
walls (hw/lw < 1.5). Penggunaan tulangan 1 layer untuk shearwall dengan aspek rasio hw/lw
2.0 dihindarkan karena tipe shearwall ini akan dominan gaya bending saat gempa terjadi.
Tegangan tarik dan tekan pada bagian ujung shearwall akan membuat concrete cover pecah dan
tulangan 1 layer akan segera mengalami bukling sebelum tulangan di sisi tarik mencapai
tegangan lelehnya.

Page 1 of 8

B. Ketentuan mengenai kebutuhan special boundary elements :


ACI 318-14

ACI 318-11

Penjelasan :
Persamaan 18.10.6.2 pada ACI 318-14 dan 21.9.6.2 pada ACI 318-11 didasarkan pada metode
displacement-based dimana pelelehan terjadi pada lp dari dasar wall (lp=lw/2). Prosedur ini
hanya valid untuk shearwall yang dominan lentur (hw/lw 2). Untuk wall dengan hw/lw 2
maka ketentuan 18.10.6.3 ACI 318-14 yang digunakan.
Penambahan koefisien 1.5 pada persamaan 18.10.6.2 ACI 318-14 didasarkan pada kebutuhan
deformasi (u) yang lebih tinggi di ASCE 7-10, yaitu 90 % probabilitas tidak collapse untuk MCE
level. Sementara itu ACI confinement didasarkan pada target 50 % probabilitas beton tidak
hancur pada DBE level. Nilai 1.5 digunakan untuk menkonversi dari MCE ke DBE level. Wallace et
al. (2012) merekomendasikan nilai 2.0 untuk mempertimbangkan MCE level dan nilai damping
yang lebih rendah untuk bangunan tinggi.

Page 2 of 8

Gambar 1. Displacement-based Model untuk Penentuan Boundary Elements


Berdasarkan observasi dari kegagalan shearwall di Chile 2008, salah satu penyebab kegagalan
bukling pada boundary wall adalah tingginya nilai rasio Pu/Po. Pada peraturan sebelumnya, UBC
1997 membatasi nilai Pu sampai 0.35 Po, namun ACI dan ASCE tidak memberikan batasan
tersebut. Oleh karenanya, pendekatan dilakukan terhadap pembatasan gaya tekan yaitu dengan
memberikan ketentuan yang lebih ketat untuk boundary yang tidak kontrol tarik, dimana jika
regangan tarik boundary (t) kurang dari 0.005 (tension-controlled pada ketentuan 21.2.2 ACI
318-14) maka boundary wall dibutuhkan. Oleh karenanya syarat u/hw diperketat menjadi
0.005 sebagai representasi regangan tarik (u/hw = p y).
Ketentuan 18.10.6.4 juga menjelaskan mengenai panjang kebutuhan boundary.

Page 3 of 8

C. Ketentuan mengenai detail special boundary elements jika dibutuhkan :


ACI 318-14

ACI 318-11

Page 4 of 8

Penjelasan :
Ketentuan b) dan c) pada 18.10.6.4 ACI 318-14 ditambahkan untuk menghindari boundary yang
terlalu slender. Ketentuan b) didasarkan bahwa tebal efektif boundary adalah minimal hu/16
dimana hu adalah tinggi efektif wall pada bagian yang terkena serat tarik, nilai hu/16 diambil
dari ketentuan UBC 1997. Moehle et al. 2011 merekomendasikan nilai yang lebih ketat yaitu
hu/10 dimana nilai ini lebih dianjurkan untuk tipe shearwall berbetuk T dan L (Wallace et al.
2012). Sementara itu ketentuan c) didasarkan jika nilai cu/lw 3/8 maka boundary akan
terkontrol tekan. Penggunaan tebal yang terlalu slender sangat dihindari untuk shearwall yang
terkontrol tekan sehingga persyaratan tebal minimum (bmin) untuk boundary diperketat untuk
menghindari kegagalan bukling pada boundary wall. Nilai 12 inch (300 mm) adalah nilai
minimum agar pecahnya concrete cover saat serat boundary terkena beban berulang tariktekan tidak signifikan mengurangi tebal efektif wall.
Ketentuan e) ditambahkan karena dirasakan ACI 318-11 belum mempertimbangkan pengaruh
tebal efektif boundary jika wall terlalu slender. Nilai hx minimum sebesar 14 inch (350 mm)
dirasakan sangat lebar jika dibandingkan jarak vertikal antar hoop maksimal 1/3 tebal boundary.
Sebagai contoh, jika tebal wall 250 mm maka jarak vertikal antar hoop maksimal 83 mm,
sementara nilai hx bisa diambil 350 mm. Karenanya diperlukan ketentuan yang lebih ketat
dengan mempertimbangkan lebar boundary, yaitu diambil jarak hx maksimal 2/3 kali tebal wall
boundary.
Pada ketentuan f) ditambahkan kembali rumus confinement berdasarkan efektif core area
(persamaan (a) table 18.10.6.4(f) ACI 318-14). ACI 318 sebelumnya tidak memasukkan
ketentuan ini dikarenakan persamaan ini jarang kontrol dalam design di US karena tidak umum
untuk menggunakan wall yang terlalu slender. Persamaan ini kembali dimasukkan setelah
observasi di gempa Chile 2008 dimana wall yang terlalu slender akan memiliki rasio efektif core
area (Ag/Acv) yang tinggi. Tebal concrete cover pada wall yang slender cukup besar jika
dibandingkan dengan tebal total wall (bisa antara 25 % sampai 30 %), sehingga jika concrete
cover hancur maka efektif area yang ada untuk menahan beban berulang tarik-tekan akan
berkurang secara signifikan.
Ketentuan g) ditambahkan untuk menjamin daktalitas yang lebih tinggi pada lokasi potensial
sendi plastis. Detail sebelumnya di ACI 318 dimana digunakan splice menunjukkan pengurangan
kapasitas deformasi pada wall. Hasil eksperimen uji wall lainnya menunjukkan performance
yang baik untuk wall yang menggunakan coupler di base (Wallace 2014).

Page 5 of 8

D. Ketentuan jika special boundary elements tidak diperlukan :


ACI 318-14

ACI 318-11

Penjelasan :
Observasi di gempa Chile 2008 memperlihatkan bahwa lokasi sendi plastis di wall (Lp) bisa jauh
berbeda dari yang diasumsikan di ACI 318-11. Nilai Lp yang lebih rendah dapat menyebabkan
kapasitas drift untuk mempertahankan kekuatan wall menjadi lebih rendah (Wallace 2014).

Ketentuan tambahan di ACI 318-14 diperketat untuk jarak longitudinal tulangan sengkang
boundary untuk mempertimbangkan lokasi pontensial terjadi sendi plastis di Wall.

Page 6 of 8

Penjelasan Mengenai Kebutuhan Boundary Elements pada Special Wall (Moehle et al. 2011)

Page 7 of 8

References :
ACI 318-11 (2011) American Concrete Institute, Building code requirements for structural
concrete and commentary (ACI 318R-11). American Concrete Institute, Farmington Hills
ACI 318-14 (2014) American Concrete Institute, Building code requirements for structural
concrete and commentary (ACI 318R-14). American Concrete Institute, Farmington Hills
Wallace, J. W., 2014. Reassessing ACI 318 Shear Wall Provisions Based on Recent Earthquake and
Test Observations, Performance-Based Seismic Engineering: Vision for an Earthquake
Resilient Society, Bled, Slovenia.
Wallace, J. W., Massone, L. M., Bonelli, P., Dragovich, J. Lagos, R., Luders, C., Moehle, J.P., 2012.
Damage and Implications for Seismic Design of RC Structural Wall Buildings, Earthquake
Spectra 28, 281299
Wallace, J. W., Moehle, J.P., 2012. Behavior And Design of Strucutral Walls Lessons from
Recent Laboratory Tests & Earthquakes, Proceedings of the International Symposium on
Engineering Lessons Learned from the 2011 Great East Japan Earthquake, Tokyo, Japan.
Moehle, J.P., T. Ghodsi, J.D. Hooper, D.C. Fields, and R. Gedhada (2011). Seismic Design of Castin-Place Concrete Special Structural Walls and Coupling Beams: A guide for practicing
engineers, NEHRP Seismic Design Technical Brief No. 6, National Institute of Standards and
Technology, Gaithersburg, MD.

Page 8 of 8

Anda mungkin juga menyukai