Anda di halaman 1dari 2

Dewa Pan Ku Kong (Phoan Kouw Kong)

Pan Ku sebenarnya merupakan proses kejadian semesta


alam pada saat diciptakan oleh Thay Sang Law Cin. Melalui penitisan pada saat diciptakan itulah
Pan Ku terbentuk. Proses kejadian semesta alam ini dalam agama TAO, diceritakan bahwa asal
mulanya sengaja menggunakan versi kedewaan sehingga lama lama menjadi cerita legenda
yang berkembang di kalangan rakyat kuno. Namun bila kita menganalisanya kembali, cerita
kedewaan yang dianggap legenda tersebut lalu memadukannya dengan ilmu ilmiah (atoom),
maka akan lebih dapat diterima oleh akal pikiran kita.
Pan Ku dalam cerita legenda kuno dirupakan sebagai manusia raksasa yang sangat tinggi dan
bertubuh besar. Beliau lah yang dipercaya telah menciptakan semesta alam dengan menggunakan
pahat dan palu kapak raksasa. Kisah tentang Pan Ku ini mulai muncul pada jaman SAN KWOK
(tiga negara) pada pertengahan abad ke 3 Masehi. Pan Ku merupakan tokoh utama dalam Kitab
Kejadian versi legenda Tiongkok.
Dikisahkan bahwa sebelum ada permulaan di alam ini, jagad raya dilukiskan dalam bentuk kulit
telur raksasa dan Pan Ku terbentuk di dalamnya dari 2 unsur IM (Negatif) dan YANG (Positif)
dari alam semesta. Dengan pahat raksasa, dibentuklah jagad raya ini. YANG = ringan dan terang,
terapung dan bergerak ke atas, sedangkan IM = yang berat dan gelap mengendap,
proses ini memakan waktu, makin lama makin tebal dan Pan Ku semakin besar dan tinggi.
Semuanya berlangsung selama 18.000 tahun sampai tinggi langit menjadi sempurna dan Pan Ku
sudah tidak tumbuh lagi. Beberapa juta tahun berlalu sampai akhir Pan Ku menjadi tua dan
wafat, jasadnya kemudian hancur dan menjadi bagian bagian tata surya (bumi, bulan, matahari,
bintang planet-planet) dari semesta alam ini. Mata beliau menjadi Matahari, Rembulan dan
Bintang-bintang, Nafas beliau menjadi angin dan awan, Urat-uratnya menjadi Sungai-sungai,
Rumput-rumput dan Lain-lainnya.
Pan Ku menjadi tokoh utama yang sangat disukai rakyat Tiongkok kuno saat itu. Sering kisahnya
Memahat Jagad Raya menjadi objek lukisan dan pahatan. Beliau dilukiskan sebagai raksasa

dengan dua buah tonjolan di kepalanya, memakai pakaian kulit binatang, membawa pahat dan
kapak raksasa. Beliau dipuja sebagai Pelindung Usaha Membuka Tanah.
Pada jaman modern sekarang, cerita Pan Ku nyaris punah, namun tetap ada sebagian kalangan
yang masih memiliki lukisan sosoknya.

Anda mungkin juga menyukai