Fusobacterium Nucleatum
Fusobacterium Nucleatum
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
18
contohnya
Iodine-potassium-iodide
(IKI)
memiliki
kemampuan berdifusi melalui tubulus dental dan membunuh bakteri in vivo.2 IKI
merupakan desinfektan yang efektif pada dentin yang terinfeksi dan dapat membunuh
bakteri pada dentin yang terinfeksi dalam waktu 5 menit secara in vitro.9
4. Kalsium hidroksida, merupakan bahan medikamen yang digunakan hingga
saat ini karena sifatnya yang menyebabkan suasana basa pada saluran akar, dimana
bakteri tidak tahan terhadap suasana basa.2,9
5. Antibiotik, sama seperti kalsium hidroksida, antibiotik juga banyak
digunakan dalam medikasi saluran akar.2
6. Kombinasi beberapa bahan medikamen, contohnya kalsium hidroksida
dikombinasikan dengan IKI diketahui secara in vivo lebih efektif dalam
mendisinfeksi tubulus dental. IKI diketahui memiliki kemampuan berdifusi melalui
tubulus dentin.2
19
gigi oleh Hermann pada permulaan abad ke-20 dan semenjak itu banyak digunakan
pada perawatan endodonti.2 Endotoksin dari bakteri yang ada pada infeksi saluran
akar berimplikasi dalam lesi periapikal, sementara kalsium hidroksida dapat
mendetoksifikasi lipopolisakarida, yang merupakan salah satu dari endotoksin dari
bakteri di saluran akar. Kalsium hidroksida umumnya digunakan untuk pulpotomi,
pulp capping direk dan indirek, apeksifikasi dan apeksogenesis, sebagai medikamen
intrakanal serta untuk perawatan resorpsi dan perforasi akar baik internal maupun
eksternal. Kalsium hidroksida juga dapat digunakan sebagai bahan sealer pada
perawatan saluran akar.19
Menurut Bystrom et al., kalsium hidroksida efektif dalam mengeliminasi
bakteri dari sistem saluran akar dan ideal digunakan sebagai bahan medikamen
intrakanal.19 Sjogren et al. (1991) menyatakan bahwa sifat antibiotik Ca(OH)2
diperoleh dari penguraian ion Ca2+ dan OH-. Penguraian ion hydroxyl (OH-)
menyebabkan suasana alkalin pada saluran akar sementara mikroorganisme yang ada
di saluran akar tidak dapat bertahan pada suasana alkalin yang tinggi dimana pH
Ca(OH)2 berkisar 12,5.1,2,6 Ion calsium (Ca2+) juga diketahui dapat memberi efek
terapeutik yang dimediasi melalui ion channel.
Berbagai penelitian mengenai efektivitas Ca(OH)2 sebagai antimikroba telah
dilakukan. Efek antimikrobial Ca(OH)2 telah dievaluasi pada studi klinis dimana
Ca(OH)2 dengan sukses dapat mendisinfeksi saluran akar jika digunakan selama 1
bulan pada 97% kasus yang disembuhkan. Studi berikutnya pada kelompok yang
sama, efektivitas dari Ca(OH)2 bahkan dapat diperoleh dengan peletakan Ca(OH)2
selama 1 minggu di dalam saluran akar.2
Namun ternyata beberapa penelitian lain yang dilakukan untuk menguji daya
antibakteri Ca(OH)2 terhadap beberapa bakteri di rongga mulut menunjukkan hasil
yang kurang memuaskan. Cvek et al., Orstavik et al., dan Peters et al.
mendemonstrasikan pada studi klinis bahwa Ca(OH)2 memang membatasi
pertumbuhan bakteri tetapi tidak secara total mengeliminasi bakteri dari saluran akar.2
Saunders et al. juga menemukan kurangnya aktivitas antibakteri Ca(OH)2 dalam
mengeliminasi bakteri anaerob, Porhyromonas gingivalis dan Peptostreptococcus
20
: Bacteria
Filum
: Fusobacteria
Famili
: Bacteriodacceae
Genus
: Fusobacterium
Spesies
: Fusobacterium nucleatum.11
Gambar 1. F.nucleatum11
21
Nama Fusobacterium berasal dari kata fusus, sebuah tongkat; dan bacterion,
sebuah batang kecil dan jika digabungkan berarti sebuah tongkat kecil berbentuk
batang. Istilah nucleatum diambil karena adanya sebuah inti yang sering muncul pada
pengamatan mikroskop elektron. Fusobacterium nucletum adalah bakteri non-spora,
non-motil dan gram negatif. Fusobacterium nucleatum memiliki panjang yang
berkisar antara 5-10 m. Bakteri ini merupakan anaerob, namun dapat bertahan pada
lingkungan yang memiliki 6% oksigen. Fusobacterium nucleatum memerlukan media
yang baik untuk tumbuh dan biasanya tumbuh subur pada media yang mengandung
trypticase, peptone dan ekstrak ragi. Sedangkan untuk sumber energi, Fusobacterium
nucleatum dapat menggunakan asam amino ataupun peptida, seperti glutamat,
histidin, dan aspartat.11
Pada permukaan bakteri gram negatif ditemukan lipopolisakarida (LPS).
Kompleks lipopolisakarida secara umum dikaitkan sebagai zat endotoksin yang
menyebabkan biological effects yaitu aktivasi komplemen, sitotoksisitas, dan resorpsi
tulang. Lipopolisakarida memegang peranan penting dalam proses perlekatannya dan
mampu larut dalam saliva. Lipopolisakarida yang diproduksi oleh Fusobacterium
nucleatum memungkinkan bakteri ini melekat pada struktur hidroksiapatit, serum dan
sementum. Hal ini menunjukkan bahwa lipopolisakarida dari Fusobacterium
nucleatum memegang peranan penting dalam proses perlekatannya, bukan hanya
epitel, tetapi juga permukaan gigi.1,11
Bakteri anaerob umumnya memproduksi asam propionat, butirat, dan
isobutirat. Dengan adanya produksi asam ini, dapat membantu kemotaksis neutrofil,
degranulasi,
chemiluminescence
dan
fagositosis.1
Fusobacterium
nucleatum
menghasilkan asam butirat dan mengubah treonin menjadi asam propionat. Asam
butirat, propionat dan ion amonium merupakan produk hasil metabolisme
Fusobacterium nucleatum yang dapat menghambat proliferasi sel fibroblas pada
gingiva dan dapat mempermudah F.nucleatum melakukan penetrasi ke epitel
gingiva.11 Asam butirat juga telah menunjukkan kemampuannya dalam menghambat
blastogenesis T-cell dan menstimulasi produksi dari IL-1 (Interleukin 1) yang
berkaitan dengan resorpsi tulang.1
22
23
Gambar 3. Prevalensi bakteri yang dideteksi pada gigi dengan infeksi primer disertai
periodontitis apikalis kronis10
24
Gambar 4. Prevalensi bakteri yang dideteksi pada gigi dengan infeksi primer disertai
periodontitis apikalis akut10
25
: Magnoliopsida
Subdivisi
: Dilleniidae
Kelas
: Theales
Bangsa
: Clusiaceae
Suku
: Garcinia
Marga
: Garcinia mangostana L.
26
kelembaban dan panas dengan curah hujan yang merata.23 Pusat penanaman pohon
manggis adalah Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kalimantan Timur,
Kalimantan Tengah, Jawa Barat (Jasinga, Ciamis, Wanayasa), Jawa Timur dan
Sulawesi Utara.22
Pohon manggis selalu hijau dengan tinggi 6-20 m. Batang tegak, batang pokok
jelas, kulit batang cokelat, dan memiliki getah kuning. Daun tunggal, ruas daun
berhadapan atau bersilang berhadapan, dan berbentuk helaian. Daunnya mengkilat di
bagian permukaannya, dengan permukaan atas berwarna hijau gelap dan permukaan
bawah berwarna hijau terang, bentuk elips memanjang, berukuran 12-23 x 4,5-10 cm
dengan panjang tangkai 1,5-2 cm.22
Bagian kulit buah manggis telah digunakan sebagai obat tradisional untuk
mengobati diare, infeksi kulit, dan luka kronis di Asia Tenggara selama bertahuntahun.14,16 Menurut Tambunan (1998) dan Subroto (2008) kulit buah manggis
mempunyai sifat sebagai anti-aging, menurunkan tekanan darah tinggi, menurunkan
berat badan, sebagai antibakteri juga antivirus.14 Kulit buah manggis juga telah diuji
memiliki efek menurunkan kadar glukosa darah terhadap mencit.24
Sebagai antimikroba, kulit buah manggis diketahui memiliki empat senyawa
aktif yang berperan dalam membunuh bakteri, yaitu saponin, tanin, alkaloid, dan
flavonoid. Saponin merupakan zat aktif yang dapat meningkatkan permeabilitas
membran sehingga terjadi hemolisis sel, apabila saponin berinteraksi dengan sel
kuman, kuman tersebut akan pecah atau lisis.5,14 Tanin dalam konsentrasi rendah
mampu menghambat pertumbuhan kuman, sedangkan pada konsentrasi tinggi, tanin
bekerja sebagai antimikroba dengan cara mengkoagulasi atau mengumpulkan
protoplasma kuman sehingga terbentuk ikatan yang stabil dengan protein kuman dan
pada saluran pencernaan tanin diketahui dapat mengeliminasi toksin.5,14 Mekanisme
alkaloid sebagai antibakteri yaitu dengan menghambat sintesis dinding sel yang akan
menyebabkan lisis pada sel sehingga sel mati.5 Flavonoid merupakan kelompok
senyawa fenol yang mempunyai kecenderungan untuk mengikat protein, sehingga
mengganggu proses metabolisme.5,14
27
Saponin
Alkaloid
Tanin
Flavonoid
Meningkatkan
permeabilitas
membran
Menghambat
sintesis
dinding sel
Mengikat dan
mengendapkan
protein
Mengganggu
metabolisme
dengan
mengikat
protein
Hemolisis sel
Sel F.nucleatum mati
KHM
KBM
Daya Antibakteri
Parameter antibakteri dilihat dengan
mengendalikan konsentrasi sampel
(100%,50%, 25%, 12,5%, 6,25%,
3,125%, dan 1,5625%)
Suhu (37C)
Waktu (24 jam)
28
Bagan di atas menunjukkan pada infeksi saluran akar primer dapat ditemui
mikroorganisme seperti Fusobacterium nucleatum. Untuk mencapai perawatan
saluran akar yang sukses perlu dilakukan perawatan saluran akar dimana salah satu
tujuannya adalah untuk mengeliminasi bakteri yang terdapat di saluran akar.
Peletakan bahan medikamen pada saluran akar merupakan salah satu cara yang dapat
digunakan untuk mencapai keberhasilan perawatan saluran akar setelah dilakukan
cleaning dan shaping (preparasi chemo-mechanical).
Penelitian ini menggunakan ekstrak kulit buah manggis yang digunakan
sebagai bahan alternatif medikamen saluran akar dapat menyebabkan kematian sel
dari bakteri Fusobacterium nucleatum. Ekstrak ini memiliki beberapa senyawa aktif
yang memiliki daya antibakteri, yaitu saponin, alkaloid, tanin, dan flavonoid yang
masing-masing memiliki mekanisme yang berbeda dalam membunuh bakteri.
Saponin dapat meningkatkan permeabilitas membran sehingga terjadi hemolisis sel,
alkaloid mampu menghambat sintesis dinding sel yang akan menyebabkan lisis pada
sel, tanin mampu mengikat dan mengendapkan protein, sedangkan flavonoid dapat
mengganggu metabolisme dengan mengikat protein.
Uji aktivitas antibakteri dilihat dengan mencari nilai kadar hambat minimal
(KHM) dan kadar bunuh minimal (KBM) ekstrak kulit manggis terhadap
Fusobacterium nucleatum dengan mengendalikan konsentrasi ekstrak manggis yaitu
100%, 50%, 25%, 12,5%, 6,25%, 3,125%, dan 1,5625%.