Anda di halaman 1dari 3

SOP PUNKSI PLEURA

No. Dokumen
SOP/093/RSUD/201
0

Standar Prosedur
Operasional

PENGERTIAN

TUJUAN

TUJUAN
PEMERIKSAAN

TUJUAN
TINDAKAN
KEPERAWATAN

PENGKAJIAN
PERALATAN

PETUGAS

No. Revisi
01

Tanggal Terbit

Disahkan oleh
Direktur

1 Januari 2014

punksi pleura adalah Torasentesis adalah tindakan


mengaspirasi cairan pleural atau udara, dilakukan untuk
menghilangkan tekanan, nyeri atau dispnea.
1. Sebagai terapi : menghilangkan akumulasi cairan atau
udara pleural yang menyebabkan kompresi paru dan
kegawatan pernafasan.
2. Sebagai tindakan pemeriksaan diagnostik : Pemeriksaan
cairan pleural terhadap berat jenis, glukosa, protein, pH,
pemeriksaan kultur atau sensitivitas, serta pemeriksaan
sitologi.
Klien memahami prosedur, mengontrol ansietas klien,
klien dapat menjalani prosedur tanpa efek yang tidak
diinginkan.
Mengkaji program/instruksi medik.
2. Mengkaji tingkat pengetahuan klien tentang prosedur
pemeriksaan.
3. Mengkaji hasil pemeriksaan rontgen dada dan USG
yang dilakukan
sebelumnya.
4. Mengobservasi tanda-tanda vital, adanya keluhan
kesulitan bernafas, dan nyeri.
5. Mengkaji adanya riwayat alergi tehadap obat
anestesi.
Perawat & Dokter

A. Persiapan alat
PERALATAN

Halaman
1/2

1. Surat ijin tindakan (informed concent).


2. Spuit 5 ml, 20 ml, dan 50 ml.
3. Jarum No. 22, 26, dan 16.
4. Katup dua/tiga jalur (stopcock)
5. Selang karet.
6. Jarum biopsi.

7. Cairan antiseptik.
8. Anestesi lokal.
9. Kasa steril.
10.Hanscoen steril
11.Duk steril
12.Handuk.

SOP PUNKSI PLEURA


No. Dokumen
SOP/093/RSUD/201
0

No. Revisi
01

Halaman
2/2

B. Persiapan Klien :
1. Menjelaskan prosedur dan tujuan dilakukannya arteriogram.
2. Meminta klien untuk menandatangani informed concent.
3. Membantu klien untuk membuka pakaian / memajankan
bagian tubuh atas
PROSEDUR C. 4. Menjaga kebutuhan privacy klien.
PELAKSANAA
.
N

EVALUASI

1. Mencuci tangan.
2. Membantu klien mengatur posisi yang sesuai untuk tindakan
thorasentesis.
3. Menyiapkan alat didekat klien, buka dengan teknok steril.
4. Mengatur ketrerangan pencahayaan, gunakan lampu tindakan
bila perlu.
5. Selama dokter melakukan prosedur, memberikan dukungan
emosional dan fisik pada klien dan siapkan klien terhadap halhal yang akan terjadi :
a. Klien akan merasa dingin akibat anestetik.
b. Menganjurkan klien untuk benar-benar tidak bergerak, dan
tidak batuk.
c. Memberitahuykan kepada klien saat
anestesi lokalnya akan disuntikkan.
6. Memberikan tekanan pada area punksi dan memberikan
balutan steril setelah prosedur selesai.
7. Membantu klien untuk kembali pada posisi semula.
8. Memastikan kepada dokter apakah diperlukan pemeriksaan
rontgen kembali.
9. Merapihkan alat.
10. Mencuci tangan.
1. Mengevaluasi respon serta toleransi klien sebelum, selama, dan
sesudah prosedur.
2. Mengevaluasi adanya keluhan pening, rasa sesak didada, batuk,
sputum dengan bercampur serat darah, takikardi, dan sianosis.

DOKUMENTASI

3. Mengevaluasi karakteristik cairan yang keluar : jumlah,


konsistensi, dan warnanya.
4. Mengobservasi tanda-tanda vital pasca prosedur secara periodik

1. Mencatat tanggal dan waktu pelaksanaan prosedur.


2. Mencatat respon serta toleransi klien sebelum, selama, dan
sesudah prosedur.
3. Mencatat bila ada keluhan pening, rasa sesak didada, batuk,
sputum dengan bercampur serat darah, takikardi, dan sianosis.
4. Mencatat karakteristik cairan yang keluar :jumlah, konsistensi,
dan warnanya.
5. Mencatat hasil observasi tanda-tanda vital pasca prosedur
secara periodik.

Anda mungkin juga menyukai