Anda di halaman 1dari 5

ANTARA SEMUT JEPANG, KUTU BERAS

DAN ULAT HONGKONG

Beberapa waktu lalu saya sempat mendengar


cerita dari teman bahwa semut jepang sangat
berkhasiat untuk menurunkan kolesterol dan gula
darah (penderita diabetes) Sehingga sayapun
penasaran bagaimana bentuk semut jepang tersebut?
Hingga pada saatnya saya melihat langsung
bagaimana bentuk dan ukuran /ciri semut jepang
tersebut yaitu sebagai berikut :
Ciri-ciri semut jepang yang saya lihat berikut:

Yang telah dewasa berwarna hitam gelap

Berkaki 6, dengan ruas terdiri dari ruas kepala


(head), leher (thorak)dan badan (abdomen).
Ruas abdomen lebih besar.

Bentuknya hampir mirip kutu beras tetapi kutu


beras yng tidak ada moncongnya.

Berbadan keras

Ukurannya kecil sekitar 1-2 cm

Pada sayapnya terdapat garis-galis lurus.

Bersayap tetapi tidak dapat terbang

Hidup berkelompok

Suka reproduksi

Bukan hewan kanibal

Suka hidup pada ragi


Dari pengamatan yang saya lakukan pada
hewan tersebut yang digaung-gaungkan sebagai
semut jepang, ada terbesit keraguan atas sebutan
semut jepang tersebut, karena dari ciri-ciri yang saya
lihat sangat jauh berbeda dengan ciri-ciri semut pada
umumnya atau golongan Hymenoptera. Terutama
dari bentuk kepala dan badannya sangat berbeda
sekali. sehingga saya penasaran untuk mencari nama
ilmiah hewan tersebut. ya dengan mengandalkan
google mesin pencari, saya memulai dengan kata
kunci semut jepang. Gambar yang muncul di web

tersebut sama yang terlihat pada pengamatan saya,


akan tetapi saya tidak menemukan nama ilmiah dari
species tersebut, yang muncul adalah nama ilmiah
dan gambar semut sesungguhnya tidak seperti yang
saya lihat pada kenyataannya.
Berikut ini saya sampaikan ciri ciri umum dari
semut :

Tubuh semut terdiri atas tiga bagian, yaitu


kepala, mesosoma (dada), dan metasoma
(perut).

Morfologi semut cukup jelas dibandingkan


dengan serangga lain yang juga memiliki
antena, kelenjar metapleural, dan bagian perut
kedua

yang berhubungan ke tangkai semut membentuk


pinggang sempit (pedunkel) di antara mesosoma
(bagian rongga dada dan daerah perut) dan
metasoma (perut yang kurang abdominal
segmen dalam petiole).
Petiole yang dapat dibentuk oleh satu atau
dua node (hanya yang kedua, atau yang kedua
dan ketiga abdominal segmen ini bisa
terwujud).

Dari rasa penasaran terhadap nama ilmiah dan


sebutan semut jepang tersebut, saya memulai dengan
mencari berdasarkan ciri-ciri hewan tersebut
sehingga dapatlah kata kunci KUTU BERAS, dari
hasil surfing di dunia maya sampailah saya di nama
hewan serangga bernama Tenebrio Molitor. Gambar
nyata yang saya dapatkan sangat mirip sekali dengan
bentuk serta ciri ciri dari semut jepang tersebut.
Setelah saya baca artikelnya ternyata Tenebrio

Molitor dimanfaatkan larvanya yang sering disebut


Ulat
Hongkong
lebih
dikenal
dengan
sebutan MealWorm atau Yellow MealWorm.
Taxonomy
dari
serangga Tenebrio
Molitor adalah sebagai berikut:
Kingdom
: Animalia (Animals)
Phylum
: Arthropoda (Arthropods)
Class
: Insecta (Insects)
Order
: Coleoptera (Beetles)
Suborder
: Polyphaga (Water, Rove, Scarab,
Longhorn, Leaf and Snout Beetles)
Superfamily: Tenebrionoidea
(Fungus,
Bark,
Darkling and Blister Beetles)
Family
Subfamily
Tribe
Genus
Species

: Tenebrionidae (Darkling Beetles)


: Tenebrioninae
: Tenebrionini
: Tenebrio (Mealworm beetles)
: Tenebrio
molitor (yellow
mealworm)

Hewan Tenebrio Molitor memiliki beberapa siklus


fase kehidupan (metamorfosa). Mulai dari telur, lalu
menetas menjadi larva (disebut ulat hongkong),
setelah mencapai ukuran maksimal, larva akan
berubah menjadi pupa atau kepompong, fase
kepompong berkisar selama satu minggu hingga
menjadi
serangga
dewasa Tenebrio
Molitor.
Dari beberapa artikel di website yang saya baca
Tenebrio Molitor disebut juga Kumbang beras atau
kutu beras yang merupakan induk serangga dari larva
ulat hongkong. Kumbang beras yang berwarna hitam
ini juga merupakan serangga pemakan biji-bijian
yang disimpan, seperti biji gandum, bulir jagung,
jewawut, sorgum, serta kacang-kacangan. Serangga
ini aktif di malam hari (nokturnal). Panjang tubuhnya
berkisar 13 17 mm. Serangga ini memiliki sebaran
luas hampir di seluruh permukaan bumi.
Larva (ulat) hongkong Tenebrio Molitor
Di luar Indonesia, larva ulat hongkong dikenal
dengan nama Meal Worm atau Yellow Meal Worm.
Ukuran panjang tubuh larva dewasa bisa mencapai
33 mm dan berdiameter 3 mm. Larva akan berganti
kulit sebayak 15 kali sebelum menjadi kepompong.

Ulat ini mudah dijumpai pada toko-toko pakan


burung, ikan-ikanan, reptil, dan toko pakan ternak
lainnya. Karena ulat ini sering dijadikan sebagai
suplemen atau makanan utama pada hewan-hewan
peliharaan tersebut baik dalam bentuk masih hidup
maupun berbentuk pelet.
Pada burung hias dan burung kicau, ulat ini
sangat dibutuhkan sebagai makanannya agar
memiliki daya tarik dan kicauan yang khas. Jenis
burung yang gemar memakan ulat ini cukup banyak,
diantaranya burung beo, jalak putih, kacer, cucak
biru, culik-culik, jalak bali, kenari, poksay,
cucakrawa, murai daun, hwamei, murai batu, dan
jenis burung pemakan serangga lainnya. Selain
burung, adapun hewan peliharaan lain yang gemar
memakan ulat hongkong sebagi sumber nutrisi yaitu
ikan hias, udang, dan lobster. Makanan ini dipercaya
dapat mempercepat pertumbuhan serta memberikan
daya tahan tubuh yang lebih baik.
Kandungan gizi larva Tenebrio Molitor
Ulat hongkong di jadikan sebagai pakan favorit
oleh para peternak karena memiliki kandungan
nutrisi yang baik untuk hewan ternak. Kandungan
nutrisi ulat hongkong diantaranya protein kasar
mencapai 48%, lemak kasar berkisar 40%, kadar abu
hingga 3%, kadar air mencapai 57%, serta kandungan
ekstra non nitrogen sebesar 8%.
Adapun beberapa produk ulat hongkong dalam
kemasan kaleng memberikan rincian sebagai berikut:
mengandung protein kasar minimal 17%, abu
maksimal 7%, lemak kasar 5%, dan serat sebanyak
maksimal 1%. Nilai nutrisi bisa saja berbeda
tergantung dari makanan yang dimakan oleh ulat.
Pemanfaatan ulat Tenebrio Molitor sebagai pakan
ternak
Beberapa manfaat pakan ulat hongkong bagi hewan
peliharaan:

Dipercaya dapat mempertebal tubuh


ikan arwana dan ikan hias lainnya

Suara kicauan semakin nyaring dan


bagus bagi burung kicau

Memperkuat daya tahan tubuh dan


mempercantik warna kulit pada ikan hias

Kandungan protein yang tinggi dapat


mempercepat laju pertumbuhan pada udang dan
lobster
Memperkuat daya tahan tubuh landak
mini, reptil, dan amfibi peliharaan

sumber
: http://bayer-anbas.
2013/01/ulat-hongkong.html

blogspot.com

Istilah SEMUT
JEPANG sudah
banyak
digunakan oleh masyarakat tetapi secara ilmiah dan
ciri ciri sebenarnya tidak mencirikan sebagai semut.
Lebih cocok disebutkan kutu beras atauTenebrio
Molitor
Berikut ini saya sampaikan manfaat yang di publist
di web dari semut jepang sendiri :
1.
Menstabilkan kadar gula dalam darah bagi
penderita diabetes
2.
Menormalkan asam urat,
3.
Menormalkan kolesterol,
4.
Menstabilkan tekanan darah bagi penderita
Hypertensi
5.
Mengobati penyakit jantung
6.
Menambah vitalitas bagi pria.
Berikut ini Manfaat dan Khasiat semut
jepang tetapi saya belum menemukan hasil uji
secara ilmiah
A.
Bagaimana
untuk
mengobati
penyakit
menggunakan Semut Jepang.?
1.
Pengobatan pada penderita Diabetes
2 semut untuk minum 2 kali sehari (3 hari
konsumsi seminggu). Setelah itu diperiksa
kadar gula Anda jika cukup normal cukup hari 1
semut (minggu 3 hari konsumsi) . selama satu
bulan.
2.
Pengobatan pada penderita Hati
3 semut untuk minum 2 kali sehari (3 hari
konsumsi seminggu). Jika pernapasan dan
kondisinya mulai membaik setelah semut
minum 2-2 kali sehari (3 hari konsumsi
seminggu) selama 2 bulan
3.
Pengobatan pada penderita Asam Urat
2 semut untuk minum 2 kali sehari (3 hari
konsumsi seminggu) setelah hari 1 semut 3
hari seminggu selama 2 bulan

Untuk kondisi yang parah bisa 5 semut untuk


minum.
Untuk bahan pertimbangan mem- pergunakan
sesuatu hendaknya di pikirkan dengan baik,
1.
2.

kandungannya apa
Bagaimana setelah masuk kedalam usus,
apa yg terjadi?
3.
Mungkinkah setelah bercampur dg
kendala di dalam lambung dan usus, sang
kutu / semut masih bermanfaat dan bisa
diserap tubuh?
4.
Bagaimana
dan
berapa besarkan
kandungan yang terserap tadi sehingga
bermanfaat bagi tubuh itu sendiri
Jadi bila hewan dimasuk kedalam perut,
(jangan lupa ada juga hewan didalam perut yg
hidup seperti cacing pita, gelang, kremi, tetapi
tdk bermanfaat, dan bahkan merugikan karana
menjadi parasit bagi yang punya tubuh dan
merusak tatanan
Cara beternak dan membudi dayakan semut
jepang tergolong sederhana. Dibawah ini adalah
cara berternak semut jepang :
1.
Anda harus menyiapkan bibit semut jepang,
setidaknya 3 ekor (lebih banyak tentunya lebih
bagus, karena perkembangbiakannya akan lebih
cepat/lebih banyak)
2.
Anda harus menyediakan tempat (toples atau
baskom) yang tertutup tapi diberi lubang kecil
untuk udara.
3.
Sediakan ragi tape (ragi yang biasa digunakan
untuk pembuatan / fermentasi tape, dapat anda
cari ditoko kue)
4.
Sediakan tempat yang memiliki suhu sedang
kurang lebih 30 derajat
5.
Sediakan
kapas
seperlunya
sesuai
tempat/toples/baskom yang digunakan (kapas
tempat untuk semut itu tidur dan berkembang
biak).
6.
Point 1,3 dan 5 masukkan semua ke dalam
toples/baskom yang disediakan.

Tahapan Beternak Ulat Hongkong


Ulat hongkong atau mealworm sangat
bermanfaat untuk burung kicauan dan juga hewan
peliharaan lainnya. Pakan alami ini mempunyai
banyak protein dan kalori yang dibutuhkan burung.
Cara penyajiannya juga bervariasi, ada yang diberikan
ketika ulat masih berwarna putih, sedang ganti kulit,
atau diberikan dalam bentuk ulat hongkong kering.
Sebelum memulai beternak ulat hongkong,
sebaiknya persiapkan beberapa bahan yang akan
dipakai. Contohnya wadah tempat menyimpan ulat.
Wadah ulat hongkong dapat menggunakan kontainer
plastik, baik yang single maupun yang bersusun
seperti laci.
Berikutnya, siapkan dedak atau bekatul yang
menjadi media untuk berkembang biak dan bertelur
bagi ulat hongkong tersebut. Dedak sekaligus
berfungsi untuk mempertahankan kondisi kelembaban
sehingga ulat hongkong tidak mudah mati.
Ulat hongkong yang akan diternakkan sebaiknya
dipilih yang dewasa, dengan jumlah tergantung
ukuran wadah atau kontainer plastik. Boleh juga
memakai ulat hongkong yang sudah berubah menjadi
kumbang (berwarna hitam).
Terakhir ialah mempersiapkan pakan untuk ulatulat ini. Ulat hongkong merupakan larva yang
memakan apa saja. Tetapi untuk tujuan ternak, dan
menjaga supaya ruangan tempat ulat ditangkarkan
tidak mudah berjamur, pakan yang diberikan dapat
berupa sepotong roti, potongan kentang, atau
potongan buah-buahan (terutama apel).
Setelah semua bahan sudah tersedia, sekarang
kita berlanjut ke beberapa tahap berikut ini:
Tahap 1
Masukkan dedak atau bekatul ke dalam wadah
atau kontainer plastik, lalu ratakan pada bagian
dasarnya dengan tinggi / tebal lapisan sekitar 1/4 dari
ketinggian wadah yang digunakan. Sesudah itu,
masukkan ulat-ulat yang akan dikembangbiakan. Jadi,
dalam penjelasan ini, kita memulainya dari ulat
hongkong dewasa, bukan langsung berupa kumbang.
Proses berkembang biak ulat hongkong menjadi
kumbang membutuhkan waktu lama, dan perlu
kesabaran untuk diperoleh hasil optimal. Karena itu,
banyak juga yang memulai ternak ulat hongkong
dengan memasukkan ulat hongkong yang sudah
berubah menjadi kumbang supaya prosesnya lebih
cepat.
Pakan yang diberikan dapat berupa potongan
kentang atau potongan buah apel, walau ulat
hongkong dapat memakan makanan apa saja.
Pemberian apel dan kentang dimaksudkan untuk
mencegah munculnya jamur akibat bahan pakan
terlalu banyak mengandung air (misalnya sayuran).
Selanjutnya, wadah / kontainer plastik dapat
disimpan ditempat yang gelap dan hangat. Jangan
lupa melakukan kontrol setiap hari, terutama untuk
memeriksa
ketersediaan
pakan,
sekaligus
membersihkan sampah bekas makanan ataupun bekas

kulit dari ulat hongkong.


Tahap kedua
Sesudah disimpan beberapa bulan (sekitar 90
hari), ulat-ulat akan berubah menjadi kepompong.
Anda dapat tetap memelihara kepompong dalam
wadah yang sama, dapat juga memindahkannya ke
wadah / kontainer lain. Maksud pemindahan ini untuk
menghindari ulat hongkong yang belum berubah jadi
kepompong, karena ulat hongkong terkadang akan
memakan teman-temannya yang sudah jadi
kepompong, terutama bila mereka kekurangan pakan.
Bila ingin memelihara kepompong dalam
wadah / kontainer plastik yang baru, media yang
dipakai tetap sama, yaitu dedak / bekatul, dengan
ketebalan secukupnya (tipis saja). Dalam ke wadah /
kontainer baru, tugas Anda cukup menunggu saja,
sebab kepompong tidak membutuhkan makanan
apapun.
Tahap ketiga
Sekitar 10 hari kemudian, kepompong akan
menunjukkan perubahan bentuk fisiknya menjadi
serangga berwarna putih, yang sebenarnya adalah
calon kumbang. Dari hari ke hari, warna putih ini
akan berubah menjadi cokelat. Silakan dikontrol terus
hingga warna serangga menjadi hitam, dan itulah
yang disebut kumbang (Tenebrio molitor).
Bila sudah menjadi kumbang, Anda bisa
memberikan pakan berupa potongan buah-buahan
atau potongan roti.
Pindahkan kumbang-kumbang ke wadah lain,
yang sudah diisi dengan media dedak / bekatul.
Perbandingannya, takaran 4 gelas berisi kumbang
memerlukan dedak sebanyak 2 kg. Dalam wadah
inilah, kumbang akan memulai proses reproduksinya,
seperti kawin dan bertelur.
Bila sudah bertelur, tunggu hingga 10 hari, lalu
dilakukan pengayakan terhadap telur-telurnya. Saat
mengayak, yang ikut terayak adalah telur dan dedak,
namun kumbang tidak ikut terayak. Telur dan dedak
dikembalikan ke wadah semula. Adapun kumbang
dipindah ke wadah lain, dengan media dedak dan
rasio yang sama seperti penjelasan sebelumnya (4
gelas kumbang membutuhkan 2 kg dedak).
Dalam wadah baru, kumbang akan bertelur
kembali selama 10 hari. Silakan diayak kembali telur
dan dedaknya, sedangkan para kumbang dipindah ke
wadah baru. Demikian seterusnya, hingga kumbang
sudah tidak bertelur lagi. Tanda kumbang sudah tak
bertelur lagi ialah mati dengan sendirinya.
Bagaimana
dengan
telur-telur
yang
dipertahankan dalam wadah plastik? Mereka akan
menetas menjadi larva, yang tidak lain adalah ulat
hongkong. Sejak menetas, pakan yang diberikan
kembali ke tahap pertama (potongan apel dan
kentang). Biarkan hingga umur 50 hari. Saat itulah,
ulat hongkong siap dipanen, untuk dipasarkan, atau
dipakai sendiri, atau bisa juga dijadikan lagi sebagai
materi dalam budidaya ulat hongkong

Anda mungkin juga menyukai