DISUSUN OLEH:
Bayu Ardiansyah (J1A114002)
Joko Ludang (J1A114011)
Sigit Nur Pujiati (J1A113077)
Umi Fajaryati (J1A114041)
Wahyudi Deka Saputra J1A114026)
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................2
1.1 Latarbelakang......................................................................................2
1.2 Rumisan masalah.................................................................................4
1.3 Tujuan ...................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................5
2.1 Pengertian ekspor...................................................................................5
2.2 Persyaratan Mutu Teh Layak Ekspor.....................................................6
2.3 Prosedur Penerbitan Sertifikat Mutu Teh Untuk Ekspor ......................7
2.4 Standar mutu teh untuk diekspor ke Belanda......................................11
BAB III PENUTUP................................................................................................14
3.1 Kesimpulan..........................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Hindia
Belanda
yang
menjajah
Indonesia
tertarik
mendatangkan bibit teh dari Cina dan Jepang dengan melihat kondisi letak
negara Indonesia yang strategi dan iklim yang cocok bagi tanaman teh.
Di saat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Era globalisasi
mendorong terjadinya integrasi pasarpasar diseluruh dunia dalam satu
tempat pasar yang saling ketergantungan. Kondisi memacu peningkatan arus
perdagangan seluruh dunia. Masyarakat mulai menyadari dalam rangka
memenuhi kebutuhan dalam negeri bisa diperoleh dari luar negeri dengan
harga yang murah.
Perdagangan antar negara adalah bentuk kegiatan perdagangan yang
merupakan sumber devisa yang besar. Perdagangan antar negara terjadi
karena kebutuhan barang atau jasa yang tidak terdapat pada suatu negara atau
negara tersebut dapat memperoleh barang yang lebih murah dan baik
mutunya dari negara lain. Pelaksanaan perdagangan lintas negara atau sering
disebut ekspor-impor berbeda dengan perdagangan dalam negeri. Perbedaan
tersebut antara lain dalam hal peraturan kepabean, standar mutu produk,
ukuran takaran dan timbangan serta peraturan perdagangan luar negeri yang
ditetapkan pemerintah setempat.
Teh adalah komoditas ekspor unggulan Indonesia. Agar dapat terus
bersaing di pasar internasional, perusahaan-perusahaan yang bergerak di
bidang pengolahan teh harus dapat mempertahankan dan meningkatkan
kualitas produk. Kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kebutuhan
konsumen ditunjukkan oleh kepuasan konsumen. Kepuasan konsumen
terhadap suatu produk salah satunya dicirikan oleh adanya keinginan untuk
mengkonsumsi kembali. Untuk menjaga kepuasan konsumen dibutuhkan
List;
Certificate
Certificate;
of
Analysis;
Beneficiary
Exporters
Certificate;
Certificate;
Shipping
Agent
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Ekpor
dan
Perdagangan
No.558/MPP/Kep/12/1998
tanggal
eksportir
yang
terdaftar
atas
persetujuan
Uji Kimia
Uji Fisika
Uji Visual atau Orgaanoleptik
Uji Mikrobiologi
permohonan
Petugas
pengambil
Contoh
untuk
melaksanakan
melakukan
dan dilaporkan ke
untuk
dilaksanakan
pengujian,
dengan
dilakukan
pengujian
maka
secepatnya
kapasitas
laboratorium
penuh/sesuatu
yang
contoh
yang
aman
sehingga
tidak
bersifat
menunjuk
staf
untuk
ataupun
rutinitas
pengujian
yang
sama
ditempat
maka
tumbuh
10
Air
: maksimum 12%
Abu : maksimum 7%
Abu dapat larut dapat larut dalam air : minimum 50% dari kadar abu
Ekstrak dalam air : minimum 33%
Theina : minimum 5%
Lagam logam berbahaya (Pb, Cu, Hg) dan arsen : tidak nyata
Bau, rasa, keadaan : normal
11
panas hingga tak bereaksi asam lagi., sis saringan dipijarkan, didinginkan
ditimbang hingga bobotnya tetap. Kadar abu = ( bobot kotoran / berat garam
contoh ) x 100%.
5. Kadar ekstrak (sari)
Kertas saring bulat di keringkan pada suhu 105 derajat C. Didinginkan dan
ditimbang. Masukkan 5 garm contoh kedalam piala 1 liter tambahkan 750 ml air
didihakan selama 15 menit, saring dengan kertas saring dan ditimbang. Sisa dalam
piala ditambahkan lagi dengan 750 ml air dan didihkan kemudian disaring.
Pekerjaan serupa diulang selama 4 kali. Pada saringan dikumpulkan, kemudian
dikeringkan pada suhu 105 o C, didinginkan dan ditimbang hingga bobotnya tetap.
Pengurangan bobot bahan bahan asal dikurangi kadar air adalah kadar ekstrak
(sari).
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Teh yang sangat diminati oleh banyak pelanggan (customer) adalah produk
yang memiliki kualitas mutu yang tinggi dan terjamin. Untuk pemasaran produk
yang biasa untuk ekspor, terdapat persyaratan- persyaratan tertentu tentang mutu
produk yang sesuai dengan SNI yang berlaku. serta harus sesuai dengan standar
internasonal.
13
DAFTAR PUSTAKA
Amir MS. 2003. Ekspor impor : Teori dan Penerapannya. Lembaga Menejemen
PPM : Jakarta
Hutabarat. 1996. Transaksi Ekspor impor. Erlangga : Jakarta
PPEI. 2009. Perdagangan Ekspor Impor. Gramedia : Jakarta
Standar Nasional Indonesia (SNI). Nomor : 01-3836-1995
14