Apakah kalian pernah berpikir jika asal-usul kita (manusia) adalah dari bangsa
alien?
Bangsa Sumeria terbukti akurat dalam menciptakan banyak sistem canggih. Namun
kita menganggap bahwa sejarah manusia mereka hanyalah mitos. Jika kita
memberikan kepercayaan yang sama pada sejarah tertulis dan penemuan mereka,
maka kita akan mendapatkan versi yang sama sekali berbeda terkait asal muasal
kita. Jika kita menggali ke sumbernya, akan ditemukan peradaban pertama yang
mengungkap catatan sejarah masa lalu kita.
Pada tahun 1849, Sir Austen Henry Layard seorang arkeolog Inggris dan penjelajah
dunia berada di antara reruntuhan kota Babilonia Kuno di Mesopotamia Selatan. Di
sana dia menemukan 14 potongan tablet pertama yang akhirnya menjadi salah satu
teka teki arkeologi paling kontroversial.
Tablet Cuneiform (dalam tulisan Baji) saat ini adalah karya tertua yang diketahui
berasal dari abad ke-24 sebelum masehi. Meskipun cerita mereka sangat mirip
dengan teks kuno lainnya, mereka memberikan interpretasi baru dari dokumen
sakral kuno lainnya yang pernah kalian lihat, misalnya ketika mereka merujuk pada
father of all beginnings atau semacam mempercayai keberadaan makhluk tertinggi.
Di Tablet, juga tertulis kejadian Taman Eden Adam dan Hawa.
"Ini Dewa dari para Dewa kita makhluk yang tidak biasa atau singkatnya mereka
adalah alien"
Dua tablet pertama menjelaskan siapa mereka dan dari mana asalnya. Tablet ketiga
menceritakan tentang enam hari penciptaan atau pemukiman di bumi. Kemudian
mereka menjelaskan bagaimana manusia dimanipulasi secara genetik oleh orang-
orang ini dan tidak berevolusi secara acak, bahkan teknologi yang diberikan oleh
bangsa Sumeria juga berasal dari makhluk-makhluk ini.
Menurut tablet tanah liat Sumeria, makhluk ini datang sekitar 445.000 tahun yang
lalu. Saat itu, penghuni di bumi adalah binatang liar dan binatang yang belum
dijinakkan serta nenek moyang manusia. Mereka disebut Anunnaki yang artinya
makhluk yang turun dari langit. Anunnaki tinggal di planet jauh yang disebut planet
Nibiru. Planet ini hanya akan memasuki tata surya kita setiap 3600 tahun.
Ketika NASA mengetahui bahwa ada delapan planet di tata surya kita, banyak
spekulasi mengenai guncangan orbit kedua planet tersebut. Mengacu pada gaya
gravitasi dari suatu objek yang sangat besar dan belum ditemukan. Penemuan
benda ini bisa dilacak kembali pada puluhan tahun lalu. Pada Oktober 2017 NASA
menerbitkan artikel berjudul "Super-Earth that came Home for dinner". NASA
menulis, "Jika anda hapus pernyataan ini dan membayangkan planet kesembilan itu
tidak ada, maka akan menghasilkan lebih banyak masalah daripada yang anda
selesaikan". Jadi jelas, ada planet lain yang menanti akan ditemukan di tata surya
kita.
"Ketika para dewa seperti manusia dibebani pekerjaan, beban yang berlebihan,
beban Dewa itu sangat besar".
"Kerja keras itu sangat menyiksa, Anunnaki yang mulia memaksa Igigi melakukan
semua pekerjaan itu"
Manusia periode awal tidak punya pilihan selain menyembah dewa-dewa mereka.
Menurut hieroglif, bangsa Anunnaki yang kita kenal merupakan raksasa
dibandingkan dengan homo sapiens. Homo Sapiens dipekerjakan dan diberi imbalan
berupa pendidikan, keterampilan sosial, dan teknologi.
Semua ini tercatat sangat jelas di tablet tanah liat Sumeria. Manusia baru (budak)
tidak dapat bereproduksi. Seiring meningkatnya kebutuhan tenaga kerja, mereka
dirancang ulang agar dapat bereproduksi. Hal ini menyebabkan kelebihan populasi
manusia. Banyak orang yang kemudian diusir dari kota mereka. Dari sinilah
kemudian lahir kisah Taman Eden dan kisah pengasingan dari langit untuk
mengembangbiakan keturunan.
Dalam beberapa ribu tahun kemudian, jumlah manusia bertambah hanya untuk
memenuhi rencana pengendalian populasi alami. Selama siklus 3600 tahun, orbit
planet Nibiru menyebabkan kerusakan luar biasa pada matahari dan bumi. Nibiru
juga dikenal sebagai the Destroyer atau penghancur dalam kitab Kolbrin. Ini adalah
buku Injil kuno yang ditemukan di Skotlandia dan dihilangkan dari Alkitab, mirip
dengan gulungan Laut Mati. Jika diterjemahkan kira-kira seperti ini bunyinya,
"Manusia melupakan hari-hari penghancur hanya orang bijak yang tahu kemana
perginya, dan itu akan berada pada waktu yang ditentukan".
Menurut catatan tablet, Enlil melihat bencana yang akan segera terjadi. Dia berpikir
bahwa ini adalah kesempatan untuk memusnahkan manusia yang tidak berharga
dari bumi. Dia kembali ke Nibiru, tetapi banyak Anunnaki memilih untuk tetap tinggal
di bumi. Dari pesawat luar angkasa yang mengorbit bumi, mereka menyaksikan
banjir dan kehancuran di bumi.
"Siang dan malam gelap gulita, malamnya bulan seolah ditelan, bumi mulai bergetar
oleh semacam kekuatan sebelum mengetahui lebih lanjut terasa bergolak di tengah
gemerlap cahaya fajar, sebongkah awan gelap muncul dari cakrawala jaya, pagi
menjadi redup, lalu terdengar gemuruh guntur yang bertalu-talu dan sambaran kilat
menerangi langit pada hari itu, di hari yang tak terlupakan itu"
Banjir yang menderu-deru pun mulai menerjang. Pada saat itu, lapisan es Antartika
yang sangat besar bertabrakan dan tenggelam ke laut yang akan menyebabkan
amukan tsunami dan menyebar dari utara ke tambang emas di Tenggara Afrika. Air
pasang terus ke utara sampai membanjiri kota Eden, yaitu salah satu pemukiman
Anunnaki paling awal di planet ini, yang sekarang terletak di dasar Teluk Persia.
Menyaksikan malapetaka ini, Enkei yang merasa simpati atas ciptaannya sendiri dan
menginstruksikan manusia pilihannya untuk membuat perahu. Diantara segelintir
manusia ini adalah Ziusudra yang kita kenal dan keluarganya. Hujan badai mulai
menerjang air pasang berlangsung selama tujuh hari di bumi, hingga akhirnya
berhenti. Akan tetapi, hujan lebat berlanjut selama 40 hari 40 malam lagi.
Setelah banjir, rekonstruksi pelabuhan antariksa baru dimulai, teks pada tablet
menggambarkan bagaimana bangsa Anunnaki membangun gedung mereka
berdasarkan tata letak bintang.
"Let the heart of the plain, the heavens reflect, begitu Enkei menyetujui ini, Enlil
mengambil tindakan dari langit yang jauh".