untuk
dilaksanakan
cara
memisahkan
dengan
pengobatan
dari
mengalirkan
zat-zat
darah
atau
prosedur
sisa/racun
melalui
yang
membrane
yang
digunakan
dalam
dialisa.
Prinsip
dasar
kedua
teknik tersebut sama yaitu difusi solute dan air dari plasma
ke
larutan
dialisa
sebagai
respon
terhadap
perbedaan
Wilcox
(1997)
hemodialisa
didefinisikan
sebagai
(dializer)
ke
dalam
dialisat.
Dializer
juga
produksi
hemodialisa
dializer
telah
yang
menjadi
dapat
metode
dipercaya
dan
efisien,
yang
dominan
dalam
dan
sebuah
filter
khusus
yang
dinamakan
dializer
(suatu
membran
semipermeabel)
yang
digunakan
untuk
beredar
dalam
sebuah
mesin
diluar
tubuh.
Hemodialisa
buatan
antara
arteri
dan
vena
(fistula
pengobatan
mengambil
harus
keputusan
dimulai.
berdasarkan
Kebanyakan
kesehatan
ahli
ginjal
penderita
yang
biasanya
dimulai
apabila
penderita
sudah
tidak
memperlihatkan
gejala
klinis
lainnya.
Pengobatan
gejala
mL/menit
Selain
uremia/malnutrisi
walaupun
indikasi
tanpa
gejala
tersebut
juga
dan
dapat
LFG
kurang
menjalani
disebutkan
adanya
dari
dialisis.
indikasi
hiperkalemia,
asidosis
metabolik
berulang,
nefropatik
Kemudian
dan
diabetik.
Thiser
hemodialisa
dan
biasanya
Wilcox
(1997)
dimulai
ketika
menyebutkan
bersihan
bahwa
kreatinin
menurun
dibawah
kreatinin
serum
10
mL/menit,
ini
mg/dL.
Pasien
810
sebanding
yang
dengan
terdapat
kadar
gejala-
perikarditis
uremia,
hiperkalemia,
kelebihan
cairan
menurut
PERNEFRI
(2003)
kontra
indikasi
dari
hemodialisa,
akses
vaskuler
sulit,
instabilitas
sindrom
hepatorenal,
sirosis
hati
lanjut
dengan
difusi,
osmosis,
dan
ultrafiltrasi.
Toksin
dan
zat
osmosis.
Pengeluaran
air
dapat
dikendalikan
dengan
penambahan
tekanan
negative
yang
dikenal
sebagai
air,
kekuatan
ini
diperlukan
untuk
metabolisme
untuk
membentuk
bikarbinat.
Darah
dan
suatu
dializer,
saringan
yang
diperlukan
sebagai
digunakan
membersihkan
darah
dari
ureum,
metabolisme
yang
tidak
melaksanakan
hemodialisa
ginjal
untuk
kreatinin
diperlukan
diperlukan
suatu
akses
tiruan
yang
menyaring
dan
dan
oleh
mesin
zat-zat
tubuh.
vaskuler
sisa
Untuk
sebagai
dilakukan
pada
penyakit
gagal
ginjal
terminal
(dializer)
yang
terdiri
dari
dua
kompartemen
yang
kompartemen
cairan
dialisis
dialisat.
yang
bebas
Kompartemen
pirogen,
dialisat
berisi
dialiri
larutan
dengan
yang
terpisah
akan
mengalami
perubahan
dan
konsentrasi
yang rendah
sampai konsentrasi
terlarut
kompartemen
cairan
dengan ultrafiltrasi.
dialisat.
Perpindahan
air
disebut
konsentrasi
mempunyai
tekanan
hampir
osmotic
sama
yang
dengan
sama
serum
dengan
normal
darah.
dan
Fungsi
metabolime
dari
tubuh
selama
dialisa.
Cairan
mengalirkan
dialisat
dan
aliran
darah
melewati
dan
sirkuit
darah
antikoagulasi
karakteristik
dan
kecepatan aliran
ukuran
corporeal.
sistemik.
membaran
darah dan
Pemberian
Darah
dalam
alat
dan
heparin
dialisat
dialisa,
larutan mempengaruhi
dan
pemindahan
larutan.
Suatu mesin ginjal buatan atau hemodializer terdiri dari
membrane semipermeabel yang terdiri dari dua bagian, bagian
untuk darah dan bagian lain untuk dialisat. Darah mengalir
dari darah yang berlawanan dengan arah dialisat ataupun dalam
arah yang sama dengan arah aliran darah. Dializer merupakan
sebuah hollow fiber atau capillary dializer yang terdiri dari
ribuan serabut kapiler halus yang tersusun parallel. Darah
mengalir melalui bagian tengah tabung kecil-kecil ini, dan
dialisat membasahi lubang luarnya. Dializer ini sangat kecil
dan kompak karena memiliki permukaan yang luas akibat adanya
banyak tabung kapiler.
Selama hemodialisa darah dikeluarkan dari tubuh melalui
sebuah keteter masuk ke dalam sebuah mesin yang dihubungkan
lain
Setelah
dialirkan
darah
dialisat,
selesai
sehingga
dilakukan
terjadinya
pembersihan
oleh
difusi.
dializer
dialisa
terdiri
dari
dua
sirkuit,
satu
melalui
tabung
plastic
(jalur
arteri/blood
line),
vena.
Dialisat
membentuk
saluran
kedua.
Air
kran
Keseimbangan
sepanjang
membrane
antara
darah
semipermeabel
dan
dari
dialisat
terjadi
hemodializer
melalui
sedemikian
rupa
uremia.
Asetat
bikarbonat.
dimetabolisme
Glukosa
dalam
oleh
konsentrasi
tubuh
pasien
yang
rendah
dialisat
yang
menyebabkan
kehilangan
kalori
dan
konsentrasi
yang
tinggi,
karena
pembuangan
cairan
dapat
Perbedaan
dialisa juga
tekanan
hidrostatik
meningkatkan kecepatan
diantara
membrane
difusi solute.
Sirkuit
0,9%
sebelum
dihubungkan
dengan
sirkulasi
penderita.
memerlukan
quick blood
aliran
pompa
mencegah
untuk
membantu
aliran
dengan
kecepatan
dimasukkan
darah
yang
pada
baik.
jalur
pembekuan
Heparin
arteri
darah.
secara
melalui
Perangkap
terus-menerus
infus
lambat
pembekuan
darah
untuk
atau
darah
kembali
ke
dalam
aliran
darah
pasien.
Untuk
monitor-monitor
parameter.
Menurut
disesuaikan
dilakukan
PERNEFRI
dengan
4-5
jam
mL/menit.
hemodialisa,
normal
lagi.
memiliki
waktu
kebutuhan
Hemodialisa idealnya
200-300
yang
dengan
alarm
atau
untuk
lamanya
individu.
frekuensi
hemodialisa
Tiap
2
hemodialisa
kali
Pada
akhir
interval
keseimbangan
air,
garam,
Hemodialisa
ikut
berperan
2-3
dan
seminggu.
dengan QB
hari
pH
berbagai
diantara
sudah
menyebabkan
tidak
anemia
karena
sebagian
sel
darah
merah
rusak
dalam
proses
hemodialisa.
Prince dan Wilson menjelaskan bahwa dialisat pada suhu
tubuh
akan
meningkatkan
kecepatan
difusi,
tetapi
suhuyang
dializer
dapat
yang
mengakibatkan
dideteksi
oleh
kebocoran
fotosel
dialisat. Hemodialisa
rumatan biasanya
seminggu,
dan
pengobatan
tergantung
dari
lama
jenis
sistem
pada
aliran
yang
dari
atau
keluar
dilakukan tiga
berkisar
dialisa
kecil
kali
4-6
jam,
digunakan
dalam
keadaan pasien.
E. PENATALAKSANAAN HEMODIALISA
Jika kondisi ginjal sudah tidak berfungsi diatas 75%
(gagal ginjal terminal atau tahap akhir), proses cuci darah
atau
hemodialisa
merupakan
penderita.
Proses
tersebut
dilakukan
sebagai
upaya
hal
yang
merupakan
sangat
tindakan
memperpanjang
usia
membantu
yang
dapat
penderita.
gagal
jantung
kongestif
serta
dan
dapat
edema
paru.
asupan
makanan
pasien
dapat
diperbaiki
meskipun
pada
umumnya
terjadi
pada
separuh
waktu
Kram
otot
sering
kali
trjadi
pada
rendahnya
dialisat
natrium,
penurunan
penghentian
kalsium,
penyakit
jantung
obat
aritmia
magnesium,
selama
kalium
dan
diakibatkan
dari
osmol-osmol
lain
dari
otak
dan
mengakibatkan
suatu
kompartemen-kompartemen
gradient
ini.
osmotic
Gradient
diantara
osmotic
ini
serebri.
terjadi
Sindrom
ini
tidak
lazim
dan
biasanya
hemodialisa pertama
gangguan fungsi
Dapat
terjadi
karena
PCO2
menurun
bersamaan
dengan
keluhan
sampai
mencari
pelayanan
kesehatan
mengalami
kondisi
yang
berhubungan
dengan
dengan
penyakit
pasien
sekarang
KEPERAWATAN:
CEDERA,
RESIKO
TINGGI
TERHADAP,
TINDAKAN / INTERVENSI
Mandiri:
Pembekuan:
1. Awasi potensi aliran AV internal pada interval sering
: Palpasi getaran distal ;
RASIONAL:
Getaran
disebabkan
oleh
turbulen
darah
harus
terdengar
dengan
stetoskop,
meskipun
dini.
Pemisahan
dalam
selang
indikatif
dokter
dan
atau
lakukan
prosedur
Intervensi
cepat
dapat
mengamankan
jalan
RASIONAL:
Mengindikasikan
ketidak
adekuatan
suplai
perlahan,
pertahankan
aktivitas
ekstremitas.
mengambil
darah
dari
posisi
kanula.
Hindari
mengukur
ekstremitas
yang
Batasi
TD
ada
atau
pirau.
dompet
RASIONAL:
Dari
pada
ektremitas
beberapa
bukti
yang
yang
sakit.
didapati
pada
Bila
kanula
terpisah,
klem
pertama
pada
klem
tekanan
kanula
langsung
yang
masih
ditempatnya
lakukan
pada
sisi
perdarahan.
Pasang
kulit
sekitar
akses
vaskuler,
perhatikan
Hindari
kontaminasi
pada
sisi
akses.
Gunakan
RASIONAL:
Tanda
infeksi
sepsis
yang
memerlukan
hipotensi.
RASIONAL: Menentukan adanya patogen.
Kolaborasi:
12.
Contoh
kultur
sisi/
darah
sampel
sesuai
indikasi.
RASIONAL:
mencegah
Infus
pada
pembekuan
sisi
pada
arterial
filter
tanpa
filter
efek
untuk
samping
sistemik.
13.
(dosis
rendah);
Antibiotik
(sistemik
dan
atau
topikal)
RASIONAL: Pengobatan cepat infeksi dapat mengamankan
jalan masuk, mencegah sepsis
b. DIAGNOSA KEPERAWATAN: KEKURANGAN VOLUME CAIRAN, RISIKO
TINGGI TERHADAP
Faktor
Resiko
Meliputi
Ultrafiltrasi,
Pembatasan
dibuktikan
oleh
berat
badan
dan
tanda
vital
Membantu
bila
mengevaluasi
dibandingkan
status
dengan
cairan,
berat
badan.
fungsi
orang
ginjal
menunjukan
pada
pasien
haluaran
dialisa.
Beberapa
dengan
sedikit
urine
Penurunan
tepat
berat
adalah
badan
pengukuran
waktu
pengukuran
ultrafiltrasi
dan
pembuangan cairan.
3) Awasi TD, nadi, dan tekanan hemodinamik bila tersedia
selama dialisa.
RASIONAL:
Hipotensi,
takikardia,
penurunan
tekanan
Terputusnya
pirau
akses
terbuka
akan
memungkinkan eksanguinasi.
5) Lakukan
balutan
eksternal
pirau.
Jangan
izinkan
pada
pemasukan
kanula
Meminimalkan
stres
untuk menurunkan perubahan posisi yang kurang hatihati dan perdarahan pada sisi tersebut.
6) Tempatkan
pasien
pada
posisi
telentang
Memaksimalkan
aliran
balik
vena
bila
terjadi hipotensi.
7) Kaji adanya perdarahan terus menerus atau perdarahan
besar pada sisi akses, membran mukosa, insisi / luka.
Hematemesis / guaiak feses, drainase gaster.
RASIONAL:
Heparinisasi
sistemik
selama
dialisa
Ketidakseimbangan
perubahan
dalam
cairan
dapat
dialisa
memerlukan
atau
tambahan
cairan
ekspander
IV
(contoh
(contoh
albumin)
garam
faal)
selama
volume
dialisa
sesuai
indikasi:
RASIONAL: Cairan garam faal / dekstrosa, elektrolit,
dan
NaHCO3
mungkin
diinfuskan
dalam
sisi
vena
untuk
toksik.
membuang
Volume
cairan
ekspander
ekstraseluler
mugkin
dan
dibutuhkan
RASIONAL:
Destruksi
SDM
(hemolisis)
oleh
dialisa
11)
sesuai indikasi.
RASIONAL: Menurunkan jumlah air selama dibuang dan
dapat memperbaiki hipotensi/hipovolemia.
12)
c. RASIONAL:
Mungkin
dilakukan
untuk
mengembalikan
waktu
Resiko
Meliputi
Pemasukan
cairan
cepat
semua
sumber
pemasukan
dan
pengeluaran.
Membantu
bila
Peningkatan
mengevaluasi
dibandingkan
berat
badan
dengan
antara
status
berat
pengobatan
cairan
badan.
harus
RASIONAL:
Hipertensi
hemodialisis
dapat
dan
takikardia
diakibatkan
oleh
antara
kelebihan
atau
pengobatan
gagal
dialisa
jantung,
gejala
hipervolemia
apat
seperti
kongesti
vena
berulang
menyebabkan
diindikasi
sistemik
diantara
/eksaserbasi
oleh
tanda
dan
atau
pernafasan.
4) Perhatikan perubahan mental.
RASIONAL:
Kelebihan
berpotensi
untuk
cairan
edema
/hipervolemia,
serebral
(sindrom
disekuilibrium).
Kolaborasi:
5) Awasi kadar natrium serum. Batasi pemasukan natrium
sesuai indikasi.
RASIONAL: Kadar natrium tinggi dihubungkan dengan
kelebihan cairan, edema, hipertensi, dan komplikasi
jantung,
6) Batasi pemasukan peroral cairan indikasi, pemberian
jangka waktu memungkinkan cairan sepanjang periode
24 jam.
RASIONAL:
Hemodialisa
intermiten
mengakibatkan
DAFTAR PUSTAKA
Doenges,M.E.,
Moorhouse,
M.F.,
Geissler,
A.C.,
1993,
Rencana
Pasien,
Edisi-3,
Alih
Ilmu
Penyakit
bahasa;
Sub
Bagian
dalam.
Kariasa,I.M.,
Ginjal
dan
FKUI-RSUPN
Dr.