UPAYA YANG DILAKUKAN MASYARAKAT UNTUK MELESTARIKAN
SAWAH GAMBUT
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan kepada warga yang berada di
kawasan sawah gambut dari Ibu Sarah yang berprofesi sebagai petani menyatakan bahwa masyarakat melestarikan sawah gambut dengan membiarkan tumbuhan yang tumbuh di sekitar sawah gambut. Selain itu, pada kawasan tersebut juga sudah ada aturan yang mengatur tentang penebangan pohon secara besar-besaran. Tapi masih belum ada aturan mengenai pembangunan rumah yang harus berjarak. Lalu, menurut menurut Bapak Arbani yang beprofesi sebagai pekerja swasta menyatakan bahwa upaya yang dilakukan masyarakat dalam melestarikan sawah gambut yaitu dengan cara menyemprotkan pestisida untuk hama-hama yang mengganggu tanaman padi milik masyarakat. Di tempat tersebut sering terjadi banjir sehingga upaya yang juga dilakukan adalah dengan membuat penghalang dari kayu untuk menghalangi air yang masuk ke dalam persawahan. Selanjutnya adalah dari responden Ibu Jasmah yang juga berprofesi sebagai petani. Beliau mengatakan bahwa upaya yang dapat mereka lakukan untuk melestarikan kawasan sawah gambut tersebut dengan tetap membiarkan tumbuhan yang tumbuh di sekitar sawah gambut. Sudah ada beberapa peraturan yang mengatur tentang penebangan pohon secara besar-besaran. Namun tidak terdapat aturan yang mengatur tentang jarak rumah dari masyarakat sekitar. Selain itu upaya lain yang mereka lakukan adalah dengan membiarkan burung-burung yang berada di sekitar sawah tanpa mengganggu misal dengan memburu atau menangkap burung. Menurut responden selanjutnya yaitu Bapak Anang Ardiansyah yang berprofesi juga sebagai petani bahwa upaya yang dilakukan oleh masyarakat setempat dalam melestarikan sawah gambut adalah dengan melakukan gotong royong dari masyarakat. Hal ini merupakan inisiatif dari masyarakat itu sendiri. Dapat kita menduga bahwa bukan dari aparat desa yang memerintahkan tapi dari inisiatif masyarakat itu sendiri. Dari Ibu Putri Agustina menyatakan bahwa upaya yang dapat dilakukan masyarakat sekitar kawasan sawah gambut dalam melestarikan lingkungan adalah dengan membiarkan pohon tumbuh di pinggir sungai. Pohon yang tumbuh di pinggir sungai tidak ditebang. Tidak hanya itu, upaya yang bisa dilakukan oleh masyarakat adalah dengan melakukan gotong royong untuk membersihkan lingkungan. Upaya untuk melakukan perlindungan terhadap ekosistem sawah sangat penting untuk dilakukan. Hal ini bisa kita ketahui bahwa sektor pertanian merupakan salah satu mata pencaharian warga seperti hasil wawancara di atas. Dari 5 responden yang diwawancarai, 3 diantaranya berprofesi sebagai petani, 1 sebagai pekerja swasta, dan 1 sebagai ibu rumah tangga. Masyarakat di sana sangat menggantungkan kehidupannya pada profesi ini. Salah satu literatur yang terdapat di dalam Peraturan salah satu daerah yaitu Kabupaten Sragen Nomor 11 tahun 2011 menjelaskan bahwa pengembangan sektor pertanian merupakan sektor yang paling besar menunjang perekonomian daerah tersebut. Sektor ini harus dioptimalkan agar dapat meningkatkan kesejahteraan penduduk (Linda, 2015). Sebelum upaya yang dapat dilakukan oleh masyarakat sekitar, perlu adanya upaya yang dilakukan terlebih dahulu oleh pihak pemerintah dimana upaya disini adalah untuk mempertahankan fungsi lahan pertanian. Adapun upaya tersebut yang pertama adanya peraturan tentang batas penggunaan lahan untuk dijadikan sebagai perumahan. Karena tidak bisa dipungkiri bahwa perumahan merupakan kebutuhan pokok dari masyarakat. Namun tetap saja perlu memperhatikan batasan-batasan yang ditetapkan (Dinas Pertanian Kabupaten Sragen). Berdasarkan hasil pengamatan didapatkan bahwa sebenarnya masyarakat setempat sudah mengaplikasikan ini secara tidak langsung. Terbukti pada hasil wawancara, rumah penduduk terlihat berjauhan antar rumah satu dengan rumah yang lainnya. Tidak sepadat pada perumahan di perkotaan. Meskipun tidak ada sosialisasi dari pemerintah mengenai jarak antar rumah namun masyarakat secara tidak langsung menerapkannya. Selain itu dari pihak pemerintah sendiri perlu membuat rumah susun dengan tujuan untuk meminimalisir pengalihan lahan pertanian menjadi perumahan (Linda, 2015). Hal ini tentu saja bisa membantu dalam penggunaan lahan yang terlalu berlebihan. Namun pada kawasan yang diamati, jarang sekali atau bahkan tidak ada rumah susun. Hal ini bisa disebabkan karena belum tersampainya informasi kepada masyarakat ataupun masyarakat yang tidak mengindahkan perintah tersebut. Pentingnya bagi pemerintah untuk meningkatkan kesadaran dan edukasi masyarakat terhadap ekosistem sawah. Edukasi dalam hal ini adalah memberikan pelatihan kepada masyarakat untuk memanfaatkan ekosistem dengan maksimal namun dengan hasil yang tidak kalah kualitasnya. Salah satu latihan yang bisa dilakukan adalah pelatihan menanam sayur dengan media yang terbatas (Linda, 2015). Dalam melakukan pelestarian, harus mencakup perhatian dan pertimbangan terhadap seluruh komponen Sumber Daya Lahan Pertania (SDLP) diantaranya bentangan lahan, karakteristik agroekologi, sumber air, tipe iklim, bahan induk tanah, biota yang terdapat di dalamnya baik fauna maupun flora, prasarana untuk berfungsinya SDLP seperti jalan, saluran irigasi menuju pelestarian mutu dan keberlanjutan penggunaanya. Dimana pelestarian ini untuk menuju usaha pertanian yang produktif dan menguntungkan dalam sistem produksi yang ramah lingkungan. Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa dengan memerhatikan SDLP akan memberikan dampak positif bagi pertanian, salah satu langkah yang sesuai dengan hasil wawancara adalah penggunaan pestisida untuk mengusir biota berupa fauna dalam hal ini tikus sebagai hama yang merusak tanaman dari para petani. Tentu hal ini perlu diperhatikan dengan baik oleh para petani, jika tidak akan menimbulkan kerugian bagi petani itu sendiri. Tidak semua fauna pada ekosistem tersebut bersifat merusak, misalnya burung. Berdasarkan hasil wawancara dari para responden menyatakan bahwa burung tidak merusak tanaman sehingga dibiarkan begitu saja tanpa diburu ataupun ditangkap. Menurut literatur, dalam jangka panjang setelah 5 tahun dan masa selanjutnya, tindakan pelestarian SLDP akan memberikan keuntungan bagi petani, karena tanah akan bertambah subur, lebih produktif, dan sumber air menjadi lebih terjamin. Kondisi sebaliknya akan terjadi apabila petani tidak melakukan upaya konservasi SDLP, lahan menjadi rusak, lapisan oleh tanah menjadi dangkal akibat erosi, kesuburan tanah dan produktivitas lahan menurun. Bukti empirisnya adalah berjuta hektar lahan pertanian di Indonesia telah rusak, tidak produktif karena tidak dilakukan pelestarian mutu dan fungsi SDLP di masa lalu. Selanjutnya, bencana banjir yang terjadi setiap tahun merupakan bukti secara tidak langsung oleh tidak adanya tindakan pelestarian SDLP di bagian hulu yang berfungsi sebagai penyerapan, penahan, dan pendiversi aliran air permukaan (Sumarno, 2012). Di kawasan yang diwawancarai juga sering terjadi banjir, upaya yang mereka lakukan adalah dengan membuat penghalang dari kayu untuk menghalangi air yang masuk ke dalam persawahan. Untuk itu sangat penting melakukan penyuluhan kepada masyarakat dalam melakukan upaya pelestarian. Petani sendiri yang harus melakukan praktik pelestarian SDLP, karena petani merupakan pemilik SDLP yang harus dilestarikan. Atas dasar komponen tersebut maka program penyuluhan pelestarian SDLP perlu dibangun di Kementrian Pertanian dan Dinas Pertanian, serta Unit Kerja/UPT Pertanian di seluruh Indonesia dalam rangka pelayanan kepada petani (Sumarno, 2012). Tidak hanya Sumarno yang berpendapat demikian, menurut Irfan dkk (2018) dalam tulisannya mengatakan bahwa pemberdayaan masyarakat sangat penting untuk melakukan pelestarian pada lahan atau sawah. Pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk memberikan daya atau penguatan kepada masyarakat. Berdasarkan paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa pemberdayaan masyarakat dalam melakukan pelestarian terhadap lahan persawahan sangatlah penting. Karena merupakan salah satu penunjang untuk keberhasilan dari usaha yang dilakukan oleh masyarakat. Jika perlindungan yang dilakukan baik, ekosistemnya akan tertata sehingga juga akan memberikan dampak positif kepada warga yang berada di sekitar kawasan tersebut. Namun pada kawasan yang diwawancarai, pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh pemerintah sangat kurang. Sehingga dari berbagai upaya yang mereka sampaikan saat kami wawancarai adalah hasil dari inisiatif mereka sendiri. Untuk itu sangat perlu tindak lanjut yang dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan kualitas masyarakat agar bisa menghasilkan hasil yang memuaskan. DAFTAR PUSTAKA Linda Cristi Corolina. 2015. Implementasi Kebijakan Alih Fungsi Lahan Pertanian Menjadi Kawasan Perumahan. Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol 2 No. 2 Malang : Universitas Brawijaya
Irfan, Judo dan Faroby. 2018. Strategi Perlindungan Lahan Pertanian
Pangan Berkelanjutan di Kabupaten Bogor. Jurnal Manajemen Pembangunan Daerah, Vol. 10 No. 2
Sumarno. 2012. Konsep Pelestarian Sumber Daya Lahan Pertanian dan
Kebutuhan Teknologi. Jurnal Iptek Tanaman Pangan, Vol. 7 No. 2