Anda di halaman 1dari 8

Spillway

Banyak Bangunan Air dan Alat Peralatan Keairan yang memerlukan Spillway sebagai
Kelengkapan Utamnya atara lain: Bendungan, Bangunan Utama Bendung (Bendung),
Checkdam, Kantong Lahar, Saluran Irigasi, Tanggul Banjir, Bangunan Pembagi Air, Reservoir
atau Bak Air dan sebagainya. Bangunan Spillway juga diperlukan antara lain untuk mengalirkan
air ke lebihan dari Danau, Kaldera gunung berapi (seperti G. Kelud dan G. Galunggung) dan
dari Sungai. Selanjutnya Spillway, yang akan lebih banyak disinggung di dalam tulisan ini
adalah Spillway Bendung, Bendungan dan Checkdam dan yang sejenisnya.
Spillway atau Pelimpah berfungsi untuk mengalirkan debit yang berkelebihan dan untuk
menurunkan muka air di udik dan di hulu Spillway tersebut. Spillway pada Bendungan,
merupakan pengaman Tubuh Bendungan dari bahaya overtopping, sedangkan pada Bendung
dan Chekdam,
Spillway merupakan pengaman Tanggul Penutup, Tanggul Banjir dan
Komponen Bangunan yang lain.
Dengan adanya Spillway, elevasi muka air di udik Bangunan Air tersebut (EL. Hu) didesain
tidak akan melampaui batas maksimum berkaitan dengan debit banjir rencana yang ditentukan
atau dipilih (Qdf = Flood Design Disccharge).
Kelengkapan atau Komponen fisik Spillway antara lain: (1) Ambang atau Mercu Spillway
yang mempunyai panjang alinyemen Spillway tertentu (Lps), (2) dua buah Tembok Pangkal
(Abutment) Spillway yang ditempatkan di sebelah kiri dan kanan alinyemen Spillway. Pada
Bangunan Utama Bendung, Tembok tersebut biasa
disebut dengan Tembok Pangkal
Bendung.Tembok Pangkal Spillway membatasi alinyemen Spillway, dan hanya di antara dua
Tembok Sisi tersebut air dengan debit maksimum tertentu (Qdf) diperbolehkan mengalir.
Dibawah Spillway terdapat Ambang Spillway atau Tubuh Bendung. Ditinjau dari segi hidraulik,
Komponen Spillway terdiri dari (1) Profil Basah Spillway dengan luas tertentu yang harus
mampu melewatkan debit rencana banjir yang diperhitungkan (Qdf) dengan aman dan (2) profil
basah yang disebut dengan Freeboard (berada di atas Profil Basah Spillway). Jarak antara ke
dua Tembok Pangkal Spillway dinamakan lebar Spillway (=Bd). Panjang alinyemen Mercu
Spillway, disingkat panjang Spillway diberi notasi dengan Lsp. Tinggi air diudik Spillway
dihitung dari Mercu Spillway diberi notasi dengan Hu, dan debit yang mengalir diatas Mercu
diberi notasi dengan Qsp.
Ditinjau dari segi fungsi dan keamanan hidraulik, Spillway yang dianggap baik antara lain
Spillway yang mampu melimpahkan debit (kapasitas Spillway) cukup besar, namun harga Hu
harus relatif cukup rendah (maksimal atau optimal) dan Spillway memiliki dimensi struktur yang
optimal pula.
Gagasan penggunaan Spillway Gigi Gergaji Runcing dan Spillway Gergaji-MDG
Dengan tulisan ini disampaikan satu jenis Spillway yang disebut dengan Spillway Gergaji
MDG, dengan konsep yang dikembangkan dari pemikiran awal bagaimana memperpanjang
harga Lsp yang lebih besar kearah hulu dan hilir aliran, tanpa memperlebar bentang Spillway
(Bd) ke arah luar alur atau badan sungai. Alinyemen Mercu Spillway diberi bentuk Gigi Gergaji
Runcing, yang boleh terdiri dari satu gigi atau serangkaian segi-tiga, yang dimensi panjang
sisinya dapat dihitung dengan sangat mudah sederhana (untuk desain), cukup dengan
menggunakan rumus Phytagoras dan kaidah Ilmu Ukur Sudut tingkat pemula. Untuk lebar
Spillway (=Bd), telah dicari, dengan Modeltest (percobaan trial and error), hubungan antara
panjang Gigi Gergaji Runcing (=Lgr) dengan debit Spillway (=Qsp). Dari hasil Modeltest juga
(percobaan trial and error untuk variasi parameter Lgr dan Qsp), dapat diperoleh harga Lgrmaksimal (Lgrmak) yang memberikan Hu-minimal (Humin) dan juga harga Lgr-optimal (Lgro)
yang memberikan harga Hu-optimal (Huo). Spillway diberi nama Spillway Gigi Gergaji Runcing
Kemudian, dalam rangka usaha mengoptimasikan dimensi hidraulik dan dimensi struktur
Spillway, Spillway Gigi Gergaji ditumpulkan sehingga bentuk segi-tiga menjadi bentuk
Trapezium. Dengan Modeltest bisa diketahui berapa panjang pemancungan Lgro dapat
dilakukan sehingga, untuk debit Qsp yang tinggi, harga Hu masih cukup rendah dibandingkan

dengan Hu pada Spillway Lurus. Selanjutnya Spillway Gigi Gergaji Runcing yang ditumpulkan
tersebut diberi nama Spillway Gigi Gergaji MDG atau Spillway Gergaji MDG. Dan
Bangunan Utama Bendung yang mengunakan Spillway Gergaji telah dikenal dengan Bendung
Gergaji.

Gagasan Spillway Gigi Gergaji Runcing ini telah diterapkan pada High Head Tank di
laboratorium Hidraulika LPMA (sekarang Puslitbang Sumberdaya Air), dengan fungsi sebagai
Menara Air, pemasok air ke Laboratorium / Model dengan debit relatif konstan. Debit yang
disadap dari Menara tersebut akan konstan bila harga Hu konstan dan bukaan Pintu Penyadap
tetap. Spillway Gigi Gergaji Runcing pada High Head Tank tersebut berfungsi untuk menjaga
elevasi muka air di High Head Tank (Hu) agar tidak banyak berfluktuasi ( H) akibat perubahan
debit (Q) atau agar harga ( H / Q) menjadi sekecil mungkin. High Head Tank memperoleh
air dari Reservoir Bawah dengan pemompaan, dimana debit yang keluar dari pompa selalu
berfluktuasi. Makin diperpanjang Lsp, maka akan makin kecil pula harga ( H / Q), sehingga
debit air yang diambil dari High Head Tank untuk dialirkan ke Model (di laboratorium) akan
jauh lebih konstan. Seandainya secara langsung air diambil dari Reservor Bawah dengan
pemompaan, maka debit yang dialirkan ke Model akan berfluktuasi, tidak konstan, hal yang
tidak diharapkan.
Sedangkan Bendung, Bendungan dan Bangunan Air lain, yang dilengkapi dengan Spillway
Gigi Gegaji MDG (dengan satu buah gigi atau lebih), telah dibangun di Indonesia tidak kurang
dari 12 buah.
Jenis Spillway
Terdapat dua kelompok besar Spillway yaitu:
(1) Overflow Spillway dengan muka air di udik Spillway (Hu) tidak bisa diatur. Namun ada
ketrkaitan antar debit Spillway (Qsp) dengan Hu.
(2) Underflow Spillway dengan debit dan muka air di udiknya dapat diatur dengan Pintu Air,
(untuk Bendung Gerak).
Di bawah ini disebutkan beberapa jenis Overflow Spillway
(1) Spillway-Lurus:
Sebahagian besar Bendung Tetap, memiliki alinyemen mercu Spillway lurus terhadap kedua
Tembok Pangkal Spillway (Tembok Pangkal Bendung), dengan panjang alinyemen Spillway Lsp
= Bd; Spillway dengan Lsp = Bd tersebut sebutlah dengan Spillway-Lurus.

Bendung Burujul Cipeles dengan Spillway Lurus

(2) Spillway-Lengkung
Bentuk lengkungan: 1) dengan alinyemen sreamline non lingkaran, satu buah lengkungan 2)
Spillway Lingkaran dengan alinyemen berbentuk lingkaran dengan ukuran radius dan segmen

tertentu. Spillway Lingkaran ini dapat terdiri terdiri dari satu atau lebih dari satu lingkaran dalam
bentang Spillway.
Di Indonesia, hanya ada beberapa Bendung yang dibangun dengan alinyemen Spillway
dilengkungkan, antara lain Bendung Cimulu (di Sungai Ciloseh Tasikmalaya) dan Bendung
Cihea-Cisokan (Cianjur Jawa Barat). Kedua Bendung tersebut, didesain berdasarkan idea logis
(technical common sence) disertai keyakinan bahwa dengan memperpanjang alinyemen
Spillway (Lsp) dan alinyemen Mercu Spillway dibuat teratur streamline, pasti Hu akan turun
sebanding dengan perpanjangan Lsp. Desain tidak didukung oleh Modeltest.

Bendung Cihea Cisokan dengan Spillway Lengkung

Di Indonesia, sejak tahun 1980-an beberapa Bendungan dibangun dengan Spillway-Lengkung


yang desain hidrauliknya dimantapkan melalui Penelitian Hidraulik dengan Model / Modeltest.

Spillway Lengkung Bendungan Batutrgi


(3) Spillway Trapezium
Di dalam satu bentang Spillway dapat dipasang satu atau lebih bentuk trapezium). Di luar
Negeri, sejak tahun 1970-an telah dibangun beberapa Bendungan dengan panjang Spillway
diperbesar dengan alinyemen mercu Spillway yang dibuat berlika-liku; Spillway tersebut dikenal
dengan nama Spillway Labyrinth. Alinyemen Spillway terdiri komponen yang berbentuk
Trapezium
(4) Spillway Gigi Gergaji Runcing

Pada tahun 1970 di Indonesia diperkenalkan Spillway tipe baru, yaitu Spillway tipe Gigi Gergaji
Runcing yang juga dapat memperpanjang alinyemen Spillway (Lsp) gunamemperoleh Hu yang
lebih redah dibandingkan Hu pada Spillway Lurus. Alinyemen Spillway dibuat bergerigi dengan
jumlah gigi (Ng) yang banyak, dengan panjang tiap gigi (Lsp1) cukup panjang, sehingga total
Lsp akan panjang pula. Alinyemen Spillway Gigi Gergaji Runcing dengan dasar geometrinya

berbentuk segitiga tersebut, lebih sederhana dari bentuk geometri lengkung, berradius maupun
trapezium
(5) Spillway Gigi Gergaji Tumpul (Spillway Gigi Gergaji MDG)
Konsep Spillway Gigi Gergaji Tumpul ini dikembangan dari konsep Spillway Gigi Gergaji
Runcing dengan menumpulkan bagian gigi runcingnya, dengan maksud memperoleh Spillway
yang optimal. Selanjutnya Spillway Gigi Gergaji Tumpul disebut Spillway Gergaji MDG.

Konsep dasar Spillway Gigi Gergaji Tumpul ini, pertama kali diperkenalkan pada desain
Bendungan Way Rarem di Lampung tahun 1970-an dan diterapkan pada pembangunannya.
dengan jumlah gigi gergaji satu buah saja dengan ujung gigi gergaji yang runcing ditumpulkan,
sehingga alinyemen Mercu Spillway berbentuk traezium dengan ujung udik di-streamline-kan.
Spillway Waduk Way Rarem didesain berdasarkan hasil Modeltest. Pertimbangan yang
mengharuskan dipakainya pelimpah Gergaji untuk Bendungan Way Rarem tersebut, karena
dijumpai masalah dilapangan, bahwa tempat yang tersedia dikiri kanan rencana Spillway, tidak
cukup tersedia untuk membangun Spillway Lurus, yang harus dapat melewatkan Qdf yang cukup
besar = 1300 m3 / det, sehingga terpaksa alinyemen dibuat satu gergaji yang ujungna
ditumpulkan lengkung. Spillway Way Rarem dilengkapi dengan Upper Double Stilling Basin
sebagai alat pemecah enersi aliran yang melimpah dari Mercu Spillway. Keistimewaan
Bendungan Way Rarem ini, selain menggunakakan Spillway Gergaji ialah alinyemen Chute Way
berbelok yang relatif tajam dari arah memanjang Spillway. Dengan adanya Upper Stilling Basin
di Chuteway tidak terdapat super elevated flow.
(6) Spillway Pilar Skotbalk
Diterapkan di Bendung Kalibumi Nabire Papua. Spillway ini sebelum dioperasikan sebagai
Spillway Bendung, dapat dipergunakan sebagai Diversion Structure pada saat pelaksaanaan
Tubuh Bendung.

Spillway Tambahan Bendung Kalibumi


(dengan fungsi ganda diversion Channel)
Usaha meningkatkan Kinerja Spillway
Spillway yang dianggap memiliki Kinerja Hidraulik yang baik, bilamana di dalam desain
diperhatikan hal hal sebagai berikut:
(1) Spillway mampu melewatkan debit (Qsp) yang cukup besar; Spillway berkapasitas besar
(2) Elevasi atau tinggi muka air di udik Spillway (EL+Hu atau Hu) relatif rendah (maksimal atau
optimal) untuk Qdf.
(3) Tinggi perubahan muka air Hu ( Hu) tidak banyak dipengaruhi oleh besarnya perubahan debit
Spillway (Qsp), sehingga (Hu / Qsp) cukup kecil dan energi potensial airnya pun cukup

konstan. Keadaan ideal ini dicapai dengan memperpanjang Lsp.


(4) Dimensi hidraulik dan struktur Spillway dengan komponenya harus diusahakan optimal.

(5) Semua gejala bermasalah yang mungkin terjadi pada Spillway harus dapat ditanggulangi atau
diantisipasi dengan tuntas dan baik
(6) Pola aliran yang baik di udik maupun hilir Mercu Spillway (mengghindarkaan gejala tidak
meratanya pipa aliran dari hulu menuju Spillway, kecepatan dan debit, super elevated water
level dan kavitasi
(7) Peredaman enersi aliran di hilir Mercu Spillway yang cukup besar, sehingga penggerusan
setempat di hilir Ruang Olakan Spillway
(8) Untuk optimasi Struktur Chute Way dan ruang Olakan pada Spillway, debit rencananya tidak
usah diambil sebesar Qdf.
(9) Dan sebagainya.
Rumus Umum Aliran di atas Mercu Overflow Spillway:
Qsp = Csp x Lsp x (Hu) n 3/2.
Catatan: Csp = koefisien aliran yang berhubungan erat dengan harga koefisien n, yang
harganya bergantung kepada berbagai parameter Qsp, dimensi dan bentuk geometri Mercu,
Tinggi Tubuh Bendung / Spillway, Tembok Sisi, endapan, arah aliran dan sebaginya. Angka Csp
dan n hanya bisa diperoleh melalui dengan analisa dan evaluasi hasil Modeltest.
Sebagian besar akhli Hidraulika mengambil n = 3 /2, dengan harga Csp dicari melalui
Modeltest. Hasil pencatatan Modeltest biasanya dituangkan kedalam Tabel, Grafik Aliran atau
yang biasa disebut dengan Lengkung Debit (Rating Curves) dan Rumus Aliran boleh disebut
dengan Model Matematik Aliran Empirik (Empirical Mathematical Flow Model).
Dengan lebar bentang Spillway (Bd) dan debit Spillway (Qsp) yang sama, berdasarkan hasil
Modeltest, Lengkung Debit Spillway yang memiliki Lsp yang lebih panjang, akan berada
dibawah Lengkung Debit Spillway dan lebih mendatar, dibandingkan dengan yang memiliki
Lsp yang lebih pendek. Lengkung Debit yang lebih mendatar berarti harga (Hu / Qsp) akan
lebih kecil, atau perubahan debit relatif tidak banyak berpengaruh terhadap harga Hu. ( Hu) =
peninggian / perubahan Hu dan ( Qsp) = peninggian / perubahan debit. Dengan memperkecil
harga Hu akan diperoleh beberapa keuntungan, selain mampu mengurangi bahaya banjir yang
akan terjadi di hulu Bendungan, Bendung dan Bangunan Air yang lain akibat pembendungan.
Untuk debit sebesar (Qsp), yang mengalir di atas mercu Spillway, tinggi air di udik Spillway
(Hu) dapat dihitung dengan rumus aliran Qsp = Csp x Lsp x (Hu) 3/2. Makin panjang Lsp diambil,
maka Hu dan ( Hu/Qsp) makin kecil.
Pada Bendung dengan Spillway Lurus, penambahan Lsp dilakukan dengan pelebaran (Bd)
dengan menggeser Tembok Pangkal Bendung atau Pangkal Spillway ke luar alur sungai atau
coupure. Hal tersebut akan mengambil tempat atau lahan diluar Badan Sungai.
Harga Lp dapat diperbesar tanpa memperbesar Bd kearah samping, tetapi dengan
memperpanjang Lsl dilakukan ke arah hulu dan atau ke arah hilir sumbu memanjang Spillway.
Pada Bendung dan Bendungan dengan Spillway Lengkung, perpanjangan alinyemen mercu
Spillway (Lsp) biasanya dialakukan kearah hulu , dengan perpanjangan Lsp terbatas.

Referensi 2

Lubang Air (Spillways)

Sebuah lubang raksasa di air sebenarnya adalah sebuah metode untuk mengendalikan pelepasan
mengalir dari bendungan atau tanggul ke daerah hilir. Spillways atau katup ini membantu
mencegah banjir dari penuaan dam yang bisa menghancurkan sebuah bendungan.
Spillways adalah suatu struktur yang digunakan untuk menyediakan tempat kontrol arus dari
bendungan atau tanggul yang menuju ke daerah hilir. Biasanya terdapat pada sungai yang
dibendung. Spillways merupakan inovasi anti banjir, sehingga tinggi air tidak dapat melampaui
tinggi
bendungan
yang
dapat menyebabkan kerusakan atau bahkan menghancurkan bendungan. Sedangkan bagian dasar
dari spillways ini merupakan struktur yang digunakan untuk melepaskan air secara teratur.
Sehingga dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit tenaga air. Spillways (terkendali) memiliki
pintu air otomatis yang dapat digunakan untuk mengatur aliran air dan tinggi bendungan.
Di daerah tertentu spillways biasanya dilengkapi dengan pengaturan pemecah es untuk
mencegah
katup
dari
tertutup
es.
Spillway
terletak
di
atas
reservoir
(waduk
penampungan
air).
Ada

dua

jenis

spillways:

terkendali

dan

tidak

terkendali.

Spillway yang terkendali memiliki struktur mekanik atau gerbang untuk mengatur laju aliran air.
Desain ini memungkinkan untuk memungkinkan mengatur ketinggian bendungan yang akan
digunakan untuk penyimpanan air sepanjang tahun, dan saat banjir bisa dikeluarkan dengan
membuka
satu
atau
lebih
spillways.
Spillway yang tidak terkendali, tidak memiliki pintu, ketika air naik di atas bibir atau puncak
katup maka air yang itulah mulai dikeluarkan dari reservoir. Laju debit dikendalikan hanya
dengan kedalaman air dalam reservoir. Semua volume penyimpanan dalam reservoir di atas
puncak Spillway hanya dapat digunakan untuk penyimpanan sementara air banjir, dan tidak
dapat digunakan sebagai tempat penyimpanan air bersih.
ini gambar lubang airnya

dan ini tempat keluarnya

berikut gambar cara kerjanya

Anda mungkin juga menyukai