BAB I
PENDAHULUAN
teknologi
banyak
menciptakan
perangkat-perangkat
yang
dapat
instansi.
Seringkali
instansi
mempunyai
kendala
dalam
menangani kehadiran jam kerja pegawai atau staff pada instansi tersebut.
Sistem manual yang dahulu pernah di terapkan dengan penggunaan tanda
tangan pada setiap staff dengan mudah dimanipulasi, sehingga instansi tidak
bisa mengetahui dengan jelas jam kerja Staff-staff nya.
Seiring dengan perkembangan teknologi maka dilakukan pengembangan
berbagai aplikasi yang dapat merubah sistem kerja dari suatu instansi dengan
mengutamakan fleksibelitas serta mengandalkan sistem keamanan. Salah
satunya adalah pengguanaan mesin absensi sidik jari digital. Mesin absensi
tersebut tidak dapat berdiri sendiri melainkan harus terkoneksi dengan
sebuah
jaringan
komputer.
Fungsi
jaringan
disini
adalah
untuk
menghubungkan antara hardware dan software. Absensi sidik jari digital yang
digunakan berbasis IP yang bergantung pada sistem komputer. IP di atur
secara manual pada mesin absensi sidik jari digital dan pada saat
penginstalan software absensi tersebut. Seluruh data-data jam kerja PNS
maupun NonPNS dapat terbaca pada database komputer.
hal
yang
berhubungan
dengan
mesin
absensi
sidik
jari
1.3 Tujuan
Tujuan dari Kuliah Kerja Praktek ini adalah :
1.
2.
3.
4.
1.4 Manfaat
Dengan adanya Kuliah Kerja Praktek di Sekretariat DPRD Provinsi
Banten, penulis banyak memperoleh manfaat diantaranya adalah
1. Mendapatkan ilmu pengetahuan tentang sistem kerja dari mesin
absensi sidik jari digital (fingertec).
2. Mendapatkan pembelajaran sekaligus modal untuk masa depan.
3. Memahami tentang dunia kerja dalam suatu instansi.
Tempat Kkp
Mulai Kkp
Selesai Kkp
16 November
15 Desember
2014
2014
Waktu
Tanggal
Senin/16
08.00 15.00
nov 2014
Selasa/17
08.00 15.00
Memahami
nov 2014
Rabu/18
08.00 15.00
nov 2014
Kamis/19
08.00 15.00
08.00 15.00
nov 2014
Jumat/20
Uraian Kegiatan
Prosedur
yang
ada
di
nov 2014
Senin/23
08.00 15.00
Konsultasi
nov 2014
Selasa/24
08.00 15.00
nov 2014
Rabu/25
08.00 15.00
nov 2014
Kamis/26
08.00 15.00
nov 2014
Jumat/27
08.00 15.00
nov 2014
Senin/30
08.00 15.00
Menginstall
nov 2014
Selasa/1
08.00 15.00
fingertec
Izin
Des 2014
Rabu/2
08.00 15.00
Des 2014
Kamis/3
08.00 15.00
Installasi fingertec
Des 2014
Jumat/4
08.00 15.00
Des 2014
Senin/7
08.00 15.00
Des 2014
Selasa/8
08.00 15.00
Des 2014
Rabu/9
08.00 15.00
Des 2014
Kamis/10
08.00 15.00
aplikasi Fingertec
Membuat jam kerja karyawan pada
Des 2014
Jumat/11
08.00 15.00
aplikasi Fingertec
Mencari bahan referensi laporan KKP
Des 2014
Senin/14
08.00 15.00
Des 2014
dengan
aplikasi
pembimbing
absensi
digital
Selasa/15
08.00 15.00
Des 2014
BAB II
TINJAUAN UMUM
Provinsi
Banten
dibentuk
sebagai
konsekuensi
dari
Pada pertemuan antara PPK DPRD dan utusan parpol serta Panwas pada 17
April 2001 menetapkan jumlah kusri DPRD Provinsi Banten sebanyak 75
kursi, terbagi atas delapan kursi untuk Fraksi TNI/Polri dan 67 kursi dibagi 14
partai pemenang pemilu.Ke-14 Partai Pemenang itu yaitu 24 Kursi untuk
PDIP-P, 12 Kursi untuk Golkar, kemudian PPP sebanyak 12 Kursi, PAN 5
Kursi, PKB 3 Kursi, PBB 2 Kursi Partai Keasdilan ( PK ) 2 Kursi.Sementara 7
Partai lainnya yaitu PNU, PKP, Partai Persatuan, PSII,PPI, Masyumi, Partai
Daulat Rakyat dan PDI, masing masing mendapat 1 kursi.
Pertemuan tesebut juga menetapkan perolehan kursi untuk setiap kabupaten
dan kota se-Provinsi Banten. Untuk Kota Tangerang 12 kursi, Kabupaten
Tangerang 22 Kursi, kabupaten Serang 13 kursi, Kabupaten Lebak 9 kursi,
Kabupaten Pandeglang 8 kursi dan kota Cilegon 3 kursi.Dari 67 kursi dari
parpol ada 16 kursi yang diperuntukan bagi anggota DPRD Jawa Barat dari
daerah pemilihan Banten yaitu PDIP-P 7 orang, Golkar 2 orang, PPP 4 orang,
PAN 1 orang, PBB 1 kursi dan PPII serta Masyumi masing masing 1 kursi.
Kerena masih ada beberapa parpol yang belum sependapat tentang susunan
DCTP tersebut, maka proses Pengesahan oelh Mendagri dilakukan secara
bertahap dalam tiga gelombang.Pelantikan pertama pada 6 Juli 2002 diikuti
oelh 58 orang dari 45 yang sudah disetujui oleh Mendagri, sementara yang
berhalangan hadir dilantik pada gelombang berikutnya.Pelantikan Kedua
pada 16 Juli 2002 diikuti 20 orang terdiri atas 12 pindahan anggota Dewan
dari DPRD Jawa Barat dan 8 calon yang telah disetujui Mendagri melalui
rekomenasi Komisi Pemilihan Umum ( KPU ). Seharusnya 21 orang yang
akan diambil sumpahnya nmum satu calon dari Partai Bulan Bintang yaitu
H.Deddy Rahman ternyata tidak hadir.Pelantikan Terakhir pada bulan Agustus
2001 diikutioelh Sembilan orang sehingga masih ada satu parpol yang belum
mempunyai kursi yaitu Partai Persatuan.Pada rapat Paripurna DPRd Banten
yang dipimpin ketua sementara Muslim Jamaludin pada 6 Agustus 2001
diSerang menetapkan Tata Tertib Dewan dan 6 Fraksi yaitu PDI-P, Golkar,
PPP, Amanat Bintang Keadilan, Al Bantani dan TNI/ Polri.
Tiga fraksi merupakan fraksi bulat atau hanya satu partai yaitu PDIP-P 24
kursi, Golkar 12 kursi, dan PPP 12 kursi, sementara 2 fraksi merupakan
gabungan yaitu Amanat Bintang dan Keadilan dengan 9 kursi merupakan
gabungan PAN, PBB dan PK.sementara Fraksi Albantani dengan Sepuluh
kursi yang merupakan gabungan dari PKB,PKP, PP,PPII, Masyumi, PNU,
PDR dan PSII.
Fraksi PDI-P perjuangan dipimpin ketua Drs .Dharmono K Lawi dan sekretaris
Iwan Rosadi SH.Fraksi PPP dipimpin Ketua H.Odih Chudori dan sekretaris
H.Syafrudin, kemudian fraksi Golkat dipimpin Ady Surya Dharma, SE dengan
sekretaris H.Makmud Soefil, Fraksi Amanat Bintang Keadilan dipimpin Ketua
Ahmad Firdaus, S.Ag dengan sekretaris DRS.A Bueti Nasir, sementara Fraksi
Al Bantani dipimpin ketua Hj.Ratu Jaja Faija dari PKB dengan sekretaris
Irsyad dari PDI.
SEKRETARIS
DPRD
KELOMPOK
JABATAN
KEPALA BAGIAN
HUKUM
KEPALA BAGIAN
PERSIDANGAN
KEPALA BAGIAN
KEUANGAN
KEPALA SUB
BAGIAN KAJIAN
HUKUM &
TENAGA AHLI
KEPALA SUB
BAGIAN TATA
USAHA PIMPINAN
KEPALA SUB
BAGIAN
PERENCANAAN
KEPALA SUB
BAGIAN
PENYUSUNAN
PRODUK HUKUM
KEPALA SUB
BAGIAN ALAT
KELENGKAPAN
DPRD
KEPALA SUB
BAGIAN
VERIFIKASI &
PEMBUKUAN
KEPALA SUB
BAGIAN
DOKUMENTASI &
INFORMASI
KEPALA SUB
BAGIAN RAPAT &
RISALAH
KEPALA SUB
BAGIAN
PEMBENDAHARA
AN
KEPALA BAGIAN
UMUM
KEPALA BAGIAN
HUMAS &
PROTOKOL
KEPALA SUB
BAGIAN TATA
USAHA
KEPALA SUB
BAGIAN
PROTOKOL
KEPALA SUB
BAGIAN
PERLENGKAPAN
KEPALA SUB
BAGIAN
INFORMASI &
PUBLIKASI
KEPALA SUB
BAGIAN RUMAH
TANGGA
Gambar 2.1
Struktur Organisasi Sekretariat DPRD Provinsi Banten
KEPALA SUB
BAGIAN ASPIRASI
MASYARAKAT
10
tugas
pokok
memberikan
pengumpulan
membantu
bahan
Kepala
kajian
Bagian
hukum,
Hukum
pelaksanaan
11
perhimpunan,
penyusunan
dan
penyelenggaraan
Perpustakaan
untuk
B. Bagian Persidangan
1. Sub-Bagian Tata Usaha Pimpinan
1. Tata Usaha Pimpinan mempunyai tugas pokok membantu Kepala
Bagian Persidangan dalam memberikan layanan dan memfasilitasi
Kegiatan Pimpinan DPRD.
12
fasilitas
kegiatan
Pimpinan
DPRD
dalam
13
e.
DPRD;
f.
melaksanakan penyusunan dan pembuatan risalah rapat-rapat;
g. melaksanakan pembuatan laporan tugas dan fungsinya;
h. melaksanakan tugas lain sesuai tugas dan fungsinya.
3.
Kelengkapan DPRD;
melaksanakan fasilitasi
pelayanan
Kelengkapan DPRD;
d. melaksanakan penyiapan
sarana
kebutuhan
dan
kerja
kegiatan
Alat
Alat
e.
Kelengkapan DPRD;
melaksanakan pengumpulan, penyusunan dan pengolahan hasil
f.
g.
C. Bagian Keuangan
1. Sub-Bagian Perencanaan
1. Sub-Bagian Perencanaan mempunyai tugas pokok membantu
Kepala Bagian Keuangan dalam melaksanakan Perencanaan
penyusunan program dan Anggaran.
14
c.
f.
dan Fungsinya.
2. Sub-Bagian Verifikasi dan Pembukuan
1. Sub-Bagian Verifikasi dan Pembukuan mempunyai tugas pokok
membantu Kepala Bagian Keuangan dalam melaksanakan verifikasi
2.
dan pembukuan.
Kepala Sub-Bagian Verifikasi dan Pembukuan mempunyai tugas
sebagai berikut :
a.
b.
c.
fasilitasi
15
e.
f.
D. Bagian Umum
1. Sub-Bagian Tata Usaha dan Kepegawaian
1. Sub-Bagian Tata Usaha dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok
membantu
Kepala
Bagian
Umum
dalam
melaksanakan
kearsipan;
melaksanakan penyiapan bahan administrasi kepegawaian
meliputi
pembinaan
disiplin,
penyusunan
Daftar
Urut
Ke
seperti
pengiriman
dan
penyelenggaraan
administrasi
16
i.
2.4 Kedudukan
DPRD
merupakan
Lembaga
Perwakilan
Rakyat
Daerah
yang
pendapat dan
pertimbangan
kepada
Pemerintah
17
18
Sekretariat
DPRD
sebagai
perangkat
daerah
Provinsi
Banten
BERSATU
MEWUJUDKAN
BANTEN
SEJAHTERA
Pembangunan
Banten
2012-2017,
melalui
penetapan
visi
19
tersebut,
puncak
ukuran
keberhasilan
yang
dicita-citakan
ditekankan
pada terwujudnya pelayanan prima (prime services). Prima (prime)
menurut The Meriem Webster Dictionary adalah standing first as in time,
rank, significance, or quality. Berdasarkan sumber tersebut, prima yang
menjadi ukuran keberhasilan dalam hal ini lebih mengarah pada definisi
standing first in quality and significance, sehingga kriteria pelayanan
prima dalam visi Sekretariat DPRD Provinsi Banten adalah :
1. Pelayanan yang berkualitas, yaitu pelayanan yang didasarkan atas
standarisasi pelayanan minimal dari DPRD Provinsi Banten dan/atau
dari organisasi profesi tertentu. Prinsip-prinsip pelayanan yang
berkualitas meliputi :
1. Tanggap, mencerminkan pelayanan yang bersifat 2 (dua) arah
dengan
tidak
bertumpu
terhadap
sesuatu
yang
kesesuaian
waktu
dan
kebenaran
20
serta
jenis
layanan
dengan
fungsi-fungsi
yang
B. MISI
Sesuai dengan harapan Terwujudnya Dukungan Optimal Terhadap
Pelaksanaan Tugas, Fungsi dan Wewenang DPRD Provinsi Banten,
maka ditetapkan Misi Sekretariat DPRD Provinsi Banten periode 20122017 sebagai upaya untuk mewujudkan visi, sebagai berikut :
1.
MENYUSUN
RENCANA
KERJA
DPRD
DAN
SEKRETARIAT DPRD;
2.
MENYELENGGARAKAN TUGAS ADMINISTRASI DAN
PENGELOLA KEUANGAN YANG AKUNTABEL;
21
TUGAS,
FUNGSI
DAN
WEWENANG
ALAT
BAB III
HASIL PELAKSANAAN KKP
22
B. Swirch/Hub
D-LINK DES-1210-52
Ports
Power Supply
Yes
Web-based GUI
SmartConsole utility
23
3.2.
Fingertec AC800
Sensor : Green Crystal CMOS Sensor + Membrane Anti Gores
Layar Tampilan : 3.5 " TFT LCD Warna ( lebih luas)
Metode Identifikasi : Fingerprint, ID+ Password, RFID Card
Waktu Identifikasi : Kurang 1 detik
Kapasitas Sidk Jari : 8.000
Kaasitas RFID Card : 30.000
Kapasitas Transaksi : 200.000
Tombol Status : Clock-IN/ OUT, Break-OUT/ IN, Overtime-IN/ OUT
Komunikasi Data : TCP/ IP, USB Cable dan USB Flashdisk
Sumber Daya : DC 12V, 1A
Fasilitas Standard : Schedular Bell, Short Message, WorkCode
Fasilitas Tambahan : Self Attendance Log, Auto Switch Status, 9 DigitID
Fasilitas Khusus : RFID Reader, PhotoID, Webserver, CMOS Camera
Internal Battery : Li-Ion 2000mAh ( 4 Jam Kerja)
24
3.3.
3.4.
25
(Straigh Cable)
TCP/IP
Mikrokontroler
Fingertec AC 800
26
gambar 3.1 merupakan contoh dari diagram instalasi mesin fingertec. Gambar
di atas menjelaskan proses alur data yang akan di transmisikan sehingga
data tersebut dapat terbaca pada database komputer. Untuk menghubungkan
instrument dengan mikrokontroler digunakan kabel UTP dan RG 45,
kemudian port untuk kabel power di sambungkan ke catu daya. Selain itu dari
Port TCP/IP pada mikrokontroler juga disambungkan ke switch. Agar data dari
mesin fingertec dapat terbaca pada komputer maka harus dipastikan
komputer terhubung dengan jaringan komputer.
27
28
29
30
31
32
33
Speaker
34
Speaker
Papan Tombol
lampu LED
sensor sidik
jari
Pada gambar 3.9 merupakan gambar mesin absensi digital (fingertec) dan
menjelaskan beberapa menu yang terdapat pada mesin tersebut di antaranya
yaitu :
1. Layar LCD, dimana layar ini akan memperlihatkan sebuah perintah dan
status pembaca.
2. Lampu LED, lampu ini akan menyala merah atau hijau untuk
menentukan keberhasilan atau kegaalan identifikasi sidik jari.
3. Speaker, menunjukkan keberhasilan atau kegagalan identifikasi sidik
jari dengan suara alarm.
4. Sensor Sidik Jari, yaitu tempat untuk pengguna meletakkan sidik jari
pada saat pendaftaran.
5. Papan Tombol, terdiri dari tombol OK, tombol batal, tombol gulir atas
(check-in), tombol gulir bawah (check-out), tombol menu dan lain
sebagainya
Adanya mesin fingertec ini akan membuat para pegawai dan staf
Sekretariat DPRD Provinsi Banten tidak bisa menitip absen dan tidak
35
dapat memanipulasi jam kerja. Sehingga para pegawai akan lebih disiplin
dan bertanggung jawab dalam pekerjaannya masing-masing..
Seluruh pegawai dan staf DPRD Provinsi Banten di daftarkan sidik
jarinya dengan cara sebagai berikut :
1. Pada awalnya tekan tombol menu
2. Kemudian pilih atur pengguna dan klik OK
3. Pilih atur pengguna dan klik OK
4. Selanjutnya pilih daftar FP dan klik OK
5. Setelah itu akan muncul tulisan daftar baru lalu pilih OK
6. Masukkan ID Pengguna klik OK
7. Kemudian letakkan jari dengan titik tengah sidik jari tepat berada di
atas sensor, lakukan sebanyak tiga kali agar dapat terbaca oleh sensor
secara akurat
8. Kemudian akan muncul layar konfirmasi lalu klik OK.
Ada hal yang harus di perhatikan pada saat penggunaan fingertec ini
yaitu untuk mencapai hasil yang terbaik, maka pada saat pendaftaran sidik
jari dianjurkan untuk menggunakan jari telunjuk, karena pola sidik jari tidak
terlalu besar dan posisi jari dalam keadaan tegak. letakkan pusat sidik jari
tepat di tengah sensor dan jangan menekan sensor terlalu kuat. Pastikan jari
tidak dalam keadaan rusak, kotor ataupun basah, karena mesin fingertec
tidak dapat mengenali apabila pola sidik jari dalam keadaan tidak baik.
36
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan yang telah disusun dalam
penulisan laporan KKP, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Mesin sidik jari digital (fingertec) pada Sekretariat DPRD Provinsi
Banten di manfaatkan oleh pimpinan sebagai sarana pengawasan
serta kedisiplinan dan tanggung jawab terhadap kinerja pegawai dan
staf sekretariat.
2. Fungsi jaringan disini adalah sebagai penghubung antara hardware
dan software dan data akan langsung dapat dilihat pada komputer
yang telah terhubung jaringan dan terinstall software di ruangan yang
telah di tetapkan.
3. Data sidik jari dapat tersimpan langsung pada database komputer
melalui media transmisi berupa kabel UTP dan output dari mesin
absensi digital ini yaitu berupa laporan setiap bulannya yang telah
tersimpan di dalam terminal fingertec.
37
4.2 Saran
Saran penulis untuk agar system fingertec berjalan dengan baik dan lebih
optimal yaitu :
38
DAFTAR PUSTAKA
2. Buku Pedoman Penulisan Kuliah Kerja Praktek Program Studi Teknik Informatika,
UNSERA
3. http://dprd-bantenprov.go.id
4. http://www.setdprd.bantenprov.go.id