Anda di halaman 1dari 1

Menyoal Pajak Penerangan Jalan: Buleleng Jangan Sampai Gelap Gulita

Gede Suarnaya
02 Oct 2011 | 13:27
"Sejatinya, pengelolaan dana Pajak yang menyentuh kepentingan rakyat adalah kunci utama untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat dalam membayar Pajak. Pemerintah Daerah harus bersyukur bahwa
Pajak Penerangan Jalan telah mampu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), oleh karena itu tidak
ada alasan untuk menyia-nyiakan kepercayaan masyarakat"
Lampu Penerangan Jalan (LPJ) di ruas jalan di Kabupaten Buleleng terancam mati total, karena Pemkab
belum melunasi alias menunggak tagihan rekening listrik LPJ bulan Agustus dan September 2011. Bila
tagihan berturut-turut dalam tiga bulan tidak dilunasi, maka PLN akan mengenakan sanksi tegas berupa
pembongkaran LPJ yang sudah terpasang (Bali Post, 27/09/2011).
Menyimak Pajak Penerangan Jalan (PPJ)
Dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah, tiap-tiap daerah mempunyai hak dan kewajiban mengatur dan
mengurus sendiri urusan pemerintahannya untuk lebih meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan
demi tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Demi terselenggaranya pemerintahan tersebut,
pemerintah daerah berhak mengadakan pungutan kepada masyarakat. Berdasarkan Undang-Undang
Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, Daerah diberi kewenangan untuk
memungut 16 (enam belas) jenis Pajak yaitu 5 (lima) jenis pajak provinsi dan 11 (sebelas) jenis Pajak
kabupaten atau kota. Pajak Penerangan Jalan (PPJ) termasuk jenis pajak yang dikenakan oleh kabupaten
atau kota.
Pengertian Pajak Penerangan Jalan (PPJ) berdasarkan Undang Undang tersebut adalah Pajak atas
penggunaan tenaga listrik, baik yang dihasilkan sendiri maupun diperoleh dari sumber lain. Sedangkan
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Buleleng nomor 11 tahun 1998 tentang Pajak Penerangan
Jalan, Pajak Penerangan Jalan adalah Pajak yang dipungut atas penggunaan tenaga listrik.
Objek Pajak Penerangan Jalan adalah penggunaan tenaga listrik, baik yang dihasilkan sendiri maupun
yang diperoleh dari sumber lain dan Subjek Pajak Penerangan Jalan adalah orang pribadi atau Badan
yang dapat menggunakan tenaga listrik. Untuk tarif pengenaan Pajaknya, berdasarkan Pasal 55 ayat 1 UU
Pajak Daerah dan Retribusi Daerah disebutkan bahwa Pajak Penerangan Jalan ditetapkan paling tinggi
sebesar 10% (sepuluh persen).
Berdasarkan Pasal 6 Peraturan Daerah Kabupaten Buleleng nomor 11 tahun 1998, tarif Pajak ditetapkan
sebesar 5 % (lima persen) dari Nilai Jual Tenaga Listrik. Namun berdasarkan pembahasan sementara
Perda Pajak Penerangan Jalan oleh Pansus DPRD Kabupaten Buleleng, tarif Pajak Penerangan Jalan
dikenakan sebesar 10% (sepuluh persen) dari jumlah pemakaian daya (

Anda mungkin juga menyukai