Anda di halaman 1dari 2

LIMBUNG PANGAN : Petani Membawa Fakta

Oleh : Sondang William Gabriel Manalu

Nama Limbung Pangan


Sutradara Indra Jati
Tanggal Rilis 20 Maret 2022
Durasi 50 Menit
Genre Dokumenter
Tersedia di Youtube

Jangan ajari petani Bertani pada lahannya sendiri.

Pernah dengan Food Estate? Bagi yang belum pernah, tonton saja film Limbung Pangan ini!
Bagi yang sudah pernah dengar, yok! Tonton film Limbung Pangan ini biar saudara mengetahui
perspektif dari para Petani terhadap Food Estate ini.

Sekilas tentang Limbung Pangan, film ini adalah film ke 4 dari serial berujudul Demi 1%. Film
ini merupakan hasil kolaborasi dari Greenpeace Indonesia, Fraksi Rakyat Indonesia, Bersihkan
Indonesia, dan Watchdoc.

Nah mungkin biar menontonnya lebih nyambung perlu dijelaskan sedikit apa itu Food
Estate. Singkatnya Food Estate itu adalah pengembangan lahan dalam skala yang besar mencakup 3
sektor pangan diantaranya pertanian,perkebunan, dan peternakan di sebuah Kawasan. Di bawah
pemerintahan bapak Jokowi, Food Estate menjadi solusi strategis ketahanan pangan di dalam masa
pandemi.

Singkat cerita Limbung Pangan menjadi film dokumenter yang menceritakan kisah dari Ingot
Sitohang, Rita Siregar, yang merupakan seorang petani yang mengikuti program Food Estate, dan
Suhardi seorang petani yang masih menggunakan hasil alam hutan Hamingjon demi
keberlangsungan hidupnya. Ketiga kisah dari petani ini kemudian dipadukan dengan keterangan dari
beberapa ahli dan data yang akurat.

Jika dilihat dari alurnya Film Limbung Pangan di bagi menjadi beberapa bagian, diantaranya
kerugian yang dialami petani, pembedahan data tentang food estate, dan tentang hutan Hamingjon
sebagai warisan dan sumber kehidupan bagi para petani.

Meskipun dibagi menjadi beberapa bagian, namun secara garis besar bagian tersebut masih
sama dan saling terkait satu dengan yang lainnya. Isu terkati kerugian petani akibat Food Estate tidak
lepas dari data tentang Food Estate yang dipaparkan dan data tersebut juga berkaitan erat dengan
eksistensi dari hutan Hamingjon yang besar kemungkinan juga akan di jadikan sawah karena
program Food Estate tersebut.

Salah satu yang menarik dari film ini adalah banyaknya pemahaman baru yang mungkin bisa
kita dapatkan dari petani. Seperti jenis kentang yang cocok untuk dataran tinggi, tanah yang
membutuhkan masa tunggu sebelum di tanam,dan porsi dosis pada dataran tinggi dan dataran
rendah yang berbeda. Bahkan mungkin selera humor saya yang buruk tetapi menjadi sebuah komedi
bahwa negara justru melanggar semua ketentuan ketentuan Bertani tersebut, mulai dari kentang
yang tidak sesuai dan tidak memberlakukan masa tumbuh tanah.

Salah satu ungkapan Rita Siregar turut berngiang di kepala. “Pendamping mengingatkan dan
menentukan dosis, cuma, ada cumanya, kan kita sudah petani sebelumnya, sudah tahu kita sesuai
dengan kondisi tanah. Lahan kan, lahan kita. Lahan beda dataran tinggi dan dataran rendah,”. Dari
pernyataan rita bisa dimengerti bahwa sebenarnya petani sudah lebih pintar dari para sarjana yang
sedang memikirkan cara Bertani.

Film Limbung pangan sejatinya adalah proyeksi Bagaimana para pejabat negara terus memeras
alam dan isinya termasuk masyarakat dengan berbagai program nya. Ketahanan Pangan hari ini
sebenarnya untuk siapa? Mari tonton dan temukan jawabannya !

Anda mungkin juga menyukai