Anda di halaman 1dari 6

LINGUISTIK UMUM

1. Pengertian Linguistik Umum.


Secara umum linguistic adalah bahasa atau ilmu yang mengambil bahasa sebagai objek
kajiannya .

Linguistik berasal dari bahasa latin yaitu lingua adalah bahasa ,sedangkan istilah dari prancis
linguistik adalah linguistique ,dari bahasa inggris adalah linguistics.
Pakar linguistic di sebut juga Linguis .

2. Ciri-ciri Keilmuan Linguistik.


Ristal menyimpulkan bahwa Linguistik mempunyai 3 ciri yaitu:
a. Eksplisit
>>Adalah jelas, menyeluruh, tidak mempunyai dua makna, pasti / konsisten.
Contoh:
Men+sikat=menyikat
Men+sapu=menyapu
b. Sistematis
>>Adalah berpola dan beraturan.
c. Objektif
>>Adalah sesuai keadaan atau apa adanya.
3. Hakikat Linguistik.
Ferdinan Dee Sanssure (Prancis)di anggap sebagai pelopor linguistic modern.
Bukunya yang terkenal adalah Cours de linguistique generale (1916).
Beberapa istilah yang digunakan olehnya adalah yang digunakan dalam linguistic, yaitu:
1) Language.
>>Adalah satu kemampuan berbahasa yang ada pada setiap manusia yang sifatnya pembawaan.
2) Langue.
>>Adalah mengacu pada suatu sitem bahasa tertentu yang ada dalam benak seseorang.
3) Parole.
>>Adalah ujaran yang di ucapkan atau di dengar oleh kita.
4. Perbedaan Linguistik Umum dan Linguistik Spesifik.
*Linguistik umum adalah ilmu yang tidak mengkaji sebuah bahasa saja.
*Linguistik spesifik adalah ilmu yang hanya mempelajari / mengkaji sebuah bahasa saja.
5. Jenis-Jenis Linguistik.
a) Jenis-Jenis linguistik berdasarkan pembidangannya.
1. Linguistik umum / general linguistics.
>>Adalah ling yang merumuskan secara umum semua bahasa manusia yang bersifat alamiah.
2. Linguistik terapan (Applied Linguistik).
>>Adalah ditujukan untuk menerapkan kaidah-kaidah linguistik dalam kegiatan praktis , seperti
dalam pengajaran bahasa, terjemahan, penyusunan kamus, dan sebagainya.
3. Linguistik teoritis.
>>Adalah hanya ditujukan untuk mencari atau menemukan teori-teori linguistik belaka.
b) Jenis-jenis linguistik berdasarkan telaahnya.
1. Linguistik Mikro.

>>Adalah struktur internal bahasa itu sendiri, mencakup struktur fonologi, morpologi, sintaksis dan
leksikon.
2. Linguistik Makro.
>>Adalah bahasa dalam hubungannya dengan factor-faktor di luar bahasa, seperti sosiolinguistik,
psikolinguistik, antropolilinguistik dan dialektologi.
c) Jenis-jenis linguistik berdasarkanpendekatan objek.
1. Linguistik Deskriptif.
>>Adalah linguistik yang hanya menggambarkan bahasa apa adanya pada saat penelitian dilakukan.
2. Linguistik Perbandingan.
>>Adalah jenis linguistic yang membedakan 2 bahasa atau lebih pada waktu yang berbeda.
3. Linguistik Kontrastif.
>>Adalah jenis linguistic yang membedakan 2 bahasa atau lebih pada waktu tertentu.
4. Linguistik Singkronis.
>>Adalah jenis linguistic yang mempelajari 1 bahasa pada satu waktu.
5. Linguistik Diakronis.
>>Adalah jenis linguistic yang mempelajari 1 bahasa pada satu waktu yang berbeda.
d) Jenis-jenis linguistik adanyadisebut linguistik sejarah dan sejarah linguistik.
1. Linguistik Sejarah
>>Adalah mengkaji perkembangan dan perubahan suatu bahasa atau sejumlah bahasa, baik dengan
diperbandingkan maupun tidak.
2. Sejarah Linguistik.
>>Adalah mengkaji perkembangan ilmu linguistic, baik mengenai tokoh-tokohnya, aliran-alirannya,
maupun hasil-hasil kerjanya.

6. Tataran Linguistik.
Dibagi menjadi 4 bagian:
1. Fonologi.
>>Adalah cabang ilmu linguistik yang mengkaji banyak bahasa, ciri-ciri bahasa, cara terjadinya dan
fungsinya sebagai pembeda makna.
Kajian fonologi adalah fonem.
*Fonem adalah satuan bunyi bahasa terkecil yang fungsional atau dapat membedakan makna.
2. Morfologi.
>>Adalah cabang ilmu yang mempelajari seluk beluk proses pembentukan tata dan perubahan makna
kata.
*Morpen adalah bentuk bahasa yang dapat di potong-potong menjadi bagian yang lebih kecil.
Morfologi dibagi 3, yaitu:
a. Kata adalah satuan gramatikal bebas yang terkecil.
b. Sistem adalah satuan dramatic yang berdiri sendiri.
c. Morpen.
3. Sintaksis.
>>Adalah ilmu yang mempelajari tata kalimat.terdiri dari:
1. Wacana.
>>Adalah suatu wacana yang lengkap, merupakan suatu gramatikal tertinggi dalam hierarki
gramatikal.
2. Kalimat.
>>Adalah suatu sistaksis yang terdiri dari konstitun dasaqr, yang biasanya berupa klausa, dilengkapi
dengan konjungsi bila diperlukan dan disertai intonasi final.
3. Klausa.
>>Adalah satuan sintaksis berbentuk rangkaian kata-kata yang berkonstruksi predikatif.
4. Frase.

>>Adalah satuan gramatikal yang terdiri dari dua kata atau lebih dan tidak mempunyai unsure
predikat.
4. Semantik.
>>Adalah ilmu yang mempelajaari makna bahasa.
7. Sifat-sifat Bahasa ,terdiri dari:
1. Bahasa itu adalah sebuah system
2. Bahasa itu berwujud lambing.
3. Bahasa itu berupa bunyi.
4. Bahasa itu bersifat arbitrer.
5. Bahasa itu bermakna.
6. Bahasa itu bersifat konvensional.
7. Bahasa itu bersifat unik.
8. Bahasa itu bersifat universal.
9. Bahasa itu bervariasi.
10. Bahasa itu bersifat dinamis.
11. Bahasa itu bersifat produktif.
12. Bahasa itu bersifat manusiawi.
8. Hakikat Bahasa .
*Bahasa adalah ujaran yang bermakna.sedangkan hakikatbahasa adalah ujaran yang sebenarnya yang
dihasilkan oleh alat ucap manusia.
9. Unsur-Unsur Bahasa.
Terdiri dari:
1. Unsur bentuk, terdiri dari :
a. Bahasa lisan (objek primer)
b. Bahasa tulisan (objek sekunder)
2. Unsur makna.
10. Aliran-Aliran Linguistik.
Sejarah linguistic yang sangat panjang telah melahirkan berbagai aliran-aliran linguistic.
Masing-masing aliran tersebut memiliki pandangan yang berbeda-beda tentang bahasa sehingga
melahirkan berbagai tata bahasa.
Aliran linguistic terdiri dari :
a. Aliran tradisional.
>>Adalah melahirkansekumpulan penjelasan dan aturan tata bahasa yang dipakai kurang lebih
selama dua ratus (200) tahun lalu.
Aliran ini merupakan warisan dari studi preskriptif abad kr-18.
b. Aliran structural.
>>Adalah aliran linguistic yang berpengaruh sejak tahun 1930-an sampai akhir 1950-an.
Syarat-syarat tata bahasa yaitu :
a. Kalimat yang di hasilkan oleh kata bahasa itu harus diterima oleh pemakai bahwa kalimat tersebut
sebagai kalimat yang wajar dan tidak dibuat-buat.
b. Tata bahasa tersebut harus berbentuk sedemikian rupa sehingga satuan atau istilah yang di
gunakan tidak berdasarkan pada gejala bahasa tertentu saja, dan semuanya harus sejajar dengan teori
linguistic tertentu.

Dalam tugas kita sehari-hari, entah sebagai guru bahasa, sebagai penerjemah, sebagai
pengarang, sebagai penyusun kamus, sebagai wartawan atau sebagai apapun yang berkenaan
dengan bahasa, tentu kita akan menghadapi masalah - masalah linguistik. Pernyataan ringkas

tersebut merupakan awal yang menjadi titik tekan dari buku berjudu Linguistik ( Sebuah
Pengantar ) karya Dr. Mansoer Padeta.
Dalam paparannya, Martinet mengemukakan secara jelas bahwa linguistik adalah
ilmu tentang bahasa atau ilmu yang menjadikan bahasa sebagai objek kajiannya atau telaah
ilmiah mengenai bahasa manusia.
Pada dasarnya setiap ilmu, termasuk juga ilmu linguistik telah mengalami tiga tahap
perkembangan sebagai berikut :
1. Tahap Spekulasi. Dalam tahap ini pembicaraan mengenai sesuatu dan cara mengambil
kesimpulan dilakukan dengan sikap spekulatif
2. Tahap Observasi dan Klasifikasi. Pada tahap ini para ahli dibidang bahasa baru
mengumpulkan dan menggolongkan segala fakta bahasa dengan teliti tanpa memberi teori
atau kesimpulan apapun.
3. Tahap Perumusan Teori. Pada tahap ini setiap displin ilmu merusaha memahami masalahmasalah dasar dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan mengenai masalah-masalah itu
berdasarkan data empiris yang dikumpul.
Analisis linguistik dilakukan terhadap bahasa atau lebih tepat terhadap semua tataran
tingkat bahasa, yaitu Fonetik, Fonemik, Morfologi, Sintaksis dan Semantik. Bapak linguistik
modern, Ferdin de Saussure ( 1857 1913 ) dalam bukunya Course de Linguisticue
Generation ( terbit pertama kali 1916, terjemahannya dalam bahasa Indonesia terbit 1988 ).
Membedakan adanya kedua jenis hubungan atau relasi yang terdapat antara satuan-satuan
bahasa, yaitu relasi sintagmatik dan relasi asosiatif.
Yang dimaksud dengan relasi sintagmatik adalah hubungan yang terdapat antara
satuan bahasa didalam kalimat yang konkret tertentu, sedangkan relasi asosiatif adalah
hubungan yang terdapat dalam bahasa namun tidak tampak dalam susunan satuan kalimat.
Setiap ilmu, betapapun teoritisnya, tentu mempunyai manfaat praktis bagi kehidupan
manusia. Begitu juga bahwa ilmu linguistik akan membawa manfaat langsung kepada mereka
yang berkecimpung dalam kegiatan yang berhubungan dengan bahasa, seperti linguis itu
sendiri, guru bahasa, penerjemah, penyusun buku pelajaran dan sebagainya. Dari dua pasal
telah disebutkan bahwa bahasa adalah sistem, dan bahasa adalah lambang; dan kini, bahasa
adalah bunyi. Kata bunyi, yang sering suka dibedakan dengan kata suara, sudah bisa kita
dengar dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Kridalaksana ( 1983 : 27 ) bunyi adalah
kesempurnaan pada pusat saraf sebagai akibat dari getaran gendang telinga yang bereaksi
karena perubahan-perubahan dalam tekanan udara.
Bahasa itu arbiter. Yang dimaksud dengan istilah arbiter itu adalah tidak adanya
hubungan wajib antara lambang bahasa ( yang berwujud bunyi itu ) dengan konsep atau
pengertian yang dimaksud oleh lambang tersebut.
Sebetulnya yang membuat alat komunikasi manusia itu, yaitu bahasa, produktif dan
dinamis, dalam arti dapat dipakai untuk menyatakan sesuatu yang baru. Manusia sering
disebut-sebut sebagai Homo Sapien Makhluk Berfikir , Homo Sosio Makhluk yang
Bermasyarakat , Homo Faber Makhluk Pencipta Alat , dan juga Animal Rationale
Makhluk Rasional yang Berakal Budi . Oleh karena itu bisa disimpulkan bahwa alat
komunikasi manusia yang namanya bahasa adalah bersifat manusiawi, dalam arti hanya milik

manusia dan hanya dapat digunakan oleh manusia itu sendiri. Yang ingin dibicarakan dan
yang memang erat kaitannya dengan bahasa adalah bahasa dalam kaitannya dengan kegiatan
sosial didalam masyarakat atau lebih jelasnya hubungan dengan masyarakat itu :
1. Masyarakat Bahasa
2. Variasi dan Status Sosial Bahasa
3. Penggunaan Bahasa
4. Kontak Bahasa
5. Bahasa dan Budaya.
Tatanan linguistik dalam ilmu linguistik umum dapat dibagi menjadi 4 yaitu :
1. Tatanan linguistik ( 1 ) : Fonologi
2. Tatanan linguistik ( 2 ) : Morfologi
3. Tatanan linguistik ( 3 ) : Sintaksis
4. Tatanan linguistik ( 4 ) : Semantik
Dalam tatanan Morfologi kata merupakan satuan terbesar ( satuan terkecilnya ialah
Morfem ). Dalam sejarah studi linguistik istilah frase banyak digunakan sebagai satuan
sintaksis yang satu tingkat berada dibawah satuan klausa atau satu tingkat berada diatas
satuan kata. Bukan hanya itu dalam tataran linguistik juga terdapat relasi makna.
Yang dimaksud dengan relasi makna adalah hubungan semantik yang terdapat antara
satuan bahasa yang satu dengan satuan bahasa yang lainnya. Satuan bahasa disini dapat
berupa kata, frase, maupun kalimat dan relasi semantik itu dapat menyatakan kesamaan
makna, pertengahan makna, ketercakupan makna, kegandaan makna atau juga kelebihan
makna.
Andreas Kemke, seorang ahli Filologi dari Swedia pada abad ke-17 yang menyatakan
bahwa Nabi Adam dulu di Surga berbicara dalam bahasa Demnark, sedangkan ular berbicara
dalam bahasa Prancis, adalah tidak dapat dibuktikan kebenarannya karena tidak didukung
oleh bukti empiris. Studi bahasa pada zaman Yunani mempunyai sejarah yang sangat
panjang, yaitu kurang lebih sekitar 600 tahun. Studi bahasa pada zaman Romawi dapat
dianggap kelanjutan dari zaman Yunani sampai dengan munculnya kerajaan Romawi. Boleh
dikatakan orang Romawi mendapat pengalaman dalam bidang linguistik dari orang Yunani.
Pada awalnya penelitian bahasa di Indonesia dilakukan oleh para ahli Belanda dan
Eropa lainnya, dengan tujuan untuk kepentingan pemerintahan kolonial. Pada akhir abad ke19 dan awal abad ke-20 pemerintah kolonial sangat memerlukan informasi mengenai bahasabahasa yang ada dibumi Indonesia untuk melancarkan jalannya pemerintahan kolonial di
Indonesia.
Linguistik adalah ilmu tentang bahasa atau ilmu yang menjadikan bahasa sebagai
objek kajiannya; atau lebih tepat lagi seperti dikatakan Martinet ( 1987 : 19 ), telaah ilmiah
mengenai bahasa manusia. Beliau memandang Linguistik umum adalah Linguistik yang
berusaha mengkaji kaidah-kaidah bahasa secara umum.
Sejalan dengan pendapat diatas, Ferdinad de Saussure ( 1988 ) menyatakan bahwa
Linguistik umum adalah ilmu Linguistik yang berusaha mengkaji kaidah-kaidah umum,
kaidah bahasa secara umum. Kesimpulan dari definisi ini yaitu kajian ini dapat dilakukan
terhadap keseluruhan sistem bahasa atau juga hanya pada satu tataran dari system bahasa itu.
Sebuah tulisan dibuat untuk dipahami maksud dan tujuannya sehingga proses yang dilakukan
penulis tidaklah sia-sia. Walaupun teori tentang ilmu Linguistik ( sebuah pengantar ) yang

dikemukakan oleh Dr. Mansoer Pateda memiliki kelemahan, secara umum ide untuk
menumbuhkan kemampuan dalam berbahasa yang dituangkan telah cukup memadai. Hal ini
berarti bahwa beberapa metode sederhana yang dikemukakan memang merupakan metode
dasar guna menumbuhkembangkan kemampuan berbahasa dalam ilmu Linguistik.
Sekali dengan kenyataan diatas, konsep dasar untuk berbahasa dalam metode ilmu
Linguistik yang dikemukakan oleh para ahli memang sudah cukup baik. Sampai saat ini
penulis belum menemukan bukti Linguistik umum yang demikian jeli dalam membina
keterampilan berbahasa Indonesia dengan baik,
Linguistik adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan. Dibicarakan subdisiplin Linguistik itu
secara garis besar dari segi :
a. Pembidangannya
b. Sifat Telaahnya
c. Pendekatan Objeknya
d. Instrumen
e. Ilmu-ilmu lain
f. Penerapannya
g. Aliran dari teori yang mendasarinya.
Linguistik adalah ilmu tentang bahasa atau ilmu yang menjadikan bahasa sebagai
objek kajian atau lebih tepat lagi seperti dikuatkan Martinet.
Linguistik sendiri menerangkan tentang :
- Objek Linguistik
- Kegunaan Mempelajari Linguistik
- Bahasa sebagai Objek Linguistik
- Linguistik dari segi Sejarah
- Linguistik dan Subdisiplinnya.

Anda mungkin juga menyukai