H n=0,5 h
H n=0,5 5,86 5
H n=2,932 5
1
1
B b <b< Bb
10
6
4,4 < b < 7,3333
b = 5,8666 6 m
Dengan kententuan :
-
Kondisi Pilar
Untuk pilar ujung segi empat dengan sudut yang dibulatkan pada
jari-jari yang hampir sama dengan 0,1 dari tabel pilar
Untuk pilar berujung bulat
Untuk pilar berujung runcing
Kondisi Tembok Pangkal Bending
Untuk tembok pangkal segi empat dengan tembok udik 90 o ke
Kp
0,02
0,01
0
Ka
0,20
B
C
arah aliran
Untuk tembok pangkal bulat dengan bagian udik pada 90 o ke arah
aliran dengan 0,5H > r > 0,15H
Untuk tembok pangkal bulat dimana r = 0,5H dan tembok udik
tidak lebih dari 45o ke arah aliran
Beff = B 2 (n kp + ka) H
Beff = 41,6 2 (1 0,01+ 0,2) 5,865
Beff = 39,1367 m
( H d + P ) Beff 2 (2 g)
H 1H d =
( H d +2,632 ) 6 2 (2 9,81)
5,751H d =
2502
H d =2,9844 m
2
2
Q= Cd
g Beff H 3
3
3
2
2
250= 1,2
9,81 (7,53060,44 H ) H 3
3
3
Solve, H =
0,10
0
TAHAP 3
Penentuan Lebar Bruto dan Lebar Efektif Bendung
6. Perhitungan Lebar Normal (Bn) :
H n=0,5 h
H n=0,5 5,86 5
H n=2,932 5
1
1
B <b< Bb
10 b
6
4,4 < b < 7,3333
b = 5,8666 6 m
Dengan kententuan :
-
Kondisi Pilar
Untuk pilar ujung segi empat dengan sudut yang dibulatkan pada
Kp
0,02
B
C
2
A
B
C
0,01
0
Ka
0,20
0,10
0