Anda di halaman 1dari 38

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam dunia informasi dan teknologi yang canggih seperti sekarang, para
ahli

teknologi

banyak

menciptakan

perangkat-perangkat

yang

dapat

membantu dan meringankan pekerjaan manusia terutama pada sebuah


kantor atau

instansi.

Seringkali

instansi

mempunyai

kendala

dalam

menangani kehadiran jam kerja pegawai atau staff pada instansi tersebut.
Sistem manual yang dahulu pernah di terapkan dengan penggunaan tanda
tangan pada setiap staff dengan mudah dimanipulasi, sehingga instansi tidak
bisa mengetahui dengan jelas jam kerja Staff-staff nya.
Seiring dengan perkembangan teknologi maka dilakukan pengembangan
berbagai aplikasi yang dapat merubah sistem kerja dari suatu instansi dengan
mengutamakan fleksibelitas serta mengandalkan sistem keamanan. Salah
satunya adalah pengguanaan mesin absensi sidik jari digital. Mesin absensi
tersebut tidak dapat berdiri sendiri melainkan harus terkoneksi dengan
sebuah

jaringan

komputer.

Fungsi

jaringan

disini

adalah

untuk

menghubungkan antara hardware dan software. Absensi sidik jari digital yang
digunakan berbasis IP yang bergantung pada sistem komputer. IP di atur
secara manual pada mesin absensi sidik jari digital dan pada saat
penginstalan software absensi tersebut. Seluruh data-data jam kerja PNS
maupun NonPNS dapat terbaca pada database komputer.

Sejak awal tahun 2008 Sekretariat DPRD Provinsi Banten telah


menerapkan penggunaan absensi sidik jari digital untuk memantau kehadiran
Pegawai atau staff Sekretariat. Diterapkannya pemakaian absensi sidik jari
digital maka diharapkan Pegawai akan lebih disiplin dan bertanggung jawab
atas pekerjaan.

1.2 Ruang Lingkup


Teknologi fingertec atau pengenalan sidik jari sudah banyak di terapkan
untuk berbagai keperluan perkantoran atau instansi terutama untuk
menunjang sistem kinerja yang lebih efektif, sehingga dapat meningkatkan
kedisiplinan pegawai khususnya pada Sekretariat DPRD Provinsi Banten.
Sistem ini di pilih karena sangat membantu dalam penanganan absen. Absen
manual yang pernah di jalankan di anggap tidak praktis dan sangat
merepotkan.
Dalam penulisan laporan kuliah kerja praktek ini dibatasi hanya pada
beberapa

hal

yang

berhubungan

dengan

mesin

absensi

sidik

jari

digital(fingertec) pada Sekretariat DPRD Provinsi Banten, yaitu proses


instalasi mesin dalam jaringan dan cara kerja mesin tersebut. Penulis juga
mengamati sampai sejauh mana manfaat mesin absensi sidik jari ini dalam
kedisiplinan dan tanggung jawab kinerja para pegawai pada instansi tersebut.

1.3 Tujuan
Tujuan dari Kuliah Kerja Praktek ini adalah :
1.
2.
3.
4.

Mengenali dan memahami peralatan yang digunakan


Mengenali mesin sidik jari digital (fingertec)
Mengenali jaringan yang ada di Sekretariat DPRD Provinsi Banten
Memahami cara installasi mesin sidik jari digital (fingertec)

1.4 Manfaat
Dengan adanya Kuliah Kerja Praktek di Sekretariat DPRD Provinsi
Banten, penulis banyak memperoleh manfaat diantaranya adalah
1. Mendapatkan ilmu pengetahuan tentang sistem kerja dari mesin
absensi sidik jari digital (fingertec).
2. Mendapatkan pembelajaran sekaligus modal untuk masa depan.
3. Memahami tentang dunia kerja dalam suatu instansi.

1.5 Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Kuliah Kerja Praktik (KKP) ini dilaksanakan selama 4 minggu terhitung
mulai 16 November sampai dengan 15 Desember 2014. Pelaksanaan KKP
dimulai dari pukul 08.00-15.00 WIB untuk setiap hari Senin sampai hari
Jumat. Kuliah Kerja Praktek ini dilaksanakan pada Bagian Umum Sekretariat
DPRD Provinsi Banten.
Table 1.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan KKP

Tempat Kkp

Mulai Kkp

Selesai Kkp

16 November

15 Desember

2014

2014

Sekretariat DPRD Provinsi Banten


Jl. Syeh Nawawi Albantani KP3B
Palima-Serang
Telp : (0254) 8480066
1. Web : http://dprd-bantenprov.go.id

1.6 Jadwal kegiatan


Adapun jadwal kegiatan yang penulis lakukan dalam Kuliah Kerja Praktek
dari tanggal 16 November 2014 sampai 15 Desember 2014 pada Sekretariat
DPRD Provinsi Banten dam secara umum kegiatan yang dilakukan selama
Kuliah Kerja Praktek adalah sebagai berikut :

Table 1.2 Daftar Kegiatan Kuliah Kerja Praktek (KKP)


Hari/

Waktu

Tanggal
Senin/16

08.00 15.00

Pengarahan dan pengenalan ruangan

nov 2014
Selasa/17

08.00 15.00

Memahami

nov 2014
Rabu/18

08.00 15.00

Sekretariat DPRD Provinsi Banten


Melihat keadaan jaringan di Sekretariat

nov 2014
Kamis/19

08.00 15.00

DPRD Provinsi Banten


Menerima pengarahan seputar Absensi

08.00 15.00

sidik jari digital (FIngertec)


Belajar referensi

nov 2014
Jumat/20

Uraian Kegiatan

Prosedur

yang

ada

di

nov 2014
Senin/23

08.00 15.00

Konsultasi

nov 2014
Selasa/24

08.00 15.00

lapangan serta belajar referensi


Belajar referensi Fingertec

nov 2014
Rabu/25

08.00 15.00

Mencari bahan untuk laporan KKP

nov 2014
Kamis/26

08.00 15.00

Belajar tentang jaringan peer to peer

nov 2014
Jumat/27

08.00 15.00

Belajar tentang jaringan

nov 2014
Senin/30

08.00 15.00

Menginstall

nov 2014
Selasa/1

08.00 15.00

fingertec
Izin

Des 2014
Rabu/2

08.00 15.00

Belajar tentang jaringan peer to peer

Des 2014
Kamis/3

08.00 15.00

Installasi fingertec

Des 2014
Jumat/4

08.00 15.00

Belajar sharing data

Des 2014
Senin/7

08.00 15.00

Belajar sharing data

Des 2014
Selasa/8

08.00 15.00

Mencari bahan referensi laporan KKP

Des 2014
Rabu/9

08.00 15.00

Membuat jam kerja karyawan pada

Des 2014
Kamis/10

08.00 15.00

aplikasi Fingertec
Membuat jam kerja karyawan pada

Des 2014
Jumat/11

08.00 15.00

aplikasi Fingertec
Mencari bahan referensi laporan KKP

Des 2014
Senin/14

08.00 15.00

Mengumpulkan data berupa Printscreen

Des 2014

dengan

aplikasi

pembimbing

absensi

untuk pembuatan laporan KKP

digital

Selasa/15

08.00 15.00

Mencari bahan referensi laporan KKP

Des 2014

BAB II
TINJAUAN UMUM

2.1 Sejarah Singkat


DPRD

Provinsi

Banten

dibentuk

sebagai

konsekuensi

dari

pembentukan Provinsi Banten berdasarkan Undang-undang No 23 Tahun


2000 untuk menjadi mitra kerja Pemerintah Provinsi Banten yang sudah
terbentuk. Berbeda dengan provinsi provinsi lainnya yang dibentuk melalui
Panwaslak di daerah, maka pembentukan DPRD Banten sesuai Kepres 06
2001 /dan Permendagri No.12/2000 yang dibentuk melalui melalui sebuah
panitia Pemilihan Keanggotaan ( PPK ).Panitia ini disusun Ti Tujuh yang
diketuai DRS.Adhi Pranoto, Kepala Badan Kesbang Provinsi Banten dengan
Wakil Ketua Kepala Biro ( Karo ) Pemerintahan M.Rifai dan lima Anggota
yaitu Kepala Badan Pengawas Pemda Banten Haeron Muksin, Karo Hukum
Saepudin, dan Sibli Sarjaya, seorang akademis.Selanjutnya Jai dari MUI dan
Agus Najilah dari kalangan LSM.Dari Hasil kerja tim ini kemudian keluar lima
orang tokoh masyarakaat yang dianggap mampu mengembang tugas PPK
yaitu Hasan Alidrus ( Ketua ), Adiwarman S.H ( Wakil ketua ) dan tiga anggota
yaitu Hidayat Laksana, KH.Syamum Abduh dan Prof.H.M.Tihami, M.A.

Pada pertemuan antara PPK DPRD dan utusan parpol serta Panwas pada 17
April 2001 menetapkan jumlah kusri DPRD Provinsi Banten sebanyak 75
kursi, terbagi atas delapan kursi untuk Fraksi TNI/Polri dan 67 kursi dibagi 14
partai pemenang pemilu.Ke-14 Partai Pemenang itu yaitu 24 Kursi untuk
PDIP-P, 12 Kursi untuk Golkar, kemudian PPP sebanyak 12 Kursi, PAN 5
Kursi, PKB 3 Kursi, PBB 2 Kursi Partai Keasdilan ( PK ) 2 Kursi.Sementara 7
Partai lainnya yaitu PNU, PKP, Partai Persatuan, PSII,PPI, Masyumi, Partai
Daulat Rakyat dan PDI, masing masing mendapat 1 kursi.
Pertemuan tesebut juga menetapkan perolehan kursi untuk setiap kabupaten
dan kota se-Provinsi Banten. Untuk Kota Tangerang 12 kursi, Kabupaten
Tangerang 22 Kursi, kabupaten Serang 13 kursi, Kabupaten Lebak 9 kursi,
Kabupaten Pandeglang 8 kursi dan kota Cilegon 3 kursi.Dari 67 kursi dari
parpol ada 16 kursi yang diperuntukan bagi anggota DPRD Jawa Barat dari
daerah pemilihan Banten yaitu PDIP-P 7 orang, Golkar 2 orang, PPP 4 orang,
PAN 1 orang, PBB 1 kursi dan PPII serta Masyumi masing masing 1 kursi.
Kerena masih ada beberapa parpol yang belum sependapat tentang susunan
DCTP tersebut, maka proses Pengesahan oelh Mendagri dilakukan secara
bertahap dalam tiga gelombang.Pelantikan pertama pada 6 Juli 2002 diikuti
oelh 58 orang dari 45 yang sudah disetujui oleh Mendagri, sementara yang
berhalangan hadir dilantik pada gelombang berikutnya.Pelantikan Kedua
pada 16 Juli 2002 diikuti 20 orang terdiri atas 12 pindahan anggota Dewan
dari DPRD Jawa Barat dan 8 calon yang telah disetujui Mendagri melalui
rekomenasi Komisi Pemilihan Umum ( KPU ). Seharusnya 21 orang yang
akan diambil sumpahnya nmum satu calon dari Partai Bulan Bintang yaitu
H.Deddy Rahman ternyata tidak hadir.Pelantikan Terakhir pada bulan Agustus

2001 diikutioelh Sembilan orang sehingga masih ada satu parpol yang belum
mempunyai kursi yaitu Partai Persatuan.Pada rapat Paripurna DPRd Banten
yang dipimpin ketua sementara Muslim Jamaludin pada 6 Agustus 2001
diSerang menetapkan Tata Tertib Dewan dan 6 Fraksi yaitu PDI-P, Golkar,
PPP, Amanat Bintang Keadilan, Al Bantani dan TNI/ Polri.
Tiga fraksi merupakan fraksi bulat atau hanya satu partai yaitu PDIP-P 24
kursi, Golkar 12 kursi, dan PPP 12 kursi, sementara 2 fraksi merupakan
gabungan yaitu Amanat Bintang dan Keadilan dengan 9 kursi merupakan
gabungan PAN, PBB dan PK.sementara Fraksi Albantani dengan Sepuluh
kursi yang merupakan gabungan dari PKB,PKP, PP,PPII, Masyumi, PNU,
PDR dan PSII.
Fraksi PDI-P perjuangan dipimpin ketua Drs .Dharmono K Lawi dan sekretaris
Iwan Rosadi SH.Fraksi PPP dipimpin Ketua H.Odih Chudori dan sekretaris
H.Syafrudin, kemudian fraksi Golkat dipimpin Ady Surya Dharma, SE dengan
sekretaris H.Makmud Soefil, Fraksi Amanat Bintang Keadilan dipimpin Ketua
Ahmad Firdaus, S.Ag dengan sekretaris DRS.A Bueti Nasir, sementara Fraksi
Al Bantani dipimpin ketua Hj.Ratu Jaja Faija dari PKB dengan sekretaris
Irsyad dari PDI.

Kemudian pada 8 Agustus 2002, Dharmono K Lawi dari PDI-Perjuangan


terpilih menjasi Ketua DPRD Banten Pertama.Dia mengumpulkan 31 Suara
menyisihkan 3 calon lainnya yaitu Muslim Jamaludin darip Partai Golkar,
Kol.inf.Rochman dan H.Mufrodi Muchsin dari PPP.Pada siding Paripurna
DPRD Banten 3 calon lainnya ditetapkan sebagai Wakil Ketua DPRD Banten.

2.2 Struktur Organisasi

SEKRETARIS
DPRD

KELOMPOK
JABATAN

KEPALA BAGIAN
HUKUM

KEPALA BAGIAN
PERSIDANGAN

KEPALA BAGIAN
KEUANGAN

KEPALA SUB
BAGIAN KAJIAN
HUKUM &
TENAGA AHLI

KEPALA SUB
BAGIAN TATA
USAHA PIMPINAN

KEPALA SUB
BAGIAN
PERENCANAAN

KEPALA SUB
BAGIAN
PENYUSUNAN
PRODUK HUKUM

KEPALA SUB
BAGIAN ALAT
KELENGKAPAN
DPRD

KEPALA SUB
BAGIAN
VERIFIKASI &
PEMBUKUAN

KEPALA SUB
BAGIAN
DOKUMENTASI &
INFORMASI

KEPALA SUB
BAGIAN RAPAT &
RISALAH

KEPALA SUB
BAGIAN
PEMBENDAHARA
AN

KEPALA BAGIAN
UMUM

KEPALA BAGIAN
HUMAS &
PROTOKOL

KEPALA SUB
BAGIAN TATA
USAHA

KEPALA SUB
BAGIAN
PROTOKOL

KEPALA SUB
BAGIAN
PERLENGKAPAN

KEPALA SUB
BAGIAN
INFORMASI &
PUBLIKASI

KEPALA SUB
BAGIAN RUMAH
TANGGA

Gambar 2.1
Struktur Organisasi Sekretariat DPRD Provinsi Banten

KEPALA SUB
BAGIAN ASPIRASI
MASYARAKAT

10

2.3 Tugas dan Wewenang


A. Bagian Hukum
1. Sub-Bagian Kajian Hukum dan Tenaga Ahli
1.
Sub-Bagian Kajian Hukum dan Tenaga Ahli
mempunyai

tugas

pokok

memberikan

pengumpulan

membantu
bahan

Kepala

kajian

Bagian

hukum,

Hukum

pelaksanaan

pengawasan Perda dan APBD dan rekuitmen Tenaga Ahli/Kelompok


Pakar;
2.

Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana


dimaksud pada ayat (1), Sub-Bagian Kajian Hukum mempunyai
uraian tugas sebagai berikut :
a. menyusun rencana kerja Sub Bagian Hukum dan Tenaga Ahli;
b. melaksanakan pengumpulan bahan kajian hukum;
c. menyelenggarakan rekuitmen Tenaga Ahli/Kelompok Pakar;
d. melaksanakan kegiatan pengumpulan bahan pelaksanaan

pengawasan Perda dan APBD;


e. melaksanakan penyusunan laporan tugas dan fungsinya;dan
f. melaksanakan tugas lain sesuai dengan fungsi dan tugasnya
2. Sub-Bagian Perencanaan Produk Hukum
1. Sub-Bagian Perancangan Produk Hukum mempunyai tugas pokok
membantu Kepala Bagian Hukum menyelenggarakan pengumpulan
dan pengolahan bahan untuk perancangan produk hukum.
2. Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Sub-Bagian Perancangan Produk Hukum mempunyai tugas :
a.
menyusun
rencana
kerja
Sub-Bagian
Perancangan Prodak Hukum;
b. melaksanakan penyiapan dan pengolahan bahan produk hukum
DPRD dan Sekretariat DPRD;
c.
melaksanakan penyiapan referensi hukum yang
d.

diperlukan dalam kegiatan penyusunan produk hukum;


melaksanakan fasilitasi proses pengangkatan
dan pemberhentian Anggota DPRD;

11

e. melaksanakan penyusunan laporan tugas dan fungsinya;dan


f.
melaksanakan tugas lain sesuai tugas dan
fungsinya.
3. Sub-Bagian Dokumentasi dan Informasi Hukum
1. Sub-Bagian Dokumentasi dan Informasi Hukum mempunyai tugas
pokok membantu Kepala Bagian Hukum menyelenggarakan
pengumpulan dan pengolahan bahan untuk dokumentasi dan
informasi produk hukum.
2. Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), Sub-Bagian Dokumentasi dan Informasi Hukum mempunyai
tugas sebagai berikut :
a. menyusun rencana kerja Sub-Bagian Dokumentasi dan
Informasi Hukum;
b. melaksanakan

perhimpunan,

penyusunan

dan

pendokumentasian seluruh produk hukum dan peraturan


Perundang-undangan;
c. melaksanakan fasilitasi kegiatan sosialisasi produk hukum
DPRD;
d. melaksanakan

penyelenggaraan

Perpustakaan

untuk

mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD dan


Sekretariat DPRD;
e. melaksanakan penyusunan laporan tugas dan fungsinya;dan
f. melaksanakan tugas lain sesuai tugas dan fungsinya.

B. Bagian Persidangan
1. Sub-Bagian Tata Usaha Pimpinan
1. Tata Usaha Pimpinan mempunyai tugas pokok membantu Kepala
Bagian Persidangan dalam memberikan layanan dan memfasilitasi
Kegiatan Pimpinan DPRD.

12

2. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat


(1), Kepala Sub-Bagian Tata Usaha Pimpinan mempunyai tugas
sebagai berikut :
a. menyusun rencana kerja Sub-Bagian;
b. melaksanakan penghimpunan, penyusunan dan pengolahan
bahan informasi kegiatan Pimpinan DPRD;
c. melaksanakan koordinasi jadwal kegiatan Pimpinan DPRD;
d. melaksanakan pengumpulan dan penyaringan data Kegiatan
Pimpinan DPRD;
e. melaksanaakan penyiapan, penyajian layanan kegiatan Pimpinan
DPRD;
f. melaksanakan

fasilitas

kegiatan

Pimpinan

DPRD

dalam

menerima dan penyampaian aspirasi masyarakat;


g. melaksanakan koordinasi kegiatan Pimpinan DPRD dalam
menerima dan Penyampaian Aspirasi Masyarakat dengan sub
bagian Aspirasi Masyarakat ;
h. melaksanakan pembuatan laporan tugas dan fungsinya;
i. melaksanakan tugas lain sesuai tugas dan fungsinya.
2. Sub-Bagian Rapat dan Risalah
1. Sub-Bagian Rapat dan Risalah mempunyai tugas pokok membantu
Kepala Bagian Persidangan dalam memberikan layanan dan
memfasilitasi penyelenggaraan rapat-rapat di dalam dan luar gedung
serta penyusunan dan pembuatan risalah rapat-rapat DPRD.
2. Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud, Kepala SubBagian Rapat dan Risalah mempunyai rincian tugas sebagai berikut
a. menyusun rencana Sub Bagian;
b. melaksanakan penyiapan bahan pelaksanaan rapat-rapat
DPRD;
c. melaksanakan penyiapan sarana dan layanan rapat-rapat
d.

DPRD baik didalam maupun luar gedung ;


menyusun dan membuat notulensi atau catatan rapat-rapat
DPRD;

13

e.

melaksanakan pengumpulan serta pengolahan hasil rapat

DPRD;
f.
melaksanakan penyusunan dan pembuatan risalah rapat-rapat;
g. melaksanakan pembuatan laporan tugas dan fungsinya;
h. melaksanakan tugas lain sesuai tugas dan fungsinya.

3.

Sub-Bagian Alat Kelengkapan DPRD


1. Sub-Bagian Alat Kelengkapan DPRD mempunyai tugas pokok
membantu Kepala Bagian Persidangan dalam memberikan layanan
dan memfasilitasi penyelenggaraan alat Kelengkapan DPRD.
2. Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Kepala Sub-Bagian Alat kelengkapan DPRD mempunyai tugas
sebagai berikut :
a. menyusun rencana kerja Sub-Bagian;
b. melaksanakan penyusunan jadwal dan koordinasi kegiatan Alat
c.

Kelengkapan DPRD;
melaksanakan fasilitasi

pelayanan

Kelengkapan DPRD;
d. melaksanakan penyiapan

sarana

kebutuhan
dan

kerja

kegiatan

Alat
Alat

e.

Kelengkapan DPRD;
melaksanakan pengumpulan, penyusunan dan pengolahan hasil

f.
g.

kegiatan Alat Kelengkapan DPRD;


melaksanakan pembuatan laporan tugas dan fungsinya;
melaksanakan tugas lain sesuai tugas dan fungsinya.

C. Bagian Keuangan
1. Sub-Bagian Perencanaan
1. Sub-Bagian Perencanaan mempunyai tugas pokok membantu
Kepala Bagian Keuangan dalam melaksanakan Perencanaan
penyusunan program dan Anggaran.

14

2. Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1),


Sub-Bagian Perencanaan mempunyai uraian tugas sebagai berikut :
a.
Menyusun Dokumen Rencana Kerja Sub
Bagian;
b.

Melaksanakan Persiapan, Penyusunan Dan

c.

Evaluasi Dokumen Rencana Kerja DPRD dan Sekretariat DPRD;


Melaksanakan Persiapan Usulan Program

dan Kegiatan dan Anggaran;


d.
Melaksanakan Pengendalian, Penyusunan
e.

dan Persiapan Laporan Bulanan, Triwulan dan Semester;


Melaksanakan
Koordinasi
Kegiatan
Penyusunan APBD dan Perubahan APBD DPRD dan Sekretariat
DPRD;

f.

Melaksanakan Penyusunan dan Persiapan

Dokumen Evaluasi Program, Kegiatan dan Anggaran;


g.
Melaksanakan Penyiapan, Penyusunan dan
h.

Koordinasi Kegiatan Laporan Tugas dan Fungsi;


Melaksanakan Tugas Lain Sesuai Tugas

dan Fungsinya.
2. Sub-Bagian Verifikasi dan Pembukuan
1. Sub-Bagian Verifikasi dan Pembukuan mempunyai tugas pokok
membantu Kepala Bagian Keuangan dalam melaksanakan verifikasi
2.

dan pembukuan.
Kepala Sub-Bagian Verifikasi dan Pembukuan mempunyai tugas
sebagai berikut :
a.
b.
c.

Menyusun rencana kerja Sub-Bagian;


Melaksanakan
dan
mengendalikan

administrasi Umum Keuangan;


Melaksanakan pemeriksaan, penelaahan

dan pengujian administrasi tanda bukti pembayaran;


d.
Melaksanakan pelayanan dan

fasilitasi

bahan kajian kebijakan administrasi verifikasi dan pembukuan;

15

e.

Melaksanakan pembuatan laporan tugas


dan fungsinya;

f.

Melaksanakan tugas lain sesuai tugas dan


fungsinya.

D. Bagian Umum
1. Sub-Bagian Tata Usaha dan Kepegawaian
1. Sub-Bagian Tata Usaha dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok
membantu

Kepala

Bagian

Umum

dalam

melaksanakan

ketatausahaan dan pengolahan data serta melakukan administarasi


kepegawaian.
2. Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana pada ayat (1), Sub-Bagian
Tata Usaha dan Kepegawaian mempunyai tugas sebagai berikut :
a. menyusun rencana kerja Sub-Bagian;
b. melaksanakan penyiapan bahan penataan dan pelayanan
c.

kearsipan;
melaksanakan penyiapan bahan administrasi kepegawaian
meliputi

pembinaan

disiplin,

penyusunan

Daftar

Urut

Ke

pangkatan (DUK), kenaikan pangkat, penyelesaian gaji berkala,


d.

bezeting formasi dan urusan kepegawaian lainnya;


melaksanakan peningkatan kapasitas aparatur Sekretariat
DPRD

seperti

pengiriman

dan

penyelenggaraan

pelatihan/bimbingan teknis, seminar, workshop dan lokakarya.


e. melaksanakan kegiatan ekspedisi pengiriman surat;
f.
melaksanakan pengolahan, penyajian dan fasilitasi layanan data
g.

pegawai Sekretariat DPRD;


melaksanakan penyiapan dan koordinasi layanan kesejahteraan

pegawai, poliklinik, koperasi, dan sebagainya;


h. melaksanakan penyiapan bahan layanan
perkantoran;

administrasi

16

i.

melaksanakan penyiapan dan fasilitasi kegiatan olah raga,

kesenian, kerohanian dan rekreasi;


j.
melaksanakan pembuatan laporan tugas dan fungsinya;
k. melaksanakan tugas lain seusai tugas fungsinya.

2.4 Kedudukan
DPRD

merupakan

Lembaga

Perwakilan

Rakyat

Daerah

yang

berkedudukan sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah.


Sebagai representasi rakyat,

DPRD mempunyai fungsi legislasi,

anggaran dan pengawasan.


DPRD mempunyai tugas dan wewenang :
1. Membentuk Perda bersama Gubernur
2. Membahas dan memberikan persetujuan Raperda mengenai APBD
yang diajukan Gubernur
3. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan Perda dan APBD
4. Mengusulkan pengangkatan dan/atau pemberhentian Gubernur
dan/atau Wakil Gubernur kepada Presiden melalui Menteri Dalam
Negeri untuk mendapatkan pengesahan pengangkatan dan/atau
pemberhentiannya
5. Memilih Wakil Gubernur dalam hal terjadi kekosongan jabatan Wakil
Gubernur
6. Memberikan

pendapat dan

pertimbangan

kepada

Pemerintah

Provinsi terhadap rencana perjanjian internasional di daerah


7. Memberikan persetujuan atas rencana kerja sama internasional
yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Provinsi

17

8. Meminta laporan keterangan pertanggungjawaban Gubernur dalam


penyelenggaraan pemerintahan daerah
9. Memberikan persetujuan terhadap rencana kerjasama dengan
daerah lain atau dengan pihak ketiga yang membebani masyarakat
dan daerah
10. Mengupayakan terlaksananya kewajiban daerah sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan
11. Melaksanakan tugas dan wewenang lain berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan
DPRD mempunyai hak interpelasi, angket dan menyatakan pendapat
sedangkan anggota DPRD mempunyai hak mengajukan Raperda,
mengajukan pertanyaan, menyampaikan usul dan pendapat, memimilih
dan dipilih, membela diri, imunitas, mengikuti orientasi dan pendalaman
tugas, hak protokoler, keuangan dan administratif serta mempunyai
ruang kerja.
Pimpinan dan anggota DPRD memperoleh kedudukan protokol dalam
acara resmi dan mendapat penghormatan sesuai dengan penghormatan
kepada pejabat pemerintah

2.5 Visi dan Misi Sekretariat DPRD Provinsi Banten


A. VISI
Pembangunan Daerah sebagaimana dituangkan dalam dokumen
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi
Banten periode 2012-2017 dititik beratkan pada 3 (tiga) aspek yaitu
1)Aspek Pelayanan Umum, 2)Aspek Kesejahteraan Masyarakat, dan 3)
Aspek Daya Saing Daerah.

18

Sekretariat

DPRD

sebagai

perangkat

daerah

Provinsi

Banten

merupakan salah satu pelaku pembangunan yang diharapkan mampu


memberikan kontribusi nyata dalam pencapaian harapan terhadap
terwujudnya

BERSATU

MEWUJUDKAN

BANTEN

SEJAHTERA

BERLANDASKAN IMAN DAN TAQWA. Harapan tersebut merupakan


puncak ukuran keberhasilan yang dicita-citakan dalam penyelenggaraan
pembangunan jangka menengah Provinsi Banten pada periode 20122017. Maju dan mandiri diantaranya ditekankan pada meningkatnya
keberdayaan pemerintah daerah, yang dalam penafsirannya diantaranya
dapat artikan sebagai harapan terhadap semakin meningkatnya
kemampuan pelayanan pemerintah daerah pada seluruh lini yang
mendukung kelancaran dan keberhasilan dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan.
Sekretariat DPRD Provinsi Banten dituntut untuk mampu mendukung
Visi

Pembangunan

Banten

2012-2017,

melalui

penetapan

visi

kelembagaan sebagai ukuran keberhasilan (keadaan) yang diinginkan


pada akhir periode perencanaan, yang sejalan dengan isu strategis yang
dihadapi, dan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, yaitu dukungan
terhadap pelaksanaan wewenang dan fungsi DPRD Provinsi Banten.
Sekretariat DPRD Provinsi Banten menetapkan Visi 2012-2017 sebagai
keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan, yaitu:
TERWUJUDNYA DUKUNGAN YANG OPTIMAL TERHADAP
PELAKSANAAN TUGAS, FUNGSI DAN WEWENANG DPRD
PROVINSI BANTEN

19

Berdasarkan pernyataan Visi Sekretariat DPRD Provinsi Banten 20122017

tersebut,

puncak

ukuran

keberhasilan

yang

dicita-citakan

ditekankan
pada terwujudnya pelayanan prima (prime services). Prima (prime)
menurut The Meriem Webster Dictionary adalah standing first as in time,
rank, significance, or quality. Berdasarkan sumber tersebut, prima yang
menjadi ukuran keberhasilan dalam hal ini lebih mengarah pada definisi
standing first in quality and significance, sehingga kriteria pelayanan
prima dalam visi Sekretariat DPRD Provinsi Banten adalah :
1. Pelayanan yang berkualitas, yaitu pelayanan yang didasarkan atas
standarisasi pelayanan minimal dari DPRD Provinsi Banten dan/atau
dari organisasi profesi tertentu. Prinsip-prinsip pelayanan yang
berkualitas meliputi :
1. Tanggap, mencerminkan pelayanan yang bersifat 2 (dua) arah
dengan

tidak

bertumpu

terhadap

sesuatu

yang

diminta/dibutuhkan (demand) langsung oleh Anggota DPRD atau


Alat Kelengkapan DPRD, tetapi lebih kepada layanan yang
berorientasi pada sesuatu yang dapat menginisiasi DPRD
Provinsi Banten dan dianggap perlu untuk diprioritaskan oleh
DPRD;
2. Tepat, menggambarkan

kesesuaian

waktu

dan

kebenaran

informasi atau aspirasi yang disampaikan baik ke dalam maupun


keluar pada lembaga legislatif dari maupun kepada pihak
eksekutif dan masyarakat luas;

20

3. Proporsional, keseimbangan antara permintaan dengan pemberian


layanan,

serta

jenis

layanan

dengan

fungsi-fungsi

yang

diselenggarakan DPRD Provinsi Banten.


2. Pelayanan yang berarti, yaitu pelayanan yang didasarkan pada
kebutuhan pelaksanaan tugas, fungsi dan kewenangan DPRD
Provinsi Banten. Terdapat 3 (tiga) fungsi dasar DPRD yaitu
Anggaran, Legislasi dan Pengawasan. Oleh karena itu, pelayanan
harus dapat mengakomodir seluruh fungsi dasar DPRD Provinsi
Banten, sehingga pelayanan yang diberikan mampu memberikan
dampak secara signifikan terhadap terpenuhinya amanat rakyat
melalui pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD Provinsi Banten.

B. MISI
Sesuai dengan harapan Terwujudnya Dukungan Optimal Terhadap
Pelaksanaan Tugas, Fungsi dan Wewenang DPRD Provinsi Banten,
maka ditetapkan Misi Sekretariat DPRD Provinsi Banten periode 20122017 sebagai upaya untuk mewujudkan visi, sebagai berikut :
1.

MENYUSUN

RENCANA

KERJA

DPRD

DAN

SEKRETARIAT DPRD;
2.
MENYELENGGARAKAN TUGAS ADMINISTRASI DAN
PENGELOLA KEUANGAN YANG AKUNTABEL;

21

3. MENYIAPKAN APARATUR, SARANA DAN PRASARANA DALAM


RANGKA MENUNJANG KELANCARAN TUGAS, POKOK DAN
FUNGSI DPRD;
4. MEMFASILITASI

TUGAS,

FUNGSI

DAN

WEWENANG

ALAT

KELENGKAPAN DPRD DAN RAPAT-RAPAT DPRD;


5. MEMFASILITASI KAJIAN DAN PENYUSUNAN PRODUK HUKUM
DPRD;
6. MENYEDIAKAN DATA INFORMASI DAN SOSIALISASI KEGIATAN
DPRD DAN SEKRETARIAT DPRD.

BAB III
HASIL PELAKSANAAN KKP

3.1. Spesifikasi Peralatan Yang Digunakan


A. Personal Komputer
Processor
: Intel(R) Core(TM) i3-2120 CPU @ 3.30GHz
(4CPUs),~3.3GHz
Memory
: 4 GB
DirectX Version
: DirectX 11
Operating System
: Windows 7 Ultimate 64-bit (6.1, Build 7600)
keyboar
: Logitech K120
Mouse
: Logitech B100
Speaker
: Altec Lansing
Printer
: Epson L800

22

B. Swirch/Hub
D-LINK DES-1210-52
Ports

48 10/100Base-TX Ethernet ports


2 Combo 10/100/1000Base-T/SFP Gigabit Uplinks
2 Gigabit copper ports

Media interfaces : Auto MDI/MDIX adjustment for all twisted-pair ports


Manageable

Power Supply

Yes

Web-based GUI

SmartConsole utility

Command Line Interface (CLI) through Telnet

Supports D-View SNMP network management

: 100 to 240 VAC 50/60Hz internal universal power


Supply

C. Kabel Unshielded Twisted Pair (UTP)


Kabel yang digunakan dalam suatu jaringan komputer LAN. Kabel jenis ini
merupakan kabel yang paling umum digunakan serta sederhana dalam
proses instalasi.

23

Gambar 3.1 Kabel UTP


Kabel UTP terdiri dari 8 buah kabel halus yang saling melilit sehingga menjadi
4 pasang. Dimana keempat pasang kabel tersebut dapat di kategorikan
sebagai berikut :
a. Pasangan kabel yang berwarna hijau dengan putih lease hijau.
b. Pasangan kabel yang berwarna orange dengan putih lease orange.
c. Pasangan kabel yang berwarna biru dengan putih lease biru, dan
d. Pasangan kabel yang berwarna coklat dengan putih lease coklat.

3.2.

Fingertec AC800
Sensor : Green Crystal CMOS Sensor + Membrane Anti Gores
Layar Tampilan : 3.5 " TFT LCD Warna ( lebih luas)
Metode Identifikasi : Fingerprint, ID+ Password, RFID Card
Waktu Identifikasi : Kurang 1 detik
Kapasitas Sidk Jari : 8.000
Kaasitas RFID Card : 30.000
Kapasitas Transaksi : 200.000
Tombol Status : Clock-IN/ OUT, Break-OUT/ IN, Overtime-IN/ OUT
Komunikasi Data : TCP/ IP, USB Cable dan USB Flashdisk
Sumber Daya : DC 12V, 1A
Fasilitas Standard : Schedular Bell, Short Message, WorkCode
Fasilitas Tambahan : Self Attendance Log, Auto Switch Status, 9 DigitID
Fasilitas Khusus : RFID Reader, PhotoID, Webserver, CMOS Camera
Internal Battery : Li-Ion 2000mAh ( 4 Jam Kerja)

24

3.3.

Jaringan Komputer di Sekretariat DPRD Provinsi Banten


Untuk lebih memudahkan dalam pekerjaan maka komputerisasi di

Sekretariat DPRD Provinsi Banten dihubungkan dengan suatu jaringan lokal


atau biasa disebut dengan LAN (local area network). Jaringan ini
menghubungkan semua komputer yang ada dilingkungan Sekretariat DPRD
Provinsi Banten menjadi satu kesatuan dalam satu wilayah, sistem operasi
jaringan yang dipakai adalah client-server alasan ini disebabkan karena
jaringan di Sekretariat DPRD Provinsi Banten merupakan jaringan yang
mempunyai wilayah jangkauan cukup besar dengan kebutuhan-kebutuhan
besar sehinggga dibutuhkan system distribusi jaringan yang benar-benar
kuat, aman, cepat dan tingkat kesalahan yang relative kecil. Banyaknya
komputer yang akan terhubung menjadi alasan penting dalam penggunaan
client-server di Sekretariat DPRD Provinsi Banten ini.
Jaringan komputer di Sekretariat DPRD Provinsi Banten tidak hanya
terhubung dalam wilayah local saja, untuk mencapai tujuan yang lebih baik
dengan dunia luar maka Sekretariat DPRD Provinsi Banten menghubungkan
system jaringan komputernya hingga ke wilayah global (internet).
Topologi jaringan yang digunakan Sekretariat DPRD Provinsi Banten
adalah topologi star (bintang), karena setiap komputer client terhubung
langsung dengan server menggunakan Hub, dimana HUB tersebut berfungsi
sebagai konsentrator antara server dan workstation

3.4.

Perancangan dan Installasi Mesin Fingertec

25

Sebelum melakukan instalasi, maka terlebih dahulu menentukan


dimana nantinya mesin fingertec ini akan di pasang pada instansi tersebut.
Diperlukan tempat yang strategis serta jarak jangkau yang tidak terlalu jauh
bagi para pegawai dan staf sehingga mereka tidak terlalu banyak
menghabiskan waktu dalam melakukuan absensi. Selanjutnya pastikan alat
tersebut telah terkoneksi dengan baik dan selanjutnya melakukuan instalasi
software dari hardware tersebut.
Perancangan instalasi mesin fingertec pada Sekretariat DPRD Provinsi
Banten ini adalah dimana koneksi dari fingertec langsung menuju ke
komputer yang telah memiliki IP address dan yang telah terinstall software
dari mesin tersebut. Data sidik jari dapat langsung tersimpan pada database
komputer melalui media transmisi yaitu berupa kabel UTP.
Sistem Network

(Straigh Cable)

TCP/IP

Mikrokontroler

Fingertec AC 800

Gambar 3.1 contoh diagram instalasi fingertec

26

gambar 3.1 merupakan contoh dari diagram instalasi mesin fingertec. Gambar
di atas menjelaskan proses alur data yang akan di transmisikan sehingga
data tersebut dapat terbaca pada database komputer. Untuk menghubungkan
instrument dengan mikrokontroler digunakan kabel UTP dan RG 45,
kemudian port untuk kabel power di sambungkan ke catu daya. Selain itu dari
Port TCP/IP pada mikrokontroler juga disambungkan ke switch. Agar data dari
mesin fingertec dapat terbaca pada komputer maka harus dipastikan
komputer terhubung dengan jaringan komputer.

Berikut ini merupakan langkah-langkah proses instalasi software fingertec :


1. Sebagai langkah awal klik icon aplikasi dari software fingertec, maka
akan muncul seperti gambar dibawah ini. Dimana langkah ini
memerintahkan untuk menutup aplikasi lain yang sedang berjalan
sehingga pada saat penginstalan dapat berjalan dengan baik, dan klik
next untuk langkah yang selanjutnya.

27

Gambar 3.3 Perintah Menutup Aplikasi

2. Selanjutnya akan muncul perintah yang menjelaskan tentang lisensi


yang telah di tetapkan oleh pemilik dari software tersebut dan klik I
accept sebagai tanda bahwa kita menyetujuinya.

Gambar 3.4 Perintah Menyetujui Lisensi

28

3. Selanjutnya akan muncul sebuah pilihan untuk menyimpan file dari


instalasi ini dan kemudian klik next.

Gambar 3.5 Pilihan Untuk Menyimpan File

29

4. Selanjutnya akan muncul perintah untuk menginstalasi, klik install


untuk memulai proses instalasi.

30

Gambar 3.6 Perintah Untuk Memulai Install

5. Kemudian akan muncul seperti di bawah ini, yang menandakan


instalasi sedang berjalan.

31

Gambar 3.7 Proses Instalasi Sedang Berjalan

6. Setelah proses instalasi selesai, maka akan muncul pemberitahuan


yang menandakan bahwa proses instalasi telah selesai dan aplikasi
siap untuk digunakan.

32

Gambar 3.8 Instalasi Telah Selesai

7. Kemudian akan muncul tampilan seperti di bawah ini. Dimana dari


tampilan tersebut dapat dilihat alamat IP dan IP ini dapat di sett secara
manual dengan syarat harus sesuai dengan IP pada mesin fingertec
yang digunakan.

33

Gambar 3.9 Pengaturan IP


3.5.

Penggunaan dan Pemanfaatan Fingertec


Penggunaan fingertec type AC 800 merupakan suatu pilihan yang

sangat mendukung proses kinerja pada suatu instansi khususnya pada


Sekretariat DPRD Provinsi Banten dikarenakan memiliki tampilan dan
spesifikasi yang memadai. Fingertec yang merupakan sebuah mesin
absensi digital yang dapat membaca sidik jari untuk menginput data para
pegawai dan staf memiliki kapasitas pengguna sebanyak 1500 sidik jari
dan memungkinkan pendaftaran hingga 10 jari untuk setiap pengguna
serta memiliki kapasitas transaksi sebanyak 30000 kali transaksi. Namun
kapasitas transaksi tidak akan mencapai 30000 kali, karena setiap harinya
secara otomatis software akan mendownload ulang dan tentunya alat pun
masih dapat digunakan tanpa harus membeli yang baru. Sebagai
teknologi yang memanfaatkan jaringan LAN (local area network), fingertec
yang digunakan di hubungkan dengan jaringan sehingga antara hardware
dan software akan terhubung dan akan menjalin komunikasi data saja
yaitu berupa data dari fingertec yang kemudian diteruskan pada komputer.
Berikut merupakan gambar dari mesin fingertec type AC 800

Tampilan layar LCD

Speaker

34
Speaker

Papan Tombol

lampu LED

sensor sidik
jari

Gambar 3.10 Fingertec AC 800

Pada gambar 3.9 merupakan gambar mesin absensi digital (fingertec) dan
menjelaskan beberapa menu yang terdapat pada mesin tersebut di antaranya
yaitu :
1. Layar LCD, dimana layar ini akan memperlihatkan sebuah perintah dan
status pembaca.
2. Lampu LED, lampu ini akan menyala merah atau hijau untuk
menentukan keberhasilan atau kegaalan identifikasi sidik jari.
3. Speaker, menunjukkan keberhasilan atau kegagalan identifikasi sidik
jari dengan suara alarm.
4. Sensor Sidik Jari, yaitu tempat untuk pengguna meletakkan sidik jari
pada saat pendaftaran.
5. Papan Tombol, terdiri dari tombol OK, tombol batal, tombol gulir atas
(check-in), tombol gulir bawah (check-out), tombol menu dan lain
sebagainya
Adanya mesin fingertec ini akan membuat para pegawai dan staf
Sekretariat DPRD Provinsi Banten tidak bisa menitip absen dan tidak

35

dapat memanipulasi jam kerja. Sehingga para pegawai akan lebih disiplin
dan bertanggung jawab dalam pekerjaannya masing-masing..
Seluruh pegawai dan staf DPRD Provinsi Banten di daftarkan sidik
jarinya dengan cara sebagai berikut :
1. Pada awalnya tekan tombol menu
2. Kemudian pilih atur pengguna dan klik OK
3. Pilih atur pengguna dan klik OK
4. Selanjutnya pilih daftar FP dan klik OK
5. Setelah itu akan muncul tulisan daftar baru lalu pilih OK
6. Masukkan ID Pengguna klik OK
7. Kemudian letakkan jari dengan titik tengah sidik jari tepat berada di
atas sensor, lakukan sebanyak tiga kali agar dapat terbaca oleh sensor
secara akurat
8. Kemudian akan muncul layar konfirmasi lalu klik OK.

Ada hal yang harus di perhatikan pada saat penggunaan fingertec ini
yaitu untuk mencapai hasil yang terbaik, maka pada saat pendaftaran sidik
jari dianjurkan untuk menggunakan jari telunjuk, karena pola sidik jari tidak
terlalu besar dan posisi jari dalam keadaan tegak. letakkan pusat sidik jari
tepat di tengah sensor dan jangan menekan sensor terlalu kuat. Pastikan jari
tidak dalam keadaan rusak, kotor ataupun basah, karena mesin fingertec
tidak dapat mengenali apabila pola sidik jari dalam keadaan tidak baik.

36

BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan yang telah disusun dalam
penulisan laporan KKP, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Mesin sidik jari digital (fingertec) pada Sekretariat DPRD Provinsi
Banten di manfaatkan oleh pimpinan sebagai sarana pengawasan
serta kedisiplinan dan tanggung jawab terhadap kinerja pegawai dan
staf sekretariat.
2. Fungsi jaringan disini adalah sebagai penghubung antara hardware
dan software dan data akan langsung dapat dilihat pada komputer
yang telah terhubung jaringan dan terinstall software di ruangan yang
telah di tetapkan.
3. Data sidik jari dapat tersimpan langsung pada database komputer
melalui media transmisi berupa kabel UTP dan output dari mesin
absensi digital ini yaitu berupa laporan setiap bulannya yang telah
tersimpan di dalam terminal fingertec.

37

4.2 Saran

Saran penulis untuk agar system fingertec berjalan dengan baik dan lebih
optimal yaitu :

1. Pengembangan teknologi di bidang Sistem Informasi Sekretariat


DPRD Provinsi Banten sudah sangat baik, namun perlu adanya
fasilitas ruangan yang memadai agar kegiatan dapat berjalan dengan
baik.
2. Perlu peningkatan dalam hal pemahaman cara kerja mesin fingertec
bagi semua pengguna.

38

DAFTAR PUSTAKA

2. Buku Pedoman Penulisan Kuliah Kerja Praktek Program Studi Teknik Informatika,
UNSERA

3. http://dprd-bantenprov.go.id
4. http://www.setdprd.bantenprov.go.id

Anda mungkin juga menyukai