Anda di halaman 1dari 5

POIN 10

UPAYA YANG DILAKUKAN MASYARAKAT UNTUK MELESTARIKAN


SAWAH GAMBUT

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan kepada warga yang berada di


kawasan sawah gambut dari Ibu Sarah yang berprofesi sebagai petani menyatakan
bahwa masyarakat melestarikan sawah gambut dengan membiarkan tumbuhan
yang tumbuh di sekitar sawah gambut. Selain itu, pada kawasan tersebut juga
sudah ada aturan yang mengatur tentang penebangan pohon secara besar-besaran.
Tapi masih belum ada aturan mengenai pembangunan rumah yang harus berjarak.
Lalu, menurut menurut Bapak Arbani yang beprofesi sebagai pekerja swasta
menyatakan bahwa upaya yang dilakukan masyarakat dalam melestarikan sawah
gambut yaitu dengan cara menyemprotkan pestisida untuk hama-hama yang
mengganggu tanaman padi milik masyarakat. Di tempat tersebut sering terjadi
banjir sehingga upaya yang juga dilakukan adalah dengan membuat penghalang
dari kayu untuk menghalangi air yang masuk ke dalam persawahan.
Selanjutnya adalah dari responden Ibu Jasmah yang juga berprofesi sebagai
petani. Beliau mengatakan bahwa upaya yang dapat mereka lakukan untuk
melestarikan kawasan sawah gambut tersebut dengan tetap membiarkan tumbuhan
yang tumbuh di sekitar sawah gambut. Sudah ada beberapa peraturan yang
mengatur tentang penebangan pohon secara besar-besaran. Namun tidak terdapat
aturan yang mengatur tentang jarak rumah dari masyarakat sekitar. Selain itu
upaya lain yang mereka lakukan adalah dengan membiarkan burung-burung yang
berada di sekitar sawah tanpa mengganggu misal dengan memburu atau
menangkap burung.
Menurut responden selanjutnya yaitu Bapak Anang Ardiansyah yang
berprofesi juga sebagai petani bahwa upaya yang dilakukan oleh masyarakat
setempat dalam melestarikan sawah gambut adalah dengan melakukan gotong
royong dari masyarakat. Hal ini merupakan inisiatif dari masyarakat itu sendiri.
Dapat kita menduga bahwa bukan dari aparat desa yang memerintahkan tapi dari
inisiatif masyarakat itu sendiri. Dari Ibu Putri Agustina menyatakan bahwa upaya
yang dapat dilakukan masyarakat sekitar kawasan sawah gambut dalam
melestarikan lingkungan adalah dengan membiarkan pohon tumbuh di pinggir
sungai. Pohon yang tumbuh di pinggir sungai tidak ditebang. Tidak hanya itu,
upaya yang bisa dilakukan oleh masyarakat adalah dengan melakukan gotong
royong untuk membersihkan lingkungan.
Upaya untuk melakukan perlindungan terhadap ekosistem sawah sangat
penting untuk dilakukan. Hal ini bisa kita ketahui bahwa sektor pertanian
merupakan salah satu mata pencaharian warga seperti hasil wawancara di atas.
Dari 5 responden yang diwawancarai, 3 diantaranya berprofesi sebagai petani, 1
sebagai pekerja swasta, dan 1 sebagai ibu rumah tangga. Masyarakat di sana
sangat menggantungkan kehidupannya pada profesi ini. Salah satu literatur yang
terdapat di dalam Peraturan salah satu daerah yaitu Kabupaten Sragen Nomor 11
tahun 2011 menjelaskan bahwa pengembangan sektor pertanian merupakan sektor
yang paling besar menunjang perekonomian daerah tersebut. Sektor ini harus
dioptimalkan agar dapat meningkatkan kesejahteraan penduduk (Linda, 2015).
Sebelum upaya yang dapat dilakukan oleh masyarakat sekitar, perlu adanya
upaya yang dilakukan terlebih dahulu oleh pihak pemerintah dimana upaya disini
adalah untuk mempertahankan fungsi lahan pertanian. Adapun upaya tersebut
yang pertama adanya peraturan tentang batas penggunaan lahan untuk dijadikan
sebagai perumahan. Karena tidak bisa dipungkiri bahwa perumahan merupakan
kebutuhan pokok dari masyarakat. Namun tetap saja perlu memperhatikan
batasan-batasan yang ditetapkan (Dinas Pertanian Kabupaten Sragen).
Berdasarkan hasil pengamatan didapatkan bahwa sebenarnya masyarakat setempat
sudah mengaplikasikan ini secara tidak langsung. Terbukti pada hasil wawancara,
rumah penduduk terlihat berjauhan antar rumah satu dengan rumah yang lainnya.
Tidak sepadat pada perumahan di perkotaan. Meskipun tidak ada sosialisasi dari
pemerintah mengenai jarak antar rumah namun masyarakat secara tidak langsung
menerapkannya. Selain itu dari pihak pemerintah sendiri perlu membuat rumah
susun dengan tujuan untuk meminimalisir pengalihan lahan pertanian menjadi
perumahan (Linda, 2015).
Hal ini tentu saja bisa membantu dalam penggunaan lahan yang terlalu
berlebihan. Namun pada kawasan yang diamati, jarang sekali atau bahkan tidak
ada rumah susun. Hal ini bisa disebabkan karena belum tersampainya informasi
kepada masyarakat ataupun masyarakat yang tidak mengindahkan perintah
tersebut. Pentingnya bagi pemerintah untuk meningkatkan kesadaran dan edukasi
masyarakat terhadap ekosistem sawah. Edukasi dalam hal ini adalah memberikan
pelatihan kepada masyarakat untuk memanfaatkan ekosistem dengan maksimal
namun dengan hasil yang tidak kalah kualitasnya. Salah satu latihan yang bisa
dilakukan adalah pelatihan menanam sayur dengan media yang terbatas (Linda,
2015).
Dalam melakukan pelestarian, harus mencakup perhatian dan pertimbangan
terhadap seluruh komponen Sumber Daya Lahan Pertania (SDLP) diantaranya
bentangan lahan, karakteristik agroekologi, sumber air, tipe iklim, bahan induk
tanah, biota yang terdapat di dalamnya baik fauna maupun flora, prasarana untuk
berfungsinya SDLP seperti jalan, saluran irigasi menuju pelestarian mutu dan
keberlanjutan penggunaanya. Dimana pelestarian ini untuk menuju usaha
pertanian yang produktif dan menguntungkan dalam sistem produksi yang ramah
lingkungan. Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa dengan memerhatikan
SDLP akan memberikan dampak positif bagi pertanian, salah satu langkah yang
sesuai dengan hasil wawancara adalah penggunaan pestisida untuk mengusir biota
berupa fauna dalam hal ini tikus sebagai hama yang merusak tanaman dari para
petani. Tentu hal ini perlu diperhatikan dengan baik oleh para petani, jika tidak
akan menimbulkan kerugian bagi petani itu sendiri. Tidak semua fauna pada
ekosistem tersebut bersifat merusak, misalnya burung. Berdasarkan hasil
wawancara dari para responden menyatakan bahwa burung tidak merusak
tanaman sehingga dibiarkan begitu saja tanpa diburu ataupun ditangkap.
Menurut literatur, dalam jangka panjang setelah 5 tahun dan masa
selanjutnya, tindakan pelestarian SLDP akan memberikan keuntungan bagi petani,
karena tanah akan bertambah subur, lebih produktif, dan sumber air menjadi lebih
terjamin. Kondisi sebaliknya akan terjadi apabila petani tidak melakukan upaya
konservasi SDLP, lahan menjadi rusak, lapisan oleh tanah menjadi dangkal akibat
erosi, kesuburan tanah dan produktivitas lahan menurun. Bukti empirisnya adalah
berjuta hektar lahan pertanian di Indonesia telah rusak, tidak produktif karena
tidak dilakukan pelestarian mutu dan fungsi SDLP di masa lalu. Selanjutnya,
bencana banjir yang terjadi setiap tahun merupakan bukti secara tidak langsung
oleh tidak adanya tindakan pelestarian SDLP di bagian hulu yang berfungsi
sebagai penyerapan, penahan, dan pendiversi aliran air permukaan (Sumarno,
2012). Di kawasan yang diwawancarai juga sering terjadi banjir, upaya yang
mereka lakukan adalah dengan membuat penghalang dari kayu untuk
menghalangi air yang masuk ke dalam persawahan.
Untuk itu sangat penting melakukan penyuluhan kepada masyarakat dalam
melakukan upaya pelestarian. Petani sendiri yang harus melakukan praktik
pelestarian SDLP, karena petani merupakan pemilik SDLP yang harus
dilestarikan. Atas dasar komponen tersebut maka program penyuluhan pelestarian
SDLP perlu dibangun di Kementrian Pertanian dan Dinas Pertanian, serta Unit
Kerja/UPT Pertanian di seluruh Indonesia dalam rangka pelayanan kepada petani
(Sumarno, 2012). Tidak hanya Sumarno yang berpendapat demikian, menurut
Irfan dkk (2018) dalam tulisannya mengatakan bahwa pemberdayaan masyarakat
sangat penting untuk melakukan pelestarian pada lahan atau sawah.
Pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk memberikan daya atau penguatan
kepada masyarakat.
Berdasarkan paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa pemberdayaan
masyarakat dalam melakukan pelestarian terhadap lahan persawahan sangatlah
penting. Karena merupakan salah satu penunjang untuk keberhasilan dari usaha
yang dilakukan oleh masyarakat. Jika perlindungan yang dilakukan baik,
ekosistemnya akan tertata sehingga juga akan memberikan dampak positif kepada
warga yang berada di sekitar kawasan tersebut. Namun pada kawasan yang
diwawancarai, pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh pemerintah sangat
kurang. Sehingga dari berbagai upaya yang mereka sampaikan saat kami
wawancarai adalah hasil dari inisiatif mereka sendiri. Untuk itu sangat perlu
tindak lanjut yang dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan kualitas
masyarakat agar bisa menghasilkan hasil yang memuaskan.
DAFTAR PUSTAKA
Linda Cristi Corolina. 2015. Implementasi Kebijakan Alih Fungsi Lahan
Pertanian Menjadi Kawasan Perumahan. Jurnal Administrasi Publik
(JAP), Vol 2 No. 2 Malang : Universitas Brawijaya

Irfan, Judo dan Faroby. 2018. Strategi Perlindungan Lahan Pertanian


Pangan Berkelanjutan di Kabupaten Bogor. Jurnal Manajemen
Pembangunan Daerah, Vol. 10 No. 2

Sumarno. 2012. Konsep Pelestarian Sumber Daya Lahan Pertanian dan


Kebutuhan Teknologi. Jurnal Iptek Tanaman Pangan, Vol. 7 No. 2

Anda mungkin juga menyukai