1
http://isainsmedis.id/ojs/
ISSN: 2089-9084
PENDAHULUAN
Diabetes
Melitus
merupakan
suatu
kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik
hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi
insulin, kerja insulin atau kedua-duanya. Saat ini
epidemi penyakit menular muncul menjadi
penyebab kematian terbesar di indonesia,
sedangkan epidemi penyakit menular belum juga
tuntas. Berdasarkan studi epidemiologi terbaru,
indonesia telah memasuki epidemi diabetus melitus
tipe 2. Perubahan gaya hidup dan urbanisasi
nampaknya merupakan penyebab penting masalah
ini. Diperkirakan sekitar 50% penyandang diabetes
yang belum terdiagnosis di indonesia. Selain itu
hanya dua pertiga saja dari yang terdiagnosis yang
menjalani pengobatan, baik farmakologis atau non
farmakologis. Dari yang menjalani pengobatan
tersebut hanya sepertiganya saja yang terkendali
dengan baik. Bukti-bukti menunjukan bahwa
komplikasi diabetes dapat dicegah dengan kontrol
glikemik yang optimal. Namun demikian, di
indonesia kontrol glikemik belum tercapai.1
Berbagai
penelitian
epidemiologi
menunjukan adanya kecenderungan peningkatan
angka insidensi dan prevalensi DM tipe 2 di
berbagai penjuru dunia. WHO memprediksi adanya
peningkatan jumlah penyandang diabetes yang
cukup besar pada tahun-tahun mendatang. WHO
memprediksi kenaikan jumlah penyandang DM di
indonesia dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi
21,3 juta pada tahun 2030.1 Pada kenyataannya,
dari tahun 2007 hingga 2013 terjadi peningkatan
penderita DM, dari 1,1% menjadi 2,1%. Di Bali
prevalensi penderita DM yang terdiagnosis oleh
tenaga kesehatan tahun 2013 sebesar 1.5%.2
Pada Puskesmas Kecamatan Tembuku 1,
pada tahun 2014 penyakit DM menempati urutan
ke 5 dengan prevalensi sebesar 7% dari total
kunjungan yang ada pada puskesmas tersebut.
Jumlah pasien yang tercatat pada tahun 2014
adalah sebanyak 177 pasien.3
Diabetes melitus merupakan penyakit
menahun yang akan diderita seumur hidup. Dalam
pengelolaan penyakit tersebut, selain tenaga
kesehatan, peran pasien dan keluarga menjadi
sangat penting, terutama dalam hal meningkatkan
kepatuhan dalam menjalani terapi agar tercapai
kadar glukosa darah yang optimal. Dengan
tercapainya kadar gula darah yang optimal, maka
ISSN: 2089-9084
HASIL PENELITIAN
Pada penelitian ini responden yang sekaligus
subjek penelitian adalah penderita Diabetes Melitus
yang berkunjung ke UPT Puskesmas Tembuku 1.
Perbedaan karakteristik yang dimiliki oleh masing
masing penderita, secara tidak langsung dapat
3
http://isainsmedis.id/ojs/
ISSN: 2089-9084
Nilai p
0,018
0,531
0,009
PEMBAHASAN
Berdasarkan data penelitian di atas dapat
dilihat bahwa semakin tinggi umur penderita maka
semakin tidak patuh penderita terhadap
pengobatan farmakologis. Pada usia <45 tahun
didapatkan tingkat kepatuhan sebesar 70% dan
pada usia > 45 tahun dengan tingkat kepatuhan
25,5%. Selain itu dari uji analisis didapatkan
hubungan signifikan antara umur dengan tingkat
kepatuhan pasien UPT Puskesmas Tembuku 1
ISSN: 2089-9084
5
http://isainsmedis.id/ojs/