Anda di halaman 1dari 15

BAB III

Rangkaian Aplikasi Dioda

Laboratoria Sistem Elektronika STTTelkom


Rangkaian Aplikasi Dioda Yang
Banyak Dijumpai :

• Rangkaian Penyearah
• Rangkaian Pemotong (Clipper)
• Rangkaian Clamper
• Rangkaian Pengali Tegangan
• Dioda Sebagai Rangkaian Logika

Laboratoria Sistem Elektronika STTTelkom


Rangkaian Penyearah Dengan
Dioda
• Setiap perangkat elektronik membutuhkan catuan
berupa tegangan DC.
• Sumber tegangan yang tersedia dari penyedia daya
untuk industri dan rumah tangga adalah sumber
tegangan AC.
• Dibutuhkan pengubahan dari besaran AC ke besaran
DC dengan menggunakan rangkaian penyearah.
• Penyearah dasar yang digunakan dalam aplikasi
menggunakan dioda.
• Rangkaian penyearah terbagi menjadi 2, yaitu
penyearah ½ gelombang dan penyarah gelombang
penuh.

Laboratoria Sistem Elektronika STTTelkom


Rangkaian Penyearah Dengan
Dioda
• Nilai hasil penyearahan rangkaian penyearah
disebut sebagai Vdc (Vaverage).
• Peak Inverse Voltage (PIV) merupakan nilai
tegangan tertinggi yang tidak boleh dilewati
pada dioda saat dioda mengalami bias mundur.
• Vripple merupakan nilai selisih tertinggi antara
tegangan maksimum dan tegangan minimum
hasil penyearahan.
• Ketiga parameter ini merupakan parameter
kualitas kerja rangkaian rectifier (penyearah).

Laboratoria Sistem Elektronika STTTelkom


Rangkaian Penyearah ½
Gelombang
• Menggunakan
sebuah dioda
Dioda
• Masukan berupa Ideal
sinyal AC bersiklus
positif dan negatif
• Rangkaian dioda
hanya melewatkan VS RL
salah satu diantara
kedua siklus sinyal
masukan

Laboratoria Sistem Elektronika STTTelkom


Bentuk Sinyal Penyearah ½ Gelombang
Dengan Masukan Sinusoidal

Vi
• Dioda akan ON pada
setiap siklus positif sinyal
masukan.
• Pada setiap siklus negatif
sinyal dioda akan selalu
Vo OFF.
• Vdc = 0,318 Vm.
• PIV rating = Vm.
• Vripple = Vm.

Laboratoria Sistem Elektronika STTTelkom


Rangkaian Penyearah Gelombang
Penuh
• Melakukan penyearahan +

pada seluruh siklus sinyal


D1
V s = 30
sin wt

masukan. -
1 : 2
D2 R

• Dalam realisasinya dapat


menggunakan minimal 2
buah dioda.
+ + D1 D2
• Rangkaian penyearah
yang dikenal luas Sinyal - Vo +
Input AC
penggunaannya
menggunakan 4 buah - - D4 D3

dioda.

Laboratoria Sistem Elektronika STTTelkom


Bentuk Sinyal Penyearah Gelombang
Penuh Dengan Masukan Sinusoidal
• Dioda akan ON secara
Vi bergantian pada setiap siklus
sinyal
• Pada penyearah gelombang
yang menggunakan 2 Dioda,
D1 ON pada siklus positif,
sedangkan D2 pada siklus
sinyal negatif.
• Sedangkan pada penyearah
Vo gelombang penuh dengan
menggunakan 4 dioda,
pasangan D1 & D3 ON saat
siklus sinyal positif, sedangkan
pasangan D2 dan D4 saat
siklus sinyal negatif.

Laboratoria Sistem Elektronika STTTelkom


Penyearah Gelombang Penuh
(Lanjutan)

• Vdc = 0,636 Vm
• PIV Rating :
– Untuk penyearah dengan 2 dioda, PIV = 2Vm
– Untuk penyearah dengan 4 dioda, PIV = Vm
• Vripple = Vm

Laboratoria Sistem Elektronika STTTelkom


Rangkaian Penyearah Dengan
Dioda
• Terlihat bahwa hasil
penyearahan yang
diperoleh masih memiliki
ripple yang besar + + D1 D2
• Untuk mengatasinya Sinyal
digunakan komponen Input AC
D4
tambahan berupa - -
D3 R C Vo
kapasitor yang diparalel
dengan resistor beban
(ambil kasus rangkaian
penyearah gelombang
penuh menggunakan 4
dioda)
Laboratoria Sistem Elektronika STTTelkom
Rangkaian Clipper
• Rangkaian yang memiliki kemampuan
untuk memotong bagian tertentu dari
sinyal masukan tanpa mengganggu
bagian sinyal masukan lainnya yang
dilewatkan.
• Rangkaian clipper terbagi dalam 2
kategori, yaitu : seri dan paralel.
• Kategori ini menyangkut hubungan dioda
clipper dengan komponen beban.
Laboratoria Sistem Elektronika STTTelkom
Contoh Rangkaian Clipper
• Rangkaian penyearah ½ Dioda
Ideal

merupakan gelombang
yang telah kita bahas
VS RL
sebelumnya juga salah
satu contoh rangkaian
clipper. Rangkaian 1
• Rangkaian 2 merupakan R1
rangkaian clipper dan Vo
limitter. Pada rangkaian 2 D1 D2

ini, dengan asumsi D1 V1


R2

dan D2 ideal, maka Vo 10V 5V

akan dibatasi antara 5 V


– 10 V. Rangkaian 2

Laboratoria Sistem Elektronika STTTelkom


Analisis Sinyal Output Rangkaian
Clipper (kasus rangkaian 2)
• Anggap R1 = R2.
• V1 = 30 sin ωt.
• D1 dan D2 adalah dioda ideal.
• Maka pada ½ siklus positif pertama, saat
V1≤10V, D1 off dan D2 on, Vo = 5 Volt.
• Saat 10V<V1≤20V, D1 dan D2 off, Vo=0,5V1.
• V1>20V, D1 on dan D2 off, Vo = 10 Volt.
• Pada ½ siklus negatif, D1 selalu off sedangkan
D2 akan selalu on, Vo = 5 Volt.
Laboratoria Sistem Elektronika STTTelkom
Rangkaian Clamper
• Berfungsi untuk mendorong sinyal
masukan pada suatu level tegangan dc
tertentu.
• Rangkaian ini memiliki unsur pembangun
berupa komponen kapasitor, dioda,
resistor dan sumber tegangan DC.

Laboratoria Sistem Elektronika STTTelkom


Contoh rangkaian Dioda Clamper
• Asumsi Vs = 60 Vpp,
Vdc = 10 V.
• Saat Vs=0, Dioda
akan on, sehingga Vo C
Dioda
= 10 V dan kapasitor ideal

Vs
C akan diisi sampai R Vo

bermuatan 10 V. Vdc

Laboratoria Sistem Elektronika STTTelkom

Anda mungkin juga menyukai