BRISat
BRISat
untuk jaringan komunikasi. Satelit dianggap menjadi solusi yang paling efisien untuk
menghubungkan pulau di Tanah Air, bahkan sampai pulau yang di penghujung sekalipun.
Indonesia menjadi negara pertama dari peluncuran satelit yang dilakukan oleh salah satu lembaga
keuangannya, yakni Bank Rakyat Indonesia (BRI). Inisiasi ini dilakukan guna meningkatkan
pelayanan yang terbaik bagi para nasabah yang tersebar di kepulauan ini. Pada tahun sebelumnya,
masih terdapat gangguangangguan komunikasi yang menyebabkan layanan BRI terkadang
menurun atau lambat. Bahkan, sampai pada layanan kasir BRI terlampau lama, hingga ATM pun
tak bisa digunakan secara maksimal.
Direktur Utama BRI Asmawi Syam mengatakan, untuk mengatasi gangguan dan hambatan
tersebut BRI memutuskan untuk memiliki satelit sendiri yang disebut dengan BRIsat. Dan, tahun
ini peluncuran BRIsat dilakukan dengan melibatkan mitra dari Amerika Serikat dan Prancis.
Menurut Asmawi, peluncuran satelit bukan hanya kebanggaan yang dimiliki BRI, tapi juga bagi
negara dan rakyatnya. Nantinya, beberapa transponder, selain dinikmati oleh BRI, juga akan
dimanfaatkan oleh pemerintah.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai peluncuran satelit dan sejumlah manfaat yang akan
diterima oleh para nasabahnya. Berikut penjelasan terkait BRIsat oleh Dirut BRI Asmawi.
Bisa dijelaskan mengenai satelit yang diluncurkan BRI?
BRIsat adalah satelit komunikasi pertama di dunia yang dimiliki dan dioperasikan oleh bank. Bagi
BRI, keputusan untuk meng adakan BRIsat adalah langkah strategis yang datang dari kebutuhan
untuk bisa melayani masyarakat dengan lebih baik.
Pada 2013, BRI mulai mengekplorasi ke mungkinan memiliki dan mengoperasikan sa telit sendiri.
Dengan karakter pelayanan sam pai ke pelosok Indonesia, satelit adalah tekno logi terbaik yang
mampu mempersatukan nusantara dan membuka akses layanan perbankan bagi semua kalangan.
Pada 28 April 2014 lalu kontrak proyek satelit BRI, BRIsat, resmi ditandatangani. Manufaktur
BRIsat dilaksanakan oleh SS/L (Space System /Loral) USA, sedangkan jasa peluncuran dilakukan
oleh Arianespace, Prancis, yang melibatkan desain dan peng awasan dari Tim BRIsat dan
konsultan teknis.
Proses desain dan manufaktur BRIsat sampai jadwal peluncuran berlangsung selama 25 bulan.
BRIsat didesain dengan kapasitas 45 transponder dan akan digunakan untuk layanan
telekomunikasi perbankan dan juga ada sejumlah transponder yang akan dimanfaatkan oleh
pemerintah.
semua ada di situ. Nah, ini inti dari sebuah buku. Intinya, kalau tidak ingin ditinggal, kita harus
berinvestasi teknologi. Kita harus berinvestasi teknologi. Zaman dulu, one for money, ada satu
kantor cabang melayani banyak orang. Transaksi bisa ratusan, bahkan ribuan orang di tempat yang
sama. Tetapi, kalau sekarang, tersebar ATM, tidak hanya satu, tapi disebar, orang hanya dipencar
menuju tempat yang sama.
Hari ini tidak lagi, istilahnya anyone is bank, semua orang bank. Bank ada di kantong Anda untuk
melakukan transaksi. Tadinya, ada di somewhere to go, sekarang ada in your pocket. Yang dalam
perkembangan memer lu kan perangkat teknologi dan transmisi, gadget bisa kita siapkan,
transmisi, satelit. Gadget itu satelitnya dari provider yang ada. Sekarang, kita ingin menggunakan
satelit sendiri untuk melakukan itu.
Apa yang akan menjadi target BRI ke depan?
BRI ingin menjangkau wilayah-wilayah yang selama ini tidak terjangkau oleh layanan BRI.
Kemudian, kita ingin melayani yang belum terlayani. Hari ini, BRI adalah bank yang paling
banyak memiliki jaringan agen Laku Pandai. Target akhir tahun 75 ribu, sekarang sudah 59 ribu.
Sebanyak 59 ribu ini tentunya akan online dengan Jakarta.
Anda bisa bayangkan di atas gununggunung Wamena atau di Kalimantan, di sungai-sungai,
layanan akan sama cepatnya dengan Jakarta dengan adanya satelit ini. Layanan sama baiknya
sama cepatnya dan akuratnya, baik di kota maupun di desa. rep: Rossi Handayani, ed: Khoirul
Azwar
***
Pengeluaran Jadi Lebih Efisiensi
Satelit dari Bank Rakyat Indonesia diluncurkan pada Juni 2016, beberapa keuntungan banyak
didapat dengan hadirnya BRIsat. Tidak hanya bagi bank itu sendiri, tapi bagi pemerintah dan
masyarakat Indonesia.
Direktur Utama BRI Asmawi Syam mengungkapkan, satelit milik BRI dapat memberikan efisiensi
yang begitu baik, apabila dengan pengeluaran di tahun se belumnya. Harga sewa satelit sebeum
nya memakan biaya yang cukup besar.
Asmawi mengatakan, hingga sebelum dioperasikan BRIsat, satelitnya masih menyewa
transponder. Dengan biaya mencapai Rp 500 miliar per tahun hanya untuk 23 transponder, bahkan
dana tersebut bisa terus mengalami peningkatan. "Rp 500 miliar per tahun ini mening kat dari
tahun ke tahun. Mengapa m e ningkat? Karena supply dan demand tidak berimbang," ujar
Asmawi.
Ia melanjutkan, selama lima hingga 10 tahun, Indonesia belum bisa melun cur kan satelit, padahal
kebutuhan transponder setiap tahunnya meningkat. Se dangkan, BRI begitu membutuhkan satelit,
di atas bumi sediri memang ada banyak satelit, tapi itu bukan milik Indonesia "Selain efisiensi,
belum service level agreement, kita harapkan dengan meng gunakan satelit, BRI buka internet
lebih cepet, bisa sampai dua sampai tiga detik. Itu standar internasional selalu seperti itu.
Kemudian, pengunaan tidak hanya untuk bertransaksi, kita juga untuk video banking," kata dia.
Sementara itu, penggunaan kertas dan tinta di kantor BRI pun diakui Asma wi akan berkurang.
Penghijauan ling kung an pun bisa dimulai dari kantor, pe ngurangan penggunaan kertas akan me
maksimalkan pertumbuhan pepo hon an di bumi.
BRI turut berencana untuk berbagi ke mudahan dengan masyarakat, yakni de ngan mengeluarkan
program tang gung jawab sosial (CSR), BRI Zone. Di ma na, penduduk Indonesia yang berada di
zona BRI dapat dengan mudah meng ak ses internet. rep: Rossi Handayani, ed: Khoirul Azwar