Anda di halaman 1dari 3

Nama : Siti Hanifa Jufina Putri

Nim : 2310223001
Mata Kuliah : Sosiologi Pertanian
Kelas : Agri A
Dosen Pengampu : Dr. Ir. Endry Martius . MSc

Resume Video
1. Judul : Upaya Peningkatan Pendapatan (2 Januari 2023)
Narasumber : Dr.Ir Endry Martius MS.c
Kondisi petani khususnya disumbar masih dalam tataran kesejahteraan yang belum begitu
baik masih banyak yang berkategori miskin. Profil atau gambaran para petani disumbar itu
masi banyak petani kecil yang luas lahannya kecil dan juga ada buruh tani, Profil petani ini
akan menggambarkan bagaimana dia membentuk pendapatannya,bagaimana kekuatan ia
membentuk pendapatannya, dan bagaimana aset-aset produktif yang dikuasai dalam rangka
menghasilkan pendapatannya. Strategi kita meningkatkan pendapatan atau kesejahteraan
ekonomi petani akan tergantung siapa yang akan kita jadikan sasaran.Ada 3 macam petani
yaitu: 1 Petani yang berdaya, 2 Petani tak berdaya, 3 Petani lebah atau yang harus dilindungi
contohnya buruh tani, Jadi berfokus pada petani yang ke dua dan ketiga yang penuh
keterbatasan. Strateginya ada 2 yaitu: 1. Strategi Pegendalian Pendapatan, bagaimana
proses pendapatan usaha tani dikendalikan, 2. Strategi Pengendalian Belanja produksi lebih
bicara pada formasi pendapatan, pendapatan itu dibentuk jadi ada pendapatan dari usaha tani
dan non usaha tani, usaha tani yang ada diverifikasi artinya ditambah jenis usahanya serta
peningkatan efisiensi usaha. Ada 2 macam diverifikasi yaitu diverifikasi vertikal seperti
menambah pela tanam, dan diverivikasi horizontal menambah nilai atau value dari produk
atau usaha tani tersebut.
Untuk peningkatan kesejahteraan petani, dilakukan dengan pemberdayaan atau
pendampingan nilai sistematik adanya dukungan pemerintah dan juga adanya kerjasama antar
pemerintah dan perguruan tinggi. Seluruh kebijakan yang akan keluar itu harus berbasis
pengetahuan. Hal yang kita perkuat kedepannya bagaimana kita melakukan upaya
pendekatan 2 strategi tersebut serta lembana pendididkan yang harus terlibat dalam usaha
membangun petanian dan petani. Sehingga kehidupan petani bisa lebih sejahtera.

2. Judul : Merawat Kedaulatan Petani episode 1(16 Agustus 2023)


Narasumber : Dr.Ir Endry Martius MS.c

Dari kemerdekaan itu juga termasuk kedaulatan. Secara de jure kedaulatan itu ada, tetapi
secara de facto harus kita teliti, simak dan amati ledaulatan itu. Untuk mengamati itu
sebenarnya hal yang mudah. Kita merasakan apa yang petani rasakan. Kita bisa membedah
apakah usaha tani itu dikuasai oleh petani itu sendiri atau tidak. Kita bisa mengamati dari
derajat kepemilikannya atau skala kepemilikan. Dari skala kepemilikan sudah jelas petani
di Indonesia merupakan petani skala kecil. Banyak petani yang memiliki lahan yang
sangat kecil. Petani di Indonesia lebih banyak ke arah buruh tani, buruh itu jika kita sebut
dia aktor di bidang pertanian otomatis tidak berdaulat. Buruh tani bekerja untuk orang lai.
Petani menjadi faktor produksi. Jika nantinya petani kita memiliki lahan yang cukup serta
penguasaan lahan jelas, tidak juga hal ini membuat petani berdaulat. Karena setelah itu
apakah memang pertanian itu dikontrol sepenuhnya oleh petani. Misal petani ingin
memupuk, tetapi ia ada rasa cemas seperti pupuk langka dan mahal. Terkait permasalahan
produksinya selalu petani itu berada di situasi waspada karena takut gagal panen. Hal ini
bisa dikatakan tidak ada kemerdekaan didalam kegiatan pertanian. Kedaulatan di dalam
mengontrol tidak ada mulai dari hulu hingga hilir. Jadi kontrol itu makin lama makin tipis.
Pasar lebih berdaulat daripada petani sebagai aktor. Apa yang petani kerjakan tidak
memastikan ia akan menerima manfaatnya.

Jadi, dapat disimpulkan untuk merawat kedaulatan petani pemerintah harus kuat. Sejauh
mana kedulatan pemerintah dalam mengurus pertanian. Untuk merawat kedaulatan
pertanian dapat dilakukan 2 hal. Yang pertama pemikiran atau ide untuk merawatnya. Yang
kedua bagaimana praktek perawatannya.

3. Judul : Komoditas Gambir, Siapa yang diuntungkan IIPolitik PertanianII


Narasumber : Dr.Ir Endry Martius MS.c

Gambir adalah sebuah contoh kompdity dimana komodity ini sangat dominan di hasilkan
oleh indonesia khususnya lagi di sumtra barat tapi ternyata sampai hari ini petani-petani
yang bergerak di sektor Gambir ini di komoditi ini masih jauh dari kesejahteraan yang di
harapkan. agar ekonomi petaninya meningkat petani dapat memperoleh nilai tambah dari
produk gambir itu semakin lama semakin besar. Tapi kenyataannya tidak.
Ada 2 aktor penting di tingkat petani: petani yang menguasai lahannya walaupun lahan itu
milik orang lain, dan petani yang mengolah gambir itu dari daun atau ranting gambir itu
menjadi kipang gambir. Tapi yang pastinya pelaku utamanya ialah petani yang kedua.
Penyebab petani tidak berubah perekonomian nya ,terjadi adanya kebocoran ekonomi
rumah tangga nya seperti: Petani menjual produk primer gambir dalam bentuk kipang
gambir. Sistem agribisnis gambir: Petani menyediakan bahan baku gambir. Namun pada
proses hilirnya tidak bisa di pastikan karena sudah banyak agen pasar yang lain.petani
hanya menjual dari bahan bakunya saja contohnya daun,dia tidak ikut dalam pengolahan
gambir. Pada perkebunan sawit lama kelamaan sudah hampir dimiliki oleh perkebunan
swasta. Begitu juga pada pertanian gambir, pihak swasta tidak akan ikut dalam proses
penanaman sampai panen gambir namun hanya menikmati hasil setelah panen lalu
dibelinya untuk bahan baku produksi industrinya sehingga petani dijadikan sebagai
pelancar bagi industri pihak swasta. Maka dari itu perlu diketahui proses/sistem rantai
pasokan dari awal sampai akhir. Jadi sebenarnya kita harus memiliki daya jangkau
keilmuan untuk menyelesaikannya lebih jauh ke hilir dan itu diambil alih kontrolnya oleh
kekuasaan. Jadi makin lama ekonomi di hulu itu makin ekstraktif makin merusak alam
makin eksploitatif dan ini menjadi persoalan. Pemerintah seharusnya mengontrol
keseluruhan itu.

Anda mungkin juga menyukai