Anda di halaman 1dari 8

PEMERINTAH KOTA MALANG

DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 3 MALANG
Jl. Sultan Agung Utara No.7 Telp (0341)324768, Fax (0341)341530
Website : www.sman3malang.sch.id E - mail : snbi@sman3malang.sch.id

Lampiran 2 Materi Ajar


BRYOPHYTA
(TUMBUHAN LUMUT)
Ciri-ciri umum Plantae
Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan) meliputi organisme multiseluler yang sel-selnya
telah terdiferensiasi, bersifat eukariotik, dan memiliki dinding sel selulosa. Pada umumnya
memiliki klorofil a dan b sehingga bersifat autotrof atau dapat menyusun makanan sendiri,
namun ada juga yang tidak berklorofil sehingga tidak dapat berfotosintesis. Berdasarkan ada atau
tidaknya pembuluh angkut, tumbuhan dibedakan atas dua macam, yakni:
1. tumbuhan tidak berpembuluh (non-tracheophyta) yang meliputi tumbuhan lumut
(Bryophyta)
2. tumbuhan berpembuluh (tracheophyta) yang meliputi tumbuhan paku (Pteridophyta) dan
tumbuhan berbiji (Spermatophyta)
Lumut, tumbuhan paku, dan tumbuhan biji umumnya termasuk kedalam golongan tumbuhan
darat. Tumbuhan mempunyai berbagai kebutuhan misalnya menyangga berat tubuhnya sendiri,
atau melindungi jaringan tubuh dan alat reproduksinya dari kekeringan. Selain itu, tumbuhan
juga perlu mendapatkan air dan makanan dari tanah, serta mentransportasikannya ke daun dan
bagian yang lainnya. Untuk mengatasi berbagai kebutuhan tersebut, tumbuhan memerlukan
struktur tubuh dan fisiologi khusus. Fisiologi tumbuhan darat lebih kompleks dibandingkan
dengan tumbuhan air.
Tumbuhan lumut merupakan sekumpulan tumbuhan kecil yang termasuk dalam divisio
Bryophyta (dari bahasa Yunani bryum, lumut). Tumbuhan Lumut memiliki struktur yang
sederhana oleh karenanya dikatakan sebagai bentuk peralihan antara tumbuhan talus
(Thallophyta) yang belum memiliki akar, batang, dan daun sejati, dengan tumbuhan berkormus
(Cormophyta) yang memiliki akar, batang, dan daun sejati. Berdasarkan struktur tubuhnya, ada
ahli botani yang menganggap lumut merupakan perkembangan dari alga hijau yang berbentuk
filamen. Lumut juga dikenal sebagai moss.
Selamat Mengerjakan

A. Cara Hidup dan Habitat


Lumut merupakan tumbuhan terestial atau hidup di darat, cukup mudah ditemukan terutama di
tempat yang lembab (higrofit) seperti tembok, bebatuan lapuk, tanah, atau dapat pula menempel
(epifit) di kulit pohon. Namun ada pula lumut yang hidup di air (hidrofit), misalnya
Ricciocarpus natans. Di tempat yang lembab dan teduh, lumut tumbuh subur dan tampak sebagai
hamparan hijau. Contohnya lumut gambut (Sphagnum) yang tumbuh di bioma tundra di daerah
kutub utara.
B. Ciri Tubuh
1. Ukuran dan Bentuk Tubuh
Ciri ciri tubuh lumut adalah sebagai berikut:
1. Lumut yang berukuran kecil umumnya memiliki tinggi sekitar 1-2 cm, sedangkan lumut
yang berukuran besar tingginya 20 cm.
2. Sel-sel penyusun tubuhnya telah memiliki dinding sel yang terdiri dari selulosa.
3. Pada semua tumbuhan yang tergolong lumut, terdapat persamaan bentuk susunan
gametangiumnya (anteridium maupun arkegonium), terutama susunan arkegoniumnya.
Arkegoniumnya mempunyai susunan yang khas yang juga kita jumpai pada tumbuhan paku.
Oleh sebab itu, lumut dan paku disebut pula arkegoniata.
4. Batang dan daun pada tumbuhan lumut yang tegak memiliki susunan yang berbeda - beda.
Jika batangnya dilihat secara melintang, tampak bagian - bagian sebagai berikut:
- Selapis sel kulit, beberapa sel diantaranya memanjang membentuk rizoid-rizoid epidermis
- lapisan kulit dalam, tersusun atas beberapa lapisan sel yang dinamakan korteks
- Silinder pusat, terdiri dari sel sel parenkimatik yang memanjang dan berguna untuk
mengangkut air dan garam garam mineral (makanan). Pada lumut belum terdapat floem dan
xilem
- Daun lumut pada umumnya setebal satu lapis sel, kecuali ibu tulang daun, lebih dari satu lapis
sel. Sel sel daunnya kecil, sempit, panjang, dan mengandung kloroplas yang tersusun seperti
jala. Diantaranya terdapat sel sel mati dengan penebalan dinding dalam berbentuk spiral.
Sel-sel mati ini berguna sebagai tempat persediaan air dan cadangan makanan
- Pada lumut, hanya terdapat pertumbuhan memanjang dan tidak ada pertumbuhan membesar.
Pada ujung batang terdapat titik tumbuh dengan sebuah sel pemula di puncaknya. Sel pemula
itu biasanya berbentuk bidang empat (tetrader = kerucut terbalik) dan membentuk sel sel
baru ketiga arah menurut sisinya. Ukuran lumut yang terbatas mungkin disebabkan tidak ada
sel berdinding sekunder yang berfungsi sebagai jaringan penyokong seperti pada tumbuhan
berpembuluh.

- Rizoid tampak seperti benang benang, berfungsi sebagai akar untuk melekat pada tempat
tumbuhnya dan menyerap air serta garam garam mineral (makanan). Rizoid terdiri dari satu
deret sel yang memanjang, kadang kadang dengan sekat yang tidak sempurna.
- Struktur sporofit (sporogonium) tubuh lumut terdiri dari:
Vaginula, yaitu kaki yang diselubungi sisa dinding arkegonium
Seta atau tangkai
Apofisis, yaitu ujung seta yang agak melebar yang merupakan peralihan antara seta dengan

kotak spora
Kaliptra atau tudung, berasal dari dinding arkegonium sebelah atas menjadi tudung kotak
spora.
2. Struktur dan Fungsi Tubuh
Lumut melakukan dua adaptasi yang memungkinkannya untuk tumbuh di tanah. Pertama,

tubuhnya diselubungi oleh kutikula lilin sehingga dapat mengurangi penguapan dari tubuhnya.
Kedua, Gamet-gametnya berkembang didalam suatu struktur yang disebut gametangium.
Sebagai akibatnya, zigot hasil fertilisasi berkembang didalam jaket pelindung.
Karena lumut belum mempunyai jaringan pengangkut, maka air masuk kedalam tubuh
lumut secara imbibisi. Setelah air masuk ke tubuh lumut, kemudian didistribusikan ke bagian
bagian tumbuhan, baik secara difusi, dengan daya kapilaritas, maupun aliran sitoplasma. Sistem
pengangkutan air seperti itu menyebabkan lumut hanya dapat hidup dirawa dan ditempat teduh.
Lumut tidak pernah berukuran tinggi dan besar, kebanyakan tingginya kurang dari 20 cm.
Tumbuhan lumut teradaptasi untuk hidup di darat, tidak berkormus, dan memiliki pergiliran
keturunan.
C. Reproduksi
Tumbuhan Lumut (yang bisa kita lihat dalam kehidupan sehari-hari) dewasa akan membentuk
alat kelamin jantan dan alat kelamin betina.

Selamat Mengerjakan

Alat

kelamin jantan (antheridium) akan menghasilkan


spermatozoid (sel sperma), sedangkan alat kelamin betina

(arkeg

onium) akan membentuk ovum (sel telur) yang keduanya

bersifat

haploid (n). Setelah terjadi peleburan spermatozoid dengan

ovum

maka akan terbentuk zigot yang bersifat diploid (2n). Pada


tahapan selanjutnya, zigot akan tumbuh membentuk
sporogonium (badan penghasil spora). Spora-spora yang
terbentuk dilindungi oleh suatu bangunan yang dinamakan
sporangium (kotak spora). Setelah spora-spora dalam
sporangium masak, maka dinding sporangium akan
mengering dan akhirnya pecah serta melemparkan sporaspora ke lingkungan. Jika spora-spora tersebut jatuh di tempat

yang sesuai (lembab , mengandung nutrisi dan terpapar cahaya), maka spora akan
"berkecambah" menjadi protonema. Untuk selanjutnya, protonema akan tumbuh menjadi
tumbuhan lumut baru, yang kemudian tumbuh dan berkembang hingga setelah dewasa siap
bereproduksi.
Dari skema tersebut, dapat kita catat bahwa :

generasi penghasil gamet [ gametofit ] adalah tumbuhan lumut yang bersifat dominan
dan hidup bebas

generasi penghasil spora [ sporofit ] adalah sporogonium yang pertumbuhannya


tergantung pada tumbuhan lumut.

D. Klasifikasi
Terdapat sekitar 16.000 spesies lumut yang sudah dikenali dan diklasifikasikan. Lumut
diklasifikasikan menjadi tiga kelas, yaitu Hepaticopsida (lumut hati), Anthocerotopsida (lumut
tanduk), dan Bryopsida (lumut daun).
1. Lumut Hati (Hepaticopsida)
Diperkirakan mencapai 6.500 spesies yang mencakup kelompok lumut dengan tubuh berbentuk
talus. Contohnya antara lain Marchantia polymorpha, Ricciocarpus natans, Reboulia
hemisphaerica, Pellia calycina, dan Riccardia indica.
Reproduksi aseksual: gemma cup, fragmentasi, spora
Reproduksi seksual: arkegonium yang membentuk sel kelamin betina/ ovum dan anteredium
yang menghasilkan sel kelamin jantan/ spermatozoid

Pada umumnya lumut hati berumah dua (arkegonium dan anteridium dalam lobus yang berbeda),
namun ada pula yang berumah satu (arkegonium dan anteridium dalam lobus yang sama).

Marchantia polymorpha

Ricciocarpus natansi

Pellia endiviifolia

2. Lumut Tanduk (Anthoceratopsida)


Anthocerotopsida (hornwort) berbentuk seperti lumut hati, tetapi sporofitnya berbentuk
kapsul memanjang seperti tanduk dan mengandung kutikula. Sporofit tumbuh dari jaringan
cawan arkegonium. Setelah sporofit masak, bagian ujungnya akan terbelah dua. Sporogonium
memiliki benang-benang elater yang mengatur pengeluaran spora, dan pada kapsulnya terdapat
stomata.
Anteredium dan arkegonium ada yang terletak pada talus yang sama/ berumah satu, namun
ada pula yang terletak pada talus yang berbeda/ berumah dua. Lumut tanduk tumbuh di batuan
atau tanah yang lembab. Terdapat sekitar 100 spesies lumut tanduk, antara lain Anthoceros
punctatus, Phaeoceros laevis, Folioceros, dan Leiosporoceros.

Phaeoceros laevis

Folioceros

Anthoceros punctatus

3. Lumut Daun (Bryopsida)


Bryopsida merupakan lumut sejati, tubuh lumut daun berbentuk seperti tumbuhan kecil. Pada
umumnya tinggi lumut ini kurang dari 10 cm, namun ada pula yang mencapai 40 cm,
contoohnya Polytrichum commune. Tubuh lumut daun merupakan kormus yang memiliki bagian
akar sederhana (rizoid), batang, dan daun. Lumut daun ada yang berumah satu maupun berumah

Selamat Mengerjakan

dua. Terdapat sekitar 10.000 spesies lumut daun, antara lain Polytrichum commune, Polytrichum
hyperboreum, Sphagnum squarrosum, Sphagnum palustre, Dichodontium, dan Campylopus.

Polytrichum commune

Sphagnum squarrosum

Campylopus gracilis

E. Peranan Tumbuhan Lumut bagi Manusia


Peran tumbuhan lumut dalam ekosistem
Tumbuhan lumut memiliki peran dalam ekosistem sebagai penyedia oksigen, penyimpan air
(karena sifat selnya yang menyerupai spons), dan sebagai penyerap polutan. Tumbuhan ini juga
dikenal sebagai tumbuhan perintis, mampu hidup di lingkungan yang kurang disukai tumbuhan
pada umumnya. Tumbuhan lumut yang tumbuh di lantai hutan hujan membantu menahan erosi,
mengurangi bahaya banjir, dan mampu menyerap air pada musim kemarau. Marchantia dapat
dimanfaatkan sebagai obat penyakit hepatitis, dan Sphagnum sebagai bahan pembalut dan
sumber bahan bakar, obat kulit dan mata.

A. Bahan Diskusi
1. Jelaskan ciri-ciri umum Kingdom Plantae
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
2. Buatlah skema klasifikasi dari tumbuhan lumut, berdasarkan pengamatan yang kalian
lakukan!

................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
3. Jelaskan ciri-ciri tumbuhan lumut yang dapat kalian simpulkan dari pengamatan!
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
4. Tunjukkan dan jelaskan bagian-bagian tubuh tumbuhan lumut.
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
5. Berdasarkan pengamatan dan kajian literatur, jelaskan tentang alat reproduksi pada
tumbuhan lumut!
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
6. Tuliskan kesimpulan yang kalian dapatkan dari pengamatan Divisio Bryophyta kali ini!
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................

Lampiran 4 Lembar Penilaian

Selamat Mengerjakan

1. Penilaian Pengetahuan/ Kognitif (tes akhir praktikum)


No

Soal

Kunci

Setelah melakukan praktikum, kemukakan


mengapa lumut dimasukkan ke dalam

Kingdom Plantae?

Berdasarkan praktikum yang anda lakukan,


termasuk klasifikasi yang mana sajakan

spesies yang ada?

Berdasarkan pengamatan, apa yang menjadi


ciri khusus dari masing-masing kelas pada
divisio Bryophyta?

Berdasarkan pengamatan, alat reproduksi


apa saja yang anda temukan pada masingmasing kelas? Apakah sesuai dengan yang
ada pada pustaka?
Persamaan apa saja yang dimiliki oleh
ketiga kelas tersebut sehingga mereka
diklasifikasikan menjadi satu devisio.
Jelaskan!
TOTAL SKOR

Penilaian terhadap hasil pre test adalah:


skor yang diperoleh
nilai=
x 100
skor maksimal
nilai=

skor yang diperoleh


x 100
100

Skor

Tingkat
Kognitif

Memiliki klorofil
Bersifat eukariotik
Dapat mencukupi kebutuhan
makanannya sendiri
Divisio Bryophita
Divisio Pteridophita
Divisio Spermatophyta

15

(C4)
Menyimpulk
an

20

(C4)
Menyimpulk
an

Divisio Bryophita: berbentuk


talus, tidak berdaun dan memiliki
percabangan menggarpu, sporofit
nya berkembang dalam gametofit
betina (kurang dapat terlihat)
Divisio Pteridophita: seperti
lumut hati, berbentuk lembaran
dengan tepi rata. Tapi sporofilnya
berbentuk kapsul memanjang
seperti tanduk.
Pangkal kapsulnya dilindungi
oleh involucrum
Divisio Spermatophyta:telah
memiliki daun, batang, dan akar
sederhana (rizoid)
telah memiliki berkas pengangkut
Arkegonium, anteredium, gemma
cup, sporangium pada sporofit

20

(C5)
Membandin
gkan

20

(C4)
Menemukan

Berwarna hijau/ memiliki klorofil,


eukariot, multiseluler, memiliki
daur hidup yang sama (gametofit
dan sporofit).
Yang berbeda secara mendasar
hanya pada generasi sporofit saja.

25

(C6)
Menghubun
gkan

100

Anda mungkin juga menyukai