Abstrak
Diare masih menjadi masalah utama di masyarakat yang sulit ditanggulangi, dari
tahun ke tahun diare tetap menjadi masalah salah satu penyakit yang menyebabkan mortalitas
dan malnutrisi pada anak. Diperkirakan kasus diare di Puskesmas rata-rata 150.000 kasus
setiap tahunnya. Dari hasil survei Subdit diare, angka kesakitan diare pada semua umur tahun
2010 adalah 411/1000 penduduk. Diare termasuk dalam 10 besar penyakit yang ditemukan di
balai pengobatan rawat jalan Puskesmas Wanakerta selama tahun 2008 sampai 2010. Evaluasi
program pemberantasan diare dilakukan di Puskesmas Wanakerta periode Januari 2012
sampai dengan Desmber 2012 dengan metode pendekatan sistem didapatkan hasil angka
kesakitan 45/1000, angka kematian 0/1000 penduduk. Hasil yang diperoleh dari evaluasi
menunjukkan adanya masalah pada cakupan distribusi oralit tiap penderita 33,3% dari tolak
ukur 100%, cakupan distribusi oralit tiap kader 50% dari tolak ukur 100%, cakupan
kebutuhan oralit 39,5% dari tolok ukur 100%, penyuluhan kelompok kepada masyarakat dan
ibu-ibu di Posyandu mengenai PHBS dan diare 25% dari tolak ukur 100%, cakupan pelatihan
para kader Posyandu mengenai penanganan diare dan PHBS 0% dari tolak ukur 100%, ,pojok
oralit tidak aktif. Dari masalah keluaran yang diambil menjadi prioritas masalah adalah tidak
aktifnya pojok oralit dan kurangnya pelaksanaan penyuluhan kelompok kepada masyarakat
dan ibu-ibu di Posyandu mengenai PHBS. Oleh karena itu, Puskesmas perlu membentuk
struktur organisasi dan pembagian tugas secara jelas dan tertulis, lebih memperhatikan
pelaksanaan penyuluhan kepada masyarakat, serta dapat memanfaatkan ruangan sebagai
pojok oralit untuk penyelesaian masalah yang ada di program ini.
A. Latar Belakang
B.
Diare
masih
menjadi
menjadi
masalah
salah
satu
dilaporkan
pemerintah
telah
mengembangkan
program
pemberantasan
penyakit
diare
dan
mewajibkan
semua
puskesmas
menjalankan
program
tersebut.5,6
Kabupaten
Pada
Jambe
tingkat
Barat,
Kecamatan
diare
masih
karena
masih
banyaknya
terhadap
Program
2
Pemberantasan
Penyakit
Diare
di
G.
Dinas
H. Materi
I.
Program
Kabupaten
puskesmas
Kesehatan
M.
dan
kelompok.
7) Pelatihan kader.
8) Pojok URO (Upaya Rehidrasi
Oral).
9) Pencatatan dan pelaporan.
J.
K. Metode
MASUKAN
(1)
L.
dilakukan
dengan
melakukan
pengolahan,
cara
pengumpulan,
analisis,
dan
Puskesmas
Wanakerta,
N.
eleman-elemen saling
berhubungan
O.
Pengumpulan data
Puskesmas
Kecamatan
3.
Puskesmas
Teluk
Puskesmas
Wanakerta,
Kecamatan
Teluk
Monografi
Wanakerta,
Puskesmas
Puskesmas
Kecamatan
dua.
4.
Secara
UPTD
Puskesmas
Administrasif
Wanakerta
Kec.
Teluk
R.
S.
Kec.Pangkalan
Sebelah
timur
berbatasan
T.
U.
Kec.Ciampel
Sebelah
Barat
W. Data Umum
X. Data Geografi
UPTD
berbatasan
V.
1.
2.043 Ha
Z.
Puskesmas
Data Demografi
Wanakerta
berdasarkan
pada
data
tahun
proyeksi
Kecamatan
orang
AJ. Petugas laboratorium
orang
AK. Petugas gizi
orang
AL. Kader
orang/ posyandu
AM. Farmasi
AC.
Puskesmas
Wanakerta
Karawang
antara
b) Dana
AO.
APBD
cukup
AP.
Dana retribusi
AQ.
AR.
AS.
AU.
: cukup
Sarana di Puskesmas
Sarana Medis
Stetoskop
: 3 buah
AT.Tensimeter
: 3 buah
Termometer
buah
AV.Lampu senter
AW.
Timbangan
: 1 buah
berat
badan
berat
badan
bayi : 1 buah
Tradisional, 1 laboratorium, 2
AX.
Timbangan
dewasa : 2 buah
AD.
1.
a)
orang
AN.
kesehatan
AE.
AG. Bidan
: 19 orang
AH. Perawat
: 8 orang
AI. Petugas P2M Diare
:
AY.
Data Khusus
AZ.
Masukan
Tenaga
AF.Dokter umum
BA.
: 2 orang
Antibiotik
Kotrimoksasol
: cukup
5
Amoksisilin
Kloramfenikol
Tetracycline
Ampisilin
Erythromycin
BB.
: cukup
: cukup
: cukup
: cukup
: cukup
Obat
diare
antispasmodik
Diaform
Papaverin
Oralit
Zinc
Cairan infus (NaCl,
1)
: cukup
: cukup
: tidak cukup
: tidak cuku
RL, D5%) :
cukup
BC.
tepat
sesuai
SOP
mengenai
Oralit
2. Zink selama
5. Edukasi dan
BL.
Surveilans diare dengan pengumpulan data
epidemiologi diare secara terus menerus dan
dilakukan analisa secara langsung untuk
menemukan cara penyelesaian secara tepat
cukup
Toilet, wastafel, sabun: cukup
BD.
b)
Metoda
Penemuan kasus penderita diare secara pasif
BM.
5)
Dilaporkan
ke
Dinas
bulanan.
BN.
Distribusi logistik
Terpenuhinya kebutuhan oralit tiap
minimal 10 sachet.
Tersedia antibiotik, obat anti diare,
usaha
6)
antibiotik di Puskesmas
BO.
Penyuluhan baik perorangan
dan Diare.
Penyuluhan
perorangan
Puskesmas
Penyuluhan
kepada
setiap
seseorang
oral
memerlukan
(URO).
Bila
URO,
maka
oleh
ibu/keluarganya
untuk
secara singkat.
Penyuluhan kelompok
dan
:
Penyuluhan
cara
ceramah
dan
diskusi
7)
rehidrasi
dibantu
maupun
Diare.
BP.
Memberikan
pelatihan
kader
dalam
Pelaporan
Terpadu
Puskesmas
b)
Cakupan
penyakit
c)
(86,09%)
Sistem Pembuangan Air Limbah (SPAL) :
SOP 100%
Cakupan
surveilans
d)
diagnosa
diare
100%
e) Cakupan distribusi logistic tiap
penderita 33,3% dan tiap
f)
kader 50%
Cakupan penyuluhan
perorangan
maupun kelompok
Perorangan
Dilakukan
BV.
Lingkungan
a)
Lingkungan Fisik
mudah dijangkau
Transportasi
: Tersedia sarana
transportasi
umum
murah
Fasilitas kesehatan :
yang
menghambat
relatif
terdapat fasilitas
5.
a)
antara
Puskesmas,
program
BW.
Umpan Balik
Pertemuan bulanan
Kepala
dengan baik.
Sumber air bersih : Jumlah keluarga dengan
keberhasilan
b)
pelaksanaan harian.
Rapat
kerja
bulanan
b)
pada
pengorganisasian
terdapatnya
bagan
tidak
struktur
kesehatan
sesuai
tolok
pada
cakupan
penderita
Masalah
adalah
ditemukan
BZ.
Penurunan
derajat
BY.
CB.
diare
ukur
keluaran
pelayanan
109,6%
75%,
dari
cakupan
Masalah
dari
unsur
yaitu
jumlah
lingkungan
yang
aktif
keseluruhan
CA.
Masalah
pada
masukan
tidak
menerapkan
PHBS
penduduk
mempunyai
rendah
sebagian
sebesar
besar
pendidikan
86,7%
dan
penduduk
bermata
pencaharian
sebagai
kesehatan
yang
berkompeten
penduduk
miskin
sebanyak
29.753 (62,5%)
CD.
dan
tertulis
mengenai
CE.
Pojok
Oralit
secara
teratur,
Masalah
pertama
adalah
berjalannya
kegiatan
Pojok
Masalah
kedua
adalah
Penyebab
Masalah
yaitu
CM.
Penyebab
masalah
adalah
diadakannya
terinci
dalam
dan
jelas
penyuluhan
pembagian
tugas
untuk
melakukan
kegiatan
Pojok
Oralit,
dan
tidak
Oralit.
CI.
CJ. Penyelesaian
memanfaatkan
terdapat
yaitu
ruangan
yang
dalam
Puskesmas
dilakukan
menugaskan
petugas
kesehatan
untuk
CO.
direncanakan
kelompok
penyuluhan
sebanyak
minimal
CR.
tercapai,
Program
menyusun
Diare
tertulis
2012
dilakukan
dengan
sampai
dengan
Desember
yang
Penyakit
mengenai
tugas
Pengendalian
masih
memberikan
didapatkan
tidak
sesuai
minimal
CS.
sebulan
Dari
cakupan
dilaksanakannya
tidak
dahulu yaitu :
a) Pojok oralit tidak aktif
b) Cakupan penyuluhan kelompok
dibuatnya
ukur 100%
pelaporan
pencatatan
bagi
dan
petugas
CT.
CU.
telah
dilakukan
pemantauan
kepala
dilakukan
dan
pengawasan
dan
lebih
puskesmas
pelaksanaan
ketat
penyuluhan
dilaksanakan
dan
Saran
Berdasarkan kesimpulan di
Kepala
Puskesmas
dari
mengenai
berhasil
berikut :
Memanfaatkan ruangan yang ada di
dalam Puskesmas untuk dijadikan
Pojok Oralit.
11
oralit
Menyusun struktur organisasi P2
bertanggungjawab
pelaksanaan
4
pojok
oralit
dalam
dan
penyuluhan kelompok,.
Mengajukan permintaan oralit dan
zinc sesuai dengan kebutuhan ke
Dinas Kesehatan sehingga sesuai
dari
kepala
puskesmas
Melalui
atas
saran-saran
diharapkan
dapat
permasalahan
yang
12
CX.
CY.
CZ.
1
Daftar Pustaka
Situasi Diare di Indonesia, Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan, Bakti Husada,
Kementerian Kesehatan RI, Triwulan II; 2011, hal 1-2, 26-8, 33..
4 Marcellus SK, Daldiyono. Diare akut. Dalam: Gastroenterologi. Sudoyo AW, Setyohadi
B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I, Edisi 4.
Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI;2006.hlm.408-13.
5 Winlar W. Faktor yang mempengaruhi kejadian diare pada anak kurang dua tahun di
kelurahan Turangga. Fakultas kedokteran Kristen Maranatha. Diunduh dari
http://www.litbang.depkes.go.id/aktual/diare/faktor.pdf, pada 21 September 2013.
6 Anonim. Buku Saku Petugas Kesehatan Lintas Diare, Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia Direktorat Jenderal PP dan PL. Jakarta; 2011.
7 Data Kesehatan di Kabupaten Karawang tahun 2009 dan 2010, diunduh dari
http://www.karawangkab.go.id/informasi-umum/data-hasil-pembangunan/kesehatan.html,
diakses pada 22 September 2013.
8 Puskesmas Wanakerta Kecamatan Teluk Jambe Barat. 2012. Data Laporan Tahunan
Program Pengendalian Penyakit Diare.