Anda di halaman 1dari 3

Nama : Bagus Alfin Difan Febian

NIM : 19105520017

Analasis :

Retribusi daerah adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau
pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh pemerintah daerah
untuk kepentingan orang pribadi atau badan.

Rohmat Sumitro mengatakan bahwa retribusi daerah adalah pembayaran kepada


negara yang dilakukan kepada mereka yang menggunakan jasa – jasa negara, artinya retribusi
daerah sebagai pembayaran atas jasa atau karena mendapat pekerjaan usaha atau milik daerah
bagi yang berkepentingan, atau jasa yang diberikan daerah baik secara langsung maupun
tidak langsung.

Objek Retribusi Daerah adalah berbagai jenis jasa tertentu yang disediakan oleh
pemerintah. Tidak semua jasa yang diberikan oleh pemerintah daerah dapat dipungut
retribusinya, tetapi hanya jenis – jenis jasa tertentu saja yang meneurut pertimbangan sosial -
ekonomi layak dijadikan sebagai objek retribusi.

Retribusi jasa umum adalah retribusi atas jasa yang disediakan atau diberikan oleh
pemerintah daerah, untuk tujuan kepentingan dan kemanfaatan umum serta dapat dinikmati
oleh orang pribadi atau badan. Objek retribusi jasa umum adalah pelayanan yang disediakan
atau diberikan pemerintah daerah untuk tujuan kepentingan dan kemanfaatan umum serta
dapat dinikmati oleh orang pribadi atau badan.

Sejarah pemungutan pajak dan retribusi mengalami perubahan dari masa ke masa
sesuai dengan perkembangan masyarakat dan negara baik dibidangkenegaraan maupun
dibidang sosial dan ekonomi. Pada mulanya pajak dan retribusi merupakan suatu pungutan,
tetapi hanya merupakan pemberian sukarela oleh rakyat kepada raja dalam memelihara
kepentingan negara seperti menjaga keamanan negara menyediakan jalan umum, membayar
gaji pegawai dan lain sebagainya. Namun setelah terbentuknya suatu Negara, pajak
merupakan iuran wajib rakyat kepada negara. Dari pajak ini yang mana akan digunakan
untuk membiayai kegiatan pemerintahan, pelaksanaan tugas-tugas rutin pemerintahan dan
pembangunan daerah.

Sejalan dengan tujuan yang ingin dicapai dengan pembentukan Undang – undang
Pajak Daerah dan Retribusi Daerah , Undang – Undang Nomor 18 tahun 1997 tentang Pajak
Daerah dan Retribusi Daerah menetapkan ketentuan – ketentuan pokok yang memberikan
pedoman kebijaksanaan dan arahan bagi daerah dalam pelaksanaan pemungutan pajak dan
retribusi, sekaligus menetapkan pengaturan yang cukup rinci untuk menjamin penerapan
prosedur umum perpajakan daearah dan retribusi daerah.
Dengan berlakunya Undang – Undang Nomor 18 tahun 1997 tentang Pajak dan
Retribusi daerah maka peraturan – peraturan yang diberlakukan sebelumnya seperti
Ordonansi, Undang – Undang, Undang – Undang Darurat, Peraturan Pemerintah yang
mengatur tentang pajak dan retribusi daerah dinyatakan tidak berlaku lagi.

Karena perubahan sistim pemerintah daerah dan perimbangan keuangan pusat dan
daerah terus berkembang yang ditandai dengan Undang – undang pemerintahan daerah yang
telah diganti menjadi Undang – Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
dan dengan beberapa kali perubahan yang terakhir dengan undang – undang Nomor 12 Tahun
2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang – Undang Pemerintahan Daerah dan Undang-
Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintahan Daerah maka untuk menyesuaikan kebijakan otonomi daerah tersebut sehingga
lahir pulalah Undang - Undang Nomor 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah yang mulai berlaku sejak tanggal 1 januari 2010.

Kesimpulan :

Pengeloalaan pajak dan retribusi juga mempunyai peranan penting dalam peningkatan
Pendapatan Asli Daerah yang diharapkan mampu membiayai dalam hal pelaksanaan
pemerintah serta dalam pembangunan daerah yang berujung pada peningkatan kesejahteraan
dan kemakmuran masyarakat.

Contoh Kasus :

SUWAWA - Untuk mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di sektor pariwisata,


Pemerintah Kabupaten Bone Bolango berencana menerapkan pemungutan retribusi masuk ke
setiap obyek wisata di daerah ini. Seperti halnya di sejumlah obyek wisata di Kecamatan
Kabila Bone.

Hal ini terungkap dalam rapat pembahasan peningkatan PAD di bidang pariwisata yang
dipimpin langsung Wakil Bupati Bone Bolango, Merlan S. Uloli, Selasa (4/5/2021).

Rapat menghadirkan Kepala BKPD Jusni Bolilio, Kepala Disparekraf Lukman A. Daud dan
jajaran pejabat eselon III dan IV di Disparekraf Bone Bolango, Camat Kabila Bone Dahlan
Tomelo, Kabid Pendapatan BKPD Adisaputera Abd. Karim, Kades Botubarani, Botutonuo,
Molutabu, dan perwakilan Pokdarwis.

Wakil Bupati Merlan Uloli mengatakan sektor parawisata Bone Bolango luar biasa
potensinya. Namun diakuinya selama ini belum terkelola dengan baik. Obyek wisata hanya
dikelola oleh masing-masing pemilik tanah yang ada di sekitar lokasi obyek wisata tersebut.

Untuk itu, kata Merlan Uloli, pihaknya berkeinginan bisa bersama-sama dengan masyarakat
mengelola obyek wisata yang selama ini hanya dikelola oleh masyarakat sekitar. Ia juga
berkomitmen pihaknya tidak mengganggu pendapatan masyarakat sebagai pengelola wisata
sebagaimana yang selama ini berjalan.

"Tentunya melalui pertemuan dengan camat dan kepala desa, serta nantinya kita akan
ditindaklanjuti dengan pertemuan langsung bersama setempat,” tutur Merlan Uloli.

Merlan mengungkapkan besar harapannya pemerintah daerah dan masyarakat kedepan


bersama-sama mengelola obyek wisata yang saat ini dikelola oleh masyarakat sekitar.
Dengan demikian, akan membawa sektor pariwisata Bone Bolango pengelolaannya lebih
baik.

“Tentunya juga ada retribusi PAD yang masuk pada pemerintah daerah untuk membangun
pariwisata di Bone Bolango itu sendiri,” katanya.

Upaya pemungutan retribusi masuk obyek wisata ini, lanjut Merlan, juga untuk menambah
dan perbaikan pembangunan di sektor pariwisata itu sendiri. Perbaikan baik dari segi fasilitas,
keindahan, lingkungan, dan kenyamanannya untuk pengunjung yang datang.

Paling penting ungkap Wabup Merlan adalah dengan adanya penambahan dan perbaikan
fasilitas, sarana dan prasarana di obyek wisata, bisa meningkatkan ekonomi masyarakat yang
ada di sekitar obyek wisata itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai