NIM :048110989
SOAL 1
JAWAB :
Untuk itu, Pemerintah Daerah dalam melakukan pungutan pajak harus sesuai
dengan fungsinya. Dijelaskan dalam buku Roots of wisdom: inti kebijakan karya
Zicheng Hong dan Zhizhong Cai, fungsi pajak bagi negara di antaranya sebagai
berikut:
Desentralisasi fiskal merupakan salah satu mekanisme transfer dana dari APBN
dalam kaitan dengan kebijakan keuangan negara yaitu untuk mewujudkan
ketahanan fiskal yang berkelanjutan (fiscal sustainability) dan memberikan stimulus
terhadap aktivitas perekonomian masyarakat, maka dengan kebijakan desentralisasi
fiskal diharapkan akan menciptakan pemerataan kemampuan keuangan antar
daerah yang sepadan dengan besarnya kewenangan urusan pemerintahan yang
diserahkan kepada daerah otonom.
Otonomi daerah adalah hak dan wewenang daerah untuk mengatur dan mengurus
sendiri urusan pemerintahan sesuai dengan kepentingan masyarakat daerah
tersebut. Pemberlakuan sistem otonomi daerah merupakan amanat yang diberikan
oleh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Amandemen
Kedua tahun 2000 untuk dilaksanakan berdasarkan undang- undang yang dibentuk
khusus untuk mengatur pemerintahan daerah. Sejarah otonomi daerah di Indonesia
sudah dimulai pada zaman kemerdekaan. Sejarah ini sempat terhenti saat
diterapkannya sentralisasi pemerintahan pada era orde baru. Kemudian, perjalanan
desentralisasi dilanjutkan seiring dengan berkembangnya era reformasi di Indonesia.
Namun, ketidaksiapan institusi dan masyarakat dalam menghadapi desentralisasi ini
mengakibat kan ketidakseimbangan vertikal dan horizontal.
SOAL 2
JAWAB :
SOAL 3
Apa yang dimaksud dengan open list system dan close list system?
JAWAB :
Open list system mengandung arti bahwa pemerintah daerah diberikan kewenangan
menetapkan dan memungut jenis pajak baru selain dari yang disebutkan oleh
undang-undang bilamana diperlukan.
Dalam open list system, pemerintah daerah diberikan kewenangan untuk
menetapkan dan memungut jenis pajak baru selain dari yang telah ditetapkan dalam
undang-undang bilamana diperlukan. Ini berarti bahwa pemerintah daerah memiliki
kebebasan yang sangat besar dalam menentukan jenis pajak yang sesuai dengan
kondisi dan kemampuan daerahnya. Sistem ini memberikan fleksibilitas yang tinggi
kepada pemerintah daerah dalam mengatur sumber pendapatan daerah melalui
pajak. Namun, di sisi lain, sistem ini dapat mengorbankan aspek kepastian hukum
dan bisnis yang lebih luas.
Sedangkan close list system bermakna sebaliknya, yakni pemerintah daerah hanya
boleh memungut jenis-jenis pajak yang telah ditetapkan dalam undang-undang.
Sebaliknya, dalam close list system, pemerintah daerah hanya boleh memungut
jenis-jenis pajak yang telah ditetapkan dalam undang-undang. Artinya, pemerintah
daerah terikat oleh jenis-jenis pajak yang sudah diatur dalam undang-undang, dan
mereka tidak memiliki kewenangan untuk menambahkan jenis pajak baru. Sistem ini
memberikan kepastian hukum dan berusaha yang lebih besar karena
ketundukannya kepada pemerintah pusat. Namun, sistem ini juga memiliki potensi
untuk membuat pemerintah daerah tampak kurang kreatif dan kemungkinan
kehilangan peluang untuk berinovasi dalam meningkatkan penerimaan daerahnya.
Open list system memberikan kewenangan yang sangat besar dan luas kepada
pemerintah daerah untuk menentukan jenis pajak sesuai kondisi dan kemampuan
daerahnya. Di satu sisi, sistem ini dapat lebih efektif untuk meningkatkan
penerimaan pajak daerah. Namun di sisi lain, sistem ini mengorbankan aspek
kepastian hukum dan bisnis yang lebih luas.
Sementara close list system, akan membuat pemerintah daerah tampak kurang
kreatif dan kemungkinan kehilangan peluang untuk berinovasi meningkatkan
penerimaan daerahnya. Namun sistem ini memberikan kepastian hukum dan
berusaha yang lebih besar karena ketundukannya kepada pemerintah pusat.
Sistem pajak daerah, baik open list system maupun close list system, memiliki
dampak yang signifikan dalam pengaturan pajak dan penerimaan daerah. Kedua
sistem memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, dan pemilihan sistem
harus didasarkan pada kebutuhan dan kemampuan pemerintah daerah. Pemilihan
sistem pajak daerah yang tepat dapat membantu meningkatkan penerimaan daerah
dan mendukung pembangunan yang berkelanjutan.
SUMBER REFERENSI :
https://djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2016/01/pdrd.pdf
https://readmore.id/open-list-system-dan-close-list-system/