Anda di halaman 1dari 153

Harun Yahya - Artikel - Kaum Nabi Nuh

Kaum Nabi Nuh


HARUN YAHYA

Kaum atau bangsa pertama yang dibinasakan secara massal oleh Allah adalah kaum Nabi Nuh. Allah memusnahkan mereka dengan
mendatangkan banjir besar yang menenggelamkan mereka. Maka mereka mendustakan Nuh, kemudian Kami selamatkan dia dan
orang-orang yang bersamanya di dalam bahtera, dan Kami tenggelamkan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami.
Sesungguhnya mereka adalah kaum yang buta (mata hatinya). (Surat Al-Araaf ayat 64).
Menurut Perjanjian Lama, kitab suci orang Yahudi dan Nasrani yang sudah tidak asli itu, banjir zaman Nabi Nuh itu melanda seluruh
dunia: Dan Tuhan melihat bahwa kejahatan manusia di bumi adalah besar, dan bahwa setiap imajinasi dari pikiran-pikiran dalam
hatinya hanya perbuatan jahat. Dan ini menjadikan Allah menyesali bahwa Dia telah menciptakan manusia di bumi, dan ini
menyedihkan hati-Nya. Dan Tuhan berkata, Aku akan membinasakah manusia yang telah Kuciptakan dari permukaan bumi, kedua
jenis yang ada, manusia dan binatang, dan segala yang merayap, dan unggas-unggas di udara, yang mereka telah mengecewakan-Ku
yang telah menciptakan mereka. Akan tetapi, (Nabi) Nuh mendapatkan kasih sayang di mata Tuhan. (Kejadian, 6: 5-8).
Namun menurut penyelidikan para ahli, banjir yang terjadi saat itu tidak melanda seluruh dunia, melainkan hanya terjadi di daerah
Mesopotamia (kini termasuk wilayah Iraq), khususnya di daerah lembah antara sungai Eufrat dan sungai Tigris. Namun karena lembah
itu demikian luasnya sehingga ketika terjadi hujan super lebat berhari-hari, meluaplah kedua sungai itu lalu airnya menenggelamkan
lembah di antara dua sungai tersebut. Demikian banyak airnya sehingga lembah itu berubah seperti laut lalu menenggelamkan seluruh
ummat Nabi Nuh yang ingkar di lembah itu.
Pada tahun 1922 sampai 1934 Leonard Woolley dari The British Museum dan University of Pensylvania mempimpin sebuah
penggalian arkeologis di tengah padang pasir antara Baghdad dengan Teluk Persia. Di tempat yang diperkirakan dulunya pernah berdiri
sebuah kota bernama Ur, mereka melakukan penggalian.
Dari permukaan tanah hingga lima meter ke bawah terdapat sebuah lapisan tanah yang berisi berbagai benda yang terbuat dari perunggu
dan perak. Ini benda-benda peninggalan bangsa Sumeria yang diperkirakan hidup sekitar 3.000 tahun sebelum Masehi. Mereka bangsa
yang telah dapat membuat benda dari logam.
Di bawah lapisan pertama itu mereka menemukan sebuah lapisan kedua berisi deposit pasir dan tanah liat setebal 2,5 meter. Pada
lapisan itu masih terdapat sisa-sisa hewan laut berukuran kecil.
Yang mengejutkan, di bawah lapisan pasir dan tanah liat itu terdapat lapisan ketiga berisi benda-benda rumahtangga yang terbuat dari
tembikar. Tembikar itu dibuat oleh tangan manusia. Tidak ditemukan benda logam satu pun di lapisan itu. Diperkirakan benda-benda
peninggalan masyarakat Sumeria kuno yang hidup di Zaman Batu.
Diperkirakan oleh para ahli, lapisan kedua itu adalah endapan lumpur akibat banjir yang terjadi pada zaman Nabi Nuh. Banjir itu telah
menenggelamkan masyarakat Sumeria kuno yang kemungkinan besar mereka adalah kaum Nabi Nuh lalu lumpur yang terbawa
banjir itu menimbun sisa perabadan masyarakat tersebut. Berabad-abad, atau puluhan abad kemudian setelah banjir berlalu, barulah
hadir kembali masyarakat baru di atas lapisan kedua itu, yakni masyarakat Sumeria baru yang peradabannya jauh lebih maju daripada
masyarakat Zaman Batu yang tertimbun lumpur itu.
Penyelidikan arkeologis di beberapa tempat mendapatkan keterangan, banjir melanda daerah yang memang sangat luas, yakni
membentang 600 km dari utara ke selatan dan 160 km dari barat ke timur. Banjir itu telah menenggelamkan sedikitnya empat kota
masyarakat Sumeria kuno, yakni Ur, Erech, Shuruppak dan Kish.
Terbukti, banjir itu tidak melanda seluruh dunia, tetapi hanya melanda wilayah yang didiami ummat Nabi Nuh. Daerah lain yang bukan
wilayah ummat Nabi Nuh tidak terlanda banjir. Hasil penyelidikan para arkeolog tersebut dengan firman Allah dalam Al-Quran, bahwa
Ia hanya membinasakan masyarakat suatu negeri yang telah diutus seorang Rasul kepada mereka, lalu mereka mengingkarinya. Negeri
lain tidak. Dan tidaklah Rabbmu membinasakan kota-kota sebelum Dia mengutus di ibukota itu seorang rasul yang membacakan ayatayat Kami kepada mereka; dan tidak pernah (pula) Kami membinasakan kota-kota; kecuali penduduknya dalam keadaan melakukan

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/054.htm (1 of 2)1/17/2006 7:58:23 AM

Harun Yahya - Artikel - Kaum Nabi Nuh

kezhaliman. (Surat Al-Qashash ayat59)


Dalam Al-Quran diriwayatkan, Allah memerintahkan Nabi Nuh untuk mengangkut masing-masing hewan sepasang (jantan dan betina)
ke dalam bahteranya: Hingga apabila perintah Kami datang dan dapur telah memancarkan air, Kami berfirman: Muatkanlah ke dalam
bahtera itu dari masing-masing binatang sepasang (jantan dan betina), dan keluargamu kecuali orang yang telah terdahulu ketetapan
terhadapnya dan (muatkan pula) orang-orang yang beriman. Dan tidak beriman bersama dengan Nuh itu kecuali sedikit. (Surat Hud
ayat 40).
Pertanyaan yang mungkin muncul, apakah seluruh hewan di muka bumi ini dinaikkan ke perahu Nabi Nuh? Para ahli kitab dari
kalangan Kristen menafsirkan, seluruh hewan yang ada di muka bumi, masing-masing sepasang, dinaikkan ke perahu Nabi Nuh. Sebab,
seperti dikatakan di awal, dalam kitab mereka dikatakan banjir terjadi secara global. Jadi yang harus diselamatkan pun harus seluruh
spesies makhluk hidup yang ada di muka bumi ini.
Penafsiran seperti itu jelas membingungkan mereka sendiri. Pertama, pengikut Nabi Nuh sangat sedikit karena kebanyakan mereka
ingkar. Dengan tingkat ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat rendah serta personil mereka yang sangat sedikit, bagaimana
caranya mereka mengumpulkan ribuan atau ratusan ribu spesies makhluk hidup yang ada di muka bumi ini?
Berarti harus ada pengikut Nabi Nuh yang dikirim ke berbagai penjuru dunia, lalu membawa pulang ribuan spesies yang mereka temui
dengan bahtera yang sangat besar. Ada pengikut Nabi Nuh yang dengan sebuah bahtera besar dikirim kutub utara dan selatan untuk
membawa sepasang beruang kutub, sepasang burung pelikan, sepasang anjing laut dan berbagai hewan kutub lainnya, lalu semua itu
dibawa pulang negeri mereka.
Juga harus ada satu ekspedisi bahtera yang dikirim ke benua Amerika untuk membawa sepasang bison, sepasang harimau, sepasang
beruang, sepasang ular anaconda, sepasang lintah, sepasang ikan piranha, sepasang sapi, sepasang cheetah, sepasan kambing, sepasang
burung nasar, sepasang serigala, sepasang kutu anjing, serta sepasang ribuan spesies hewan lainnya dari benua itu.
Berapa tahun yang mereka butuhkan untuk dapat mengumpulkan semua hewan itu? Berapa banyak makanan hewan yang harus mereka
siapkan? Bagaimana mereka bisa membedakan kutu jantan dan kutu betina? Ada berapa ribu kandang yang harus mereka siapkan di
bahtera agar para hewan itu tidak saling memangsa?
Setelah sekian bahtera itu kembali pulang, ribuan atau ratusan ribu spesies hewan dari seluruh penjuru dunia itu dimasukkan ke dalam
satu bahtera Nabi Nuh. Bagaimana ratusan ribu spesies dari berbagai penjuru dunia bisa bertahan hidup terpisah dengan habitat
alamiahnya hingga banjir surut? Apakah sementara itu siklus rantai makanan berhenti berputar? Tidak mungkin!
Berbagai pertanyaan itu tidak akan dapat dijawab dengan logis oleh mereka yang mendukung tafsiran banjir global pada zaman Nabi
Nuh.
Adapun Al-Quran tidak menyebut banjir masa Nabi Nuh melanda seluruh dunia. Sebagaimana dijelaskan pada berbagai ayat Al-Quran,
adzab Allah hanya ditimpakan kepada kaum yang zhalim yang mendustakan ajaran nabinya, tidak kepada kaum lain. Jadi adzabnya pun
hanya bersifat lokal atau regional.
Karenanya hewan yang diangkut Nabi Nuh pun tidak berasal dari seluruh dunia, melainkan hanya hewan yang terdapat di wilayah itu,
khususnya hewan yang biasa dipelihara dan diternakkan manusia, seperti sapi, kambing, kuda, unggas, unta dan sejenisnya. Hewanhewan itulah yang dibutuhkan Nabi Nuh dan pengikutnya untuk menyangga kehidupan baru mereka pasca banjir besar

Harun Yahya Internasional 2004.


Hak Cipta Terpelihara. Semua materi dapat disalin, dicetak dan disebarkan dengan mencantumkan sumber situs web
ini
info@harunyahya.com

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/054.htm (2 of 2)1/17/2006 7:58:23 AM

Harun Yahya - Artikel - Kaum Nabi Nuh

Belalai Gajah: Lebih dari Sekadar Hidung


HARUN YAHYA

Gajah adalah binatang darat terbesar di bumi. Tubuh raksasa mereka berukuran hampir sebesar rumah bertingkat satu. Bobot seekor
gajah menyamai berat sekitar 50 orang. Umur gajah biasanya mencapai 70 tahun.
Umumnya, gajah hidup berkelompok dengan jumlah anggota 30 ekor. Seekor gajah betina mengawasi kawanannya, dan yang lain
bekerja sama melaksanakan perintah sang pemimpin. Dalam kawanan ini senantiasa terdapat disiplin ketat dan jenjang kepemimpinan.
Si Jago Makan
Seekor gajah menghabiskan 225 kg makanan per hari. Berarti, sekawanan gajah beranggotakan 30 ekor menghabiskan sekitar 7000 kg
makanan per harinya. Bagi hewan sebesar ini, hidup di bawah sengatan terik matahari adalah ancaman serius. Untuk menghindari rasa
haus, mereka harus mencari sumber air setiap hari. Untuk itu, mereka sanggup berjalan sejauh 50 km tanpa isitirahat, berkelana selama
3 hari tanpa air. Demikian, tubuh mereka telah diciptakan dengan sangat sempurna dan dengan mempertimbangkan berbagai
perhitungan yang sangat cermat agar mereka dapat bertahan dalam lingkungan mereka
Tak Ada Jari, Belalai Pun Jadi
Belalai adalah harta paling berharga bagi gajah. Ia mampu melakukan sejumlah fungsi yang berbeda. Pada tahun 1700-an, para ilmuwan
percaya bahwa belalai gajah tersusun atas satu otot saja. Tapi, penelitian modern kemudian membantahnya.
Otot penyusun tubuh manusia berjumlah sekitar 639 buah, sedangkan pada belalai gajah berjumlah puluhan ribu. Otot ini menyerupai
lingkaran yang saling bertumpuk satu di atas yang lain sehingga memungkinkan gajah bergerak dengan sangat leluasa.
Belalai tersusun atas dua kelompok otot utama. Otot yang bersambungan secara diagonal memungkinkan belalai untuk membengkok
dan berputar ke arah mana pun. Kelompok otot ini memungkinkan belalai berfungsi layaknya pengungkit. Ia mampu mengangkat beban
yang berat. Kelompok otot lainnya memungkinkan gajah melakukan pekerjaan paling rumit dengan sistem kendali super canggih.
Bagian belalai ini sama terampilnya dengan jari-jemari manusia. Belalai bukanlah sekedar hidung gajah. Ia adalah segalanya. Bila
belalainya cedera, seekor gajah akan mati dalam waktu singkat.
Pendukung teori evolusi menyatakan, ciri-ciri istimewa pada binatang terbentuk dengan sendirinya, sedikit demi sedikit, secara bertahap
tanpa perancangan sengaja. Namun, rancangan rumit dan sempurna pada belalai gajah dapat berfungsi hanya jika ratusan ribu otot ada
secara bersamaan dan bekerja secara bersamaan pula. Misalnya, jika satu kelompok saja dari otot ini tidak ada, maka gajah takkan
mampu menggerakan belalainya dan akan segera mati. Namun, gajah telah menggunakan belalai mereka dengan baik sejak jutaan tahun
yang lalu.
Rancangan sempurna tanpa cacat dalam tubuh gajah sekali lagi membuktikan pada kita, Allah lah yang telah menciptakan seluruh
makhluk hidup.
Gajah pun Memakai 'Sepatu'
Gajah memiliki bobot 5 ton lebih. Meski sangat berat, mereka berjalan dengan ringan dan nyaman. Semua ini terjadi karena adanya
suatu rancangan khusus pada tubuh gajah. Andai saja ukuran mereka sedikit lebih besar, maka kaki mereka takkan mampu
menopangnya. Tapi gajah memiliki kaki yang sungguh merupakan keajaiban perancangan. Sehingga, walau tubuh gajah sangat berat,
mereka berjalan dengan amat ringan.
Bantalan tebal berupa jaringan kenyal, yang tumbuh sebagai lapisan pada bagian bawah setiap telapak kaki gajah, menyerap guncangan
berat badannya. Lapisan bantalan ini menyebarkan efek tekanan yang dikenakan gajah ke permukaan tanah. Itu memungkinkannya
mengangkat kaki dengan mudah. Berkat bantalan ini, gajah mampu berjalan menempuh jarak yang jauh meskipun tubuhnya amat berat.
file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/055.htm (1 of 2)1/17/2006 7:58:25 AM

Harun Yahya - Artikel - Kaum Nabi Nuh

Menurut hukum fisika, seorang wanita bersepatu hak tinggi akan memberikan tekanan lebih besar pada permukaan tanah daripada satu
kaki gajah.
Teori evolusi menyatakan bahwa makhluk hidup berevolusi hingga menjadi bentuknya yang sempurna sebagaimana sekarang. Jika teori
ini benar, maka gajah yang tidak memiliki jaringan kenyal ini pada kakinya takkan mampu berjalan sejak hari pertama mereka muncul
ke dunia, dan karenanya akan mati kelaparan dan kehausan.
Ini tidak terjadi, sebab sejak awal gajah telah dicptakan dalam bentuknya yang memang telah lengkap dan sempurna, tanpa kekurangan
sedikit pun. Ini semua menunjukkan kita pada satu kenyataan penting: gajah adalah bukti kesempurnaan ciptaan Sang Mahaagung lagi
Maha Mengetahui. Dialah Allah, Pencipta segala sesuatu.
Besar Tubuhnya, Tak Terdengar Bicaranya
Para ilmuwan telah lama meneliti sistem komunikasi gajah. Penelitian menunjukkan, mereka berkomunikasi dengan menggunakan
suara infrasonik yang tak terdengar oleh telinga manusia. Suara infrasonik memungkinkan gajah berbicara menggunakan bahasa khusus
dengan gajah lain yang terpisah sejauh 4 km. Selain itu, para ilmuwan telah menemukan 30 jenis panggilan gajah yang berbeda.
Sinyal infrasonik terbentuk saat benda bermassa besar bergerak sebagaimana pada meletusnya gunung berapi. Ini serupa dengan suara
yang hanya dapat dirasakan. Suara infrasonik sangatlah kuat, tapi termasuk gelombang berfrekuensi rendah. Manusia dapat
mendengarnya hanya dengan bantuan alat perekam khusus. Awalnya, binatang yang diyakini mampu menghasilkan suara jenis ini
hanyalah ikan paus, makhluk laut terbesar. Namun kini kita tahu, gajah juga menggunakan cara yang sama untuk berkomunikasi sesama
mereka.
Menurut para ilmuwan, dalam cuaca yang baik, gajah mampu mendengar panggilan yang berjarak 10 km dengan gelombang infrasonik.
Kemampuan mengagumkan ini mengungkapkan pada kita akan adanya jaringan komunikasi yang menjangkau kawasan sangat luas.
Perangkat komunikasi khusus ini merupakan keahlian menakjubkan yang diciptakan Allah untuk gajah.
Keunggulan utama gelombang infrasonik terletak pada daya rambatannya. Suara berfrekuensi tinggi dengan gelombang pendek akan
kehilangan kekuatannya dalam waktu singkat. Namun, suara infrasonik memiliki gelombang sangat panjang sehingga perlu waktu lama
untuk melemah. Karenanya, gajah mampu mengatur pergerakan kawanannya yang terpencar sejauh beberapa kilometer.
Dalam keadaan bahaya, gajah memiliki cara unik lain untuk berkomunikasi. Misalnya, saat bertemu badak mereka menghentakkan kaki
dengan keras ke permukaan tanah sehingga menghasilkan getaran yang memperingatkan anggota kawanan yang lain. Dengan cara ini,
mereka dapat melakukan pencegahan untuk menyelamatkan para anggotanya sebelum bahaya tersebut terjadi.
Keahlian khusus pada makhluk hidup adalah bukti nyata bahwa Allah telah menciptakan mereka. Kebenaran ini dinyatakan dalam
Alquran, "Dan pada penciptaan kamu dan pada binatang-binatang yang melata yang bertebaran (di muka bumi) terdapat tanda-tanda
(kekuasaan Allah) untuk kaum yang meyakini." (QS Al Jaatsiyah[45]:4)
Setiap hal baru tentang gajah memperlihatkan kebenaran yang sama: binatang darat terbesar di bumi, beserta ciri istimewanya, telah
diciptakan Allah, Tuhan Yang Mahaagung!

Harun Yahya Internasional 2004.


Hak Cipta Terpelihara. Semua materi dapat disalin, dicetak dan disebarkan dengan mencantumkan sumber situs web
ini
info@harunyahya.com

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/055.htm (2 of 2)1/17/2006 7:58:25 AM

Harun Yahya - Mitos 99% Telah Mati

Mitos 99% Telah Mati


Evolusionis Mengakui bahwa Manusia dan Simpanse
Tidaklah Sama secara Genetik
HARUN YAHYA

Telah lama paduan suara kaum evolusionis menebarkan keyakinan tak mendasar bahwa hanya terdapat perbedaan genetik tipis antara
manusia dan simpanse. Di dalam setiap tulisan evolusionis Anda dapat membaca kalimat semacam ini kita 99% sama dengan
simpanse atau hanya ada 1% DNA yang menjadikan kita manusia. Meskipun belum ada perbandingan yang ilmiah yang dilakukan
antara genom manusia dan simpanse, ideologi Darwinisme membawa mereka menganggap bahwa hanya ada sedikit perbedaan antara
kedua spesies.
Penelitian mutakhir menunjukkan bahwa propaganda kaum evolusionis dalam hal ini seperti juga dalam hal lain sangatlah tidak
benar. Manusia dan simpanse tidak sama 99%. Kesamaan genetik ternyata menunjukkan kurang dari 95%. Dalam satu berita yang
dilansir CNN.com, bertajuk Manusia, simpanse, lebih berbeda dari yang dikira, mereka menulis sebagai berikut:
Ada lebih banyak perbedaan antara simpanse dan manusia daripada yang dipercayai sebelumnya, berdasarkan sebuah penelitian
genetik terbaru.
Ahli biologi telah lama mempercayai bahwa 98.5% gen-gen simpanse dan manusia adalah sama. Tetapi Roy Britten, ilmuwan pada
California Institute of Technology, menyatakan dalam tulisan yang diterbitkan minggu lalu bahwa cara baru membandingkan gen-gen
tersebut menunjukkan bahwa kesamaan manusia dan simpanse hanya sekitar 95%.
Britten mendasarkan ini pada program komputer yang membandingkan 780.000 dari 3 miliar pasangan basa dalam DNA manusia
dengan milik simpanse. Ia menemukan lebih banyak ketidaksamaan dari apa yang disimpulkan peneliti sebelumnya, dan
menyimpulkan bahwa paling tidak 3.9% dari DNA tadi berbeda.
Hal ini membawa ia pada kesimpulan bahwa ada perbedaan genetik yang mendasar antara kedua spesies sekitar 5 persen.i
New Scientist, majalah ilmiah terkemuka dan pendukung kuat dari Darwinisme, melaporkan hal berikut ini tentang hal tersebut di
dalam sebuah artikel berjudul Perbedaan DNA Manusia-Simpanse Terguncang:
Kita lebih unik dari yang dikira sebelumnya, berdasarkan perbandingan baru antara DNA manusia dan simpanse. Telah lama dipercaya
bahwa kita mempunyai 98.5% persamaan genetik dengan saudara terdekat kita. Hal itu sepertinya salah. Faktanya, kita memiliki
kurang dari 95% persamaan dalam materi genetik, peningkatan variasi sebesar tiga kali lipat antara kita dan simpanse.ii
Boy Britten dan evolusionis yang lain tetap mengkaji hasil tersebut dalam kerangka teori evolusi, meskipun sebenarnya tidak ada
alasan untuk hal tersebut. Teori evolusi tidak didukung oleh catatan fosil maupun data genetik dan biokimia. Sebaliknya, bukti-bukti
menunjukkan bahwa bentuk-bentuk kehidupan yang berbeda-beda muncul di muka bumi dengan tiba-tiba tanpa ada nenek moyang
antara dan bahwa kekompleksan sistem mereka membuktikan adanya desain cerdas.
Sama Desain, bukan Sama Nenek Moyang
Tetapi apakah persamaan genetik antara manusia dan simpanse bahkan sebesar 95% - mempunyai arti? Untuk menjawabnya, kita
harus melihat gambaran secara menyeluruh.
Ketika kita melihat perbandingan genetik secara umum, kita menemukan persamaan yang mengejutkan yang tidak sesuai dengan yang
dianggap sebagai hubungan evolusi antar spesies. Contohnya, analisa genetik menunjukkan persamaan sebesar 75% antara DNA

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/b002.htm (1 of 2)1/17/2006 7:58:26 AM

Harun Yahya - Mitos 99% Telah Mati

sejenis cacing dengan manusia.iii Berdasarkan pohon kekerabatan yang dibuat oleh evolusionis, phylum Chordata, yang didalamnya
termasuk manusia, dan phylum Nematoda (cacing) tidak bertemu bahkan sejak 530 juta tahun yang lalu. Karena itu, persamaan 70% sebuah angka yang sangat tinggi untuk manusia dan cacing, yang mempunyai bentuk yang sangat berbeda tidak menunjukkan
hubungan evolusi sama sekali.
Di lain pihak, analisa pada beberapa protein menunjukkan kekerabatan manusia dengan makhluk yang lain lagi. Dalam sebuah
penelitian oleh para peneliti di Cambridge University, beberapa protein dari vertebrata darat dibandingkan. Anehnya, dalam hampir
semua contoh, manusia dan ayam dikelompokkan sebagai kerabat dekat. Kerabat terdekat berikutnya adalah buaya.iv
Hasil ini, bersamaan dengan yang lain, menunjukkan bahwa persamaan genetik antara manusia dan hewan, dan antara hewan sendiri,
tidak cocok dalam semua pola evolusi. Dengan kata lain, alasan dari persamaan itu tidak bisa persamaan nenek moyang sebagaimana
yang dipercaya teori evolusi.
Lalu apa alasannya? Ketika kita mengkaji ulang hal ini, kita akan melihat bahwa persamaan tersebut berakar dari kenyataan bahwa
semua bentuk kehidupan mempunyai fungsi yang mirip dan tentunya kebutuhan yang mirip pula. Sebagaimana telah kami terangkan
dalam artikel kami sebelumnya, , tentu amat beralasan bagi tubuh manusia untuk mempunyai beberapa kemiripan molekuler dengan
makhluk yang lain karena mereka semua terbentuk dari molekul yang sama, mereka menggunakan air yang sama dan juga udara, dan
mereka mengkonsumsi makanan yang mengandung molekul yang sama. Pastilah metabolisme dan akhirnya susunan genetik mereka
akan mirip satu sama lain. Meskipun demikian, ini tidak menjadi bukti bahwa mereka berevolusi dari nenek moyang yang sama.
Lalu, dalam hal itu, apa penjelasan ilmiah yang dapat diberikan untuk kesamaan struktur dan genetik antar makhluk hidup? Jawaban
pertanyaan itu telah diberikan sebelum teori evolusi Darwin mendominasi dunia ilmu pengetahuan. Ilmuwan semacam Carl Linnaeus
dan Richard Owen, yang pertama kali mengangkat tema kesamaan dalam makhluk hidup, melihat bahwa hal itu merupakan contoh dari
kesamaan desain. Dengan kata lain, organ yang mirip atau gen yang mirip menyerupai satu sama lain bukan karena mereka
berevolusi secara kebetulan dari satu nenek moyang, melainkan karena mereka telah didesain secara sengaja untuk melakukan satu
fungsi tertentu.
Penemuan ilmiah moderen menunjukkan bahwa klaim kesamaan dalam makhluk hidup adalah karena penurunan dari satu nenek
moyang tidaklah benar. Satu-satunya penjelasan yang rasional untuk kesamaan tersebut adalah kesamaan desain atau Penciptaan.

(i) http://www.cnn.com/2002/TECH/science/09/24/humans.chimps.ap/index.html
(ii) http://www.newscientist.com/news/news.jsp?id=ns99992833
(iii) New Scientist, 15 May 1999, p.27
(iv) New Scientist v.103, 16 August 1984, p.19
Harun Yahya Internasional 2004.
Hak Cipta Terpelihara. Semua materi dapat disalin, dicetak dan disebarkan dengan mencantumkan sumber situs web
ini
info@harunyahya.com

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/b002.htm (2 of 2)1/17/2006 7:58:26 AM

Harun Yahya - Artikel - Berpikir Secara Mendalam

Berpikir Secara Mendalam


HARUN YAHYA

Banyak yang beranggapan bahwa untuk "berpikir secara mendalam", seseorang perlu memegang kepala dengan kedua telapak
tangannya, dan menyendiri di sebuah ruangan yang sunyi, jauh dari keramaian dan segala urusan yang ada. Sungguh, mereka telah
menganggap "berpikir secara mendalam" sebagai sesuatu yang memberatkan dan menyusahkan. Mereka berkesimpulan bahwa
pekerjaan ini hanyalah untuk kalangan "filosof".
Padahal, sebagaimana telah disebutkan dalam pendahuluan, Allah mewajibkan manusia untuk berpikir secara mendalam atau merenung.
Allah berfirman bahwa Al-Qur'an diturunkan kepada manusia untuk dipikirkan atau direnungkan:
"Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu, penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan (merenungkan) ayatayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran" (QS. Shaad, 38: 29).
Yang ditekankan di sini adalah bahwa setiap orang hendaknya berusaha secara ikhlas sekuat tenaga dalam meningkatkan kemampuan
dan kedalaman berpikir.
Sebaliknya, orang-orang yang tidak mau berusaha untuk berpikir mendalam akan terus-menerus hidup dalam kelalaian yang sangat.
Kata kelalaian mengandung arti
"ketidakpedulian (tetapi bukan melupakan), meninggalkan, dalam kekeliruan, tidak menghiraukan, dalam kecerobohan". Kelalaian
manusia yang tidak berpikir adalah akibat melupakan atau secara sengaja tidak menghiraukan tujuan penciptaan diri mereka serta
kebenaran ajaran agama. Ini adalah jalan hidup yang sangat berbahaya yang dapat menghantarkan seseorang ke neraka. Berkenaan
dengan hal tersebut, Allah memperingatkan manusia agar tidak termasuk dalam golongan orang-orang yang lalai:
"Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu
pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai." (QS. Al-A'raaf, 7: 205)
"Dan berilah mereka peringatan tentang hari penyesalan, (yaitu) ketika segala perkara telah diputus. Dan mereka dalam kelalaian dan
mereka tidak (pula) beriman." (QS. Maryam, 19: 39)
Dalam Al-Qur'an, Allah menyebutkan tentang mereka yang berpikir secara sadar, kemudian merenung dan pada akhirnya sampai
kepada kebenaran yang menjadikan mereka takut kepada Allah. Sebaliknya, Allah juga menyatakan bahwa orang-orang yang mengikuti
para pendahulu mereka secara taklid buta tanpa berpikir, ataupun hanya sekedar mengikuti kebiasaan yang ada, berada dalam
kekeliruan. Ketika ditanya, para pengekor yang tidak mau berpikir tersebut akan menjawab bahwa mereka adalah orang-orang yang
menjalankan agama dan beriman kepada Allah. Tetapi karena tidak berpikir, mereka sekedar melakukan ibadah dan aktifitas hidup
tanpa disertai rasa takut kepada Allah. Mentalitas golongan ini sebagaimana digambarkan dalam Al-Qur'an:
Katakanlah: "Kepunyaan siapakah bumi ini, dan semua yang ada padanya, jika kamu mengetahui?"
Mereka akan menjawab: "Kepunyaan Allah." Katakanlah: "Maka apakah kamu tidak ingat?"
Katakanlah: "Siapakah Yang Empunya langit yang tujuh dan Yang Empunya 'Arsy yang besar?"
Mereka akan menjawab: "Kepunyaan Allah." Katakanlah: "Maka apakah kamu tidak bertakwa?"
Katakanlah: "Siapakah yang di tangan-Nya berada kekuasaan atas segala sesuatu sedang Dia melindungi, tetapi tidak ada yang dapat
dilindungi dari (adzab)-Nya, jika kamu mengetahui?"
Mereka akan menjawab: "Kepunyaan Allah." Katakanlah: "(Kalau demikian), maka dari jalan manakah kamu ditipu (disihir)?"

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/001.htm (1 of 4)1/17/2006 7:58:27 AM

Harun Yahya - Artikel - Berpikir Secara Mendalam

"Sebenarnya Kami telah membawa kebenaran kepada mereka, dan sesungguhnya mereka benar-benar orang-orang yang berdusta." (QS.
Al-Mu'minuun, 23: 84-90)

Berpikir dapat membebaskan seseorang dari belenggu sihir


Dalam ayat di atas, Allah bertanya kepada manusia, "maka dari jalan manakah kamu ditipu (disihir)?. Kata disihir atau tersihir di sini
mempunyai makna kelumpuhan mental atau akal yang menguasai manusia secara menyeluruh. Akal yang tidak digunakan untuk
berpikir berarti bahwa akal tersebut telah lumpuh, penglihatan menjadi kabur, berperilaku sebagaimana seseorang yang tidak melihat
kenyataan di depan matanya, sarana yang dimiliki untuk membedakan yang benar dari yang salah menjadi lemah. Ia tidak mampu
memahami sebuah kebenaran yang sederhana sekalipun. Ia tidak dapat membangkitkan kesadarannya untuk memahami peristiwaperistiwa luar biasa yang terjadi di sekitarnya. Ia tidak mampu melihat bagian-bagian rumit dari peristiwa-peristiwa yang ada. Apa yang
menyebabkan masyarakat secara keseluruhan tenggelam dalam kehidupan yang melalaikan selama ribuan tahun serta menjauhkan diri
dari berpikir sehingga seolah-olah telah menjadi sebuah tradisi adalah kelumpuhan akal ini.
Pengaruh sihir yang bersifat kolektif tersebut dapat dikiaskan sebagaimana berikut:
Dibawah permukaan bumi terdapat sebuah lapisan mendidih yang dinamakan magma, padahal kerak bumi sangatlah tipis. Tebal lapisan
kerak bumi dibandingkan keseluruhan bumi adalah sebagaimana tebal kulit apel dibandingkan buah apel itu sendiri. Ini berarti bahwa
magma yang membara tersebut demikian dekatnya dengan kita, dibawah telapak kaki kita!
Setiap orang mengetahui bahwa di bawah permukaan bumi ada lapisan yang mendidih dengan suhu yang sangat panas, tetapi manusia
tidak terlalu memikirkannya. Hal ini dikarenakan para orang tua, sanak saudara, kerabat, teman, tetangga, penulis artikel di koran yang
mereka baca, produser acara-acara TV dan professor mereka di universitas tidak juga memikirkannya.
Ijinkanlah kami mengajak anda berpikir sebentar tentang masalah ini. Anggaplah seseorang yang telah kehilangan ingatan berusaha
untuk mengenal sekelilingnya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada setiap orang di sekitarnya. Pertama-tama ia
menanyakan tempat dimana ia berada. Apakah kira-kira yang akan muncul di benaknya apabila diberitahukan bahwa di bawah tempat
dia berdiri terdapat sebuah bola api mendidih yang dapat memancar dan berhamburan dari permukaan bumi pada saat terjadi gempa
yang hebat atau gunung meletus? Mari kita berbicara lebih jauh dan anggaplah orang ini telah diberitahu bahwa bumi tempat ia berada
hanyalah sebuah planet kecil yang mengapung dalam ruang yang sangat luas, gelap dan hampa yang disebut ruang angkasa. Ruang
angkasa ini memiliki potensi bahaya yang lebih besar dibandingkan materi bumi tersebut, misalnya: meteor-meteor dengan berat bertonton yang bergerak dengan leluasa di dalamnya. Bukan tidak mungkin meteor-meteor tersebut bergerak ke arah bumi dan kemudian
menabraknya.
Mustahil orang ini mampu untuk tidak berpikir sedetikpun ketika berada di tempat yang penuh dengan bahaya yang setiap saat
mengancam jiwanya. Ia pun akan berpikir pula bagaimana mungkin manusia dapat hidup dalam sebuah planet yang sebenarnya
senantiasa berada di ujung tanduk, sangat rapuh dan membahayakan nyawanya. Ia lalu sadar bahwa kondisi ini hanya terjadi karena
adanya sebuah sistim yang sempurna tanpa cacat sedikitpun. Kendatipun bumi, tempat ia tinggal, memiliki bahaya yang luar biasa
besarnya, namun padanya terdapat sistim keseimbangan yang sangat akurat yang mampu mencegah bahaya tersebut agar tidak menimpa
manusia. Seseorang yang menyadari hal ini, memahami bahwa bumi dan segala makhluk di atasnya dapat melangsungkan kehidupan
dengan selamat hanya dengan kehendak Allah, disebabkan oleh adanya keseimbangan alam yang sempurna dan tanpa cacat yang
diciptakan-Nya.
Contoh di atas hanyalah satu diantara jutaan, atau bahkan trilyunan contoh-contoh yang hendaknya direnungkan oleh manusia. Di
bawah ini satu lagi contoh yang mudah-mudahan membantu dalam memahami bagaimana "kondisi lalai" dapat mempengaruhi sarana
berpikir manusia dan melumpuhkan kemampuan akalnya.
Manusia mengetahui bahwa kehidupan di dunia berlalu dan berakhir sangat cepat. Anehnya, masih saja mereka bertingkah laku seolaholah mereka tidak akan pernah meninggalkan dunia. Mereka melakukan pekerjaan seakan-akan di dunia tidak ada kematian. Sungguh,
ini adalah sebuah bentuk sihir atau mantra yang terwariskan secara turun-temurun. Keadaan ini berpengaruh sedemikian besarnya
sehingga ketika ada yang berbicara tentang kematian, orang-orang dengan segera menghentikan topik tersebut karena takut kehilangan
sihir yang selama ini membelenggu mereka dan tidak berani menghadapi kenyataan tersebut. Orang yang mengabiskan seluruh
hidupnya untuk membeli rumah yang bagus, penginapan musim panas, mobil dan kemudian menyekolahkan anak-anak mereka ke
file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/001.htm (2 of 4)1/17/2006 7:58:27 AM

Harun Yahya - Artikel - Berpikir Secara Mendalam

sekolah yang bagus, tidak ingin berpikir bahwa pada suatu hari mereka akan mati dan tidak akan dapat membawa mobil, rumah,
ataupun anak-anak beserta mereka. Akibatnya, daripada melakukan sesuatu untuk kehidupan yang hakiki setelah mati, mereka memilih
untuk tidak berpikir tentang kematian.
Namun, cepat atau lambat setiap manusia pasti akan menemui ajalnya. Setelah itu, percaya atau tidak, setiap orang akan memulai
sebuah kehidupan yang kekal. Apakah kehidupannya yang abadi tersebut berlangsung di surga atau di neraka, tergantung dari amal
perbuatan selama hidupnya yang singkat di dunia. Karena hal ini adalah sebuah kebenaran yang pasti akan terjadi, maka satu-satunya
alasan mengapa manusia bertingkah laku seolah-olah mati itu tidak ada adalah sihir yang telah menutup atau membelenggu mereka
akibat tidak berpikir dan merenung.
Orang-orang yang tidak dapat membebaskan diri mereka dari sihir dengan cara berpikir, yang mengakibatkan mereka berada dalam
kelalaian, akan melihat kebenaran dengan mata kepala mereka sendiri setelah mereka mati, sebagaimana yang diberitakan Allah kepada
kita dalam Al-Qur'an :
"Sesungguhnya kamu berada dalam keadaan lalai dari (hal) ini, maka Kami singkapkan daripadamu tutup (yang menutupi) matamu,
maka penglihatanmu pada hari itu amat tajam." (QS. Qaaf, 50: 22)
Dalam ayat di atas penglihatan seseorang menjadi kabur akibat tidak mau berpikir, akan tetapi penglihatannya menjadi tajam setelah ia
dibangkitkan dari alam kubur dan ketika mempertanggung jawabkan segala amal perbuatannya di akhirat.
Perlu digaris bawahi bahwa manusia mungkin saja membiarkan dirinya secara sengaja untuk dibelenggu oleh sihir tersebut. Mereka
beranggapan bahwa dengan melakukan hal ini mereka akan hidup dengan tentram. Syukurlah bahwa ternyata sangat mudah bagi
seseorang untuk merubah kondisi yang demikian serta melenyapkan kelumpuhan mental atau akalnya, sehingga ia dapat hidup dalam
kesadaran untuk mengetahui kenyataan. Allah telah memberikan jalan keluar kepada manusia; manusia yang merenung dan berpikir
akan mampu melepaskan diri dari belenggu sihir pada saat mereka masih di dunia. Selanjutnya, ia akan memahami tujuan dan makna
yang hakiki dari segala peristiwa yang ada. Ia pun akan mampu memahami kebijaksanaan dari apapun yang Allah ciptakan setiap saat.
Seseorang dapat berpikir kapanpun dan dimanapun
Berpikir tidaklah memerlukan waktu, tempat ataupun kondisi khusus. Seseorang dapat berpikir sambil berjalan di jalan raya, ketika
pergi ke kantor, mengemudi mobil, bekerja di depan komputer, menghadiri pertemuan dengan rekan-rekan, melihat TV ataupun ketika
sedang makan siang.
Misalnya: di saat sedang mengemudi mobil, seseorang melihat ratusan orang berada di luar. Ketika menyaksikan mereka, ia terdorong
untuk berpikir tentang berbagai macam hal. Dalam benaknya tergambar penampilan fisik dari ratusan orang yang sedang disaksikannya
yang sama sekali berbeda satu sama lain. Tak satupun diantara mereka yang mirip dengan yang lain. Sungguh menakjubkan: kendatipun
orang-orang ini memiliki anggota tubuh yang sama, misalnya sama-sama mempunyai mata, alis, bulu mata, tangan, lengan, kaki, mulut
dan hidung; tetapi mereka terlihat sangat berbeda satu sama lain. Ketika berpikir sedikit mendalam, ia akan teringat bahwa:
Allah telah menciptakan bilyunan manusia selama ribuan tahun, semuanya berbeda satu dengan yang lain. Ini adalah bukti nyata tentang
ke Maha Perkasaan dan ke Maha Besaran Allah.
Menyaksikan manusia yang sedang lalu lalang dan bergegas menuju tempat tujuan mereka masing-masing, dapat memunculkan
beragam pikiran di benak seseorang. Ketika pertama kali memandang, muncul di pikirannya: manusia yang jumlahnya banyak ini terdiri
atas individu-individu yang khas dan unik. Tiap individu memiliki dunia, keinginan, rencana, cara hidup, hal-hal yang membuatnya
bahagia atau sedih, serta perasaannya sendiri. Secara umum, setiap manusia dilahirkan, tumbuh besar dan dewasa, mendapatkan
pendidikan, mencari pekerjaan, bekerja, menikah, mempunyai anak, menyekolahkan dan menikahkan anak-anaknya, menjadi tua,
menjadi nenek atau kakek dan pada akhirnya meninggal dunia. Dilihat dari sudut pandang ini, ternyata perjalanan hidup semua manusia
tidaklah jauh berbeda; tidak terlalu penting apakah ia hidup di perkampungan di kota Istanbul atau di kota besar seperti Mexico, tidak
ada bedanya sedikitpun. Semua orang suatu saat pasti akan mati, seratus tahun lagi mungkin tak satupun dari orang-orang tersebut yang
akan masih hidup. Menyadari kenyataan ini, seseorang akan berpikir dan bertanya kepada dirinya sendiri: "Jika kita semua suatu hari
akan mati, lalu apakah gerangan yang menyebabkan manusia bertingkah laku seakan-akan mereka tak akan pernah meninggalkan dunia
ini? Seseorang yang akan mati sudah sepatutnya beramal secara sungguh-sungguh untuk kehidupannya setelah mati; tetapi mengapa
hampir semua manusia berkelakuan seolah-olah hidup mereka di dunia tak akan pernah berakhir?"

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/001.htm (3 of 4)1/17/2006 7:58:27 AM

Harun Yahya - Artikel - Berpikir Secara Mendalam

Orang yang memikirkan hal-hal semacam ini lah yang dinamakan orang yang berpikir dan mencapai kesimpulan yang sangat bermakna
dari apa yang ia pikirkan.
Sebagian besar manusia tidak berpikir tentang masalah kematian dan apa yang terjadi setelahnya. Ketika mendadak ditanya,"Apakah
yang sedang anda pikirkan saat ini?", maka akan terlihat bahwa mereka sedang memikirkan segala sesuatu yang sebenarnya tidak perlu
untuk dipikirkan, sehingga tidak akan banyak manfaatnya bagi mereka. Namun, seseorang bisa juga "berpikir" hal-hal yang
"bermakna", "penuh hikmah" dan "penting" setiap saat semenjak bangun tidur hingga kembali ke tempat tidur, dan mengambil pelajaran
ataupun kesimpulan dari apa yang dipikirkannya.
Dalam Al-Qur'an, Allah menyatakan bahwa orang-orang yang beriman memikirkan dan merenungkan secara mendalam segala kejadian
yang ada dan mengambil pelajaran yang berguna dari apa yang mereka pikirkan.
"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang
berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan
tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci
Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka." (QS. Aali 'Imraan, 3: 190-191).
Ayat di atas menyatakan bahwa oleh karena orang-orang yang beriman adalah mereka yang berpikir, maka mereka mampu melihat halhal yang menakjubkan dari ciptaan Allah dan mengagungkan Kebesaran, Ilmu serta Kebijaksanaan Allah.

Berpikir dengan ikhlas sambil menghadapkan diri kepada Allah


Agar sebuah perenungan menghasilkan manfaat dan seterusnya menghantarkan kepada sebuah kesimpulan yang benar, maka seseorang
harus berpikir positif. Misalnya: seseorang melihat orang lain dengan penampilan fisik yang lebih baik dari dirinya. Ia lalu merasa
dirinya rendah karena kekurangan yang ada pada fisiknya dibandingkan dengan orang tersebut yang tampak lebih rupawan. Atau ia
merasa iri terhadap orang tersebut. Ini adalah pikiran yang tidak dikehendaki Allah. Jika ridha Allah yang dicari, maka seharusnya ia
menganggap bagusnya bentuk rupa orang yang ia lihat sebagai wujud dari ciptaan Allah yang sempurna. Dengan melihat orang yang
rupawan sebagai sebuah keindahan yang Allah ciptakan akan memberikannya kepuasan. Ia berdoa kepada Allah agar menambah
keindahan orang tersebut di akhirat. Sedang untuk dirinya sendiri, ia juga meminta kepada Allah agar dikaruniai keindahan yang hakiki
dan abadi di akhirat kelak. Hal serupa seringkali dialami oleh seorang hamba yang sedang diuji oleh Allah untuk mengetahui apakah
dalam ujian tersebut ia menunjukkan perilaku serta pola pikir yang baik yang diridhai Allah atau sebaliknya.
Keberhasilan dalam menempuh ujian tersebut, yakni dalam melakukan perenungan ataupun proses berpikir yang mendatangkan
kebahagiaan di akhirat, masih ditentukan oleh kemauannya dalam mengambil pelajaran atau peringatan dari apa yang ia renungkan.
Karena itu, sangatlah ditekankan disini bahwa seseorang hendaknya selalu berpikir secara ikhlas sambil menghadapkan diri kepada
Allah. Allah berfirman dalam Al-Qur'an :
"Dia lah yang memperlihatkan kepadamu tanda-tanda (kekuasaan)-Nya dan menurunkan untukmu rezki dari langit. Dan tiadalah
mendapat pelajaran kecuali orang-orang yang kembali (kepada Allah)." (QS. Ghaafir, 40: 13).

DIAMBIL DARI "BAGAIMANA SEORANG MUSLIM BERPIKIR?"


KARYA HARUN YAHYA, ROBBANI PRESS, INDONESIA, 2000

Harun Yahya Internasional 2004.


Hak Cipta Terpelihara. Semua materi dapat disalin, dicetak dan disebarkan dengan mencantumkan sumber situs web
ini
info@harunyahya.com

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/001.htm (4 of 4)1/17/2006 7:58:27 AM

Harun Yahya - Artikel - Berpikirlah Sejak Anda Bangun Tidur

Berpikirlah Sejak Anda Bangun Tidur


HARUN YAHYA

Tidak diperlukan kondisi khusus bagi seseorang untuk memulai berpikir. Bahkan bagi orang yang baru saja bangun tidur di pagi hari
pun terdapat banyak sekali hal-hal yang dapat mendorongnya berpikir.
Terpampang sebuah hari yang panjang dihadapan seseorang yang baru saja bangun dari pembaringannya di pagi hari. Sebuah hari
dimana rasa capai atau kantuk seakan telah sirna. Ia siap untuk memulai harinya. Ketika berpikir akan hal ini, ia teringat sebuah firman
Allah:
"Dialah yang menjadikan untukmu malam (sebagai) pakaian, dan tidur untuk istirahat, dan Dia menjadikan siang untuk bangun
berusaha." (QS. Al-Furqaan, 25: 47)
Setelah membasuh muka dan mandi, ia merasa benar-benar terjaga dan berada dalam kesadarannya secara penuh. Sekarang ia siap
untuk berpikir tentang berbagai persoalan yang bermanfaat untuknya. Banyak hal lain yang lebih penting untuk dipikirkan dari sekedar
memikirkan makanan apa yang dipunyainya untuk sarapan pagi atau pukul berapa ia harus berangkat dari rumah. Dan pertama kali ia
harus memikirkan tentang hal yang lebih penting ini.
Pertama-tama, bagaimana ia mampu bangun di pagi hari adalah sebuah keajaiban yang luar biasa. Kendatipun telah kehilangan
kesadaran sama sekali sewaktu tidur, namun di keesokan harinya ia kembali lagi kepada kesadaran dan kepribadiannya. Jantungnya
berdetak, ia dapat bernapas, berbicara dan melihat. Padahal di saat ia pergi tidur, tidak ada jaminan bahwa semua hal ini akan kembali
seperti sediakala di pagi harinya. Tidak pula ia mengalami musibah apapun malam itu. Misalnya, kealpaan tetangga yang tinggal di
sebelah rumah dapat menyebabkan kebocoran gas yang dapat meledak dan membangunkannya malam itu. Sebuah bencana alam yang
dapat merenggut nyawanya dapat saja terjadi di daerah tempat tinggalnya.
Ia mungkin saja mengalami masalah dengan fisiknya. Sebagai contoh, bisa saja ia bangun tidur dengan rasa sakit yang luar biasa pada
ginjal atau kepalanya. Namun tak satupun ini terjadi dan ia bangun tidur dalam keadaan selamat dan sehat. Memikirkan yang demikian
mendorongnya untuk berterima kasih kepada Allah atas kasih sayang dan penjagaan yang diberikan-Nya.
Memulai hari yang baru dengan kesehatan yang prima memiliki makna bahwa Allah kembali memberikan seseorang sebuah
kesempatan yang dapat dipergunakannya untuk mendapatkan keberuntungan yang lebih baik di akhirat. Ingat akan semua ini, maka
sikap yang paling sesuai adalah menghabiskan waktu di hari itu dengan cara yang diridhai Allah.
Sebelum segala sesuatu yang lain, seseorang pertama kali hendaknya merencanakan dan sibuk memikirkan hal-hal semacam ini. Titik
awal dalam mendapatkan keridhaan Allah adalah dengan memohon kepada Allah agar memudahkannya dalam mengatasi masalah ini.
Doa Nabi Sulaiman adalah tauladan yang baik bagi orang-orang yang beriman: "Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap
mensyukuri ni'mat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan
amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang
saleh" (QS. An-Naml, 27 : 19)
Bagaimana kelemahan manusia mendorong seseorang untuk berpikir?Tubuh manusia yang demikian lemah ketika baru saja bangun dari
tidur dapat mendorong manusia untuk berpikir: setiap pagi ia harus membasuh muka dan menggosok gigi. Sadar akan hal ini, ia pun
merenungkan tentang kelemahan-kelemahannya yang lain. Keharusannya untuk mandi setiap hari, penampilannya yang akan terlihat
mengerikan jika tubuhnya tidak ditutupi oleh kulit ari, dan ketidakmampuannya menahan rasa kantuk, lapar dan dahaga, semuanya
adalah bukti-bukti tentang kelemahan dirinya.
"Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat,
kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan
Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa." (QS. Ar-Ruum, 30: 54)
Bagi orang yang telah berusia lanjut, bayangan dirinya di dalam cermin dapat memunculkan beragam pikiran dalam benaknya. Ketika
file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/002.htm (1 of 2)1/17/2006 7:58:27 AM

Harun Yahya - Artikel - Berpikirlah Sejak Anda Bangun Tidur

menginjak usia dua dekade dari masa hidupnya, tanda-tanda proses penuaan telah terlihat di wajahya. Di usia yang ketigapuluhan,
lipatan-lipatan kulit mulai kelihatan di bawah kelopak mata dan di sekitar mulutnya, kulitnya tidak lagi mulus sebagaimana sebelumnya,
perubahan bentuk fisik terlihat di sebagian besar tubuhnya. Ketika memasuki usia yang semakin senja, rambutnya memutih dan
tangannya menjadi rapuh.

Bagi orang yang berpikir tentang hal ini, usia senja adalah peristiwa yang paling nyata yang menunjukkan sifat fana dari kehidupan
dunia dan mencegahnya dari kecintaan dan kerakusan akan dunia. Orang yang memasuki usia tua memahami bahwa detik-detik menuju
kematian telah dekat. Jasadnya mengalami proses penuaan dan sedang dalam proses meninggalkan dunia ini. Tubuhnya sedikit demi
sedikit mulai melemah kendatipun ruhnya tidaklah berubah menjadi tua. Sebagian besar manusia sangat terpukau oleh ketampanan atau
merasa rendah dikarenakan keburukan wajah mereka semasa masih muda.

Pada umumnya, manusia yang dahulunya berwajah tampan ataupun cantik bersikap arogan, sebaliknya yang di masa lalu berwajah
tidak menarik merasa rendah diri dan tidak bahagia. Proses penuaan adalah bukti nyata yang menunjukkan sifat sementara dari
kecantikan atau keburukan penampilan seseorang. Sehingga dapat diterima dan masuk akal jika yang dinilai dan dibalas oleh Allah
adalah akhlaq baik beserta komitmen yang diperlihatkan seseorang kepada Allah.
Setiap saat ketika menghadapi segala kelemahannya manusia berpikir bahwa satu-satunya Zat Yang Maha Sempurna dan Maha Besar
serta jauh dari segala ketidaksempurnaan adalah Allah, dan iapun mengagungkan kebesaran Allah. Allah menciptakan setiap kelemahan
manusia dengan sebuah tujuan ataupun makna. Termasuk dalam tujuan ini adalah agar manusia tidak terlalu cinta kepada kehidupan
dunia, dan tidak terpedaya dengan segala yang mereka punyai dalam kehidupan dunia. Seseorang yang mampu memahami hal ini
dengan berpikir akan mendambakan agar Allah menciptakan dirinya di akhirat kelak bebas dari segala kelemahan.
Segala kelemahan manusia mengingatkan akan satu hal yang menarik untuk direnungkan: tanaman mawar yang muncul dan tumbuh
dari tanah yang hitam ternyata memiliki bau yang demikian harum. Sebaliknya, bau yang sangat tidak sedap muncul dari orang yang
tidak merawat tubuhnya. Khususnya bagi mereka yang sombong dan membanggakan diri, ini adalah sesuatu yang seharusnya mereka
pikirkan dan ambil pelajaran darinya.

DIAMBIL DARI "BAGAIMANA SEORANG MUSLIM BERPIKIR?"


KARYA HARUN YAHYA, ROBBANI PRESS, INDONESIA, 2000

Harun Yahya Internasional 2004.


Hak Cipta Terpelihara. Semua materi dapat disalin, dicetak dan disebarkan dengan mencantumkan sumber situs web
ini
info@harunyahya.com

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/002.htm (2 of 2)1/17/2006 7:58:27 AM

Harun Yahya - Artikel - Duri Pun Bisa Menjadi Makanan

Duri Pun Bisa Menjadi Makanan


HARUN YAHYA

Maka apakah mereka tidak memperhatikan onta bagaimana dia diciptakan, Dan langit bagaimana ia ditinggikan? Dan gununggunung bagaimana ia ditegakkan?
(QS. Al-Ghashiyah, 88: 17-20)
Segala sesuatu di alam semesta beserta ciri-ciri yang ada pada ciptaan ini
menunjukkan Ilmu dan Kekuasaan Allah, Sang Pencipta yang Maha Agung.
Allah seringkali menyatakan hal ini dalam Alqur'an, di mana ditegaskan bahwa
segala sesuatu yang diciptakan-Nya pada hakikatnya adalah ayat, yakni tandatanda kekuasaan-Nya. Ayat ini juga memiliki arti peringatan atau pelajaran bagi
manusia.

Di ayat ke-17 surat Al-Ghaasyiyah, Allah menyebut seekor binatang yang hendaknya kita pikirkan dan renungkan dengan seksama,
yakni onta. Allah berfirman: " Maka apakah mereka tidak memperhatikan onta bagaimana dia diciptakan?"
Salah satu ciri khas onta adalah struktur tubuh yang sangat kuat dan tahan terhadap kondisi lingkungan yang paling ganas sekalipun.
Onta mampu bertahan hidup berhari-hari tanpa makan dan minum. Mamalia ini dapat melakukan perjalanan jauh dengan beban ratusan
kilogram di punggungnya selama berhari-hari.
Tahan lapar dan haus.
Onta mampu bertahan hidup tanpa makan dan minum selama delapan hari pada temperatur 50C. Dalam masa ini, ia akan kehilangan
22% dari keseluruhan berat tubuhnya. Manusia bisa mati jika ia kehilangan air dalam tubuhnya sebanyak 12% dari berat badannya,
akan tetapi seekor onta kurus mampu tetap hidup kendatipun cairan tubuh sejumlah 40% dari berat tubuhnya telah hilang. Salah satu
alasan mengapa onta mampu menahan rasa haus selama berhari-hari adalah sebuah mekanisme yang memungkinkannya untuk
menaikkan suhu internal tubuhnya hingga 41C. Dengan cara ini, hewan tersebut dapat menekan berkurangnya jumlah air hingga batas
minimum pada temperatur paling panas pada siang hari di gurun. Onta juga mampu menurunkan suhu internal tubuhnya hingga 30C di
gurun dengan temperatur sejuk di malam hari.
Pengguna air yang efisien:
Dalam waktu sekitar 10 menit, onta mampu meminum air hingga 130 liter, jumlah yang kurang lebih setara dengan sepertiga berat
tubuhnya. Di samping itu, onta memiliki struktur berlendir dalam hidungnya dengan ukuran 100 kali lebih besar dari yang ada pada
manusia. Hal ini memungkinkan onta mendapatkan 66% uap air yang terkandung dalam udara.
Tidak ada yang mubadzir:
Sebagian besar binatang akan mati keracunan ketika urea yang terakumulasi dalam ginjal mereka berdifusi ke dalam
darah. Akan tetapi onta mampu memaksimalkan penggunaan air dan zat-zat makanan dengan cara mengalirkan urea
berulang-ulang ke liver. Struktur darah dan sel onta sangatlah unik dan khas sehingga binatang ini mampu bertahan
hidup dalam jangka waktu yang lama tanpa air di padang pasir.
Dinding sel pada onta memiliki struktur khusus yang mampu mencegah hilangnya air secara berlebihan. Tambahan
lagi, adanya komposisi tertentu pada darah onta mencegah terjadinya pengurangan laju sirkulasi darah pada saat
kadar air dalam tubuh onta menurun hingga batas minimum. Terdapat pula enzim albumin yang membantu daya
file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/003.htm (1 of 3)1/17/2006 7:58:27 AM

Harun Yahya - Artikel - Duri Pun Bisa Menjadi Makanan

tahan onta terhadap rasa haus. Enzim ini terdapat dalam jumlah yang jauh lebih banyak dibandingkan pada makhluk
hidup yang lain.
Keberadaan ponok (=punggung yang menonjol vertikal ke atas) merupakan keuntungan tersendiri
bagi onta. Seperlima berat tubuh onta adalah lemak yang tersimpan pada ponok tersebut. Karena
tubuh mampu mengubah lemak menjadi senyawa bermanfaat lainnya termasuk air, maka
penyimpanan lemak hanya pada satu tempat ini mencegah pengeluaran air dari keseluruhan tubuh
onta. Hal ini memungkinkan onta menggunakan sesedikit mungkin air.

Kendatipun onta berponok mampu menghabiskan 30-50 kg makanan dalam satu hari, dalam situasi yang sulit binatang ini mampu
hidup selama satu bulan dengan hanya mengkonsumsi makanan 2 kg rumput per hari. Onta memiliki bibir yang sangat kuat dan mirip
karet yang menjadikannya mampu memakan duri yang cukup tajam untuk merobek kulit yang tebal sekalipun. Di samping itu, onta
memiliki perut dengan empat bilik, serta sistem pencernaan yang sangat kuat yang mampu mencerna apa saja yang dimakan onta. Ciriciri ini sangat sesuai bagi binatang yang hidup di iklim sangat kering.
Perlindungan terhadap tornado dan badai:
Mata onta memiliki bulu mata yang tersusun menjadi dua lapisan. Lapisan bulu mata ini membentuk sebuah perangkap yang mampu
melindungi mata onta dari badai pasir yang ganas. Di samping itu, onta dapat menutup hidungnya sehingga mencegah masuknya pasir
ke dalam hidung.
Perlindungan terhadap panas dan dingin:
Rambut tebal yang menutupi tubuh onta mampu melindungi kulit onta dari terpaan sinar matahari yang panas membakar.
Sebaliknya, pada cuaca yang amat dingin rambut ini mampu menjaga tubuh onta agar tetap hangat. Onta padang pasir tidak begitu
terpengaruh oleh temperatur yang mencapai 50C. Sebaliknya, onta Bactrian yang berponok ganda mampu bertahan hidup pada suhu 50C. Onta jenis ini dapat hidup di ketinggian 4000 meter di atas permukaan laut.
Tapak kaki yang tahan panas:
Telapak kaki onta memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan ukuran dan panjang kakinya. Kaki ini dirancang secara khusus dan
sengaja diciptakan dengan ukuran besar untuk membantu berjalan di atas padang pasir dengan mudah tanpa terperosok. Telapak kaki ini
memiliki bentuk melebar dan menggembung. Selain itu, kulit yang tebal pada telapak tersebut merupakan bentuk perlindungan terhadap
pasir gurun yang panas membakar.
Sekelumit uraian tentang onta di atas sudah sepatutnya mendorong kita untuk merenung sejenak: apakah onta melakukan adaptasi
terhadap tubuhnya sendiri terhadap iklim padang pasir? Apakah binatang tersebut membuat sendiri lapisan lendir pada hidungnya, atau
ponok yang menjulang di atas punggungnya? Apakah onta merancang sendiri bentuk hidung dan struktur matanya agar mampu
melindungi dirinya dari tornado dan badai padang pasir? Benarkah hewan mamalia ini mendisain sendiri struktur darah dan sel-selnya
berdasarkan prinsip efisiensi penggunaan air? Onta sendirikah yang memilih jenis rambut untuk menutupi seluruh tubuhnya?
Sebagaimana makhluk hidup yang lain, sudah pasti bahwa onta tidak mampu melakukan satu pun
dari segalah hal di atas atau sengaja menjadikan dirinya bermanfaat untuk manusia. Bisa
dimengerti jika ayat Alqur'an: "Maka apakah mereka tidak memperhatikan onta bagaimana
dia diciptakan?" menyuruh kita untuk memperhatikan penciptaan binatang yang menakjubkan ini.
Sebagaimana makhluk hidup yang lain, onta pun telah dilengkapi Allah dengan berbagai ciri yang
unik dan istimewa, dan di tempatkan di bumi ini sebagai ayat, tanda-tanda kebesaran Pencipta.

Bagi onta, ia telah diciptakan dengan penampakan fisik yang luar biasa untuk kepentingan manusia. Sedangkan bagi manusia sendiri,
file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/003.htm (2 of 3)1/17/2006 7:58:27 AM

Harun Yahya - Artikel - Duri Pun Bisa Menjadi Makanan

selain mendapatkan manfaat dari onta, mereka diperintahkan oleh Allah untuk memperhatikan dan memikirkan segala keajaiban ciptaan
yang ada di alam semesta, termasuk onta. Sehingga manusia akan takjub, tunduk dan patuh pada Al-Khaaliq, Pencipta segala sesuatu,
Dialah Allah.
Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk (kepentingan)mu apa yang di langit dan apa yang di bumi
dan menyempurnakan untukmu ni'mat-Nya lahir dan batin. Dan di antara manusia ada yang membantah tentang (keEsaan) Allah tanpa
ilmu pengetahuan atau petunjuk dan tanpa Kitab yang memberi penerangan. (QS. Luqmaan, 31: 20).

DIAMBIL DARI "BAGAIMANA SEORANG MUSLIM BERPIKIR?"


KARYA HARUN YAHYA, ROBBANI PRESS, INDONESIA, 2000

Harun Yahya Internasional 2004.


Hak Cipta Terpelihara. Semua materi dapat disalin, dicetak dan disebarkan dengan mencantumkan sumber situs web
ini
info@harunyahya.com

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/003.htm (3 of 3)1/17/2006 7:58:27 AM

Harun Yahya - Artikel - Evolusi: Doktrin Ateis Berkedok Sains

Evolusi: Doktrin Ateis Berkedok Sains


Catatan Fosil Membantah Evolusi
HARUN YAHYA

Segala sesuatu sekecil apapun di alam ini memperlihatkan adanya penciptaan yang luar biasa. Akan tetapi paham
materialisme yang diwakili oleh Darwinisme, yakni teori evolusi, telah bersembunyi di balik kedok sains untuk
menolak fakta penciptaan di alam. Teori yang mengatakan bahwa kehidupan berasal dari materi tak hidup
melalui serangkaian peristiwa kebetulan ini sebenarnya telah diluluhlantakkan dengan pengakuan bahwa alam ini
diciptakan oleh Allah. Seorang astrofisikawan Amerika, Hugh Ross mengatakan hal ini:
"Atheisme, Darwinisme, dan bahkan bisa dikatakan semua "isme-isme" yang lahir dari filsafat-filsafat abad ke18 hingga abad ke-20 dibangun di atas sebuah asumsi, yakni asumsi yang salah, bahwa jagat raya adalah kekal
dan tak hingga. Keganjilan ini telah menempatkan kita berhadap-hadapan dengan sebab - atau penyebab - di luar/
di balik/di hadapan alam semesta dan segala isinya, termasuk kehidupan itu sendiri."
Kendatipun doktrin evolusi telah ada sejak jaman Yunani kuno, teori evolusi dikemukakan secara lebih
mendalam di abad 19. Yang menjadikan teori tersebut sebagai bahasan terpenting dalam dunia ilmiah adalah
kemunculan buku "The Origin of Species" karya Charles Darwin di tahun 1859. Dalam buku ini, Darwin mengingkari penciptaan
spesies yang berbeda-beda jenis secara terpisah oleh Allah seraya mengatakan bahwa semua makhluk hidup berasal dari satu nenek
moyang yang sama yang kemudian berkembang menjadi spesies-spesies yang berbeda dalam kurun waktu yang lama melalui perubahan
bentuk sedikit demi sedikit.
Kalau memang demikian yang terjadi, maka seharusnya pernah terdapat sangat banyak spesies peralihan selama periode perubahan
yang panjang ini. Sebagai contoh, seharusnya terdapat beberapa jenis makhluk setengah ikan-setengah reptil di masa lampau, dengan
beberapa ciri reptil sebagai tambahan pada ciri ikan yang telah mereka miliki. Atau seharusnya terdapat beberapa jenis burung-reptil
dengan beberapa ciri burung di samping ciri reptil yang telah mereka miliki. Evolusionis menyebut makhluk-makhluk khayalan yang
mereka yakini hidup di masa lalu ini sebagai bentuk "transisi"
Jika binatang-binatang seperti ini memang pernah ada, maka seharusnya mereka muncul dalam jumlah dan variasi sampai jutaan atau
milyaran. Lebih penting lagi, sisa-sisa makhluk-makhluk aneh ini seharusnya ada pada catatan fosil. Jumlah bentuk-bentuk peralihan ini
pun semestinya jauh lebih besar daripada spesies binatang masa kini dan sisa-sisa mereka seharusnya diketemukan di seluruh penjuru
dunia. Dalam "The Origin of Species" Darwin menjelaskan:
"Jika teori saya benar, pasti pernah terdapat jenis-jenis bentuk peralihan yang tak terhitung jumlahnya, yang mengaitkan semua spesies
dari kelompok yang samaSudah tentu bukti keberadaan mereka di masa lampau hanya dapat ditemukan pada peninggalanpeninggalan fosil."
Teori Darwin sama sekali tidak didasarkan pada penemuan ilmiah yang nyata sebagaimana yang diakuinya, jadi ini hanya sekedar
"dugaan". Di samping itu, sebagaimana yang diakui Darwin dalam satu bab panjang berjudul "Difficulties of the Theory (KesulitanKesulitan Teori Ini)" dalam buku "The Origin of Species" di mana ia mengatakan:
"Jika suatu spesies memang berasal dari spesies lain melalui perubahan sedikit demi sedikit, mengapa kita tidak melihat sejumlah
besar bentuk transisi di manapun? Mengapa alam tidak berada dalam keadaan kacau balau, tetapi justru seperti kita lihat, spesies-spesies
hidup dengan bentuk sebaik-baiknya? Menurut teori ini harus ada bentuk-bentuk peralihan dalam jumlah besar, tetapi mengapa kita
tidak menemukan mereka terkubur di kerak bumi dalam jumlah yang tidak terhitung? Dan pada daerah peralihan, yang memiliki
kondisi hidup peralihan, mengapa sekarang tidak kita temukan jenis-jenis peralihan dengan kekerabatan yang erat? Telah lama kesulitan
ini sangat membingungkan saya."
Ini berarti bahwa: Allah tidak menciptakan makhluk hidup melalui proses evolusi!:

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/004.htm (1 of 4)1/17/2006 7:58:28 AM

Harun Yahya - Artikel - Evolusi: Doktrin Ateis Berkedok Sains

"Sucikanlah nama Rabbmu Yang Maha Tinggi, yang menciptakan, dan menyempurnakan (penciptaan-Nya), dan yang menentukan
kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk" (QS. Al-A'laa, 87:1-3)
Sumber:
1. Harun Yahya: Before You Regret, Al-Attique Publishers Inc. Canada, 2001, hal.: 62-64.
2. Harun Yahya: Keruntuhan Teori Evolusi, Dzikra Bandung, 2001, hal.: 20-30.

Kebohongan Ilmiah
Allah swt telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sempurna, begitu pula berbagai jenis makhluk hidup yang ada di bumi,
masing-masing diciptakan Allah dengan bentuknya yang khusus dan telah sempurna.
Namun, sepanjang sejarah hingga zaman ini, masih saja kita temui golongan yang menentang fakta ini. Mereka memunculkan teori
tandingan yang tidak memiliki bukti ilmiah nyata. Dengan kedok sains, para ilmuwan ini bahkan berani terang-terangan berbohong dan
mengingkari fakta penciptaan tiap-tiap jenis makhluk hidup secara khusus dan sempurna, termasuk manusia. Di bawah ini adalah
sedikit dari sekian banyak kebohongan dan manipulasi ilmiah yang ada di dunia sains:

Manusia Piltdown: Fosil palsu!


Pada tahun 1912, seorang dokter terkenal yang juga ahli paleoantropologi amatir, Charles Dawson,
mengklaim telah menemukan tulang rahang dan fragment tengkorak di dalam sebuah lubang di Piltdown,
Inggris. Kendatipun gigi dan tengkoraknya terlihat berasal dari manusia, akan tetapi tulang rahang
tersebut lebih menyerupai kera. Spesimen ini lalu dinamakan "Manusia Piltdown". Fosil yang diduga
berusia 500 ribu tahun ini dipajang di beberapa museum sebagai bukti kuat terjadinya evolusi manusia.
Selama lebih dari 40 tahun, telah banyak artikel ilmiah tentang "Manusia Piltdown" ditulis, sejumlah
penafsiran dan gambar dibuat, dan fosil tersebut dikemukakan sebagai bukti penting yang menunjukkan
terjadinya evolusi manusia. Tidak kurang dari 500 tesis doktor mengenai subyek ini telah dihasilkan.
Seorang ahli paleoantropologi asal Amerika, Henry Fairfield Osborn, ketika berkunjung ke British
Museum di tahun 1935 berkomentar: "kita harus selalu diingatkan bahwa alam dipenuhi keanehan,
dan ini adalah sebuah temuan yang mengejutkan tentang manusia prasejarah"
Pada tahun 1949, Kenneth Oakley dari departemen paleontologi British Museum mencoba melakukan
"pengujian fluorin", metode baru yang digunakan untuk menentukan umur fosil-fosil kuno. Setelah
pengujian fluorin dilakukan pada fosil manusia Piltdown, hasilnya sungguh mengejutkan. Ternyata
tulang rahang Manusia Piltdown tidak mengandung fluorin. Ini berarti tulang rahang tersebut terkubur
kurang dari beberapa tahun yang lalu. Sedangkan tengkoraknya yang hanya mengandung fluorin dalam
kadar rendah menunjukkan bahwa umurnya hanya beberapa ribu tahun.

Manusia Piltdown: Fosil


palsu yang dibuat dengan
menempelkan rahang
Orang Utan pada tengkorak
manusia. Agar tampak
kuno, fosil ini dicelup
dalam larutan potasium
dikromat.

Penemuan selanjutnya mengungkapkan bahwa gigi pada tulang rahang berasal dari orang utan yang direkayasa agar tampak usang, dan
bahwa peralatan-peralatan "primitif" yang ditemukan bersama fosil tersebut hanyalah imitasi sederhana yang telah diasah dengan
menggunakan peralatan baja. Berdasarkan hasil penelitian terperinci yang dilakukan oleh Weiner, pemalsuan ini kemudian diumumkan
tahun 1953. Tengkorak tersebut ternyata milik manusia yang hanya berusia 500 tahun, sedangkan tulang rahang pada fosil tersebut
ternyata milik kera yang baru saja mati! Kemudian gigi-gigi pada fosil telah disusun berderet dan ditempatkan pada rahangnya secara
khusus, dan sendinya dirancang menyerupai sendi manusia. Lalu semua bagian diwarnai dengan potasium dikromat agar tampak kuno.
Warna ini memudar ketika fosil palsu tersebut dicelup dalam larutan asam. Le Gros Clark, anggota tim yang membongkar skandal
penipuan ini, tidak mampu menyembunyikan rasa kagetnya atas kejadian tersebut dan berkomentar: "bukti-bukti abrasi tiruan dengan
segera tampak di depan mata. Begitu gamblangnya sampai-sampai patut dipertanyakan bagaimana hal ini sampai bisa lolos dari
pengamatan sebelumnya?"
Setelah skandal ini terbongkar, fosil "Manusia Piltdown" dengan segera disingkirkan dari British Museum setelah lebih dari 40 tahun
file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/004.htm (2 of 4)1/17/2006 7:58:28 AM

Harun Yahya - Artikel - Evolusi: Doktrin Ateis Berkedok Sains

dipajang.

Manusia Nebraska: Gigi Babi!


Di tahun 1922, Henry Fairfield Osborn, manajer American Museum of
Natural History, mengumumkan telah menemukan sebuah fosil gigi
geraham yang berasal dari periode Pliosin, di Nebraska Barat dekat Snake
Brook. Gigi ini dinyatakan memiliki ciri gigi manusia dan gigi kera.
Argumentasi ilmiah yang seru pun terjadi. Sebagian orang menafsirkan gigi
ini berasal dari Pithecanthropus erectus, sedangkan sebagian yang lain
menyatakan gigi tersebut lebih mirip gigi manusia. Selain diberi nama
"Manusia Nebraska", fosil yang memunculkan polemik sengit ini diberi
"nama ilmiah": Hesperopithecus haroldcooki.

Lukisan di atas dibuat hanya berdasarkan fosil satu gigi


dan diterbitkan di majalah Illustrated London News edisi
24 Juli 1922. Akan tetapi, kaum evolusionis sangat
kecewa ketika terungkap bahwa gigi ini ternyata bukan
milik makhkluk mirip kera atau manusia, tetapi berasal
dari spesies babi yang telah punah.

Banyak ahli yang memberikan dukungan kepada Osborn. Berdasarkan satu


gigi ini, rekonstruksi kepala dan tubuh Manusia Nebraska pun digambar.
Lebih jauh, Manusia Nebraska bahkan dilukis bersama dengan istri dan
anak-anaknya sebagai sebuah keluarga dengan latar belakang pemandangan
alam.

Semua skenario ini dibangun berdasarkan atas fosil satu gigi saja.
Evolusionis (golongan yang mempercayai teori evolusi) begitu meyakini
keberadaan "manusia bayangan" ini, hingga ketika seorang peneliti bernama William Bryan menolak penafsiran yang menyimpang ini,
ia dikritik dengan pedas.
Di tahun 1927, bagian lain dari kerangkanya diketemukan. Berdasarkan serpihan tulang ini, gigi tersebut ternyata bukan berasal dari
kera ataupun manusia, akan tetapi milik spesies babi liar Amerika yang telah punah bernama prosthennops. William Gregory memberi
judul artikelnya yang dimuat majalah Science dengan: "Hesperopithecus: Apparently Not An Ape Nor A Man (Hesperopithecus:
Ternyata Bukan Kera Ataupun Manusia)". Dalam tulisan tersebut ia mengumumkan kekeliruan ini. Segera setelah kejadian itu, semua
gambar Hesperopithecus haroldcooki dan "keluarganya" segera dihapus dari literatur evolusi.

Ota Benga: Bunuh Diri Karena Merana


Setelah Darwin mengklaim bahwa manusia berevolusi dari makhluk hidup mirip kera dalam bukunya The Descent
of Man, ia lalu mulai mencari fosil-fosil yang mendukung argumentasinya. Sejumlah evolusionis bahkan percaya
bahwa makhluk "separo manusia-separo kera" tidak hanya ditemukan dalam bentuk fosil, tetapi juga dalam
keadaan masih hidup di berbagai tempat di bumi. Di awal abad 20, pencarian "mata rantai transisi yang masih
hidup" ini menghasilkan sejumlah peristiwa yang mengenaskan, dan yang paling tidak berperikemanusiaan di
antaranya adalah yang menimpa seorang Pigmi (suku di Afrika Tengah dengan tinggi badan rata-rata kurang dari
127 cm) bernama Ota Benga.
Ota Benga ditangkap di tahun 1904 oleh seorang peneliti evolusionis di Kongo, Afrika. Dalam bahasanya, Ota
Benga berarti "teman". Ia memiliki seorang istri dan dua anak. Dengan dirantai dan ditempatkan dalam kurungan,
OTA BENGA:
ia dibawa ke Amerika Serikat. Di sana para ilmuwan evolusionis memamerkannya di hadapan khalayak ramai
"Orang
Pigmi di
pada Pekan Raya Dunia di St. Louis bersama spesies kera lain dan memperkenalkannya sebagai "mata rantai
Kebun
Binatang"
transisi terdekat dengan manusia". Dua tahun kemudian, ia dibawa ke Kebun Binatang Bronx di New York di
mana ia dipamerkan dalam kelompok "nenek moyang manusia" bersama beberapa sipanse, gorila bernama Dinah,
dan orang utan bernama Dohung. Dr. William T. Hornaday, seorang evolusionis direktur kebun binatang tersebut memberikan
sambutan panjang lebar tentang betapa bangganya ia mempunyai "bentuk transisi" yang luar biasa tersebut di kebun binatangnya dan
memperlakukan Ota Benga dalam kandang bak seekor binatang. Setelah tidak tahan dengan perlakuan ini, Ota Benga akhirnya bunuh
diri.
file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/004.htm (3 of 4)1/17/2006 7:58:28 AM

Harun Yahya - Artikel - Evolusi: Doktrin Ateis Berkedok Sains

DIAMBIL DARI "KERUNTUHAN TEORI EVOLUSI"


KARYA HARUN YAHYA, DZIKRA, INDONESIA, 2001

Harun Yahya Internasional 2004.


Hak Cipta Terpelihara. Semua materi dapat disalin, dicetak dan disebarkan dengan mencantumkan sumber situs web
ini
info@harunyahya.com

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/004.htm (4 of 4)1/17/2006 7:58:28 AM

Harun Yahya - Artikel - Hakikat Teori Evolusi Darwin: Perang Terhadap Agama

Hakikat Teori Evolusi Darwin: Perang Terhadap Agama


HARUN YAHYA

Di jaman ini, sejumlah kalangan berpandangan bahwa teori evolusi yang dirumuskan oleh Charles Darwin tidaklah bertentangan dengan
agama. Ada juga yang sebenarnya tidak meyakini teori evolusi tersebut akan tetapi masih juga ikut andil dalam mengajarkan dan
menyebarluaskannya. Hal ini tidak akan terjadi seandainya mereka benar-benar memahami teori tersebut. Ini adalah akibat
ketidakmampuan dalam memahami dogma utama Darwinisme, termasuk pandangan paling berbahaya dari teori tersebut yang
diindoktrinasikan kepada masyarakat. Oleh karenanya, bagi mereka yang beriman akan adanya Allah sebagai satu-satunya Pencipta
makhluk hidup, namun pada saat yang sama berpandangan bahwa "Allah menciptakan beragam makhluk hidup melalui proses evolusi,"
hendaklah mempelajari kembali dogma dasar teori tersebut. Tulisan ini ditujukan kepada mereka yang mengaku beriman akan tetapi
salah dalam memahami teori evolusi. Di sini diuraikan sejumlah penjelasan ilmiah dan logis yang penting yang menunjukkan mengapa
teori evolusi tidak sesuai dengan Islam dan fakta adanya penciptaan.
Dogma dasar Darwinisme menyatakan bahwa makhluk hidup muncul menjadi ada dengan sendirinya secara spontan sebagai
akibat peristiwa kebetulan. Pandangan ini sama sekali bertentangan dengan keyakinan terhadap adanya penciptaan alam oleh
Allah.
Kesalahan terbesar dari mereka yang meyakini bahwa teori evolusi tidak bertentangan dengan fakta penciptaan adalah anggapan bahwa
teori evolusi adalah sekedar pernyataan bahwa makhluk hidup muncul menjadi ada melalui proses evolusi dari satu bentuk ke bentuk
yang lain. Oleh karenanya, mereka mengatakan: "Bukankah tidak ada salahnya jika Allah menciptakan semua makhluk hidup melalui
proses evolusi dari bentuk yang satu ke bentuk yang lain; apa salahnya menolak hal ini?" Akan tetapi, sebenarnya terdapat hal yang
sangat mendasar yang telah diabaikan: perbedaan mendasar antara para pendukung evolusi (=evolusionis) dan pendukung penciptaan
(=kreasionis) bukanlah terletak pada pertanyaan apakah "makhluk hidup muncul masing-masing secara terpisah atau melalui proses
evolusi dari bentuk satu ke bentuk yang lain. Pertanyaan yang pokok adalah "apakah makhluk hidup muncul menjadi ada dengan
sendirinya secara kebetulan akibat rentetan peristiwa alam, atau apakah makhluk hidup tersebut diciptakan secara sengaja?"
Teori evolusi, sebagaimana yang diketahui, mengklaim bahwa senyawa-senyawa kimia inorganik dengan sendirinya datang bersamasama pada suatu tempat dan waktu secara kebetulan dan sebagai akibat dari fenomena alam yang terjadi secara acak. Mula-mula
senyawa-senyawa ini membentuk molekul pembentuk kehidupan, seterusnya terjadi rentetan peristiwa yang pada akhirnya membentuk
kehidupan. Oleh sebab itu, pada intinya anggapan ini menerima waktu, materi tak hidup dan unsur kebetulan sebagai kekuatan yang
memiliki daya cipta. Orang biasa yang sempat membaca dan mengerti literatur teori evolusi, paham bahwa inilah yang menjadi dasar
klaim kaum evolusionis. Tidak mengherankan jika Pierre Paul Grass, seorang ilmuwan evolusionis, mengakui evolusi sebagai teori
yang tidak masuk akal. Dia mengatakan apa arti dari konsep "kebetulan" bagi para evolusionis:
"'[Konsep] kebetulan' seolah telah menjadi sumber keyakinan [yang sangat dipercayai] di bawah kedok ateisme. Konsep
yang tidak diberi nama ini secara diam-diam telah disembah."
(Pierre Paul Grass, Evolution of Living Organisms, New York, Academic Press, 1977, p.107)
Akan tetapi pernyataan bahwa kehidupan adalah produk samping yang terjadi secara kebetulan dari senyawa yang terbentuk
melalui proses yang melibatkan waktu, materi dan peristiwa kebetulan, adalah pernyataan yang tidak masuk akal dan tidak
dapat diterima oleh mereka yang beriman akan adanya Allah sebagai satu-satunya Pencipta seluruh makhluk hidup. Kaum
mukmin sudah sepatutnya merasa bertanggung jawab untuk menyelamatkan masyarakat dari kepercayaan yang salah dan menyesatkan
ini; serta mengingatkan akan bahayanya.
Pernyataan tentang "adanya kebetulan" yang dikemukakan teori evolusi dibantah oleh ilmu pengetahuan.
Fakta lain yang patut mendapat perhatian khusus dalam hal ini adalah bahwa berbagai penemuan ilmiah ternyata malah sama sekali
bertentangan dengan klaim-klaim kaum evolusionis yang mengatakan bahwa "kehidupan muncul sebagai akibat dari serentetan
peristiwa kebetulan dan fenomena alamiah." Ini dikarenakan dalam kehidupan terdapat banyak sekali contoh adanya rancangan (design)
yang disengaja dengan bentuk yang sangat rumit dan telah sempurna. Bahkan sel pembentuk suatu makhluk hidup memiliki rancangan

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/005.htm (1 of 3)1/17/2006 7:58:29 AM

Harun Yahya - Artikel - Hakikat Teori Evolusi Darwin: Perang Terhadap Agama

yang sangat menakjubkan yang dengan telak mematahkan konsep "kebetulan."


Perancangan dan perencanaan yang luar biasa dalam kehidupan ini sudah pasti merupakan tanda-tanda penciptaan Allah yang khas dan
tak tertandingi, serta ilmu dan kekuasaan-Nya yang Tak Terhingga.
Usaha para evolusionis untuk menjelaskan asal-usul kehidupan dengan menggunakan konsep kebetulan telah dibantah oleh ilmu
pengetahuan abad 20. Bahkan kini, di abad 21, mereka telah mengalami kekalahan telak. (Silahkan baca buku Blunders of
Evolutionists, karya Harun Yahya, terbitan Vural Publishing). Jadi, alasan mengapa mereka tetap saja menolak adanya penciptaan oleh
Allah kendatipun telah melihat fakta ini adalah adanya keyakinan buta terhadap atheisme.
Allah tidak menciptakan makhluk hidup melalui proses evolusi
Oleh karena fakta yang menunjukkan adanya penciptaan atau rancangan yang disengaja pada kehidupan adalah nyata, satu-satunya
pertanyaan yang masih tersisa adalah "melalui proses yang bagaimanakah makhluk hidup diciptakan." Di sinilah letak
kesalahpamahaman yang terjadi di kalangan sejumlah kaum mukmin. Logika keliru yang mengatakan bahwa "Makhluk hidup mungkin
saja diciptakan melalui proses evolusi dari satu bentuk ke bentuk lain" sebenarnya masih berkaitan dengan bagaimana proses terjadinya
penciptaan makhluk hidup berlangsung.
Sungguh, jika Allah menghendaki, Dia bisa saja menciptakan makhluk hidup melalui proses evolusi yang berawal dari sebuah ketiadaan
sebagaimana pernyataan di atas. Dan oleh karena ilmu pengetahuan telah membuktikan bahwa makhluk hidup berevolusi dari satu
bentuk ke bentuk yang lain, kita bisa mengatakan bahwa, "Allah menciptakan kehidupan melalui proses evolusi." Misalnya, jika
terdapat bukti bahwa reptil berevolusi menjadi burung, maka dapat kita katakan,"Allah merubah reptil menjadi burung dengan perintahNya "Kun (Jadilah)!". Sehingga pada akhirnya kedua makhluk hidup ini masing-masing memililiki tubuh yang dipenuhi oleh contohcontoh rancangan yang sempurna yang tidak dapat dijelaskan dengan konsep kebetulan. Perubahan rancangan ini dari satu bentuk ke
bentuk yang lain - jika hal ini memang benar-benar terjadi - akan sudah barang tentu bukti lain yang menunjukkan penciptaan.
Akan tetapi, yang terjadi ternyata bukan yang demikian. Bukti-bukti ilmiah (terutama catatan fosil dan anatomi perbandingan) justru
menunjukkan hal yang sebaliknya: tidak dijumpai satu pun bukti di bumi yang menunjukkan proses evolusi pernah terjadi. Catatan fosil
dengan jelas menunjukkan bahwa spesies makhluk hidup yang berbeda tidak muncul di muka bumi dengan cara saling berevolusi dari
satu spesies ke spesies yang lain. Tidak ada perubahan bentuk sedikit demi sedikit dari makhluk hidup yang satu ke makhluk hidup yang
lain dalam jangka waktu yang lama. Sebaliknya, spesies makhluk hidup yang berbeda satu sama lain muncul secara serentak dan tibatiba dalam bentuknya yang telah sempurna tanpa didahului oleh nenek moyang yang mirip dengan bentuk-bentuk mereka. Burung
bukanlah hasil evolusi dari reptil, dan ikan tidak berevolusi menjadi hewan darat. Tiap-tiap filum makhluk hidup diciptakan masingmasing secara terpisah dengan ciri-cirinya yang khas. Bahkan para evolusionis yang paling terkemuka sekalipun telah terpaksa
menerima kenyataan tersebut dan mengakui bahwa hal ini membuktikan adanya fakta penciptaan. Misalnya, seorang ahli palaentologi
yang juga seorang evolusionis, Mark Czarnecki mengaku sebagaimana berikut:
"Masalah utama yang menjadi kendala dalam pembuktian teori evolusi adalah catatan fosil; yakni sisa-sisa peninggalan spesies punah
yang terawetkan dalam lapisan-lapisan geologis Bumi. Catatan [fosil] ini belum pernah menunjukkan bukti-bukti adanya bentuk-bentuk
transisi antara yang diramalkan Darwin - sebaliknya spesies [makhluk hidup] muncul dan punah secara tiba-tiba, dan keanehan ini telah
memperkuat argumentasi kreasionis [=mereka yang mendukung penciptaan] yang mengatakan bahwa tiap spesies diciptakan oleh
Tuhan (Mark Czarnecki, "The Revival of the Creationist Crusade", MacLean's, 19 January 1981, p. 56)
Khususnya selama lima puluh tahun terakhir, perkembangan di berbagai bidang ilmu pengetahuan seperti palaentologi, mikrobiologi,
genetika dan anatomi perbandingan, dan berbagai penemuan menunjukkan bahwa teori evolusi tidak lah benar. Sebaliknya makhluk
hidup muncul di muka bumi secara tiba-tiba dalam bentuknya yang telah beraneka ragam dan sempurna. Oleh karena itu, tidak ada
alasan untuk mengatakan bahwa Allah menggunakan proses evolusi dalam penciptaan. Allah telah menciptakan setiap makhluk hidup
masing-masing secara khusus dan terpisah, dan pada saat yang sama, dengan perintah-Nya "Kun (Jadilah)!" Dan ini adalah sebuah fakta
yang nyata dan pasti.
Kesimpulan
Sungguh sangat penting bagi orang-orang yang beriman untuk senantiasa waspada dan berhati-hati terhadap sistem ideologi yang
ditujukan untuk melawan Allah dan din-Nya. Selama 150 tahun, teori evolusi atau Darwinisme telah menjadi dalil serta landasan
berpijak bagi semua ideologi anti agama yang telah menyebabkan tragedi bagi kemanusiaan seperti fasisme, komunisme dan
file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/005.htm (2 of 3)1/17/2006 7:58:29 AM

Harun Yahya - Artikel - Hakikat Teori Evolusi Darwin: Perang Terhadap Agama

imperialisme; serta melegitimasi berbagai tindak kedzaliman tak berperikemanusiaan oleh mereka yang mengadopsi berbagai filsafat
ini. Oleh karenanya, tidak sepatutnya kenyataan dan tujuan yang sesungguhnya dari teori ini diabaikan begitu saja. Bagi setiap orang
yang mengaku muslim, ia memiliki tanggung jawab utama dalam membuktikan kebohongan setiap ideologi anti agama yang menolak
keberadaan Allah dengan perjuangan pemikiran dalam rangka menghancurkan kebatilan dan menyelamatkan masyarakat dari
bahayanya.

Referensi:
1. Pierre Paul Grass, Evolution of Living Organisms, New York, Academic Press, 1977, p.107
2. Harun Yahya, Blunders of Evolutionists, Turkey, Vural Publishing
3. Mark Czarnecki, "The Revival of the Creationist Crusade", MacLean's, 19 January 1981, p. 56

Harun Yahya Internasional 2004.


Hak Cipta Terpelihara. Semua materi dapat disalin, dicetak dan disebarkan dengan mencantumkan sumber situs web
ini
info@harunyahya.com

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/005.htm (3 of 3)1/17/2006 7:58:29 AM

Harun Yahya - Artikel - Keajaiban Lebah Madu

Keajaiban Lebah Madu


HARUN YAHYA
Dan Rabbmu mewahyukan kepada lebah: Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon
kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia. (QS. An-Nahl, 16:68)
Lebah madu membuat tempat penyimpanan madu dengan bentuk
heksagonal. Sebuah bentuk penyimpanan yang paling efektif
dibandingkan dengan bentuk geometris lain. Lebah menggunakan
bentuk yang memungkinkan mereka menyimpan madu dalam jumlah
maksimal dengan menggunakan material yang paling sedikit. Para ahli matematika merasa kagum ketika
mengetahui perhitungan lebah yang sangat cermat. Aspek lain yang mengagumkan adalah cara komunikasi
antar lebah yang sulit untuk dipercaya. Setelah menemukan sumber makanan, lebah pemadu yang bertugas
mencari bunga untuk pembuatan madu terbang lurus ke sarangnya. Ia memberitahukan kepada lebah-lebah yang lain arah sudut dan
jarak sumber makanan dari sarang dengan sebuah tarian khusus. Setelah memperhatikan dengan seksama isyarat gerak dalam tarian
tersebut, akhirnya lebah-lebah yang lainnya mengetahui posisi sumber makanan tersebut dan mampu menemukannya tanpa kesulitan.
Lebah menggunakan cara yang sangat menarik ketika membangun sarang. Mereka memulai membangun sel-sel tempat penyimpanan
madu dari sudut-sudut yang berbeda, seterusnya hingga pada akhirnya mereka bertemu di tengah. Setelah pekerjaan usai, tidak nampak
adanya ketidakserasian ataupun tambal sulam pada sel-sel tersebut. Manusia tak mampu membuat perancangan yang sempurna ini tanpa
perhitungan geometris yang rumit; akan tetapi lebah melakukannya dengan sangat mudah. Fenomena ini membuktikan bahwa lebah
diberi petunjuk melalui ilham dari Allah swt sebagaimana firman Allah dalam surat An-Nahl ayat 68 di atas.
Sejak jutaan tahun yang lalu lebah telah menghasilkan madu sepuluh kali lebih banyak dari yang
mereka butuhkan. Satu-satunya alasan mengapa binatang yang melakukan segala perhitungan secara
terinci ini memproduksi madu secara berlebihan adalah agar manusia dapat memperoleh manfaat
dari madu yang mengandung obat bagi manusia tersebut. Allah menyatakan tugas lebah ini dalam
Al-Qur'an:
Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, didalamnya
terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu
benar-benar terdapat tanda (kebesaran Rabb) bagi orang-orang yang memikirkan. (QS. AnNahl, 16: 69)
Tahukah anda tentang manfaat madu sebagai salah satu sumber makanan yang Allah sediakan untuk manusia melalui serangga yang
mungil ini?
Madu tersusun atas beberapa molekul gula seperti glukosa dan fruktosa serta sejumlah mineral seperti magnesium, kalium, potasium,
sodium, klorin, sulfur, besi dan fosfat. Madu juga mengandung vitamin B1, B2, C, B6 dan B3 yang komposisinya berubah-ubah sesuai
dengan kualitas madu bunga dan serbuk sari yang dikonsumsi lebah. Di samping itu di dalam madu terdapat pula tembaga, yodium dan
seng dalam jumlah yang kecil, juga beberapa jenis hormon.
Sebagaimana firman Allah, madu adalah obat yang menyembuhkan bagi manusia. Fakta ilmiah ini telah dibenarkan oleh para
ilmuwan yang bertemu pada Konferensi Apikultur Sedunia (World Apiculture Conference) yang diselenggarakan pada tanggal 20-26
September 1993 di Cina. Dalam konferensi tersebut didiskusikan pengobatan dengan menggunakan ramuan yang berasal dari madu.
Para ilmuwan Amerika mengatakan bahwa madu, royal jelly, serbuk sari dan propolis (getah lebah) dapat mengobati berbagai penyakit.
Seorang dokter asal Rumania mengatakan bahwa ia mencoba menggunakan madu untuk mengobati pasien katarak, dan 2002 dari 2094
pasiennya sembuh sama sekali. Para dokter asal Polandia juga mengatakan dalam konferensi tersebut bahwa getah lebah (bee resin)
dapat membantu menyembuhkan banyak penyakit seperti bawasir, penyakit kulit, penyakit ginekologis dan berbagai penyakit lainnya

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/006.htm (1 of 2)1/17/2006 7:58:29 AM

Harun Yahya - Artikel - Keajaiban Lebah Madu

DITERJEMAHKAN DARI "FOR MEN OF UNDERSTANDING"


BY HARUN YAHYA, TA-HA PUBLISHER, UK, 1999

Harun Yahya Internasional 2004.


Hak Cipta Terpelihara. Semua materi dapat disalin, dicetak dan disebarkan dengan mencantumkan sumber situs web
ini
info@harunyahya.com

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/006.htm (2 of 2)1/17/2006 7:58:29 AM

Harun Yahya - Artikel - Kemampuan Memahami Ayat-ayat Allah

Kemampuan Memahami Ayat-ayat Allah


HARUN YAHYA
Dan katakanlah: Segala puji bagi Allah, Dia akan memperlihatkan kepadamu tanda-tanda kebesaran-Nya, maka kamu akan
mengetahuinya. Dan Rabbmu tiada lalai dari apa yang kamu kerjakan. (QS. An-Nahl, 27:93)
Masyarakat zaman sekarang memperlakukan Al-Qur'an sama sekali berbeda dengan tujuan yang sebenarnya dari diturunkannya AlQur'an. Secara umum, di dunia Islam sedikit sekali orang yang mengetahui isi Al-Qur'an.
Sebagian di antara mereka seringkali menggantukan Al-Qur'an yang dibungkus dengan sampul yang bagus pada dinding rumah mereka
dan orang-orang tua sesekali membacanya. Mereka beranggapan bahwa Al-Qur'an melindungi orang yang membacanya dari
"kemalangan dan kesengsaraan". Dengan kepercayaan ini mereka memperlakukan Al-Qur'an seperti halnya jimat penangkal sial.
Namun ayat-ayat Al-Qur'an menyatakan bahwa tujuan diwahyukannya Al-Qur'an sama sekali berbeda dengan apa yang tersebut di atas.
Sebagai contoh, dalam surat Ibrahim ayat 52 Allah menyatakan: "(Al-Quran) ini adalah penjelasan yang sempurna bagi manusia, dan
supaya mereka mengetahui bahwasanya Dia adalah Ilah Yang Maha Esa dan agar orang-orang yang berakal mengambil pelajaran". Di
banyak ayat yang lain Allah menegaskan bahwa salah satu tujuan paling utama diturunkannya Al-Qur'an adalah untuk mengajak
manusia berpikir dan merenung.
Dalam Al-Qur'an Allah mengajak manusia untuk tidak mengikuti secara buta kepada kepercayaan dan norma-norma yang diajarkan
masyarakat. Akan tetapi memikirkannya dengan terlebih dahulu menghilangkan segala prasangka, hal-hal yang tabu dan yang mengikat
pikiran mereka.
Manusia harus memikirkan bagaimana ia menjadi ada, apa tujuan hidupnya, mengapa ia suatu saat akan mati dan apa yang terjadi
setelah kematian. Ia hendaknya mempertanyakan bagaimana dirinya dan seluruh alam semesta menjadi ada dan bagaimana keduanya
tersu-menerus ada. Ketika melakukan hal ini, ia harus membebaskan dirinya dari segala ikatan dan prasangka.
Dengan berpikir menggunakan akal dan nurani yang terbebaskan dari segala ikatan sosial, ideologis dan psikologis; seseorang pada
akhirnya akan merasakan bahwa seluruh alam semesta termasuk dirinya telah diciptakan oleh sebuah kekuatan Yang Maha Tinggi.
Bahkan ketika ia mengamati tubuhnya sendiri atau segala sesuatu di alam ia akan melihat adanya keserasian, perencanaan dan
kebijaksanaan dalam perancangannya.
Al-Qur'an memberikan petunjuk kepada manusia dalam masalah ini. Dalam Al-Qur'an Allah memberitahu kepada kita apa yang
hendaknya kita renungkan dan amati. Dengan cara perenungan yang diajarkan dalam Al-Qur'an, seseorang yang memiliki keimanan
kepada Allah akan merasakan secara lebih baik kesempurnaan, hikmah abadi, ilmu dan kekuasaan Allah dalam ciptaan-Nya. Ketika
orang yang beriman mulai berpikir menurut cara yang diajarkan Al-Qur'an, ia segera menyadari bahwa keseluruhan alam semesta
adalah sebuah isyarat karya seni dan kekuasaan Allah, dan bahwa "alam semesta adalah sebuah hasil kreasi seni, dan bukan pencipta
kreasi seni itu sendiri." Setiap karya seni memperlihatkan keahlian yang khas dan unik serta menunjukkan pesan-pesan dari sang
pembuatnya.
Dalam Al-Qur'an, manusia diseru untuk merenungi berbagai kejadian dan benda-benda alam yang dengan jelas menunjukkan kepada
keberadaan dan ke-Esaan Allah beserta Sifat-sifat-Nya. Di dalam Al-Qur'an segala sesuatu yang menunjukkan kepada suatu kesaksian
(adanya sesuatu yang lain) disebut sebagai "ayat-ayat", yang berarti "bukti yang telah teruji (kebenarannya), pengetahuan mutlak dan
pernyataan kebenaran." Jadi ayat-ayat Allah terdiri atas segala sesuatu di alam semesta yang memperlihatkan dan mengkomunikasikan
keberadaan dan sifat-sifat Allah. Mereka yang dapat mengamati dan senantiasa ingat akan hal ini akan memahami bahwa seluruh jagad
raya hanya tersusun atas ayat-ayat Allah.
Sungguh, adalah kewajiban bagi manusia untuk dapat melihat ayat-ayat AllahDengan demikian orang tersebut akan mengenal Sang
Pencipta yang menciptakannya dan segala sesuatu yang lain, menjadi lebih dekat kepada-Nya, menemukan arti keberadaan dan
kehidupannya, dan menjadi orang yang beruntung (dunia dan akhirat).
Buku ini tidak akan pernah mampu memuat keseluruhan ayat-ayat Allah yang tak terhitung jumlahnya, tidak juga buku karya yang lain.
Segala sesuatu, nafas manusia, perkembangan politik dan sosial, keserasian kosmik di alam semesta, atom yang merupakan materi

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/007.htm (1 of 2)1/17/2006 7:58:29 AM

Harun Yahya - Artikel - Kemampuan Memahami Ayat-ayat Allah

terkecil, semuanya adalah ayat-ayat Allah, dan semuanya berjalan di bawah kendali dan pengetahuan-Nya, mentaati hukum-hukumNya. Menemukan dan mengenal ayat-ayat Allah memerlukan kerja keras individu. Setiap orang akan menemukan dan memahami ayatayat Allah sesuai dengan tingkat pemahaman dan nalarnya masing-masing.
Tidak diragukan, sejumlah petunjuk mungkin akan membantu. Pertama-tama, seseorang dapat mempelajari subyek-subyek tertentu
yang ditekankan dalam Al-Qur'an dalam rangka memperoleh mentalitas berpikir yang memungkinkannya untuk dapat merasakan
seluruh alam semesta sebagai penjelmaan dari segala sesuatu ciptaan Allah.
Buku ini ditulis untuk mengetengahkan beberapa masalah yang kita diperintahkan agar merenungkannya dalam Al-Qur'an. Ayat-ayat
Allah di alam semesta ditegaskan dalam surat An-Nahl ayat 10-17:
10) Dia-lah yang telah menurunkan air hujan dari langit untuk kamu, sebagiannya menjadi minuman dan sebagiannya menyuburkan
tumbuh-tumbuhan, yang pada (tempat tumbuhnya) kamu menggembalakan ternakmu.
11) Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; zaitun, korma, anggur, dan segala macam buah-buahan.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan.
12) Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. Dan bintang-bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan
perintah-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memahami(nya),
13) dan Dia (menundukkan pula) apa yang Dia ciptakan untuk kamu di bumi ini dengan berlain-lainan macamnya. Sesungguhnya pada
yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang mengambil pelajaran.
14) Dan Dia-lah, Allah yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat memakan daripadanya daging yang segar (ikan), dan
kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai; dan kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari
(keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur.
15) Dan Dia menancapkan gunung-gunung di bumi supaya bumi itu tidak goncang bersama kamu, (dan Dia menciptakan) sungai-sungai
dan jalan-jalan agar kamu mendapat petunjuk,
16) dan Dia ciptakan) tanda-tanda (penujuk jalan). Dan dengan bintang-bintang itulah mereka mendapat petunjuk.
17) Maka apakah (Allah) yang menciptakan itu sama dengan yang tidak dapat menciptakan (apa-apa)? Maka mengapa kamu tidak
mengambil pelajaran?
Di dalam Al-Qur'an, Allah mengajak orang-orang yang berakal agar memikirkan hal-hal yang biasa diabaikan orang lain, atau yang
biasa dikatakan sebagai hasil "evolusi", "kebetulan", atau "keajaiban alam" belaka.
190) Sesungguhnya dalam penciptaan langit langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orangorang yang berakal, 191) (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan
mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): Ya Rabb kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan siasia Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. (QS. Aali 'Imraan, 3:191)
Sebagaimana kita lihat dalam ayat tersebut, orang-orang yang berakal melihat ayat-ayat Allah dan berusaha untuk memahami ilmu,
kekuasaan dan kreasi seni-Nya yang tak terhingga dengan mengingat dan merenungkan hal-hal tersebut, sebab ilmu Allah tak terbatas,
dan ciptaan-Nya sempurna tanpa cacat.
Bagi orang yang berakal, segala sesuatu di sekeliling mereka adalah tanda-tanda penciptaan oleh Allah

DITERJEMAHKAN DARI "FOR MEN OF UNDERSTANDING"


BY HARUN YAHYA, TA-HA PUBLISHER, UK, 1999

Harun Yahya Internasional 2004.


Hak Cipta Terpelihara. Semua materi dapat disalin, dicetak dan disebarkan dengan mencantumkan sumber situs web
ini
info@harunyahya.com

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/007.htm (2 of 2)1/17/2006 7:58:29 AM

Harun Yahya - Artikel - Nyamuk: Pemakan Darah?

Nyamuk: Pemakan Darah?


HARUN YAHYA

Dalam Alqur'an, Allah seringkali menyeru manusia untuk mempelajari alam dan menyaksikan "ayat-ayat"
yang ada padanya. Semua makhluk hidup dan tak hidup di jagat raya ini dipenuhi "ayat" yang menunjukkan
bahwa alam semesta seisinya telah diciptakan. Di samping itu alam ini adalah pencerminan dari keMahakuasaan, Ilmu dan Kreasi Penciptanya. Adalah wajib bagi manusia untuk memahami ayat-ayat ini
melalui akalnya, sehingga ia pun pada akhirnya menjadi hamba yang tunduk patuh di hadapan Allah.
Kendatipun semua makhluk hidup adalah ayat Allah, uniknya ada sejumlah binatang yang secara khusus disebut dalam Alqur'an. Satu
diantaranya adalah nyamuk:
Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu. Adapun
orang-orang yang beriman, maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Rabb mereka, tetapi mereka
yang kafir mengatakan: "Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?" Dengan perumpamaan itu
banyak orang yang disesatkan Allah, dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang yang diberi-Nya petunjuk.
Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik (QS. Al-Baqarah, 2:26).

Mungkin banyak di antara kita yang menganggap nyamuk sebagai serangga yang biasa saja, atau bahkan menjengkelkan karena suka
mengganggu orang tidur. Akan tetapi pernyataan: "Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang
lebih rendah dari itu" semestinya mendorong kita untuk memikirkan keajaiban binatang yang satu ini.

Pemakan madu bunga


Anggapan banyak orang bahwa nyamuk adalah penghisap dan pemakan darah tidaklah sepenuhnya benar.
Hanya nyamuk betina yang menghisap darah dan bukan yang jantan. Di samping itu, nyamuk betina
menghisap darah bukan untuk kebutuhan makan mereka. Sebab baik nyamuk jantan maupun betina,
keduanya hidup dengan memakan "nectar", yakni cairan manis yang disekresikan oleh bunga tanaman (sari
madu bunga). Satu-satunya alasan mengapa nyamuk betina, dan bukan jantan, menghisap darah adalah
karena darah mengandung protein yang dibutuhkan untuk perkembangan dan pertumbuhan telur nyamuk. Dengan kata lain, nyamuk
betina menghisap darah untuk mempertahankan kelangsungan hidup spesiesnya.

Perubahan warna
Proses perkembangan nyamuk merupakan peristiwa yang paling menakjubkan. Di bawah ini
uraian singkat tentang metamorfosis nyamuk dimulai dari larva mungil melalui sejumlah fase
perkembangan yang berbeda hingga pada akhirnya menjadi nyamuk dewasa.
Nyamuk betina menaruh telurnya, yang diberi makan berupa darah agar dapat tumbuh dan
berkembang, pada dedaunan lembab atau kolam-kolam yang tak berair di musim panas atau
gugur. Sebelumnya, nyamuk betina ini menjelajahi wilayah yang ada dengan sangat teliti
menggunakan reseptornya yang sangat peka yang terletak pada perutnya. Setelah menemukan
tempat yang cocok, nyamuk mulai meletakkan telur-telurnya. Telur yang panjangnya kurang dari
1 mm ini diletakkan secara teratur hingga membentuk sebuah barisan teratur. Beberapa spesies
nyamuk meletakkan telur-telurnya sedemikian hingga berbentuk seperti sebuah sampan.

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/008.htm (1 of 3)1/17/2006 7:58:30 AM

Harun Yahya - Artikel - Nyamuk: Pemakan Darah?

Beberapa koloni telur ini ada yang terdiri dari 300 buah telur.
Telur-telur yang berwarna putih ini kemudian berubah warna menjadi semakin gelap, dan dalam beberapa jam
menjadi hitam legam. Warna gelap ini berfungsi untuk melindungi telur-telur tersebut agar tidak terlihat oleh
serangga maupun burung pemangsa. Sejumlah larva-larva yang lain juga berubah warna, menyesuaikan dengan
warna tempat di mana mereka berada, hal ini berfungsi sebagai kamuflase agar tidak mudah terlihat oleh pemangsa.
Larva-larva ini berubah warna melalui berbagai proses kimia yang terjadi pada tubuhnya. Tidak diragukan lagi
bahwa telur, larva maupun nyamuk betina bukanlah yang menciptakan sendiri ataupun mengendalikan berbagai
proses kimia yang mengakibatkan perubahan warna tersebut seiring dengan perjalanan metamorfosis nyamuk.
Mustahil pula jika sistem yang kompleks ini terjadi dengan sendirinya. Kesimpulannya adalah nyamuk telah
diciptakan secara lengkap beserta dengan sistem perkembangbiakannya sejak pertama kali ia ada. Dan Pencipta yang Maha Sempurna
ini adalah Allah.

Hidup sebagai larva


Ketika periode inkubasi telur telah berlalu, para larva lalu keluar dari telur-telur mereka dalam waktu yang
hampir bersamaan. Larva (jentik nyamuk) yang makan terus-menerus ini tumbuh sangat cepat hingga pada
akhirnya kulit pembungkus tubuhnya menjadi sangat ketat dan sempit. Hal ini tidak memungkinkan tubuhnya
untuk tumbuh membesar lagi. Ini pertanda bahwa mereka harus mengganti kulit. Pada tahap ini, kulit yang keras
dan rapuh ini dengan mudah pecah dan mengelupas. Para larva tersebut mengalami dua kali pergantian kulit
sebelum menyelesaikan periode hidup mereka sebagai larva.
Jentik nyamuk mendapatkan makanan dengan cara yang menakjubkan. Mereka membuat pusaran air kecil dalam air dengan
menggunakan bagian ujung dari tubuh mereka yang ditumbuhi bulu sehingga mirip kipas. Kisaran air tersebut menyebabkan bakteri dan
mikro-organisme lainnya tersedot dan masuk ke dalam mulut larva nyamuk. Proses pernapasan jentik nyamuk, yang posisinya terbalik
di bawah permukaan air, terjadi melalui sebuah pipa udara yang mirip dengan "snorkel" (pipa saluran pernapasan) yang biasa digunakan
oleh para penyelam. Tubuh jentik mengeluarkan cairan yang kental yang mampu mencegah air untuk memasuki lubang tempat
berlangsungnya pernapasan. Sungguh, sistem pernapasan yang canggih ini tidak mungkin dibuat oleh jentik itu sendiri. Ini tidak lain
adalah bukti ke-Mahakuasaan Allah dan kasih sayang-Nya pada makhluk yang mungil ini, agar dapat bernapas dengan mudah.

Saat meninggalkan kepompong


Pada tahap larva (jentik), terjadi pergantian kulit sekali lagi. Pada tahap ini, larva tersebut berpindah menuju bagian akhir dari
perkembangan mereka yakni tahap kepompong (pupal stage). Ketika kulit kepompong terasa sudah sempit dan ketat, ini pertanda bagi
larva untuk keluar dari kepompongnya.
Selama masa perubahan terakhir ini, larva nyamuk menghadapi tantangan yang membahayakan jiwanya, yakni masuknya air yang dapat
menyumbat saluran pernapasan. Hal ini dikarenakan lubang pernapasannya, yang dihubungkan dengan pipa udara dan menyembul di
atas permukaan air, akan segera ditutup. Jadi sejak penutupan ini, dan seterusnya, pernapasan tidak lagi melalui lubang tersebut, akan
tetapi melalui dua pipa yang baru terbentuk di bagian depan nyamuk muda. Tidak mengherankan jika dua pipa ini muncul ke
permukaan air sebelum pergantian kulit terjadi (yakni sebelum nyamuk keluar meninggalkan kepompong). Nyamuk yang berada dalam
kepompong kini telah menjadi dewasa dan siap untuk keluar dan terbang. Binatang ini telah dilengkapi dengan seluruh organ dan
organelnya seperti antena, kaki, dada, sayap, abdomen dan matanya yang besar.
Kemunculan nyamuk dari kepompong diawali dengan robeknya kulit kepompong di bagian atas. Resiko terbesar pada tahap ini adalah
masuknya air ke dalam kepompong. Untungnya, bagian atas kepompong yang sobek tersebut dilapisi oleh cairan kental khusus yang
berfungsi melindungi kepala nyamuk yang baru "lahir" ini dari bersinggungan dengan air. Masa-masa ini sangatlah kritis. Sebab tiupan
angin yang sangat lembut sekalipun dapat berakibatkan kematian jika nyamuk muda tersebut jatuh ke dalam air. Nyamuk muda ini
harus keluar dari kepompongnya dan memanjat ke atas permukaan air dengan kaki-kakinya sekedar menyentuh permukaan air.

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/008.htm (2 of 3)1/17/2006 7:58:30 AM

Harun Yahya - Artikel - Nyamuk: Pemakan Darah?

Begitulah, seringkali hati kita tertutupi dari memahami kebesaran Allah pada makhluknya yang tampak kecil dan tak berarti. Kalau
nyamuk yang kecil ternyata menyimpan keajaiban ciptaan Allah yang begitu besar, bagaimana dengan makhluk-Nya yang lebih besar
dan lebih sering kita saksikan dalam kehidupan sehari-hari? Wallaahu a'lam.
DITERJEMAHKAN DARI "FOR MEN OF UNDERSTANDING"
BY HARUN YAHYA, TA-HA PUBLISHER, UK, 1999

Harun Yahya Internasional 2004.


Hak Cipta Terpelihara. Semua materi dapat disalin, dicetak dan disebarkan dengan mencantumkan sumber situs web
ini
info@harunyahya.com

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/008.htm (3 of 3)1/17/2006 7:58:30 AM

Harun Yahya - Artikel - Nyamuk dan Petualangannya

Nyamuk dan Petualangannya


HARUN YAHYA

Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu. (QS. 2:26)
Sementara manusia diperintahkan untuk merenungkan dirinya sendiri sebagai ciptaan Allah, Al-Quran seringkali juga mengajak
manusia untuk menginvestigasi alam dan melihat bukti dan tanda Kekuasaan Allah padanya. Seluruh alam semesta dengan semua
elemen baik hidup maupun non-hidup terdiri dari tanda-tanda yang mengungkapkan bahwa mereka semua itu 'diciptakan'. Dan
semuanya itu ada untuuk menunjukkan Kekuatan, Ilmu dan Seni dari 'Penciptanya'. Dan manusia bertanggungjawab untuk mengenal
tanda-tanda ini dan mengakui Sang Maha Pencipat, Allah SWT. Semua makhluk hidup memiliki tanda-tanda ini, namun terdapat
beberapa hewan yang secara spesifik telah disebutkan dalam Al-Quran. Nyamuk adalah salah satunya. Ini disebutkan dalam ayat AlQuran berikut ini:
Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yang
beriman, maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka,tetapi mereka yang kafir mengatakan:"Apakah
maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?". Dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan oleh Allah,
dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang yang diberinya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali
orang-orang yang fasik, (QS. 2:26)
Ketika kita mengamati kehidupan nyamuk, kita dapat mengatakan bahwa nyamuk memiliki petualangan yang luar biasa. Apa yang
secara umum diketahui tentang nyamuk adalah adalah bahwa mereka menyerap dan makan darah. Namun ini tidak seluruhnya benar.
Karena tidak semua nyamuk, namun hanyalah nyamuk yang betina sajalah yang menyedot darah. Dan kebutuhannya akan darah tidak
ada kaitannya dengan makan sama sekali. Sebenarnya kedua nyamuk jantan dan betina makan cairan nektar bunga. ??Satu-satunya
alasan mengapa nyamuk betina, tidak seperti yang jantan, menyedot darah adalah untuk telurnya.yang memerlukannya untuk
berkembang dengan protein yang ada dalam darah. Dengan kata lain, nyamuk betina menyedot darah hanyalah untuk memastikan
kelangsungan hidup generasi barunya.
Point yang ditekankan di sini adalah bahwa ayat Al-Quran menunjukkan hanya nyamuk 'betina'. Sebagaimana disebutkan terdahulu,
hanyalah nyamuk betina yang mempunyai kemempuan superior yang akan dijelaskan detail di sini. Jadi, kita dapati begitu ekspresif
bahwa nyamuk betinanyalah yang ditekankan dalam Al-Quran. Selain itu, ini merupakan fakta yang luar biasa kita membuktikan bahwa
pada saat turunnya wahyu Al-Quran, pengetahuan ini sama sekali belum diketahui umat manusia.

Fase dan proses pertumbuhan nyamuk merupakan salah satu aspek yang paling mengagumkan. Nyamuk berubah dari suatu larva
menjadi nyamuk setelah melewati fase yang sama sekali berbeda-beda. Marilah kita melihat kisah petualangan nyamuk secara singkat.
Telur nyamuk yang diberimakan dengan darah diletakkan pada daun lembab atau kolam yang kering untuk proses pendewasaan oleh
nyamuk betina selama musim panas atau musim gugur. Namun sebelum ini, induk nyamuk pertama kali menguji tanah secara
keseluruhan dengan menggunakan reseptor yang ada di bawah perutnya, yang berfungsi sebagai sensor suhu dan kelembaban. Dia
mancari tempat yang nyaman bagi telur-telurnya. Ketika area yang sesuai ditemukannya, ia mulai mengeluarkan telurnya. Telur-telur
ini yang memiliki kepanjangan kurang dari 1 mm, disusun secara bergaris baik dalam kelompok maupun satu-persatu. Beberapa spesies
meletakkan telur-telurnya saling menggabung membentuk suatu rakit yang mana bisa terdiri dari 300 telur.
Telur putih yang sudah diletakkan secara hati-hati ini segera mulai merubah warnanya. Ini hanya membutuhkan waktu beberapa jama
saja setelah diletakkan dan mereka menjadi hitam pekat warnanya. Dengan perubahan ini, telur-telur ini memelihara proteksi yang
bagus dari burung dan serangga. Warna gelapnya tak dapat dikenali oleh organisme ini.
Telur membutuhkan periode inkubasi untuk sempurna pada musim dingin. Karena telur nyamuk ini diciptakan dengan struktur yang
dapat bertahan selama musim dingin yang lama dan dingin, mereka bertahan hidup hingga musim semi ketika masa inkubasinya selesai.
Ketika periode inkubasi telah sempurna, larva mulai keluar dari telurnya semua hampir dalam waktu yang sama. Telur pertama
langsung diikuti oleh yang lain. Segera setelah menetas dari telurnya, mereka langsung berenang di air. Sekarang masa hari-hari di air
mulai bagi nyamuk.
file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/009.htm (1 of 3)1/17/2006 7:58:30 AM

Harun Yahya - Artikel - Nyamuk dan Petualangannya

Larva yang terus diberi makan tumbuh dengan cepat sekali. Segera kulit yang membungkus tubuhnya menjadi terlalu kecil baginya
untuk tumbuh lebih lanjut. Inilah pertama kali bagi pergantian kulit mereka. Kulit yang keras namun rapuh dapat mudah pecah. Sampai
siklus pertumbuhan ini selesai secara keseluruhan, larva nyamuk akan merubah kulitnya dua kali lagi.
Karena awal kehidupan nyamuk mulai di air, maka sistim yang didisain untuk memberi makan larva begitu mengesankan. Larva
menguatkan pusaran air dengan pemanjang sayap yang terletak di dua sisi mulutnya yang mengarahkan bakteria dan mikro-organisme
lain untuk makanannya. Dan suatu solusi juga terdapat untuk pernapasannya: setiap larva mempunyai peralatan menyelam di dalam.
Mereka bernapas via pipa pernapasan di belakang punggungnya sementara berdiri terbalik di dalam air. Sistim ini mungkin mirip
'snorkel' yang dipakai oleh penyelam. Selema memakai metode ini, larva mengeluarkan cairan yang lekat dari tubuhnya untuk
menghindari air bocor masuk ke dalam tubuhnya, melalui pintu keluar pernapasan.
Dalam waktu dekat, larva nyamuk hidup dengan bantuan harmoni tergabung dari semua keseimbangan alam yang lembut ini. Jika ia
tidak mempunya pipa pernapasan, maka ia tidak akan bertahan hidup; jika tidak mempunyai sekresi lekatnya, pipa pernapasannya akan
tersumbat.
Sementara waktu berlalu, sebagian besar larva merubah kulitnya sekali lagi. Perubahan kulit terakhir kali ini agak berbeda dari
sebelumnya. Dengan perubahan akhir ini, larva melewati fase akhir pendewasaannya, 'fase pupa' dan mereka siap menjadi nyamuk
sungguhan pada akhirnya. Jadi waktu telah tiba bai pupa dewasa unutk keluar dari kelopak yang meliputi tubuhnya.
Namun, makhluk hidup yang kelaur dari sarungnya ini begitu berbeda dari fase-fase awal, nampak tak dapat dipercaya bagi mereka
hanya lewat dua fase pertumbuhan dari makhluk yang sama. Dan metamorfosis ini begitu rumit dan lembut untuk didisain oleh larva itu
sendiri ataupun oleh induknya atau oleh hewan yang lain.
Selama periode transisi yang terakhir ini, terdapat ancaman bagi nyamuk, karena pintu pernapasan di atas air mungkin menjadi tertutup
dengan kebocoran air di dalam. Hal ini secara alami berarti bahwa pupa akan kehabisan napas dan mati. Namun kemudian, pernapasan
tidak dilakukan via lubang-lubang ini. Di sana muncul dua pipa baru di kepala pupa. Oleh karenanya, sebelum pupa siap untuk
perubahan kulit yang terakhir kali, pertama kali dua pipa ini muncul ke atas air. Ini adalah metode pernapasan barunya. Selama 3 hingga
4 hari fase pupa, tidak ada zat makanan bagi nyamuk akan jadi.
Sekarang nyamuk dalam kepompong pupa cukup dewasa dan siap terbang dengan semua organnya seperti antenna, belalai, kaki, dada,
sayap, perut dan mata yang besar yang menutupi sebagian besar kepalanya. Lalu kepompong pupa disobek di atas. Tingkat di mana
nyamuk yang telah lengkap muncul ini adalah tingkat yang paling membahayakan. Resiko terbesari adalah kebocoran air ke dalam
kepompong. Namun bagian atas yang sobek ditutupi oleh cairan yang lekat untuk menghindari kepala dari kontak air. Nyamuk harus
keluar dari air tanpa kontak langsung dengan air, sehingga hanya kakinyalah menyentuk permukaan air. Kecepatan ini sangatlah
penting, meskipun angin tipispun dapat menyebabkan kematiannya. Akhirnya, nyamuk tinggal landas untuk penerbangan perdananya
setelah istirahat sekitar setengah jam.
Harus kita perhatikan sekali lagi bahwa nyamuk telah keluar dari air tanpa menyentuh sama sekali Pada point ini, pertanyaan yang
muncul di pikiran adalah bagaimana nyamuk pertama memperoleh 'kemampuan' seperti ini? Mungkinkan suatu larva memutuskan diri
untuk berubah menjadi nyamuk setelah merubah kulitnya tiga kali? Sesungguhnya ini sangat tidak mungkin. Binatang yang sangat kecil
yang dijadikan Allah sebagai contoh ini telah secara khusus diciptakan sebagaimana adanya. Hal ini mengantarkan umat Islam untuk
memikirkan ciptaan Allah dan berpikir bahwa Allah tidak menciptakan semua ini sia-sia saja, namun agar supaya mereka taqwa kepada
Allah dan bertindak sesuai dengan kehendak-Nya.
(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang
penciptaan langit dan bumi (seraya berkata):"Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia Maha Suci
Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. (QS. 3:191)

DITERJEMAHKAN DARI "FOR MEN OF UNDERSTANDING"


BY HARUN YAHYA, TA-HA PUBLISHER, UK, 1999

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/009.htm (2 of 3)1/17/2006 7:58:30 AM

Harun Yahya - Artikel - Nyamuk dan Petualangannya

Harun Yahya Internasional 2004.


Hak Cipta Terpelihara. Semua materi dapat disalin, dicetak dan disebarkan dengan mencantumkan sumber situs web
ini
info@harunyahya.com

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/009.htm (3 of 3)1/17/2006 7:58:30 AM

Harun Yahya - Artikel - Yang Hendaknya Dipikirkan Manusia

Yang Hendaknya Dipikirkan Manusia


HARUN YAHYA

Sejak awal, kami telah menekankan pentingnya berpikir, manfaat-manfaatnya bagi manusia dan sarana yang membedakan manusia dari
makhluk lain. Kami telah menyebutkan pula sebab-sebab yang menghalangi manusia dari berpikir. Semua ini mempunyai tujuan utama
mendorong manusia untuk berpikir dan membantu mereka mengetahui tujuan penciptaan dirinya; serta agar manusia mengagungkan
ilmu dan kekuasaan Allah yang tak terbatas.
Di halaman-halaman berikutnya, kami akan mencoba menjelaskan bagaimana orang yang beriman kepada Allah berpikir tentang segala
sesuatu yang dijumpainya sepanjang hari dan mendapatkan pelajaran dari peristiwa-peristiwa yang ia saksikan; bagaimana ia
seharusnya bersyukur dan menjadi semakin dekat kepada Allah setelah menyaksikan keindahan dan ilmu Allah di segala sesuatu.
Sudah pasti apa yang disebutkan di sini hanya mencakup sebagian kecil dari kapasitas berpikir seorang manusia. Manusia memiliki
kemampuan untuk setiap saat (dan bukan setiap jam, menit atau detik, tapi satuan waktu yang lebih kecil dari itu, yakni setiap saat)
dalam hidupnya. Ruang lingkup berpikir manusia sedemikian luasnya sehingga tidak mungkin untuk dibatasi. Oleh karena itu, uraian di
bawah ini bertujuan untuk sekedar membukakan pintu bagi mereka yang belum menggunakan sarana berpikir mereka sebagaimana
mestinya.
Perlu diingat bahwa hanya mereka yang berpikir secara mendalam lah yang mampu memahami dan berada pada posisi lebih baik
dibandingkan makhluk lain. Mereka yang tidak dapat melihat keajaiban dari peristiwa-peristiwa di sekitarnya dan tidak dapat
memanfaatkan akal mereka untuk bepikir adalah sebagaimana diceritakan dalam firman Allah berikut:
"Dan perumpamaan (orang-orang yang menyeru) orang-orang kafir adalah seperti penggembala yang memanggil
binatang yang tidak mendengar selain panggilan dan seruan saja. Mereka tuli, bisu dan buta, maka (oleh sebab itu)
mereka tidak mengerti." (QS. Al-Baqarah, 2: 171)
" Mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai
mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi)
tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih
sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai." (QS. Al-A'raaf, 7: 179)
"Atau apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami. Mereka itu tidak lain, hanyalah
seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat jalannya (dari binatang ternak itu)." (QS. Al-Furqaan, 25: 44)
Hanya mereka yang mau berpikir yang mampu melihat dan kemudian memahami tanda-tanda kebesaran Allah, serta keajaiban dari
obyek dan peristiwa-peristiwa yang Allah ciptakan. Mereka mampu mengambil sebuah kesimpulan berharga dari setiap hal, besar
ataupun kecil, yang mereka saksikan di sekeliling mereka.
Ketika seseorang bangun dari tidurnya di pagi hari
Tidak diperlukan kondisi khusus bagi seseorang untuk memulai berpikir. Bahkan bagi orang yang baru saja bangun tidur di pagi hari
pun terdapat banyak sekali hal-hal yang dapat mendorongnya berpikir.
Terpampang sebuah hari yang panjang dihadapan seseorang yang baru saja bangun dari pembaringannya di pagi hari. Sebuah hari
dimana rasa capai atau kantuk seakan telah sirna. Ia siap untuk memulai harinya. Ketika berpikir akan hal ini, ia teringat sebuah firman
Allah:
"Dialah yang menjadikan untukmu malam (sebagai) pakaian, dan tidur untuk istirahat, dan Dia menjadikan siang untuk
bangun berusaha." (QS. Al-Furqaan, 25: 47)
Setelah membasuh muka dan mandi, ia merasa benar-benar terjaga dan berada dalam kesadarannya secara penuh. Sekarang ia siap
file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/012.htm (1 of 10)1/17/2006 7:58:31 AM

Harun Yahya - Artikel - Yang Hendaknya Dipikirkan Manusia

untuk berpikir tentang berbagai persoalan yang bermanfaat untuknya. Banyak hal lain yang lebih penting untuk dipikirkan dari sekedar
memikirkan makanan apa yang dipunyainya untuk sarapan pagi atau pukul berapa ia harus berangkat dari rumah. Dan pertama kali ia
harus memikirkan tentang hal yang lebih penting ini.
Pertama-tama, bagaimana ia mampu bangun di pagi hari adalah sebuah keajaiban yang luar biasa. Kendatipun telah kehilangan
kesadaran sama sekali sewaktu tidur, namun di keesokan harinya ia kembali lagi kepada kesadaran dan kepribadiannya. Jantungnya
berdetak, ia dapat bernapas, berbicara dan melihat. Padahal di saat ia pergi tidur, tidak ada jaminan bahwa semua hal ini akan kembali
seperti sediakala di pagi harinya. Tidak pula ia mengalami musibah apapun malam itu. Misalnya, kealpaan tetangga yang tinggal di
sebelah rumah dapat menyebabkan kebocoran gas yang dapat meledak dan membangunkannya malam itu. Sebuah bencana alam yang
dapat merenggut nyawanya dapat saja terjadi di daerah tempat tinggalnya.
Ia mungkin saja mengalami masalah dengan fisiknya. Sebagai contoh, bisa saja ia bangun tidur dengan rasa sakit yang luar biasa pada
ginjal atau kepalanya. Namun tak satupun ini terjadi dan ia bangun tidur dalam keadaan selamat dan sehat. Memikirkan yang demikian
mendorongnya untuk berterima kasih kepada Allah atas kasih sayang dan penjagaan yang diberikan-Nya.
Memulai hari yang baru dengan kesehatan yang prima memiliki makna bahwa Allah kembali memberikan seseorang sebuah
kesempatan yang dapat dipergunakannya untuk mendapatkan keberuntungan yang lebih baik di akhirat.
Ingat akan semua ini, maka sikap yang paling sesuai adalah menghabiskan waktu di hari itu dengan cara yang diridhai Allah. Sebelum
segala sesuatu yang lain, seseorang pertama kali hendaknya merencanakan dan sibuk memikirkan hal-hal semacam ini. Titik awal
dalam mendapatkan keridhaan Allah adalah dengan memohon kepada Allah agar memudahkannya dalam mengatasi masalah ini. Doa
Nabi Sulaiman adalah tauladan yang baik bagi orang-orang yang beriman:
"Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri ni'mat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada
dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu
ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh" (QS. An-Naml, 27 : 19)

Bagaimana kelemahan manusia mendorong seseorang untuk berpikir?


Tubuh manusia yang demikian lemah ketika baru saja bangun dari tidur dapat mendorong manusia untuk berpikir: setiap pagi ia harus
membasuh muka dan menggosok gigi. Sadar akan hal ini, ia pun merenungkan tentang kelemahan-kelemahannya yang lain.
Keharusannya untuk mandi setiap hari, penampilannya yang akan terlihat mengerikan jika tubuhnya tidak ditutupi oleh kulit ari, dan
ketidakmampuannya menahan rasa kantuk, lapar dan dahaga, semuanya adalah bukti-bukti tentang kelemahan dirinya.
Bagi orang yang telah berusia lanjut, bayangan dirinya di dalam cermin dapat memunculkan beragam pikiran dalam benaknya. Ketika
menginjak usia dua dekade dari masa hidupnya, tanda-tanda proses penuaan telah terlihat di wajahya. Di usia yang ketigapuluhan,
lipatan-lipatan kulit mulai kelihatan di bawah kelopak mata dan di sekitar mulutnya, kulitnya tidak lagi mulus sebagaimana sebelumnya,
perubahan bentuk fisik terlihat di sebagian besar tubuhnya. Ketika memasuki usia yang semakin senja, rambutnya memutih dan
tangannya menjadi rapuh.
Bagi orang yang berpikir tentang hal ini, usia senja adalah peristiwa yang paling nyata yang menunjukkan sifat fana dari kehidupan
dunia dan mencegahnya dari kecintaan dan kerakusan akan dunia. Orang yang memasuki usia tua memahami bahwa detik-detik menuju
kematian telah dekat. Jasadnya mengalami proses penuaan dan sedang dalam proses meninggalkan dunia ini. Tubuhnya sedikit demi
sedikit mulai melemah kendatipun ruhnya tidaklah berubah menjadi tua. Sebagian besar manusia sangat terpukau oleh ketampanan atau
merasa rendah dikarenakan keburukan wajah mereka semasa masih muda. Pada umumnya, manusia yang dahulunya berwajah tampan
ataupun cantik bersikap arogan, sebaliknya yang di masa lalu berwajah tidak menarik merasa rendah diri dan tidak bahagia. Proses
penuaan adalah bukti nyata yang menunjukkan sifat sementara dari kecantikan atau keburukan penampilan seseorang. Sehingga dapat
diterima dan masuk akal jika yang dinilai dan dibalas oleh Allah adalah akhlaq baik beserta komitmen yang diperlihatkan seseorang
kepada Allah.
Setiap saat ketika menghadapi segala kelemahannya manusia berpikir bahwa satu-satunya Zat Yang Maha Sempurna dan Maha Besar
serta jauh dari segala ketidaksempurnaan adalah Allah, dan iapun mengagungkan kebesaran Allah. Allah menciptakan setiap kelemahan
manusia dengan sebuah tujuan ataupun makna. Termasuk dalam tujuan ini adalah agar manusia tidak terlalu cinta kepada kehidupan
file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/012.htm (2 of 10)1/17/2006 7:58:31 AM

Harun Yahya - Artikel - Yang Hendaknya Dipikirkan Manusia

dunia, dan tidak terpedaya dengan segala yang mereka punyai dalam kehidupan dunia. Seseorang yang mampu memahami hal ini
dengan berpikir akan mendambakan agar Allah menciptakan dirinya di akhirat kelak bebas dari segala kelemahan.
Segala kelemahan manusia mengingatkan akan satu hal yang menarik untuk direnungkan: tanaman mawar yang muncul dan tumbuh
dari tanah yang hitam ternyata memiliki bau yang demikian harum. Sebaliknya, bau yang sangat tidak sedap muncul dari orang yang
tidak merawat tubuhnya. Khususnya bagi mereka yang sombong dan membanggakan diri, ini adalah sesuatu yang seharusnya mereka
pikirkan dan ambil pelajaran darinya.
Bagaimana beberapa karakteristik tubuh manusia membuat anda berpikir?
Ketika melihat diri sendiri di dalam cermin, seseorang berpikir tentang berbagai hal yang sebelumnya tak pernah muncul dalam
benaknya. Sebagai contoh: bulu mata, alis, tulang belulang dan gigi-giginya tidak tumbuh memanjang terus menerus. Dengan kata lain,
di bagian tubuh dimana pertumbuhan anggota badan yang terus menerus akan menjadi sesuatu yang menyusahkan dan menghalangi
pandangannya, maka anggota tubuh tersebut berhenti tumbuh. Sebaliknya, rambut yang kelihatan indah jika tumbuh memanjang, tidak
berhenti tumbuh. Disamping itu, ada keseimbangan yang sempurna dalam pertumbuhan tulang-belulang. Misalnya tulang anggota
bagian atas tidak akan tumbuh memanjang begitu saja sehingga menyebabkan badan kelihatan lebih pendek. Semua tulang ini berhenti
pada saat tertentu seakan-akan tiap-tiap tulang tersebut tahu seberapa panjang mereka harus tumbuh.
Sudah barang tentu, semua yang telah disebutkan di sini terjadi akibat dari reaksi-reaksi fisika dan kimia yang terjadi dalam tubuh.
Orang yang merenungkan hal ini akan juga bertanya-tanya bagaimana reaksi-reaksi ini terjadi. Siapa yang memasukkan hormonhormon dan enzim-enzim yang bertanggung jawab atas pertumbuhan ke dalam tubuh sesuai dengan dosis yang dibutuhkan? Dan
siapakah yang mengontrol kadar dan waktu sekresi dari hormon dan enzim tersebut?
Tidak dapat dipungkiri bahwa mustahil untuk mengatakan bahwa ini semua terjadi secara kebetulan. Tidaklah mungkin sel-sel atau
atom-atom pembentuk manusia yang tidak mempunyai kesadaran tersebut melakukan hal yang demikian dengan sendirinya. Ini adalah
bukti bahwa fenomena tersebut terjadi karena kekuasaan Allah yang menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.

Ketika dalam perjalanan


Setelah bangun tidur dan bersiap-siap di pagi hari, orang-orang kemudian berangkat ke kantor, sekolah atau melakukan pekerjaan
mereka di luar rumah. Bagi orang yang beriman, keberangkatan ini adalah awal dari melakukan amal kebaikan yang mendatangkan
ridha Allah. Ketika meninggalkan rumah dan bepergian ke luar, seseorang akan menjumpai banyak hal yang dapat ia pikirkan, misalnya
ribuan manusia, kendaraan, pohon, besar dan kecil, dan beragam hal yang terdapat di banyak tempat. Dalam hal ini, pandangan orang
yang beriman sudah jelas, yakni bahwa ia berusaha untuk mendapatkan sebanyak mungkin manfaat dari yang ia jumpai di
sekelilingnya. Ia memikirkan tentang sebab-sebab dari peristiwa-peristiwa yang ada. Karena apa yang sedang ia saksikan terjadi dengan
pengetahuan dan kehendak Allah, maka pasti ada sebuah makna di balik peristiwa atau pemandanga itu. Karena Allah lah yang
memampukannya untuk pergi ke luar rumah serta meletakkan semua pemandangan ini di depan matanya, maka sudah pasti dari
pemandangan-pemandangan tersebut ada yang mesti dilihat dan dipikirkan. Sejak bangun tidur, ia bersyukur kepada Allah yang telah
memberinya umur satu hari lagi di dunia yang dapat digunakannya sebagai modal untuk mendapatkan pahala dari Allah. Kini, ia tengah
memulai perjalanan yang dapat mendatangkan pahala baginya. Menyadari hal ini, ia teringat akan firman Allah: "Dan Kami jadikan
siang untuk mencari penghidupan", (QS. An-Naba', 78 :11).
Berpedomankan ayat tersebut, ia membuat rencana tentang bagaimana menghabiskan waktunya di siang hari dengan melakukan
pekerjaan-pekerjaan yang tidak hanya bermanfaat untuk orang lain akan tetapi juga mendatangkan ridha Allah.
Ketika berada dalam mobilnya atau di atas kendaraan apapun dengan pola pikir yang demikian, ia pun kembali bersyukur kepada Allah.
Tidak menjadi masalah, betapapun jauhnya jarak perjalanan yang harus ia tempuh, ia masih memiliki sarana untuk pergi ke sana. Untuk
memudahkan manusia, Allah telah menciptakan beragam sarana transportasi untuk membantu manusia dalam melakukan perjalanan.
Bahkan kemajuan teknologi saat sekarang telah menyediakan sarana transportasi baru berupa mobil, kereta api, pesawat terbang, kapal
laut, helikopter, busKetika merenungkan hal ini, seseorang akan kembali teringat: Allah lah yang telah menciptakan teknologi untuk
membantu manusia.
Setiap hari, para ilmuwan membuat penemuan-penemuan dan inovasi-inovasi baru yang dapat memudahkan hidup kita. Mereka
file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/012.htm (3 of 10)1/17/2006 7:58:31 AM

Harun Yahya - Artikel - Yang Hendaknya Dipikirkan Manusia

menghasilkan ini semua melalui sarana yang diciptakan Allah di bumi. Seseorang yang memikirkan tentang masalah tersebut akan
menikmati perjalanannya sambil bersyukur kepada Allah atas kemudahan yang diberikan kepadanya.
Dalam perjalanan menuju tempat tujuan, ia menyaksikan tumpukan sampah dengan bau yang tak sedap, tempat-tempat kumuh di
sepanjang jalan. Hal ini menimbulkan beragam pikiran dalam benaknya:
Ketika masih berada di dunia, Allah telah memberikan informasi kepada kita yang membantu kita memperoleh gambaran tentang surga
dan neraka; atau mengira-ngira keadaan kedua tempat ini dengan menggunakan perbandingan. Tumpukan sampah, bau yang tidak sedap
dan daerah-daerah kumuh dapat menimbulkan stres atau tekanan dalam jiwa seseorang. Tak seorangpun ingin tinggal di tempat
tersebut. Keadaan ini mengingatkan seseorang tentang neraka dan ayat-ayat yang mengisahkan neraka. Di banyak ayat-ayat Al-Qur'an
Allah telah menceritakan segala sesuatu yang tidak menyenangkan, gelap serta menjijikkan tentang neraka:
Dan golongan kiri, siapakah golongan kiri itu?
Dalam (siksaan) angin yang amat panas, dan air panas yang mendidih,
dan dalam naungan asap yang hitam.
Tidak sejuk dan tidak menyenangkan. (QS. Al-Waaqi'ah, 56:41-44)
"Dan apabila mereka dilemparkan ke tempat yang sempit di neraka itu dengan dibelenggu, mereka di sana mengharapkan
kebinasaan. (Akan dikatakan kepada mereka): "Jangan kamu sekalian mengharapkan satu kebinasaan, melainkan
harapkanlah kebinasaan yang banyak" (QS. Al-Furqaan, 25:13-14)
Dengan memikirkan ayat-ayat di atas, orang tersebut berdoa agar Allah menjauhkannya dari siksa neraka dan mengampuni segala
kesalahannya.
Sebaliknya, seseorang yang tidak menggunakan cara berpikir yang demikian akan menghabiskan waktunya dengan menggerutu, kesal
dan selalu mencari kambing hitam dari setiap permasalahan. Ia marah sekali kepada orang-orang yang menumpuk sampah tersebut dan
pihak pemerintahan daerah setempat yang terlambat untuk mengumpulkan dan membuangnya. Sepanjang hari pikirannya disibukkan
dengan hal-hal seperti: jalan raya yang penuh dengan lubang; orang-orang yang menyebabkan lalu lintas macet; badannya yang basah
kuyup kehujanan akibat ulah badan meteorologi yang salah dalam memperkirakan cuaca; cemoohan kasar dari bossnya, dan lain
sebagainya. Namun, pikiran yang sia-sia ini tidaklah bermanfaat dalam kehidupan akhiratnya nanti. Seseorang mungkin berhenti
sejenak kemudian berpikir apakah ia seharusnya menghiraukan banyak hal. Sungguh, banyak orang mengatakan bahwa alasan utama
yang mencegah mereka dari berpikir adalah segala kesibukan yang mengharuskan mereka bekerja keras terus-menerus di dunia. Mereka
berdalih bahwa mereka tidak mampu berpikir karena sibuk dengan masalah pangan, perumahan dan kesehatan. Akan tetapi ini hanyalah
sekedar alasan untuk mengelak. Tanggung jawab dan kondisi tersebut tidak ada hubungannya dengan berpikir sebagaimana yang
dikehendaki di sini. Seseorang yang berusaha untuk berpikir dalam rangka mencari ridha Allah akan mendapatkan pertolongan dari
Allah. Ia akan melihat bahwa, seiring dengan bergantinya hari, beragam persoalan yang biasanya menjadi masalah baginya satu demi
satu terselesaikan; hingga ia dapat meluangkan waktu untuk berpikir dan berpikir lagi. Hanya orang-orang yang beriman sajalah yang
sadar, paham dan mengalami hal yang demikian.

Bagaimana dunia yang berwarna-warni mendorong seseorang berpikir?


Masih dalam perjalanannya, ia terus berusaha melihat keajaiban dari ayat-ayat ataupun ciptaan Allah di sekitarnya, dan memuji Allah
ketika memikirkan ini semua. Ketika melihat ke luar melalui jendela mobilnya, ia menyaksikan dunia yang penuh dengan beragam
warna. Lalu ia pun berpikir: "Bagaimana segala sesuatu akan terlihat seandainya dunia ini tidak berwarna?"
Lihatlah gambar-gambar di bawah dan anda pun mulai berpikir. Apakah kenikmatan yang kita rasakan dari memandang laut,
pegunungan atau bunga yang tidak berwarna sebanding dengan sebagaimana yang anda lihat sekarang? Apakah pemandangan langit,
buah, kupu-kupu, pakaian dan wajah-wajah manusia sebagaimana yang terlihat oleh anda sekarang memberikan kepuasan? Adalah
nikmat dari Tuhan bahwa kita hidup di sebuah dunia yang cerah ceria dan memiliki beragam warna. Setiap warna yang kita lihat di

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/012.htm (4 of 10)1/17/2006 7:58:31 AM

Harun Yahya - Artikel - Yang Hendaknya Dipikirkan Manusia

alam, keseimbangan yang sempurna dari warna-warna makhluk hidup, semuanya adalah tanda-tanda tentang karya cipta dan seni khas
Allah yang tak tertandingi. Beragam warna dari bunga atau burung; dan keharmonisan atau corak yang anggun antara warna-warna
yang ada; bahwa tak satupun warna di alam ini yang mengganggu penglihatan kita; warna lautan, langit, pohon-pohon yang demikian
serasi sehingga menimbulkan kedamaian dan tidak melelahkan mata kita, semua ini menunjukkan kesempurnaan ciptaan Allah. Dengan
merenungkan beberapa fenomena tersebut, seseorang akan paham bahwa setiap sesuatu yang ia lihat di sekelilingnya adalah hasil dari
ilmu dan kekuasaan Allah yang tak terbatas dan absolut. Setelah sadar akan segala nikmat yang Allah anugerahkan ini, ia pun menjadi
hamba yang takut kepada Allah dan memohon perlindungan kepada-Nya agar tidak termasuk dalam golongan orang-orang yang tidak
bersyukur. Dalam Al-Qur'an, Allah mengisahkan fenomena warna-warna, dan berfirman bahwa hanya mereka yang memiliki
pengetahuan, yakni mereka yang menyelami lebih jauh dengan berpikir dan menarik kesimpulan serta pelajaran dari fenomena ini lah
yang memiliki rasa takut kepada Allah:
"Tidakkah kamu melihat bahwasanya Allah menurunkan hujan dari langit lalu Kami hasilkan dengan hujan itu buahbuahan yang beraneka macam jenisnya. Dan di antara gunung-gunung itu ada garis-garis putih dan merah yang beraneka
macam warnanya dan ada (pula) yang hitam pekat. Dan demikian (pula) di antara manusia, binatang-binatang melata dan
binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya yang takut kepada Allah di
antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun." (QS. Faathir, 35:
27-28).

Bagaimana sebuah mobil jenazah yang melintas di jalan mendorong seseorang untuk berpikir?
Seseorang yang sedang bergegas menuju ke suatu tempat secara tiba-tiba berpapasan dengan mobil jenazah. Sungguh ini adalah
kesempatan yang baik untuk berhenti sejenak dan menenangkan diri. Pemandangan yang ia temui mengingatkannya akan kematian.
Suatu hari ia juga akan berada di mobil jenazah itu. Tiada keraguan tentang terhadapnya, tak peduli seberapa besar usaha untuk
menghindarinya, cepat atau lambat kematian pasti akan datang menghampirinya. Tak peduli apakah ia sedang berada di tempat
tidurnya, ketika dalam perjalanan, atau ketika berlibur, ia pasti akan meninggalkan dunia ini. Kematian adalah kenyataan yang tidak
dapat dihindari.
Di saat yang demikian, seorang mukmin teringat akan ayat Allah berikut:
"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan. Dan orang-orang
yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh, sesungguhnya akan Kami tempatkan mereka pada tempat-tempat
yang tinggi di dalam syurga, yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, mereka kekal di dalamnya. Itulah sebaik-baik
pembalasan bagi orang-orang yang beramal, (yaitu) yang bersabar dan bertawakkal kepada Tuhannya." (QS. AlAnkabuut, 29: 57-59).
Keyakinan seseorang bahwa jasadnya akan juga dimasukkan dalam peti mati, ditimbun tanah oleh kerabatnya, namanya akan diukir
diatas kuburan, akan menghilangkan kecintaannya kepada dunia. Seseorang yang dengan ikhlas dan secara sadar berpikir tentang hal ini
paham bahwa tidaklah masuk akal untuk mengklaim kepemilikan tubuh yang suatu hari akan membusuk di dalam tanah.
Dalam ayat di atas, Allah memberikan kabar gembira berupa surga setelah kematian kepada mereka yang sabar dan bertawakal kepada
Allah. Oleh karenanya, dengan berpikir bahwa suatu hari ia akan mati, seorang mukmin akan berusaha menjalani hidup dengan akhlaq
yang baik sebagaimana yang diperintahkan Allah untuk meraih surga. Setiap saat ia teringat akan dekatnya kematian, tekadnya untuk
mendapatkan surga semakin menguat dan mendorongnya untuk senantiasa berusaha bertingkah laku sesuai dengan akhlaqnya yang
semakin lama semakin baik.
Sebaliknya, orang-orang yang condong memikirkan hal-hal yang lain, dan menghabiskan hidup dengan angan-angan kosong, tidak
berpikir bahwa suatu hari hal yang sama pasti akan menimpa mereka meskipun mereka berpapasan dengan mobil jenazah, setiap hari
melewati kuburan atau bahkan salah satu orang yang paling dicintai meninggal dunia di samping mereka sendiri.

Di siang hari

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/012.htm (5 of 10)1/17/2006 7:58:31 AM

Harun Yahya - Artikel - Yang Hendaknya Dipikirkan Manusia

Ketika menyaksikan segala peristiwa yang ditemuinya sepanjang hari, orang beriman selalu berpikir tentang tanda-tanda kebesaran
Allah dan berusaha untuk memahami makna-makna yang terkandung dalam peristiwa-peristiwa tersebut.
Ia menanggapi setiap kebaikan ataupun malapetaka sebagai sesuatu yang memiliki kebaikan sebagaimana dikehendaki Allah. Di mana
saja ia berada, di sekolah, di tempat kerja ataupun di pasar, dan dengan berprasangka dan berpikir bahwa Allahlah yang menciptakan
setiap sesuatu, ia selalu berusaha memahami keindahan-keindahan dan makna tersembunyi di balik peristiwa-peristiwa yang diciptakanNya untuk kemudian menjalani hidup dengan mematuhi ayat-ayat Allah. Sikap orang mukmin ini digambarkan dalam Al-Qur'an:
"Laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingati Allah, dan (dari)
mendirikan sembahyang, dan (dari) membayarkan zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan
penglihatan menjadi goncang. (Mereka mengerjakan yang demikian itu) supaya Allah memberikan balasan kepada
mereka (dengan balasan) yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan, dan supaya Allah menambah karunia-Nya
kepada mereka. Dan Allah memberi rezki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa batas." (QS. An-Nuur, 24: 37-38)

Bagaimana orang berpikir ketika menghadapi kesulitan-kesulitan yang ditemuinya dalam pekerjaan?
Manusia mungkin menghadapi berbagai macam kesulitan selama satu hari penuh. Namun apapun kesulitan tersebut, hendaklah ia
berkeyakinan kepada Allah dan berpikir bahwa "Allah menguji kita dengan sesuatu yang kita kerjakan dan pikirkan dalam hidup di
dunia. Ini adalah kenyataan yang sangat penting yang seharusnya tidak pernah kita lupakan sekejap pun. Oleh karenanya, ketika
menemui kesulitan dalam setiap hal yang kita lakukan atau pikirkan, sehingga tidak berjalan sebagaimana mestinya, kita hendaknya
selalu ingat bahwa semua kesulitan ini telah dihadapkan oleh Allah kepada kita untuk menguji perbuatan kita."
Pikiran-pikiran yang muncul dalam benak seseorang ini berlaku untuk semua peristiwa, besar atau kecil, yang ia jumpai sepanjang hari.
Sebagai contoh, seseorang membayar lebih tanpa sengaja akibat salah pengertian atau kecerobohan; sebuah file yang telah diselesaikan
dalam waktu berjam-jam dengan menggunakan komputer dapat hilang begitu saja akibat terputusnya aliran listrik; seorang pelajar gagal
dalam ujian universitas meskipun ia telah belajar secara sungguh-sungguh; seseorang terpaksa menghabiskan harinya menunggu dalam
antrian untuk mendapatkan pekerjaan akibat birokrasi yang terlalu rumit; dokumen yang hilang dapat menjadi masalah yang
menyebabkan pekerjaan seseorang tidak karuan; seseorang ketinggalan pesawat, atau bus ketika hendak pergi ke suatu tujuan yang
mesti dihadirinya seawal mungkinAda banyak sekali peristiwa-peristiwa yang dialami seseorang dalam hidup yang dianggapnya
merupakan sebuah kesulitan atau "masalah".
Ketika mengalami semua peristiwa tersebut, orang yang beriman akan berpikir dan ingat bahwa Allah menguji perilaku dan
kesabarannya; sehingga tidaklah masuk akal bagi orang yang yakin bahwa ia akan mati dan mempertanggung jawabkan perbuatannya di
akhirat terpengaruh dengan hal-hal serupa dan menghabiskan waktunya dengan perasaan takut dan khawatir akan hal tersebut. Ia paham
bahwa ada sebuah kebaikan di balik semua peristiwa ini. Ia tak pernah mengatakan "Aduh" terhadap kejadian apapun. Ia berdoa kepada
Allah untuk memudahkan pekerjaan-pekerjaannya dan menjadikan segala sesuatunya sebagai kebaikan.
Ketika kesulitan tersebut telah berlalu dengan datangnya kemudahan, ia berpikir bahwa ini adalah jawaban dari doanya kepada Allah,
Allah mendengarkan dan, kemudian, mengabulkan doa-doanya. Pada akhirnya ia pun bersyukur kepada Allah.
Ketika menjalani hari dengan prinsip berpikir seperti ini, maka seseorang tak akan pernah putus harapan, merasa khawatir, menyesal
ataupun menderita terhadap apapun yang dialaminya. Ia tahu bahwa Allah telah menciptakan semua ini untuk sebuah kebaikan dan
keberkahan. Tidak hanya itu, ia berpikir yang demikian tidak hanya ketika terjadi peristiwa-peristiwa besar yang menimpanya, namun
juga di semua hal yang rumit, besar ataupun kecil, yang ia jumpai dalam kehidupan sehari-hari.
Coba pikirkan, ada orang yang tidak mendapati urusannya yang penting terselesaikan sebagaimana yang ia kehendaki. Ataupun orang
yang ketika hampir saja meraih tujuan, dihadapkan pada sebuah masalah yang serius. Orang ini mendadak menjadi sangat kecewa,
merasa khawatir dan tertekan. Pendek kata, dirinya dipenuhi dengan pikiran-pikiran buruk. Sebaliknya, seseorang yag berpikir bahwa
ada sesuatu kebaikan pada semua hal, akan berusaha menemukan makna-makna tersembunyi yang Allah tunjukkan padanya melalui
peristiwa tersebut. Ia berpikir bahwa mungkin Allah telah melakukan ini semua untuk memberinya peringatan agar lebih berhati-hati
dan serius dalam menangani masalah. Dengan demikian, ia pun kembali melakukan persiapan-persiapan yang lebih matang, serta
bersyukur kepada Allah sambil mengatakan "mungkin ini membantu mencegah timbulnya malapetaka yang lebih besar lagi".
Seseorang yang ketinggalan bus ketika hendak menuju suatu tempat, berpikir: "mungkin keterlambatan dan ketertinggalan saya dari bus
file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/012.htm (6 of 10)1/17/2006 7:58:31 AM

Harun Yahya - Artikel - Yang Hendaknya Dipikirkan Manusia

tersebut telah menyelamatkan saya dari kecelakaan atau bahaya yang lain". Ia berpikir lagi: "mungkin masih banyak lagi hikmahhikmah tersembunyi yang serupa". Banyak sekali contoh-contoh semisal yang dapat ditemukan dalam kehidupan manusia. Yang paling
penting adalah rencana-rencana seseorang tidak harus selalu terlaksana sesuai dengan yang ia kehendaki. Secara mendadak ia mungkin
mendapati dirinya berada dalam situasi yang sangat berbeda dari apa yang ia rencanakan. Dalam kondisi yang demikian, seseorang yang
berkepribadian dan berperilaku secara tenang serta senantiasa mencari kebaikan dari sebuah peristiwa akan memperoleh keberuntungan.
Hal ini dikarenakan Allah berfirman dalam ayat-Nya:
"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal
ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." (QS. Al-Baqarah, 2: 216)
Sebagaimana firman Allah di atas, kita tidak mengetahui tetapi Allah mengetahui. Karena itu, hanya Allahlah yang mengetahui apa
yang baik dan yang tidak baik untuk kita. Segala yang menimpa manusia hanyalah agar manusia mengambil Allah Yang Maha Pengasih
dan Maha Penyayang sebagai tempat mengadu dan meminta pertolongan, serta menyerahkan diri kepada Allah sepenuhnya.

Hal-hal yang terpikirkan ketika sedang mengerjakan sesuatu


Manakala sedang mengerjakan sesuatu, seharusnya seseorang tidak membiarkan akalnya kosong, akan tetapi senantiasa memikirkan
segala sesuatu yang baik. Otak manusia memiliki kemampuan untuk berpikir lebih dari satu hal pada saat yang bersamaan. Seseorang
yang sedang mengendarai mobil, membersihkan rumah, bekerja mencari nafkah, berjalan di jalan raya, pada saat yang sama dapat
berpikir hal-hal yang baik.
Ketika membersihkan rumah, ia bersyukur kepada Allah yang telah memberinya sarana seperti air dan detergen. Sadar bahwa Allah
menyukai kebersihan dan orang yang membersihkan diri, ia memandang pekerjaan yang sedang ia lakukan sebagai bentuk ibadah
sehingga dengan melakukan hal tersebut ia mengharapkan ridha Allah. Di samping itu, ia merasa bahagia karena telah mempersiapkan
tempat yang nyaman untuk orang lain dengan membersihkan tempat tinggalnya.
Seseorang yang tengah mengerjakan sesuatu, terus-menerus berdoa kepada Allah dan memohon agar dimudahkan dalam pekerjaannya
karena yakin bahwa ia tidak dapat melakukan suatu pekerjaan dengan baik tanpa pertolongan Allah. Kita mengetahui di dalam AlQur'an bahwa para Nabi memberikan contoh kepada kita dengan terus menerus menghadapkan diri mereka kepada Allah dalam
kesendirian, dan selalu mengingat Allah ketika mengerjakan sesuatu. Diantara contoh ini adalah Nabi Musa. Beliau menolong dua
orang wanita yang ditemuinya dalam perjalanan. Setelah membantu memberikan minum untuk binatang gembalaan mereka, beliau
berdoa kepada Allah:
"Dan tatkala ia sampai di sumber air negeri Madyan ia menjumpai di sana sekumpulan orang yang sedang meminumkan
(ternaknya), dan ia menjumpai di belakang orang banyak itu, dua orang wanita yang sedang menghambat (ternaknya).
Musa berkata: "Apakah maksudmu (dengan berbuat begitu)?" Kedua wanita itu menjawab: "Kami tidak dapat
meminumkan (ternak kami), sebelum pengembala-pengembala itu memulangkan (ternaknya), sedang bapak kami adalah
orang tua yang telah lanjut umurnya". Maka Musa memberi minum ternak itu untuk (menolong) keduanya, kemudian dia
kembali ke tempat yang teduh lalu berdo'a: "Ya Tuhanku sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan yang
Engkau turunkan kepadaku". (QS. Al-Qashas, 28: 23-24)
Contoh lain yang kita temui dalam Al-Qur'an yang berkenaan dengan masalah ini adalah Nabi Ibrahim dan Nabi Isma'il. Allah
menceritakan bahwa kedua Nabi ini memikirkan kemaslahatan orang-orang mukmin yang lain pada saat keduanya sedang
melaksanakan suatu pekerjaan. Mereka berdoa kepada-Nya sehubungan dengan pekerjaan yang sedang mereka lakukan:
"Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa): "Ya
Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui". Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) diantara
anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat
ibadat haji kami, dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha
Penyayang. Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka seorang Rasul dari kalangan mereka, yang akan membacakan kepada
mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab (Al Qur'an) dan Al-Hikmah (As-Sunnah) serta
mensucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana." (QS. Al-Baqarah, 2: 127-129)
file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/012.htm (7 of 10)1/17/2006 7:58:31 AM

Harun Yahya - Artikel - Yang Hendaknya Dipikirkan Manusia

Bagaimana sarang laba-laba mendorong seseorang untuk berpikir?


Banyak hal yang dapat dipikirkan oleh seseorang yang menghabiskan harinya dalam rumah. Ketika sedang membersihkan rumah, ia
menjumpai seekor laba-laba yang merajut sarangnya di sebuah sudut rumah tersebut. Jika ia menyadari keharusan untuk memikirkan
binatang yang seringkali tidak dihiraukan orang ini, ia akan mengerti bahwa pintu pengetahuan telah dibuka untuknya. Serangga kecil
yang sedang disaksikannya adalah sebuah keajaiban. Sarang laba-laba tersebut memiliki bentuk simetri yang sempurna. Ia pun kagum
terhadap seekor laba-laba yang mungil tetapi memiliki kemampuan dalam membuat sebuah disain sempurna yang sedemikian
menakjubkan. Setelah itu ia membuat sebuah pengamatan singkat hingga mendapatkan beberapa fakta lain: serat yang digunakan labalaba ternyata 30% lebih fleksibel dari serat karet dengan ketebalan yang sama. Serat yang diproduksi oleh laba-laba ini memiliki mutu
yang demikian tinggi sehingga ditiru oleh manusia dalam pembuatan jaket anti peluru. Sungguh luar biasa, sarang laba-laba yang
dianggap sederhana oleh kebanyakan manusia, ternyata terbuat dari bahan yang mutunya setara dengan bahan industri paling ideal di
dunia.
Ketika menyaksikan disain yang sempurna pada makhluk hidup di sekitarnya, manusia terus menerus berpikir hingga kemudian
mendorongnya untuk menemukan lebih banyak fakta-fakta yang menakjubkan. Ketika mengamati sebuah lalat yang setiap saat
dijumpainya namun belum pernah diperhatikannya atau bahkan merasa sangat terganggu dan ingin sekali membunuhnya, ia melihat
bahwa serangga tersebut memiliki kebiasaan membersihkan diri sampai bagian-bagian yang terkecil dari tubuhnya sekalipun. Lalat
tersebut seringkali hinggap di suatu tempat lalu membersihkan tangan dan kakinya secara terpisah. Setelah itu lalat ini membersihkan
debu yang menempel pada sayap dan kepalanya dengan menggunakan tangan dan kakinya secara menyeluruh. Lalat ini terus saja
melakukan yang demikian sampai yakin akan kebersihannya. Semua lalat dan serangga membersihkan tubuh mereka dengan cara yang
sama: dengan penuh perhatian dan ketelitian sampai ke hal-hal yang kecil sekalipun. Ini menunjukkan adanya satu-satunya Pencipta
yang mengajarkan kepada mereka cara membersihkan diri mereka sendiri.
Ketika terbang, lalat mengepakkan sayapnya kurang lebih 500 kali setiap detik. Padahal tak satupun mesin buatan manusia yang mampu
memiliki kecepatan yang luar biasa ini. Kalaulah ada, mesin itu akan hancur dan terbakar akibat gaya gesek. Namun sayap, otot ataupun
persendian lalat ini tidak mengalami kerusakan. Lalat dapat terbang ke arahmanapun tanpa terpengaruh oleh arah dan kecepatan angin.
Dengan teknologi yang paling mutakhir sekalipun, manusia masih belum mampu membuat mesin yang memiliki spesifikasi dan teknik
terbang yang luar biasa sebagaimana lalat. Begitulah, makhluk hidup yang cenderung diremehkan dan tidak terlalu mendapat perhatian
manusia, dapat melakukan pekerjaan yang tak mampu dilakukan manusia. Tidak diragukan lagi, tidaklah mungkin mengklaim bahwa
seekor lalat melakukan ini semua semata-mata karena kemampuan dan kecerdasan yang ia miliki. Semua karakteristik istimewa dari
lalat adalah kemampuan yang Allah berikan kepadanya
Segala sesuatu yang terlihat sepintas oleh manusia ternyata didalamnya terdapat kehidupan, baik yang terlihat ataupun tidak. Tak satu
sentimeter persegi pun di bumi ini yang di dalamnya tidak terkandung kehidupan. Manusia, tumbuh-tumbuhan dan hewan-hewan adalah
makhluk yang mampu dilihat oleh manusia. Namun, masih ada makhluk-makhluk lain yang tidak terlihat oleh manusia akan tetapi
manusia sadar akan keberadaannya. Misalnya rumah yang ia diami yang penuh dengan makhluk-makhluk mikroskopis yang disebut
"tungau". Demikian pula halnya dengan udara yang ia hirup, di dalamnya mengandung virus yang tak terhingga banyaknya, atau tanah
kebunnya yang mengandung bakteri yang sangat banyak.
Seseorang yang merenung tentang keanekaragaman yang luar biasa dari kehidupan di bumi, akan mengetahui kesempurnaan makhlukmakhluk ini. Tiap makhluk yang ia lihat adalah tanda-tanda keagungan karya seni ciptaan Allah, demikian pula halnya dengan
keajaiban luar biasa yang tersembunyi dalam makhluk-makhluk mikroskopis tersebut. Virus, bakteri ataupun tungau yang tidak terlihat
oleh mata telanjang memiliki mekanisme tubuh yang unik. Habitat, cara makan, sistim reproduksi dan pertahanan mereka semuanya
diciptakan oleh Allah. Seseorang yang memikirkan secara mendalam tentang fenomena ini teringat ayat Allah:
"Dan berapa banyak binatang yang tidak (dapat) membawa (mengurus) rezkinya sendiri. Allah-lah yang memberi rezki
kepadanya dan kepadamu dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS. Al-Ankabuut, 29: 60)

Bagaimana penyakit mendorong seseorang untuk berpikir?

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/012.htm (8 of 10)1/17/2006 7:58:31 AM

Harun Yahya - Artikel - Yang Hendaknya Dipikirkan Manusia

Manusia adalah makhluk yang memiliki banyak kelemahan dan harus selalu terus-menerus berusaha untuk mengatasi kelemahan
tersebut. Adanya penyakit yang diderita manusia adalah gambaran paling jelas tentang kelemahan tersebut. Oleh karenanya, ketika
seseorang atau sahabatnya jatuh sakit, ia hendaknya berpikir tentang makna yang terkandung dari musibah ini. Ketika sedang berpikir,
ia memahami bahwa flu yang dianggap sebagai penyakit yang biasa pun memiliki pelajaran-pelajaran yang darinya manusia dapat
mengambil hikmah ataupun peringatan. Ketika terjangkiti penyakit tersebut, ia memikirkan hal-hal seperti: pertama, penyebab utama flu
adalah virus yang teramat kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Akan tetapi, makhluk yang kecil ini sudah cukup untuk membuat
manusia yang bobotnya 60-70 kg menjadi kehilangan kekuatan, membuatnya sedemikian lemah sehingga tak mampu berjalan ataupun
berbicara sekalipun. Seringkali obat atau makanan yang ia makan tidak membantu meringankan penderitaannya. Satu-satunya yang
dapat ia lakukan adalah beristirahat dan menunggu. Dalam tubuhnya, berlangsung sebuah peperangan yang ia tak pernah mampu untuk
campur tangan, dengan kata lain ia dibuat lumpuh tak berdaya melawan organisme yang sangat kecil. Dalam keadaan yang demikian, ia
hendaknya mengingat ayat Allah:
"(Yaitu Tuhan) Yang telah menciptakan aku, maka Dialah yang menunjuki aku,
dan Tuhanku, Yang Dia memberi makan dan minum kepadaku,
dan apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkan aku,
dan Yang akan mematikan aku, kemudian akan menghidupkan aku (kembali),
dan Yang amat kuinginkan akan mengampuni kesalahanku pada hari kiamat".
(Ibrahim berdo'a): "Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku hikmah dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang
yang saleh". (QS. Asy-Syu'araa, 26: 78-83)
Seseorang yang terjangkiti penyakit apapun hendaknya membandingkan sikapnya ketika sehat dan setelah pulih dari sakit, kemudian
berpikir tentang hal tersebut. Seharusnya ia menyadari keadaanya yang lemah ketika sakit, perasaan ketergantungan kepada Allah yang
sangat. Hal ini tercermin, misalnya, dalam keikhlasan dan kekhusu'annya ketika berdoa kepada Allah menjelang dioperasi.
Sebaliknya, ketika mengetahui orang lain sedang menderita sakit, ia hendaknya segera bersyukur kepada Allah sambil berpikir tentang
keadaannya yang sehat. Manakala melihat orang yang cacat kaki, misalnya, orang beriman memikirkan bahwa kakinya adalah nikmat
yang sangat besar dan penting bagi dirinya. Ia memahami bahwa kemampuannya untuk berjalan atau berlari ke manapun serta
melakukan segala sesuatu tanpa bantuan orang lain sejak bangun tidur di pagi hari adalah nikmat dari Allah. Dengan membuat
perbandingan seperti ini, ia akan lebih memahami besarnya nikmat yang telah didapatkannya.
Bagaimana seseorang berpikir ketika bertemu dengan orang yang arogan, tidak sopan, suka menyinggung perasaan orang lain dan
berperangai buruk?
Ketika berada di kantor atau sekolah sepanjang hari, seseorang akan bertemu dengan berbagai tipe manusia. Sebagian dari mereka
mungkin tidak berakhlaq baik dan tidak takut kepada Allah. Seorang mukmin yang bertemu dengan orang-orang ini tidak akan
terpengaruh oleh keadaan mereka, sebaliknya tetap istiqomah dengan akhlaq luhurnya sebagaimana yang diajarkan Allah. Ia memahami
bahwa penyebab perilaku buruk mereka adalah ketiadaan rasa takut kepada Allah serta ingkar kepada hari akhir. Gambaran berikut ini
lalu muncul dalam benaknya: Allah telah memperingatkan tentang siksa neraka dan memerintahkan manusia agar memikirkan adzabnya
yang kekal, sehingga manusia mau memperbaiki perilaku mereka dalam kehidupan dunia, kembali kepada Allah dengan merendahkan
diri dan melaksanakan ajaran agama secara ikhlas. Seandainya seseorang menyadari bahwa ia sedang berhadapan dengan ancaman yang
sedemikian berat dan serius, ia pasti akan melakukan segala sesuatu agar dapat meloloskan diri dari ancaman tersebut. Sebaliknya
mereka yang tidak memikirkannya, sehingga tidak memahami betapa seriusnya ancaman tersebut, akan berperilaku seolah-olah tempat
yang penuh dengan bara dan siksaan yang dipersiapkan untuk mereka itu tidak lah ada.
Sadar akan kenyataan ini, beberapa hal penting lain terlintas dalam pikirannya: ketika dikumpulkan di tepi jurang neraka, perilaku
orang-orang yang berperangai buruk tersebut akan berbeda sama sekali dengan perilaku mereka ketika di dunia. Orang yang ketika
masih hidup di dunia berperangai buruk, tidak malu untuk bertindak yang semena-mena dan arogan akan memiliki ekspresi muka, sikap
dan cara berbicara yang tidak seperti biasanya pada hari penghisaban, yakni ketika ia diseret ke depan jurang neraka dan terus menerus
disiksa.
Atau jika orang yang agresif, kasar dan seringkali melakukan tindak kejahatan dan tidak memiliki rasa kemanusiaan dibawa ke tepi
jurang neraka, ia akan merasakan penyesalan yang abadi ketika melihat adzab neraka.
Seseorang selalu mengemukakan berbagai macam alasan untuk tidak menjalankan agama dan tidak melaksanakan ibadah dalam
file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/012.htm (9 of 10)1/17/2006 7:58:31 AM

Harun Yahya - Artikel - Yang Hendaknya Dipikirkan Manusia

hidupnya di dunia. Namun ia tidak akan dapat mengatakan alasan-alasan tersebut ketika diperintah melaksanakan sholat pada saat
sedang menanti di depan gerbang neraka.
Orang yang takut kepada Allah tidak pernah melupakan kenyataan ini. Karena senantiasa memikirkan siksa neraka, ia mengetahui mana
perilaku, kata-kata yang benar serta akhlaq yang baik. Dengan keyakinan yang kuat dan senantiasa mengingat keberadaan neraka, ia
selalu berbuat seolah-olah ia berada sangat dekat dengan neraka, dan memikirkan bahwa ia akan dimintai pertanggungjawaban atas
segala sesuatu yang ia kerjakan.
Allah menyeru manusia untuk memikirkan neraka dan hari penghisaban:
"Pada hari ketika tiap-tiap diri mendapati segala kebajikan dihadapkan (dimukanya), begitu juga kejahatan yang telah
dikerjakannya; ia ingin kalau kiranya antara ia dengan hari itu ada masa yang jauh; dan Allah memperingatkan kamu
terhadap diri (siksa)-Nya. Dan Allah sangat Penyayang kepada hamba-hamba-Nya". (QS. Aali 'Imraan, 3: 30)

DIAMBIL DARI "BAGAIMANA SEORANG MUSLIM BERPIKIR?"


KARYA HARUN YAHYA, ROBBANI PRESS, INDONESIA, 2000

Harun Yahya Internasional 2004.


Hak Cipta Terpelihara. Semua materi dapat disalin, dicetak dan disebarkan dengan mencantumkan sumber situs web
ini
info@harunyahya.com

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/012.htm (10 of 10)1/17/2006 7:58:31 AM

Harun Yahya - Artikel - Informasi di Balik Materi dan Lauhul Mahfuzh

Informasi di Balik Materi dan Lauhul Mahfuzh


HARUN YAHYA

Informasi Konsep ini di masa sekarang memiliki makna yang jauh lebih berarti dibandingkan setengah abad yang lalu sekalipun. Para ilmuwan merumuskan sejumlah
teori untuk mengartikan istilah informasi. Para ilmuwan sosial berbicara tentang abad informasi. Informasi kini tengah menjadi konsep yang amat penting bagi umat
manusia.
Penemuan informasi tentang asal-usul alam semesta dan kehidupan itu sendiri lah yang menjadikan konsep informasi ini menjadi begitu penting di dunia modern ini.
Kalangan ilmuwan kini menyadari bahwa jagat raya terbentuk dari materi, energi dan informasi, dan penemuan ini telah menggantikan filsafat materialistik abad ke19 yang menyatakan bahwa alam semesta keseluruhannya terdiri dari materi dan energi saja.
Lalu, apa arti dari semua ini?
Kami akan jelaskan melalui sebuah contoh, yakni DNA. Semua sel hidup berfungsi berdasarkan informasi genetis yang terkodekan pada struktur rantai heliks ganda
DNA. Tubuh kita juga tersusun atas trilyunan sel yang masing-masingnya memiliki DNA tersendiri, dan semua fungsi tubuh kita terekam dalam molekul raksasa ini. Selsel kita menggunakan kode-kode protein yang tertuliskan pada DNA untuk memproduksi protein-protein baru. Informasi yang dimiliki DNA kita sungguh berkapasitas
sangat besar sehingga jika anda ingin menuliskannya, maka ini akan memakan tempat 900 jilid ensiklopedia, dari halaman awal hingga akhir!
Jadi tersusun dari apakah DNA? Lima puluh tahun yang lalu, para ilmuwan akan menjawab bahwa DNA terdiri atas asam-asam inti yang dinamakan nukleotida dan
beragam ikatan kimia yang mengikat erat nukleotida-nukleotida ini. Dengan kata lain, mereka terbiasa menjawabnya dengan menyebutkan hanya unsur-unsur materi dari
DNA. Namun kini, para ilmuwan memiliki sebuah jawaban yang berbeda. DNA tersusun atas atom, molekul, ikatan kimia dan, yang paling penting, informasi.
Persis sebagaimana sebuah buku. Kita akan sangat keliru jika mengatakan bahwa sebuah buku hanya tersusun atas kertas, tinta dan jilidan buku; sebab selain ketiga unsur
materi ini, adalah informasi yang benar-benar menjadikannya sebuah buku. Informasi lah yang membedakan satu jilid Encyclopedia Britannica dari sekedar sebuah
buku yang terbentuk dari penyusunan acak huruf-huruf seperti ABICLDIXXGGSDLL. Keduanya memiliki kertas, tinta dan jilidan, tapi yang satu memiliki informasi
sedangkan yang kedua tidak memilikinya. Sumber informasi ini adalah penulis buku tersebut, suatu kecerdasan yang memiliki kesadaran. Karenanya, kita tidak dapat
mengingkari bahwa informasi dalam DNA telah ditempatkan oleh sesuatu yang memiliki kecerdasan.

informasi, tembok penghalang bagi teori evolusi dan materialisme


The discovery of this fact has sent materialist philosophy and Darwinism, its application to the natural sciences, into a dead end, because materialist philosophy claims
that all living things are formed by matter alone and that genetic information appeared somehow by "chance." This is like saying that a book could be formed from a
random assemblage of paper and ink.
Penemuan fakta ini telah menempatkan filsafat materialis dan Darwinisme, yakni penerapan paham materialisme ini pada ilmu alam, di hadapan tembok penghalang
besar. Sebab, filsafat materialis menyatakan bahwa semua makhluk hidup hanya tersusun atas materi dan bahwa informasi genetis muncul menjadi ada melalui
mekanisme tertentu secara kebetulan. Hal ini sebagaimana pernyataan bahwa sebuah buku dapat terbentuk melalui penyusunan kertas dan tinta secara serampangan,
acak atau tanpa disengaja.
Materialisme berpijak pada teori reduksionisme, yang menyatakan bahwa informasi pada akhirnya dapat direduksi atau disederhanakan menjadi materi. Karena alasan
ini, kalangan materialis berkata bahwa tidak ada perlunya mencari sumber informasi di luar materi. Akan tetapi pernyataan ini telah terbukti keliru, dan bahkan kalangan
materialis telah mulai mengakui kebenaran ini.
Salah satu pendukung terkemuka teori evolusi, George C. Williams, mengemukakan dalam sebuah tulisannya di tahun 1995 tentang kesalahan materialisme
(reduksionisme) yang beranggapan bahwa segala sesuatu terdiri atas materi:
Kalangan ahli biologi evolusionis hingga kini tidak menyadari bahwa mereka bekerja dengan dua bidang yang sedikit banyak berbeda: yakni bidang informasi
dan bidang materi Dua bidang ini tidak akan pernah bertemu pada satu pengertian yang biasanya disebut dengan istilah reduksionisme Gen adalah
satu paket informasi, dan bukan sebuah benda.. . Dalam biologi, ketika anda berbicara tentang masalah-masalah seperti gen, genotip dan perbendaharaan
gen (gene pools), anda berbicara tentang informasi, bukan realitas fisik kebendaannya Kurangnya kata-kata yang sama dan semakna yang dapat digunakan
untuk menjelaskan keduanya ini menjadikan materi dan informasi berada pada dunia yang berbeda, yang harus dibahas secara terpisah, dan dengan
menggunakan istilah mereka masing-masing.

Stephen C. Meyer, seorang filsuf ilmu pengetahuan dari Cambridge University dan termasuk yang mengkritisi teori evolusi serta materialisme, mengatakan dalam sebuah
wawancara:

Satu hal yang saya lakukan di perkuliahan untuk memahamkan gagasan ini kepada para mahasiswa adalah: saya pegang dua disket
komputer. Satu disket ini berisikan software (=informasi), sedangkan yang satunya lagi kosong. Lalu saya bertanya, Apakah

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/013.htm (1 of 4)1/17/2006 7:58:32 AM

Harun Yahya - Artikel - Informasi di Balik Materi dan Lauhul Mahfuzh

perbedaan berat di antara dua disket komputer ini akibat perbedaan isi informasi yang mereka punyai? Dan tentu saja jawabannya
adalah nol, tidak berbeda, tidak ada perbedaan akibat keberadaan informasi di salah satu disket. Hal ini dikarenakan informasi adalah
kuantitas yang tidak memiliki berat. Informasi bukanlah suatu keberadaan materi.
Jika demikian, bagaimanakan penjelasan materialis menjelaskan asal-usulnya? Bagaimanakah penyebab yang bersifat materi dapat
menjelaskan asal-muasalnya? Hal ini memunculkan hambatan yang cukup mendasar bagi skenario materialistik evolusionis.
Di abad ke-19, kita berkeyakinan bahwa terdapat dua keberadaan dasar dalam ilmu pengetahuan: Materi dan Energi. Di awal abad ke-21, kita kini mengakui bahwa
terdapat keberadaan dasar yang ketiga, dan ini adalah informasi. Informasi tidak dapat direduksi atau disederhanakan menjadi materi, tidak pula menjadi energi.

Semua teori yang dikemukakan di abad kedua puluh untuk menyederhanakan informasi menjadi materi sebagaimana teori asal-usul
kehidupan secara acak, pengaturan materi secara mandiri, teori evolusi dalam biologi yang berusaha menjelaskan informasi genetis
spesies melalui mekanisme mutasi dan seleksi alam telah gagal. Profesor Phillip Johnson, pengritik terkemuka Darwinisme, menulis:
Dualitas yang sesungguhnya ada pada setiap tingkatan dalam biologi adalah dualitas materi dan informasi. Kalangan filsuf akal-ilmu
pengetahuan tidak mampu memahami sifat asli informasi dikarenakan mereka beranggapan bahwa informasi ini dihasilkan oleh sebuah
proses materi (yakni. sebagaimana konsep Darwin) dan, karenanya, secara mendasar tidak berbeda dengan materi. Tapi ini hanyalah
prasangka yang akan terhapuskan dengan pemikiran yang jujur.

As Johnson states, "information is not matter, although it is imprinted on matter. It comes from elsewhere, from an intelligence...." Dr. Werner Gitt, a director and
professor at the German Federal Institute of Physics and Technology, expressed much the same thought:
Sebagaimana pernyataan Johnson, informasi bukanlah materi, meskipun informasi ini tercetak pada materi. Informasi ini berasal dari suatu tempat lain, dari
suatu kecerdasan Dr. Werner Gitt, direktur dan profesor pada German Federal Institute of Physics and Technology, mengungkapkan pemikiran yang hampir sama:
Sistem pengkodean senantiasa memerlukan proses kecerdasan non-materi. Materi yang bersifat fisik tidak dapat menghasilkan kode informasi. Semua
pengalaman menunjukkan bahwa tiap-tiap informasi kreatif menunjukkan keberadaan usaha mental dan dapat dirunut hingga ke sang pemberi gagasan yang
menggunakan kehendak bebasnya sendiri, dan yang memiliki akal yang cerdas Tidak ada hukum alam yang pernah diketahui, tidak pula proses, tidak
pula urutan peristiwa yang pernah diketahui yang dapat menyebabkan informasi muncul dengan sendirinya pada materi

Sebagaimana telah kita perbincangkan di atas, sebuah buku terbentuk dari kertas, tinta dan informasi yang dikandungnya. Sumber informasi ini adalah kecerdasan sang
penulis.
Dan ada satu lagi hal penting. Kecerdasan ini ada sebelum keberadaan unsur-unsur materi dan kecerdasan inilah yang menentukan bagaimana menggunakan unsur-unsur
materi tersebut. Sebuah buku pertama kali muncul dalam benak seseorang yang akan menulis buku tersebut. Sang penulis menggunakan perangkaian logis dan
dengannya menghasilkan kalimat-kalimat. Kemudian, di tahap kedua, ia mewujudkan gagasan ini menjadi bentuk materi. Dengan menggunakan mesin ketik ata
komputer, ia mengubah informasi yang ada dalam otaknya menjadi huruf-huruf. Setelah itu, huruf-huruf ini sampai kepada tempat percetakan dan membentuk sebuah
buku.
Sampai di sini, kita telah sampai pada kesimpulan berikut: Jika materi mengandung informasi, maka materi ini telah dirangkai sebelumnya oleh sebuah kecerdasan yang
memiliki informasi tersebut. Pertama, terdapat sebuah kecerdasan. Kemudian pemilik kecerdasan ini mengubah informasi tersebut menjadi materi, dan, dengan demikian,
menciptakan sebuah desain.

kecerdasan yang ada sebelum keberadaan materi


Demikianlah, sumber informasi di alam tidak mungkin materi itu sendiri, sebagaimana pernyataan kaum materialis. Sumber informasi bukanlah materi, akan tetapi
sebuah Kecerdasan di luar materi. Kecerdasan ini telah ada sebelum keberadaan materi. Kecerdasan ini menciptakan, membentuk dan menyusun keseluruhan alam
semesta yang bersifat materi ini.
Biology isn't the only branch of science leading us to this conclusion. Twentieth century astronomy and physics also demonstrated the existence of an astonishing
harmony and design, pointing to the existence of a Mind that existed before the universe and created it.
Biologi bukanlah satu-satunya cabang ilmu pengetahuan yang menghantarkan kita pada kesimpulan ini. Astronomi dan fisika abad kedua puluh juga membuktikan
adanya keselarasan, keseimbangan dan rancangan menakjubkan di alam. Dan ini mengarahkan pada kesimpulan adanya suatu Kecerdasan yang telah ada sebelum
keberadaan jagat raya, dan Dialah yang telah menciptakannya.
Ilmuwan Israel, Gerald Schroeder, yang telah mempelajari fisika dan biologi di sejumlah universitas seperti Massachusetts Institute of Technology (MIT), sekaligus
pengarang buku The Science of God (Ilmu Pengetahuan Tuhan), membuat sejumlah pernyataan penting tentang hal ini. Dalam buku barunya yang berjudul The Hidden
Face of God: Science Reveals the Ultimate Truth (Wajah Tersembunyi Tuhan: Ilmu Pengetahuan Mengungkap Kebenaran Hakiki), ia menjelaskan kesimpulan yang
dicapai oleh biologi molekuler dan fisika quantum sebagaimana berikut:
file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/013.htm (2 of 4)1/17/2006 7:58:32 AM

Harun Yahya - Artikel - Informasi di Balik Materi dan Lauhul Mahfuzh

Suatu kecerdasan tunggal, kearifan universal, melingkupi alam semesta. Sejumlah penemuan oleh ilmu pengetahuan, yang mengkaji tentang sifat quantum dari
materi-materi pembentuk atom (sub-atomik), telah membawa kita sangat dekat kepada pemahaman yang mengejutkan: seluruh keberadaan merupakan perwujudan
dari kearifan ini. Di laboratorium kita merasakannya dalam bentuk informasi yang pertama-tama terwujudkan secara fisik dalam bentuk energi, dan kemudian
terpadatkan menjadi bentuk materi. Setiap partikel, setiap wujud, dari atom hingga manusia, tampak mewakili satu tingkatan informasi, satu tingkatan kearifan.

Menurut Schroeder, temuan-temuan ilmiah di zaman kita mengarah pada pertemuan antara ilmu pengetahuan dan agama pada satu kebenaran yang sama, yakni
kebenaran Penciptaan. Ilmu pengetahuan kini tengah menemukan kembali kebenaran ini, yang sebenarnya telah diajarkan agama-agama wahyu kepada manusia selama
berabad-abad.

LAUHUL MAHFUZH (KITAB YANG TERPELIHARA)


Sejauh ini, kita telah menyaksikan kesimpulan ilmu pengetahuan tentang alam semesta dan asal-usul makhluk hidup. Kesimpulan ini adalah bahwa keseluruhan alam
semesta dan kehidupan itu sendiri diciptakan dengan menggunakan cetak biru informasi yang telah ada sebelumnya.
Kesimpulan yang dicapai ilmu pengetahuan modern ini sungguh sangat bersesuaian dengan fakta tersembunyi yang tercantum dalam Alquran sekitar 14 abad yang lalu.
Dalam Alquran, Kitab yang diturunkan kepada manusia sebagai Petunjuk, Allah menyatakan bahwa Lauhul Mahfuzh (Kitab yang terpelihara) telah ada sebelum
penciptaan jagat raya. Selain itu, Lauhul Mahfuzh juga berisi informasi yang menjelaskan seluruh penciptaan dan peristiwa di alam semesta.
Lauhul Mahfuzh berarti terpelihara (mahfuzh), jadi segala sesuatu yang tertulis di dalamnya tidak berubah atau rusak. Dalam Alquran, ini disebut sebagai Ummul
Kitaab (Induk Kitab), Kitaabun Hafiidz (Kitab Yang Memelihara atau Mencatat), Kitaabun Maknuun (Kitab Yang Terpelihara) atau sebagai Kitab saja. Lauhul
Mahfuzh juga disebut sebagai Kitaabun Min Qabli (Kitab Ketetapan) karena mengisahkan tentang berbagai peristiwa yang akan dialami umat manusia.
Dalam banyak ayat, Allah menyatakan tentang sifat-sifat Lauhul Mahfuzh. Sifat yang pertama adalah bahwa tidak ada yang tertinggal atau terlupakan dari kitab ini:

Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tak ada yang mengetahuinya kcuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang
ada di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daupun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir bijipun
dalam kegelapan bumi dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauhul Mahfuzh).
(QS. Al Anaam, 6:59)
Sebuah ayat menyatakan bahwa seluruh kehidupan di dunia ini tercatat dalam Lauhul Mahfuzh:

Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat-umat
(juga) seperti kamu. Tiadalah Kami alpakan sesuatupun di dalam Al Kitab, kemudian kepada Tuhanlah mereka dihimpunkan. (QS. Al
Anaam, 6:38)
Di ayat yang lain, dinyatakan bahwa di bumi ataupun di langit, di keseluruhan alam semesta, semua makhluk dan benda, termasuk benda sebesar zarrah (atom)
sekalipun, diketahui oleh Allah dan tercatat dalam Lauhul Mahfuzh:

Kami tidak berada dalam suatu keadaan dan tidak membaca suatu ayat dari Alquran dan kamu tidak mengerjakan suatu pekerjaan,
melainkan Kami menjadi saksi atasmu di waktu kamu melakukannya. Tidak luput dari pengetahuan Tuhanmu biarpun seeasr zarrah
(atom) di bumi ataupun di langit. Tidak ada yang lebih kecil dan tidak (pula) yang lebi besar dari itu, melainkan (semua tercatat) dalam
kitab yang nyata (Lauhul Mahfuzh). (QS. Yunus, 10:61)
Segala informasi tentang umat manusia ada dalam Lauhul Mahfuzh, dan ini meliputi kode genetis dari semua manusia dan nasib mereka:

(Mereka tidak menerimanya) bahkan mereka tercengang karena telah datang kepada mereka seorang pemberi peringatan dari (kalangan)
mereka sendiri, maka berkatalah orang-orang kafir: Ini adalah suatu yang amat ajaib. Apakah kami setelah mati dan setelah menjadi
tanah (kami akan kembali lagi)?, itu adalah suatu pengembalian yang tidak mungkin. Sesungguhnya Kami telah mengetahui apa yang
dihancurkan oleh bumi dari (tubuh-tubuh) mereka, dan pada sisi Kamipun ada kitab yang memelihara (mencatat). (QS. Qaaf, 50:2-4)
Ayat berikut ini menyatakan bahwa kalimat Allah di dalam Lauhul Mahfuzh tidak akan ada habisnya, dan hal ini dijelaskan melalui perumpamaan:

Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering)
nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS.
Luqman, 31:27)
KESIMPULAN

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/013.htm (3 of 4)1/17/2006 7:58:32 AM

Harun Yahya - Artikel - Informasi di Balik Materi dan Lauhul Mahfuzh

Fakta-fakta yang telah kami paparkan dalam tulisan ini membuktikan sekali lagi bahwa berbagai penemuan ilmiah modern menegaskan apa yang diajarkan agama kepada
umat manusia. Keyakinan buta kaum materialis yang telah dipaksakan ke dalam ilmu pengetahuan ternyata malah ditolak oleh ilmu pengetahuan itu sendiri.
Sejumlah kesimpulan ilmu pengetahuan modern tentang informasi berperan untuk membuktikan secara obyektif siapakah yang benar dalam perseteruan yang telah
berlangsung selama ribuan tahun. Perselisihan ini telah terjadi antara paham materialis dan agama. Pemikiran materialis menyatakan bahwa materi tidak memiliki
permulaan dan tidak ada sesuatu pun yang ada sebelum materi. Sebaliknya, agama menyatakan bahwa Tuhan ada sebelum keberadaan materi, dan bahwa materi
diciptakan dan diatur berdasarkan ilmu Allah yang tak terbatas.
The fact that this truth, which has been taught by divine religions - like Judaism, Christianity and Islam - since the dawn of history, has been proved by the findings of
science, is an indication of the impending post-atheist age. Humanity is getting closer to realizing that God truly exists and He is the "All-Knowing." Just as reminded to
people in the following verse of the Holy Qur'an:
Fakta bahwa kebenaran ini, yang telah diajarkan oleh agama-agama wahyu seperti Yahudi, Nasrani dan Islam sejak permulaan sejarah, telah dibuktikan oleh berbagai
penemuan ilmiah, merupakan petunjuk bagi masa berakhirnya atheis yang sebentar lagi tiba. Umat manusia semakin mendekat pada pemahaman bahwa Allah benarbenar ada dan Dialah yang Maha Mengetahui. Hal ini sebagaimana pernyataan Alquran kepada umat manusia dalam ayat berikut:

Apakah kamu tidak mengetahui bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa saja yang ada di langit dan di bumi?; bahwasanya yang
demikian itu terdapat dalam sebuah kitab (Lauhul Mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian itu amat mudah bagi Allah. (QS. Al Hajj,
22:70)
___________________________________________

(1) George C. Williams. The Third Culture: Beyond the Scientific Revolution. (ed. John Brockman). New York, Simon & Schuster,
1995, pp. 42-43
(2) Stephen Meyer, "Why Can't Biological Information Originate Through a Materialistic Process", Unlocking the Mystery of Life,
DVD, Produced by Illustra Media, 2002
(3) Phillip Johnson, The Wedge of Truth: Splitting the Foundations of Naturalism , Intervarsity Press, Illinois, 2000, p. 123
(4) Werner Gitt. In the Beginning Was Information. CLV, Bielefeld, Germany, pp. 107, 141
(5) Gerald Schroeder, The Hidden Face of God, Touchstone, New York, 2001, p. xi

Harun Yahya Internasional 2004.


Hak Cipta Terpelihara. Semua materi dapat disalin, dicetak dan disebarkan dengan mencantumkan sumber situs web
ini
info@harunyahya.com

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/013.htm (4 of 4)1/17/2006 7:58:32 AM

Harun Yahya - Artikel - Arsitek-arsitek Mungil di Alam

Arsitek-arsitek Mungil di Alam


HARUN YAHYA

Binatang-binatang di alam sungguh menarik perhatian kita, terutama struktur tubuh mereka. Misalnya, citah memiliki sistem rangka dan
sistem otot yang sempurna untuk berlari; elang memiliki desain aerodinamis paling unggul di dunia; dan lumba-lumba memiliki kulit
serta tubuh yang diciptakan secara khusus, sehingga dapat berenang dan menyelam di air dengan sempurna. Gambaran tubuh binatang
yang sempurna tanpa cacat ini adalah bukti untuk mengingatkan kita, bahwa tiap jenis makhluk hidup diciptakan oleh Allah.
Tapi, memiliki tubuh yang sempurna belumlah cukup. Sebab pada saat yang sama, binatang harus mengetahui bagaimana menggunakan bagian-bagian tubuhnya tersebut. Misalnya, sayap seekor burung hanya bermanfaat jika burung berhasil terbang, meluncur dan
mendarat dengan sayapnya.
Berbagai satwa memperlihatkan keahlian mereka sejak saat mereka dilahirkan. Sebagai contoh, hanya perlu waktu setengah jam saja
bagi bayi rusa yang baru lahir untuk berdiri dan berlari; bayi kura-kura yang sebelum menetas ditimbun dalam pasir oleh induk
betinanya tahu, bahwa mereka harus memecah cangkang telur mereka dan bergerak ke permukaan pasir. Bahkan, mereka telah diajari
bahwa segera setelah muncul di permukaan pasir, mereka harus mencapai lautan. Seolah-olah, semua binatang muncul di dunia ini
dalam keadaan telah terlatih dengan baik.
Contoh paling menakjubkan dari ketrampilan mengagumkan yang dimiliki binatang adalah rumah yang mereka bangun sendiri dengan
sangat ahli. Ketika kita memperhatikan arsitek-arsitek lain di alam, kita dapat dengan jelas melihat bahwa tiap-tiap mereka adalah
keajaiban penciptaan. Marilah kita pelajari sebagian kecil saja dari ribuan contoh yang ada.
Si Buta Pembuat 'Gedung Pencakar Langit'
Rayap adalah serangga kecil yang menye-rupai semut. Mereka hidup berkoloni dan membangun sarang raksasa untuk diri mereka
sendiri. Satuan terkecil pembangun sarang tersebut adalah bata-bata mungil yang terbuat dari tanah, yang dibuat rayap-rayap pekerja
dengan mencampurkan air liur mereka sebagai bahan perekat. Ukuran sarang rayap kadang dapat mencapai tiga sampai empat meter.
Arsitektur sarang yang menyerupai bangunan pencakar langit raksasa bila dibandingkan dengan ukuran tubuh rayap itu sendiri, sungguh
sangat menakjubkan.
Bagian dalam sarang rayap dipenuhi dengan lorong-lorong sempit. Di bagian dalam lorong-lorong tersebut, terdapat sekitar satu
setengah juta rayap yang bekerja bersama dengan keharmonisan yang luar biasa.
Ketika kita mengamati penampang melintang sebuah sarang rayap, kita akan menemukan sebuah bilik khusus untuk ratu, sejumlah areal
pertanian, gudang-gudang penyimpan dan lorong-lorong pengatur kondisi udara.
Rayap melakukan pekerjaan pembangunan dan perbaikan sarang. Selain itu, mereka juga senantiasa siap menghadapi musuh yang
mungkin datang, serta bercocok tanam dalam sarang mereka dengan menanam jamur.
Kelangsungan hidup populasi besar seperti ini tergantung pada kondisi terpenting, yaitu kestabilan suhu dalam sarang dan keseimbangan kadar air. Pemecahan masalah ini benar-benar sempurna. Papan-papan paralel dibuat di areal atap sarang rayap ini. Papan-papan
yang terbuat dari lumpur tersebut mampu menyerap kandungan air yang dikeluarkan oleh tubuh rayap. Air ini menguap akibat panas di
bagian dalam dan keluar menuju bagian atas melalui celah-celah pengatur kondisi udara pada sarang tersebut. Penguapan ini menurunkan suhu dalam sarang dan juga menjamin kesinambungan sirkulasi udara. Panel-panel dalam sarang rayap melakukan fungsinya
sebagai pengatur kondisi udara secara sempurna tanpa cacat.
Terdapat contoh memukau lainnya tentang pengetahuan konstruksi rayap. Spesies rayap lain, yang hidup di dataran Australia Utara,
membuat sarang dengan bentuk menyerupai pisau belati, yakni sangat lebar dengan bagian tepi yang sangat tipis. Rahasia sarang ini
terletak pada posisi sudutnya terhadap matahari. Rayap membangun sarangnya dengan sudut tertentu sehingga pada siang hari, ketika
matahari berada di puncak ketinggi-an, sangat sedikit permukaan sarang yang terkena sinar matahari. Dengan demikian, panas yang
diterima menjadi minimum. Sudut yang sama dipakai pada setiap sarang rayap jenis ini tanpa kesalahan.
file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/014.htm (1 of 3)1/17/2006 7:58:33 AM

Harun Yahya - Artikel - Arsitek-arsitek Mungil di Alam

Tapi, yang sesungguhnya paling menakjubkan adalah rayap yang mengerjakan semua bangunan megah ini ternyata buta. Jadi,
bagaimana makhluk teramat kecil yang tak mampu melihat barang sesentimeter pun di depannya, mampu membangun menara raksasa
berdasarkan perhitungan teknik yang rumit? Bagaimana satu setengah juta rayap dalam satu sarang mampu melakukan kerjasama
sempurna seperti ini?
Ahli biologi David Attenborough, seorang naturalis terkenal berkebangsaan Inggris, berkomentar tentang pertanyaan ini pada salah satu
dokumentasinya:
masing-masing (rayap) pekerja meletakkan adonan lumpur pada suatu tempat tertentu sebagaimana diinginkan oleh sebuah Rancangan
Induk. Bagaimana mereka mampu mengerjakan hal tersebut, kita masih belum mengetahuinya.
Rancangan luar biasa yang tidak dapat dimengerti manusia, namun dipatuhi rayap tanpa sanggahan tersebut, adalah ilham yang
diberikan Allah kepada makhluk ini.
Apartemen Bertingkat dari Kertas
Makhluk hidup lain yang mengingatkan kita pada lebah madu dengan kemampuan arsitektu-ralnya adalah lebah liar pembuat kertas.
Spesies lebah ini mengunyah kayu dan menggu-nakannya untuk membuat selulosa, yakni kertas, di dalam mulutnya. Lalu ia
menggunakan kertas ini untuk membangun sendiri sarangnya yang melingkar.
Ia membuat kantung-kantung heksagonal-persis seperti pada lebah madu-dari kertas yang ia rekatkan pada bagian dalam atap rumah. Ia
menempatkan satu telur pada masing-masing heksagon pada atap rumah. Sekitar tiga minggu kemudian, larva menetas dari telur-telur
tersebut. Larva ini menunjukkan kecerdasan yang mengejutkan dengan menutup lubang kantung yang sengaja dibiarkan terbuka oleh
induknya. Dengan cara demikian, mereka menghindarkan diri jatuh ke lantai karena beban tubuh mereka. Setelah tumbuh beberapa
minggu, mereka muncul dari dalam kantung sebagai lebah liar dewasa.
Lebah liar muda ini tidak menyia-nyiakan waktu dalam menjalani kehidupan. Setiap kewajiban yang harus mereka kerjakan telah
diilhamkan dalam diri mereka oleh Pencipta mereka, yakni Allah.
Lebah muda tersebut memperbesar bangunan yang telah dimulai oleh induk-nya. Pada akhirnya, koloni yang lebih besar muncul.
Sarang lebah tersebut kini telah menjadi sebuah blok apartemen bertingkat. Setiap lebah liar yang lahir di sini akan patuh secara penuh
pada ilham yang diberikan kepadanya.
Rumah dari Lumpur
Pot kecil, yang mungkin pernah Anda jumpai dalam hidup anda, telah dibuat oleh spesies lebah liar lainnya. Lebah liar ini membuat
lumpur lengket dengan mencam-purkan air liurnya dengan tanah lembab. Ia membuat pot-pot yang sangat seragam dengan
menggunakan lumpur yang dibuatnya. Ia membuat bentuk pada lumpur tersebut dengan memutarnya secara terus-menerus. Ini adalah
teknik yang sama sebagaimana yang digunakan manusia dalam pembuatan pot. Ketika pot selesai dibuat, ia tidak lupa untuk memberi
leher dan lubang potnya. Ketika segala sesuatunya telah selesai, lebah tersebut memutar pantatnya ke arah mulut pot dan meletakkan
telur di dalamnya. Setelah menambahkan sejumlah bahan makanan ke dalam pot, ia menutup rapat lubang mulut pada pot dan terbang
pergi. Larva-larva yang menetas dari telur tersebut akhirnya akan memecah pot dan keluar untuk memulai hidup mereka secara mandiri.
Lebah-lebah muda yang lahir, mulai memba-ngun pot-pot sempurna, persis seperti yang dilakukan oleh induknya, tanpa menjalani
pendidikan dan pelatihan terlebih dahulu. Ketrampilan sempurna yang mereka miliki diilhamkan dalam diri mereka oleh Allah, yang
telah menciptakan mereka.
Oleh karena itu, yang seharusnya kita takjubi dan puji ketika menyaksikan segala bentuk keindahan, estetika dan kemegahan adalah
kebesaran Allah, yang menciptakan dan mengilhami semua konsep ini sebagaimana yang Dia kehendaki pada diri makhluk hidup
ciptaan-Nya.?

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/014.htm (2 of 3)1/17/2006 7:58:33 AM

Harun Yahya - Artikel - Arsitek-arsitek Mungil di Alam

Harun Yahya Internasional 2004.


Hak Cipta Terpelihara. Semua materi dapat disalin, dicetak dan disebarkan dengan mencantumkan sumber situs web
ini
info@harunyahya.com

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/014.htm (3 of 3)1/17/2006 7:58:33 AM

Harun Yahya - Artikel - Bagaimana Memahami Ayat Allah di Alam

Bagaimana Memahami Ayat Allah di Alam


HARUN YAHYA

Dalam Alqur'an dinyatakan bahwa orang yang tidak beriman adalah mereka yang tidak mengenali atau tidak menaruh kepedulian akan
ayat atau tanda-tanda kebesaran dan kekuasaan Allah di alam semesta ciptaan-Nya.
Sebaliknya, ciri menonjol pada orang yang beriman adalah kemampuan memahami tanda-tanda dan bukti-bukti kekuasaan sang
Pencipta tersebut. Ia mengetahui bahwa semua ini diciptakan tidak dengan sia-sia, dan ia mampu memahami kekuasaan dan
kesempurnaan ciptaan Allah di segala penjuru manapun. Pemahaman ini pada akhirnya menghantarkannya pada penyerahan diri,
ketundukan dan rasa takut kepada-Nya. Ia adalah termasuk golongan yang berakal, yaitu "orang-orang yang mengingat Allah sambil
berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya
Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka." (QS. Aali
'Imraan, 3:190-191)
Di banyak ayat dalam Alqur'an, pernyataan seperti, "Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?", "terdapat tanda-tanda (ayat)
bagi orang-orang yang berakal," memberikan penegasan tentang pentingnya memikirkan secara mendalam tentang tanda-tanda
kekuasaan Allah. Allah telah menciptakan beragam ciptaan yang tak terhitung jumlahnya untuk direnungkan. Segala sesuatu yang kita
saksikan dan rasakan di langit, di bumi dan segala sesuatu di antara keduanya adalah perwujudan dari kesempurnaan penciptaan oleh
Allah, dan oleh karenanya menjadi bahan yang patut untuk direnungkan. Satu ayat berikut memberikan contoh akan nikmat Allah ini:
"Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; zaitun, korma, anggur dan segala macam buah-buahan.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan." (QS. An-Nahl, 16:11)
Marilah kita berpikir sejenak tentang satu saja dari beberapa ciptaan Allah yang disebutkan dalam ayat di atas, yakni kurma.
Sebagaimana diketahui, pohon kurma tumbuh dari sebutir biji di dalam tanah. Berawal dari biji mungil ini, yang berukuran kurang dari
satu sentimeter kubik, muncul sebuah pohon besar berukuran panjang 4-5 meter dengan berat ratusan kilogram. Satu-satunya sumber
bahan baku yang dapat digunakan oleh biji ini ketika tumbuh dan berkembang membentuk wujud pohon besar ini adalah tanah tempat
biji tersebut berada.
Bagaimanakah sebutir biji mengetahui cara membentuk sebatang pohon? Bagaimana ia dapat berpikir untuk menguraikan dan
memanfaatkan zat-zat di dalam tanah yang diperlukan untuk pembentukan kayu? Bagaimana ia dapat memperkirakan bentuk dan
struktur yang diperlukan dalam membentuk pohon? Pertanyaan yang terakhir ini sangatlah penting, sebab pohon yang pada akhirnya
muncul dari biji tersebut bukanlah sekedar kayu gelondongan. Ia adalah makhluk hidup yang kompleks yang memiliki akar untuk
menyerap zat-zat dari dalam tanah. Akar ini memiliki pembuluh yang mengangkut zat-zat ini dan yang memiliki cabang-cabang yang
tersusun rapi sempurna. Seorang manusia akan mengalami kesulitan hanya untuk sekedar menggambar sebatang pohon. Sebaliknya
sebutir biji yang tampak sederhana ini mampu membuat wujud yang sungguh sangat kompleks hanya dengan menggunakan zat-zat
yang ada di dalam tanah.
Pengkajian ini menyimpulkan bahwa sebutir biji ternyata sangatlah cerdas dan pintar, bahkan lebih jenius daripada kita. Atau untuk
lebih tepatnya, terdapat kecerdasan mengagumkan dalam apa yang dilakukan oleh biji. Namun, apakah sumber kecerdasan tersebut?
Mungkinkah sebutir biji memiliki kecerdasan dan daya ingat yang luar biasa?
Tak diragukan lagi, pertanyaan ini memiliki satu jawaban: biji tersebut telah diciptakan oleh Dzat yang memiliki kemampuan membuat
sebatang pohon. Dengan kata lain biji tersebut telah diprogram sejak awal keberadaannya. Semua biji-bijian di muka bumi ini ada
dalam pengetahuan Allah dan tumbuh berkembang karena Ilmu-Nya yang tak terbatas. Dalam sebuah ayat disebutkan:
Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang
di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daunpun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir bijipun
dalam kegelapan bumi dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkah tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz). (QS.
Al-An'aam, 6:59).

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/015.htm (1 of 2)1/17/2006 7:58:33 AM

Harun Yahya - Artikel - Bagaimana Memahami Ayat Allah di Alam

Dialah Allah yang menciptakan biji-bijian dan menumbuhkannya sebagai tumbuh-tumbuhan baru. Dalam ayat lain Allah menyatakan:
Sesungguhnya Allah menumbuhkan butir tumbuh-tumbuhan dan biji buah-buahan. Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan
mengeluarkan yang mati dari yang hidup. (Yang memiliki sifat-sifat) demikian ialah Allah, maka mengapa kamu masih berpaling? (QS.
Al-An'aam, 6:95)
Biji hanyalah satu dari banyak tanda-tanda kekuasaan Allah yang diciptakan-Nya di alam semesta. Ketika manusia mulai berpikir tidak
hanya menggunakan akal, akan tetapi juga dengan hati mereka, dan kemudian bertanya pada diri mereka sendiri pertanyaan "mengapa"
dan "bagaimana", maka mereka akan sampai pada pemahaman bahwa seluruh alam semesta ini adalah bukti keberadaan dan kekuasaan
Allah SWT.

Harun Yahya Internasional 2004.


Hak Cipta Terpelihara. Semua materi dapat disalin, dicetak dan disebarkan dengan mencantumkan sumber situs web
ini
info@harunyahya.com

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/015.htm (2 of 2)1/17/2006 7:58:33 AM

Harun Yahya - Artikel - Capung: Mesin Terbang Super Canggih

Capung: Mesin Terbang Super Canggih


HARUN YAHYA

Manusia telah mencoba berbagai macam cara untuk dapat terbang. Sejak pesawat terbang pertama dibuat kira-kira seratus tahun yang
lalu, ribuan model pesawat udara yang berbeda telah dirancang. Ilmuwan yang tak terhitung jumlahnya telah mencoba membuat mesin
terbang yang lebih baik sampai akhirnya mereka mampu membuat mesin terbang terkini dengan disainnya yang mengagumkan.
Lebih Hebat dari Helikopter
Terbang adalah keahlian yang hebat, tapi kegunaannya tergantung pada sejauh mana ia dapat dikendalikan. Sebenarnya, untuk dapat
melayang pada posisi tetap di udara atau mendarat di tempat yang diinginkan adalah sama pentingnya dengan kemampuan terbang itu
sendiri. Untuk itulah, manusia merancang pesawat terbang dengan kemampuan manuver yang tinggi, yaitu helikopter. Helikopter
mampu melayang di udara pada posisi tetap dan lepas landas secara tegak lurus. Karena keuntungan militer inilah, berbagai negara telah
menyediakan dana dalam jumlah tak terbatas untuk pengembangan helikopter. Akan tetapi, penelitian terkini telah menemukan fakta
yang sangat mencengangkan. Teknologi penerbangan helikopter modern ternyata sangat tertinggal jauh dibanding dengan seekor
makhluk mungil yang mampu terbang. Makhluk ini adalah capung.
Sistem penerbangan capung adalah sebuah keajaiban disain dengan teknologi terbang yang mengalahkan semua mesin buatan manusia.
Dengan alasan inilah, disain model terakhir helikopter Sikorsky yang terkenal di dunia, dibuat menggunakan disain capung sebagai
model. Dalam proyek ini, perusahaan IBM membantu mendisain Sikorsky dengan memuat gambar-gambar capung dalam komputer
khusus. Setelah itu, dengan mengambil contoh capung, ribuan ilustrasi dibuat dalam komputer. Kemudian, dengan mencontoh teknologi
terbang capung, dibuatlah model helikopter Sikorsky.
Singkatnya, tubuh seekor serangga kecil memiliki disain lebih unggul dari rancangan manusia. Teknologi penerbangan capung dan
disain sayapnya mengemukakan suatu fakta bahwa makhluk kecil ini memperlihatkan kepada kita disain menakjubkan pada ciptaan
Allah. Capung memiliki dua pasang sayap yang ditempatkan secara diagonal pada tubuhnya, ini memungkinkannya melakukan
manuver sangat cepat. Capung dapat mencapai kecepatan lima puluh kilometer per jam dalam waktu sangat singkat, hal yang sungguh
luar biasa bagi seekor serangga. Seorang atlit olimpiade dalam perlombaan lari seratus meter, hanya mampu berlari tiga puluh sembilan
kilometer per jam.
Giroskop Alami pada Capung
Ada satu persyaratan lagi bagi penerbangan yang baik. Penerbangan sangatlah berbahaya jika tidak didukung oleh sistem penglihatan
yang baik. Untuk itulah, pesawat terbang dan helicopter modern memiliki sistem visual canggih. Capung juga memiliki sistem visual
teramat canggih: ia memiliki mata mikro berjumlah keseluruhan tiga puluh ribu buah, dan setiap mata mengarah ke titik yang berbeda.
Semua informasi dari mata-mata mikro ini diteruskan ke otak capung, yang kemudian mengolahnya seperti komputer. Dengan sistem
ini, capung memiliki kemampuan melihat yang luar biasa.
Kemampuan manuver capung lebih unggul dari yang dimiliki helikopter. Misalnya, dengan satu manuver cepat di menit terakhir,
capung berhasil menyelamatkan diri dari truk yang datang dari arah berlawanan.
Bahkan capung mampu meloloskan diri dari dua bahaya, yakni ketika ia harus menghindar dari menabrak kaca depan mobil yang
sedang melaju ke arahnya dan harus lolos dari burung yang memburunya. Ia berhasil menyelamatkan diri dengan satu manuver cerdas.
Satu permasalahan yang dihadapi pilot, yang seringkali harus melakukan manuver, adalah bahwa setelah suatu manuver, pilot
mengalami kesulitan dalam menentukan posisi pesawat relatif terhadap permukaan bumi. Jika pilot kebingungan menentukan posisi
bagian atas dan bawah pesawat setelah melakukan manuver, maka pesawat ini dapat mengalami kecelakaan. Para teknisi telah
mengembangkan suatu alat untuk mengatasi hal ini, yakni giroskop. Alat ini menunjukan pilot pada garis horisontal yang menandakan
posisi horison. Pilot membandingkan garis horisontal ini dengan horison sesungguhnya, dan dengan demikian ia dapat menentukan
posisi pesawat dengan cepat. Selama jutaan tahun, capung telah memakai perlengkapan yang mirip dengan yang dikembangkan oleh
para teknisi ini. Di depan mata capung terdapat garis horisontal maya pada posisi tetap. Tak menjadi masalah, pada sudut berapa pun ia

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/016.htm (1 of 2)1/17/2006 7:58:33 AM

Harun Yahya - Artikel - Capung: Mesin Terbang Super Canggih

terbang, ia selalu memposisikan kepalanya sejajar dengan garis horisontal ini.


Ketika posisi tubuh capung berubah selama penerbangan, rambut-rambut di antara badan dan kepalanya menjadi terangsang. Sel-sel
saraf pada akar rambut ini mengirimkan informasi ke otot-otot terbang capung tentang posisinya di udara. Hal ini memungkinkan otototot tersebut secara otomatis mengatur jumlah dan kecepatan gerak sayap. Dengan demikian, dalam manuver paling sulit sekalipun,
capung tidak pernah kehilangan arah atau kendali. Sistem ini sungguh merupakan suatu keajaiban teknik.
Disini, manusia yang berakal akan berpikir. Capung sendiri tidak mengetahui akan sistem luar biasa yang ia miliki. Lalu, siapakah yang
meletakan pada tubuh serangga ini sistem penerbangan yang sedemikian kompleks, yang bahkan para insinyur ahli telah
menggunakannya sebagai model? Siapakah yang melengkapi serangga ini dengan sayap sempurna, motor yang menggerakkan sayap
dan sistem penglihatan yang prima? Siapakah Pencipta disain yang luar biasa ini?
Capung: Diciptakan Sudah Sempurna dan Lengkap
Teori evolusi Darwin, yang mencoba menjelaskan kehidupan dengan peristiwa kebetulan, tak mampu berbicara ketika dihadapkan
dengan pertanyaan-pertanyaan ini. Mustahil bahwa sistem dalam tubuh capung dapat terbentuk melalui evolusi, yakni pembentukan
tahap demi tahap secara kebetulan. Hal ini dikarenakan bahwa agar suatu makhluk hidup dapat hidup, semua sistem ini harus ada pada
saat yang bersamaan dan telah lengkap. Capung paling pertama di dunia juga pasti muncul dengan mekanisme yang sama
mengagumkannya dengan yang dimiliki capung zaman sekarang. Hal ini telah dibuktikan oleh catatan fosil tentang sejarah alam.
Catatan fosil menunjukan bahwa capung-capung muncul di bumi pada saat bersamaan secara serentak. Fosil capung tertua yang
diketahui ini berusia tiga ratus dua puluh juta tahun. Pada lapisan-lapisan fosil periode lebih awal, tidak dijumpai sesuatu pun yang
menyerupai seekor capung. Tambahan lagi, sejak pertama kali capung muncul, catatan fosil menunjukan bahwa ia tidak mengalami
evolusi.
Fosil capung tertua benar-benar sama dengan capung-capung yang hidup sekarang. Antara fosil berusia seratus empat puluh juta tahun
dengan capung masa kini di sebelahnya tidak ada perbedaan sama sekali. Kenyataan ini sekali lagi membuktikan kekeliruan teori
evolusi sekaligus menunjukan dengan sebenarnya bagaimana capung dan semua makhluk hidup di dunia ini muncul menjadi ada.
Adalah Allah, Tuhan seluruh alam, yang menciptakan semua makhluk hidup, dan masing-masing dari mereka adalah bukti keberadaanNya. Di samping Allah, tak ada kekuatan lain yang mampu menciptakan seekor lalat sekali pun. Fakta ini dinyatakan oleh Allah dalam
Alquran:
"Hai manusia, telah dibuat perumpamaan, maka dengarkanlah olehmu perumpamaan itu.
Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah sekali-kali tidak dapat menciptakan seekor lalat pun, walaupun mereka bersatu untuk
menciptakannya. Dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka, tiadalah mereka dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Amat
lemahlah yang menyembah dan amat lemah (pulalah) yang disembah" (QS. Al-Hajj, 22: 73)

Harun Yahya Internasional 2004.


Hak Cipta Terpelihara. Semua materi dapat disalin, dicetak dan disebarkan dengan mencantumkan sumber situs web
ini
info@harunyahya.com

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/016.htm (2 of 2)1/17/2006 7:58:33 AM

Harun Yahya - Artikel - Di Balik Tabir Nazi: Evolusi

Di Balik Tabir Nazi: Evolusi


HARUN YAHYA

Nazisme lahir di tengah konflik politik yang dialami Jerman setelah Perang Dunia Pertama. Pemimpin Partai Nazi adalah Adolf Hitler,
sosok yang sangat ambisius dan agresif. Hitler memiliki pandangan sangat rasis. Ia sangat meyakini keunggulan bangsa Jerman atau
"Arya" di atas ras-ras lain. Ia memimpikan ras "Arya" Jerman akan segera mendirikan imperium yang bertahan selama seribu tahun.
Teori evolusi Darwin muncul untuk memberikan landasan ilmiah bagi teori rasis Hitler. Hitler juga mendapatkan dukungan ideologis
dari karya Heinrich von Treitschke, sejarahwan rasis Jerman. Treitschke sangat dipengaruhi oleh teori evolusi Darwin dan mendasarkan
pandangan rasisnya pada Darwinisme. Ia berkata: "Bangsa-bangsa hanya dapat berevolusi melalui perjuangan sengit, seperti pandangan
Darwin tentang 'Perjuangan Untuk Mempertahankan Hidup'".
Hitler juga memperoleh inspirasi dari teori Darwin tentang "Perjuangan untuk Bertahan Hidup". Judul buku terkenalnya "Mein Kampf",
yang berarti "Perjuangan Saya", hanyalah pencerminan konsep Darwin ini.
Hitler, sebagaimana Darwin, menganggap ras-ras selain Eropa sedikit lebih dari kera dan menambahkan: "Hapuskan bangsa Jerman
Nordik dan tak ada yang tersisa kecuali tarian kera".
Dasar berpijak pandangan evolusionis kaum Nazi ada pada konsep "Eugenics". Eugenics berarti "perbaikan" ras manusia dengan
membuang orang-orang berpenyakit dan cacat, serta memperbanyak jumlah individu sehat. Menurut teori Eugenics, ras manusia dapat
diperbaiki dengan cara yang sama sebagaimana hewan berkualitas baik dapat dihasilkan melalui perkawinan hewan-hewan yang sehat.
Sebagaimana dapat diduga, pendukung eugenics adalah para Darwinis. Pemimpin gerakan eugenics di Inggris adalah sepupu Charles
Darwin, yakni Francis Galton, dan anaknya, Leonard Darwin.
Jelas bahwa teori eugenics adalah akibat alamiah dari Darwinisme. Fakta ini juga tampak sangat jelas di berbagai publikasi yang
menyebarluaskan sains aneh ini, diantara kutipan berbunyi: "Eugenics adalah pengaturan mandiri evolusi manusia".
Yang pertama mendukung dan menganjurkan eugenics di Jerman adalah Ernst Haeckel, ilmuwan biologi evolusionis terkenal. Ia
mencetuskan teori "rekapitulasi", yang menyatakan bahwa embryo spesies berbeda, menyerupai satu sama lain. Di kemudian hari
diketahui bahwa Haeckel telah memalsukan gambar-gambar yang ia gunakan untuk menyebarkan teorinya. Haeckel memalsukan
gambar-gambar untuk menunjukkan bahwa embryo ikan, manusia atau ayam mirip satu sama lain. Beberapa bagian dari embryo ia
hilangkan dan beberapa lainnya ia rubah. Bahkan Haeckel sendiri kemudian mengaku bahwa gambar-gambar yang dibuatnya adalah
palsu. Tapi, kalangan evolusionis mengabaikan pemalsuan ini demi mempertahankan teori tersebut.
Selain membuat pemalsuan ilmiah, Haeckel juga menyebarkan propaganda Eugenics. Ia manganjurkan agar bayi-bayi cacat baru lahir
segera dibunuh untuk mempercepat proses evolusi pada masyarakat manusia. Ia melangkah lebih jauh dan mengusulkan agar orangorang cacat, lemah mental dan berpenyakit genetis hendaknya langsung dibunuh saja. Jika tidak, kata Haeckel, mereka ini akan
membebani masyarakat dan memperlambat evolusi.
Haeckel meninggal tahun 1919, namun kaum Nazi mewarisi gagasan biadabnya. Tak lama setelah Hitler meraih kekuasaan, ia
menerapkan kebijakan Eugenics. Mereka yang lemah mental, cacat, dan berpenyakit keturunan dikumpulkan dalam "pusat-pusat
sterilisasi" khusus. Orang-orang ini dianggap parasit yang megancam kemurnian ras Jerman dan menghambat kemajuan evolusi. Dalam
waktu singkat, orang-orang ini kemudian dibunuh atas perintah rahasia Hitler.
Dalam upayanya mempercepat evolusi ras Jerman, Hitler telah membunuh banyak orang. Selain itu, ia melaksanakan hal lain yang
"diperlukan" dalam Eugenics. Muda mudi berambut pirang dan bermata biru, yang dianggap mewakili ras murni Jerman, dianjurkan
untuk saling berhubungan seks. Pada tahun 1935, ladang-ladang khusus reproduksi manusia didirikan. Perwira SS Nazi sering
mengunjungi ladang ini, yang didalamnya tinggal wanita muda yang memiliki kriteria ras "Arya". Bayi-bayi haram yang lahir di ladangladang ini akan menjadi prajurit masa depan Imperium Jerman.
Dalam rangka memperbaiki keunggulan ras Arya, kaum Nazi menggunakan konsep Darwin. Darwin menyatakan bahwa ukuran
tengkorak manusia membesar tatkala ia menaiki tangga evolusi. Kaum Nazi sangat mempercayai gagasan ini dan mengadakan

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/017.htm (1 of 2)1/17/2006 7:58:34 AM

Harun Yahya - Artikel - Di Balik Tabir Nazi: Evolusi

pengukuran tengkorak untuk menunjukkan bahwa Jerman adalah ras unggul. Di seluruh Jerman Nazi, pengukuran dilakukan demi
membuktikan bahwa tengkorak Jerman lebih besar dibanding ras-ras lain. Ciri fisik seperti gigi, mata dan rambut diperiksa berdasarkan
kriteria evolusionis. Mereka yang kedapatan berukuran di luar kriteria resmi ras Jerman dibinasakan menurut kebijakan Eugenics Nazi.
Semua kebijakan aneh ini diterapkan atas nama Darwinisme. Michael Grodin, sejarahwan Amerika dan penulis buku, The Nazi Doctors
and the Nurenberg Code menyatakan fakta ini.
Saya pikir apa yang telah terjadi adalah adanya kesesuaian sempurna antara ideologi Nazi dan Darwinisme Sosial dan pemurnian ras
ketika terjadi perkembangan di peralihan abad ke-20. Dan para dokter beranggapan bahwa terdapat penyimpangan sosial dan
penyimpangan perilaku yang berhubungan secara genetis. Dan terdapat gen baik dan gen buruk. Dan Darwinisme social ini berkembang
di seluruh dunia. Para dokter Nazi berkiblat ke Amerika Serikat tempat dimana mereka belajar seluk beluk pemurnian ras ini.
George Stein, peneliti asal Amerika, menjelaskan hal ini dalam majalah American Scientist, "Sosialisme nasional, atau apapun
namanya, pada intinya adalah usaha pertama kali yang secara sadar dilakukan untuk membangun komunitas politis di atas sebuah
landasan satu kebijakan yang jelas", kebijakan yang sejalan penuh dengan fakta ilmiah revolusi Darwin.
Sir Arthur Keith, seorang evolusionis terkenal berkata tentang Hitler: "Pemimpin Jerman, Hitler, adalah seorang evolusionis; ia dengan
sengaja menjadikan Jerman sejalan dengan teori evolusi".
Alasan penting lain mengapa Hitler meyakini evolusi adalah bahwa ia menganggap teori ini sebagai senjata melawan agama. Hitler
sangat anti terhadap keyakinan monoteistik. Ajaran agama seperti cinta, kasih sayang dan kelembutan sangatlah bertentangan dengan
model ras Arya yang bengis dan kejam. Itulah mengapa, sejak Nazi merebut kekuasaan tahun 1933, mereka bertujuan mengembalikan
agama paganisme kuno pada masyarakat Jerman. Swastika, simbul yang berasal dari kebudayaan pagan kuno, menjadi simbul bagi
perubahan ini.
Perayaan-perayaan Nazi di setiap penjuru Jerman ternyata merupakan penghidupan kembali ritual-ritual pagan kuno.
Seperti disebutkan sebelumnya, teori evolusi sendiri adalah warisan dari kebudayaan pagan. Di sini kita saksikan kaitan tak terpisahkan
antara Paganisme, Darwinisme dan Nazisme. Semua pembunuhan yang dilakukan Nazi berawal dari kepercayaan pagan ini. Kaum Nazi
menghidupkan kembali kebudayaan biadab pagan dan mendapat dukungan kuat dari teori atheis Darwin untuk membenarkannya.
Sebaliknya, kekejaman, pembunuhan dan kerusakan di bumi sangat dilarang dan dikutuk oleh agama. Dalam Alqur'an, Allah menyeru
manusia kepada keadilan, kasing sayang dan kelembutan. Kekejaman dan kesombongan adalah perbuatan terkutuk. Sebagaimana Allah
firmankan ayat-Nya; "...dan Allah tidak menyukai kebinasaan". (QS. Al-Baqarah [2]:205).
Benito Musolini, diktator Italia dan termasuk sekutu terpenting Hitler, juga terinspirasi oleh teori evolusi. Di masa mudanya, ia menulis
artikel yang menyanjung Darwin sebagai ilmuwan terbesar yang pernah ada. Setelah meraih kekuasaan, Italia fasis menduduki Ethiopia.
Ia membenarkan pendudukannya atas Ethiopia dengan pandangan rasis Darwin dan gagasan tentang perjuangan untuk bertahan hidup.
Menurut Mussolini, Ethiopia adalah bangsa kelas rendah sebab mereka termasuk ras hitam; karenanya, diperintah oleh ras unggul
seperti Italia sudah merupakan akibat alamiah dari evolusi. Mussolini juga terpengaruh oleh pemikiran bahwa bangsa-bangsa berevolusi
melalui peperangan. Menurut Mussolini, "keengganan Inggris untuk turut dalam kancah peperangan hanya membuktikan kemunduran
evolusi Imperium Inggris".
Akhirnya, imperium Nazi kalah dalam Perang Dunia Kedua dan tercatat dalam sejarah sebagai pembunuh jutaan rakyat tak berdosa. Di
sisi lain, Mussolini dihukum mati oleh rakyatnya sendiri. Tetapi sungguh memprihatinkan bahwa pemikiran Darwinis, yang
menyediakan landasan berpijak bagi ideologi Nazi, masih tetap bercokol.

Harun Yahya Internasional 2004.


Hak Cipta Terpelihara. Semua materi dapat disalin, dicetak dan disebarkan dengan mencantumkan sumber situs web
ini
info@harunyahya.com

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/017.htm (2 of 2)1/17/2006 7:58:34 AM

Harun Yahya - Artikel - Kamuflase dan Perilaku Cerdas Binatang

Kamuflase dan Perilaku Cerdas Binatang


HARUN YAHYA

Allah telah menciptakan semua makhluk hidup dengan ciri dan keahlian yang berbeda sesuai dengan lingkungan tempat hidup mereka.
Setiap makhluk hidup menggunakan keahlian ini untuk melindungi diri atau berburu. Beberapa dari mereka menyembunyikan diri
dengan teknik kamuflase atau penyamaran yang ahli. Ada yang melakukan mimikri, yakni meniru benda lain, dan ada pula yang
melakukan taktik cerdas lainnya.
Kamuflase adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan satwa. Adalah sangat penting untuk dapat menyerang musuh tanpa diketahui,
atau menyembunyikan diri ketika diserang. Yang menakjubkan adalah: tak hanya manusia berakal yang menggunakan teknik ini, yang
pada manusia memerlukan perancangan sangat matang, tapi binatang pun melakukannya. Tubuh para satwa yang melakukan kamuflase
diciptakan dengan warna dan corak yang benar-benar menyerupai lingkungan tempat hidupnya. Sejumlah binatang melakukan
kamuflase dengan sangat baik, sehingga hampir tak mungkin dibedakan dengan tetumbuhan di sekelilingnya. Laba-laba dengan warna
menyerupai tumbuhan di mana ia hidup, ular yang tak bergerak layaknya cabang pohon, serangga dengan warna sayap menyerupai daun
kering, katak dengan bentuk dan warna yang sama persis seperti tumbuhan di sekelilingnya. Semua ini adalah contoh kamuflase atau
penyamaran yang mengagumkan. Semua ini menunjukkan kepada kita bahwa kamuflase adalah teknik yang khusus dan sengaja
diciptakan oleh Allah.
Burung Kutub, 'Berpakaian' Menyesuaikan Musim
Sejumlah ahli kamuflase hidup di daerah kutub, wilayah paling dingin di bumi ini. Kita akan segera mempelajari teknik kamuflase luar
biasa dari seekor burung yang mampu hidup dalam iklim seperti ini.
Di musim gugur, areal berbatu tertutupi oleh salju. Dalam habitat alaminya, burung-burung kutub ini hampir mustahil terlihat. Ini
dikarenakan mereka memiliki corak dan warna bulu mengagumkan yang menyerupai lingkungan alam sekitarnya. Pada pengamatan
lebih seksama, bulu putih yang menutupi permukaan tubuh burung ini persis sama dengan warna salju. Corak menyerupai bagian
permukaan tanah yang tak tertutupi salju juga terdapat pada bulu-bulunya. Permukaan tanah dan burung benar-benar saling menyerupai
satu sama lain, sehingga hampir mustahil untuk membedakan keduanya.
Ketika musim dingin tiba, salju menyelimuti segala yang ada. Perubahan menakjubkan terjadi pada tubuh burung ini. Semua bulu
berwarna gelap menghilang, dan menyisakan hanya warna putih. Sekali lagi, hampir mustahil membedakan burung berwarna putih
bersih di hamparan salju. Burung sama sekali tidak menyadari hal ini. Namun, sekali lagi, tubuhnya tersamarkan secara sempurna. Bulubulu gelap di sekitar mata mencegahnya terbutakan oleh cahaya yang dipantulkan oleh salju.
Di musim semi, salju mulai mencair, dan tumbuh-tumbuhan pun mulai bertunas. Di sela-sela bulu burung ini, bulu-bulu baru muncul
dengan warna hijau tumbuhan.
Saat musim panas tiba, salju telah benar-benar mencair; terhamparlah tetumbuhan berwarna hijau. Burung kutub ini sekali lagi
memperlihatkan kamuflase luar biasa. Pengamatan seksama memperlihatkan bahwa suatu perubahan yang telah direncanakan kembali
terjadi. Tubuhnya kini tertutupi oleh bulu-bulu yang menyerupai tetumbuhan. Sekali lagi, mustahil untuk dapat melihat sang burung di
antara tumbuh-tumbuhan.
Fenomena menakjubkan tentang kamuflase ini tentunya memerlukan sebuah penjelasan. Secara alami, mustahil bagi seekor burung
dengan kehendaknya sendiri untuk menentukan warna bulunya agar menyerupai lingkungan sekitar. Ia tak memiliki kecerdasan untuk
memahami arti kamuflase atau penyamaran. Jadi, siapakah yang memberi sang burung kemampuan luar biasa untuk berkamuflase .
Siapakah yang mengetahui bahwa kamuflase harus berubah seiring pergantian musim. Siapakah yang mewarnai bulu-bulunya dengan
warna dan corak lingkungan sekitarnya, persis seperti seorang seniman?. Beragam pertanyaan ini menghantarkan kita pada satu
jawaban: adalah Allah yang menciptakan burung ini, dan memberinya keistimewaan yang ia miliki.
Kupu-Kupu 'Berwajah' Monster
Kupu-kupu memiliki keistimewaan tersendiri di antara beragam keajaiban kamuflase di alam. Beberapa spesies kupu-kupu memiliki

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/018.htm (1 of 4)1/17/2006 7:58:34 AM

Harun Yahya - Artikel - Kamuflase dan Perilaku Cerdas Binatang

lukisan mata raksasa pada sayap mereka. Mata palsu ini merupakan cara pertahanan diri paling ampuh bagi kupu-kupu. Ketika kupukupu merasakan adanya bahaya, misalnya seekor burung yang sedang mencari makan, ia membentangkan sayapnya sehingga nampak
sebagai makhluk raksasa. Ini adalah contoh taktik pertahanan diri ini. Kupu-kupu pada pohon ini sungguh mudah menjadi mangsa bagi
burung. Tapi, kupu-kupu ini tiba-tiba saja membentangkan sayapnya lebar-lebar. Dua mata raksasa terlihat menakutkan bagi burung,
yang segera pergi meninggalkannya. Marilah kita perhatikan dengan seksama kesempurnaan desain mata pada kupu-kupu ini. Seluruh
bagiannya telah diserupakan dengan mata, mulai dari bentuknya, hidung, dan rambut di bawah mata, hingga pupil dan bahkan hingga
pemantulan cahaya oleh pupil. Pada sayap kupu-kupu lain, terlihat wajah makhluk besar lengkap dengan hidung, telinga, bayangan di
bagian atas mata, bentuk mata, dan pupil serta pemantulan cahaya oleh pupil.
Ada hal lain yang menarik untuk diketahui tentang kamuflase ini. Pemangsa utama kupu-kupu adalah serangga karnivora seperti capung
dan burung kecil pemakan serangga. Sedangkan musuh terbesar dari para pemangsa ini adalah burung hantu. Sungguh sebuah keajaiban
bahwa penampakan pada bagian belakang kupu-kupu pada umumnya adalah lukisan burung hantu. Dengan kata lain, kupu-kupu
mempertahankan diri dengan menyerupai wajah musuh dari para pemangsanya, karena semua burung kecil dan serangga takut pada
burung hantu. Sudah tentu, kupu-kupu tak mengetahui bahwa burung hantu adalah musuh dari para pemangsanya. Bahkan, andaikan ia
tahu, ia tak mampu melukis seekor burung hantu pada punggungnya. Ia tidak memiliki kecerdasan untuk melakukan semua ini. Namun
terdapat lukisan padanya. Ini jelas bukan sebuah kebetulan. Ia pasti diciptakan untuk tujuan tertentu. Siapakah pembuat desain pada
sayap kupu-kupu? Desain seperti ini tak mungkin terjadi secara kebetulan, sebagaimana pernyataan para evolusionis. Setiap desain
menunjukkan adanya perancang desain, dan desain pada sayap kupu-kupu memperlihatkan kita pada kesempurnaan ciptaan Allah.
Dalam sebuah ayat Alqur'an, Allah berfirman:
Dia-lah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang Mempunyai Nama-Nama Yang Paling baik.
Bertasbih kepada-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana (QS. Al-Hashr:24)
Selain menggunakan mata palsu, cara kamuflase lain dari kupu-kupu sangatlah mengagumkan. Kupu-kupu yang tersamarkan ini seolah
melihat warna semak-semak dan menelitinya, setelah itu mereka membuat warna-warna tersebut pada tubuh mereka untuk kemudian
menyerasikan diri dengan semak-semak. Namun, tentunya mustahil bagi kupu-kupu untuk melakukan semua ini. Desain pada kupukupu ini merupakan bukti nyata adanya penciptaan.
Ahli kamuflase lain adalah burung ini yang diberi nama patu, yang hidup di hutan-hutan Venezuela. Bulu-bulunya dan kulit cabang
pohon tempat ia hinggap telah diciptakan dengan kemiripan luar biasa satu sama lain.
Kepiting 'Berbaju Tentara'
Kita akan segera menyaksikan perilaku mengejutkan oleh kepiting ini. Ia dengan hati-hati memotong dedaunan dari tumbuhan yang
dipilihnya di dasar laut, tapi untuk apa ia melakukan hal ini?. Jawabannya sungguh mengejutkan. : "untuk menyembunyikan dirinya".
Kepiting menyusun potongan dedaunan diatasnya, dan membuat pelindung dari rumput laut. Demikianlah, ia memiliki sebuah
kamuflase yang mengagumkan.
Kepiting lain dengan hati-hati menyusun ranting-ranting yang ia potong pada permukaan cangkangnya. Ini memungkinkannya
bersembunyi dengan mudah di antara tetumbuhan. Uniknya, kepiting ini mengeluarkan cairan lengket sehingga ranting-ranting tersebut
tetap melekat di tempatnya. Dengan kata lain, seluruh sistem pada tubuh binatang dan pola perilakunya telah diciptakan agar sesuai satu
sama lain.
Kepiting ini sedang memotong bunga karang. Mungkin terdengar janggal; tapi ia akan menjahit bajunya dari bunga karang ini. Lalu ia
memanjat dan masuk ke dalam baju yang telah dibuatnya. Marilah kita berhenti dan berpikir sejenak di sini. Kepiting belum pernah
melihat dirinya dalam kaca. Tidak pula ia memiliki kemampuan berpikir atau merancang. Jadi bagaimana ia tahu bahwa ia harus
menyamarkan diri. Kepiting menggunakan teknik yang sama sebagaimana yang dilakukan tentara yang menyamarkan diri mereka. Ia
menempelkan ranting dan dedaunan pada permukaan tubuhnya.
Bagaimana kepiting mempelajari cara kamuflase ini? Jelas bahwa ia telah diilhami untuk mengerjakannya. Tak ada keraguan bahwa
Dialah Allah, Yang menciptakan semua makhluk hidup dari ketiadaan, yang telah menciptakan kepiting, dan melengkapinya dengan
keahlian cerdas dalam melindungi diri.
Burung mirip Cabang Pohon

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/018.htm (2 of 4)1/17/2006 7:58:34 AM

Harun Yahya - Artikel - Kamuflase dan Perilaku Cerdas Binatang

Ahli kamuflase lain adalah burung ini yang diberi nama Patu, yang hidup di hutan-hutan Venezuela. Bulu-bulunya dan kulit cabang
pohon tempat ia hinggap telah diciptakan dengan kemiripan luar biasa satu sama lain.
Kini marilah kita amati dengan lebih cermat. Yang sedang Anda saksikan di layar adalah kulit kayu dan bulu burung. Terdapat
kemiripan sempurna antara kayu di sebelah kiri dan burung di sebelah kanan. Yang membedakannya sebagai burung hanyalah bagian
paruh dan ekornya. Tapi, burung sangat tahu bagaimana menggunakan keahliannya, dan ia segera berbuat sesuatu ketika bahaya
mendekat. Ia menutup mata dan paruhnya, serta menjulurkan kepalanya ke depan. Kini, ia tak dapat dibedakan dengan cabang pohon.
Ada satu hal lagi yang luar biasa di sini. Kendatipun matanya tertutup, sang burung masih dapat melihat melalui celah khusus pada
kelopak matanya. Ketika bahaya menjauh, ia kembali pada keadaan semula.
Tapi, siapakah yang mengajari burung untuk melakukan hal ini. Di sini, kita dihadapkan kembali pada kebesaran Allah, Yang
menciptakan segala sesuatu dengan sempurna dan tiada tara.
Pengorbanan Diri Burung Patu
Seperti yang akan kita saksikan, keahlian burung emas berklamufase dan berperilaku, serta keberanian dan pengorbanan dirinya
sungguh mengagumkan manusia. Burung ini, yang hidup di Patagonia, membuat sarangnya di padang rumput terbuka. Telur, yang
tengah mengalami pematangan dalam tubuh induk, dibungkus kulit dengan warna dan corak menyerupai permukaan tanah. Ini adalah
cara khusus perlindungan diri yang dibuat untuk menyamarkan telur. Demikianlah, telur-telur menjadi tak terlihat di antara rerumputan.
Jika bahaya mendekat, misalnya berupa burung pemangsa atau manusia, sang burung menunjukkan perilaku yang sangat aneh. Ia keluar
meninggalkan sarangnya, dan berlari. Ia lalu berperilaku bagaikan burung yang terluka di atas rumput dengan sayap patah. Jika ada
yang mendekatinya, burung ini berlari lagi. Jika telah berada jauh dari sumber bahaya, ia mulai menyerupakan diri lagi dengan burung
yang terluka. Ia bertujuan mengalihkan perhatian musuh dari sarangnya. Bila bahaya telah berada cukup jauh, perilaku ini berhenti, dan
sang burung terbang kembali ke sarangnya.
Sungguh, burung ini telah memperlihatkan perilaku yang luar biasa. Ini adalah pengorbanan diri yang mengagumkan oleh seekor
burung mungil dengan menempatkan dirinya dalam bahaya demi keselamatan anaknya. Teori evolusi sudah pasti tak mampu
menjelaskan fenomena pegorbanan diri ini.
Darwinisme berpijak pada anggapan bahwa setiap makhluk hidup mengutamakan dirinya sendiri. Burung ini telah meruntuhkan
anggapan tersebut, dan sekali lagi membuktikan bahwa Allah memberi ilham pada makhluk hidup dan mereka memperlihatkan perilaku
cerdas dan pengorbanan diri.
Semakin kita meneliti alam ini, semakin jelas kebenaran yang akan nampak. Struktur makhluk hidup yang demikian sempurna dan
kompleks ini, benar-benar telah menggugurkan pernyataan teori evolusi bahwa mereka terbentuk secara kebetulan. Setiap makhluk
hidup adalah bukti adanya penciptaan. Kamuflase dan perilaku cerdas yang telah Anda saksikan dalam film ini hanyalah contoh kecil
saja. Setiap jenis makhluk hidup di alam memiliki ciri dan sifat-sifat unggul tersendiri yang telah diciptakan. Pencipta segala ciptaan
yang luar biasa ini adalah Allah, Tuhan langit dan bumi, dan segala sesuatu di antara keduanya. Kewajiban manusia yang berakal adalah
untuk merenungkan ciptaan Allah, dan memuji kepada-Nya.
Dalam sebuah ayat AlQuran, Allah berfirman:
Maka bagi Allah-lah segala puji, Tuhan langit dan Tuhan bumi, Tuhan semesta alam. Dan bagi-Nyalah keagungan di langit dan di bumi.
Dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. Al - Jatsiyah :36-37).
Larva Berkamuflase
Ada makhluk lain yang membuat pelindung dan bersembunyi di dalamnya. Di antaranya termasuk larva, atau serangga yang baru
menetas. Kepingan batu berjalan ini tak lain adalah seekor larva. Ia membuat pelindung dengan meletakkan butiran bebatuan pada
tubuhnya secara hati-hati, sebuah kamuflase yang sempurna.
Pelindung larva tak hanya terdiri dari satu macam. Ada yang terbuat dari serpihan kecil kayu, dan ada pula yang lebih lebar dan terbuat
dari dedaunan. Mereka ini adalah ulat-ulat mungil yang baru menetas, yang tak memiliki akal dan kesadaran, dan tidak mengetahui
apapun tentang dunia luar. Lalu, mengapa mereka meletakkan bebatuan di punggung mereka dan membawanya ke mana-mana? Para
pendukung teori evolusi Darwin merasa bingung menghadapi pertanyaan ini. Salah satunya adalah Hoimar von Ditfurth dari Jerman,
file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/018.htm (3 of 4)1/17/2006 7:58:34 AM

Harun Yahya - Artikel - Kamuflase dan Perilaku Cerdas Binatang

yang memberikan pernyataannya sehubungan dengan perilaku cerdas ulat dalam bukunya "In the Beginning was Hydrogen":
Siapakah Pencipta sesungguhnya dari keahlian cerdas yang begitu menakjubkan manusia ini? Siapakah pemilik keahlian luar biasa ini,
dan dari mana ulat mendapatkan keahlian ini setelah lahir? Kita harus mengakui bahwa ini adalah keahlian yang tak digunakan kecuali
oleh manusia cerdas untuk melindungi diri. Sebaliknya, mustahil bagi seekor ulat untuk mendesain rancangan seperti ini, dan kemudian
membuatnya'. Hoimar V. Ditfurth, Im Anfang War Der Wasserstoff, p. 19)
Sebagaimana diakui para evolunis, kamuflase pada makhluk hidup adalah perilaku yang merupakan hasil sebuah kecerdasan. Namun,
pemilik kecerdasan ini bukanlah makhluk hidup tersebut, melainkan kekuatan lain yang mengaturnya, dan ini adalah kenyataan yang
tak ingin diakui oleh kaum evolusionis. Allah menciptakan semua ciri mengagumkan ini pada makhluk hidup, sebagai bukti keberadaan
Hikmah dan Pengetahuan-Nya yang tak terbatas.

Harun Yahya Internasional 2004.


Hak Cipta Terpelihara. Semua materi dapat disalin, dicetak dan disebarkan dengan mencantumkan sumber situs web
ini
info@harunyahya.com

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/018.htm (4 of 4)1/17/2006 7:58:34 AM

Harun Yahya - Artikel - Laba-laba: Sang Insinyur Ahli

Laba-laba: Sang Insinyur Ahli


HARUN YAHYA

Setiap orang telah menjumpai makhluk mungil yang disebut laba-laba berkali-kali dalam hidupnya, baik di rumah, di pedesaan, atau di
kebun. Tapi, makhluk kecil ini hanya menarik perhatian serius segelintir orang saja, padahal ia adalah salah satu wujud kesempurnaan
ciptaan Allah. Kita perlu mengamati laba-laba ini sedikit lebih dekat untuk melihat kesempurnaan ini.
Benang yang Lebih Kuat dari Baja
Yang pertama kali terlintas dalam benak seseorang ketika berpikir tentang laba-laba adalah jaringnya. Ia merupakan keajaiban desain
yang memiliki rancangan tersendiri, beserta perhitungan teknik yang menyertainya. Jika kita memperbesar laba-laba menjadi seukuran
manusia, jaring yang dianyamnya akan memiliki tinggi sekitar seratus lima puluh meter. Ini sama tingginya dengan gedung pencakar
langit berlantai lima puluh.
Andaikan laba-laba sedemikian besar sehingga mampu membuat jaring dengan lebar lima puluh meter, maka jaring ini akan mampu
menghentikan pesawat jumbo jet. Jika demikian, bagaimana laba-laba mampu membuat jaring dengan sifat ini? Agar dapat melakukan
hal ini, ia pertama kali harus menggambar rancangannya, persis seperti seorang arsitek. Sebab, struktur arsitektural dengan ukuran dan
kekuatan seperti ini, mustahil dilakukan tanpa sebuah perancangan. Setelah rancangan dipersiapkan, laba-laba perlu menghitung
seberapa besar beban-beban yang akan menempati posisi-posisi tertentu pada jaring, persis layaknya insinyur konstruksi. Jika tidak,
jaring ini pasti akan runtuh.
Jika seseorang mengamati bagaimana laba-laba membangun jaringnya, akan ia temukan sebuah keajaiban yang nyata. Pertama-tama,
laba-laba melempar benang yang dipintalnya ke udara, lalu aliran udara ini membawanya ke tempat tertentu di mana ia menempel. Lalu
pekerjaan konstruksi dimulai. Perlu satu jam atau lebih untuk menganyam sebuah jaring.
Mulanya, laba-laba menarik benang jenis kuat dan tegang dari titik pusat ke arah luar guna mempersiapkan kerangka jaringnya. Ia lalu
menggunakan benang jenis kendor dan lengket untuk membuat lingkaran dari arah luar ke dalam. Dan kini perangkap itu telah siap.
Benang yang digunakan laba-laba sama ajaibnya dengan jaring itu sendiri. Benang laba-laba lima kali lebih kuat dari serat baja dengan
ketebalan yang sama. Ia memiliki gaya tegang seratus lima puluh ribu kilogram per meter persegi. Jika seutas tali berdiameter tiga puluh
sentimeter terbuat dari benang laba-laba, maka ia akan mampu menahan berat seratus lima puluh mobil.
Ilmuwan menggunakan benang laba-laba sebagai model ketika membuat bahan yang dinamakan Kevlar, yakni bahan pembuatan jaket
anti peluru. Peluru berkecepatan seratus lima puluh meter per detik dapat merobek sebagian besar benda yang dikenainya, kecuali
barang yang terbuat dari Kevlar. Tetapi, benang laba-laba sepuluh kali lebih kuat daripada kevlar. Benang ini juga lebih tipis dari
rambut manusia, lebih ringan dari kapas, tapi lebih kuat dari baja, dan ia diakui sebagai bahan terkuat di dunia.
Baja termasuk material paling kuat yang tersedia bagi manusia yang diproduksi dengan sarana industri berat, menggunakan besi, dan
dalam tungku bertemperatur ribuan derajat. Ia didesain khusus agar berdaya tahan tinggi, dan digunakan pada konstruksi lebar,
bangunan tinggi, dan jembatan. Laba-laba menghasilkan material yang lima kali lebih kuat dari baja, padahal ia tak memiliki tungku
pembakaran dan teknologi apapun. Ia adalah makhluk mungil yang tak mampu berpikir. Sungguh suatu keajaiban bahwa makhluk kecil
ini mampu menghasilkan benang yang lebih kokoh dari baja, dan menggunakannya untuk membuat bangunan dengan cara yang sama
seperti para arsitek dan insinyur.
Dinopsis: Sang Ahli Pembuat Perangkap
Orang umumnya berpikir bahwa laba-laba adalah makhluk yang menggunakan jaring untuk menangkap mangsa. Namun, spesies yang
disebut Dinopis ini tidak menunggu mangsanya terperangkap dalam jaring, tapi ia membuat perangkap bergerak. Ia membuat benang
khusus dengan membuat dua ratus gulungan per menitnya. Ia lalu merangkaikan benang-benang ini dengan mengikuti suatu pola yang
cerdas. Dengan cara ini, sebuah perangkap mematikan pun kini telah siap.

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/019.htm (1 of 3)1/17/2006 7:58:35 AM

Harun Yahya - Artikel - Laba-laba: Sang Insinyur Ahli

Ia menunggu di tempat yang sering dilalui serangga untuk menyergapnya. Matanya yang tajam mampu melihat gerakan paling lemah
sekalipun. Ia lalu membungkus mangsanya dalam jerat khusus. Laba-laba menangkap lebih dari satu mangsa dalam semalam, dan
menganyam jaring yang berbeda untuk setiap mangsa. Jaring ini sungguh merupakan keajaiban desain. Mangsa yang tertangkap tidak
berkesempatan untuk lolos.
Laba-laba Dinopsis yang baru lahir telah mampu menganyam jaring mungil. Bayi laba-laba ini sudah menjadi insinyur semenjak ia lahir
ke dunia. Kehadiran sejumlah laba-laba muda di tempat sempit dapat menimbulkan sedikit masalah, namun pada akhirnya, segalanya
mulai membaik. Bayi laba-laba ini akan segera meninggalkan induk mereka untuk membangun sarang mereka sendiri.
Bolas: Sang Ahli Kimia
Metode berburu Bolas adalah satu lagi keajaiban penciptaan. Laba-laba ini menggunakan metode yang unik untuk menarik perhatian
mangsanya, yakni ngengat jantan. Ia pun membuat benang yang lebih kuat dari baja dalam tubuhnya. Benang ini terbungkus oleh
butiran-butiran lengket.
Ia mengulurkan benangnya dari sebuah pohon layaknya tangkai pancing, melemparkan tali pancing lalu menunggu dengan sabar, persis
seperti pemancing. Laba-laba ini memiliki tipuan cerdik untuk menarik perhatian mangsanya. Ngengat betina mengeluarkan hormon
feromon untuk menarik ngengat jantan kepadanya. Laba-laba meniru memproduksi aroma ini dan meletakkannya di bagian ujung
perangkap.
Ngengat jantan tergoda mendekati perangkap tersebut. Ketika ngengat mendekat, laba-laba segera menggerakkan benang layaknya
sebuah jerat. Dengan rangcangan perangkap ini, ia berhasil menangkap mangsanya.
Feromon memiliki formula kimia yang khas, dan hanya ditemukan pada ngengat betina. Kita harus melewati serangkaian tahapan
percobaan dalam laboratorium kimia modern jika ingin membuat bahan kimia yang sama.
Jika kita beranggapan bahwa laba-laba menggunakan kecerdasannya sendiri untuk membuat hormon ini, maka ia harus mengikuti
tahapan yang sama. Pertama, ia harus mendapatkan ngengat betina dan belajar bagaimana sang betina ini menarik perhatian ngengat
jantan. Lalu ia harus mengambil sampel feromon dari ngengat betina. Ia harus mempelajarinya, dan melakukan berbagai uji
laboratorium terhadap formula kimia yang ia temukan. Kemudian ia harus melekatkan zat kimia yang dibuatnya pada ujung tali
jeratnya. Namun, laba-laba mungil ini tidak memiliki kecerdasan untuk melakukan pekerjaan seperti ini, apalagi keahlian dan
laboratorium kimia.
Jadi, bagaimana laba-laba ini mampu meniru membuat feromon, layaknya seorang ahli kimia? Bagaimana ia berpikir untuk
menempelkannya diujung benangnya? Pertanyaan-pertanyaan ini menghantarkan kita pada kebenaran yang nyata. Zat kimia feromon,
ngengat betina yang memproduksinya dan laba-laba yang menggunakannya untuk berburu, kesemuanya diciptakan oleh Allah. Contoh
ini, sekali lagi menunjukkan kesempurnaan ciptaan Allah, Penguasa seluruh alam, dan semua makhluk hidup di dalamnya.
Laba-laba muda Bolas telah mampu membuat tali jeratnya yang pertama kali. Laba-laba ini bahkan lebih kecil dari ujung jari Anda, dan
jeratnya lebih kecil dari kepala jarum.
Trapdoor: Si Ahli Pembuat Sensor
Satu spesies lain yang menggunakan teknik sangat cerdas untuk menangkap mangsanya adalah Trapdoor. Berbeda dengan laba-laba lain
yang menggunakan jaring, spesies ini menyerang dari dalam tanah. Mula-mula ia menggali liang dalam tanah, kemudian membuat
penutup melingkar untuk sarangnya dengan menggunakan benang dan tanah. Ia menempelkan salah satu tepi penutup ini ke tanah
seperti engsel. Ia merentangkan benang-benang ke arah luar dari sarangnya, lalu menyamarkan benang dan pintu masuk ke sarang
dengan tanah atau dedaunan. Sistem ini menjadikannya mampu merasakan getaran paling lemah di luar sarangnya, dan langsung
menyergap sumber getaran tersebut.
Perangkap yang telah selesai dibuat, dan telah siap digunakan, sama sekali tersamarkan. Dengan demikian, serangga yang mendekatinya
tidak merasa curiga, hingga akhirnya ia menjadi mangsa bagi laba-laba. Tapi, bagaimana laba-laba yang tak mampu berpikir dan
bernalar, memiliki ide untuk membuat perangkap, dan kemudian menempatkan sensor sensitif di bagian luarnya. Siapakah yang
mengajarinya menyembunyikan sarang dengan menyamarkannya seperti bunga di atas tanah? Dan yang lebih menarik lagi adalah
kenyataan bahwa setiap laba-laba yang lahir mengetahui teknik berburu dari jenisnya.
Tak diragukan lagi, ini adalah bukti bahwa laba-laba diberi ilham agar dapat membuat jaring dan membangun perangkap. Dialah Allah,
file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/019.htm (2 of 3)1/17/2006 7:58:35 AM

Harun Yahya - Artikel - Laba-laba: Sang Insinyur Ahli

Tuhan Seluruh Alam, yang menciptakan makhluk-makhluk ini dengan perilaku mereka yang mengagumkan, dan mengilhami mereka
tentang apa yang mereka kerjakan.

Harun Yahya Internasional 2004.


Hak Cipta Terpelihara. Semua materi dapat disalin, dicetak dan disebarkan dengan mencantumkan sumber situs web
ini
info@harunyahya.com

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/019.htm (3 of 3)1/17/2006 7:58:35 AM

Harun Yahya - Artikel - Migrasi Kupu-kupu Raja

Migrasi Kupu-kupu Raja


HARUN YAHYA

Beragam satwa yang kita saksikan di dunia ini hanyalah sedikit dari beragam keajaiban penciptaan yang ada di alam nan luas
terbentang. Allah Yang Maha Pencipta melengkapi semua makhluk hidup di bumi dengan sifat-sifat khusus mereka yang sangat
mengagumkan. Masing-masing dari mereka adalah bukti ke-Agung-an Allah Yang Maha Kuasa. Adalah sangat penting bagi setiap
orang untuk mampu menyaksikan penciptaan yang menakjubkan di segenap penjuru jagat raya ini, beserta hikmah yang ada di
dalamnya. Allah menghendaki kita agar berpikir tentang penciptaan dan mengambil pelajaran dari padanya. Dalam sebuah ayat
Alquran, Allah Swt. Berfirman:
"Katakanlah! Berjalanlah di (muka) bumi, maka perhatikanlah bagaimana Allah menciptakan (manusia) dari
permulaannya, kemudian Allah menjadikannya sekali lagi. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu". (QS.
Al-Ankabuut [29]:20)
Terdapat jenis luar biasa yang hidup di Kanada bagian selatan. Dialah kupu-kupu raja. Setiap kupu-kupu raja, seperti halnya yang lain,
hadir di dunia ini setelah melalui serangkaian perubahan bentuk secara sempurna.
Pertama, induk meletakkan telurnya di atas sehelai daun. Larva yang menetas dari telur ini kemudian memakan dedaunan untuk
beberapa saat sebelum pada akhirnya berubah menjadi ulat. Masing-masing dari ulat-ulat tersebut kemudian membuat sarang yang
disebut kepompong untuk diri mereka sendiri. Kepompong kupu-kupu raja adalah sebuah keajaiban desain. Ia menempel pada cabang
pohon dengan cara bergantung pada sehelai benang sangat tipis tapi kuat. Ulat tumbuh berkembang dalam kepompong ini dan perlahan
muncul sebagai makhluk baru yang sungguh indah dan menawan, yakni seekor kupu-kupu. Awalnya, sayap muda ini tampak kusut,
berkerut dan lemah. Tapi sayap tersebut kemudian mengembang dan melebar setelah darah dipompakan kedalamnya. Kini kupu-kupu
raja telah siap untuk terbang.
Terdapat perilaku menarik yang membedakan kupu-kupu raja dengan jenis lain. Dalam kurun waktu satu tahun, empat generasi kupukupu raja yang berbeda lahir. Tiga generasi pertama memiliki masa hidup sekitar lima hingga enam minggu. Akan tetapi, yang terlahir
setelahnya, yakni generasi keempat, sangatlah berbeda. Generasi ini akan terus hidup hingga mereka telah selesai melakukan migrasi
selama delapan bulan.
Migrasi dimulai dari pusat-pusat populasi kupu-kupu raja di Kanada bagian selatan menuju ke arah lebih selatan lagi. Sekelompok kupukupu raja pergi ke California, dan sekelompok lainnya lebih ke selatan lagi, yakni hingga Mexico. Yang menarik adalah, semua kupukupu raja bertemu satu sama lain di sepanjang perjalanan, seolah mereka telah menerima perintah yang sama dari satu sumber, dan
kemudian bersama-sama melanjutkan perjalanan menuju ke tempat tujuan mereka. Permulaan migrasi kupu-kupu raja juga telah
direncanakan berdasarkan acuan waktu yang sama. Mereka tidak memulai perjalanan pada sembarang hari, tapi pada satu hari tertentu
di musim gugur, yaitu autumunal equinox, saat ketika siang dan malam memiliki panjang waktu yang sama.
Setelah terbang selama dua bulan, mereka akhirnya tiba di hutan-hutan yang hangat di selatan. Jutaan kupu-kupu raja menutupi
pepohonan, dan selama empat bulan, dari Desember hingga Maret, mereka tinggal di tempat ini tanpa makan sesuatupun. Mereka
mampu bertahan hidup dengan lemak yang tersimpan dalam tubuh dan hanya meminum air.
Mekarnya bunga-bunga di musim semi sangatlah berarti bagi kupu-kupu raja. Setelah menunggu selama empat bulan, mereka berpesta
pora memakan nektar, yakni cairan manis yang dihasilkan bunga. Kini mereka telah menyimpan energi yang akan mereka perlukan
ketika kembali ke bagian utara Amerika. Di akhir Maret, sebelum memulai perjalanan, mereka melakukan perkawinan. Pada hari itu,
yakni spring equinox, saat siang dan malam mempunyai panjang waktu yang sama, koloni kupu-kupu raja memulai perjalanan mereka
ke arah utara. Setelah menempuh perjalanan yang panjang, mereka akhirnya tiba di Kanada, dan tak lama kemudian mereka mati. Tapi,
sebelum mati, mereka melahirkan generasi pertama tahun tersebut, yang akan hidup selama sekitar satu setengah bulan. Selanjutnya,
lahirlah generasi kedua dan ketiga yang kemudian digantikan oleh generasi keempat yang juga akan memulai migrasi. Generasi ini akan
hidup enam bulan lebih lama dari generasi lainnya, dan demikianlah, siklus kehidupan kupu-kupu raja ini terus berlanjut.
Pengembaraan menakjubkan ini memunculkan beragam pertanyaan menarik. Bagaimana setiap generasi keempat dilahirkan untuk
hidup enam bulan lebih lama dari generasi pertama hingga ketiga? Bagaimana masa hidup generasi berumur panjang ini selalu
bertepatan dengan saat musim dingin? Bagaimana mereka senantiasa memulai migrasi mereka pada hari ketika siang dan malam
file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/020.htm (1 of 2)1/17/2006 7:58:35 AM

Harun Yahya - Artikel - Migrasi Kupu-kupu Raja

memiliki panjang waktu yang sama, dan bagaimana mereka mampu membuat perhitungan yang sangat tepat ini? Bagaimana generasi
kupu-kupu raja yang baru lahir, yang sebelumnya tak pernah melakukan migrasi, mengenali jalur perjalanan mereka?
Semua ini menunjukkan bahwa kupu-kupu raja telah diciptakan lengkap dengan perencanaan migrasi mereka yang sempurna, dan
mereka mematuhi perencanaan ini tanpa melakukan kesalahan sedikit pun. Jika terjadi kesalahan dalam perencanaan ini, mereka tidak
akan mampu menyelesaikan migrasi. Dan jika ini yang terjadi, maka semua kupu-kupu raja akan mati di musim dingin, dan pada
akhirnya spesies kupu-kupu raja akan punah. Jelaslah bahwa makhluk ini telah diciptakan dengan sifat khusus, dan migrasi tahunan
yang luar biasa ini telah diilhamkan dalam diri mereka.
Adalah Allah, Tuhan langit dan bumi, Pencipta dan Penguasa segala sesuatu, Yang menciptakan makhluk yang menakjubkan ini dan
memberikan ilham kepadanya. Binatang mungil yang perjalanan hidupnya kita pelajari ini telah membawa kita pada kesaksian atas
kenyataan yang sangat penting: kebesaran Allah dan keagungan ciptaan-Nya tampak nyata di segenap penjuru alam ini, dan
pengetahuan Allah meliputi segala sesuatu. Allah menyatakan hal ini dalam ayat Alquran:
"Sesungguhnya, Tuhanmu hanyalah Allah, yang tidak ada Tuhan selain Dia. Pengetahua-Nya meliputi segala sesuatu". (QS. Thaahaa
[20]:98)

Harun Yahya Internasional 2004.


Hak Cipta Terpelihara. Semua materi dapat disalin, dicetak dan disebarkan dengan mencantumkan sumber situs web
ini
info@harunyahya.com

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/020.htm (2 of 2)1/17/2006 7:58:35 AM

Harun Yahya - Artikel - Muslim Sedunia Menyambut Ramadhan

Muslim Sedunia Menyambut Ramadhan


HARUN YAHYA

Dalam kesempatan Bulan Ramadhan ini, saya menyampaikan harapan pada segenap kaum Muslimin di seluruh penjuru dunia, sebuah
harapan yang tulus semoga Bulan Suci ini membawa kebaikan tak terhingga terutama kedamaian bagi para penganutnya. Begitu banyak
kaum Muslimin, di Palestina, Chechnya, Kashmir, Turkestan Timur, Indonesia, dan negara-negara lain memasuki bulan ini dalam
suasana kekerasan, konflik, dan perang. Keinginan satu-satunya dari orang-orang tak berdosa yang terjebak dalam kemiskinan,
kelaparan dan wabah penyakit adalah dapat hidup di bawah naungan agama mereka, dalam atmosphere kedamaian dan stabilitas serta
hidup dalam suasana aman tanpa gangguan.
Agar segala permasalahan yang muncul tersebut berakhir, segenap kaum Muslimin harus bersatu padu, melakukan usaha serius untuk
menjadikan nilai-nilai Alquran tersampaikan dan membumi, dan bekerja sama membantu sedapat mungkin kaum Muslimin yang
membutuhkan pertolongan. Bulan Ramadhan amatlah penting terutama ketika kerjasama dan saling bantu dikedepankan. Yang paling
penting di sini adalah jangan berpikir bantuan seperti apa yang sebaiknya saya berikan? Akan tetapi bekerjalah dengan setulus hati.
Yang tak boleh dilupakan adalah, bahwa Allah Tuhan Semesta Alam, yang akan menentukan keberhasilan segala upaya ini dan
menerima doa orang-orang beriman yang setia kepada-Nya.
Bulan Ramadhan merupakan bulan yang berlimpah pahala, seperti digambarkan dalam Alquran yang diturunkan sebagai pedoman bagi
seluruh umat manusia, di dalamnya juga terdapat malam yang memiliki nilai lebih baik dari pada seribu bulan, Lailatul Qadr (QS. Al
Qadar:3). Selama Bulan Ramadhan, seluruh umat Muslimin di dunia menjalankan perintah puasa, sebagai wujud rasa syukur kepada
Allah, atas segala rahmat yang telah diberikan-Nya pada mereka.
Dalam Surat Al-Baqarah, Allah menyatakan perihal Bulan Ramadhan sebagai berikut: "Bulan Ramadhan, bulan yang di
dalamnya diturunkan (permulaan) Alquran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk
itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barang siapa di antara kamu hadir (di negeri tempat
tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia
berbuka), maka (wajib baginya berpusa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari yang lain. Allah menghendaki
kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan
hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur. (QS. Al
Baqarah[2]:185)
Menunaikan kewajiban berpuasa untuk mencapai ridha Allah adalah suatu bukti keimanan yang kuat, kesucian jiwa, keikhlashan hati,
dan rasa takut kepada Allah. Puasa adalah suatu bentuk penyembahan khusus antara hamba dan Allah sebagai Tuhannya, karena hanya
Allah yang mengetahui 'azam/niat seseorang, keikhlashan, kemurnian dan perhatiannya atas amalan yang halal dan yang haram,
termasuk ketika seseorang menunaikan kewajiban ini. Tak seorangpun mengetahui apakah seseorang berpuasa untuk memberi kesan
kepada orang-orang sekitarnya ataukah untuk maksud lain di luar tujuan suci yang utama. Orang yang berpuasa diberi imbalan sebagai
amalan sesuai dengan apa yang ada dalam pandangan Allah.
Rasulullah memberi berita yang menggembirakan kepada umatnya dalam sebuah hadits: Sungguh! kebahagiaanlah bagi orang-orang
yang melalui bulan (Ramadhan) ini dengan berpuasa, beribadah, dan melakukan amal kebaikan (amal sholeh)!
Allah menyampaikan kewajiban berpuasa ini dalam Alquran Surat Al Baqarah: "Hai orang-orang yang beriman,
diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. (QS. Al
Baqarah [2]:183).
Sebagaimana dinyatakan dalam ayat di atas, salah satu alasan mengapa puasa diwajibkan adalah agar manusia bertakwa dan mampu
menahan hawa nafsunya. Satu-satunya cara untuk melakukannya adalah percaya (beriman) kepada Allah dengan hati tulus, mematuhi
segala perintahnya dan menjauhi godaan hawa nafsunya. Dengan demikian, moralitas seseorang akan tumbuh baik seiring dengan
waktu, keimanannya semakin mendalam, dan ketakutannya pada Allah makin kokoh.
Akan tetapi, satu hal penting bahwa keimanan yang suci, do'a yang tulus, dzikir pada Allah dan keinginan untuk mengekang hawa nafsu

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/021.htm (1 of 2)1/17/2006 7:58:35 AM

Harun Yahya - Artikel - Muslim Sedunia Menyambut Ramadhan

seharusnya tidak surut dengan berakhirnya bulan puasa. Seseorang dengan keimanan yang teguh memancarkan moralitas/semangat
Ramadhan bahkan setiap saat dalam hidupnya. Allah telah membuat kewajiban berpuasa hanya pada saat tertentu, dan memerintahkan
manusia untuk menjauhi hal yang terlarang/salah. Manusia harus menjauhi hal-hal terlarang sepanjang hidupnya, mendengarkan suara
hati nurani, berusaha mendapatkan keridhaan Allah dan kembali hanya kepada-Nya. Inilah moralitas yang disenangi oleh Allah.
Melakukan hal-hal yang berlawanan dengan ibadah, doa dan dzikir pada Allah selama Bulan Ramadhan, dan menjauhi kebenaran yang
tercantum dalam Alquran, sesaat setelah Bulan Suci ini berlalu, merupakan perbuatan yang dimurkai Allah. Hal ini dikarenakan pada
Hari Pengadilan setiap orang akan diminta untuk menghitung seluruh amal perbuatannya, besar atau kecil, dan akan diganjar dengan
ganjaran yang setimpal. Barang siapa bertakwa dan mendengarkan hati nuraninya akan selamat, dan barang siapa menolak dan
membantah Allah akan mendapatkan adzab yang tiada akan pernah berskhir di neraka.
www.harunyahya.com

Harun Yahya Internasional 2004.


Hak Cipta Terpelihara. Semua materi dapat disalin, dicetak dan disebarkan dengan mencantumkan sumber situs web
ini
info@harunyahya.com

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/021.htm (2 of 2)1/17/2006 7:58:35 AM

Harun Yahya - Artikel - Big Bang, Ledakkan yang Menghancurkan Paham Materialisme (1)

Big Bang, Ledakkan yang Menghancurkan Paham Materialisme (1)


HARUN YAHYA

Gagasan Kuno Abad 19: Alam Semesta Kekal


Gagasan yang umum di abad 19 adalah bahwa alam semesta merupakan kumpulan materi berukuran tak hingga yang telah ada sejak
dulu kala dan akan terus ada selamanya. Selain meletakkan dasar berpijak bagi paham materialis, pandangan ini menolak keberadaan
sang Pencipta dan menyatakan bahwa alam semesta tidak berawal dan tidak berakhir.
Materialisme adalah sistem pemikiran yang meyakini materi sebagai satu-satunya keberadaan yang mutlak dan menolak keberadaan
apapun selain materi. Berakar pada kebudayaan Yunani Kuno, dan mendapat penerimaan yang meluas di abad 19, sistem berpikir ini
menjadi terkenal dalam bentuk paham Materialisme dialektika Karl Marx.
Para penganut materalisme meyakini model alam semesta tak hingga sebagai dasar berpijak paham ateis mereka. Misalnya, dalam
bukunya Principes Fondamentaux de Philosophie, filosof materialis George Politzer mengatakan bahwa "alam semesta bukanlah
sesuatu yang diciptakan" dan menambahkan: "Jika ia diciptakan, ia sudah pasti diciptakan oleh Tuhan dengan seketika dan dari
ketiadaan".
Ketika Politzer berpendapat bahwa alam semesta tidak diciptakan dari ketiadaan, ia berpijak pada model alam semesta statis abad 19,
dan menganggap dirinya sedang mengemukakan sebuah pernyataan ilmiah. Namun, sains dan teknologi yang berkembang di abad 20
akhirnya meruntuhkan gagasan kuno yang dinamakan materialisme ini.
Astronomi Mengatakan: Alam Semesta Diciptakan
Pada tahun 1929, di observatorium Mount Wilson California, ahli astronomi Amerika, Edwin Hubble membuat salah satu penemuan
terbesar di sepanjang sejarah astronomi. Ketika mengamati bintang-bintang dengan teleskop raksasa, ia menemukan bahwa mereka
memancarkan cahaya merah sesuai dengan jaraknya. Hal ini berarti bahwa bintang-bintang ini "bergerak menjauhi" kita. Sebab,
menurut hukum fisika yang diketahui, spektrum dari sumber cahaya yang sedang bergerak mendekati pengamat cenderung ke warna
ungu, sedangkan yang menjauhi pengamat cenderung ke warna merah. Selama pengamatan oleh Hubble, cahaya dari bintang-bintang
cenderung ke warna merah. Ini berarti bahwa bintang-bintang ini terus-menerus bergerak menjauhi kita.
Jauh sebelumnya, Hubble telah membuat penemuan penting lain. Bintang dan galaksi bergerak tak hanya menjauhi kita, tapi juga
menjauhi satu sama lain. Satu-satunya yang dapat disimpulkan dari suatu alam semesta di mana segala sesuatunya bergerak menjauhi
satu sama lain adalah bahwa ia terus-menerus "mengembang".
Agar lebih mudah dipahami, alam semesta dapat diumpamakan sebagai permukaan balon yang sedang mengembang. Sebagaimana titiktitik di permukaan balon yang bergerak menjauhi satu sama lain ketika balon membesar, benda-benda di ruang angkasa juga bergerak
menjauhi satu sama lain ketika alam semesta terus mengembang.
Sebenarnya, fakta ini secara teoritis telah ditemukan lebih awal. Albert Einstein, yang diakui sebagai ilmuwan terbesar abad 20,
berdasarkan perhitungan yang ia buat dalam fisika teori, telah menyimpulkan bahwa alam semesta tidak mungkin statis. Tetapi, ia
mendiamkan penemuannya ini, hanya agar tidak bertentangan dengan model alam semesta statis yang diakui luas waktu itu. Di
kemudian hari, Einstein menyadari tindakannya ini sebagai 'kesalahan terbesar dalam karirnya'.
Apa arti dari mengembangnya alam semesta? Mengembangnya alam semesta berarti bahwa jika alam semesta dapat bergerak mundur
ke masa lampau, maka ia akan terbukti berasal dari satu titik tunggal. Perhitungan menunjukkan bahwa 'titik tunggal' ini yang berisi
semua materi alam semesta haruslah memiliki 'volume nol', dan 'kepadatan tak hingga'. Alam semesta telah terbentuk melalui ledakan
titik tunggal bervolume nol ini.
Ledakan raksasa yang menandai permulaan alam semesta ini dinamakan 'Big Bang', dan teorinya dikenal dengan nama
tersebut. Perlu dikemukakan bahwa 'volume nol' merupakan pernyataan teoritis yang digunakan untuk memudahkan
pemahaman. Ilmu pengetahuan dapat mendefinisikan konsep 'ketiadaan', yang berada di luar batas pemahaman manusia,
hanya dengan menyatakannya sebagai 'titik bervolume nol'. Sebenarnya, 'sebuah titik tak bervolume' berarti 'ketiadaan'.

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/022.htm (1 of 2)1/17/2006 7:58:36 AM

Harun Yahya - Artikel - Big Bang, Ledakkan yang Menghancurkan Paham Materialisme (1)

Demikianlah alam semesta muncul menjadi ada dari ketiadaan. Dengan kata lain, ia telah diciptakan. Fakta bahwa alam
ini diciptakan, yang baru ditemukan fisika modern pada abad 20, telah dinyatakan dalam Alqur'an 14 abad lampau: "Dia
Pencipta langit dan bumi" (QS. Al-An'aam, 6: 101)
Teori Big Bang menunjukkan bahwa semua benda di alam semesta pada awalnya adalah satu wujud, dan kemudian terpisah-pisah. Ini
diartikan bahwa keseluruhan materi diciptakan melalui Big Bang atau ledakan raksasa dari satu titik tunggal, dan membentuk alam
semesta kini dengan cara pemisahan satu dari yang lain.
Big Bang, Fakta Menjijikkan Bagi Kaum Materialis
Big Bang merupakan petunjuk nyata bahwa alam semesta telah 'diciptakan dari ketiadaan', dengan kata lain ia diciptakan oleh Allah.
Karena alasan ini, para astronom yang meyakini paham materialis senantiasa menolak Big Bang dan mempertahankan gagasan alam
semesta tak hingga. Alasan penolakan ini terungkap dalam perkataan Arthur Eddington, salah seorang fisikawan materialis terkenal
yang mengatakan: "Secara filosofis, gagasan tentang permulaan tiba-tiba dari tatanan Alam yang ada saat ini sungguh menjijikkan bagi
saya".
Seorang materialis lain, astronom terkemuka asal Inggris, Sir Fred Hoyle adalah termasuk yang paling merasa terganggu oleh teori Big
Bang. Di pertengahan abad 20, Hoyle mengemukakan suatu teori yang disebut steady-state yang mirip dengan teori 'alam semesta tetap'
di abad 19. Teori steady-state menyatakan bahwa alam semesta berukuran tak hingga dan kekal sepanjang masa. Dengan tujuan
mempertahankan paham materialis, teori ini sama sekali berseberangan dengan teori Big Bang, yang mengatakan bahwa alam semesta
memiliki permulaan. Mereka yang mempertahankan teori steady-state telah lama menentang teori Big Bang. Namun, ilmu pengetahuan
justru meruntuhkan pandangan mereka.
Pada tahun 1948, Gerge Gamov muncul dengan gagasan lain tentang Big Bang. Ia mengatakan bahwa setelah pembentukan alam
semesta melalui ledakan raksasa, sisa radiasi yang ditinggalkan oleh ledakan ini haruslah ada di alam. Selain itu, radiasi ini haruslah
tersebar merata di segenap penjuru alam semesta. Bukti yang 'seharusnya ada' ini pada akhirnya diketemukan. Pada tahun 1965, dua
peneliti bernama Arno Penziaz dan Robert Wilson menemukan gelombang ini tanpa sengaja. Radiasi ini, yang disebut 'radiasi latar
kosmis', tidak terlihat memancar dari satu sumber tertentu, akan tetapi meliputi keseluruhan ruang angkasa. Demikianlah, diketahui
bahwa radiasi ini adalah sisa radiasi peninggalan dari tahapan awal peristiwa Big Bang. Penzias dan Wilson dianugerahi hadiah Nobel
untuk penemuan mereka.
Pada tahun 1989, NASA mengirimkan satelit Cosmic Background Explorer. COBE ke ruang angkasa untuk melakukan penelitian
tentang radiasi latar kosmis. Hanya perlu 8 menit bagi COBE untuk membuktikan perhitungan Penziaz dan Wilson. COBE telah
menemukan sisa ledakan raksasa yang telah terjadi di awal pembentukan alam semesta. Dinyatakan sebagai penemuan astronomi
terbesar sepanjang masa, penemuan ini dengan jelas membuktikan teori Big Bang.
Bukti penting lain bagi Big Bang adalah jumlah hidrogen dan helium di ruang angkasa. Dalam berbagai penelitian, diketahui bahwa
konsentrasi hidrogen-helium di alam semesta bersesuaian dengan perhitungan teoritis konsentrasi hidrogen-helium sisa peninggalan
peristiwa Big Bang. Jika alam semesta tak memiliki permulaan dan jika ia telah ada sejak dulu kala, maka unsur hidrogen ini
seharusnya telah habis sama sekali dan berubah menjadi helium.
Segala bukti meyakinkan ini menyebabkan teori Big Bang diterima oleh masyarakat ilmiah. Model Big Bang adalah titik terakhir yang
dicapai ilmu pengetahuan tentang asal muasal alam semesta. Begitulah, alam semesta ini telah diciptakan oleh Allah Yang Maha
Perkasa dengan sempurna tanpa cacat:
"Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu
yang tidak seimbang. Maka lihtatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang." (QS. Al-Mulk, 67:3)

Harun Yahya Internasional 2004.


Hak Cipta Terpelihara. Semua materi dapat disalin, dicetak dan disebarkan dengan mencantumkan sumber situs web
ini
info@harunyahya.com

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/022.htm (2 of 2)1/17/2006 7:58:36 AM

Harun Yahya - Artikel - Big Bang, Ledakkan yang Menghancurkan Paham Materialisme (2)

Big Bang, Ledakkan yang Menghancurkan Paham Materialisme (2)


HARUN YAHYA

Segala bukti meyakinkan sebagaimana dipaparkan dalam bagian 1 artikeli ini telah menyebabkan teori Big Bang diterima oleh
masyarakat ilmiah. Model Big Bang adalah titik terakhir yang dicapai ilmu pengetahuan tentang asal muasal alam semesta. Begitulah,
alam semesta ini telah diciptakan oleh Allah Yang Maha Perkasa dengan sempurna tanpa cacat dari ketiadaan.
Dennis Sciama, yang selama bertahun-tahun bersama Fred Hoyle mempertahankan teori steady-state, yang berlawanan dengan fakta
penciptaan alam semesta, menjelaskan posisi akhir yang telah mereka capai setelah semua bukti bagi teori Big Bang terungkap. Sciama
menyatakan bahwa ia mempertahankan teori steady-state bukan karena ia menanggapnya benar, melainkan karena ia berharap bahwa
inilah yang benar. Sciama selanjutnya mengatakan bahwa ketika bukti mulai bertambah, ia harus mengakui bahwa permainan telah usai
dan teori steady-state harus ditolak. Prof. George Abel dari universitas California juga menerima kemenangan akhir Big Bang dan
menyatakan bahwa bukti yang kini ada menunjukkan bahwa alam semesta bermula milyaran tahun silam melalui peristiwa Big Bang. Ia
mengakui bahwa ia tak memiliki pilihan kecuali menerima teori Big Bang.
Dengan kemenangan Big Bang, mitos 'materi kekal' yang menjadi dasar berpijak paham materialis terhempaskan ke dalam tumpukan
sampah sejarah. Lalu keberadaan apakah sebelum Big Bang; dan kekuatan apa yang memunculkan alam semesta sehingga menjadi 'ada'
dengan ledakan raksasa ini saat alam tersebut 'tidak ada'? Meminjam istilah Arthur Eddington, pertanyaan ini jelas mengarah pada fakta
yang 'secara filosofis menjijikkan' bagi kaum materialis, yakni keberadaan sang Pencipta. Filosof ateis terkenal Antony Flew berkata
tentang hal ini: "Sayangnya, pengakuan adalah baik bagi jiwa. Karenanya, saya akan memulai dengan pengakuan bahwa kaum Ateis
Stratonisian terpaksa dipermalukan oleh kesepakatan kosmologi zaman ini. Sebab, tampaknya para ahli kosmologi tengah memberikan
bukti ilmiah bahwa alam semesta memiliki permulaan. "
Banyak ilmuwan yang tidak secara buta menempatkan dirinya sebagai ateis telah mengakui peran Pencipta yang Mahaperkasa dalam
penciptaan alam semesta. Pencipta ini haruslah Dzat yang telah menciptakan materi dan waktu, namun tidak terikat oleh keduanya. Ahli
astrofisika terkenal Hugh Ross mengatakan: "Jika permulaan waktu terjadi bersamaan dengan permulaan alam semesta, sebagaimana
pernyataan teorema ruang, maka penyebab terbentuknya alam semesta pastilah sesuatu yang bekerja pada dimensi waktu yang sama
sekali tak tergantung dan lebih dulu ada dari dimensi waktu alam semesta. Kesimpulan ini memberitahu kita bahwa Tuhan bukanlah
alam semesta itu sendiri, Tuhan tidak pula berada di dalam alam semesta."
Begitulah, materi dan waktu diciptakan oleh sang Pencipta yang tidak terikat oleh keduanya. Pencipta ini adalah Allah, Dialah Penguasa
langit dan bumi.
Sebenarnya, Big Bang telah menimbulkan masalah yang lebih besar bagi kaum materialis daripada pengakuan Filosof ateis, Antony
Flew. Sebab, Big Bang tak hanya membuktikan bahwa alam semesta diciptakan dari ketiadaan, tetapi ia juga diciptakan secara sangat
terencana, sistematis dan teratur. Big Bang terjadi melalui ledakan suatu titik yang berisi semua materi dan energi alam semesta serta
penyebarannya ke segenap penjuru ruang angkasa dengan kecepatan yang sangat tinggi. Dari materi dan energi ini, munculah suatu
keseimbangan luar biasa yang melingkupi berbagai galaksi, bintang, matahari, bulan, dan benda angkasa lainnya. Hukum alam pun
terbentuk yang kemudian disebut 'hukum fisika', yang seragam di seluruh penjuru alam semesta, dan tidak berubah. Hukum fisika yang
muncul bersamaan dengan Big Bang tak berubah sama sekali selama lebih dari 15 milyar tahun. Selain itu, hukum ini didasarkan atas
perhitungan yang sangat teliti sehingga penyimpangan satu milimeter saja dari angka yang ada sekarang akan berakibat pada
kehancuran seluruh bangunan dan tatanan alam semesta. Semua ini menunjukkan bahwa suatu tatanan sempurna muncul setelah Big
Bang
Namun, ledakan tidak mungkin memunculkan tatanan sempurna. Semua ledakan yang diketahui cenderung berbahaya, menghancurkan,
dan merusak apa yang ada. Jika kita diberitahu tentang kemunculan tatanan sangat sempurna setelah suatu ledakan, kita dapat
menyimpulkan bahwa ada campur tangan 'cerdas' di balik ledakan ini, dan segala serpihan yang berhamburan akibat ledakan ini telah
digerakkan secara sangat terkendali. Sir Fred Hoyle, yang akhirnya harus menerima teori Big Bang setelah bertahun-tahun
menentangnya, mengungkapkan hal ini dengan jelas: "Teori Big Bang menyatakan bahwa alam semesta berawal dari satu ledakan
tunggal. Tapi, sebagaimana diketahui, ledakan hanya menghancurkan materi berkeping-keping, sementara Big Bang secara misterius
telah menghasilkan dampak yang berlawanan - yakni materi yang saling bergabung dan membentuk galaksi-galaksi."

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/023.htm (1 of 2)1/17/2006 7:58:36 AM

Harun Yahya - Artikel - Big Bang, Ledakkan yang Menghancurkan Paham Materialisme (2)

Tidak ada keraguan, jika suatu tatanan sempurna muncul melalui sebuah ledakan, maka harus diakui bahwa terdapat campur tangan
Pencipta yang berperan di setiap saat dalam ledakan ini.
Hal lain dari tatanan luar biasa yang terbentuk di alam menyusul peristiwa Big Bang ini adalah penciptaan 'alam semesta yang dapat
dihuni'. Persyaratan bagi pembentukan suatu planet layak huni sungguh sangat banyak dan kompleks, sehingga mustahil untuk
beranggapan bahwa pembentukan ini bersifat kebetulan. Setelah melakukan perhitungan tentang kecepatan mengembangnya alam
semesta, Paul Davis, profesor fisika teori terkemuka, berkata bahwa kecepatan ini memiliki ketelitian yang sungguh tak terbayangkan.
Davis berkata: "Perhitungan jeli menempatkan kecepatan pengembangan ini sangat dekat pada angka kritis yang dengannya alam
semesta akan terlepas dari gravitasinya dan mengembang selamanya. Sedikit lebih lambat dan alam ini akan runtuh, sedikit lebih cepat
dan keseluruhan materi alam semesta sudah berhamburan sejak dulu. Jelasnya, big bang bukanlah sekedar ledakan zaman dulu, tapi
ledakan yang terencana dengan sangat cermat. "
Fisikawan terkenal, Prof. Stephen Hawking mengatakan dalam bukunya A Brief History of Time, bahwa alam semesta dibangun
berdasarkan perhitungan dan keseimbangan yang lebih akurat dari yang dapat kita bayangkan. Dengan merujuk pada kecepatan
mengembangnya alam semesta, Hawking berkata: "Jika kecepatan pengembangan ini dalam satu detik setelah Big Bang berkurang
meski hanya sebesar angka satu per-seratus ribu juta juta, alam semesta ini akan telah runtuh sebelum pernah mencapai ukurannya yang
sekarang."
Paul Davis juga menjelaskan akibat tak terhindarkan dari keseimbangan dan perhitungan yang luar biasa akuratnya ini: "Adalah sulit
menghindarkan kesan bahwa tatanan alam semesta sekarang, yang terlihat begitu sensitif terhadap perubahan angka sekecil apapun,
telah direncanakan dengan sangat teliti. Kemunculan serentak angka-angka yang tampak ajaib ini, yang digunakan alam sebagai
konstanta-konstanta dasarnya, pastilah menjadi bukti paling meyakinkan bagi keberadaan desain alam semesta."
Berkenaan dengan kenyataan yang sama ini, profesor astronomi Amerika, George Greenstein menulis dalam bukunya The Symbiotic
Universe: "Ketika kita mengkaji semua bukti yang ada, pemikiran yang senantiasa muncul adalah bahwa kekuatan supernatural pasti
terlibat."
Singkatnya, saat meneliti sistem mengagumkan di alam semesta, akan kita pahami bahwa keberadaan dan cara kerjanya bersandar pada
keseimbangan yang sangat sensitif dan tatanan yang terlalu kompleks untuk dijelaskan oleh peristiwa kebetulan. Sebagaimana
dimaklumi, tidaklah mungkin keseimbangan dan tatanan luar biasa ini terbentuk dengan sendirinya dan secara kebetulan melalui suatu
ledakan besar. Pembentukan tatanan semacam ini menyusul ledakan seperti Big Bang adalah satu bukti nyata adanya penciptaan
supernatural.
Rancangan dan tatanan tanpa tara di alam semesta ini tentulah membuktikan keberadaan Pencipta, beserta Ilmu, Keagungan dan
Hikmah-Nya yang tak terbatas, Yang telah menciptakan materi dari ketiadaan dan Yang berkuasa mengaturnya tanpa henti. Sang
Pencipta ini adalah Allah, Tuhan seluruh sekalian alam.

Harun Yahya Internasional 2004.


Hak Cipta Terpelihara. Semua materi dapat disalin, dicetak dan disebarkan dengan mencantumkan sumber situs web
ini
info@harunyahya.com

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/023.htm (2 of 2)1/17/2006 7:58:36 AM

Harun Yahya - Artikel - Perjalanan Hidup Manusia 'Bersel Satu'

Perjalanan Hidup Manusia 'Bersel Satu'


HARUN YAHYA

Awalnya Hanya Bersel Satu


Makhluk hidup bersel satu yang mendiami bumi kita tak terhitung jumlahnya. Semua makhluk bersel satu ini berkembang biak dengan
membelah diri dan membentuk salinan yang sama seperti diri mereka sendiri ketika pembelahan terjadi.
Embrio yang berkembang dalam rahim ibu, juga memulai hidupnya sebagai makhluk bersel satu. Sel ini memperbanyak diri dengan
cara membelah diri. Dalam kondisi ini, tanpa adanya perencanaan khusus, sel-sel yang akan membentuk bayi yang belum lahir ini akan
memiliki bentuk yang sama. Dan apabila ini terjadi, maka yang akhirnya muncul bukanlah wujud manusia, melainkan gumpalan daging
tak berbentuk. Tapi ini tidaklah terjadi, karena sel-sel tersebut membelah dan memperbanyak diri bukan tanpa pengawasan.
Sel yang Sama Membentuk Organ yang Berbeda
Sperma dan sel telur yang bertemu, kemudian bersatu membentuk sel tunggal disebut zigot. Sel ini kemudian membelah dan
memperbanyak diri dan merupakan cikal bakal manusia. Beberapa minggu setelah penyatuan ini, sel-sel yang terbentuk mulai tumbuh
berbeda satu sama lain, dengan mengikuti perintah rahasia yang diberikan kepada mereka. Sungguh sebuah keajaiban besar, sel-sel
tanpa kecerdasan ini mulai membentuk organ dalam, rangka dan otak.
Sel-sel otak mulai terbentuk pada dua celah kecil di salah satu ujung embrio. Sel-sel otak akan berkembang biak dengan cepat di sini.
Sebagai hasilnya, bayi akan memiliki sekitar sepuluh milyar sel otak.
Ketika pembentukan sel-sel otak tengah berlangsung, seratus ribu sel baru ditambahkan pada kumpulan sel ini setiap menitnya. Masingmasing sel baru yang terbentuk, berperilaku seolah-olah tahu dimana ia harus menempatkan diri dan dengan sel mana saja ia harus
membuat sambungan. Setiap sel menemukan tempatnya masing-masing. Dari jumlah kemungkinan sambungan yang tak terbatas, ia
mampu menyambungkan diri dengan sel yang tepat. Terdapat seratus trilyun sambungan dalam otak manusia. Agar sel-sel otak dapat
membuat trilyunan sambungan ini dengan tepat, mereka harus menunjukkan kecerdasan yang jauh melebihi tingkat kecerdasan
manusia. Padahal sel tidak memiliki kecerdasan sama sekali.
Tidak hanya sel otak, setiap sel yang membelah dan memperbanyak diri pada embrio, pergi dari tempat pertama kali ia terbentuk dan
langsung menuju ke titik yang harus ia tempati. Setiap sel menemukan tempat yang telah ditetapkan untuknya, dan dengan sel mana pun
mereka harus membentuk sambungan, mereka akan mengerjakannya.
Lalu, siapakah yang menjadikan sel-sel yang tak memiliki akal pikiran tersebut mengikuti rencana cerdas ini? Profesor Cevat Babuna,
mantan dekan Fakultas Kedokteran, Ginekologi dan Kebidanan, Universitas Istanbul, Turki, berkomentar: "Bagaimana semua sel yang
sama persis ini bergerak menuju tempat yang sama sekali berbeda, seolah-olah mereka secara mendadak menerima perintah dari suatu
tempat, dan berusaha agar benar-benar terbentuk organ-organ yang sungguh berbeda? Hal ini jelas menunjukkan bahwa sel yang identik
ini, yang tidak mengetahui apa yang akan mereka kerjakan, yang memiliki genetika dan DNA yang sama, tiba-tiba menerima perintah
dari suatu tempat, sebagian dari mereka membentuk otak, sebagian membentuk hati, dan sebagian yang lain membentuk organ yang lain
lagi".
Proses pembentukan dalam rahim berlangsung terus tanpa henti. Sejumlah sel yang mengalami perubahan, tiba-tiba saja mulai
mengembang dan mengkerut. Setelah itu, ratusan ribu sel ini berdatangan dan kemudian saling bergabung membentuk jantung. Organ
ini akan terus berdenyut seumur hidup.
Hal yang serupa terjadi pada pembentukan pembuluh darah. Sel-sel pembuluh darah bergabung satu sama lain dan membentuk
sambungan di antara mereka. Bagaimana sel-sel ini tahu bahwa mereka harus membentuk pembuluh darah, dan bagaimana mereka
melakukannya? Ini termasuk beragam pertanyaan yang belum dipecahkan ilmu pengetahuan.
Sel-sel pembuluh darah akhirnya berhasil membuat sistem tabung sempurna, tanpa retakan atau lubang padanya. Permukaan bagian
file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/024.htm (1 of 3)1/17/2006 7:58:36 AM

Harun Yahya - Artikel - Perjalanan Hidup Manusia 'Bersel Satu'

dalam pembuluh darah ini mulus bagaikan dibuat oleh tangan ahli. Sistem pembuluh darah sempurna tersebut akan mengalirkan darah
ke seluruh bagian tubuh bayi. Jaringan pembuluh darah memiliki panjang lebih dari empat puluh ribu kilometer. Ini hampir menyamai
panjang keliling bumi.
Perkembangan dalam perut ibu berlangsung tanpa henti. Pada minggu kelima, tangan dan kaki embrio mulai terlihat. Benjolan ini
sebentar lagi akan menjadi lengan. Beberapa sel kemudian mulai membentuk tangan. Tetapi sebentar lagi, ribuan sel pembentuk tangan
embrio tersebut akan melakukan sesuatu yang mengejutkan: melakukan bunuh diri massal.
Mengapa sel-sel ini membunuh diri mereka sendiri? Kematian ini memiliki tujuan yang amat penting. Bangkai-bangkai sel mati di
sepanjang garis tertentu ini diperlukan untuk pembentukan jari-jemari tangan. Sel-sel lain memakan sel-sel mati tersebut, akibatnya
celah-celah kosong terbentuk di daerah ini. Celah-celah kosong ini adalah celah di antara jari-jari kita.
Akan tetapi, mengapa ribuan sel mengorbankan dirinya? Bagaimana dapat terjadi, sebuah sel membunuh dirinya sendiri agar bayi dapat
memiliki jari-jari pada saatnya nanti? Bagaimana sel tersebut tahu bahwa kematiannya adalah untuk tujuan tertentu? Semua ini sekali
lagi menunjukkan bahwa semua sel penyusun manusia diberi petunjuk oleh Allah.
Sejumlah sel juga mulai membentuk kaki. Sel-sel tersebut tidak mengetahui bahwa embrio akan berjalan di dunia luar. Tapi mereka
tetap saja membuat kaki dan telapaknya untuk embrio.
Ketika embrio berumur empat minggu, dua lubang terbentuk pada bagian wajahnya, masing-masing terletak pada tiap sisi kepala
embrio. Mata akan terbentuk di kedua lubang ini pada minggu keenam. Sel-sel tersebut bekerja dalam sebuah perencanaan yang sulit
dipercaya selama beberapa bulan, dan satu demi satu membentuk bagian-bagian berbeda yang menyusun mata. Sebagian sel
membentuk kornea, sebagian pupil, dan sebagian yang lain membentuk lensa. Masing-masing sel berhenti ketika mencapai batas akhir
dari daerah yang harus dibentuknya. Pada akhirnya, mata, yang mengandung empat puluh komponen yang berbeda, terbentuk dengan
sempurna tanpa cacat. Dengan cara demikian, mata yang diakui sebagai kamera paling sempurna di dunia, muncul dari sebuah
ketiadaan di dalam perut ibu. Perlu dipahami, bahwa manusia yang bakal lahir ini akan membuka matanya ke dunia yang berwarnawarni, dan mata yang sesuai untuk tugas ini telah dibuat.
Suara di dunia luar yang akan didengar oleh bayi yang belum lahir juga telah diperhitungkan dalam pembentukan seorang manusia
dalam rahim. Telinga yang akan mendengarkan segala suara tersebut juga dibentuk dalam perut ibu. Sel-sel tersebut membentuk alat
penerima suara terbaik di dunia.
Semua uraian ini mengingatkan kita bahwa penglihatan dan pendengaran adalah nikmat besar yang Allah berikan kepada kita. Allah
menerangkan hal ini dalam Alquran sebagai berikut: "Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui
sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur". (QS. An-Nahl, 16:78)
Penciptaan Kedua
Setiap manusia dipancarkan ke rahim sebagai sel sperma yang kemudian bersatu dengan sel telur, dan kemudian memulai kehidupan
sebagai sel tunggal dalam rahim. Semua ini terjadi karena adanya kondisi yang khusus diciptakan di tempat tersebut. Bahkan sebelum
manusia mulai mengetahui keberadaan dirinya sendiri, Allah telah memberi bentuk pada tubuh mereka dan menciptakan manusia
normal dari sel tunggal.Adalah kewajiban bagi setiap orang di dunia untuk merenungkan kenyataan ini. Kewajiban kita adalah untuk
memikirkan bagaimana kita lahir ke dunia ini, kemudian bersyukur kepada Allah.
Jangan lupa, Allah yang telah menciptakan tubuh kita sekali dan akan mencipta kita lagi setelah kematian, akan bertanya tentang nikmat
yang telah diberikan-Nya kepada kita. Mereka yang melupakan penciptaan diri mereka sendiri dan mengingkari kehidupan akhirat,
benar-benar telah tertipu. Allah berfirman tentang orang-orang ini dalam Alquran:
Dan apakah manusia tidak memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setitik air (mani), maka tiba-tiba ia menjadi penantang
yang nyata. Dan ia membuat perumpamaan bagi Kami; dan dia lupa kepada kejadiannya; ia berkata: "Siapakah yang dapat
menghidupkan tulang-belulang yang telah hancur luluh?" Katakanlah: "Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya pada kali
yang pertama. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk." (QS. Yaasiin, 36:77-79)

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/024.htm (2 of 3)1/17/2006 7:58:36 AM

Harun Yahya - Artikel - Perjalanan Hidup Manusia 'Bersel Satu'

Harun Yahya Internasional 2004.


Hak Cipta Terpelihara. Semua materi dapat disalin, dicetak dan disebarkan dengan mencantumkan sumber situs web
ini
info@harunyahya.com

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/024.htm (3 of 3)1/17/2006 7:58:36 AM

Harun Yahya - Artikel - Venus dan Sundew: Ahli Penangkap Serangga

Venus dan Sundew: Ahli Penangkap Serangga


HARUN YAHYA

Dunia yang kita huni dipenuhi oleh kehidupan yang dilengkapi dengan sistem yang sempurna dan mengagumkan. Beragam makhluk
hidup yang menakjubkan, dari burung hingga tumbuhan, dan dari ikan hingga serangga, yang kesemuanya tidak memiliki kecerdasan
ataupun akal - dan terkadang bahkan tidak memiliki otak - senantiasa membuat kita kagum dengan perilaku cerdas dan sempurna yang
mereka perlihatkan. Kebanyakan perilaku ini menjadikan manusia berdecak kagum dan terheran-heran. Manusia, dengan segala ilmu
dan pengetahuannya bahkan tidak mampu memahami sebagian perilaku ini, apalagi menirunya. Di bawah ini, kita akan menyaksikan
dua diantara beragam tumbuhan yang memiliki desain dan keahlian yang jauh melebihi apa yang dimiliki manusia.
Venus, Menggenggam Lebih Cepat dari Jari Jemari Manusia
Selain binatang pemangsa yang sering kita saksikan, ternyata terdapat pula sejumlah tumbuhan yang juga "berburu" dengan kemampuan
menangkap mangsa yang sungguh mengagumkan. Salah satunya adalah tumbuhan pemangsa serangga yang bernama Venus. Tumbuhan
ini memiliki sistem perangkap untuk menjebak, menangkap dan memakan serangga yang hinggap padanya.
Tumbuhan ini menarik perhatian serangga dengan warna merah daunnya yang menawan. Kendatipun ciri mengagumkan ini ada
padanya, ia sendiri sama sekali tak menyadari akan hal ini. Serangga tergoda oleh aroma sedap yang dihasilkan kelenjar-kelenjar di
sekeliling dedaunan tumbuhan Venus. Ia lantas terbang mendekat dan kemudian hinggap di atas tumbuhan tanpa rasa curiga sedikitpun
akan bahaya yang mengintainya. Di saat bergerak ke sumber "makanan", ia menyentuh rambut-rambut yang seolah tampak tidak
berbahaya pada permukaan tumbuhan tersebut.
Ketika merasakan sentuhan serangga yang menghampirinya, tumbuhan ini dengan segera bergerak melipat dan menutup rapat daundaunnya. Gerakan ini membuat serangga terperangkap dan terjepit di antara daun-daun tersebut. Daun-daun ini mengapit semakin lama
semakin erat akibat kepakan sayap serangga yang menyentuh rambut secara berulang-ulang. Tumbuhan ini kemudian mengeluarkan
cairan "penghancur dan pelarut daging" pada tubuh serangga. Dalam waktu singkat, ia melumatkan mangsanya hingga menjadi seperti
bubur dan kemudian memakan hidangan yang lezat ini.
Tumbuhan Venus memiliki kemampuan menutup daun-daunnya dengan kecepatan yang sangat tinggi. Lebih cepat dibandingkan
dengan gerakan tercepat menutupnya jari-jemari tangan manusia. Buktinya, seringkali manusia tak mampu menangkap seekor lalat
yang hinggap pada telapak tangannya, tapi tumbuhan Venus melakukannya dengan mudah. Yang menarik untuk diketahui adalah
bagaimana tumbuhan yang tidak memiliki otot atau kerangka ini mampu melakukan gerakan yang sangat cepat tersebut?
Terdapat sistem elektrik yang sangat rumit pada tumbuhan Venus. Rangsangan yang diakibatkan oleh sentuhan tubuh serangga pada
rambut-rambut Venus diteruskan ke reseptor (sistem penerima rangsangan) di bawah rambut-rambut tumbuhan tersebut. Reseptor lalu
meneruskan rangsangan ini dalam bentuk signal-signal listrik ke sel-sel motorik yang menyebabkan daun-daun Venus melakukan
gerakan cepat dan mendadak. Terakhir, mekanisme tersebut diaktifkan terus-menerus untuk menahan serangga agar tidak lepas.
Apa yang terjadi di tingkat sel motorik? Segera setelah sel-sel motorik ini menerima rangsangan listrik, mereka merubah konsentrasi air
dalam tubuh mereka. Sel-sel di bagian dalam alat perangkap mengeluarkan air dari tubuhnya dan kemudian menyusut. Fenomena ini
mirip balon yang mengempis dan mengeluarkan udara. Sebaliknya, sel-sel di bagian luar alat perangkap menyerap kelebihan air dan
mengembang. Proses ini terjadi secara cepat sehingga tumbuhan tersebut menutup daun-daunnya dengan kecepatan sangat tinggi.
Di samping itu, kelenjar pencernaan pada alat perangkap juga turut diaktifkan. Akibat rangsangan, kelenjar ini mulai mengeluarkan
cairan untuk melumatkan dan melarutkan tubuh serangga secara perlahan-lahan. Meskipun sangat ampuh untuk melarutkan protein,
cairan kimia ini tidak membahayakan daun-daun tumbuhan Venus itu sendiri. Dengan cara ini, tumbuhan Venus menyantap bubur
mangsanya yang telah berubah menjadi semangkok sup kaya protein.
Seusai menyantap makanan, mekanisme yang sebelumnya menggerakkan alat perangkap Venus supaya menutup, kini bekerja
sebaliknya untuk membukanya. Untuk mengaktifkan perangkap, rambut-rambut Venus harus disentuh dua kali berturut-turut. Dengan
mekanisme aksi ganda ini, tumbuhan Venus tidak pernah menutup dengan sia-sia tanpa tujuan yang jelas. Misalnya, perangkap tidak

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/025.htm (1 of 2)1/17/2006 7:58:37 AM

Harun Yahya - Artikel - Venus dan Sundew: Ahli Penangkap Serangga

akan menjadi aktif dan menutup ketika setetes air hujan jatuh mengenainya.
Di sini, yang sangat penting untuk diketahui adalah bahwa Venus, si pemburu yang ahli ini, tidak memiliki otak atau organ tubuh
semisalnya, sehingga ia tidak mampu berpikir. Sungguh, Venus tidak menyadari kemampuannya yang luar biasa, yang menjadikannya
mampu berburu serangga yang dapat terbang dengan cepat. Semua ini memperlihatkan adanya sistem perangkap, penangkapan dan
penghancuran tubuh serangga dengan ketepatan yang sangat akurat, teknik dan desain sempurna pada bagian-bagiannya yang terkecil
sekalipun.
Tak perlu dipertanyakan lagi, asal-usul desain semacam ini tak mungkin dijelaskan sebagai sesuatu yang terjadi dengan sendirinya,
secara kebetulan atau sekedar fenomena alam biasa. Jelas bahwa Pencipta Maha Agung yang mengatur seluruh alam inilah yang
memberi tumbuhan Venus kemampuan luar biasa. Inilah ciptaan Allah yang tiada bandingnya. Dalam sebuah ayat Alqur'an, dinyatakan:
Dan berapa banyak binatang yang tidak dapat membawa rizkinya sendiri. Allah-lah yang memberi rezki kepadanya dan kepadamu dan
Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. Al-Ankabuut, 29:60)
Sundew, Memiliki Lem Paling Kuat di Dunia
Tumbuhan sundew asal Afrika Selatan tumbuh di tanah yang tandus. Sundew bahkan dapat hidup di areal semi-gurun pasir. Ia
diciptakan dengan kemampuan berburu yang sangat menarik, yang memungkinkan tumbuhan ini mendapatkan sari makanan yang tidak
mungkin didapatnya dari tanah dengan cara lain. Daun-daun tumbuhan Sundew berbentuk seperti batang pipih yang memanjang dan
dipenuhi rambut merah panjang. Ujung rambut-rambutnya dilapisi oleh cairan yang sangat kental dengan bau khas yang menarik
perhatian serangga.
Seekor serangga yang pergi menuju sumber bau tersebut dan kemudian hinggap pada tumbuhan Sundew, akan menempel lengket pada
rambutnya dan berusaha melepaskan diri dari salah satu perekat paling kuat di dunia ini. Di saat serangga berjuang untuk melepaskan
diri, daun panjang Sundew bergerak melipat ke bawah untuk menggenggam serangga lebih erat. Segera setelah tumbuhan menjepit
mangsanya, ia mencerna serangga perlahan-lahan dan memperoleh protein esensial bagi tubuhnya. Setelah mencerna seluruh bagian
serangga yang dapat dimakan, tumbuhan sundew membuka dan memasang perangkapnya lagi. Sungguh menarik bahwa perekat kuat
tersebut mampu menahan serangga agar tidak lepas. Dan pada saat yang sama, perekat ini sama sekali tidak menjadikan rambut-rambut
tersebut saling menempel sedemikian erat hingga menghambat gerakan tumbuhan Sundew.
Tumbuhan yang tak dapat bergerak dari tempatnya, tapi dilengkapi dengan kemampuan memperoleh makanan yang mengagumkan ini
adalah bukti nyata adanya penciptaan secara khusus dan sengaja. Sistem yang merupakan cerminan dari Ilmu Allah Yang Maha Luas
tersebut tak mungkin dijelaskan melalui peristiwa kebetulan. Tak seorang pun yang berakal akan berpikir bahwa sang tumbuhan
Sundew sendirilah yang menemukan sistemnya yang canggih. Oleh karena itu, keberadaan dan keluasan Ilmu sang Pencipta, Yang
memberi kemampuan ini pada tumbuhan Sundew, sangatlah jelas. Semua tumbuhan mendapatkan makanan melalui sistem yang
diciptakan secara khusus oleh Allah untuk mereka. Allah berfirman:
Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam
binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata. (QS. Huud, 11:6)

Harun Yahya Internasional 2004.


Hak Cipta Terpelihara. Semua materi dapat disalin, dicetak dan disebarkan dengan mencantumkan sumber situs web
ini
info@harunyahya.com

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/025.htm (2 of 2)1/17/2006 7:58:37 AM

Harun Yahya - Artikel - Keajaiban Tumbuhan

Keajaiban Tumbuhan
HARUN YAHYA

Seorang mukmin berjalan di sebuah taman. Ia terpesona dengan keindahan taman yang merupakan kenikmatan Allah. Sesungguhnya,
bagi yang sudi merenung, pada setiap benda hidup terdapat kebesaran-Nya.
Sebagai contoh, tanaman merambat yang melingkarkan tubuhnya mengelilingi sebuah dahan atau benda lain, merupakan fenomena
yang perlu dipikirkan secara seksama. Jika pertumbuhan tanaman ini direkam dan dipertunjukkan ulang dengan cepat, akan terlihat
bahwa tanaman merambat ini bergerak seolah-olah ia adalah makhluk yang memiliki kesadaran. Ia seolah-olah melihat dahan yang
berada tepat di hadapannya, lalu ia mengulurkan dirinya ke arah dahan tersebut dan mengikatkan diri ke dahan seperti tali lasso.
Seorang mukmin yang menyaksikan semua ini kembali sadar bahwa Allah telah menciptakan semua benda hidup, dan bahwa Dia
menciptakannya sebagai sistem yang unik dan tanpa cacat.
Ketika seseorang terus mengamati gerakan-gerakan tanaman ini, ia menemukan satu ciri menarik lain dari tumbuhan tersebut. Ia
melihat bahwa batang tanaman merambat tersebut dengan kuat melekatkan dirinya di atas permukaan dimana ia berada dengan
menjulurkan lengan-lengan sampingnya. Bahan yang kental yang diproduksi oleh tanaman yang tidak memiliki kesadaran tersebut
merekat sedemikian kuat sehingga ketika tanaman ini dicoba untuk dipindahkan dengan cara menariknya dari tempat ia berada, maka
cat yang ada ditembok akan ikut terangkat juga.
Begitupun dengan pepohonan. Pernahkan kita memikirkan bagaimana air mencapai dedaunan yang tinggi? Tidaklah mungkin bagi air
dalam sebuah tanki di bagian bawah bangunan anda untuk naik ke lantai yang lebih atas tanpa adanya sebuah tanki hidroforik atau
mesin pompa air yang kuat. Anda tidak akan mampu memompa air kendatipun hanya sampai ke lantai pertama. Oleh karena itu, sudah
seharusnya ada sistem pemompaan yang mirip dengan mesin hidrofonik yang dimiliki oleh pohon.
Allah telah menciptakan untuk tiap-tiap pohon semua sarana dan perlengkapan yang diperlukan. Tambahan lagi, sistem pemompaan di
setiap pohon terlalu canggih dibandingkan dengan yang ada di bangunan tempat tinggal manusia.
Hal lain yang dapat dipikirkan berhubungan dengan dedaunan. Dedaunan itu sesungguhnya bukan bentuk sederhana seperti yang
terlihat mata. Dedaunan, misalnya, adalah sesuatu yang rentan dan mudah rusak. Namun, daun-daun ini tidak kering kerontang karena
panasnya terik sinar matahari yang menyengat. Ketika seorang manusia berada pada suhu 40oC dalam waktu yang sebentar, warna
kulitnya berubah, ia menderita dehidrasi. Sebaliknya, daun mampu untuk tetap hijau di bawah panas matahari yang menyengat tanpa
terbakar selama berhari-hari, bahkan berbulan-bulan meskipun sangat sedikit sekali jumlah air yang mengalir melalui pembuluhpembuluhnya yang mirip benang. Ini adalah sebuah keajaiban penciptaan yang menunjukkan bahwa Allah menciptakan segala sesuatu
dengan ilmu yang tak tertandingi.
Begitulah, ketika menyusuri taman, kita memahami semua itu merupakan perwujudan sifat-Nya Yang Maha Indah (Al-Jamaal).
Lihatlah: bunga daisy yang menguning. Kupu-kupu dengan ekornya yang indah meliuk di sela bunga.
Kupu-kupu, misalnya, adalah makhluk yang sangat indah dan elok untuk dilihat. Kupu-kupu, yang memiliki sayap dengan simetri dan
disain semacam renda yang demikian teliti sehingga terlihat seolah-olah dilukis dengan tangan, dengan warna yang harmoni dan
dipenuhi fosfor sehingga berpendar, adalah bukti daya seni yang tak tertandingi dari ciptaan Allah.
Banyaknya jenis tanaman dan pohon yang tak terhitung di muka bumi merupakan bagian dari keindahan ciptaan Allah. Bunga-bunga
dengan warna yang beraneka-ragam dan berbagai bentuk pepohonan telah diciptakan sedemikian rupa sehingga memberikan
kenyamanan bagi manusia.
Seseorang yang memiliki keimanan akan berpikir bagaimana bunga seperti mawar, violet, daisy, hyacinth, anyelir, anggrek dan bungabunga lainnya memiliki permukaan yang sedemikian mulus, bagaimana mereka muncul dari biji-biji mereka dalam keadaan yang halus
sama sekali tanpa ada lipatan-lipatan, bagaikan telah disetrika.

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/026.htm (1 of 2)1/17/2006 7:58:37 AM

Harun Yahya - Artikel - Keajaiban Tumbuhan

Satu lagi keajaiban ciptaan Allah adalah aroma sedap yang menakjubkan dari bunga-bunga ini. Mawar, misalnya, memiliki wangi yang
tidak pernah berubah yang selalu dikeluarkannya. Bahkan dengan teknologi paling maju sekalipun, bau yang menyamai mawar tidak
dapat dibuat.
Penelitian di laboratorium-laboratorium untuk menyerupai bau ini belum mendatangkan hasil yang memuaskan. Aroma parfum yang
diproduksi dengan meniru bau mawar pada umumnya memiliki bau harum yang sedemikian kuat sehingga mengganggu orang. Tetapi
bau asli dari bunga mawar tidak menimbulkan gangguan apapun bagi manusia.
Orang yang beriman sadar bahwa segala sesuatu ini diciptakan Allah agar ia memuji-Nya. Sadar akan hal ini, seseorang yang
menyaksikan keindahan kebun ketika sedang berjalan-jalan akan mengagungkan Allah seraya mengatakan, ''Maa syaa Allahu, laa
quwwata illaa billaah (sungguh atas kehendak Allah semua ini terwujud, tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah)'' (QS. AlKahfi, 18: 39).

Harun Yahya Internasional 2004.


Hak Cipta Terpelihara. Semua materi dapat disalin, dicetak dan disebarkan dengan mencantumkan sumber situs web
ini
info@harunyahya.com

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/026.htm (2 of 2)1/17/2006 7:58:37 AM

Harun Yahya - Artikel - Langit yang Mengembalikan

Langit yang Mengembalikan


HARUN YAHYA

Demi langit yang mengandung hujan (QS. Ath Thaariq, 86:11). Kata yang ditafsirkan sebagai 'mengandung hujan' dalam terjemahan
Alquran ini juga bermakna 'mengirim kembali' atau mengembalikan.
Seperti diketahui, atmosfir yang melingkupi bumi terdiri atas sejumlah lapisan. Setiap lapisan memiliki peran penting bagi kehidupan.
Penelitian mengungkapkan bahwa lapisan-lapisan ini memiliki fungsi mengembalikan benda-benda atau sinar yang mereka terima ke
ruang angkasa atau ke arah bawah, yakni ke bumi. Sekarang, marilah kita cermati sejumlah contoh fungsi pengembalian dari lapisanlapisan yang mengelilingi bumi tersebut.
Lapisan Troposfir, 13 hingga 15 km di atas permukaan bumi, memungkinkan uap air yang naik dari permukaan bumi menjadi
terkumpul hingga jenuh dan turun kembali ke bumi sebagai hujan.
Lapisan ozon, pada ketinggian 25 km, memantulkan radiasi berbahaya dan sinar ultraviolet yang datang dari ruang angkasa dan
mengembalikan keduanya ke ruang angkasa.
Ionosfir, memantulkan kembali pancaran gelombang radio dari bumi ke berbagai belahan bumi lainnya, persis seperti satelit
komunikasi pasif, sehingga memungkinkan komunikasi tanpa kabel, pemancaran siaran radio dan televisi pada jarak yang cukup
jauh.

Sifat lapisan-lapisan langit yang hanya dapat ditemukan secara ilmiah di masa kini tersebut, telah dinyatakan berabad-abad lalu dalam
Alquran. Ini sekali lagi membuktikan bahwa Alquran adalah firman Allah.
Dalam sebuah ayat Alquran pun disebutkan sifat angin yang 'mengawinkan' hingga terbentuknya hujan.
Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan, dan Kami turunkan hujan dari langit, lalu Kami beri minum kamu dengan air
itu, dan sekali-kali bukanlah kamu yang menyimpannya. (QS. Al Hijr, 15:22)
Dalam ayat ini, ditekankan bahwa fase pertama dalam pembentukan hujan adalah angin. Hingga awal abad ke-20, satu-satunya
hubungan antara angin dan hujan yang diketahui hanyalah bahwa angin menggerakkan awan. Namun, penemuan ilmu meteorologi
modern telah menunjukkan peran 'mengawinkan' dari angin dalam pembentukan hujan.
Fungsi 'mengawinkan' dari angin ini terjadi sebagaimana berikut:
Di atas permukaan laut dan samudera, gelembung udara yang tak terhitung jumlahnya terbentuk akibat pembentukan buih. Pada saat
gelembung-gelembung ini pecah, ribuan partikel kecil, dengan diameter seperseratus milimeter, terlempar ke udara. Partikel-partikel ini,
yang dikenal sebagai aerosol, bercampur dengan debu daratan yang terbawa oleh angin, dan selanjutnya terbawa ke lapisan atas
atmosfir. Partikel-partikel ini dibawa naik lebih tinggi ke atas oleh angin, dan bertemu dengan uap air di sana. Uap air mengembun di
sekeliling partikel-partikel ini dan berubah menjadi butiran-butiran air. Butiran-butiran air ini mula-mula berkumpul dan membentuk
awan, dan kemudian jatuh ke bumi dalam bentuk hujan.
Sebagaimana terlihat, angin 'mengawinkan' uap air yang melayang di udara dengan partikel-partikel yang dibawanya dari laut dan
akhirnya membantu pembentukan awan hujan. Apabila angin tidak memiliki sifat ini, butiran-butiran air di atmosfir bagian atas tidak
akan pernah terbentuk, dan hujan pun tidak akan terjadi.
Hal terpenting di sini adalah bahwa peran utama dari angin dalam pembentukan hujan telah dinyatakan berabad-abad yang lalu dalam
sebuah ayat Alquran, pada saat orang hanya mengetahui sedikit saja tentang fenomena alam.
Fakta lain yang diberikan dalam Alquran mengenai hujan adalah bahwa hujan diturunkan ke bumi dalam kadar tertentu. Hal ini
disebutkan dalam Surat Az Zukhruf sebagai berikut: Dan Yang menurunkan air dari langit menurut kadar (yang diperlukan) lalu Kami
hidupkan dengan air itu negeri yang mati, seperti itulah kamu akan dikeluarkan (dari dalam kubur). (QS. Az Zukhruf, 43:11)

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/027.htm (1 of 2)1/17/2006 7:58:37 AM

Harun Yahya - Artikel - Langit yang Mengembalikan

Kadar dalam hujan ini pun sekali lagi telah ditemukan melalui penelitian modern. Diperkirakan dalam satu detik, sekitar 16 juta ton air
menguap dari bumi. Angka ini menghasilkan 513 triliun ton air per tahun. Angka ini ternyata sama dengan jumlah hujan yang jatuh ke
bumi dalam satu tahun. Hal ini berarti air senantiasa berputar dalam suatu siklus yang seimbang menurut ukuran atau kadar tertentu.
Kehidupan di bumi bergantung pada siklus air ini. Bahkan sekalipun manusia menggunakan semua teknologi yang ada di dunia ini,
mereka tidak akan mampu membuat siklus seperti ini.
Bahkan satu penyimpangan kecil saja dari jumlah ini akan segera mengakibatkan ketidakseimbangan ekologi yang mampu mengakhiri
kehidupan di bumi. Namun, hal ini tidak pernah terjadi dan hujan senantiasa turun setiap tahun dalam jumlah yang benar-benar sama
seperti dinyatakan dalam Alquran.

Harun Yahya Internasional 2004.


Hak Cipta Terpelihara. Semua materi dapat disalin, dicetak dan disebarkan dengan mencantumkan sumber situs web
ini
info@harunyahya.com

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/027.htm (2 of 2)1/17/2006 7:58:37 AM

Harun Yahya - Di Balik Perang Irak

Di Balik Perang Irak


HARUN YAHYA

Rencana perang Irak, yang dilancarkan meski mendapat tentangan dari seluruh dunia, telah dipersiapkan setidaknya puluhan tahun lalu
oleh para ahli strategi Israel. Dalam upayanya mewujudkan strategi pelemahan atau pemecahbelahan negara-negara Arab Timur
Tengah, Israel memasukkan Mesir, Syiria, Iran dan Saudi Arabia dalam daftar sasaran berikutnya.
Saat tulisan ini disusun, Amerika Serikat (AS) telah memulai penggempuran terhadap Irak. Meskipun kenyataannya kebanyakan
negara di seluruh dunia, bahkan sebagian besar sekutu AS sendiri, menentangnya, pemerintahan AS bersikukuh untuk meneruskan
rencana serangannya. Ketika kita melihat apa yang ada di balik sikap keras kepala AS ini, maka Israel-lah satu-satunya yang
bertanggung jawab atas pertumpahan darah dan penderitaan di Timur Tengah sejak awal abad kedua puluh. Kebijakan pemerintah
Israel yang ditujukan untuk memecah-belah Irak memiliki akar sejarah yang panjang
Rencana Israel Membagi Irak
Laporan berjudul "A Strategy for Israel in the Nineteen Eighties" (Strategi Israel di Tahun 1980-an), oleh majalah berbahasa Ibrani
terbitan Departemen Informasi, Kivunim, bertujuan menjadikan seluruh kawasan Timur Tengah sebagai wilayah pemukiman Israel.
Laporan tersebut, yang disusun oleh Oded Yinon - seorang wartawan Israel yang pernah dekat dengan kementrian luar negeri Israel memaparkan skenario "pembagian Irak" sebagaimana berikut:
Irak, negeri kaya minyak yang menghadapi masalah perpecahan dalam negeri, dijamin bakal menjadi sasaran Israel.
Mengakhiri riwayat Irak jauh lebih penting bagi kita ketimbang Syria Sekali lagi, Irak pada intinya tidaklah berbeda
dengan para tetangganya, meskipun sebagian besar penduduknya adalah penganut Syi'ah dan sebagian kecil Sunni yang
menguasai pemerintahan. Enam puluh lima persen penduduknya tidak memiliki andil dalam politik di negara di mana
sekelompok elit berjumlah 20 persen memegang kekuasaan. Selain itu terdapat minoritas Kurdi berjumlah besar di
wilayah utara, dan jika bukan karena kekuatan rezim yang memerintah, angkatan bersenjatanya, dan pemasukannya dari
minyak, masa depan Irak akan takkan berbeda dengan nasib Libanon di masa lalu Dalam kasus Irak, pembagiannya
menjadi sejumlah provinsi berdasarkan garis suku atau agama sebagaimana yang terjadi pada Syiria di masa
kekhalifahan Utsmaniyyah adalah sesuatu yang mungkin. Jadi, tiga (atau lebih) negara kecil akan terbentuk di sekitar
tiga kota utama: Basrah, Baghdad, dan Mosul; dan wilayah kaum Syi'ah di selatan akan terpisah dari wilayah kaum
Sunni dan suku Kurdi di utara.
Kita hanya perlu sedikit mengingat kembali bagaimana skenario ini sebagiannya telah dilakukan pasca Perang Teluk 1991, di mana
Irak secara efektif, kalau tidak secara resmi, dibagi menjadi tiga wilayah. Fakta bahwa rencana AS menduduki Irak, yang sedang
dilakukan saat tulisan ini dibuat, dapat kembali mendorong terbaginya wilayah tersebut, merupakan sebuah ancaman nyata.
Peran Israel dalam Perang Teluk
Penerapan strategi Israel telah dilakukan sejak tahun 1990. Saddam Hussein menyerbu Kuwait dalam serangan mendadak pada tanggal
1 Agustus 1990, sehingga memunculkan krisis internasional. Israel menjadi pemimpin bagi kekuatan-kekuatan yang mendorong
terjadinya krisis itu. Israel adalah pendukung tergigih sikap yang dianut AS menyusul serangan terhadap Kuwait. Kalangan Israel
bahkan menganggap AS bersikap moderat, dan menginginkan adanya kebijakan yang lebih keras. Sedemikian jauhnya sehingga
Presiden Israel, Chaim Herzog, menganjurkan agar AS menggunakan bom nuklir. Di sisi lain, lobi Israel di AS tengah berupaya untuk
mendorong terjadinya serangan berskala luas atas Irak.
Seluruh keadaan ini mendorong terbentuknya pandangan di AS bahwa serangan terhadap Irak yang sedang dipertimbangkan,
sesungguhnya dirancang demi kepentingan Israel. Komentator terkenal, Pat Buchanan, merangkum pandangan ini dalam kalimat "
Hanya ada dua kelompok yang menabuh genderang perang di Timur Tengah - Kementrian Pertahanan Israel dan kelompok
pendukungnya di Amerika Serikat. (http://www.infoplease.com/spot/patbuchanan1.html)

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/028.htm (1 of 5)1/17/2006 7:58:38 AM

Harun Yahya - Di Balik Perang Irak

Israel juga telah memulai kampanye propaganda serius dalam masalah ini. Karena kampanye ini sebagian besar dilancarkan secara
rahasia, maka Mossad pun terlibat pula. Mantan agen Mossad, Victor Ostrovsky, memberikan informasi penting mengenai hal ini.
Menurutnya, Israel telah berkeinginan melancarkan peperangan bersama AS melawan Saddam jauh sebelum krisis Teluk. Bahkan
Israel telah memulai melaksanakan rencana tersebut segera setelah berakhirnya perang Iran-Irak. Ostrovsky melaporkan bahwa
departemen Perang Psikologi Mossad (LAP - LohAma Psicologit) melancarkan kampanye ampuh menggunakan teknik disinformasi.
Kampanye ini ditujukan untuk menampilkan Saddam sebagai seorang diktator berdarah dan ancaman bagi perdamaian dunia. (Victor
Ostrovsky, The Other Side of Deception, hlm. 252-254).
Agen Mossad Berbicara tentang Perang Teluk
Ostrovsky menjelaskan bagaimana Mossad menggunakan para agen atau simpatisan di berbagai belahan dunia dalam kampanye ini dan
bagaimana, misalnya, Amnesty International atau para penolong Yahudi sukarelawan (sayanim) di konggres AS dikerahkan. Di
antara cara yang digunakan dalam kampanye tersebut adalah rudal yang diluncurkan ke sasaran-sasaran penduduk sipil di Iran selama
perang Iran-Irak. Sebagaimana dijelaskan Ostrovsky, penggunaan rudal-rudal ini oleh Mossad di kemudian hari sebagai sarana
propaganda sungguh janggal, sebab rudal-rudal tersebut ternyata telah diarahkan ke sasarannya oleh Mossad, dengan bantuan informasi
dari satelit AS. Setelah mendukung Saddam selama perangnya melawan Iran, Israel kini tengah berupaya menampilkannya sebagai
seorang monster. Ostrovsky menulis:
Para petinggi Mossad mengetahui bahwa jika mereka dapat menjadikan Saddam terlihat sebagai sosok sangat jahat dan
sebagai ancaman bagi pasokan minyak Teluk, yang hingga saat itu ia telah menjadi pelindung pasokan tersebut, maka
Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya takkan membiarkan Saddam begitu saja, tapi akan membuat perhitungan yang
akan menghancurkan angkatan bersenjata dan kekuatan persenjataanya, khususnya jika mereka sampai yakin bahwa ini
hanyalah kesempatan terakhir mereka sebelum Saddam menggunakan senjata nuklir. (Victor Ostrovsky, The Other Side
of Deception, hlm. 254)
Israel sangat bersikukuh dalam masalah ini, dan dalam kaitannya dengan Amerika Serikat, pada tanggal 4 Agustus 1990, Menteri Luar
Negeri Israel, David Levy, mengeluarkan ancaman menggunakan bahasa diplomatis kepada William Brown, duta besar AS untuk
Israel, dengan mengatakan bahwa Israel menginginkan AS akan memenuhi semua tujuan-tujuan yang ditetapkan Israel untuk mereka
sendiri di awal krisis teluk, dengan kata lain AS hendaknya menyerang Irak. Menurut Levy, jika AS tidak melakukannya, Israel akan
melancarkannya sendiri. (Andrew and Leslie Cockburn, Dangerous Liaison, hlm. 356.)
Akan sangat menguntungkan bagi Israel jika AS terlibat perang tanpa keterlibatan apa pun di pihak Israel: dan inilah yang benar-benar
terjadi.
Israel Memaksa AS Berperang
Akan tetapi, kalangan Israel terlibat secara aktif dalam perencanaan perang oleh AS. Sejumlah pejabat AS yang terlibat merancang
Operation Desert Storm (Operasi Badai Gurun) menerima arahan taktis jitu dari kalangan Israel bahwa cara terbaik melukai Saddam
adalah dengan melancarkan serangan terhadap keluarganya.
Kampanye propaganda yang diilhami Mossad sebagaimana dilaporkan Ostrovsky membentuk dukungan publik yang diperlukan dalam
Perang Teluk. Sekali lagi, para pembantu lokal Mossad-lah yang berperan menyulut api peperangan. Lembaga pelobi Hill and
Knowlton, yang dikendalikan oleh Tom Lantos dari lobi Israel, mempersiapkan rancangan yang dramatis guna meyakinkan para
anggota Konggres perihal perang melawan Saddam. Turan Yavuz, wartawan Turki terkenal, memaparkan kejadian tersebut:
9 Oktober 1990. Lembaga pelobi Hill and Knowlton mengadakan pertemuan di Konggress yang bertemakan
Kebiadaban Irak. Sejumlah saksi mata yang dihadirkan dalam acara itu oleh lembaga pelobi tersebut menyatakan
bahwa tentara Irak membunuh bayi-bayi baru lahir di bangsal-bangsal rumah sakit. Seorang saksi mata memaparkan
kekejaman itu dengan sangat rinci, dan mengatakan bahwa para prajurit Irak telah membunuh 300 bayi baru lahir di satu
rumah sakit saja. Berita ini sungguh mengguncang para anggota Konggress tersebut. Ini menguntungkan bagi pihak
Presiden Bush. Namun, belakangan diketahui bahwa saksi mata yang dihadirkan oleh lembaga pelobi Hill and Knowlton
di hadapan Konggres ternyata adalah anak perempuan duta besar Kuwait untuk Washington. Kendatipun demikian, kisah
yang dituturkan anak perempuan tersebut sudah cukup bagi para anggota Konggress untuk menjuluki Saddam sebagai
Hitler. (Turan Yavuz, ABD'nin Krt Karti (The US' Kurdish Card), hlm. 307)
file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/028.htm (2 of 5)1/17/2006 7:58:38 AM

Harun Yahya - Di Balik Perang Irak

Hal ini mengarahkan pada satu kesimpulan saja: Israel berperan penting dalam kebijakan Amerika Serikat untuk melancarkan perang
pertamanya terhadap Irak. Perang yang kedua tidaklah banyak berbeda.
Alih-Alih Perang terhadap Terorisme
Berlawanan dengan keyakinan masyarakat luas, rencana untuk menyerang Irak dan menggulingkan rezim Saddam Hussein dengan
kekuatan senjata telah dipersiapkan dan dicanangkan dalam agenda Washington sejak lama sebelum dilancarkannya perang mewalan
terror, yang mengemuka pasca peristiwa 11 September. Isyarat pertama adanya rencana ini mengemuka pada tahun 1997. Sekelompok
ahli strategi pro-Israel di Washington mulai memunculkan skenario penyerangan atas Irak dengan memanfaatkan lembaga think-tank
konservatif baru, yang dinamakan PNAC, Project for The New American Century (Proyek bagi Abad Amerika Baru).
Sebuah artikel berjudul Invading Iraq Not a New Idea for Bush Clique: 4 Years Before 9/11 Plan Was Set" (Penyerangan atas Irak
Bukan Gagasan Baru bagi Kelompok Bush) yang ditulis William Bruch dan diterbitkan di the Philadelphia Daily News, memaparkan
fakta berikut:
Namun kenyataannya, Rumsfeld, Wakil Presiden Dick Cheney, dan sekelompok kecil ideolog konservatif telah memulai
wacana penyerangan Amerika atas Irak sejak 1997 hampir empat tahun sebelum serangan 11 September dan tiga tahun
sebelum Presiden Bush memegang pemerintahan.
Sekelompok pembuat kebijakan sayap kanan yang terdengar mengkhawatirkan, yang tidak begitu dikenal, yang disebut
Proyek bagi Abad Amerika Baru, atau PNAC yang berhubungan erat dengan Cheney, Rumsfeld, deputi tertinggi
Rumsfeld, Paul Wolfowitz, dan saudara lelaki Bush, Jeb bahkan mendesak presiden waktu itu, Clinton, untuk
menyerbu Irak di bulan Januari 1998. (William Bunch, Philadelphia Daily News, 27 Jan. 2003)
Minyakkah yang Menjadi Tujuan Sebenarnya?
Mengapa para anggota PNAC sangat bersikukuh untuk menggulingkan Saddam? Artikel yang sama melanjutkan:
Meskipun minyak melatarbelakangi pernyataan kebijakan PNAC terhadap Irak, namun tampaknya ini bukanlah
pendorong utama. [Ian] Lustick, [seorang profesor ilmu politik Universitas Pennsylvania dan ahli Timur Tengah,] yang
juga pengecam kebijakan Bush, mengatakan bahwa minyak dipandang oleh para pendukung perang terutama sebagai
cara untuk membayar operasi militer yang sangat mahal.
Saya dari Texas, dan setiap orang perminyakan yang saya kenal menentang tindakan militer terhadap Irak, kata
Schmitt dari PNAC. Pasar minyak tidak perlu diganggu.
Lustick yakin bahwa dalang tersembunyi yang sangat berpengaruh kuat kemungkinan adalah Israel. Ia mengatakan para
pendukung perang dalam pemerintahan Bush yakin bahwa parade pasukan di Irak akan memaksa Palestina menerima
rancangan perdamaian yang menguntungkan Israel(William Bunch, "Invading Iraq not a new idea for Bush clique"
Philadelphia Daily News, 27 Jan. 2003)
Jadi, inilah dorongan utama di balik rencana untuk menyerang Irak: membantu strategi Israel di Timur Tengah.
Fakta ini juga ditengarai oleh sejumlah ahli Timur Tengah lainnya. Misalnya Cengiz andar, ahli Timur Tengah asal Turki,
memaparkan kekuatan sesungguhnya di balik rencana penyerangan atas Irak sebagaimana berikut:
Siapakah yang mengarahkan serangan atas Irak? Wakil Presiden Dick Cheney, Menteri Pertahanan Rumsfeld,
Penasehat Keamanan Dalam Negeri Condoleeza Rice. Mereka inilah para pendukung tingkat tinggi terhadap
penyerbuan tersebut. Akan tetapi, selebihnya dari gunung es tersebut sungguh lebih besar dan lebih menarik. Terdapat
sejumlah lobi.
Yang terdepan di barisan lobi ini adalah tim Jewish Institute for Security Affairs (Lembaga Yahudi untuk Masalah
Keamanan) JINSA, yang merupakan kelompok kanan Israel pro-Likud yang dikenal memiliki hubungan dekat dengan

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/028.htm (3 of 5)1/17/2006 7:58:38 AM

Harun Yahya - Di Balik Perang Irak

industri-industri senjata AS Mereka memiliki hubungan erat dengan lobi persenjataan, Lockheed, Northrop, General
Dynamics dan industri militer Israel Prinsip mendasar JINSA adalah bahwa keamanan AS dan Israel adalah tak
terpisahkan. Dengan kata lalin, keduanya adalah sama.
Tujuan JINSA tidak terbatas pada merobohkan rezim Saddam di Irak, tetapi juga mendukung penggulingan rezim Saudi
Arabia, Syria, Mesir dan Iran dengan logika perang total, yang diikuti dengan penegakan demokrasi. Dengan kata
lalin, sejumlah Yahudi Amerika yang seirama dengan kelompok-kelompok paling ekstrim di Israel sekarang terdiri atas
orang-orang yang mendukung perang di Washington. (Cengiz andar, "Iraq and the 'Friends of Turkey' American
Hawks", Yeni Safak, 3 September 2002.)
Proyek Israel Penguasaan Dunia secara Diam-Diam
Singkatnya, terdapat kalangan di Washington yang mendorong terjadinya perang yang awalnya dilancarkan terhadap Irak, dan setelah
itu terhadap Saudi Arabia, Syria, Iran dan Mesir. Ciri mereka paling kentara adalah mereka berbaris di samping, dan bahkan sama
dengan, lobi Israel.
Tak menjadi soal betapa sering mereka berbicara tentang kepentingan Amerika, orang-orang ini sebenarnya mendukung kepentingan
Israel. Strategi melancarkan peperangan terhadap seluruh Timur Tengah sehingga menjadikan seluruh rakyat di kawasan tersebut
bangkit melawan AS tak mungkin akan menguntungkan pihak AS. Penggunaan strategi seperti ini hanya mungkin dapat dilakukan jika
AS tunduk pada Israel, melalui lobi Israel, yang luar biasa berpengaruhnya terhadap kebijakan luar negeri negara tersebut.
Dengan alasan ini, maka di belakang strategi yang mulai dijalankan pasca 11 September dan yang ditujukan untuk merubah peta
seluruh dunia Islam, terdapat rencana rahasia Israel untuk menguasai dunia. Sejak pendiriannya, Israel telah bercita-cita merubah
peta Timur Tengah, menjadikannya mudah diatur sehingga tidak lagi menjadi ancaman baginya. Israel telah menggunakan
pengaruhnya di AS untuk tujuan ini di tahun-tahun belakangan, dan memiliki andil besar dalam mengarahkan kebijakan Washington di
Timur Tengah. Keadaan pasca 11 September memberi Israel kesempatan yang selama ini telah dicari-carinya. Para ideolog pro-Israel
yang selama bertahun-tahun secara tidak benar telah menyatakan bahwa Islam sendirilah yang dan bukan sejumlah kelompok radikal
militan yang berbaju Islam memunculkan ancaman terhadap Barat dan AS. Merekalah yang berusaha meyakinkan kebenaran gagasan
keliru tentang benturan antar peradaban, dan telah berupaya mempengaruhi AS agar memusuhi dunia Islam setelah peristiwa 11
September. Sudah sejak tahun 1995, Israel Shahak dari Universitas Hebrew, Jerusalem, menuliskan keinginan Perdana Menteri Rabin
sebagai gagasan perang melawan Islam yang dipimpin Israel. Nahum Barnea, penulis opini dari surat kabar Israel, Yediot Ahronot,
menyatakan di tahun yang sama bahwa Israel tengah mengalami kemajuan [untuk] menjadi pemimpin Barat dalam perang melawan
musuh, yakni Islam. (Israel Shahak, "Downturn in Rabin's Popularity Has Several Causes", Washington Report on Middle East
Affairs, Maret 1995.)
Semua yang telah terjadi di tahun-tahun berikutnya adalah bahwa Israel menjadikan niatannya semakin kentara. Iklim politik pasca 11
September memberikan peluang untuk mewujudkan niatan ini menjadi kenyataan. Dunia kini tengah menyaksikan tahap demi tahap
menerapan kebijakan Israel dalam memecah-belah Irak, yang telah dirancang di Konggres Zionis Dunia pada tahun 1982.
Satu-Satunya Jalan Menuju Perdamaian Dunia: Persatuan Islam
Keadaan di atas dapat dirangkum sebagai berikut: Tujuan Israel adalah untuk menata ulang kawasan Timur Tengah menurut
kepentingan strategisnya sendiri. Untuk mencapai hal ini, untuk menguasai Timur Tengah, wilayah paling mudah bergejolak di dunia,
Israel memerlukan sebuah kekuatan dunia. Kekuatan ini adalah Amerika Serikat; dan Israel, dengan kekuatan pengaruhnya terhadap
AS, tengah berupaya menggadaikan kebijakan luar negeri AS terhadap Timur Tengah. Meskipun Israel adalah sebuah negara kecil
berpenduduk 4,5 juta jiwa, rencana yang disusun Israel dan para pendukungnya di Barat mengendalikan keseluruhan dunia.
Apa yang perlu dilakukan menghadapi kenyataan ini?
1) Kegiatan melobi perlu dilakukan dalam rangka menandingi pengaruh lobi Israel di Amerika Serikat guna membangun dialog antara
AS dan dunia Islam, dan untuk mengajaknya mencari cara damai dalam memecahkan permasalahan Irak dan permasalahan serupa
lainnya. Banyak kalangan AS menginginkan negeri mereka mengambil kebijakan Timur Tengah yang lebih adil. Banyak negarawan,
ahli strategi, wartawan dan cendekiawan telah mengungkapkan hal ini, dan gerakan perdamaian antar peradaban harus digulirkan
dengan bekerjasama dengan kalangan tersebut.

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/028.htm (4 of 5)1/17/2006 7:58:38 AM

Harun Yahya - Di Balik Perang Irak

2) Pendekatan yang mengajak pemerintah AS kepada pemecahan masalah secara damai haruslah dibawa ke tingkat pemerintahan dan
masyarakat sipil.
Bersamaan dengan ini semua, jalan keluar paling mendasar terletak pada sebuah proyek yang dapat menyelesaikan seluruh
permasalahan antara dunia Islam dan Barat, dan dapat mengatasi perpecahan, penderitaan dan kemiskinan di dunia Islam dan sama
sekali merubahnya, dan ini adalah Persatuan Islam.
Perkembangan terakhir telah menunjukkan bahwa seluruh dunia, tidak hanya wilayah-wilayah Islam, memerlukan sebuah Persatuan
Islam. Persatuan ini haruslah mampu meredam unsur-unsur radikal di Dunia Islam, dan membangun hubungan baik antar negaranegara Islam dan Barat, khususnya Amerika Serikat. Persatuan ini juga hendaknya membantu menemukan jalan keluar bagi induk dari
seluruh permasalahan yang ada: perseteruan Arab-Israel. Hanya dengan penarikan diri Israel hingga batas wilayahnya sebelum tahun
1967, dan pengakuan bangsa Arab atas keberadaannya, akan ada perdamaian sesungguhnya di Timur Tengah. Dan umat Yahudi dan
Muslim yang keduanya keturunan Nabi Ibrahim dan beriman pada satu Tuhan saja dapat hidup berdampingan di Tanah Suci,
sebagaimana yang telah mereka tunjukkan di abad-abad yang lalu. Dengan demikian, Israel takkan lagi memerlukan strategi untuk
mengganggu keamanan atau memecah-belah negara-negara Arab. Dan Israel takkan menghadapi balasan atas pendudukannya dalam
bentuk kekerasan dan ketakutan terus-menerus terhadap upaya penghancuran terhadapnya. Lalu, keduanya, anak-anak Israel dan Irak
(juga Palestina) dapat tumbuh dalam lingkungan yang damai dan aman. Inilah wilayah Timur Tengah yang seharusnya didambakan dan
berusaha diwujudkan oleh setiap orang yang bijak.

Harun Yahya Internasional 2004.


Hak Cipta Terpelihara. Semua materi dapat disalin, dicetak dan disebarkan dengan mencantumkan sumber situs web
ini
info@harunyahya.com

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/028.htm (5 of 5)1/17/2006 7:58:38 AM

Harun Yahya - Kisah Terkini tentang Burung-Dino dan Fakta Sesungguhnya

Kisah Terkini tentang Burung-Dino dan Fakta Sesungguhnya


HARUN YAHYA

Beberapa waktu yang lalu media massa dunia memuat penemuan baru-baru ini tentang sekumpulan fosil di Cina sebagai bukti yang
mendukung teori evolusi. Beijing's Institute of Vertebrate Paleontology and Paleoanthropology mengeluarkan pernyataan bahwa satu
dari keenam fosil dalam kelompok tersebut adalah milik seekor burung-dino bersayap empat dan bahwa makhluk punah ini dapat
terbang, atau setidaknya, bergelantungan di pepohonan. Media masa pendukung Darwinisme sekali lagi melakukan propagandanya
habis-habisan meskipun teori ini sama sekali dan telah berulang kali dibuktikan keliru.
Nyatanya, sama sekali tidak terdapat bukti yang mendukung propaganda mereka. Sebab, tidak ada burung-dino bersayap
empat (makhluk separuh burung separuh dinosaurus) atau data ilmiah apa pun yang mendukung teori evolusi burung dari dinosaurus.
Fosil baru: 20 juta tahun lebih muda dari Archaeopteryx
Hampir setiap orang yang tahu sedikit tentang paleontologi pernah mendengar Archaeopteryx. Penemuan Archaeopteryx termasuk
yang paling terkenal. Makhluk ini adalah seekor burung yang hidup sekitar 150 juta tahun lalu. Archaeopteryx sangatlah penting karena
termasuk burung tertua yang hingga kini pernah ditemukan. Tak seorang ilmuwan pun pernah menemukan fosil burung yang berusia
lebih tua dari Archaeopteryx. 1
Hal penting lain tentang Archaeopteryx adalah ia tergolong seekor burung sejati, dengan semua ciri burung yang dimilikinya. Bulubulunya yang asimetris sama dengan burung-burung masa kini, termasuk bentuk sayapnya yang sempurna, rangka yang ringan dan
berongga, tulang dada yang menyangga otot terbang, serta banyak ciri lainnya yang meyakinkan para ilmuwan bahwa Archaeopteryx
adalah seekor burung sejati yang mampu terbang sempurna.2
Akan tetapi, dua ciri Archaeopteryx yang sangat membedakannya dari burung modern adalah sayapnya yang memiliki cakar, dan gigi
pada paruhnya. Karena dua ciri inilah sejak abad kesembilan belas para evolusionis berupaya menampilkan burung ini sebagai semi
reptilia. Namun ciri-ciri ini sesungguhnya bukanlah bukti yang menunjukkan kaitan antara Archaeopteryx dan reptilia. Penelitian
menunjukkan bahwa Hoatzin, spesies burung yang hingga kini masih hidup, juga memiliki cakar pada sayapnya ketika masih muda.
Archaeopteryx bukan pula satu-satunya burung bergigi, sebab spesies burung lainnya di masa lalu yang ada dalam catatan fosil juga
memiliki gigi. 3
Jadi, sebagaimana dapat kita pahami, penjelasan para evolusionis bahwa Archaeopteryx adalah sejenis burung primitif sungguh
keliru, dan para ilmuwan telah menerima bahwa makhluk ini terlihat sangat menyerupai burung masa kini. Profesor ahli ahli burung
terkemuka di dunia asal Kansas University, Alan Feduccia, menyatakan, Kebanyakan mereka yang baru-baru ini mempelajari sifatsifat anatomis Archaeopteryx, mendapati makhluk tersebut lebih banyak menyerupai burung daripada yang pernah mereka sangka
sebelumnya,. Propaganda para pendukung Darwinisme telah keliru, dan Feduccia juga telah menyatakan bahwa, hingga baru-baru ini,
kemiripan Archaeopteryx dengan dinosaurus theropoda terlalu dibesar-besarkan.4
Singkatnya, Archaeopteryx adalah burung tertua yang memiliki ciri-ciri yang sama seperti pada burung-burung modern, termasuk
dalam hal kemampuan terbangnya. Selain itu, Archaeopteryx berusia sekitar 150 juta tahun.

Permasalahan seputar usia fosil


Archaeopteryx memperlihatkan satu fakta kunci: Burung telah ada sejak 150 juta tahun lalu. Mereka telah mampu terbang. Jika para
evolusionis ingin mengemukakan sejumlah nenek moyang burung, maka makhluk-makhluk ini haruslah telah hidup sebelum 150 juta
tahun lalu.

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/029.htm (1 of 3)1/17/2006 7:58:38 AM

Harun Yahya - Kisah Terkini tentang Burung-Dino dan Fakta Sesungguhnya

Satu fakta ini saja sudah cukup untuk menunjukkan bahwa pernyataan tentang burung-dino bersayap empat yang disebarluaskan ke
seluruh dunia sangat tidak berdasar dan tidak benar. Sebab, fosil yang diketemukan di Cina dan dinamakan Microraptor gui ini yang
oleh para evolusionis dicobatampilkan sebagai nenek moyang burung-burung primitif hanyalah berusia 130 juta tahun, dengan kata
lain 20 juta tahun lebih mudah sama sekali dari burung yang diketahui paling tua. Jelas, sama sekali tidak masuk akal untuk
menampilkan seekor burung sebagai nenek moyang burung-burung primitif ketika terdapat sejumlah burung yang telah terbang 20
juta tahun sebelum makhluk ini ada.
Sesungguhnya permasalahan usia ini ada pada semua fosil burung-dino yang diyakini sebagai nenek moyang burung. Para
evolusionis yang percaya bahwa burung berasal dari dinosaurus menyatakan bahwa nenek moyang burung adalah dinosaurus theropoda
yang berjalan di atas dua kaki. Akan tetapi dinosaurus theropoda muncul setelah Archaeopteryx dalam catatan fosil.5 Para evolusionis
selalu berupaya menutupi kejanggalan yang nyata ini. Usaha yang sama untuk menyembunyikan fakta ini mudah sekali dilihat pada
laporan berita tentang fosil Microraptor gui. Seluruh surat kabar dan majalah evolusionis mengumumkan secara luas bahwa fosil ini
adalah seekor burung primitif berusia 130 juta tahun, tanpa merasa perlu menyebutkan bahwa Archaeopteryx dapat melayang di
udara dengan sempurna sekitar 20 juta tahun sebelumnya.
Microraptor gui
Jadi, apakah makhluk yang dinamakan dinosaurus bersayap
empat ini, dengan kata lain Microraptor gui?
Terlalu dini untuk menjawab pertanyaan ini. Banyak
penelitian masih perlu dilakukan pada fosil ini, dan hasilnya
mungkin secara mendasar akan merubah pandangan kini
tentang fosil tersebut. Sama halnya, semua fosil burungdino yang dikemukakan sejak awal tahun 1990-an semuanya
diragukan keabsahannya. Salah satu dari dinosaurus berbulu
tersebut, yakni Archaeoraptor, adalah fosil yang dipalsukan.
Pengkajian mendalam pada fosil-fosil burung-dino lainnya
menunjukkan bahwa bulu-bulu mereka ternyata serat-serat
yang mengandung kolagen di bawah kulit.6 Dalam perkataan Microraptor
Profesor Feduccia, Banyak dinosaurus telah ditampilkan
sebagai makhluk yang tertutupi bulu-bulu yang berpola aerodinamis tanpa disertai bukti apa pun yang mendukungnya.7 Dalam
bukunya yang terbit tahun 1999, ia menulis, Pada akhirnya, tak ada dinosaurus berbulu yang pernah ditemukan, meskipun banyak
bangkai dinosaurus dengan kulit yang terawetkan dengan baik telah ditemukan di wilayah-wilayah yang beragam.8
Begitulah, ketika mencari jawaban sesungguhnya tentang apa itu Microraptor gui, kita harus senantiasa ingat akan sikap para
evolusionis yang penuh prasangka dan suka mereka-reka. Makhluk ini mungkin saja memiliki struktur anatomi yang sangat berbeda
dengan gambar-gambar rekonstruksi yang muncul di media masa.
Hal ini juga telah ditengarai oleh Profesor Alan Feduccia. Dalam sebuah korespondensi baru-baru ini, ia menulis:
Saya belum yakin bahwa makhluk tersebut bersayap empat; mungkin saja yang nampak oleh kita adalah bulu-bulu
burung yang sebenarnya tidak pernah ada, dan ini sungguh sulit untuk ditafsirkan. Ciri-ciri yang menghubungkan hewan
ini dengan dromaeosaurus juga sangat meragukan. Yang pasti, ekornya sangat berbeda dengan dromaeosaurus yang
pernah diketahui, dan cakarnya tidak berbentuk melengkung, tapi hanya sedikit besar. Juga, bagian pubisnya lebih
menyerupai burung. Mungkin kita tidak sedang menyaksikan dromaeosaurus yang dapat terbang, akan tetapi sisa-sisa
dari unggas di masa awal sekitar 20-30 juta tahun jauh sebelum Archaeopteryx.9
Dan bahkan jika penafsiran tentang Microraptor gui terbukti benar, teori evolusi takkan mendapat pengukuhan apa pun dari hal ini.
Sepanjang sejarah, puluhan juta spesies telah hidup dalam rentang spektrum biologis yang sangat lebar, dan banyak dari spesies ini
telah punah seiring perjalanan masa. Sebagaimana mamalia terbang yang ada saat ini, seperti kelelawar, di zaman dahulu pun terdapat
reptil-reptil bersayap (pterosaurus). Banyak beragam kelompok reptil laut (misalnya ichthyosaurus) hidup di masa lalu dan kemudian
punah. Namun yang sungguh mengejutkan tentang spektrum yang lebar ini adalah hewan-hewan dengan ciri dan struktur anatomis
berbeda muncul seketika dan dalam bentuk mereka yang telah lengkap sempurna, dan bukan sebagai turunan dari bentuk-bentuk nenek

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/029.htm (2 of 3)1/17/2006 7:58:38 AM

Harun Yahya - Kisah Terkini tentang Burung-Dino dan Fakta Sesungguhnya

moyang yang lebih primitif. Misalnya, kita saksikan seluruh struktur kompleks burung muncul menjadi ada secara tiba-tiba pada
Archaeopteryx. Tidak terdapat burung-burung primitif bersayap. Tidak ada penerbangan primitif. Keyakinan tentang adanya paruparu burung primitif juga sungguh tidak mungkin, sebab paru-paru unggas yang sangat berbeda secara struktural dari paru-paru
reptilia dan mamalia memiliki struktur rumit yang tak tersederhanakan.10
Singkatnya, catatan fosil terus saja memperlihatkan kesimpulan bahwa seluruh makhluk hidup muncul di bumi melalui penciptaan, dan
bukan evolusi akibat pengaruh alamiah. Pernyataan terakhir tentang burung-dino ini takkan mampu merubah fakta yang ada.

(1) Meskipun sebagian kalangan telah mengklaim bahwa fosil Protoavis berusia 225 juta tahun adalah burung tertua, namun
thesis ini tidak diterima secara luas.
(2)Keterangan lebih lanjut, silahkan membaca buku karya Harun Yahya, Darwinism Refuted: How The Theory of Evolution
Breaks Down in the Light of Modern Science, Goodword Books, 2003.
(3)Misalnya, Liaoningornis berusia 130 juta tahun juga memiliki gigi pada paruhnya (Baca "Old Bird," Discover magazine, March
21, 1997)
(4)Alan Feduccia, The Origin and Evolution of Birds, Yale University Press, 1999, p. 81.
(5)Jonathan Wells, Icons of Evolution, Regnery Publishing, 2000, p. 117.
(6)Ann Gibbons, "Plucking th e Feathered Dinosaur," Science, vol. 278, Number 5341 (Nov. 14, 1997), pp. 1,229-30
(7)Feduccia (1999), p. 130.
(8)Feduccia (1999), p. 132.
(9)Petikan ini diambil dari korespondensi baru-baru ini antara editor situs kami dengan Prof. Feduccia. Kami sangat berterima
kasih atas bantuannya.
(10)Michael Denton, A Theory in Crisis, Adler & Adler, 1986, pp. 210-212
Harun Yahya Internasional 2004.
Hak Cipta Terpelihara. Semua materi dapat disalin, dicetak dan disebarkan dengan mencantumkan sumber situs web
ini
info@harunyahya.com

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/029.htm (3 of 3)1/17/2006 7:58:38 AM

Harun Yahya - Upaya Keras Paul Davies untuk Mendukung Teori Multiverse

Upaya Keras Paul Davies untuk Mendukung Teori Multiverse


(Jagat Raya Jamak)
HARUN YAHYA

Dalam terbitannya tanggal 12 April 2003, The New York Times memuat tulisan ahli astrofisika terkenal Paul Davies berjudul A Brief
History of the Multiverse [Sejarah Singkat Teori Multiverse (Jagat Raya Jamak)]. Dalam tulisan ini, Prof. Davies berupaya
mempertahankan pernyataan bahwa terdapat kemungkinan adanya jagat raya berjumlah tak hingga, dan jagat raya kita telah secara
kebetulan menjadi cocok bagi adanya kehidupan. Ini adalah pernyataan terbaru yang telah digunakan kalangan pemikir materialis
untuk mengelak ketika mendapati adanya perancangan sangat cermat dan sempurna di alam semesta.
Kami pertama-tama perlu menjelaskan mengapa para materialis membuat pernyataan seperti ini: selama ribuan tahun, agama-agama
samawi dan berbagai filsafat yang mengakui keberadaan Tuhan menyatakan bahwa terdapat tujuan dan perancangan di alam semesta.
Sebaliknya, kaum materialis yakni mereka yang menyatakan bahwa tidak ada sesuatu pun selain materi telah menolak adanya
tujuan dan perancangan. Namun, serangkaian penemuan di bidang astronomi dan fisika di abad ke-20 mengungkapkan bahwa
perancangan di jagat raya sungguh jelas sehingga tak mungkin dapat diingkari. Berbagai penemuan ini mengungkapkan bahwa di saat
awal terbentuknya jagat raya, seluruh variabel, dari kecepatan ledakan Big Bang hingga kekuatan empat gaya fundamental, dari
struktur unsur-unsur hingga struktur Tata Surya yang kita huni, benar-benar sesuai untuk menyangga kehidupan. Penemuan besar ini,
yang oleh para ilmuwan di tahun 1970-an diumumkan dan dipaparkan sebagai the Prinsip Anthropik (yang menyatakan bahwa jagat
raya secara khusus telah dirancang agar sesuai untuk kelangsungan hidup manusia), secara jelas menggugurkan pendapat kaum
materialis tentang ketiadaan perancangan.
Dalam tulisannya yang dimuat The New York Times, Paul Davies merangkum fakta ini dan mengakui kesimpulan tak terelakkan
tentang keberadaan Tuhan:
Mengapa alam ini begitu cerdas bahkan mungkin ada yang berkata dengan curiga begitu bersahabat dengan
kehidupan? Mengapa hukum-hukum fisika begitu penduli terhadap kehidupan dan kesadaran sehingga hukum-hukum ini
bersekongkol untuk membuat jagat raya yang nyaman dihuni? Ini hampir seolah Perancang Maha Hebat telah melakukan
semuanya.
Akan tetapi, meskipun menganggap perancangan di jagat raya sebagai bukti keberadaan Tuhan, Prof. Davies mengingkari kenyataan
ini. Agar dapat menjelaskan asal-usul perancangan di jagat raya, ia terpaksa menggunakan teori multiverse (jagat raya jamak), sebagai
pilihan terakhir kalangan materialis, sebagaimana telah kita pahami.
Teori Multiverse (Jagat Raya Jamak)
Menurut teori ini, jagat raya (universe) yang kita tempati mungkin hanyalah satu dari sekian banyak jagat raya (universes) berjumlah
tak hingga yang membentuk sebuah jagat raya jamak yang jauh lebih besar lagi yang dinamakan multiverse (=kumpulan dari
banyak universe, multi=banyak/jamak, uni=satu/tunggal). Dalam pandangan kalangan materialis, sangatlah biasa jika ada satu atau
beberapa dari jagat raya berjumlah banyak tersebut yang cocok bagi kehidupan.
Namun, adakah satu bukti ilmiah pun yang mendukung teori ini?
Tidak. Tidak ada sama sekali. Ini tak lebih dari sekedar rekaan.
Yang menarik dari tulisan Prof. Davies adalah ia berusaha memberi kesan seolah-olah benar-benar ada cukup banyak bukti penting
yang mendukung teori multiverse. Terdapat keterangan singkat pada surat kabar tersebut yang merangkum tulisannya, dan diarahkan
untuk memunculkan kesan tersebut:
file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/030.htm (1 of 3)1/17/2006 7:58:39 AM

Harun Yahya - Upaya Keras Paul Davies untuk Mendukung Teori Multiverse

Gagasan tentang jagat raya jamak, atau realitas jamak, telah ada selama berabad-abad. Akan tetapi, pembenaran ilmiah
yang mendukungnya adalah hal yang baru.
Siapa pun yang memahami kalimat pendahuluan ini tanpa membaca keseluruhan tulisan tersebut akan benar-benar mendapatkan kesan
bahwa teori multiverse didasarkan pada bukti ilmiah nyata dan bahwa Prof. Davies akan memaparkan bukti-bukti ini di dalam
tulisannya. Namun sebaliknya, bukti seperti itu tak pernah ada, dan nyatanya penulis tidak menyebutkan sepatah kata pun tentang bukti
ilmiah baru ini, yang pastilah akan dibicarakannya dengan penuh percaya diri jika memang ada.
Sebaliknya, terdapat sejumlah pengakuan dalam tulisan Prof. Davies bahwa teori multiverse hanyalah reka-reka saja. Menurut Prof.
Davies, teori multiverse telah dirumuskan dengan cara berimajinasi. Terlebih lagi, berkenaan dengan teori ini ia mengatakan bahwa
tingkat kebenarannya mencapai suatu batas dan teori ini semakin lama semakin wajib diterima berdasarkan keyakinan.
Singkatnya, ketertarikan Prof. Davies dan semua kalangan materialis lainnya terhadap teori multiverse lebih disebabkan kecenderungan
pribadi daripada keberadaan bukti ilmiahnya. Titik awal yang memunculkan kecenderungan pribadi ini adalah keengganannya untuk
menerima bahwa jagat raya adalah karya Pencipta. Paul Davies menyatakan fakta ini dalam tulisannya. Ia mengatakan bahwa
penjelasan apa pun yang didasarkan pada perkataan Tuhan menjadikannya demikian tidaklah memuaskan bagi seorang ilmuwan.
Tujuan Ilmu Pengetahuan Materialistik
Permasalahan tentang kepuasan atau ketidakpuasan sebenarnya menjadi titik tolak ilmu pengetahuan materialistik. Pandangan ilmu
pengetahuan ini menjadikan pengingkaran akan keberadaan Tuhan dalam menjelaskan alam kehidupan dan jagat raya sebagai tujuan.
Sebagaimana dijelaskan Benjamin Wiker dengan sangat rinci dalam bukunya yang penting Moral Darwinism: How We Became
Hedonists (Darwinisme Moral: Bagaimana Kita Menjadi Para Pencari Kenikmatan Dunia), niatan ini selalu berada di belakang upaya
untuk membangun suatu ilmu pengetahuan yang mengabaikan keberadaan Tuhan, yang telah ada sejak Epicurus hingga Charles
Darwin, dan kalangan materialis zaman sekarang. Kaum materialis berupaya mati-matian membangun dan membuktikan berbagai teori
yang mengingkari keberadaan Tuhan, bukan karena ilmu pengetahuan menghendaki demikian, akan tetapi karena pola pikir dan filsafat
mereka yang menghendakinya.
Sebaliknya, ilmu pengetahuan sendiri malah secara kuat selalu mengungkap kebenaran yang terus-menerus berusaha diabaikan kaum
materialis: yakni bahwa jagat raya penuh dengan bukti keberadaan Pencipta. Dia-lah yang menciptakannya dari ketiadaan, dan
merancang seluruh isinya dengan sangat mengagumkan.
Bukti-Bukti Keberadaan Allah
Teori multiverse (jagat raya jamak) adalah satu di antara sejumlah teori yang dikemukakan dalam rangka menolak kebenaran tersebut.
Teori ini pun sama sekali tidak memiliki landasan ilmiah. Ketiadaan bukti ilmiah apa pun yang mendukung teori ini, sebagaimana
diakui Prof. Davies sendiri, menjadikan teori tersebut sebatas pada keyakinan belaka. Keyakinan yang tak memiliki bukti ilmiah.
Tambahan lagi, sungguh memperdayakan jika kaum materialis membuat pernyataan seperti: Anda percaya bahwa Tuhan menciptakan
jagat raya, kami percaya pada keberadaan banyak jagat raya, dengan kata lain mereka menganggap keduanya memiliki semacam
kesamaan. Hal ini dikarenakan:
1) Penjelasan masuk akal atas adanya perancangan di jagat raya adalah keberadaan sang perancang cerdas. Ketika Anda melihat sebuah
patung, Anda yakin bahwa pastilah terdapat seorang ahli patung. Bantahan seperti Karena terdapat bebatuan berjumlah tak hingga di
jagat raya, maka yang satu ini terbentuk begitu saja dengan sendirinya secara kebetulan, sudah tentu sangat tidak masuk akal. Sejalan
dengan kaidah logika yang dinamakan pisau cukur Occam yang menyatakan bahwa penjelasan yang paling jelas dan langsung
tentang suatu permasalahan wajiblah diterima maka asal-usul kesempurnaan dan kecermatan perhitungan dan pengaturan di jagat
raya wajib dijelaskan dengan istilah perancangan (desain) dan bukan kebetulan. (Lebih lengkapnya, silakan membaca The Creation of
the Universe karya Harun Yahya)
2) Terdapat jauh lebih banyak bukti ilmiah keberadaan Tuhan daripada sekedar kecermatan sempurna pengaturan jagat raya.
Sebagaimana para materialis lainnya, Paul Davies yakin bahwa Darwinisme telah memecahkan permasalahan seputar asal-usul
makhluk hidup, atau paling tidak ia menghibur diri sendiri dengan teori tersebut. Namun kenyataannya kini Darwinisme adalah sebuah
teori yang telah diragukan kebenarannya, dan kini telah dibuktikan dengan kuat bahwa terdapat perancangan cerdas pada peristiwa
kemunculan makhluk hidup. Ini adalah pembuktian ilmiah atas fakta bahwa selain menciptakan jagat raya dengan keseimbangan dan
file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/030.htm (2 of 3)1/17/2006 7:58:39 AM

Harun Yahya - Upaya Keras Paul Davies untuk Mendukung Teori Multiverse

perancangan tanpa cacat, Tuhan juga turut campur mengatur jagat raya yang telah diciptakan-Nya (Selengkapnya, silakan membaca
Darwinism Refuted karya Harun Yahya.)
3) Terdapat banyak bukti bagi keberadaan Tuhan di luar bidang ilmu pengetahuan positif. Penemuan-penemuan di banyak bidang
seperti psikologi manusia, bukti keberadaan ruh manusia, naskah-naskah kitab suci, dan informasi menakjubkan dalam Al Quran,
Kitab Suci terakhir, membuktikan keberadaan Tuhan serta fakta bahwa Dia menciptakan manusia dan menunjukkannya ke jalan yang
benar melalui agama. (silakan membaca tulisan Harun Yahya berjudul "The Fall of Atheism")
Di sisi lain, kalangan materialis tak mampu menemukan penjelasan lain ketika menghadapi bukti-bukti yang semakin menguat dan
bertambah banyak yang menentang mereka. Yang hanya mampu mereka lakukan tak lebih hanyalah menelorkan teori-teori baru hasil
rekaan. Persis sebagaimana Paul Davies, yang memulai dengan mengatakan tentang bukti baru yang mendukung teori multiverse
(jagat raya jamak), namun tanpa menyebutkan satu pun tentang bukti baru tersebut.
Apa yang sepatutnya dilakukan oleh Prof. Davies adalah mengkaji ulang penemuanpenemuan ilmiah seputar asal-usul jagat raya.
Namun ia hendaknya melakukannya bukan dengan berharap menemukan kesimpulan memuaskan dari sudut pandang keyakinan
materialis, akan tetapi dalam rangka menemukan kebenaran hakiki. Dengan demikian ia berkemungkinan memahami kebenaran
penciptaan, yang sudah sedemikian sering terpampang di pelupuk matanya, dan akhirnya memahami keberadaan Tuhan, Pencipta
dirinya sendiri dan Pencipta seluruh manusia.

Harun Yahya Internasional 2004.


Hak Cipta Terpelihara. Semua materi dapat disalin, dicetak dan disebarkan dengan mencantumkan sumber situs web
ini
info@harunyahya.com

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/030.htm (3 of 3)1/17/2006 7:58:39 AM

Harun Yahya - Artikel - Makhluk-Makhluk Bercahaya

Makhluk-Makhluk Bercahaya
HARUN YAHYA

Thomas Edison adalah seorang ilmuwan terbesar di dunia. Sekitar seratus dua puluh tahun telah berlalu sejak ia menemukan bola
lampu. Dalam masa ini, bola lampu telah menjadi bagian penting kehidupan manusia. Kini, jutaan bola lampu mungil bersama-sama
menerangi kota-kota besar di seluruh dunia.
Penerangan menjadi suatu simbul penting bagi peradaban ini. Namun, ada sumber
penerangan lain. Kita tentunya pernah menjumpai cahaya kecil yang menerangi kegelapan
malam hari. Cahayanya begitu kuat dan terang, namun sumber penerangan ini sangatlah
berbeda dengan bola lampu. Bahkan ia sama sekali bukanlah benda, melainkan makhluk
hidup. Ia adalah seekor kunang-kunang. Makhluk kecil ini menghasilkan cahaya dalam
tubuhnya meski ia tidak memiliki bola lampu. Meskipun tidak menggunakan listrik, ia
memiliki teknologi yang jauh lebih hebat. Teknologi ini lebih efektif dari bola lampu yang
mampu merubah sepuluh persen saja dari energinya menjadi cahaya, sedangkan sembilan
puluh persen sisanya berubah dan hilang menjadi panas.
Sebaliknya, kunang-kunang mampu menghasilkan hampir seratus persen cahaya dari
energi yang ada. Ini dikarenakan disain sempurna pada sistem penghasil cahaya yang
dimilikinya. Tubuhnya berisi zat kimia khusus bernama lusiferin, dan enzim yang disebut
lusiferase. Untuk menghasilkan cahaya, dua zat kimia ini bercampur, dan percampuran ini
menghasilkan energi dalam bentuk cahaya. Molekul kompleks ini telah didisain secara
khusus untuk memancarkan cahaya. Penempatan setiap atom yang membentuk molekul tersebut telah ditentukan sesuai dengan tujuan
ini. Tidak ada keraguan bahwa disain biokimia ini bukanlah sebuah kebetulan. Ia sengaja diciptakan secara khusus. Sebagaimana Allah
telah memberi semua makhluk hidup ciri mereka masing-masing, Dia juga telah mengajarkan kunang-kunang cara membuat cahaya.
Tapi, untuk apakah kunang-kunang membuat cahaya melalui teknologi yang sedemikian maju. Untuk menemukan jawaban atas
pertanyaan ini, kita harus mengamati lebih dekat sekawanan kunang-kunang. Sekelompok kunang-kunang dalam jumlah besar, hingga
ratusan ribu, di malam hari memunculkan pemandangan yang membuat kita seolah sedang berjalan di bawah bintang-bintang.
Cahaya ini sangatlah penting bagi kunang-kunang sebagai alat komunikasi. Sepanjang
sejarah, manusia telah menggunakan berbagai sarana untuk berkomunikasi. Salah satunya
adalah sandi morse, yang terdiri atas kombinasi sinyal panjang dan pendek, dan dipakai
pada telegram. Kunang-kunang menggunakan sinyal cahaya untuk berkomunikasi, cara
yang menyerupai sandi morse.
Kunang-kunang jantan menyalakan dan memadamkan cahayanya untuk mengirim pesan
kepada sang betina. Pesan ini berisi kode tertentu. Dan kunang-kunang betina
menggunakan kode yang sama untuk mengirim pesan balasan kepada sang jantan. Sebagai
hasil dari pesan timbal-balik ini, sang jantan dan betina mendekat satu sama lain.
Sejak saat ia dilahirkan, tiap kunang-kunang mengetahui bagaimana berkirim pesan dengan
cara ini, dan bagaimana memahami pesan yang dikirim oleh yang lain. Singkatnya, masingmasing dari ribuan kunang-kunang yang kita lihat bersama di kegelapan malam adalah
sebuah keajaiban penciptaan. Pencipta sistem yang luar biasa ini adalah Allah, Pencipta
semua makhluk hidup.
Selama beberapa malam di Segitiga Bermuda, pertunjukan cahaya tengah berlangsung. Beberapa saat setelah matahari tenggelam,
cahaya yang mempesona muncul di permukaan laut. Cahaya ini berasal dari cacing laut betina yang sedang berada di permukaan. Sang
betina mencampurkan dua cairan kimia yang ia hasilkan dalam tubuhnya. Makhluk ini tahu bagaimana menggunakan bahan-bahan
kimia untuk memproduksi cahaya dengan cara yang menakjubkan. Hasil akhirnya adalah sebuah pertunjukan cahaya yang
mengagumkan. Cacing betina melakukan ini untuk menarik perhatian sang jantan. Makhluk yang sedang mendekat dengan cahaya
file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/031.htm (1 of 2)1/17/2006 7:58:39 AM

Harun Yahya - Artikel - Makhluk-Makhluk Bercahaya

kecilnya yang terang adalah cacing laut jantan. Sepuluh menit kemudian, permukaan laut telah tertutupi oleh ratusan betina yang
memancarkan cahaya terang. Jika bulan keluar dari balik awan dan menerangi permukaan laut, mereka kembali ke kedalaman lautan.
Dua puluh menit kemudian pertunjukan ini berakhir.
Jika kita ingin menyaksikan tempat sesungguhnya, di mana binatang menggunakan cahaya untuk berkomunikasi, maka kita harus pergi
ke tempat paling gelap di bumi, yaitu dasar lautan. Kapal selam ini didisain khusus untuk dapat menyelam hingga kedalaman enam
ratus meter. Sinar matahari tidak dapat menembus kedalaman di bawah dua ratus meter. Di sinilah tempat paling gelap di bumi.
Tekanannya dua puluh kali lebih tinggi dibandingkan di permukaan laut. Anda mungkin berpikir bahwa tak ada yang mampu hidup
dalam kondisi ini. Namun sebuah pemandangan menakjubkan muncul ketika terlihat suatu sinyal cahaya dari luar kapal selam. Tibatiba muncul cahaya dari kegelapan dasar lautan, dengan kata lain terdapat makhluk-makhluk hidup yang menjawab cahaya dengan
cahaya, dan berkomunikasi dengan cara memancarkan cahaya dalam kegelapan ini. Dengan melihat makhluk ini dari dekat, anda akan
melihat keagungan ciptaan Allah.
Di dasar lautan terdapat makhluk mengagumkan yang memancarkan cahaya merah. Ia
adalah seekor ubur-ubur. Pertunjukan cahaya dari spesies lain yang berada di bagian lebih
atas menyerupai pertunjukan karya seni. Pertunjukan ini dapat dinikmati sepenuhnya
setelah lampu kapal selam dimatikan. Pemandangan yang muncul adalah beragam makhluk
mempesona yang bersinar dengan cahaya yang dihasilkannya sendiri. Terdapat sejenis
makhluk laut yang berenang-renang sambil memancarkan cahaya tanpa seorang pun tahu
apa fungsi cahaya ini.

Di antara makhluk bercahaya di dasar lautan adalah ubur-ubur, yang memiliki tubuh lunak dan lembut. Tak satu pun dari mereka
memiliki akal atau kecerdasaan. Tidak juga mereka tahu bagaimana cahaya dalam tubuh mereka terbentuk. Sungguh tidak rasional
untuk berpikir bahwa makhluk yang demikian kompleks dengan sistemnya yang rumit muncul secara kebetulan. Tak ada keraguan
bahwa makhluk ini sengaja diciptakan dengan disain khusus. Oleh karenanya, pertunjukan cahaya ini, yang datang dari ratusan meter di
bawah permukaan laut, sebenarnya mengungkapkan kepada kita akan kekuasaan Allah. Dia menciptakannya secara khusus. Segala
sesuatu di darat dan di laut adalah kepunyaan-Nya. Dan Dia memiliki ilmu dan pengetahuan yang tak terbatas. Dalam sebuah ayat
dinyatakan:
Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang Mempunyai Nama-nama Yang Paling Baik.
Bertasbih kepada-Nya apa yang ada di langit dan dibumi dan Dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. Al-Hasyr, 59:24)

Harun Yahya Internasional 2004.


Hak Cipta Terpelihara. Semua materi dapat disalin, dicetak dan disebarkan dengan mencantumkan sumber situs web
ini
info@harunyahya.com

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/031.htm (2 of 2)1/17/2006 7:58:39 AM

Harun Yahya - Artikel - "Apakah mereka tidak memperhatikan unta?"

"Apakah mereka tidak memperhatikan unta?"


HARUN YAHYA

Lima puluh lima derajat celcius adalah suhu yang panas membakar. Itulah cuaca panas di gurun
pasir, daerah yang tampak tak bertepi dan terhampar luas hingga di kejauhan. Di sini terdapat
badai pasir yang menelan apa saja yang dilaluinya, dan yang sangat mengganggu pernafasan.
Padang pasir berarti kematian yang tak terelakkan bagi seseorang tanpa pelindung yang
terperangkap di dalamnya. Hanya kendaraan yang secara khusus dibuat untuk tujuan ini saja yang
dapat bertahan dalam kondisi gurun ini.

Kendaraan apapun yang berjalan di kondisi yang panas menyengat di gurun pasir, harus didisain untuk mampu menahan panas dan
terpaan badai pasir. Selain itu, ia harus mampu berjalan jauh, dengan sedikit bahan bakar dan sedikit air. Mesin yang paling mampu
menahan kondisi sulit ini bukanlah kendaraan bermesin, melainkan seekor binatang, yakni unta.
Unta telah membantu manusia yang hidup di gurun pasir sepanjang sejarah, dan telah menjadi simbul bagi kehidupan di gurun pasir.
Panas gurun pasir sungguh mematikan bagi makhluk lain. Selain sejumlah kecil serangga, reptil dan beberapa binatang kecil lainnya,
tak ada binatang yang mampu hidup di sana. Unta adalah satu-satunya binatang besar yang dapat hidup di sana. Allah telah
menciptakannya secara khusus untuk hidup di padang pasir, dan untuk melayani kehidupan manusia. Allah mengarahkan perhatian kita
pada penciptaan unta dalam ayat berikut:
Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana ia diciptakan. (QS. Al-Ghaasyiyah, 88:17)
Jika kita amati bagaimana unta diciptakan, kita akan menyaksikan bahwa setiap bagian terkecil darinya adalah keajaiban penciptaan.
Yang sangat dibutuhkan pada kondisi panas membakar di gurun adalah minum, tapi sulit untuk menemukan air di sini. Menemukan
sesuatu yang dapat dimakan di hamparan pasir tak bertepi juga tampak mustahil. Jadi, binatang yang hidup di sini harus mampu
menahan lapar dan haus, dan unta telah diciptakan dengan kemampuan ini.
Unta dapat bertahan hidup hingga delapan hari pada suhu lima puluh derajat tanpa makan atau minum. Ketika unta yang mampu
berjalan tanpa minum dalam waktu lama ini menemukan sumber air, ia akan menyimpannya. Unta mampu meminum air sebanyak
sepertiga berat badannya dalam waktu sepuluh menit. Ini berarti seratus tiga puluh liter dalam sekali minum; dan tempat
penyimpanannya adalah punuk unta. Sekitar empat puluh kilogram lemak tersimpan di sini. Hal ini menjadikan unta mampu berjalan
berhari-hari di gurun pasir tanpa makan apapun.
Kebanyakan makanan di gurun pasir adalah kering dan berduri. Namun sistem pencernaan pada unta telah diciptakan sesuai dengan
kondisi yang sulit ini. Gigi dan mulut binatang ini telah dirancang untuk memungkinkannya memakan duri tajam dengan mudah.
Perutnya memiliki disain khusus tersendiri sehingga cukup kuat untuk mencerna hampir semua tumbuhan di gurun pasir. Angin gurun
yang muncul tiba-tiba biasanya menjadi pertanda kedatangan badai pasir. Butiran pasir menyesakkan nafas dan membutakan mata.
Tapi, Allah telah menciptakan sistem perlindungan khusus pada unta sehingga ia mampu bertahan terhadap kondisi sulit ini. Kelopak
mata unta melindungi matanya dari dari debu dan butiran pasir. Namun, kelopak mata ini juga transparan atau tembus cahaya, sehingga
unta tetap dapat melihat meskipun dengan mata tertutup. Bulu matanya yang panjang dan tebal khusus diciptakan untuk mencegah
masuknya debu ke dalam mata. Terdapat pula disain khusus pada hidung unta. Ketika badai pasir menerpa, ia menutup hidungnya
dengan penutup khusus.
Salah satu bahaya terbesar bagi kendaraan yang berjalan di gurun pasir adalah terperosok ke dalam pasir. Tapi ini tidak terjadi pada
unta, sekalipun ia membawa muatan seberat ratusan kilogram, karena kakinya diciptakan khusus untuk berjalan di atas pasir. Telapak
file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/032.htm (1 of 2)1/17/2006 7:58:39 AM

Harun Yahya - Artikel - "Apakah mereka tidak memperhatikan unta?"

kaki yang lebar menahannya dari tenggelam ke dalam pasir, dan berfungsi seperti pada sepatu salju. Kaki yang panjang menjauhkan
tubuhnya dari permukaan pasir yang panas membakar di bawahnya. Tubuh unta tertutupi oleh rambut lebat dan tebal. Ini melindunginya
dari sengatan sinar matahari dan suhu padang pasir yang dingin membeku setelah matahari terbenam. Beberapa bagian tubuhnya
tertutupi sejumlah lapisan kulit pelindung yang tebal. Lapisan-lapisan tebal ini ditempatkan di bagian-bagian tertentu yang bersentuhan
dengan permukaan tanah saat ia duduk di pasir yang amat panas. Ini mencegah kulit unta agar tidak terbakar. Lapisan tebal kulit ini
tidaklah tumbuh dan terbentuk perlahan-lahan; tapi unta memang terlahir demikian. Disain khusus ini memperlihatkan kesempurnaan
penciptaan unta.
Marilah kita renungkan semua ciri unta yang telah kita saksikan. Sistem khusus yang memungkinkannya menahan haus, punuk yang
memungkinkannya bepergian tanpa makan, struktur kaki yang menahannya dari tenggelam ke dalam pasir, kelopak mata yang tembus
cahaya, bulu mata yang melindungi matanya dari pasir, hidung yang dilengkapi disain khusus anti badai pasir, struktur mulut, bibir dan
gigi yang memungkinkannya memakan duri dan tumbuhan gurun pasir, sistem pencernaan yang dapat mencerna hampir semua benda
apapun, lapisan tebal khusus yang melindungi kulitnya dari pasir panas membakar, serta rambut permukaan kulit yang khusus dirancang
untuk melindunginya dari panas dan dingin.
Tak satupun dari ini semua dapat dijelaskan oleh logika teori evolusi, dan kesemuanya ini menyatakan satu kebenaran yang nyata: Unta
telah diciptakan secara khusus oleh Allah untuk hidup di padang pasir, dan untuk membantu kehidupan manusia di tempat ini.
Begitulah, kebesaran Allah dan keagungan ciptaan-Nya tampak nyata di segenap penjuru alam ini, dan Pengetahuan Allah meliputi
segala sesuatu. Allah menyatakan hal ini dalam ayat Alquran:
Sesungguhnya, Tuhanmu hanyalah Allah, yang tidak ada Tuhan selain Dia. Pengetahuan Nya meliputi segala sesuatu. (QS.
Thaahaa, 20:98)

Harun Yahya Internasional 2004.


Hak Cipta Terpelihara. Semua materi dapat disalin, dicetak dan disebarkan dengan mencantumkan sumber situs web
ini
info@harunyahya.com

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/032.htm (2 of 2)1/17/2006 7:58:39 AM

Harun Yahya - Artikel - Jawaban kepada Andya Primanda

Jawaban kepada Andya Primanda


HARUN YAHYA
Andya Primanda, seorang paleontolog Muslim asal Indonesia, baru-baru ini telah menyanggah buku-buku and artikel-artikel yang
ditampilkan pada situs www.harunyahya.com yang membantah teori evolusi. Primanda, yang menyatakan dirinya beriman kepada
Tuhan sehingga kami beranggapan dirinya meyakini penciptaan mungkin telah terpengaruh oleh dogma Darwinis yang sangat
mempengaruhi dunia paleoanthropologi. Dirinya bersikukuh mendukung teori evolusi dan menyatakan bahwa sanggahan terhadap teori
evolusi tidaklah benar. Namun, sebagaimana akan kita pahami berikut ini, selain Primanda telah keliru dalam keyakinannya terhadap
teori evolusi, ia juga telah keliru dalam sanggahannya terhadap mereka yang mengungkap kesalahan-kesalahan dalam teori evolusi.
PEMAHAMAN KELIRU PRIMANDA TENTANG SAHELANTHROPUS
Keberatan utama Primanda ditujukan kepada penafsiran terhadap sebuah tengkorak yang ditemukan beberapa waktu yang lalu di Chad
yang diberi nama Sahelanthropus tchadensis. Dalam sebuah tulisan tentang tengkorak tersebut yang diberi judul "New Fossil Discovery
Sinks Evolutionary Theories" (Temuan Fosil Terbaru Menenggelamkan Teori Evolusi) yang baru-baru ini ditampilkan di situs Harun
Yahya, kami menyatakan bahwa fosil berusia tujuh juta tahun bernama Sahelanthropus tchadensis ini, kendatipun usianya yang sangat
tua, ternyata lebih mirip manusia dibandingkan genus Australopithecus, yang tergolong berusia lebih muda dan telah dikemukakan
sebagai nenek moyang primitif manusia. Kami menuliskan bahwa bukti ini akan mencabut pohon silsilah evolusi keluar hingga ke akarakarnya.
Primanda, dalam jawabannya kepada kami, menolak penafsiran kami dan dalam keseluruhan tulisannya, ia menyatakan bahwa
Sahelanthropus lebih mirip kera daripada Australopithecus dalam segala hal. Ia menulis:
HY (Harun Yahya) mendasarkan pernyataannya pada anggapan bahwa Sahelanthropus memperlihatkan ciri-ciri yang
lebih menyerupai manusia dibanding australopiths (Australopithecus, Paranthropus, Ardipithecus), akan tetapi hidup
sebelum (lebih dahulu daripada) mereka.
Akan tetapi, Primanda mengabaikan satu fakta penting. Mereka yang membuat pernyataan tentang Sahelanthropus ini adalah para
ilmuwan yang menemukan dan mempelajari fosil itu sendiri, dan para ilmuwan ini adalah juga pendukung teori evolusi. Sebuah artikel
yang dimuat dalam majalah Nature menyatakan:
Apa yang mengejutkan tentang tengkorak TM 266-01-060-1 berukuran sipanse yang ditemukan Brunet dkk tersebut
adalah sifat perpaduannya. Secara sederhana, dari belakang ia tampak seperti seekor sipanse, sedangkan dari muka
dapat dianggap sebagai australopithecus yang telah maju dan berusia 1,75 juta tahun. Ciri-ciri hominid ini
termasuk struktur muka, dan mahkota gigi taring kecil yang ujungnya telah tumpul. Ciri-ciri hominid lain ditemukan pada
bagian bawah tengkorak dan pada potongan rahangnya yang terpisah. Jika kita terima ini semua sebagai bukti yang cukup
untuk menggolongkan S. tchadensis sebagai seekor hominid pada bagian paling bawah, atau batang pokok, dari kelompok
manusia modern, maka hal ini memporak-porandakan model silsilah asal-usul manusia yang telah rapi. Sederhana saja,
hominid berumur sekian ini seharusnya sekedar mulai menampakkan tanda-tanda sebagai hominid. Sudah tentu ia
semestinya tidak memiliki wajah hominid kurang dari sepertiga usia geologisnya. Juga, jika ia diterima sebagai hominid
batang pokok, maka dalam model silsilah yang telah rapi tersebut prinsip parsimoni ) (principle of parsimony)
menetapkan bahwa semua makhluk berwajah lebih primitif (dan ini adalah sebuah daftar yang sangat panjang), karena
diperlukan, akan harus dikeluarkan dari kelompok nenek moyang manusia modern.1
Singkatnya, fosil tersebut menampilkan gambaran yang justru bertentangan dengan skema evolusi yang telah dipaksakan agar
diterima masyarakat selama lebih dari seabad sejak Darwin. Ketidaksesuaian ini tampak sangat nyata sehingga penulis majalah Nature
tersebut menyetarakan penemuan fosil ini dengan fosil-fosil Burgess Shale yang memperlihatkan Ledakan Kambrium, yang barangkali
termasuk bukti paleontologis paling terkenal yang menyanggah teori Darwin:
Fauna Burgess Shale di Kanada, yang menampilkan contoh yang memingungkan dari kelompok invertebrata sekitar 500
juta tahun lalu, adalah sebuah contoh terkenal tentang keanekaragaman pada bagian dasar dari sebuah radiasi adaptif.
Apakah S. tchandensis merupakan kera Afrika yang setara dengan penemuan fosil the Burgess Shale?2

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/033.htm (1 of 6)1/17/2006 7:58:40 AM

Harun Yahya - Artikel - Jawaban kepada Andya Primanda

Teori evolusi tidak mampu menjelaskan Ledakan Kambrium, yakni kemunculan tiba-tiba lebih dari 60 filum binatang di planet kita.
Teori ini juga gagal menjelaskan asal-muasal manusia. Fosil yang baru saja diketemukan tersebut menjadikan ketidakmampuan ini
malah tampak semakin nyata. Primanda menolak penungkapan fakta ini oleh kami, sebuah sanggahan yang tak bermakna.
Dihadapkan pada kenyataan ini, apa yang Primanda ingin lakukan adalah untuk menunjukkan bahwa ciri-ciri Sahelanthropus yang
relatif modern tersebut sebenarnya tidak ada. Ia membicarakan dua ciri, prognathisme ) dan letak foramen magnum ), akan tetapi
analisanya sangatlah dangkal. Pengkajiannya terhadap prognathisme tidak lain hanyalah meletakkan gambar garis bentuk
Sahelanthropus pada sejumlah fosil hominid, satu di atas yang lain, dan ia sendiri mengakui bahwa cara pembandingan seperti ini
mungkin tidak konsisten dan bahwa hasilnya mungkin tidak bernilai tinggi.
Penjelasannya tentang foramen magnum adalah penghindaran diri dari permasalahan yang sesungguhnya. Ini juga terlihat dalam
gambar yang dibuatnya yang didasarkan pada letak foramen magnum; ketika dibandingkan dengan Australopithecus, Sahelanthropus
ternyata lebih modern. Dan ini mengukuhkan apa yang telah kami kemukakan sejak awal, yakni bahwa Sahelanthropus, meskipun lebih
tua dari Australopithecus, memiliki lebih banyak ciri-ciri modern, dan karenanya silsilah evolusi berdasarkan atas ciri-ciri ini tidak
dapat dibuat. Primanda menghibur diri dengan menanggapi pernyataan ini dengan tulisan, Sahelanthropus terletak sangat pas pada
posisi pertengahan, antara posisi kera dan manusia, tapi ini sama sekali keluar dari pokok bahasan yang sesungguhnya. Yang menjadi
pokok bahasan di sini adalah pembandingan antara Sahelanthropus dan Australopithecus.
PEMBICARAAN TENTANG AUSTRALOPITHECUS
Pada pokok bahasan ini, Primanda merujuk pada penjelasan kami tentang Australopithecus dan menyanggah hasil kajian Zuckerman,
Oxnard dan Spoor. Ia juga menulis bahwa kajian yang dilakukan Spoor telah berubah. Adalah fakta bahwa cara berjalan
Australiopithecus adalah permasalahan yang masih dipertentangkan. Namun demikian pendapat yang disepakati bersama adalah bahwa
anggota-anggota genus ini hidup di pepohonan, dan bahwa mereka menggunakan kedua kaki mereka ketika berjalan di atas tanah. Telah
diterima bahwa penggunaan kedua kaki ini tidaklah seperti pada manusia, dan faktanya memang sangatlah berbeda, dan merupakan cara
berjalan yang lebih membungkuk dibandingkan manusia.
Lantas jika Australopithecus berjalan lebih tegak dibanding kera-kera yang masih ada sekarang, maka ini akan membuktikan apa? Kini
bumi kaya akan beragam spesies kera, dan tidaklah terlalu jauh untuk beranggapan bahwa keanekaragaman ini bahkan lebih besar di
masa lampau dan ini juga berlaku pada cara jalan mereka. Apa yang penting di sini adalah bahwa pengaturan silsilah evolusi tidak dapat
dilakukan di antara jenis-jenis kera ini.
Masih terdapat satu hal lagi yang bahkan lebih penting yang menempatkan teori evolusi pada kesulitan besar berkenaan dengan
skenarionya tentang asal-usul manusia dan spesies-spesies lain: Sejumlah mekanisme yang dianggap menjadikan skenario evolusi
ini kenyataannya adalah sama sekali hasil rekayasa. Jika anda mengkaji penjelasan evolusionis, akan dikatakan bahwa makhlukmakhluk ini menjadi terbiasa berjalan setelah mereka turun dari pepohonan, dan kerangka mereka menjadi lebih tegak karena mereka
diharuskan memposisikan tubuh mereka lebih lurus ketika berjalan melintasi padang rumput. Karena tidak memegang dahan
pepohonan, maka telapak tangan mereka kosong sehingga mereka mulai menggunakan tangan mereka, dan ini menjadikan otak mereka
berkembang. Ini terdengar seperti sebuah dongeng rekaan yang didasarkan pada logika Lamarckis, seperti tentang evolusi anggota
tubuh yang terjadi dikarenakan anggota tubuh ini mulai dibutuhkan untuk berfungsi, dan juga tentang pewarisan sifat-sifat dapatan.
Akan tetapi ini hanyalah menampakkan bagaimana dongeng ini dipaksakan kepada masyarakat. (Tidak heran jika Lamarckisme ternyata
merupakan teori yang mengecohkan). Jika kita meneliti penjelasan ini lebih dekat, akan kita ketahui bahwa mekanisme satu-satunya
yang mungkin yang mendasari dongeng khayalan ini adalah mekanisme pasangan seleksi alam-mutasi. Akan tetapi, semua percobaan
dan pengamatan menunjukkan bahwa mekanisme ini tidak menyebabkan pertambahan informasi genetis.
Penelaahan terhadap penjelasan evolusi ini, termasuk mekanisme seleksi alam dan mutasi, sudah cukup untuk memperlihatkannya
sebagai sesuatu yang tidak bernilai. Australopithecus yang berusaha berjalan tegak di padang rumput haruslah memiliki mutasi
semacam ini agar ia memperoleh kerangka yang lebih tegak, mekanisme penyeimbang yang diperlukan bagi kerangka ini, foramen
magnum dan mekanisme otot, dan ia haruslah tidak menderita efek-efek sakit dari mutasi ini. (Namun, ini mustahil karena keberadaan
efek pleiotropik ).) Di samping itu, mutant yang dianggap ada ini haruslah lebih unggul dibandingkan dengan mutan-mutan yang lain
dari spesiesnya saja sebab ia mampu melihat bagian-bagian yang lebih tinggi dari rerumputan tinggi, dan ia haruslah telah berkembang
biak dan memunculkan kera spesies baru. Semua ciri fisik dan mental lainnya yang menjadikan kita manusia haruslah terjadi melalui
mutasi-mutasi acak seperti ini; semua perubahan ini haruslah telah terjadi melalui mutasi tanpa sengaja ini. Ini tidak lain hanyalah
sebuah khayalan, atau dalam perkataan Henry Gee, editor majalah Nature, sebuah dongeng pengantar tidur.3 Biologiwan Prancis
terkenal Pierre-Paul Grasse suatu ketika pernah mengatakan, Tidak ada undang-undang yang melarang berkhayal, akan tetapi
file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/033.htm (2 of 6)1/17/2006 7:58:40 AM

Harun Yahya - Artikel - Jawaban kepada Andya Primanda

ilmu pengetahuan haruslah tidak terbuai di dalamnya.4


Oleh karena itu, Primanda, dalam tulisan yang dikemukakan sebelumnya, tidak memiliki dasar apapun selain prasangka Darwinis dalam
menyanggah pendapat kami yang menyatakan bahwa Austalopithecus adalah genus kera tersendiri yang tidak ada hubungannya dengan
manusia, yang pada akhirnya menjadi punah.
PERBINCANGAN MENGENAI BENTUK SEMAK DAN KONTRADIKSI PRIMANDA
Primanda mendasarkan pandangan-pandangannya pada bukti-bukti rekaan, dan ia mengemukakan sanggahan rancu terhadap kami.
Salah satu sanggahannya adalah bahwa pendapat Bernard Wood tentang evolusi manusia terlihat lebih menyerupai bentuk semak
ketimbang sebuah tangga. Primanda menulis:
Harun Yahya tidak mampu menjelaskan dua hal:
1. Sebagaimana diperlihatkan sebelumnya, Sahelanthropus tidak memperlihatkan ciri-ciri lebih menyerupai manusia
dibandingkan Australopithecines;
2. Skema evolusionis, tangga dari kera ke manusia adalah argumentasi yang dibuat-buat.
Pandangan ilmiah yang paling banyak diterima kini beralih ke suatu pandangan yang lain. Harun Yahya mengutip
Bernard Wood yang mengatakan bahwa ...sejarah evolusi manusia berbentuk tangga di tahun 1960-an...tapi sekarang
terlihat menerupai bentuk semak. Pada kenyataannya, perubahan pandangan tentang evolusi ini disebabkan karena
catatan fosil manusia yang terus-menerus bertambah banyak, dengan sejumlah penemuan baru dan tak terduga
yang terjadi setiap beberapa tahun.
Lalu kenapa? Di tengah-tengah sanggahannya terhadap kami, Primanda mengulang persis fakta-fakta yang telah kami sebutkan. Benar,
sejarah evolusi tidak lagi terlihat menyerupai sebuah pohon akan tetapi lebih mirip semak, dan ini dikarenakan buktibukti yang berhasil digali tidak pas dengan silsilah kehidupan Darwinis yang telah berusia 150 tahun maupun pengurutan
evolusi manapun. Primanda dan pihak lain masih saja berusaha mengotak-atik hipotesis evolusi dari semak ini, tapi pada akhirnya
kita mendapatkan kebenaran yang nyata ini: Fosil-fosil tersebut tidak mendukung Darwinisme. Kalangan evolusionis berkeyakinan
bahwa semakin banyak fosil yang mereka temukan, maka ini akan semakin memperkuat teori evolusi, namun nyatanya yang terjadi
malah sebaliknya. Niles Eldredge dari Harvard University, salah seorang paleontolog terkemuka asal Amerika Serikat, dan Ian
Tattersall dari American Museum of Natural History pernah menulis:
Adalah mitos bahwa sejarah evolusi makhluk hidup pada dasarnya adalah masalah tentang penemuan (fosil). Jika ini benar,
seseorang akan dengan yakin memperkirakan bahwa dengan semakin banyaknya fosil hominid yang ditemukan, maka sejarah evolusi
manusia akan semakin jelas. Tetapi, andaipun ada, yang terjadi malah sebaliknya. 5
Satu hal penting di sini perlu mendapat perhatian khusus: penggantian bentuk pohon dengan bentuk semak bukanlah didasarkan
pada bukti, akan tetapi lebih dikarenakan ketiadaan bukti. Ya begitulah, banyak fosil yang telah ditemukan, akan tetapi ini adalah bukti
yang malah membantah teori evolusi. Satu-satunya jalan keluar dari permasalahan ini bagi para evolusionis adalah dengan
memunculkan model semak untuk mengganti model pohon agar dapat menampilkan ketidakteraturan ini. Model semak ini tidak
lain hanyalah alasan yang sengaja dimunculkan untuk mengalihkan perhatian dari kumpulan bukti fosil yang justru
menyanggah Darwinisme.
Jika anda meyakini secara buta teori evolusi, anda akan berusaha menafsirkan setiap penemuan baru untuk mendukung teori ini.
Kalangan Marxis yang mempercayai Marxisme secara buta berlindung di bawah payung Leninism ketika revolusi sebagaimana yang
dijanjikan Marx gagal terjadi. Orang-orang yang memiliki keyakinan buta dapat selalu memunculkan penjelasan yang dicari-cari bagi
setiap permasalahan. Sebaliknya, orang yang jauh dari keyakinan buta dengan mudah mampu melihat keadaan yang sesungguhnya: datadata yang ada tidak sesuai dengan teori ini.
TUDUHAN TERHADAP PENAFSIRAN SALAH ATAS PERNYATAAN GEE
Salah satu sanggahan Primanda adalah bahwa editor majalah Nature Henry Gee telah dikutip secara keliru oleh kami:
file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/033.htm (3 of 6)1/17/2006 7:58:40 AM

Harun Yahya - Artikel - Jawaban kepada Andya Primanda

Harun Yahya juga salah dalam mengutip pernyataan Henry Gee, yang menyatakan bahwa Gagasan tentang mata rantai
yang hilang ... kini sama sekali tidak dapat dipertahankan.
Tuduhan ini sama sekali tidak berdasar. Di bawah ini kami tulis ulang salah satu dari penjelasan Gee yang lebih panjang guna
menghilangkan keraguan apa pun tentang masalah ini:
Sebuah tengkorak berusia tujuh juta tahun yang ditemukan di padang pasir Afrika tengah mungkin adalah temuan
terpenting dalam pencarian asal-usul manusia yang masih ada dalam ingatan sejak Raymond Dart mengumumkan
(penemuan) manusia kera Australopithecus africanus pada tahun 1925. Akan tetapi pengaruh awalnya mungkin malah
membuat bingung daripada mencerahkan. Apapun hasilnya, tengkorak tersebut memperlihatkan, untuk selamanya,
bahwa gagasan kuno tentang mata rantai yang hilang adalah omong kosong...
Mengapa Touma begitu penting? Pertama, ia adalah sisa hominid paling awal yang diketahui dan yang dapat dipercaya
hominid adalah satu anggota dari kelompok makhluk hidup yang lebih dekat kekerabatannya dengan manusia
dibandingkan binatang mana pun. Ia juga dua kali lebih tua dari tengkorak paling awal yang pernah diketahui: pemegang
rekor sebelumnya, dari Kenya, berusia sekitar 3,3 juta tahun.
Kedua, ia mengarah langsung ke bagian sejarah evolusi manusia yang paling penting, tapi paling sedikit diketahui.
Diduga bahwa nenek moyang bersama dan terakhir dari manusia dan para kerabat terdekat kita yang masih hidup,
sipanse, hidup sekitar 7 juta tahun yang lalu. Kita mengetahui hal ini bukan dari bukti fosil langsung, melainkan dari
mengkaji sejumlah perbedaan kecil dari gen-gen manusia dan sipanse, yang di luar perbedaan ini gen-gen keduanya
mirip, dan dari memperkirakan waktu yang diperlukan bagi sejumlah perbedaan ini untuk semakin bertambah.
Dengan melihat kepada bukti fosil itu sendiri, kita melihat sebuah celah yang sangat lebar dan memusingkan.
Sepuluh juta tahun yang lalu, bumi dipenuhi kera, akan tetapi tidak ada kesepakatan tentang mana di antara mereka yang
paling dekat pada evolusi manusia. Apa pun yang terjadi, sebuah garis silsilah jelas yang mengarah kepada manusia,
sebagaimana juga garis kekerabatan jelas yang bermula dari sipanse, tidak pernah ada saat itu...
Jadi terlihat seperti apakah Touma? Ia adalah perpaduan antara ciri primitif dan ciri telah maju yang
membingungkan. Tempurung otaknya berukuran dan berbentuk sama seperti seekor sipanse. Namun pada wajahnya
didapati hal yang menarik tersebut. Ketimbang memiliki moncong yang menonjol dengan gigi-gigi taring yang besar,
muka tersebut datar dan gigi-giginya sangat kecil dan menyerupai pada manusia. Yang paling aneh di antara semuanya
adalah tonjolan dahi yang besar. Ini biasanya dikaitkan dengan genus Homo kita sendiri, dan sebaliknya tidak terlihat
pada fosil apapun yang lebih tua dari 2 juta tahun...
Orang-orang dan para penulis berita cenderung memahami evolusi manusia sebagai sebuah garis yang
menghubungkan kera ke manusia, yang ke dalamnya seseorang dapat menempatkan secara tepat fosil-fosil yang baru
ditemukan dengan mudah layaknya menyambung sebuah rantai. Bahkan anthropolog modern terjerembab ke dalam
perangkap ini, mereka menerima bentuk semak tertentu dalam pohon silsilah asal-usul manusia antara 3 juta dan 2 juta
tahun yang lalu yakni ketika genus Homo muncul pertama kali tapi meyakini bahwa evolusi manusia sebelum masa
itu, pada dasarnya, berbentuk linier. Wood yakin bahwa silsilah tersebut ke bawahnya secara keseluruhan berentuk
semak. Penelitian baru-baru ini guna mengetahui seberapa banyak kita sebenarnya mengetahui masa lalu tersebut
mendukung pandangan ini, dan mengemukakan bahwa kita memiliki bukti langsung hanya sebesar 7% dari keseluruhan
spesies primata yang pernah hidup.
Ini memiliki arti tiga hal. Pertama, bahwa kita cenderung melihat pada sejumlah kecil ujung dari semak yang kita
ketahui tersebut, menghubungkan mereka dengan garis, dan membuat mereka menjadi urutan linier para nenek
moyang dan keturunannya yang sebenarnya tidak pernah ada. Tapi hal ini seharusnya telah sangat jelas sekarang
bahwa gagasan utama tentang mata rantai yang hilang, yang selalu meragukan, kini sama sekali tidak dapat
dipertahankan. 6
Singkatnya, Gee mengatakan bahwa model evolusi manusia ada bukan dari bukti fosil langsung, bahwa terdapat sebuah celah
sangat lebar dan memusingkan dalam catatan fosil, dan oleh karenanya, gagasan tentang mata rantai yang hilang juga sama
sekali tidak dapat dipertahankan. Ini adalah apa yang telah kami kemukakan sejak awal. Jadi tuduhan Primanda bahwa pernyataan

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/033.htm (4 of 6)1/17/2006 7:58:40 AM

Harun Yahya - Artikel - Jawaban kepada Andya Primanda

Gee telah dikutip secara salah adalah sama sekali tidak jujur.
DOGMATISME PRIMANDA
Dogmatisme Primanda malah lebih menarik lagi. Segera setelah tuduhan tidak berdasarnya terhadap kami tentang kutipan Gee, ia
menulis:
Sudah tentu tidak ada sesuatu yang disebut sebagai mata rantai yang hilang. Setiap organisme, baik yang masih hidup
atau yang telah menjadi fosil, adalah mata rantai yang menghubungkan makhluk-makhluk yang telah ada sebelumnya dan
yang ada setelahnya. Tiap-tiap organisme adalah bentuk transisi (peralihan); tidak ada satu pun yang dapat dijadikan
sebagai mata rantai yang hilang, titik perubahan, tanda perubahan dari satu jenis ke jenis yang lain. Perubahan secara
evolusi adalah bertahap dalam jangka waktu lama.
Dengan menyatakan ini, Primanda merubah arti istilah bentuk transisi (peralihan), atau lebih tepatnya memutarbalikkan artinya.
Bentuk transisi, sejak Darwin, tidak merujuk pada spesies yang kini masih ada, namun sebaliknya ini adalah istilah yang diberikan
kepada nenek-nenek moyang teoritis (yang hanya ada dalam teori) yang dianggap pernah hidup di masa lampau dan berbeda satu sama
lain dengan sejumlah perbedaan morfologis yang teramat kecil. Jika setiap makhluk hidup adalah bentuk transisi, maka Darwin
tidak akan pernah mengalami kebingungan halaman demi halaman dalam bukunya The Origin of Species dalam usahanya
menjelaskan mengapa bentuk-bentuk transisi ini tidak ditemukan di mana pun. Para paleontolog tidak akan menghabiskan waktu
150 tahun terakhir dengan menggali di seluruh ujung dunia dalam usaha untuk menemukan bentuk-bentuk transisi ini.
Dengan kata lain, disebabkan oleh ketiadaan bentuk-bentuk transisi ini, Primanda berlindung diri dalam penjelasan dangkal, yakni
dengan mengatakan bahwa setiap organisme adalah sebuah bentuk transisi. Hanya anak kecil yang dapat meyakini penjelasan seperti
ini, sebab kenyataan justru berbicara sebaliknya. Nyatanya, para evolusionis yang lebih serius mengakui fakta ini. Misalnya, Robert
Carroll, seorang pakar evolusi terkemuka, menulis:
Meskipun saat ini spesies dalam jumlah yang hampir tidak dapat diketahui menghuni Bumi, mereka tidak membentuk sebuah
spektrum yang bersambungan yang terdiri dari bentuk-bentuk pertengahan yang sulit dibedakan. Sebaliknya, hampir semua
spesies dapat dikenali sebagai berasal dari kelompok-kelompok utama berjumlah relatif terbatas yang sangat jelas perbedaannya,
dengan sedikit sekali menampakkan struktur-struktur atau perilaku hidup pertengahan.7
KEKELIRUAN MOLEKULER
Tulisan Primanda yang lain, yang diberi judul An Invitation to the Facts: Response to Chapter 9 of The Evolution Deceit" (Seruan
kepada Fakta: Sanggahan atas Bab 9 The Evolution Deceit), yang ia susun sebagai jawaban terhadap bab dalam buku The Evolution
Deceit yang membahas tentang asal-usul manusia, juga berisi sejumlah kekeliruan penting.
Mereka yang membaca judul tulisan ini mungkin akan diarahkan untuk beranggapan bahwa tulisan ini akan mengungkapkan jawaban
yang panjang. Namun, satu-satunya pernyataan di dalamnya yang perlu dicermati adalah bahwa terdapat kemiripan molekuler (genetik)
antara sipanse dan manusia. Primanda mengatakan bahwa terdapat 99 persen kemiripan dan oleh karenanya kita tidak dapat
menyanggah bahwa manusia dan kera adalah berkerabat, namun justru di sinilah ia membuat kesalahan besarnya: tidak terdapat
kemiripan genetik semacam ini. Sebuah penemuan ilmiah tentang hal ini yang telah diumumkan hanya beberapa minggu yang lalu
mengungkapkan bahwa kemiripan genetik ini telah dibesar-besarkan dan angka yang benar sesungguhnya kurang dari 95 persen.
Artikel kami, yang diberi judul "The 99% Myth Is Dead" (Mitos 99% Kemiripan telah Mati), memaparkan hal ini secara rinci dan
dengan demikian membantah pernyataan Primanda tentang kemiripan molekuler, yang tampaknya menjadi senjata utamanya.
KESIMPULAN
Kendatipun kesetiaannya terhadap Darwinisme, Primanda mengatakan bahwa ia adalah seorang Muslim yang beriman. Kami
menghargai hal ini. Akan tetapi, kami akan melalaikan kewajiban kami jika tidak menunjukkan pertentangan antara keyakinannya
kepada Islam dan Darwinisme. Ia seharusnya bertanya pada diri sendiri: Jika ia seorang Muslim yang beriman, mengapa ia
mempertahankan sebuah teori yang dipertahankan oleh para atheis tulen yang militan? Jika ia seorang Muslim yang beriman,
mengapa ia melakukan sesuatu untuk mendukung teori ini, yang menjadi landasan paham Marxisme, Leninisme, Maoisme,
Freudianisme, dan, yang terpenting lagi, seluruh filsafat materialis? Ia tidak sepatutnya menjawab beragam pertanyaan ini dengan

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/033.htm (5 of 6)1/17/2006 7:58:40 AM

Harun Yahya - Artikel - Jawaban kepada Andya Primanda

mengatakan bahwa ia melakukan ini demi ilmu pengetahuan, sebab kini seluruh dunia telah mengetahui bahwa Darwinisme bukanlah
sebuah teori ilmiah, melainkan sebuah filsafat. Ini adalah filsafat yang alasan keberadaannya yang sesungguhnya adalah untuk
mengingkari penciptaan dan Pencipta.
Kami hanya dapat berharap bahwa Primanda akan mampu membebaskan dirinya sendiri belenggu filsafat ini dan mulai melihat segala
sesuatu sebagaimana kenyataannya.
Referensi:
(1)Bernard Wood, "Hominid Revelations from Chad", Nature, 11 July 2002, p. 134.
(2) Bernard Wood, "Hominid Revelations from Chad", Nature, 11 July 2002, p. 135.
(3) Henry Gee, In Search of Deep Time, New York, The Free Press, 1999, s. 116-117.
(4) Pierre-P Grass, Evolution of Living Organisms, Academic Press, New York, 1977, p. 103.
(5) Niles Eldredge, Ian Tattersall, The Myths of Human Evolution, p. 126-127
(6) "Face Of Yesterday: Henry Gee On The Dramatic Discovery Of A Seven-Million-Year-Old Hominid" The Guardian, July 11, 2002.
(7) Robert L. Carroll, Patterns and Processes of Vertebrate Evolution, Cambridge University Press, 1997, p. 9.

Harun Yahya Internasional 2004.


Hak Cipta Terpelihara. Semua materi dapat disalin, dicetak dan disebarkan dengan mencantumkan sumber situs web
ini
info@harunyahya.com

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/033.htm (6 of 6)1/17/2006 7:58:40 AM

Harun Yahya - Artikel - Lumba-Lumba, Sang Arsitek Kapal Selam

Lumba-Lumba, Sang Arsitek Kapal Selam


HARUN YAHYA
Lebih dari 70% permukaan bumi diliputi oleh air. Di kedalaman samudera, beragam makhluk berjumlah sangat besar hidup selaras satu
sama lain. Salah satunya adalah sahabat kita, lumba-lumba.
Lumba-lumba adalah makhluk laut paling cerdas, ramah dan suka menolong. Mereka memahami perintah dengan baik dan tahu cara
mematuhinya. Tubuh mereka diciptakan dengan bentuk yang sungguh menakjubkan.
Melihat Dengan Suara
Kita selalu melihat lumba-lumba di permukaan air. Tapi mereka menghabiskan sebagian besar waktunya di kedalaman lautan; tempat
yang menyulitkan untuk melihat sesama mereka dan mencari makan. Tapi, lumba-lumba dapat melihat lebih baik dalam gelapnya
lautan daripada kemampuan kita melihat dalam terangnya cahaya. Lalu, bagaimanakah mereka dapat melakukan ini? Allah menciptakan
lumba-lumba dengan sistemnya yang lengkap dan sempurna, yang memungkinkan mereka menemukan arah dengan merasakan getaran
suara. Para ilmuwan menamakan sistem ini "ekolokasi". Bagaimana mereka dapat melakukannya?
Lumba-lumba bernapas melalui lubang yang ada di atas kepalanya. Tepat di bawah lubang ini, terdapat kantung-kantung kecil berisi
udara. Dengan mengalirkan udara melalui kantung-kantung ini, mereka menghasilkan suara bernada tinggi. Kantung udara ini berperan
sebagai cermin akustik yang memfokuskan suara yang dihasilkan gumpalan kecil jaringan lemak yang berada tepat di bawah lubang
pernapasan. Kemudian, suara ekolokasi ini dipancarkan ke arah sekitarnya secara terputus-putus. Suara lumba-lumba segera memantul
kembali bila membentur benda apa pun. Lumba-lumba mendengarkan seksama pantulan suara ini. Gelombang suara ini ditangkap di
bagian rahang bawahnya yang disebut "jendela akustik". Dari sini, informasi suara diteruskan ke telinga bagian tengah, dan akhirnya ke
otak untuk diterjemahkan. Pantulan suara dari sekelilingnya memberi informasi rinci tentang jarak benda-benda dari mereka, berikut
ukuran dan pergerakannya. Berkat perangkat ini, lumba-lumba dapat memindai wilayah yang luas; bahkan memetakan samudra. Inilah
sistem sonar sempurna yang dengannya lumba-lumba memindai dasar laut layaknya alat pemindai elektronik.
Sistem berteknologi tinggi yang terbuat dari daging dan tulang yang ditempatkan dalam tubuh seekor makhluk laut adalah bukti
kehebatan dan kesempurnaan ciptaan Allah.
Kapal selam modern menemukan arah dengan menggunakan sonar. Lumba-lumba telah menggunakan teknologi jutaan tahun lebih awal
dibandingkan manusia yang baru menemukannya di abad ke-20. Mustahil seekor binatang mampu memiliki sistem sedemikian
menakjubkan atas kehendaknya sendiri. Sistem tak tertandingi pada lumba-lumba adalah bukti bahwa Allah telah menciptakan mereka.
Sistem sonar frekuensi tinggi ini tidak hanya berfungsi mengindra benda-benda di lautan. Lumba-lumba juga menggunakannya untuk
mencari makan. Lumba-lumba dalam suatu kelompok mengarahkan gelombang suara kuat ini pada sekelompok ikan. Dengan cara ini,
mereka membuyarkan kawanan ikan dan dengan mudah menangkapnya. Ikan dilumpuhkan dengan senjata ini, dan turut menjadi
mangsa mudah bagi burung-burung laut.
Lumba-lumba juga menggunakan sistem sonar untuk berkomunikasi secara mengagumkan. Mereka mampu saling berkirim pesan meski
terpisahkan oleh jarak lebih dari 220 km. Artinya, seekor lumba-lumba di selat Bosphorus dapat berkomunikasi dengan rekannya di
selat Dardanela. Lumba-lumba paling sering berkomunikasi secara menakjubkan untuk menemukan pasangan dan saling mengingatkan
akan bahaya.
Tidur Dengan Sebelah Mata dan Sebelah Otak
Allah menciptakan setiap makhluk dengan sistem penglihatan menakjubkan sesuai keperluannya. Manusia memiliki mata
mengagumkan yang memungkinkan mereka melihat di daratan. Tapi di dalam air, penglihatannya sangat kabur. Alasannya, mata
manusia tidak mampu fokus di dalam air. Sebagai jalan keluar, kita menggunakan kacamata renang yang membentuk kantung udara di
sekeliling mata. Kita hanya mampu melihat jelas dengan bantuan kacamata ini.
Sama halnya, manusia menggunakan kamera berteknologi tinggi untuk memotret di dalam air. Mata lumba-lumba layaknya kamera
khusus yang memungkinkan mereka melihat jelas di bawah dan di atas permukaan air. Mereka memiliki lensa mata kenyal yang dapat
file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/034.htm (1 of 3)1/17/2006 7:58:41 AM

Harun Yahya - Artikel - Lumba-Lumba, Sang Arsitek Kapal Selam

mengembang dan mengerut sehingga mampu berfokus di bawah dan di atas permukaan air. Ini sangat diperlukan bagi lumba-lumba.
Setiap kali muncul ke permukaan, lumba-lumba secara seksama memperhatikan pergerakan kawanan burung di sekitar mereka. Sebab,
di tempat burung berkumpullah terdapat sekumpulan ikan. Lumba-lumba sangat tahu akan hal ini, dan memanfaatkannya untuk mencari
mangsa dengan mudah. Desain istimewa mata lumba-lumba juga melindungi mata mereka dari air laut yang asin.
Mata lumba-lumba memiliki ciri khusus lainnya: setiap mata dapat berfokus pada satu titik yang berbeda pada saat bersamaan.
Karenanya, seekor lumba-lumba dapat melihat ke depan dengan satu mata untuk menentukan arah berenangnya sambil berjaga-jaga dari
bahaya dengan mata yang lain. Bila perlu, lumba-lumba dapat menutup salah satu matanya dan mengisitirahatkan separuh otaknya.
Selang beberapa lama, ia ganti melakukan hal yang sama pada mata dan separuh otaknya yang lain. Dengan cara ini, lumba-lumba tidak
pernah tertidur penuh dan selalu terjaga dari bahaya.
Pendukung teori evolusi menyatakan, makhluk hidup dengan seluruh sistem sempurnanya muncul ke dunia dengan sendirinya tanpa
sengaja diciptakan. Jika ini benar, maka sistem sonar dan perangkat penglihatan lumba-lumba yang canggih itu juga ada karena
kebetulan, padahal tak seorang pun akan berkata bahwa sistem sonar elektronik atau kamera ada dengan sendirinya tanpa sengaja
dibuat. Anggapan bahwa mata lumba-lumba yang berteknologi jauh melebihi kamera biasa, atau desain sistem sonarnya terbentuk
secara kebetulan semata, sungguh tidak masuk akal. Keberadaan perangkat berteknologi maju pada tubuh seekor makhluk hidup
menunjukkan kita pada satu kenyataan pasti: Allah menciptakan lumba-lumba dan memberi mereka keistimewaan.
Kulit Yang Bergerak Menggelombang
Manusia berupaya membuat kapal laut yang tahan terhadap segala keadaan. Namun, ada satu lagi rintangan utama yang harus diatasi
oleh kapal laut, yakni kuatnya gaya hambatan air. Semakin cepat kapal bergerak, semakin besar hambatan airnya. Karenanya, para
insinyur hidrodinamika berusaha menjadikan hambatan ini sekecil mungkin ketika merancang kapal, perahu, dan kapal selam. Tenaga
sangat besar pada motor pendorong kapal laut diperlukan guna mengimbangi gaya hambat ini.
Lumba-lumba senang berenang dengan kecepatan tinggi. Tentunya, kapal laut dengan kecepatan seperti ini akan mengalami gaya
hambat sangat kuat. Namun ini bukan masalah bagi lumba-lumba karena Allah, yang menciptakan mereka dari ketiadaan, telah
menciptakan segala perangkat yang mereka perlukan. Tubuh dan kulitnya dirancang khusus untuk mengurangi hambatan air sebanyak
mungkin.
Saat lumba-lumba mulai berenang cepat, lapisan tipis air terbentuk di permukan kulit mereka. Lapisan tipis air ini dinamakan "lapisan
penghalang". Kulit ini diciptakan dengan kelenturan yang memungkinkannya bergerak menggelombang ketika turbulensi terjadi. Kulit
ini mencegah terjadinya gaya hambat air dengan bergerak menggelombang berlawanan arah dengan gerak turbulensi pada "lapisan
penghalang". Hasilnya, gerakan renang yang cepat tanpa menimbulkan suara. Desain ini sungguh merupakan keajaiban teknik.
Setelah empat tahun penelitian, para insinyur Jerman yang menemukan desain kulit lumba-lumba, menirunya dan berhasil membuat
lapisan luar kapal selam dengan sifat yang sama. Kapal selam yang dirancang menggunakan lapisan ini berhasil menaikkan 250 %
kecepatannya.
Rancangan menakjubkan yang berusaha ditiru oleh manusia ini mustahil ada begitu saja dengan sendirinya tanpa disengaja. Sistem
sempurna tanpa cacat tersebut pastilah dibuat oleh suatu Kecerdasan Maha Tinggi.
Sekali lagi, ini membuktikan kepada kita, Allah telah menciptakan lumba-lumba. Rancangan menakjubkan pada lumba-lumba hanyalah
satu di antara contoh tak terhitung yang memperlihatkan kesempurnaan penciptaan. Dalam sebuah ayat Alquran, Allah
mengungkapkan: Untuk menjadi pelajaran dan peringatan bagi tiap-tiap hamba yang kembali (mengingat Allah). (QS Qaaf[50]:8)

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/034.htm (2 of 3)1/17/2006 7:58:41 AM

Harun Yahya - Artikel - Lumba-Lumba, Sang Arsitek Kapal Selam

Harun Yahya Internasional 2004.


Hak Cipta Terpelihara. Semua materi dapat disalin, dicetak dan disebarkan dengan mencantumkan sumber situs web
ini
info@harunyahya.com

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/034.htm (3 of 3)1/17/2006 7:58:41 AM

Harun Yahya - Artikel - Mesin Canggih Berbahan Bakar Gula

Mesin Canggih Berbahan Bakar Gula


HARUN YAHYA
Ketika mendengar istilah sperma, mungkin yang ada dalam benak anda adalah cairan kental yang menjijikan. Tapi sejujurnya, tahukah
anda apa itu sperma? Yang pasti, substansi pembuat manusia ini tidaklah mungkin hal yang biasa saja. Manusia yang sempurna sudah
pasti dibuat dengan menggunakan komponen yang sempurna pula. Dengan kata lain, sperma pastilah sebuah wujud yang sempurna,
yang menunjukkan keberadaan Penciptanya Yang Maha Kuasa dan Maha Mengetahui.
DESAIN PADA SPERMA
Sperma adalah sel yang diproduksi oleh organ kelamin laki-laki dan bertugas membawa informasi genetis laki-laki ke sel telur dalam
tubuh wanita. Tahukah anda, bagaimana struktur sperma yang sesungguhnya?
Bila diamati lebih dekat, sperma terlihat persis seperti sebuah mesin yang khusus didesain untuk mengangkut muatan genetis. Bagian
depan sperma tertutup oleh pelindung. Terdapat sebuah lapisan pelindung lain di bawah lapisan pertama tersebut, dan di bawah lapisan
kedua ini terdapat kargo muatan yang dibawa oleh sperma tersebut. Dalam muatan ini terdapat 23 kromosom yang dimiliki oleh lakilaki. Segala informasi mengenai tubuh manusia, bahkan hingga seluk-beluknya yang paling kecil, tersimpan dalam kromosom ini. Agar
seorang anak manusia terbentuk, 23 kromosom dalam sperma harus bersatu dengan 23 kromosom dalam sel telur Ibu. Dengan cara
demikian, bahan dasar pertama manusia berupa 46 kromosom akan terbentuk.
Sistem pelindung pada kepala sperma tersebut akan melindungi muatan berharga ini dari segala mara bahaya selama perjalanannya.
Tapi, desain pada sperma tidak terbatas sampai di sini. Terdapat mesin bertenaga sangat kuat di bagian tengah sperma. Bagian belakang
mesin tersebut terhubungkan dengan ekor sperma. Daya yang dihasilkan mesin ini memutar ekor bagaikan baling-baling dan
memungkinkan sperma meluncur dengan cepat. Keberadaan mesin pendorog ini tentunya membutuhkan bahan bakar yang
memungkinkannya bekerja. Kebutuhan ini telah diperhitungkan, dan bahan bakar paling produktif untuk mesin tersebut, yaitu gula
fruktosa, telah tersedia dalam bentuk cairan yang melingkupi sperma. Dengan cara demikian, bahan bakar untuk mesin tersebut telah
tersedia di sepanjang perjalanan yang akan ia tempuh. Dengan desain yang sempurna ini, sang sperma bergerak cepat dan langsung
mengarah ke sel telur.
Ketika ukuran panjang sperma dan jarak perjalanan yang ia tempuh tersebut kita cermati, akan terlihat bahwa sperma layaknya sebuah
mesin berkecepatan tinggi. Pembuatan mesin-mesin ajaib ini dilakukan dengan cara yang sangat ahli. Di dalam tiap testis, yang
merupakan pusat produksi sperma dalam organ reproduksi pria, terdapat tabung mikroskopis dengan panjang total mencapai 500 meter.
Proses produksi di dalam tabung-tabung mungil ini persis layaknya sistem perakitan menggunakan ban berjalan pada pabrik modern.
Bagian pelindung, mesin, dan ekor sperma dipasang satu per satu secara bergantian. Yang muncul sebagai hasilnya adalah sebuah
keajaiban teknik yang luar biasa.
Kita hendaknya berpikir sejenak menghadapi kenyataan ini. Bagaimana sel-sel yang tidak memiliki kemampuan berpikir ini mengetahui
bagaimana mempersiapkan sperma dalam bentuk yang tepat, padahal mereka sama sekali tidak mengetahui seluk-beluk tubuh wanita?
Bagaimana mereka belajar membuat pelindung, mesin dan ekor yang akan dibutuhkan oleh sperma ketika berada dalam tubuh sang ibu?
Dengan kecerdasan apa mereka dapat merakit komponen-komponen ini dalam urutan yang benar? Bagaimana mereka tahu bahwa
sperma akan membutuhkan fruktosa? Bagaimana mereka belajar membuat sebuah mesin yang bergerak dengan bahan bakar fruktosa?
Hanya ada satu jawaban atas semua pertanyaan ini. Sperma dan air mani yang mereka tempati diciptakan secara khusus oleh Allah demi
kelestarian umat manusia.
Profesor Cevat Babuna, mantan dekan Fakultas Kedokteran, Ginekologi dan Kebidanan, Universitas Istanbul, menjelaskan desain
khusus pada sperma ini sebagai berikut:
Sel-sel sperma dibuat dalam tubuh sang ayah. Tapi fungsi sperma ini dilakukan dalam tubuh sang Ibu. Dan semenjak
dunia ini dimulai, dengan kata lain dalam sejarah umat manusia, tidak ada sperma yang berkesempatan kembali pulang ke
tubuh sang Ayah setelah melaksanakan tugasnya dalam tubuh sang Ibu, dan kemudian berkata pada sel-sel yang telah
membuatnya tentang apa yang telah mereka lakukan, kesulitan apa yang mereka hadapi, atau apa tugas mereka. Jadi kalau
begitu, bagaimana sel sperma memiliki struktur yang sangat berbeda dengan semua ribuan macam sel yang ada dalam
tubuh? Bagaimana sel sperma mengetahui bahwa ia akan mengangkut muatan genetis yang ia ambil dari tubuh sang Ayah
ke tubuh lain yang kemudian akan menjadikannya hidup, sehingga bagian kepala, yakni bagian depannya, harus memiliki
file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/035.htm (1 of 2)1/17/2006 7:58:41 AM

Harun Yahya - Artikel - Mesin Canggih Berbahan Bakar Gula

pelindung? Bagaimana sel sperma mengetahui bahwa ia akan menembus membran sel sehingga ia juga membawa
sejumlah senjata kimia yang dipasang di balik pelindungnya? Jadi, Anda tahu bahwa adalah mustahil semua struktur pada
sel ini, tugas yang ia lakukan, berbagai peristiwa yang ia alami adalah sebuah kebetulan, ia mengerjakannya dengan
kebetulan, atau bahkan ia secara sadar mengerjakan semua ini berulang-ulang. Ini adalah bukti paling jelas bagaimana
Allah, Sang Pencipta, telah memberinya tugas ini, dan bagaimana ia melakukannya dengan cara yang paling sempurna.
Perancangan menakjubkan dalam desain sperma itu sendiri adalah sebuah keajaiban penciptaan. Sebenarnya, Allah telah memberikan
perhatian khusus pada penciptaan air mani tempat sperma itu berada dalam Al Quran:
Kami telah menciptakan kamu, maka mengapa kamu tidak membenarkan hari berbangkit? Maka terangkanlah kepadaKu tentang
nutfah yang kamu pancarkan. Kamukah yang menciptakannya atau Kamikah yang menciptakannya? (QS. Al Waaqiah, 56:5759)
PERLOMBAAN SERU
Sekitar 250 juta sperma pada satu waktu dikirimkan ke rahim sang Ibu. Angka ini sengaja dibuat tinggi, sebab segera setelah spermasperma ini memasuki tubuh sang Ibu mereka mendapati diri mereka berhadapan dengan bahaya mematikan. Terdapat campuran pekat
asam di dalam organ reproduksi sang Ibu yang menghalangi pertumbuhan bakteri. Campuran asam ini juga mematikan bagi sperma.
Dalam beberapa menit saja, dinding rahim diliputi jutaan sperma yang mati. Beberapa jam kemudian, sebagian besar dari 250 juta
sperma tersebut akan mati. Senyawa asam ini, yang sangat penting bagi kesehatan sang ibu, sungguh sangat ampuh sehingga dengan
mudah mampu membunuh semua sperma yang memasuki rahim. Pada peristiwa ini, pembuahan tidak dapat terjadi, dan ras manusia
akan punah.
Akan tetapi Allah, yang menciptakan sperma, juga menciptakan pencegahan melawan bahaya yang akan ditemui sperma dalam rahim
sang Ibu. Pada saat sperma sedang diproduksi dalam tubuh sang ayah, senyawa basa ditambahkan pada cairan yang berisi sperma
tersebut. Senyawa ini menurunkan pengaruh asam dalam rahim sang Ibu. Oleh sebab itu, sejumlah sperma lolos memasuki rahim sang
Ibu dan berhasil mencapai pintu masuk ke tuba fallopi.
Semua sperma tersebut bersama-sama pergi menuju arah yang sama, yakni menuju sel telur. Tapi, bagaimana mereka dapat menemukan
arah yang tepat ini. Bagaimana mereka mengetahui letak sel telur, yang tidak lebih besar daripada setitik debu? Sperma mampu
menemukan jalan ke arah telur akibat adanya satu sistem lain yang tercipta sempurna yang ikut berperan. Sang telur melepaskan zat
kimia untuk menarik perhatian sperma, yang berada sekitar 15 cm darinya, ke arah telur tersebut. Sperma ini bergerak lurus ke arah
telur setelah menangkap signal kimia tersebut. Singkatnya, sel telur yang sama sekali tidak mengenali sperma tersebut, dan belum
pernah berhubungan dengan mereka sebelumnya, memanggil sperma ini untuk datang padanya, dan melakukan penyatuan. Penyatuan
satu sel sperma dengan sel telur ini dikenal dalam dunia kedokteran dan biologi sebagai pembuahan atau fertilisasi.
Dua sel, yang sama sekali belum pernah kenal, mampu untuk saling berkomunikasi. Ini adalah satu bukti lagi bahwa telur dan sperma
diciptakan dalam bentuk paling ideal satu sama lain.
Begitulah, bahkan sekedar penyatuan sperma dan telur hanya mungkin terjadi karena adanya suatu perencanaan dan desain sempurna
oleh Allah; Dialah Pencipta Yang Maha Perkasa.

Harun Yahya Internasional 2004.


Hak Cipta Terpelihara. Semua materi dapat disalin, dicetak dan disebarkan dengan mencantumkan sumber situs web
ini
info@harunyahya.com

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/035.htm (2 of 2)1/17/2006 7:58:41 AM

Harun Yahya - Artikel - Ruang Raksasa Dalam Atom

Ruang Raksasa Dalam Atom


HARUN YAHYA
Udara, air, gunung, binatang, tumbuhan, tubuh anda, kursi yang anda duduki, singkatnya segala yang anda saksikan, sentuh dan
rasakan, dari yang paling berat hingga yang paling ringan tersusun atas atom-atom. Setiap halaman yang anda baca tersusun atas
miyaran atom. Atom adalah partikel yang sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop yang paling hebat
sekalipun. Diameter atom hanyalah berkisar seper satu juta milimeter.
Tidaklah mungkin bagi seseorang untuk melihat benda sekecil ini. Di bawah ini dipaparkan sebuah contoh untuk memahami dimensi
atom:
Anggaplah bahwa anda memegang sebuah kunci di tangan. Sudah pasti, mustahil bagi anda untuk melihat atom-atom pada kunci
tersebut. Jika anda bersikeras untuk melihat atom penyusun kunci tersebut, maka anda harus memperbesar kunci menjadi seukuran
bumi. Jika anda telah berhasil melakukan pembesaran ini, maka atom-atom yang menyusun kunci tersebut akan terlihat berukuran
sebesar buah cherry.
Di bawah ini satu lagi contoh agar kita dapat lebih memahami betapa kecilnya atom, dan bagaimana atom memenuhi segala tempat dan
ruang yang ada.
Anggaplah kita ingin menghitung semua atom yang ada dalam sebutir garam dan anggaplah kita mampu menghitung satu milyar atom
per detik. Kendatipun kita sangat terampil dalam berhitung, kita akan memerlukan lebih dari lima ratus tahun untuk menghitung jumlah
keseluruhan atom yang menyusun sebutir garam yang sangat kecil ini. Subhanallaahini baru sebutir garam, bagaimana dengan jumlah
atom yang menyusun alam semesta dan seisinya?
Kendatipun ukurannya yang teramat mungil, terdapat sebuah susunan yang sempurna, tanpa cacat, unik dan kompleks dalam atom
tersebut yang kecanggihannya dapat disejajarkan dengan sistem yang kita lihat ada pada jagat raya.
Setiap atom tersusun atas sebuah inti dan sejumlah elektron yang bergerak mengikuti kulit orbital pada jarak yang sangat jauh dari inti.
Di dalam inti terdapat partikel lain yang disebut proton dan netron.
Kekuatan Tersembunyi pada Inti
Inti atom terletak di bagian paling tengah dari atom dan terdiri dari proton dan netron dengan jumlah sesuai dengan sifat-sifat atom
tersebut. Jari-jari inti atom berukuran sekitar seper sepuluh ribu jari-jari atom. Untuk menuliskannya dalam angka, jari-jari atom adalah
10-8 (0,00000001) cm, jari-jari inti adalah 10-12 (0,000000000001) cm. Jadi, volume inti atom adalah setara dengan seper sepuluh
milyar volume atom.
Dikarenakan kita tidak dapat membayangkan benda sekecil ini, marilah kita ambil permisalan buah cherry di atas. Atom-atom akan
terlihat sebesar buah cherry ketika kunci yang anda pegang diperbesar hingga mencapai ukuran bumi. Akan tetapi perbesaran ini masih
sama sekali belum memungkinkan kita untuk melihat inti atom yang terlalu kecil untuk dilihat. Jika kita benar-benar ingin melihatnya
maka kita harus meningkatkan perbesaran sekali lagi. Buah cherry yang mewakili ukuran atom harus diperbesar hingga menjadi sebuah
bola raksasa dengan diameter dua ratus meter. Bahkan dengan perbesaran ini, inti atom tersebut berukuran tidak lebih dari sebutir debu
yang teramat kecil.
Ketika kita bandingkan diameter inti atom yang berukuran 10-13 cm dan diameter atom itu sendiri, yakni 10-8cm, maka yang kita
dapatkan adalah sebagaimana berikut: jika kita asumsikan atom tersebut berbentuk bola, maka untuk mengisi bola tersebut hingga
penuh, kita akan membutuhkan 1015 (1,000,000,000,000,000) inti atom!
Ada lagi yang lebih mengherankan: kendatipun ukuran inti hanya seper sepuluh milyar ukuran atomnya, inti tersebut memiliki berat
99,95% dari keseluruhan berat atom. Dengan kata lain, hampir seluruh berat atom terpusatkan pada inti. Misalkan anda memiliki rumah
dengan luas 10 milyar m2 dan anda harus meletakkan semua perabotan rumah tangga dalam kamar seluas 1 m2 di dalam rumah tersebut.
Mampukah anda melakukan hal ini? Sudah pasti anda tidak mampu melakukannya. Akan tetapi inilah yang terjadi pada inti atom akibat
sebuah gaya yang sangat kuat yang tidak ada duanya di alam ini. Gaya ini disebut strong nuclear force (gaya inti kuat), satu di antara
file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/036.htm (1 of 3)1/17/2006 7:58:41 AM

Harun Yahya - Artikel - Ruang Raksasa Dalam Atom

empat gaya fundamental yang ada di alam semesta yakni: 1. strong nuclear force (gaya inti kuat), 2. weak nuclear force (gaya inti
lemah), 3. gravitational force (gaya grafitasi), dan 4. electromagnetic force (gaya elektromagnetik).
Gaya inti kuat, yang merupakan gaya paling kuat yang ada di alam, mengikat inti atom sehingga stabil dan mencegahnya dari pecah
berkeping-keping. Semua proton-proton pembentuk inti bermuatan positif dan, oleh karenanya, mereka saling tolak-menolak akibat
gaya electromagnetik mereka yang sejenis. Akan tetapi, gaya inti kuat yang memiliki kekuatan 100 kali lebih besar dari gaya tolakmenolak proton ini menjadikan gaya electromagnetik tidak efektif. Hal inilah yang mampu menjadikan proton-proton pada inti terikat
dan bergabung pada inti atom.
Singkat kata, terdapat dua gaya yang saling berinteraksi dalam sebuah atom yang amat kecil. Inti atom tersebut dapat terus-menerus
berada dalam keadaan terikat dan stabil disebabkan karena gaya-gaya yang memiliki nilai yang akurat ini.
Ketika kita memperhatikan ukuran atom yang sangat kecil dan kemudian jumlah keseluruhan atom di jagat raya, sungguh tidak
sepatutnya kita tidak mampu memahami adanya keseimbangan dan rancangan yang luar biasa pada alam ciptaan Allah ini. Sungguh
jelas bahwa gaya-gaya fundamental di alam telah diciptakan Allah secara khusus dengan ilmu, hikmah dan kekuasaan yang maha besar.
Pengetahuan Tuhanku meliputi segala sesuatu. Maka apakah kamu tidak dapat mengambil pelajaran. QS. Al-Anaam, 6:80)
Ruang Kosong pada Atom
Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, bagian terbesar dari sebuah atom terdiri dari ruang kosong. Mungkin kita bertanya-tanya
dalam hati: Mengapa mesti ada ruang kosong ini? Marilah kita merenung sejenak. Secara sederhana, atom terdiri atas sebuah inti
yang dikelilingi oleh elektron-elektron. Antara inti dan orbit elektron ini tidak dijumpai partikel atau benda kecil apapun. Jarak
mikroskopis (yang padanya tidak dijumpai partikel apapun) ini ternyata sangat besar jika dilihat dari skala atom. Kita dapat memisalkan
skala ini sebagaimana berikut: jika sebutir kelereng berdiameter 1 cm mewakili elektron yang terdekat dengan inti atom, maka inti atom
tersebut berada pada jarak 1 km dari kelereng ini. Di bawah ini sebuah kutipan yang memberikan gambaran yang lebih jelas kepada kita
tentang dimensi ruang kosong pada atom:
Terdapat ruang kosong besar [yang mengisi ruang] antara partikel-partikel dasar [penyusun atom]. Jika saya umpamakan
proton dari inti atom oksigen sebagai kepala jarum yang tergeletak di atas meja di depan saya, maka elektron yang
berputar mengelilinginya akan membuat orbit lingkaran yang melalui negeri Belanda, Jerman dan Spanyol (penulis
kutipan ini hidup di Perancis). Oleh karenanya, jika semua atom yang menyusun tubuh saya saling mendekatkan diri satu
sama lain, hingga semua atom ini saling bersentuhan, maka anda tidak akan mampu melihat saya lagi. Anda benar-benar
tidak akan pernah dapat melihat saya dengan mata telanjang. [Tubuh] saya akan [menjadi] sekecil partikel debu berukuran
seper sekian ribu milimeter.
(Jean Guitton, Dieu et La Science: Vers Le Mtaralisme, Paris: Grasset, 1991, p. 62)
Sampai di sini, kita telah memahami bahwa terdapat kemiripan antara ruang kosong pada sistem paling kecil seperti atom dengan ruang
kosong pada sistem paling besar seperti alam semesta. Ketika kita arahkan penglihatan kita pada bintang-bintang, akan kita lihat ruang
hampa sebagaimana ada pada atom. Terdapat ruang hampa berjarak milyaran kilometer di antara berbagai bintang dan di antara galaksigalaksi. Namun, di kedua macam ruang hampa ini, terdapat sebuah keteraturan yang luar biasa yang sulit dipahami akal manusia.
Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Yang Maha Pemurah sesuatu yang
tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang? Kemudian pandanglah sekali lagi
niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itupun dalam keadaan
payah. (QS. Al-Mulk, 67:3-4)
Wallaahu alam

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/036.htm (2 of 3)1/17/2006 7:58:41 AM

Harun Yahya - Artikel - Ruang Raksasa Dalam Atom

Harun Yahya Internasional 2004.


Hak Cipta Terpelihara. Semua materi dapat disalin, dicetak dan disebarkan dengan mencantumkan sumber situs web
ini
info@harunyahya.com

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/036.htm (3 of 3)1/17/2006 7:58:41 AM

Harun Yahya - Artikel - Para Pakar dari Dunia Serangga

Para Pakar dari Dunia Serangga


HARUN YAHYA
Sistem pertahanan diri, perkembangbiakan dan berburu yang sangat rumit dari serangga, yang merupakan salah satu dari binatang jenis
ini, menunjukkan bahwa semua sistem ini diciptakan oleh Pencipta yang Maha Bijaksana dan Maha Agung. Desain mengagumkan pada
serangga adalah bukti keberadaan Allah dan ciptaan-Nya yang sempurna. Setiap manusia yang berpikir dengan hati jernih dan akal yang
bebas prasangka akan mampu melihat fakta yang jelas ini.
Dan pada apa yang diciptakan Allah di langit dan di bumi, benar-benar terdapat tanda-tanda kekuasaan-Nya bagi orang-orang yang
bertakwa. (QS. Yuunus, 10:6)
Berlimpahnya jumlah serangga ini sungguh menakjubkan. Untuk setiap manusia di bumi, terdapat 200 juta serangga, ini setara dengan
10 juta serangga per kilometer persegi. Terdapat 30 juta jenis serangga, banyak diantaranya bahkan belum diberi nama.
Kumbang Pembom: Pakar Senjata Kimia
Bombardier beetle atau Kumbang Pembom adalah serangga yang telah dijadikan obyek bagi sejumlah besar penelitian. Yang
menjadikan serangga ini begitu populer adalah senjata kimia yang sangat canggih dalam tubuhnya yang memiliki panjang sekitar 2
sentimeter. Ketika merasa terancam oleh binatang kecil lain, larutan panas mendidih dan pedih terbentuk dalam tubuhnya. Kemudian
serangga ini menyemprotkan zat kimia tersebut ke arah musuh melalui lubang di bagian belakang tubuhnya. Ketika menghalau musuh
dengan cara ini, kumbang pembom sendiri tidak memahami betapa menakjubkan perilaku yang ia tunjukkan. Senjata kimia ini adalah
hasil reaksi kimia berantai sangat rumit yang terjadi dalam tubuh serangga tersebut.
Sejumlah organ khusus yang disebut kantung sekresi, menghasilkan cairan sangat pekat yang merupakan campuran dua zat kimia, yaitu
hidrogen peroksida dan hidroquinon. Campuran ini lalu ditempatkan pada bilik penyimpanan yang disebut dengan collecting vesicle
atau kantung pengumpul. Kantung pengumpul ini dihubungkan dengan ruangan yang kedua yang dinamakan bilik ledakan.
Ketika kumbang merasakan bahaya, ia menegangkan otot-otot di sekeliling bilik penyimpanan tersebut dan bilik ini tiba-tiba
berkontraksi. Secara bersamaan, saluran yang menghubungkan bilik penyimpanan dengan bilik ledakan terbuka. Sehingga larutan kimia
terdorong dan memasuki bilik ledakan. Segera setelah itu, saluran bilik ledakan menutup. Ketika larutan kimia ini bercampur dengan
katalis enzim yang dikeluarkan oleh kelenjar ektodermal yang menempel pada bilik ledakan, reaksi berantai terjadi. Reaksi-reaksi ini
menghasilkan panas dalam jumlah besar, sehingga suhu larutan naik hingga mencapai titik didih. Otot-otot di sekeliling pipa yang
mengarah keluar dari tubuh kumbang, memungkinkan semburan uap untuk diarahkan ke sumber bahaya tersebut. Dan kumbang
membakar musuhnya dengan menyemprotkan cairan yang dihasilkannya ke arah si musuh. Senjata kimia yang sangat ampuh untuk
mengusir musuh ini tidak berbahaya bagi serangga tersebut, sebab bagian tubuh kumbang yang menghasilkan zat kimia ini dilapisi
dengan bahan anti-panas.
Sistem mengagumkan yang mengejutkan banyak ilmuwan ini harus terbentuk pada saat yang bersamaan dan sudah lengkap,
sebagaimana jutaan sistem serupa di alam. Satu saja dari bagiannya hilang, maka sistem tersebut tidak akan bekerja dan makhluk kecil
ini akan punah dari bumi. Setiap tahapan dari mekanisme pertahanan diri serangga ini, dikendalikan oleh kecerdasan yang luar biasa.
Kumbang pembom, sebagaimana milyaran makhluk hidup lainnya, adalah satu contoh ciptaan luar biasa dan tiada tara dari Allah Yang
Maha Tahu dan Maha Kuasa. Allah berfirman dalam Alqur'an.
Dan pada penciptaan kamu dan pada binatang-binatang yang melata yang bertebaran (di muka bumi) terdapat tanda-tanda (kekuasaan
Allah) untuk kaum yang meyakini. (QS. Al-Jaatsiyah, 45: 4)
Kumbang Kura-Kura: Mirip Alat Pengisap
Satu lagi serangga dengan desain mengagumkan adalah kumbang kura-kura. Meskipun lebih kecil dari si kumbang mungil ladybird, ia
memiliki kaki besar dibandingkan ukuran tubuhnya. Pertahanan diri serangga ini mengandalkan kaki dan tempurungnya. Ketika
terancam musuh, serangga ini menarik antena dan kakinya ke dalam temperung dan menempel erat pada permukaan, mirip sebuah alat
pengisap. Bagian dalam tempurung dirangcang agar dapat menyimpan antena dan kaki yang ditarik masuk ke dalam. Bentuk seperti ini
menjadikan tubuhnya mustahil untuk dibolak-balikkan.

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/037.htm (1 of 3)1/17/2006 7:58:42 AM

Harun Yahya - Artikel - Para Pakar dari Dunia Serangga

Semut yang berusaha membalikkan tubuh serangga ini, hendak melukai jaringan lunak yang ada di bagian bawah tempurung. Tetapi,
semut tidak mampu membalikkan tubuh kumbang karena sistem pertahanannya. Meskipun ukurannya lebih besar, semut akhirnya
menyerah kurang dari satu menit setelah kerja kerasnya.
Ketika desain canggih serangga ini diamati melalui mikroskop, kaki-kakinya nampak memiliki 60 ribu rambut. Ketika dilihat melalui
mikroskop elektron, rambut-rambut ini terlihat bercabang dua membentuk garpu dan memiliki telapak sepon lunak pada ujungujungnya. Pengamatan lebih dekat pada permukaan tempat mereka menempel, tampak ada bekas-bekas minyak berbentuk ribuan
butiran. Minyak yang dihasilkan dalam kelenjar pada akar rambut tersebut mengalir melalui pembuluh-pembuluh sempit, dan dari sini
mengalir ke ujung rambut sehingga membasahi jaringan sepon. Alasan mengapa tubuh serangga ini tidak dapat dibalikkan musuhnya
adalah karena rambut-rambut ini menempel erat pada permukaan seperti alat pengisap.
Terdapat keistimewaan sempurna pada binatang ini, dari bentuk tempurung hingga desain rambutnya, dari kelenjar minyak hingga
pembuluh tempat minyak mengalir. Kesempurnaan dan kerapian pada penciptaan kumbang ini, mustahil dijelaskan dengan serangkaian
peristiwa kebetulan sebagaimana anggapan teori evolusi. Peristiwa kebetulan tidak mampu memunculkan sejumlah mekanisme
sempurna ini secara bersamaan. Manusia, dengan akal dan ilmunya, tidak akan percaya bahwa peristiwa kebetulan memunculkan desain
ini.
Keberadaan sistem sempurna ini adalah perwujudan Ilmu Maha Luas dari Sang Pencipta. Allah, Penguasa Seluruh Alam, adalah
Pencipta segala sesuatu. Dan seluruh makhluk hidup memperlihatkan tanda-tanda penciptaan sempurna oleh Allah.
Kunang-kunang: Pakar Lampu Berpendar
Kunang-kunang dilengkapi dengan sistem yang menakjubkan. Serangga ini memiliki organ dalam tubuhnya yang memancarkan cahaya
berpendar. Cahaya ini sangat penting bagi kelestarian jenisnya, sebab kunang-kunang betina dan jantan mengenali jenis kelamin masingmasing berdasarkan cahaya mereka.
Organ berpendar pada kunang-kunang terdiri atas tiga lapisan, persis seperti lampu depan mobil. Sel-sel yang menghasilkan cahaya
berada pada lapisan paling bawah. Sel-sel ini bertugas menghasilkan zat yang mudah terbakar. Zat ini bereaksi dengan oksigen di
bawah kendali sebuah enzim. Akibat reaksi kimia ini, cahaya berpendar yang proses pembuatannya mirip seperti pada pabrik ini,
pertama-tama diteruskan ke lapisan cekung terdekat, dan kemudian ke lapisan transparan bagian atas di mana cahaya ini dipantulkan.
Kualitas sempurna dan tingkat produktifitas 98% dari cahaya berpendar ini mengejutkan para ilmuwan yang meneliti kunang-kunang.
Bola lampu yang digunakan manusia untuk penerangan hanya mampu mengubah 5% dari energi yang diterimanya menjadi cahaya,
sedangkan 95% sisanya terbuang dalam bentuk panas. Karena 95% panas yang dihasilkan inilah kita tidak tahan menyentuh bola lampu
yang sedang menyala. Meskipun kunang-kunang menghasilkan cahaya hampir 20 kali lebih besar dari bola lampu, suhu kunang-kunang
tidak naik karena sifat dingin cahaya mereka. Manusia hanya mampu membuat cahaya dingin di laboratorium setelah melakukan
serangkaian reaksi kimia.
Jelas tidak masuk akal untuk mengatakan bahwa sistem pencahayaan rumit ini telah dirancang dan kemudian ditempatkan dalam tubuh
serangga mungil ini dengan sendirinya.
Kesempurnaan dalam tubuh kunang-kunang memperlihatkannya sebagai hasil dari hikmah yang agung and ilmu yang tak terbatas.
Allah menciptakan semua jenis makhluk hidup dengan cirinya masing-masing dan; melalui semua ini, memperlihatkan kepada kita
Kekuasaan-Nya Yang Kekal. Dalam sebuah ayat Alqur'an, manusia diperintah agar memikirkan kenyataan ini:.
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan makhluk-makhluk yang melata yang Dia sebarkan
pada keduanya. Dan Dia Maha Kuasa mengumpulkan semuanya apabila dikehendaki-Nya. (QS. Asy-Syuuraa, 42:29)

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/037.htm (2 of 3)1/17/2006 7:58:42 AM

Harun Yahya - Artikel - Para Pakar dari Dunia Serangga

Harun Yahya Internasional 2004.


Hak Cipta Terpelihara. Semua materi dapat disalin, dicetak dan disebarkan dengan mencantumkan sumber situs web
ini
info@harunyahya.com

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/037.htm (3 of 3)1/17/2006 7:58:42 AM

Harun Yahya - Artikel - Berang-Berang, Insinyur Pembuat Bendungan

Berang-Berang, Insinyur Pembuat Bendungan


HARUN YAHYA
Arsitektur adalah bidang di mana konsep seni dan estetika yang ditanamkan Allah dalam diri manusia dapat terlihat. Tapi tahukah
Anda, ternyata masih terdapat banyak arsitek di alam ini yang sama terampilnya dengan manusia? Salah satu dari sekian banyak contoh
yang ada adalah berang-berang.
Menebang Pohon dengan Gigi dan Cakar
Kisah tentang berang-berang dimulai dengan seekor pejantan dan betina yang pergi untuk membuat sarang baru untuk mereka sendiri.
Pasangan berang-berang ini akan membangun rumahnya di atas sungai. Tapi, untuk mengerjakannya, pertama kali mereka harus
membendung laju arus sungai. Untuk menahan laju aliran ini mereka menggunakan cara yang sama seperti yang telah dilakukan
manusia selama ratusan tahun. Dengan kata lain, mereka membuat bendungan.
Untuk memulai membangun bendungan, pertama-tama mereka harus mendapatkan bahan baku. Bahan baku ini terdiri atas balok kayu
dan cabang-cabang pohon. Berang-berang mulai bekerja dengan pergi menuju areal hutan di sekitar sungai. Pertama-tama mereka
memakan sedikit dedaunan dari pohon yang mereka temukan. Tapi tugas utama mereka adalah menebang dan mendorong pohon ini
hingga roboh. Mereka melakukannya dengan cara menggerogoti batang utama pohon tersebut. Yang menarik di sini adalah mereka
menggerogoti kayu sedemikian rupa sehingga ketika pekerjaan menebang berakhir, batang pohon senantiasa roboh ke arah sungai.
Menebang dan merobohkan pohon masih merupakan bagian pekerjaan yang paling sederhana. Selanjutnya, berang-berang memotong
pohon tersebut pada cabang-cabangnya. Mereka memulai membangun bendungan dengan meletakkan cabang-cabang tersebut di depan
gelondongan kayu terbesar yang telah mereka robohkan sebelumnya. Perlu diketahui bahwa, setiap saat, peralatan yang mereka
gunakan hanyalah cakar dan mulutnya saja.
Mereka melakukan pekerjaan menebang pohon dan membangun bendungan dengan penuh kesabaran. Dua ekor berang-berang
menebang rata-rata empat ratus pohon per tahun. Mereka memotong-motong pepohonan yang berada agak jauh dari bendungan pada
cabang-cabangnya, dan kemudian menyeret potongan-potongan tersebut ke bendungan.
Berang-berang selalu menggunakan gigi depan untuk menggerogoti batang atau cabang pohon. Karena mereka menggunakannya setiap
waktu, maka gigi depan ini menjadi tumpul atau rusak. Tetapi rahang berang-berang dibuat dengan memperhitungkan semua hal ini
sebelumnya. Gigi depannya yang tajam selalu tumbuh memanjang, layaknya kuku manusia. Demikianlah, Allah Yang Maha Besar,
yang menciptakan berang-berang, juga menciptakan gigi mereka sesuai dengan pekerjaan yang harus mereka lakukan.
Tubuh berang-berang didisain sedemikian rupa sehingga memudahkan mereka untuk berenang dan menyelam dalam air. Kakinya
berselaput sehingga mudah mengayuh air. Ekor belakangnya berbentuk seperti dayung raksasa, sehingga mereka dapat berenang dengan
nyaman dalam air.
Dan Bendungan Pun Terbentuk...
Berang-berang terus saja membangun bendungan mereka dengan penuh semangat. Mereka begitu ahli dalam menyusun batang pohon
dan cabang-cabang kecil, dan memperluas bendungan sedikit demi sedikit setiap hari.
Lambat-laun, bendungan menjadi semakin besar sehingga permukaan air yang terbendung di bagian depan pun semakin meninggi.
Akhirnya, setelah beberapa bulan bekerja, danau yang besar pun terbentuk. Tapi karena danau bertambah besar, berang-berang harus
memperkokoh bendungan tersebut dan memperbaiki kerusakannya. Mereka melakukan tugas berat ini dengan penuh kesabaran.
Pemandangan yang muncul sebagai hasil kerja keras selama beberapa bulan ini sungguh menakjubkan. Sebuah bendungan yang
sesungguhnya, yang menyerupai buatan manusia, telah terbentuk.
Pada pengamatan lebih dekat, berang-berang membuat bendungan mereka dalam bentuk cekung. Bentuk seperti ini tidak dipilih secara
kebetulan. Karena bentuk bendungan yang terbaik menahan tekanan air adalah bendungan yang berbentuk cekung. Faktanya,
bendungan pembangkit listrik tenaga air modern yang ada sekarang juga dibangun dalam bentuk cekung.

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/038.htm (1 of 3)1/17/2006 7:58:42 AM

Harun Yahya - Artikel - Berang-Berang, Insinyur Pembuat Bendungan

Singkat kata, berang-berang memiliki pengetahuan tentang konstruksi, yang pada manusia dicapai setelah beberapa waktu, sejak hari
pertama dari kehidupan mereka. Lalu, siapakah yang memberikan mereka pengetahuan tersebut? Tidak diragukan lagi, suatu makhluk
hidup tidak mungkin memperoleh kemampuan membangun bendungan secara kebetulan. Ia tidak dapat menemukan bentuk bendungan
yang akan memiliki daya tahan terkuat dalam menahan tekanan air secara kebetulan, dan ia pun tidak mampu menurunkan kemampuan
ini kepada generasi berikutnya. Adalah Allah Yang Maha Besar, yang memberi berang-berang kemampuan yang mereka miliki, yang
menciptakan semua makhluk hidup, dan yang memberi ilham atas apa yang mereka lakukan.
Rumah Bertingkat di Atas Air
Tujuan berang-berang membangun bendungan yang besar ini adalah untuk mendapatkan danau dengan air yang tenang di mana mereka
dapat membuat sarang. Mereka juga membuat sarang ketika mereka sedang membangun bendungan. Sarang tersebut terletak di salah
satu sisi danau, di suatu tempat yang dekat dengan tepian. Sarang ini, yang terlihat seperti gundukan kayu jika dilihat dari atas, ternyata
didisain dengan sangat rapi.
Satu-satunya jalan masuk ke dalam sarang adalah dari bawah permukaan air. Untuk mencapainya, haruslah melalui terowongan
tersembunyi. Terowongan ini bermuara pada suatu bilik tersembunyi di atas permukaan air. Keluarga berang-berang hidup di bilik yang
kering dan aman ini. Sejumlah berang-berang membangun sarangnya dua lantai. Lantai pertama adalah sebagai jalan masuk dan ruang
tamu, dan laintai berikutnya sebagai ruang makan dan ruang tidur.
Sarang berang-berang memiliki dua jalan masuk bawah air dan satu lubang angin yang terletak di bagian paling atas. Dalam sarangnya
yang luar biasa ini, berang-berang tidak hanya terlindung dari bahaya luar, tapi juga memiliki naungan yang nyaman.
Ilham dari Allah
Danau kecil yang dibentuk berang-berang kadang dapat mencapai kedalaman tiga sampai empat meter. Mereka sebenarnya tidak
memerlukan air sedalam ini untuk membangun sarang mereka. Kalau begitu, mengapa mereka membuat danau sedemikian dalam?
Jawaban atas pertanyaan ini tampak nyata pada musim dingin. Pada musim dingin, permukaan air membeku dan membentuk lapisan es
yang lumayan tebal. Jika danau tidak cukup dalam, danau akan membeku hingga ke dasar, dan segala yang ada akan memjadi
bongkahan es, dan ini akan melumpuhkan kemampuan berang-berang untuk bergerak.
Berang-berang, seolah tahu akan hal ini dan berusaha membuat danau kecil tersebut sedalam mungkin. Dengan demikian, di musim
dingin, lapisan air yang tebal tersisa di bawah es. Ini cukup bagi berang-berang untuk dapat bergerak di dalam air dan mendapatkan
makan.
Jika seseorang berpikir tentang hal ini, akan jelas bahwa apa yang dilakukan oleh berang-berang sangatlah luar biasa. Makhluk kecil ini
berhasil mengerjakan sesuatu yang kebanyakan orang tidak mampu melakukannya tanpa pendidikan dan pelatihan khusus. Jadi,
siapakah yang menjadikan mereka mampu melakukan hal ini?
Adalah mustahil mengatakan bahwa berang-berang adalah makhluk yang memiliki kecerdasan istimewa. Jadi, bagaimana binatang kecil
ini merencanakan sarangnya dengan terowongan masuk istimewa ke dalam air, dan dilengkapi lubang angin? Bagaimana mereka tahu
cara membuat bendungan dengan disain yang sama seperti pusat-pusat pembangkit listrik tenaga air paling modern di dunia?
Pekerjaan-pekerjaan ini jauh di luar jangkauan kecerdasan dan pengetahuan yang dimiliki binatang kecil yang menawan ini. Jelas
bahwa ada kekuasaan luar biasa yang memungkinkan mereka melakukan pekerjaan dengan sangat baik.
Allah Yang Maha Besar, yang menciptakan semua makhluk hidup dan mengilhami perilaku berang-berang, juga mengilhami berangberang untuk membuat bendungan dan sarang mereka yang sempurna. Allah menyatakan Kekuasaan-Nya atas semua makhluk hidup
dalam sebuah ayat Alquran:
Dan kepunyaan-Nyalah siapa saja yang ada dilangit dan di bumi. Semuanya hanya kepada-Nya tunduk. (QS. Ar-Ruum, 30:26)

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/038.htm (2 of 3)1/17/2006 7:58:42 AM

Harun Yahya - Artikel - Berang-Berang, Insinyur Pembuat Bendungan

Harun Yahya Internasional 2004.


Hak Cipta Terpelihara. Semua materi dapat disalin, dicetak dan disebarkan dengan mencantumkan sumber situs web
ini
info@harunyahya.com

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/038.htm (3 of 3)1/17/2006 7:58:42 AM

Harun Yahya - Artikel - Keajaiban Dalam Rahim Ibu

Keajaiban Dalam Rahim Ibu


HARUN YAHYA
Awalnya Hanya Bersel Satu
Makhluk hidup bersel satu yang tak terhitung jumlahnya mendiami bumi kita. Semua makhluk bersel satu ini berkembang biak dengan
membelah diri, dan membentuk salinan yang sama seperti diri mereka sendiri ketika pembelahan ini terjadi.
Embrio yang berkembang dalam rahim ibu juga memulai hidupnya sebagai makhluk bersel satu, dan sel ini memperbanyak diri dengan
cara membelah diri, dengan kata lain membuat salinan dirinya sendiri. Dalam kondisi ini, tanpa adanya perencanaan khusus, sel-sel
yang akan membentuk bayi yang belum lahir ini akan memiliki bentuk yang sama. Dan apabila ini terjadi, maka yang akhirnya muncul
bukanlah wujud manusia, melainkan gumpalan daging tak berbentuk. Tapi ini tidaklah terjadi karena sel-sel tersebut membelah dan
memperbanyak diri bukan tanpa pengawasan.
Sel yang Sama Membentuk Organ yang Berbeda
Sperma dan sel telur bertemu, dan kemudian bersatu membentuk sel tunggal yang disebut zigot. Satu sel tunggal ini merupakan cikalbakal manusia. Sel tunggal ini kemudian membelah dan memperbanyak diri. Beberapa minggu setelah penyatuan sperma dan telur ini,
sel-sel yang terbentuk mulai tumbuh berbeda satu sama lain dengan mengikuti perintah rahasia yang diberikan kepada mereka. Sungguh
sebuah keajaiban besar: sel-sel tanpa kecerdasan ini mulai membentuk organ dalam, rangka, dan otak.
Sel-sel otak mulai terbentuk pada dua celah kecil di salah satu ujung embrio. Sel-sel otak akan berkembang biak dengan cepat di sini.
Sebagai hasilnya, bayi akan memiliki sekitar sepuluh milyar sel otak. Ketika pembentukan sel-sel otak tengah berlangsung, seratus ribu
sel baru ditambahkan pada kumpulan sel ini setiap menitnya.
Masing-masing sel baru yang terbentuk berperilaku seolah-olah tahu di mana ia harus menempatkan diri, dan dengan sel mana saja ia
harus membuat sambungan. Setiap sel menemukan tempatnya masing-masing. Dari jumlah kemungkinan sambungan yang tak terbatas,
ia mampu menyambungkan diri dengan sel yang tepat. Terdapat seratus trilyun sambungan dalam otak manusia. Agar sel-sel otak dapat
membuat trilyunan sambungan ini dengan tepat, mereka harus menunjukkan kecerdasan yang jauh melebihi tingkat kecerdasan
manusia. Padahal sel tidak memiliki kecerdasan sama sekali.
Bahkan tidak hanya sel otak, setiap sel yang membelah dan memperbanyak diri pada embrio pergi dari tempat pertama kali ia terbentuk,
dan langsung menuju ke titik yang harus ia tempati. Setiap sel menemukan tempat yang telah ditetapkan untuknya, dan dengan sel
manapun mereka harus membentuk sambungan, mereka akan mengerjakannya.
Lalu, siapakah yang menjadikan sel-sel yang tak memiliki akal pikiran tersebut mengikuti rencana cerdas ini? Profesor Cevat Babuna,
mantan dekan Fakultas Kedokteran, Ginekologi dan Kebidanan, Universitas Istanbul, Turki, berkomentar:
Bagaimana semua sel yang sama persis ini bergerak menuju tempat yang sama sekali berbeda, seolah-olah mereka secara
mendadak menerima perintah dari suatu tempat, dan berusaha agar benar-benar terbentuk organ-organ yang sungguh
berbeda? Hal ini jelas menunjukkan bahwa sel yang identik ini, yang tidak mengetahui apa yang akan mereka kerjakan,
yang memiliki genetika dan DNA yang sama, tiba-tiba menerima perintah dari suatu tempat, sebagian dari mereka
membentuk otak, sebagian membentuk hati, dan sebagian yang lain membentuk organ yang lain lagi.
Proses pembentukan dalam rahim ibu berlangsung terus tanpa henti. Sejumlah sel yang mengalami perubahan, tiba-tiba saja mulai
mengembang dan mengkerut. Setelah itu, ratusan ribu sel ini berdatangan dan kemudian saling bergabung membentuk jantung. Organ
ini akan terus-menerus berdenyut seumur hidup.
Hal yang serupa terjadi pada pembentukan pembuluh darah. Sel-sel pembuluh darah bergabung satu sama lain dan membentuk
sambungan di antara mereka. Bagaimana sel-sel ini mengetahui bahwa mereka harus membentuk pembuluh darah, dan bagaimana
mereka melakukannya? Ini adalah satu di antara beragam pertanyaan yang belum terpecahkan oleh ilmu pengetahuan.
Sel-sel pembuluh ini akhirnya berhasil membuat sistem tabung yang sempurna, tanpa retakan atau lubang padanya. Permukaan bagian
file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/039.htm (1 of 3)1/17/2006 7:58:43 AM

Harun Yahya - Artikel - Keajaiban Dalam Rahim Ibu

dalam pembuluh darah ini mulus bagaikan dibuat oleh tangan yang ahli. Sistem pembuluh darah yang sempurna tersebut akan
mengalirkan darah ke seluruh bagian tubuh bayi. Jaringan pembuluh darah memiliki panjang lebih dari empat puluh ribu kilometer. Ini
hampir menyamai panjang keliling bumi.
Perkembangan dalam perut ibu berlangsung tanpa henti. Pada minggu kelima tangan dan kaki embrio mulai terlihat. Benjolan ini
sebentar lagi akan menjadi lengan. Beberapa sel kemudian mulai membentuk tangan. Tetapi sebentar lagi, sebagian dari sel-sel
pembentuk tangan embrio tersebut akan melakukan sesuatu yang mengejutkan. Ribuan sel ini melakukan bunuh diri massal.
Mengapa sel-sel ini membunuh diri mereka sendiri? Kematian ini memiliki tujuan yang amat penting. Bangkai-bangkai sel yang mati di
sepanjang garis tertentu ini diperlukan untuk pembentukan jari-jemari tangan. Sel-sel lain memakan sel-sel mati tersebut, akibatnya
celah-celah kosong terbentuk di daerah ini. Celah-celah kosong tersebut adalah celah di antara jari-jari kita.
Akan tetapi, mengapa ribuan sel mengorbankan dirinya seperti ini? Bagaimana dapat terjadi, sebuah sel membunuh dirinya sendiri agar
bayi dapat memiliki jari-jari pada saatnya nanti? Bagaimana sel tersebut tahu bahwa kematiannya adalah untuk tujuan tertentu? Semua
ini sekali lagi menunjukkan bahwa semua sel penyusun manusia ini diberi petunjuk oleh Allah.
Pada tahap ini, sejumlah sel mulai membentuk kaki. Sel-sel tersebut tidak mengetahui bahwa embrio akan harus berjalan di dunia luar.
Tapi mereka tetap saja membuat kaki dan telapaknya untuk embrio.
Ketika embrio berumur empat minggu, dua lubang terbentuk pada bagian wajahnya, masing-masing terletak pada tiap sisi kepala
embrio. Mata akan terbentuk di kedua lubang ini pada minggu keenam. Sel-sel tersebut bekerja dalam sebuah perencanaan yang sulit
dipercaya selama beberapa bulan, dan satu demi satu membentuk bagian-bagian berbeda yang menyusun mata. Sebagian sel
membentuk kornea, sebagian pupil, dan sebagian yang lain membentuk lensa. Masing-masing sel berhenti ketika mencapai batas akhir
dari daerah yang harus dibentuknya. Pada akhirnya, mata, yang mengandung empat puluh komponen yang berbeda, terbentuk dengan
sempurna tanpa cacat. Dengan cara demikian, mata yang diakui sebagai kamera paling sempurna di dunia, muncul menjadi ada dari
sebuah ketiadaan di dalam perut ibu. Perlu dipahami bahwa manusia yang bakal lahir ini akan membuka matanya ke dunia yang
berwarna-warni, dan mata yang sesuai untuk tugas ini telah dibuat.
Suara di dunia luar yang akan didengar oleh bayi yang belum lahir juga telah diperhitungkan dalam pembentukan seorang manusia
dalam rahim. Telinga yang akan mendengarkan segala suara tersebut juga dibentuk dalam perut ibu. Sel-sel tersebut membentuk alat
penerima suara terbaik di dunia.
Semua uraian ini mengingatkan kita bahwa penglihatan dan pendengaran adalah nikmat besar yang Allah berikan kepada kita. Allah
menerangkan hal ini dalam Alquran sebagaimana berikut:
Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran,
penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur. (QS. An-Nahl, 16:78)
Penciptaan Kedua
Berbagai peristiwa yang telah dikisahkan dalam tulisan ini dialami oleh semua orang di dunia. Setiap manusia dipancarkan ke rahim
sebagai sebuah sel sperma yang kemudian bersatu dengan sel telur, dan kemudian memulai kehidupan sebagai sel tunggal. Semua ini
terjadi karena adanya kondisi yang secara khusus diciptakan di tempat tersebut. Bahkan sebelum manusia mulai mengetahui keberadaan
dirinya sendiri, Allah telah memberi bentuk pada tubuh mereka, dan menciptakan manusia normal dari sebuah sel tunggal.
Adalah kewajiban bagi setiap orang di dunia untuk merenungkan kenyataan ini. Dan kewajiban Anda adalah untuk memikirkan
bagaimana anda lahir ke dunia ini, dan kemudian bersyukur kepada Allah.
Jangan lupa bahwa Tuhan kita, yang telah menciptakan tubuh kita sekali, akan mencipta kita lagi setelah kematian kita, dan akan
mempertanyakan segala nikmat yang telah diberikan-Nya kepada kita. Hal ini amatlah mudah bagi-Nya.
Mereka yang melupakan penciptaan diri mereka sendiri dan mengingkari kehidupan akhirat, benar-benar telah tertipu. Allah berfirman
tentang orang-orang ini dalam Alquran:

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/039.htm (2 of 3)1/17/2006 7:58:43 AM

Harun Yahya - Artikel - Keajaiban Dalam Rahim Ibu

Dan apakah manusia tidak memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setitik air (mani), maka tiba-tiba ia menjadi penantang
yang nyata. Dan ia membuat perumpamaan bagi Kami; dan dia lupa kepada kejadiannya; ia berkata: Siapakah yang dapat
menghidupkan tulang-belulang yang telah hancur luluh? Katakanlah: Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya pada kali
yang pertama. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk. (QS. Yaasiin, 36:77-79)

Harun Yahya Internasional 2004.


Hak Cipta Terpelihara. Semua materi dapat disalin, dicetak dan disebarkan dengan mencantumkan sumber situs web
ini
info@harunyahya.com

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/039.htm (3 of 3)1/17/2006 7:58:43 AM

Harun Yahya - Artikel - Teori Bingung Alam Semesta

Teori Bingung Alam Semesta


HARUN YAHYA
Alam semesta bukanlah sesuatu yang diciptakan. Jika ia diciptakan, ia sudah pasti diciptakan oleh Tuhan dengan seketika dan dari
ketiadaan, begitu ditulis filosof materialis George Politzer, dalam bukunya Principes Fondamentaux de Philosophie."
Hanya gara-gara fanatik pada keyakinannya bahwa Tuhan tidak ada para ilmuwan seperti Politzer
ngotot mempertahankan pendapat, bahwa alam semesta bukanlah sesuatu yang diciptakan. Melainkan ada
begitu saja, dengan sendirinya.

Para penganut materalisme ini meyakini model alam semesta tak hingga sebagai dasar berpijak paham ateis mereka. Menurut mereka
alam semesta adalah sesuatu yang diam, luas tak terbatas, tak berkembang, dan kekal, dari dulu sampai nanti.
Inilah gagasan yang berkembang di abad ke-19. Selain meletakkan dasar berpijak bagi paham materialis, pandangan ini otomatis
menolak keberadaan Sang Pencipta (Al-Khaliq) dan menyatakan bahwa alam semesta tidak berawal dan tidak berakhir.
Materialisme adalah sistem berpikir yang meyakini materi sebagai satu-satunya keberadaan yang mutlak dan menolak keberadaan
apapun selain materi. Berakar pada kebudayaan Yunani kuno, dan mendapat penerimaan yang meluas di abad ke-19. Sistem berpikir ini
menjadi terkenal dalam bentuk paham Materialisme Dialektika Karl Marx.
Ketika Politzer berpendapat bahwa alam semesta tidak diciptakan dari ketiadaan, ia berpijak pada model alam semesta statis abad ke-19,
dan menganggap dirinya sedang mengemukakan sebuah pernyataan ilmiah. Lucunya, berbagai penemuan sains dan teknologi yang
berkembang di abad ke-20 akhirnya meruntuhkan gagasan kuno yang dinamakan materialisme ini.

Astronomi Mengatakan: Alam Semesta Diciptakan


Pada tahun 1929, di observatorium Mount Wilson California, ahli astronomi Amerika, Edwin Hubble membuat salah satu penemuan
terbesar di sepanjang sejarah astronomi.
Ketika mengamati bintang-bintang dengan teleskop raksasa, ia menemukan bahwa mereka memancarkan cahaya merah sesuai dengan
jaraknya. Hal ini berarti bahwa bintang-bintang ini bergerak menjauhi kita. Sebab, menurut hukum fisika yang diketahui, spektrum
dari sumber cahaya yang sedang bergerak mendekati pengamat cenderung ke warna ungu, sedangkan yang menjauhi pengamat
cenderung ke warna merah.
Jauh sebelumnya, Hubble telah membuat penemuan penting lain. Bintang dan galaksi bergerak tak hanya menjauhi kita, tapi juga
menjauhi satu sama lain. Satu-satunya yang dapat disimpulkan dari suatu alam semesta di mana segala sesuatunya bergerak menjauhi
satu sama lain adalah bahwa ia terus-menerus mengembang.
Agar lebih mudah dipahami, alam semesta dapat diumpamakan sebagai permukaan balon yang sedang mengembang. Sebagaimana titiktitik di permukaan balon yang bergerak menjauhi satu sama lain ketika balon membesar, benda-benda di ruang angkasa juga bergerak
menjauhi satu sama lain ketika alam semesta terus mengembang.

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/040.htm (1 of 5)1/17/2006 7:58:43 AM

Harun Yahya - Artikel - Teori Bingung Alam Semesta

Sebenarnya, fakta ini secara teoritis telah ditemukan lebih awal. Albert Einstein, yang diakui sebagai ilmuwan terbesar abad ke-20,
berdasarkan perhitungan yang ia buat dalam fisika teori, telah menyimpulkan bahwa alam semesta tidak mungkin statis. Tetapi, ia
mendiamkan penemuannya ini, hanya agar tidak bertentangan dengan model alam semesta statis yang diakui luas waktu itu. Di
kemudian hari, Einstein menyadari tindakannya ini sebagai kesalahan terbesar dalam karirnya.
Apa arti dari mengembangnya alam semesta? Mengembangnya alam semesta berarti bahwa jika alam semesta dapat bergerak mundur
ke masa lampau, maka ia akan terbukti berasal dari satu titik tunggal. Perhitungan menunjukkan bahwa titik tunggal ini yang berisi
semua materi alam semesta haruslah memiliki volume nol, dan kepadatan tak hingga. Alam semesta telah terbentuk melalui ledakan
titik tunggal bervolume nol ini.
Ledakan raksasa yang menandai permulaan alam semesta ini dinamakan Big Bang, dan teorinya dikenal dengan nama tersebut. Perlu
dikemukakan bahwa volume nol merupakan pernyataan teoritis yang digunakan untuk memudahkan pemahaman. Ilmu pengetahuan
dapat mendefinisikan konsep ketiadaan, yang berada di luar batas pemahaman manusia, hanya dengan menyatakannya sebagai titik
bervolume nol.
Sebenarnya, sebuah titik tak bervolume berarti ketiadaan. Demikianlah alam semesta muncul menjadi ada dari ketiadaan. Dengan
kata lain, ia telah diciptakan. Fakta bahwa alam ini diciptakan, yang baru ditemukan fisika modern pada abad ke-20, telah dinyatakan
dalam Al-Quran 14 abad lampau: Dia Pencipta langit dan bumi. (Al-Anaam: 101)
Teori Big Bang menunjukkan, semua benda di alam semesta pada awalnya adalah satu wujud, dan kemudian terpisah-pisah. Ini
diartikan bahwa keseluruhan materi diciptakan melalui Big Bang atau ledakan raksasa dari satu titik tunggal, dan membentuk alam
semesta kini dengan cara pemisahan satu dari yang lain.

Big Bang, Fakta Menjijikkan Bagi Kaum Materialis


Big Bang merupakan petunjuk nyata bahwa alam semesta telah diciptakan dari ketiadaan, dengan kata lain ia diciptakan oleh Allah.
Karena alasan ini, para astronom yang meyakini paham materialis senantiasa menolak Big Bang dan mempertahankan gagasan alam
semesta tak hingga.
Alasan penolakan ini terungkap dalam perkataan Arthur Eddington, salah seorang fisikawan materialis terkenal yang mengatakan:
Secara filosofis, gagasan tentang permulaan tiba-tiba dari tatanan Alam yang ada saat ini sungguh menjijikkan bagi saya.
Seorang materialis lain, astronom terkemuka asal Inggris, Sir Fred Hoyle termasuk yang paling merasa terganggu oleh teori Big Bang.
Di pertengahan abad ke-20, Hoyle mengemukakan suatu teori yang disebut Steady-state yang mirip dengan teori alam semesta tetap di
abad ke-19.
Teori Steady-state menyatakan, alam semesta berukuran tak hingga dan kekal sepanjang masa. Dengan tujuan mempertahankan paham
materialis, teori ini sama sekali berseberangan dengan teori Big Bang, yang mengatakan bahwa alam semesta memiliki permulaan.
Mereka yang mempertahankan teori steady-state telah lama menentang teori Big Bang. Namun, ilmu pengetahuan justru meruntuhkan
pandangan mereka.
Pada tahun 1948, Gerge Gamov muncul dengan gagasan lain tentang Big Bang. Ia mengatakan, setelah pembentukan alam semesta
melalui ledakan raksasa, sisa radiasi yang ditinggalkan oleh ledakan ini haruslah ada di alam. Selain itu, radiasi ini haruslah tersebar
merata di segenap penjuru alam semesta.
Bukti yang seharusnya ada ini pada akhirnya diketemukan. Pada tahun 1965, dua peneliti bernama Arno Penziaz dan Robert Wilson
menemukan gelombang ini tanpa sengaja. Radiasi ini, yang disebut radiasi latar kosmis, tidak terlihat memancar dari satu sumber
tertentu, akan tetapi meliputi keseluruhan ruang angkasa. Demikianlah, diketahui bahwa radiasi ini adalah sisa radiasi peninggalan dari
tahapan awal peristiwa Big Bang. Penzias dan Wilson dianugerahi hadiah Nobel untuk penemuan mereka.
Pada tahun 1989, NASA mengirimkan satelit Cosmic Background Explorer [COBE] ke ruang angkasa untuk melakukan penelitian
tentang radiasi latar kosmis. Hanya perlu 8 menit bagi COBE untuk membuktikan perhitungan Penziaz dan Wilson. COBE telah
menemukan sisa ledakan raksasa yang telah terjadi di awal pembentukan alam semesta. Dinyatakan sebagai penemuan astronomi
terbesar sepanjang masa, penemuan ini dengan jelas membuktikan teori Big Bang.

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/040.htm (2 of 5)1/17/2006 7:58:43 AM

Harun Yahya - Artikel - Teori Bingung Alam Semesta

Bukti penting lain bagi Big Bang adalah jumlah hidrogen dan helium di ruang angkasa. Dalam berbagai penelitian, diketahui bahwa
konsentrasi hidrogen-helium di alam semesta bersesuaian dengan perhitungan teoritis konsentrasi hidrogen-helium sisa peninggalan
peristiwa Big Bang. Jika alam semesta tak memiliki permulaan dan jika ia telah ada sejak dulu kala, maka unsur hidrogen ini
seharusnya telah habis sama sekali dan berubah menjadi helium.
Segala bukti meyakinkan ini menyebabkan teori Big Bang diterima oleh masyarakat ilmiah. Model Big Bang adalah titik terakhir yang
dicapai ilmu pengetahuan tentang asal muasal alam semesta. Begitulah, alam semesta ini telah diciptakan oleh Allah Yang Maha
Perkasa dengan sempurna tanpa cacat:
Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu
yang tidak seimbang. Maka lihtatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang. (Al-Mulk:3)

Ledakan yang Membentuk Kesempurnaan


Segala bukti meyakinkan di atas telah menyebabkan teori Big Bang diterima oleh masyarakat ilmiah. Model Big Bang adalah titik
terakhir yang dicapai ilmu pengetahuan tentang asal muasal alam semesta. Begitulah, alam semesta ini telah diciptakan oleh Allah Yang
Maha Perkasa dengan sempurna tanpa cacat dari ketiadaan.
Dennis Sciama, yang selama bertahun-tahun bersama Sir Fred Hoyle mempertahankan teori Steady-state, yang berlawanan dengan fakta
penciptaan alam semesta, menjelaskan posisi akhir yang telah mereka capai setelah semua bukti bagi teori Big Bang terungkap. Sciama
menyatakan bahwa ia mempertahankan teori Steady-state bukan karena ia menanggapnya benar, melainkan karena ia berharap bahwa
inilah yang benar.
Sciama selanjutnya mengatakan, ketika bukti mulai bertambah, ia harus mengakui bahwa permainan telah usai dan teori Steady-state
harus ditolak. Prof George Abel dari Universitas California juga menerima kemenangan akhir Big Bang dan menyatakan bahwa bukti
yang kini ada menunjukkan bahwa alam semesta bermula milyaran tahun silam melalui peristiwa Big Bang. Ia mengakui bahwa ia tak
memiliki pilihan kecuali menerima teori Big Bang.
Dengan kemenangan Big Bang, mitos materi kekal yang menjadi dasar berpijak paham materialis terhempaskan ke dalam tumpukan
sampah sejarah. Lalu keberadaan apakah sebelum Big Bang; dan kekuatan apa yang memunculkan alam semesta sehingga menjadi
ada dengan ledakan raksasa ini saat alam tersebut tidak ada?
Meminjam istilah Arthur Eddington, pertanyaan ini jelas mengarah pada fakta yang secara filosofis menjijikkan bagi kaum materialis,
yakni keberadaan sang Pencipta, alias The Creator, alias Al-Khaliq.
Filosof ateis terkenal Antony Flew berkata tentang hal ini: Sayangnya, pengakuan adalah baik bagi jiwa. Karenanya, saya akan
memulai dengan pengakuan bahwa kaum Ateis Stratonisian terpaksa dipermalukan oleh kesepakatan kosmologi zaman ini. Sebab,
tampaknya para ahli kosmologi tengah memberikan bukti ilmiah bahwa alam semesta memiliki permulaan.
Banyak ilmuwan yang tidak secara buta menempatkan dirinya sebagai ateis telah mengakui peran Pencipta yang Mahaperkasa dalam
penciptaan alam semesta. Pencipta ini haruslah Dzat yang telah menciptakan materi dan waktu, namun tidak terikat oleh keduanya.
Ahli astrofisika terkenal Hugh Ross mengatakan: Jika permulaan waktu terjadi bersamaan dengan permulaan alam semesta,
sebagaimana pernyataan teorema ruang, maka penyebab terbentuknya alam semesta pastilah sesuatu yang bekerja pada dimensi waktu
yang sama sekali tak tergantung dan lebih dulu ada dari dimensi waktu alam semesta. Kesimpulan ini memberitahu kita bahwa Tuhan
bukanlah alam semesta itu sendiri, Tuhan tidak pula berada di dalam alam semesta.
Begitulah, materi dan waktu diciptakan oleh sang Pencipta yang tidak terikat oleh keduanya. Pencipta ini adalah Allah, Dialah Penguasa
langit dan bumi.
Sebenarnya, Big Bang telah menimbulkan masalah yang lebih besar bagi kaum materialis daripada pengakuan Filosof ateis, Antony
Flew. Sebab, Big Bang tak hanya membuktikan bahwa alam semesta diciptakan dari ketiadaan, tetapi ia juga diciptakan secara sangat
terencana, sistematis dan teratur.
Big Bang terjadi melalui ledakan suatu titik yang berisi semua materi dan energi alam semesta serta penyebarannya ke segenap penjuru
file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/040.htm (3 of 5)1/17/2006 7:58:43 AM

Harun Yahya - Artikel - Teori Bingung Alam Semesta

ruang angkasa dengan kecepatan yang sangat tinggi. Dari materi dan energi ini, munculah suatu keseimbangan luar biasa yang
melingkupi berbagai galaksi, bintang, matahari, bulan, dan benda angkasa lainnya. Hukum alam pun terbentuk yang kemudian disebut
hukum fisika, yang seragam di seluruh penjuru alam semesta, dan tidak berubah.
Hukum fisika yang muncul bersamaan dengan Big Bang tak berubah sama sekali selama lebih dari 15 milyar tahun. Selain itu, hukum
ini didasarkan atas perhitungan yang sangat teliti sehingga penyimpangan satu milimeter saja dari angka yang ada sekarang akan
berakibat pada kehancuran seluruh bangunan dan tatanan alam semesta. Semua ini menunjukkan bahwa suatu tatanan sempurna muncul
setelah Big Bang.
Namun, yang namanya ledakan tidak mungkin memunculkan tatanan sempurna. Semua ledakan cenderung berbahaya, menghancurkan,
dan merusak apa yang ada. Mulai dari ledakan gunung berapi sampai ledakan kompor di dapur, semua bersifat merusak.
Karenanya, jika kita diberitahu tentang kemunculan tatanan sangat sempurna setelah suatu ledakan, kita dapat menyimpulkan bahwa
ada campur tangan cerdas di balik ledakan ini, dan segala serpihan yang berhamburan akibat ledakan ini telah digerakkan secara
sangat terkendali.
Sir Fred Hoyle, yang akhirnya harus menerima teori Big Bang setelah bertahun-tahun menentangnya, mengungkapkan hal ini dengan
jelas: Teori Big Bang menyatakan bahwa alam semesta berawal dari satu ledakan tunggal. Tapi, sebagaimana diketahui, ledakan hanya
menghancurkan materi berkeping-keping, sementara Big Bang secara misterius telah menghasilkan dampak yang berlawanan -yakni
materi yang saling bergabung dan membentuk galaksi-galaksi.
Tidak ada keraguan, jika suatu tatanan sempurna muncul melalui sebuah ledakan, maka harus diakui bahwa terdapat campur tangan
Pencipta yang berperan di setiap saat dalam ledakan ini.
Hal lain dari tatanan luar biasa yang terbentuk di alam menyusul peristiwa Big Bang ini adalah penciptaan alam semesta yang dapat
dihuni. Persyaratan bagi pembentukan suatu planet layak huni sungguh sangat banyak dan kompleks, sehingga mustahil untuk
beranggapan bahwa pembentukan ini bersifat kebetulan.
Setelah melakukan perhitungan tentang kecepatan mengembangnya alam semesta, Paul Davis, profesor fisika teori terkemuka,
meyakini bahwa kecepatan ini memiliki ketelitian yang sungguh tak terbayangkan.
Davis berkata: Perhitungan jeli menempatkan kecepatan pengembangan ini sangat dekat pada angka kritis yang dengannya alam
semesta akan terlepas dari gravitasinya dan mengembang selamanya. Sedikit lebih lambat dan alam ini akan runtuh, sedikit lebih cepat
dan keseluruhan materi alam semesta sudah berhamburan sejak dulu. Jelasnya, Big Bang bukanlah sekedar ledakan zaman dulu, tapi
ledakan yang terencana dengan sangat cermat.
Fisikawan terkenal, Prof Stephen Hawking mengatakan dalam bukunya A Brief History of Time, bahwa alam semesta dibangun
berdasarkan perhitungan dan keseimbangan yang lebih akurat dari yang dapat kita bayangkan.
Dengan merujuk pada kecepatan mengembangnya alam semesta, Hawking berkata: Jika kecepatan pengembangan ini dalam satu detik
setelah Big Bang berkurang meski hanya sebesar angka satu per-seratus ribu juta juta, alam semesta ini akan telah runtuh sebelum
pernah mencapai ukurannya yang sekarang.
Paul Davis juga menjelaskan akibat tak terhindarkan dari keseimbangan dan perhitungan yang luar biasa akuratnya ini: Adalah sulit
menghindarkan kesan bahwa tatanan alam semesta sekarang, yang terlihat begitu sensitif terhadap perubahan angka sekecil apapun,
telah direncanakan dengan sangat teliti. Kemunculan serentak angka-angka yang tampak ajaib ini, yang digunakan alam sebagai
konstanta-konstanta dasarnya, pastilah menjadi bukti paling meyakinkan bagi keberadaan desain alam semesta.
Berkenaan dengan kenyataan yang sama ini, profesor astronomi Amerika, George Greenstein menulis dalam bukunya The Symbiotic
Universe: Ketika kita mengkaji semua bukti yang ada, pemikiran yang senantiasa muncul adalah bahwa kekuatan supernatural pasti
terlibat.
Singkatnya, saat meneliti sistem yang luar biasa mengagumkan di alam semesta, akan kita pahami bahwa keberadaan dan cara kerjanya
bersandar pada keseimbangan yang sangat sensitif dan tatanan yang terlalu kompleks untuk dijelaskan oleh peristiwa kebetulan.

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/040.htm (4 of 5)1/17/2006 7:58:43 AM

Harun Yahya - Artikel - Teori Bingung Alam Semesta

Sebagaimana dimaklumi, tidaklah mungkin keseimbangan dan tatanan luar biasa ini terbentuk dengan sendirinya dan secara kebetulan
melalui suatu ledakan besar. Pembentukan tatanan semacam ini menyusul ledakan seperti Big Bang adalah satu bukti nyata adanya
penciptaan supernatural.
Rancangan dan tatanan tanpa tara di alam semesta ini tentulah membuktikan keberadaan Pencipta, beserta Ilmu, Keagungan dan
Hikmah-Nya yang tak terbatas, Yang telah menciptakan materi dari ketiadaan dan Yang berkuasa mengaturnya tanpa henti. Sang
Pencipta ini adalah Allah, Tuhan seluruh sekalian alam.

Harun Yahya Internasional 2004.


Hak Cipta Terpelihara. Semua materi dapat disalin, dicetak dan disebarkan dengan mencantumkan sumber situs web
ini
info@harunyahya.com

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/040.htm (5 of 5)1/17/2006 7:58:43 AM

Harun Yahya - Artikel - Lebah Madu : Sang Arsitek dan Penari Ulung

Lebah Madu : Sang Arsitek dan Penari Ulung


HARUN YAHYA
Di antara makhluk paling memukau di alam ini adalah lebah madu, makhluk mungil yang menghidangkan kita sebuah minuman yang
sempurna, yaitu madu yang dihasilkannya.
Lebih Hebat dari Ahli Matematika
Lebah madu hidup sebagai koloni dalam sarang yang mereka bangun dengan sangat teliti. Dalam tiap sarang terdapat ribuan kantung
berbentuk heksagonal atau segi enam yang dibuat untuk menyimpan madu. Tapi, pernahkah kita berpikir, mengapa mereka membuat
kantung-kantung dengan bentuk heksagonal?
Para ahli matematika mencari jawaban atas pertanyaan ini, dan setelah melakukan perhitungan yang panjang dihasilkanlah jawaban
yang menarik! Cara terbaik membangun gudang simpanan dengan kapasitas terbesar dan menggunakan bahan bangunan sesedikit
mungkin adalah dengan membuat dinding berbentuk heksagonal.
Mari kita bandingkan dengan bentuk-bentuk yang lain. Andaikan lebah membangun kantung-kantung penyimpan tersebut dalam bentuk
tabung, atau seperti prisma segitiga, maka akan terbentuk celah kosong di antara kantung satu dan lainnya, dan lebih sedikit madu
tersimpan di dalamnya. Kantung madu berbentuk segitiga atau persegi bisa saja dibuat tanpa meninggalkan celah kosong. Tapi di sini,
ahli matematika menyadari satu hal terpenting. Dari semua bentuk geometris tersebut, yang memiliki keliling paling kecil adalah
heksagonal. Karena alasan inilah, walaupun bentuk-bentuk tersebut menutupi luasan areal yang sama, material yang diperlukan untuk
membangun bentuk heksagonal lebih sedikit dibandingkan dengan persegi atau segitiga. Singkatnya, suatu kantung heksagonal adalah
bentuk terbaik untuk memperoleh kapasitas simpan terbesar, dengan bahan baku lilin dalam jumlah paling sedikit.
Hal lain yang mengagumkan tentang lebah madu ini adalah kerjasama di antara mereka dalam membangun kantung-kantung madu ini.
Bila seseorang mengamati sarang lebah yang telah jadi, mungkin ia berpikir bahwa rumah tersebut terbangun sebagai blok tunggal.
Padahal sebenarnya, lebah-lebah memulai membangun rumahnya dari titik yang berbeda-beda. Ratusan lebah menyusun rumahnya dari
tiga atau empat titik awal yang berbeda. Mereka melanjutkan penyusunan bangunan tersebut sampai bertemu di tengah-tengah. Tidak
ada kesalahan sedikitpun pada tempat di mana mereka bertemu.
Lebah juga menghitung besar sudut antara rongga satu dengan lainnya pada saat membangun rumahnya. Suatu rongga dengan rongga di
belakangnya selalu dibangun dengan kemiringan tiga belas derajat dari bidang datar. Dengan begitu, kedua sisi rongga berada pada
posisi miring ke atas. Kemiringan ini mencegah madu agar tidak mengalir keluar dan tumpah.
Berkomunikasi dengan Menari
Untuk mengisi kantung-kantung ini dengan madu, lebah harus mengumpulkan nektar, yakni cairan manis pada bunga. Ini adalah tugas
yang sangat berat. Penelitian ilmiah terkini mengungkapkan bahwa untuk memproduksi setengah kilogram madu, lebah harus
mengunjungi sekitar empat juta kuntum bunga. Mendapatkan bunga-bunga ini pun adalah pekerjaan berat tersendiri. Oleh karenanya,
koloni lebah memiliki sejumlah lebah pemandu dan lebah pencari makan.
Bagaimana lebah pencari makan menemukan bunga di wilayah yang begitu luas dibanding ukuran tubuh mereka?
Bagaimana mereka menemukan jalan kembali ke sarang tanpa tersesat? Bagaimana mereka memberitahu lebah-lebah lain tentang arah
sumber bunga? Tatkala kita berusaha menjawab beragam pertanyaan ini, kita akan sampai pada kenyataan yang sungguh menakjubkan.
Ketika seekor lebah telah menemukan sumber bunga, maka tugas berikutnya dari lebah pemandu ini adalah untuk kembali ke sarang
dan memberitahu lebah-lebah lain tentang lokasi di mana ia menemukan kumpulan bunga tersebut. Segera setelah lebah pemandu
kembali ke sarangnya, ia mulai memberitahukan lokasi sumber bunga yang ia temukan kepada lebah-lebah lain. Pertama, ia
membiarkan lebah-lebah lain mencicipi sedikit nektar yang ia kumpulkan dari bunga untuk memberitahu mereka tentang kualitas nektar
tersebut. Lalu ia memulai tugas utamanya, yakni menjelaskan arah menuju sumber bunga. Ia melakukan ini dengan cara yang sangat
unik, yaitu dengan tarian. Lebah pemandu mulai menari di tengah-tengah sarang dengan menggoyangkan badannya. Sulit dipercaya,
tapi gerakan dalam tarian ini memberikan lebah-lebah lain informasi tentang lokasi sumber bunga. Misalnya, jika tarian berupa garis
file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/041.htm (1 of 2)1/17/2006 7:58:44 AM

Harun Yahya - Artikel - Lebah Madu : Sang Arsitek dan Penari Ulung

lurus ke arah bagian atas sarang, maka sumber makanan tepat mengarah ke arah matahari. Jika bunga berada pada arah sebaliknya,
lebah akan membuat garis ke arah tersebut. Jika lebah menari ke arah kanan, maka ini menunjukkan bahwa sumber bunga berada tepat
sembilan puluh derajat ke arah kanan.
Tetapi ada satu pertanyaan, lebah menjelaskan arah tersebut berdasarkan posisi matahari, padahal posisi matahari terus berubah. Setiap
empat menit matahari bergeser satu derajat ke barat, faktor yang mungkin menurut anggapan orang diabaikan lebah dalam penentuan
arah ini. Tapi, pengamatan menunjukkan bahwa lebah-lebah ini juga memperhitungkan pergerakan matahari. Ketika lebah pemandu
memberitahu arah lokasi bunga, dalam setiap empat menit, sudut yang mereka beritahukan juga bertambah satu derajat ke barat. Berkat
perhitungan yang luar biasa ini, para lebah tidak pernah tersesat.
Lebah pemandu tak hanya menunjukkan arah sumber bunga, tetapi juga jarak ke tempat tersebut. Lama waktu tarian dan jumlah getaran
memberi petunjuk kepada lebah-lebah lain tentang jarak ini secara akurat. Mereka membawa perbekalan sari-sari makanan yang sekedar
cukup untuk menempuh jarak ini, dan kemudian memulai perjalanan.
Perilaku mengagumkan dari para lebah ini telah diuji dalam sebuah penelitian di California. Dalam penelitian ini, tiga wadah berisi air
gula diletakkan di tiga tempat yang berbeda. Sesaat kemudian, lebah-lebah pemandu menemukan sumber makanan tersebut. Lebah
pemandu yang mendatangi wadah pertama diberi tanda titik; yang mendatangi wadah kedua ditandai dengan garis, dan yang
mendatangi wadah ketiga diberi tanda silang. Beberapa menit kemudian, lebah-lebah dalam sarang tampak mengamati dengan cermat
para lebah pemandu ini. Para ilmuwan lalu memberi tanda titik pada lebah-lebah yang mengamati lebah pemandu bertanda titik, dan
demikian halnya, mereka juga memberi lebah-lebah lain tanda yang sama dengan yang ada pada lebah pemandu yang mereka amati.
Beberapa menit kemudian, lebah-lebah bertanda titik mendatangi wadah pertama, yang bertanda garis tiba di wadah kedua dan yang
bertanda silang di wadah ketiga. Jadi, terbukti bahwa lebah-lebah dalam sarang menemukan arah berdasarkan informasi yang
sebelumnya telah disampaikan oleh lebah-lebah pemandu.
Segala fakta ini hendaknya direnungkan dengan seksama. Dari mana lebah-lebah memperoleh kemampuan berorganisasi yang
menakjubkan? Bagaimana seekor serangga mungil yang tak memiliki kecerdasan atau sarana berpikir mampu bertugas sebagai pencari
makanan? Bagaimana ia dapat berpikir untuk mencari sumber makanan dan kemudian memberitahukannya kepada rekan-rekan
sesarangnya? Bahkan jika ia dianggap mampu memikirkannya, bagaimana ia dapat menciptakan tarian untuk memberitahu yang lain
tentang lokasi dan jarak sumber makanan? Bagaimana lebah-lebah dalam sarang mampu memahami arti gerakan dan getaran rumit dari
lebah-lebah pemandu ?
Teori Evolusi Darwin yang mengklaim bahwa kehidupan di bumi terjadi secara kebetulan, tak mampu menjawab beragam pertanyaan
ini. Segala keahlian khusus lebah ini menunjukkan bahwa Penciptanya telah memberikan semua sifat ini kepada mereka.
Allah menciptakan, dan mengilhami mereka untuk melakukan pekerjaan mereka. Fakta ini dinyatakan dalam Alquran: Dan Tuhanmu
mewahyukan kepada lebah: buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan ditempat-tempat yang dibikin manusia.
Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut
lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan manusia.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda kebesaran Tuhan, bagi orang-orang yang memikirkan. (QS. AnNahl, 16: 68-69)

Harun Yahya Internasional 2004.


Hak Cipta Terpelihara. Semua materi dapat disalin, dicetak dan disebarkan dengan mencantumkan sumber situs web
ini
info@harunyahya.com

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/041.htm (2 of 2)1/17/2006 7:58:44 AM

Harun Yahya - Artikel - Hikmah Kematian

Hikmah Kematian
The Lessons from Death
HARUN YAHYA
Kehidupan berlangsung tanpa disadari dari detik ke detik. Apakah anda tidak menyadari bahwa hari-hari yang anda lewati justru
semakin mendekatkan anda kepada kematian sebagaimana juga yang berlaku bagi orang lain?
Seperti yang tercantum dalam ayat Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu
dikembalikan. (QS. 29:57) tiap orang yang pernah hidup di muka bumi ini ditakdirkan untuk mati. Tanpa kecuali, mereka semua akan
mati, tiap orang. Saat ini, kita tidak pernah menemukan jejak orang-orang yang telah meninggal dunia. Mereka yang saat ini masih
hidup dan mereka yang akan hidup juga akan menghadapi kematian pada hari yang telah ditentukan. Walaupun demikian, masyarakat
pada umumnya cenderung melihat kematian sebagai suatu peristiwa yang terjadi secara kebetulan saja.
Coba renungkan seorang bayi yang baru saja membuka matanya di dunia ini dengan seseorang yang sedang mengalami sakaratul maut.
Keduanya sama sekali tidak berkuasa terhadap kelahiran dan kematian mereka. Hanya Allah yang memiliki kuasa untuk memberikan
nafas bagi kehidupan atau untuk mengambilnya.
Semua makhluk hidup akan hidup sampai suatu hari yang telah ditentukan dan kemudian mati; Allah menjelaskan dalam Quran tentang
prilaku manusia pada umumnya terhadap kematian dalam ayat berikut ini:
Katakanlah: Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian
kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu
kerjakan. (QS. 62:8)
Kebanyakan orang menghindari untuk berpikir tentang kematian. Dalam kehidupan modern ini, seseorang biasanya menyibukkan
dirinya dengan hal-hal yang sangat bertolak belakang [dengan kematian]; mereka berpikir tentang: di mana mereka akan kuliah, di
perusahaan mana mereka akan bekerja, baju apa yang akan mereka gunakan besok pagi, apa yang akan dimasak untuk makan malam
nanti, hal-hal ini merupakan persoalan-persoalan penting yang sering kita pikirkan. Kehidupan diartikan sebagai sebuah proses
kebiasaan yang dilakukan sehari-hari. Pembicaraan tentang kematian sering dicela oleh mereka yang merasa tidak nyaman
mendengarnya. Mereka menganggap bahwa kematian hanya akan terjadi ketika seseorang telah lanjut usia, seseorang tidak ingin
memikirkan tentang kematian dirinya yang tidak menyenangkannya ini. Sekalipun begitu ingatlah selalu, tidak ada yang menjamin
bahwa seseorang akan hidup dalam satu jam berikutnya. Tiap hari, orang-orang menyaksikan kematian orang lain di sekitarnya tetapi
tidak memikirkan tentang hari ketika orang lain menyaksikan kematian dirinya. Ia tidak mengira bahwa kematian itu sedang
menunggunya!
Ketika kematian dialami oleh seorang manusia, semua kenyataan dalam hidup tiba-tiba lenyap. Tidak ada lagi kenangan akan harihari indah di dunia ini. Renungkanlah segala sesuatu yang anda dapat lakukan saat ini: anda dapat mengedipkan mata anda,
menggerakkan badan anda, berbicara, tertawa; semua ini merupakan fungsi tubuh anda. Sekarang renungkan bagaimana keadaan dan
bentuk tubuh anda setelah anda mati nanti.
Dimulai saat anda menghembuskan napas untuk yang terakhir kalinya, anda tidak ada apa-apanya lagi selain seonggok daging. Tubuh
anda yang diam dan terbujur kaku, akan dibawa ke kamar mayat. Di sana, ia akan dimandikan untuk yang terakhir kalinya. Dengan
dibungkus kain kafan, jenazah anda akan di bawa ke kuburan dalam sebuah peti mati. Sesudah jenazah anda dimasukkan ke dalam liang
lahat, maka tanah akan menutupi anda. Ini adalah kesudahan cerita anda. Mulai saat ini, anda hanyalah seseorang yang namanya terukir
pada batu nisan di kuburan.
Selama bulan-bulan atau tahun-tahun pertama, kuburan anda sering dikunjungi. Seiring dengan berlalunya waktu, hanya sedikit orang
yang datang. Beberapa tahun kemudian, tidak seorang pun yang datang mengunjungi.
Sementara itu, keluarga dekat anda akan mengalami kehidupan yang berbeda yang disebabkan oleh kematian anda. Di rumah, ruang dan
tempat tidur anda akan kosong. Setelah pemakaman, sebagian barang-barang milik anda akan disimpan di rumah: baju, sepatu, dan lainlain yang dulu menjadi milik anda akan diberikan kepada mereka yang memerlukannya. Berkas-berkas anda di kantor akan dibuang
atau diarsipkan. Selama tahun-tahun pertama, beberapa orang masih berkabung akan kepergian anda. Namun, waktu akan

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/042.htm (1 of 3)1/17/2006 7:58:44 AM

Harun Yahya - Artikel - Hikmah Kematian

mempengaruhi ingatan-ingatan mereka terhadap masa lalu. Empat atau lima dasawarsa kemudian, hanya sedikit orang saja yang masih
mengenang anda. Tak lama lagi, generasi baru muncul dan tidak seorang pun dari generasi anda yang masih hidup di muka bumi ini.
Apakah anda diingat orang atau tidak, hal tersebut tidak ada gunanya bagi anda.
Sementara semua hal ini terjadi di dunia, jenazah yang ditimbun tanah akan mengalami proses pembusukan yang cepat. Segera setelah
anda dimakamkan, maka bakteri-bakteri dan serangga-serangga berkembang biak pada mayat tersebut; hal tersebut terjadi dikarenakan
ketiadaan oksigen. Gas yang dilepaskan oleh jasad renik ini mengakibatkan tubuh jenazah menggembung, mulai dari daerah perut, yang
mengubah bentuk dan rupanya. Buih-buih darah akan meletup dari mulut dan hidung dikarenakan tekanan gas yang terjadi di sekitar
diafragma. Selagi proses ini berlangsung, rambut, kuku, tapak kaki, dan tangan akan terlepas. Seiring dengan terjadinya perubahan di
luar tubuh, organ tubuh bagian dalam seperti paru-paru, jantung dan hati juga membusuk. Sementara itu, pemandangan yang paling
mengerikan terjadi di sekitar perut, ketika kulit tidak dapat lagi menahan tekanan gas dan tiba-tiba pecah, menyebarkan bau menjijikkan
yang tak tertahankan. Mulai dari tengkorak, otot-otot akan terlepas dari tempatnya. Kulit dan jaringan lembut lainnya akan tercerai
berai. Otak juga akan membusuk dan tampak seperti tanah liat. Semua proses ini berlangsung sehingga seluruh tubuh menjadi kerangka.
Tidak ada kesempatan untuk kembali kepada kehidupan yang sebelumnya. Berkumpul bersama keluarga di meja makan, bersosialisasi
atau memiliki pekerjaan yang terhormat; semuanya tidak akan mungkin terjadi.
Singkatnya, onggokkan daging dan tulang yang tadinya dapat dikenali; mengalami akhir yang menjijikkan. Di lain pihak, anda atau
lebih tepatnya, jiwa anda akan meninggalkan tubuh ini segera setelah nafas anda berakhir. Sedangkan sisa dari anda tubuh anda
akan menjadi bagian dari tanah.
Ya, tetapi apa alasan semua hal ini terjadi?
Seandainya Allah ingin, tubuh ini dapat saja tidak membusuk seperti kejadian di atas. Tetapi hal ini justru menyimpan suatu pesan
tersembunyi yang sangat penting
Akhir kehidupan yang sangat dahsyat yang menunggu manusia; seharusnya menyadarkan dirinya bahwa ia bukanlah hanya tubuh
semata, melainkan jiwa yang dibungkus dalam tubuh. Dengan lain perkataan, manusia harus menyadari bahwa ia memiliki suatu
eksistensi di luar tubuhnya. Selain itu, manusia harus paham akan kematian tubuhnya - yang ia coba untuk miliki seakan-akan ia akan
hidup selamanya di dunia yang sementara ini -. Tubuh yang dianggapnya sangat penting ini, akan membusuk serta menjadi makanan
cacing suatu hari nanti dan berakhir menjadi kerangka. Mungkin saja hal tersebut segera terjadi.
Walaupun setelah melihat kenyataan-kenyataan ini, ternyata mental manusia cenderung untuk tidak peduli terhadap hal-hal yang tidak
disukai atau diingininya. Bahkan ia cenderung untuk menafikan eksistensi sesuatu yang ia hindari pertemuannya. Kecenderungan
seperti ini tampak terlihat jelas sekali ketika membicarakan kematian. Hanya pemakaman atau kematian tiba-tiba keluarga dekat sajalah
yang dapat mengingatkannya [akan kematian]. Kebanyakan orang melihat kematian itu jauh dari diri mereka. Asumsi yang menyatakan
bahwa mereka yang mati pada saat sedang tidur atau karena kecelakaan merupakan orang lain; dan apa yang mereka [yang mati] alami
tidak akan menimpa diri mereka! Semua orang berpikiran, belum saatnya mati dan mereka selalu berpikir selalu masih ada hari esok
untuk hidup.
Bahkan mungkin saja, orang yang meninggal dalam perjalanannya ke sekolah atau terburu-buru untuk menghadiri rapat di kantornya
juga berpikiran serupa. Tidak pernah terpikirkan oleh mereka bahwa koran esok hari akan memberitakan kematian mereka. Sangat
mungkin, selagi anda membaca artikel ini, anda berharap untuk tidak meninggal setelah anda menyelesaikan membacanya atau bahkan
menghibur kemungkinan tersebut terjadi. Mungkin anda merasa bahwa saat ini belum waktunya mati karena masih banyak hal-hal yang
harus diselesaikan. Namun demikian, hal ini hanyalah alasan untuk menghindari kematian dan usaha-usaha seperti ini hanyalah hal
yang sia-sia untuk menghindarinya:
Katakanlah: Lari itu sekali-kali tidaklah berguna bagimu, jika kamu melarikan diri dari kematian atau pembunuhan, dan jika (kamu
terhindar dari kematian) kamu tidak juga akan mengecap kesenangan kecuali sebentar saja. (QS. 33:16)
Manusia yang diciptakan seorang diri haruslah waspada bahwa ia juga akan mati seorang diri. Namun selama hidupnya, ia hampir
selalu hidup untuk memenuhi segala keinginannya. Tujuan utamanya dalam hidup adalah untuk memenuhi hawa nafsunya. Namun,
tidak seorang pun dapat membawa harta bendanya ke dalam kuburan. Jenazah dikuburkan hanya dengan dibungkus kain kafan yang
dibuat dari bahan yang murah. Tubuh datang ke dunia ini seorang diri dan pergi darinya pun dengan cara yang sama. Modal yang dapat
di bawa seseorang ketika mati hanyalah amal-amalnya saja.
file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/042.htm (2 of 3)1/17/2006 7:58:44 AM

Harun Yahya - Artikel - Hikmah Kematian

Harun Yahya Internasional 2004.


Hak Cipta Terpelihara. Semua materi dapat disalin, dicetak dan disebarkan dengan mencantumkan sumber situs web
ini
info@harunyahya.com

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/042.htm (3 of 3)1/17/2006 7:58:44 AM

Harun Yahya - Artikel - Kisah Mengagumkan Kehidupan Lebah Madu

Kisah Mengagumkan Kehidupan Lebah Madu


(Incredible Story of Honeybees Life)
HARUN YAHYA
Seseorang yang meneliti segala penjuru alam semesta - dari galaksi raksasa di ruang angkasa hingga mahluk hidup di alam, dan dari
tubuhnya sendiri hingga sel kasat mata akan mendapati suatu perencanaan sempurna dalam tatanan maupun rancangannya. Setiap
jengkal alam semesta dipenuhi oleh bukti yang nyata dan pasti: FAKTA PENCIPTAAN.
Beragam pekerjaan yang dilakukan para hewan dan perilaku yang mereka perlihatkan, hanya mungkin terjadi karena adanya hikmah,
ilmu, pengalaman dan keahlian yang luar biasa. Pengamatan sederhana sebenarnya sudah cukup untuk memahami bahwa sifat-sifat
unggul ini bukanlah berasal dari hewan itu sendiri. Indera penunjuk arah sempurna pada burung yang bermigrasi ribuan kilometer,
kemegahan arsitektur jaring laba-laba, pembagian kerja dan kerjasama luar biasa dalam koloni semut, serta rancangan geometris
menakjubkan pada sarang lebah madu adalah sedikit dari beragam contoh lain yang tak terhitung jumlahnya
Allah membentangkan tanda-tanda keberadaan dan kekuasaan-Nya melalui contoh-contoh ini. Dia memperlihatkan ilmu, hikmah dan
kesempurnaan-Nya yang tak terbatas melalui makhluk hidup dan tak hidup ciptaan-Nya.
Beragam organisme besar dan kecil, dari burung hingga reptil, dan dari ikan paus hingga serangga, memperlihatkan perilaku yang
sungguh menakjubkan. Bahkan manusia, yang menganggap dirinya lebih bijak, berilmu dan cerdas, ternyata tak mampu menyaingi
keahlian mereka.
Kisah lebah madu, yang akan kita simak berikut ini, hanyalah satu di antara berbagai mahluk hidup dengan perilaku mereka yang
membuat manusia berdecak kagum.
Lebah adalah serangga mungil yang tidak mampu berpikir. Akan tetapi mereka mampu menyelesaikan sejumlah pekerjaan besar yang
tak terbayangkan sebelumnya. Setiap pekerjaan tersebut membutuhkan perhitungan dan perencanaan khusus. Sungguh mengagumkan
bahwa kecerdasan dan keahlian yang demikian ini ada pada setiap ekor lebah. Namun, yang lebih hebat lagi adalah ribuan lebah
bekerjasama secara teratur dan terencana dalam rangka mencapai satu tujuan yang sama, dan mereka melaksanakan bagian pekerjaan
mereka masing-masing secara penuh dan sungguh-sungguh tanpa kesalahan sedikitpun.
Kesulitan terbesar dalam pengorganisasian sekelompok orang untuk bekerja secara bersama adalah penyiapan jadwal kerja serta
pembagian tugas dan tanggung jawab. Dalam sebuah pabrik, misalnya, terdapat struktur jabatan yang rapi di mana para pekerja melapor
pada mandor, para mandor melapor pada insinyur, para insinyur melapor pada manajer pelaksana dan para manajer pelaksana melapor
pada manajer umum. Pengoperasian pabrik yang efisien memerlukan banyak tenaga kerja dan dana; pembuatan rencana jangka panjang
dan pendek; serta pengumpulan data statistik. Produksi dilakukan berdasarkan rencana produksi yang telah disiapkan sebelumnya, dan
pengawasan kualitas dilakukan di setiap tahapannya. Setiap insinyur, manajer dan manajer pelaksana memperoleh pendidikan dan
pelatihan khusus dalam jangka waktu tertentu sebelum ditempatkan pada posisi mereka masing-masing.
Akan tetapi, setelah segala persyaratan ini dipenuhi dan sistem organisasinya telah terbentuk, hanya beberapa ratus tenaga kerja saja
yang mampu bekerja bersama secara harmonis.
Demikianlah, pembentukan kerja sama di antara beberapa ratus manusia cerdas dengan gagasan mereka masing-masing memerlukan
perencanaan yang rumit dan biaya mahal. Namun, puluhan ribu lebah mampu membangun sistem organisasi sempurna yang tak
tertandingi oleh masyarakat manusia.
Tidak seperti manusia, lebah tidak mendapatkan pendidikan atau pelatihan apapun. Begitu lebah lahir, ia dengan segera melaksanakan
tugas yang dibebankan padanya.
Karyawan pabrik bekerja untuk mendapatkan gaji pada akhir bulan. Sementara itu, seekor lebah tidak memperoleh keuntungan pribadi
dari pekerjaan yang ia lakukan. Pekerjaan yang dilakukan karyawan pabrik, baik sebagai pekerja biasa ataupun manajer pelaksana,
terbatas hanya pada jam kerja tertentu dan mereka berhak mendapatkan masa liburan. Sebaliknya, lebah bekerja sepanjang hidup, tanpa
istirahat, demi kepentingan dan kebaikan sesamanya.

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/043.htm (1 of 3)1/17/2006 7:58:45 AM

Harun Yahya - Artikel - Kisah Mengagumkan Kehidupan Lebah Madu

Tidak diragukan lagi, Allah, Dia-lah yang menjadikan masing-masing dari puluhan ribu lebah tersebut bekerja harmonis tanpa henti,
layaknya roda-roda gigi dalam sebuah mesin. Dalam sebuah ayat, Allah mengingatkan manusia tentang segala nikmat yang Allah
berikan kepada manusia melalui hewan ciptaan-Nya: Dan Kami tundukkan binatangbinatang itu untuk mereka; maka sebahagiannya
menjadi tunggangan mereka dan sebahagiannya mereka makan. Dan mereka memperoleh padanya manfaatmanfaat dan minuman.
Maka mengapakah mereka tidak bersyukur? (QS. Yaasiin, 36:72-73)
Rata-rata, sekitar 60-70 ribu lebah hidup dalam sebuah sarang. Walaupun populasi yang demikian padat, lebah mampu melakukan
pekerjaannya secara terencana dan teratur rapi.
Suatu koloni lebah umumnya terdiri dari lebah pekerja, pejantan dan ratu. Lebah pekerja boleh dikata mengerjakan seluruh tugas dalam
sarang. Sejak saat dilahirkan, para lebah pekerja langsung mulai bekerja, dan selama hidup, mereka melakukan berbagai tugas yang
berganti-ganti sesuai dengan proses perkembangan yang terjadi dalam tubuh mereka. Mereka menghabiskan tiga hari pertama dalam
hidup mereka dengan membersihkan sarang.
Kebersihan sarang sangatlah penting bagi kesehatan lebah dan larva dalam koloni. Lebah pekerja membuang seluruh bahan berlebih
yang ada dalam sarang. Saat bertemu serangga penyusup yang tak mampu mereka keluarkan dari sarang, mereka pertama-tama
membunuhnya. Kemudian mereka membungkusnya dengan cara menyerupai pembalseman mayat. Yang menarik di sini adalah dalam
pengawetan ini lebah menggunakan bahan khusus yang disebut propolis. Propolis adalah suatu bahan istimewa karena sifatnya yang
anti bakteri sehingga sangat baik digunakan sebagai pengawet.
Bagaimana lebah tahu bahan ini adalah yang terbaik sebagai pengawet, dan bagaimana mereka mampu menghasilkannya dalam tubuh
mereka ?
Propolis adalah bahan yang hanya dapat dihasilkan dalam kondisi laboratorium dengan teknologi dan tingkat pengetahuan ilmu kimia
yang cukup tinggi. Nyata bahwa lebah sama sekali tidak mempunyai pengetahuan tentang ini, apalagi laboratorium dalam tubuhnya.
Lebih jauh lagi, lebah pekerja bertanggung jawab memeriksa selsel yang akan digunakan sang ratu untuk meletakkan telurnya. Selain
itu, lebah pekerja juga bertugas mengumpulkan kotoran yang ada dalam sel-sel yang telah ditinggalkan oleh para larva yang telah lahir,
serta membersihkan sel penyimpan makanan. Lebahlebah tersebut juga mengatur kelembaban dan temperatur di dalam sarang, jika
dibutuhkan, dengan kipasan angin melalui kepakan sayap mereka pada pintu masuk sarang.
Penting untuk diketahui bahwa seluruh tugas yang membutuhkan spesialisasi ini dilakukan oleh lebah pekerja berumur 3 hari yang
bertanggung jawab dalam kebersihan.
Lebah pekerja menghabiskan waktunya setelah 3 hari pertama tersebut dengan merawat para larva. Saat mereka menjadi lebih dewasa,
beberapa kelenjar sekresi dalam tubuh mereka mulai berfungsi; ini memungkinkan mereka untuk merawat larva. Seluruh tugas yang
berhubungan dengan perawatan larva ini dikerjakan oleh lebah pekerja yamg berumur 3 sampai 10 hari. Mereka memberi makan
sebagian larva dengan royal jelly, dan sebagian lagi dengan campuran madu-serbuk sari. Mahluk hidup yang baru lahir ini telah
mengetahui tugas yang menjadi tanggung jawabnya dan memiliki pengetahuan untuk mengerjakannya dengan cara yang sangat
profesional.
Sang lebah berganti tugas saat ia tumbuh lebih dewasa. Ketika mencapai hari ke 10 dari masa hidupnya, kelenjar penghasil lilin dalam
perut lebah pekerja mendadak telah matang sehingga ia mampu menghasilkan lilin. Pada saat itulah seekor lebah menjadi pekerja
pembangun sel-sel penyimpan madu dengan menggunakan lilin.
Fenomena ini memunculkan banyak pertanyaan. Bagaimana mungkin seekor makhluk hidup yang baru saja lahir, dan, lebih dari itu,
yang tidak memiliki kecerdasan dan pengetahuan ini benar-benar memahami seluruh tugas yang menjadi tanggung jawabnya?
Bagaimana tubuh seekor hewan tibatiba dapat teradaptasikan untuk merawat dan memberi makan larva dengan berfungsinya beberapa
kelenjar sekresi, padahal sesaat sebelumnya ia terprogram untuk melakukan tugas kebersihan? Bagaimana seekor lebah, yang 4 atau 5
hari sebelumnya adalah larva, dapat berpikir dan merencanakan segala tugasnya tersebut? Bagaimana tubuhnya dapat dengan tibatiba
menghasilkan lilin dan berubah menjadi pekerja konstruksi? Padahal konstruksi bangunan ini didasarkan pada penghitungan rumit dan
sangat tepat, yang tak akan mampu dilakukan oleh manusia sekalipun.
Tidak ada keraguan, tidaklah mungkin lebah itu sendiri yang melakukan perhitungan berdasarkan kecerdasannya sendiri. Begitulah, ini
adalah bukti nyata bahwa setiap fase dalam hidupnya, lebah tunduk pada hikmah dan kekuasaan Penciptanya. Lebah menjalani setiap
saat dalam hidupnya dengan ilham yang diberikan oleh Allah, Pencipta Yang Mahaperkasa.
file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/043.htm (2 of 3)1/17/2006 7:58:45 AM

Harun Yahya - Artikel - Kisah Mengagumkan Kehidupan Lebah Madu

Harun Yahya Internasional 2004.


Hak Cipta Terpelihara. Semua materi dapat disalin, dicetak dan disebarkan dengan mencantumkan sumber situs web
ini
info@harunyahya.com

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/043.htm (3 of 3)1/17/2006 7:58:45 AM

Harun Yahya - Artikel - Makhluk Hidup Tiruan?

Makhluk Hidup Tiruan?


HARUN YAHYA
Berita terbaru mengenai dua orang ilmuwan yang telah memutuskan untuk melakukan percobaan dalam rangka membuat sejenis bakteri
baru telah menarik perhatian luas sejumlah media masa. J. Craig Venter, ilmuwan gen terkenal dan Hamilton O. Smith, penerima hadiah
Nobel, berada di balik proyek ini. Apa yang sedang mereka upayakan adalah:
untuk menciptakan organisme bersel tunggal, sebagiannya buatan manusia, yang memiliki gen berjumlah paling
sedikit dan sekedar cukup untuk melangsungkan kehidupan. Jika percobaan tersebut berhasil, maka sel mikroskopis
buatan manusia ini akan mulai makan dan membelah diri untuk membentuk sebuah populasi sel tertentu yang tidak sama
dengan yang sebelumnya diketahui pernah ada. 1
Sejumlah orang cenderung meyakini kehidupan yang diciptakan dalam laboratorium ini sebagai satu bukti yang mendukung teori
evolusi. Tidak ada yang nampak semakin nyata kecuali kebenaran itu sendiri. Bahkan kenyataannya, jika para ilmuwan ini, atau pun
yang lain, berhasil membuat suatu makhluk hidup, mereka hanya akan mengukuhkan pembuktian mendasar yang mendukung
penciptaan pembuktian yang menyimpulkan bahwa kehidupan hanya mungkin terjadi melalui perancangan cerdas.
Untuk memahami hal ini, seseorang perlu mengetahui apa arti dari dua teori tentang asal-usul kehidupan, yakni evolusi dan penciptaan:
1) Teori evolusi Darwin berpendapat bahwa kehidupan di bumi adalah hasil dari hukum-hukum alam dan peristiwa kebetulan acak
belaka. Teori ini menolak sama sekali keberadaan proses yang dirancang dan dikendalikan secara sengaja dalam penjelasan tentang asalusul kehidupan.
2) Penciptaan berpendapat bahwa kehidupan di bumi bukanlah hasil dari hukum-hukum alam dan peristiwa kebetulan acak semata
keduanya tidak memiliki kekuatan untuk memunculkan kehidupan. Pencipta Maha Cerdas pastilah telah merancang kehidupan ini.
Jika terdapat bukti yang mendukung evolusi yang didapatkan melalui percobaan atau pengamatan, maka bukti ini haruslah
memperlihatkan kemunculan makhluk hidup dari benda tak hidup melalui proses yang tanpa perancangan. Dengan kata lain, para
ilmuwan harus dapat mengamati bahwa sebuah makhluk hidup harus dapat muncul dengan sendirinya dari benda-benda tak hidup.
Pengamatan semacam ini tidak pernah terjadi dan, pada kenyataannya, sejarah ilmu pengetahuan abad ke-20 menunjukkan hal ini
sebagai sesuatu yang benar-benar mustahil.
Jurang pemisah antara benda hidup dan benda tak hidup sangatlah lebar sehingga keduanya hanya dapat dihubungkan oleh keberadaan
Sang Perancang Yang Maha Cerdas. Sebagaimana jurang pemisah antara sebongkah batu dan sebuah patung karya Michelangelo yang
hanya dapat dihubungkan oleh keahlian memahat yang cerdas dan bukan karena penyebab-penyebab alami seperti hujan, angin
ataupun gempa bumi.
Jadi, apa yang akan terjadi ketika para ilmuwan jika mereka memang benar-benar mampu berhasil membuat spesies mikroba baru
dengan kerja mereka yang tekun dan teliti? Jawabannya telah jelas: Mereka akan mengukuhkan teori perancangan cerdas dengan
memperlihatkan melalui percobaan mereka bahwa kehidupan dapat muncul hanya melalui informasi tertentu yang sangat teliti dan
kompleks.
Nyatanya, apa yang sedang diupayakan Craig Venter dan Hamilton Smith adalah jauh lebih sederhana dari apa yang seharusnya terjadi
dalam evolusi, yakni pembentukan kehidupan melalui peristiwa tanpa sengaja atau kebetulan. Kedua ilmuwan ini tidak berusaha
membentuk protein dari asam-asam amino atau membuat gen dari asam-asam inti (asam nukleat); mereka hanya akan menggunakan
protein dan gen yang telah ada sebelumnya dari sel hidup. Mereka tidak memulai dari molekul-molekul kecil pembentuk kehidupan
yang dapat ditemukan di alam; tetapi mereka memulai dari makromolekul kompleks yang telah terbentuk yang tidak akan pernah
mampu dibuat dengan menggunakan molekul-molekul kecil pembentuk kehidupan tersebut melalui peristiwa alam. Dengan kata lain,
mereka tidak sedang berusaha membangun sebuah rumah dari batu bata; mereka hanya berupaya membuat sedikit perubahan pada
struktur atau bentuk sebuah rumah yang telah ada sebelumnya. Sebuah laporan dari MSNBC menyebutkan:
SINGKATNYA, apa yang ingin dicapai oleh Venter dan Smith adalah untuk menciptakan mikroba yang sangat
sederhana. Sejumlah virus hanya memiliki 400 atau 500 gen. Venter dan Smith hendak membuang gen-gen ini dari
file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/044.htm (1 of 2)1/17/2006 7:58:45 AM

Harun Yahya - Artikel - Makhluk Hidup Tiruan?

makhluk yang sangat kecil tersebut, lalu membuat satu set gen baru untuk dimasukkan ke dalamnya dan kemudian
melihat apakah informasi baru (yang dikodekan dalam gen buatan ini) akan menjadikan mikroba tersebut hidup. 2
Pekerjaan mudah ini jika dibandingkan dengan asal-usul kehidupan itu sendiri ternyata memerlukan informasi dan perancangan
yang besar. Proyek ini didasarkan pada informasi ilmiah yang telah didapatkan ilmu pengetahuan modern sejak berabad-abad yang lalu,
ditambah dengan tingkat penguasaan teknologi kita yang telah maju. Kendatipun demikian, ini masihlah merupakan pekerjaan yang
sangat rumit sehingga proyek ini didanai sebesar 3 juta dolar, dan sumbangan selama tiga tahun dari Departemen Energi.
Begitulah, penelitian dalam rangka menciptakan makhluk hidup tiruan, sebagaimana perkembangan-perkembangan ilmiah lainnya di
masa kini, mengukuhkan fakta bahw kehidupan di bumi bukanlah hasil dari beragam penyebab alamiah acak belaka. Seluruh kehidupan
atau makhluk hidup, termasuk kita, adalah karya cipta sempurna sang Pencipta, yang memiliki kekuasaan dan hikmah untuk
menciptakan segala yang ada.
(1)Justin Gillis, "Scientists Planning to Make New Form of Life", Washington Post November 21, 2002; Page A01
(2) Art Caplan, Ph.D., "Should scientists create new life?", MSNBC, 21 November 2002

Harun Yahya Internasional 2004.


Hak Cipta Terpelihara. Semua materi dapat disalin, dicetak dan disebarkan dengan mencantumkan sumber situs web
ini
info@harunyahya.com

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/044.htm (2 of 2)1/17/2006 7:58:45 AM

Harun Yahya - Artikel - Segala Sesuatu Yang Kita Miliki Merupakan Karunia Allah

Segala Sesuatu Yang Kita Miliki Merupakan Karunia Allah


(Everything You Possess is a Favor From Allah)
HARUN YAHYA
Dunia di mana kita hidup, Allah menganugerahkan banyak pertolongan bagi manusia. Semua kebutuhan makhluk hidup disediakan
dengan mudah; tiada sesuatu apapun yang terlewat.
Sebagai contoh; mari kita berpikir tentang diri kita. Dari saat kita bangun tidur, kita memerlukan banyak hal dan menemukan beragam
keadaan. Singkatnya, kita dapat bertahan hidup karena banyaknya pertolongan yang dilimpahkan kepada kita.
Kita mampu bernapas; segera setelah kita bangun tidur. Kita tidak pernah mengalami kesulitan dalam melakukannya, hal tersebut
disebabkan oleh karena sistem pernafasan kita dapat berfungsi dengan baik.
Kita mampu melihat; segera setelah kita membuka mata kita. Pemandangan yang jauh serta jelas, semuanya dalam bentuk tiga dimensi
dan penuh dengan warna-warni, dapat dilihat dengan mata kita, tentu saja hal ini disebabkan oleh karena desain mata kita yang unik.
Kita mencicipi beragam rasa. Kebutuhan yang berbeda-beda akan vitamin, mineral, karbohidrat atau protein yang terkandung dalam
makanan yang kita makan, serta bagaimana kelebihan nutrisi ini disimpan atau digunakan di dalam tubuh tidak pernah merisaukan kita.
Lagi pula, kita hampir tidak pernah memikirkan bahwa terjadi proses yang rumit di dalam tubuh kita.
Ketika kita memegang suatu benda dengan tangan kita, kita langsung dapat mengetahui apakah benda tersebut lembut atau keras.
Terlebih lagi, kita tidak perlu berpikir untuk melakukan hal ini. Banyak hal-hal kecil seperti itu yang terjadi dalam tubuh kita. Organorgan tubuh yang bertanggung jawab untuk melaksanakan hal-hal ini mempunyai mekanisme yang rumit. Fungsi tubuh manusia hampir
sama seperti sebuah pabrik yang besar dan kompleks. Tubuh ini merupakan salah satu anugerah terbesar yang diberikan kepada
manusia semenjak manusia menjadi khalifah di muka bumi ini.
Dalam hal ini, ada sebuah pertanyaan yang perlu dijawab: bagaimanakah bahan baku yang diperlukan untuk mengoperasikan pabrik
ini disediakan? Dengan kata lain, bagaimana air, udara, dan semua nutrisi yang penting untuk kehidupan tersedia?
Mari kita berpikir tentang buah-buahan dan sayur-sayuran. Semangka, melon, ceri, jeruk, tomat, lada, nenas, murbei, anggur, terong...
semuanya berasal dari biji-bijian dan tumbuh dalam tanah, dan biji-biji tersebut kadang-kadang memiliki struktur yang keras seperti
kayu. Walaupun demikian, sambil mempertimbangkan hal-hal ini, kita harus menjauhi kebiasaan cara berpikir dan menerapkan metode
yang berbeda. Dengan membayangkan nikmat rasa serta bau buah arbei atau bau buah melon yang tidak pernah berubah. Pikirkan,
berapa banyaknya waktu dan energi yang dihabiskan dalam laboratorium guna menghasilkan bau yang sama dan tentang percobaanpercobaan yang berulang kali dilakukan tetapi selalu gagal. Tentu saja, hasil yang diperoleh oleh para ilmuwan di dalam laboratorium
membuktikan bahwa tidak ada yang lebih baik selain imitasi gagal mereka; apabila dibandingkan dengan pasangan alamiahnya.
Beragam rasa, bau dan warna di alam justru memberikan tanda-tanda yang tak tertandingi.
Bahwa semua sayuran dan buah-buahan memiliki bau dan rasa tersendiri serta mempunyai ciri khas warna yang berbeda-beda
merupakan hasil kreasi yang diciptakan khusus untuk mereka. Hal itu semua merupakan karunia yang diberikan Allah atas manusia.
Hampir sama dengan hal di atas, binatang juga diciptakan untuk manusia. Terlepas dari kegunaannya sebagai makanan, manusia
melihat bahwa bentuk fisik binatang-binatang tersebut memberikan daya tarik tersendiri. Ikan, batu karang, bintang laut yang menghiasi
kedalaman laut dengan warna-warnanya yang indah, beragam burung yang habitatnya memesonakan atau kucing, anjing, lumba-lumba
dan penguin...mereka semua merupakan karunia Allah. Allah menekankan hal ini dalam banyak ayat:
Dan Dia menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berpikir. (QS. 45:13)
Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. 16:18)
Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dari segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung
nikmat Allah, tidaklah kamu dapat menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat
Allah). (QS. 14:34)

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/045.htm (1 of 2)1/17/2006 7:58:45 AM

Harun Yahya - Artikel - Segala Sesuatu Yang Kita Miliki Merupakan Karunia Allah

Makhluk hidup yang telah dijelaskan di atas hanyalah merupakan sebagian kecil dari karunia dan keindahan yang Allah limpahkan. Ke
mana saja kita berjalan, kita melintasi hasil ciptaan yang mencerminkan tanda-tanda kebesaran Allah. Allah adalah Maha Pemberi
Rezeki, Maha Halus, Maha Dermawan, Maha Baik.
Sekarang, lihatlah sekeliling anda dan berpikirlah. Dan jangan pernah menafikan kenyataan bahwa segala sesuatu yang anda miliki
merupakan karunia untuk anda dari sang Pencipta diri anda.
Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya), dan bila kamu ditimpa oleh kemudharatan, maka hanya
kepada-Nya-lah kamu meminta pertolongan. (QS. 16:53)

Harun Yahya Internasional 2004.


Hak Cipta Terpelihara. Semua materi dapat disalin, dicetak dan disebarkan dengan mencantumkan sumber situs web
ini
info@harunyahya.com

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/045.htm (2 of 2)1/17/2006 7:58:45 AM

Harun Yahya - Artikel - Antara Zionisme dan Yahudi

Antara Zionisme dan Yahudi


HARUN YAHYA

Musim panas tahun 1982 menjadi saksi atas kebiadaban luar biasa yang menyebabkan seluruh dunia berteriak dan mengutuknya dengan
keras. Tentara Isrel memasuki wilayah Lebanon dalam suatu serbuan mendadak, dan bergerak maju sambil menghancurkan sasaran apa
saja yang nampak di hadapan mereka. Pasukan Israel ini mengepung kamp-kamp pengungsi yang dihuni warga Palestina yang telah
melarikan diri akibat pengusiran dan pendudukan oleh Israel beberapa tahun sebelumnya. Selama dua hari, tentara Israel ini
mengerahkan milisi Kristen Lebanon untuk membantai penduduk sipil tak berdosa tersebut. Dalam beberapa hari saja, ribuan nyawa tak
berdosa telah terbantai.
Terorisme biadab bangsa Israel ini telah membuat marah seluruh masyarakat dunia. Tapi, yang menarik adalah sejumlah kecaman
tersebut justru datang dari kalangan Yahudi, bahkan Yahudi Israel sendiri. Profesor Benjamin Cohen dari Tel Aviv University menulis
sebuah pernyataan pada tanggal 6 Juni 1982:
Saya menulis kepada anda sambil mendengarkan radio transistor yang baru saja mengumumkan bahwa kita sedang
dalam proses pencapaian tujuan-tujuan kita di Lebanon: yakni untuk menciptakan kedamaian bagi penduduk Galilee.
Kebohongan ini sungguh membuat saya marah. Sudah jelas bahwa ini adalah peperangan biadab, lebih kejam dari yang
pernah ada sebelumnya, tidak ada kaitannya dengan upaya yang sedang dilakukan di London atau keamanan di Galilee
Yahudi, keturunan Ibrahim. Bangsa Yahudi, mereka sendiri menjadi korban kekejaman, bagaimana mereka dapat
menjadi sedemikian kejam pula? Keberhasilan terbesar bagi Zionisme adalah de-Yahudi-isasi bangsa Yahudi.
("Professor Leibowitz calls Israeli politics in Lebanon Judeo-Nazi" Yediot Aharonoth, July 2, 1982)
Benjamin Cohen bukanlah satu-satunya warga Israel yang menentang pendudukan Israel atas Lebanon. Banyak kalangan intelektual
Yahudi yang tinggal di Israel yang mengutuk kebiadaban yang dilakukan oleh negeri mereka sendiri.
Pensikapan ini tidak hanya tertuju pada pendudukan Israel atas Lebanon. Kedzaliman Israel atas bangsa Palestina, keteguhan dalam
menjalankan kebijakan penjajahan, dan hubungannya dengan lembaga-lembaga semi-fasis di bekas rejim rasis Apartheid di Afrika
Selatan telah dikritik oleh banyak tokoh intelektual terkemuka di Israel selama bertahun-tahun. Kritik dari kalangan Yahudi sendiri ini
tidak terbatas hanya pada berbagai kebijakan Israel, tetapi juga diarahkan pada Zionisme, ideologi resmi negara Israel.
Ini menyatakan apa yang sesungguhnya terjadi: kebijakan pendudukan Israel atas Palestina dan terorisme negara yang mereka
lakukan sejak tahun 1967 hingga sekarang berpangkal dari ideologi Zionisme, dan banyak Yahudi dari seluruh dunia yang
menentangnya.
Oleh karena itu, bagi umat Islam, yang hendaknya dipermasalahkan adalah bukan agama Yahudi atau bangsa Yahudi, tetapi Zionisme.
Sebagaimana gerakan anti-Nazi tidak sepatutnya membenci keseluruhan masyarakat Jerman, maka seseorang yang menentang Zionisme
tidak sepatutnya menyalahkan semua orang Yahudi.
Asal Mula Gagasan Rasis Zionisme
Setelah orang-orang Yahudi terusir dari Yerusalem pada tahun 70 M, mereka mulai tersebar di berbagai belahan dunia. Selama masa
diaspora ini, yang berakhir hingga abad ke-19, mayoritas masyarakat Yahudi menganggap diri mereka sebagai sebuah kelompok
masyarakat yang didasarkan atas kesamaan agama mereka. Sepanjang perjalanan waktu, sebagian besar orang Yahudi membaur dengan
budaya setempat, di negara di mana mereka tinggal. Bahasa Hebrew hanya tertinggal sebagai bahasa suci yang digunakan dalam
berdoa, sembahyang dan kitab-kitab agama mereka. Masyarakat Yahudi di Jerman mulai berbicara dalam bahasa Jerman, yang di
Inggris berbicara dengan bahasa Inggris. Ketika sejumlah larangan dalam hal kemasyarakatan yang berlaku bagi kaum Yahudi di
negara-negara Eropa dihapuskan di abad ke-19, melalui emansipasi, masyarakat Yahudi mulai berasimilasi dengan kelompok
masyarakat di mana mereka tinggal. Mayoritas orang Yahudi menganggap diri mereka sebagai sebuah kelompok agamis dan bukan
sebagai sebuah ras atau bangsa. Mereka menganggap diri mereka sebagai masyarakat atau orang Jerman Yahudi, Inggris Yahudi,
atau Amerika Yahudi.
Namun, sebagaimana kita pahami, rasisme bangkit di abad ke-19. Gagasan rasis, terutama akibat pengaruh teori evolusi Darwin,

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/046.htm (1 of 3)1/17/2006 7:58:45 AM

Harun Yahya - Artikel - Antara Zionisme dan Yahudi

tumbuh sangat subur dan mendapatkan banyak pendukung di kalangan masyarakat Barat. Zionisme muncul akibat pengaruh kuat badai
rasisme yang melanda sejumlah kalangan masyarakat Yahudi.
Kalangan Yahudi yang menyebarluaskan gagasan Zionisme adalah mereka yang memiliki keyakinan agama sangat lemah. Mereka
melihat Yahudi sebagai nama sebuah ras, dan bukan sebagai sebuah kelompok masyarakat yang didasarkan atas suatu keyakinan
agama. Mereka mengemukakan bahwa Yahudi adalah ras tersendiri yang terpisah dari bangsa-bangsa Eropa, sehingga mustahil bagi
mereka untuk hidup bersama, dan oleh karenanya, mereka perlu mendirikan tanah air mereka sendiri. Orang-orang ini tidak
mendasarkan diri pada pemikiran agama ketika memutuskan wilayah mana yang akan digunakan untuk mendirikan negara tersebut.
Theodor Herzl, bapak pendiri Zionisme, pernah mengusulkan Uganda, dan rencananya ini dikenal dengan nama Uganda Plan. Kaum
Zionis kemudian menjatuhkan pilihan mereka pada Palestina. Alasannya adalah Palestina dianggap sebagai tanah air bersejarah bangsa
Yahudi, dan bukan karena nilai relijius wilayah tersebut bagi mereka.
Para pengikut Zionis berusaha keras untuk menjadikan orang-orang Yahudi lain mau menerima gagasan yang sama sekali tidak ada
hubungannya dengan agama mereka ini. Organisasi Yahudi Dunia, yang didirikan untuk melakukan propaganda masal, melakukan
kegiatannya di negara-negara di mana terdapat masyarakat Yahudi. Mereka mulai menyebarkan gagasan bahwa orang-orang Yahudi
tidak dapat hidup secara damai dengan bangsa-bangsa lain dan bahwa mereka adalah suatu ras tersendiri; dan dengan alasan ini
mereka harus pindah dan bermukim di Palestina. Sejumlah besar masyarakat Yahudi saat itu mengabaikan seruan ini.
Dengan demikian, Zionisme telah memasuki ajang politik dunia sebagai sebuah ideologi rasis yang meyakini bahwa masyarakat Yahudi
tidak seharusnya hidup bersama dengan bangsa-bangsa lain. Di satu sisi, gagasan keliru ini memunculkan beragam masalah serius dan
tekanan terhadap masyarakat Yahudi yang hidupnya tersebar di seluruh dunia. Di sisi lain, bagi masyarakat Muslim di Timur Tengah,
hal ini memunculkan kebijakan penjajahan dan pencaplokan wilayah oleh Israel, pertumpahan darah, kematian, kemiskinan dan teror.
Banyak kalangan Yahudi saat ini yang mengecam ideologi Zionisme. Rabbi Hirsch, salah seorang tokoh agamawan Yahudi terkemuka,
mengatakan:
Zionisme berkeinginan untuk mendefinisikan masyarakat Yahudi sebagai sebuah bangsa .... ini adalah sesuatu yang
menyimpang (dari ajaran agama). (Washington Post, October 3, 1978)
Seorang pemikir terkemuka, Roger Garaudy, menulis tentang masalah ini:
Musuh terbesar bagi agama Yahudi adalah cara berpikir nasionalis, rasis dan kolonialis dari Zionisme, yang lahir di
tengah-tengah (kebangkitan) nasionalisme, rasisme dan kolonialisme Eropa abad ke-19. Cara berpikir ini, yang
mengilhami semua kolonialisme Barat dan semua peperangannya melawan nasionalisme lain, adalah cara berpikir bunuh
diri. Tidak ada masa depan atau keamanan bagi Israel dan tidak ada perdamaian di Timur Tengah kecuali jika Israel telah
mengalami de-Zionisasi dan kembali pada agama Ibrahim, yang merupakan warisan spiritual, persaudaraan dan milik
bersama dari tiga agama wahyu: Yahudi, Nasrani dan Islam. (Roger Garaudy, "Right to Reply: Reply to the Media
Lynching of Abbe Pierre and Roger Garaudy", Samizdat, June 1996)
Dengan alasan ini, kita hendaknya membedakan Yahudi dengan Zionisme. Tidak setiap orang Yahudi di dunia ini adalah seorang
Zionis. Kaum Zionis tulen adalah minoritas di dunia Yahudi. Selain itu, terdapat sejumlah besar orang Yahudi yang menentang tindakan
kriminal Zionisme yang melanggar norma kemanusiaan. Mereka menginginkan Israel menarik diri secara serentak dari semua wilayah
yang didudukinya, dan mengatakan bahwa Israel harus menjadi sebuah negara bebas di mana semua ras dan masyarakat dapat hidup
bersama dan mendapatkan perlakuan yang sama, dan bukan sebagai negara Yahudi rasis.
Kaum Muslimin telah bersikap benar dalam menentang Israel dan Zionisme. Tapi, mereka juga harus memahami dan ingat bahwa
permasalahan utama bukanlah terletak pada orang Yahudi, tapi pada Zionisme.

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/046.htm (2 of 3)1/17/2006 7:58:45 AM

Harun Yahya - Artikel - Antara Zionisme dan Yahudi

Harun Yahya Internasional 2004.


Hak Cipta Terpelihara. Semua materi dapat disalin, dicetak dan disebarkan dengan mencantumkan sumber situs web
ini
info@harunyahya.com

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/046.htm (3 of 3)1/17/2006 7:58:45 AM

Harun Yahya - Artikel - Evolusi, Rasisme dan Kolonialisme

Evolusi, Rasisme dan Kolonialisme


HARUN YAHYA

Evolusi: Mitos Penyembah Berhala


Sekitar lima ribu tahun yang lalu, di dataran subur di Timur Tengah, agama paganisme berkembang di Mesopotamia. Agama ini
memunculkan sejumlah mitos dan takhayyul tentang asal-usul kehidupan dan alam semesta. Salah satunya adalah kepercayaan pada
evolusi. Menurut legenda Sumeria, Enuma-Elish, kehidupan pertama muncul secara kebetulan di air dan kemudian berevolusi dari
satu spesies ke spesies yang lain.
Bertahun-tahun kemudian, mitos evolusi tumbuh subur di peradaban pagan yang lain, yakni Yunani Kuno. Para filsuf Yunani, yang
menyebut diri mereka sebagai materialis, hanya mengakui keberadaan materi dan menganggap materi sebagai sumber kehidupan.
Karenanya, mereka menggunakan mitos evolusi, yang diwariskan bangsa Sumeria, untuk menjelaskan bagaimana makhluk hidup
muncul menjadi ada. Demikianlah, Yunani Kuno menjadi jembatan penghubung bagi filsafat materialis dan mitos evolusi. Bangsa
Romawi pagan kemudian mewarisi pemikiran ini.
Dua konsep dari kebudayaan penyembah berhala ini diperkenalkan ke dunia modern di abad kedelapan belas. Kaum intelektual Eropa
yang terpengaruh oleh pemikiran Yunani kuno mempercayai paham materialisme dengan keyakinan yang sama, yakni mereka sangat
anti terhadap agama monoteisme. Buku karya tokoh materialis terkemuka, Baron dHolbach, The System of Nature dianggap sebagai
rujukan utama ateisme.
Dalam hal ini, ahli biologi Perancis, Jean Baptist Lamarck, adalah yang pertama memberikan penjelasan rinci tentang teori evolusi.
Teori Lamarck, yang kemudian terbantahkan, menyatakan bahwa makhluk hidup berevolusi dari satu spesies ke spesies yang lain
melalui perubahan sedikit demi sedikit dalam jangka waktu lama. Adalah Charles Darwin yang mengulangi dan menyebarluaskan
pandangan Lamarck, meskipun agak berbeda.
Darwin mengemukakan pandangannya di Inggris tahun 1859, melalui penerbitan bukunya The Origin of Species. Buku Darwin pada
hakikatnya adalah penjelasan rinci tentang mitos evolusi, yang awalnya diperkenalkan oleh bangsa Sumeria kuno. Teorinya menyatakan
bahwa semua spesies yang berbeda berasal dari satu moyang yang sama, yang terbentuk dalam air secara kebetulan, yang darinya
beragam spesies makhluk hidup muncul dalam rentang waktu yang lama.
Pernyataan Darwin ini tidaklah didasarkan atas bukti ilmiah, sehingga tak begitu dipercayai oleh para ilmuwan di zamannya. Para ahli
paleontologi khususnya, menyadari bahwa keseluruhan teori tersebut sebagian besarnya adalah khayalan Darwin belaka. Catatan fosil
menunjukkan bahwa makhluk hidup tidak mengalami proses evolusi dari bentuk sederhana ke bentuk lebih sempurna. Bahkan makhluk
yang hidup ratusan juta tahun lalu memiliki tubuh yang sama lengkapnya dengan yang masih hidup sekarang. Tak ada jejak bentuk
transisi yang menurut Darwin pernah ada dan yang dianggap menghubungkan satu spesies dengan yang lain. Di tahun-tahun
berikutnya, pernyataan lain dari teori ini terbantahkan satu demi satu. Biokimia mengungkapkan bahwa kehidupan terlalu kompleks
untuk dapat muncul secara kebetulan sebagaimana klaim Darwin. Bahkan diketahui bahwa pembentukan secara acak molekul paling
sederhana tidaklah mungkin, apalagi sebuah sel hidup. Di sisi lain, anatomi menunjukkan bahwa makhluk hidup memiliki disain khas
dan masing-masing diciptakan secara terpisah.
Singkatnya, teori Darwin tidak memiliki landasan ilmiah. Tapi, teori ini dengan cepat memperoleh dukungan politis dikarenakan
pembenaran ilmiah yang diberikannya pada kekuatan yang berpengaruh di abad kesembilan belas.
Teori Darwin Tentang Ras Manusia
Pada tahun 1871, Darwin menerbitkan bukunya yang lain, The Descent of Man. Dalam buku ini ia menyatakan bahwa manusia
berevolusi dari makhluk mirip kera. Darwin tak dapat memberikan bukti apapun yang mendukung klaimnya selain membuat sejumlah
skenario khayalan.
Darwin juga memiliki pemikiran yang menarik. Ia berpendapat bahwa sejumlah ras berevolusi lebih cepat dan, karenanya, lebih maju
file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/047.htm (1 of 3)1/17/2006 7:58:46 AM

Harun Yahya - Artikel - Evolusi, Rasisme dan Kolonialisme

dari yang lain; sedangkan ras-ras lain dianggapnya masih setingkat dengan kera.
Ada satu hal penting lagi tentang teori Darwin, ia membangun keseluruhan teorinya pada konsep perjuangan untuk mempertahankan
hidup. Menurutnya, konflik sengit, perjuangan berdarah melingkupi alam kehidupan ini. Yang kuat selalu menang melawan yang
lemah, dan ini mendorong yang kuat untuk berkembang.
Darwin menegaskan bahwa konflik serupa juga berlaku pada ras-ras manusia. Bahkan sub-judul dari bukunya "The Origin of Species:
by way of Natural Selection or the Preservation of Favoured Races in the Struggle for Life" (Asal Usul Spesies: Melalui Seleksi Alam
atau Pelestarian Ras-Ras Pilihan dalam Perjuangan Mempertahankan Hidup), dengan jelas mengungkap pandangan rasialnya.
Menurut Darwin, ras pilihan adalah bangsa kulit putih Eropa, sedangkan Ras Asia atau Afrika gagal dalam perjuangan
mempertahankan hidup. Darwin melangkah lebih jauh, bahkan mengatakan bahwa ras-ras ini akhirnya akan dihapuskan sama sekali:
Di masa mendatang, tidak sampai berabad-abad lagi, ras-ras manusia beradab hampir dipastikan akan memusnahkan dan
menggantikan ras-ras biadab di seluruh dunia. Pada saat yang sama, kera-kera mirip manusia...tak pelak lagi akan
dimusnahkan.
Seperti terungkap jelas dalam pernyataan ini, Darwin adalah seorang rasis tulen yang meyakini keunggulan bangsa kulit putih. Ia
meyakini bangsa kulit putih pertama-tama akan memperbudak, dan kemudian memusnahkan ras-ras kelas rendah.
Gagasan Darwin sungguh mendapat sambutan baik. Di zamannya, bangsa kulit putih sedang mencari teori untuk membenarkan
tindakan biadab mereka.
Landasan Berpikir Kolonialisme
Sejak abad keenam belas, Eropa mulai menjajah berbagai belahan dunia. Penjajah pertama adalah bangsa Spanyol di bawah pimpinan
Christopher Columbus. Dalam waktu singkat, penjajah Spanyol menyerbu Amerika Selatan. Mereka memperbudak penduduk asli, ras
masyarakat yang sebelumnya hidup damai. Wilayah Amerika Selatan, yang kaya emas dan perak, dirampok oleh para penjarah ini.
Penduduk asli yang berusaha melawan dibantai.
Menyusul Spanyol; Portugis, Belanda dan Inggris turut ambil bagian dalam memperebutkan daerah jajahan. Di abad kesembilan belas,
Inggris menjadi imperium kolonial terbesar di dunia. Dari India hingga Amerika Latin, imperium Inggris mengeruk habis sumbersumber kekayaan alam. Bangsa kulit putih menjarah dunia demi kepentingannya sendiri.
Tentu saja kaum penjajah ini tak ingin dikenang sepanjang sejarah sebagai penjarah. Karenanya, mereka berusaha mendapatkan
pembenaran bagi tindakannya ini. Mereka berdalih dengan menganggap bangsa terjajah sebagai kaum primitif atau terbelakang,
bahkan makhluk mirip binatang. Pandangan ini pertama kali dikemukakan di masa awal penjajahan, masa ketika Christopher
Columbus berlayar menuju Amerika. Dengan menganggap penduduk asli Amerika bukan manusia murni, tapi spesies binatang yang
telah berkembang, penjajah Spanyol membenarkan perbudakan yang mereka lakukan.
Saat peristiwa ini terjadi, dalih tersebut tidak mendapat dukungan luas. Sebab, waktu itu masyarakat Eropa secara luas masih percaya
bahwa semua manusia diciptakan sama oleh Tuhan dan semuanya berasal dari moyang yang sama, yakni Nabi Adam.
Namun, segalanya berubah di abad kesembilan belas. Tumbuh suburnya paham materialime menyebabkan masyarakat mulai
mengabaikan kenyataan bahwa manusia diciptakan oleh Tuhan. Ini juga berarti kelahiran paham rasisme.
Landasan ilmiah rasisme adalah teori evolusi Darwin. Ahli antropologi India, Lalita Vidyarthi menyatakan:
Teori Darwin tentang kelangsungan hidup bagi yang terkuat disambut hangat oleh ilmuwan sosial masa itu, dan mereka
percaya bahwa manusia meraih tangga evolusi yang berbeda, yang berpuncak pada peradaban bangsa kulit putih. Hingga
paruh kedua abad ke-19, rasisme diterima sebagai fakta oleh mayoritas ilmuwan barat.
Dengan pandangan rasial seperti ini, Darwin memberikan dukungan penuh bagi penjajahan oleh bangsa Eropa. Imperialisme Inggris
zaman Victoria mengambil teori Darwin sebagai dasar dan pembenaran ilmiahnya.
file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/047.htm (2 of 3)1/17/2006 7:58:46 AM

Harun Yahya - Artikel - Evolusi, Rasisme dan Kolonialisme

Harun Yahya Internasional 2004.


Hak Cipta Terpelihara. Semua materi dapat disalin, dicetak dan disebarkan dengan mencantumkan sumber situs web
ini
info@harunyahya.com

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/047.htm (3 of 3)1/17/2006 7:58:46 AM

Harun Yahya - Artikel - Evolusi: Inspirasi bagi Komunisme

Evolusi: Inspirasi bagi Komunisme


HARUN YAHYA

Evolusi: Inspirasi bagi Marx dan Engels


Filsafat Materialisme, yang lahir di Yunani Kuno, memperoleh kemenangan di abad ke-19. Filsafat kuno ini meraih keberhasilannya
melalui dua tokoh filsuf Jerman, Karl Marx dan Friedrich Engels.
Marx dan Engels berusaha menjelaskan filsafat materialis, yang bertahan hidup selama berabad-abad, dengan penjelasan baru bernama
dialektika. Secara singkat, dialektika beranggapan bahwa segala perubahan yang terjadi di alam semesta adalah akibat dari konflik
persaingan dan kepentingan pribadi antar kekuatan yang saling bertentangan.
Marx dan Engels menggunakan dialektika untuk menjelaskan keseluruhan sejarah dunia. Analisis sederhana oleh Marx menyatakan
bahwa sejarah kemanusiaan didasarkan pada konflik, dan konflik yang ada saat ini adalah antara kaum buruh dan masyarakat kelas atas.
Ia meramalkan bahwa kaum buruh pada akhirnya akan menyadari bahwa harapan satu-satunya adalah agar mereka bersatu dan
melakukan revolusi.
Marx dan Engels memiliki kebencian mendalam terhadap agama. Sebagai ateis tulen, mereka menegaskan bahwa penghapusan agama
adalah perlu demi keberhasilan Komunisme. Saat Marx dan Engels sedang merumuskan pandangannya, muncul perkembangan penting
yang dapat memberikan dukungan bagi teori mereka. Darwin muncul ke permukaan dengan bukunya The Origin of Species. Darwin
menyatakan bahwa di alam kehidupan, makhluk hidup berevolusi dan bertahan hidup akibat adanya perjuangan untuk mempertahankan
hidup. Apa lagi ini kalau bukan dialektika? Lagi pula, ini adalah dialektika yang muncul untuk mengingkari segala peran agama
termasuk adanya penciptaan atau Pencipta. Ini adalah kesempatan emas bagi Marx dan Engels.
Engels membaca buku Darwin segera setelah terbit dan menulis kepada Karl Marx:
(Buku) Darwin, yang kini sedang saya baca, sungguh mengagumkan.
Karl Marx menjawab:
Ini adalah buku yang berisi dasar berpijak pada sejarah alam bagi pandangan kita.
Engels sangat terpengaruh oleh teori Darwin sehingga, dalam upaya memberi sumbangsih pada teori tersebut, ia menulis artikel
berjudul: Peran yang Dimainkan Kaum Buruh dalam Peralihan dari Kera ke Manusia. Dengan segera, Engels mengumpulkan seluruh
gagasan evolusionisnya dalam sebuah buku berjudul Dialectics of Nature.
Buah Komunisme di Uni Sovyet
Pandangan Karl Marx dan Engels tumbuh dan berkembang subur, khususnya setelah kematian mereka. Vladimir Ilyich Lenin adalah
yang pertama menerapkan revolusi komunis sebagaimana dicita-citakan Karl Marx.
Lenin adalah pemimpin pergerakan komunis Bolshevik di Rusia. Saat itu, rejim Tsar diperintah oleh dinasti Romanov. Kaum Bolshevik
di bawah pimpinan Lenin sedang menunggu kesempatan untuk menumbangkan rejim Tsar dengan kekuatan. Kekacauan akibat Perang
Dunia Pertama memunculkan peluang yang ditunggu-tunggu kaum Bolshevik. Di bulan Oktober 1917, mereka berhasil mengambil alih
kekuasaan. Setelah revolusi, Rusia menjadi ajang perang saudara berdarah antara kaum komunis melawan para pendukung Tsar.
Siapapun yang dianggap musuh oleh kaum komunis, termasuk keluarga Romanov, dibunuh secara sadis.
Sebagaimana gurunya, yakni Karl Marx dan Engels, Lenin pun seorang evolusionis tulen, dan seringkali menegaskan bahwa teori
Darwin adalah dasar berpijak filsafat materialis dialektika yang ia agungkan.
Trotsky adalah nama penting kedua dalam revolusi Bolshevik. Ia juga sangat menekankan pentingnya Darwinisme, dan menyatakan
dukungannya kepada Darwin dengan mengatakan.
file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/048.htm (1 of 3)1/17/2006 7:58:46 AM

Harun Yahya - Artikel - Evolusi: Inspirasi bagi Komunisme

Penemuan Darwin adalah kemenangan tertinggi dialektika di seluruh alam kehidupan.


Joseph Stalin, sang diktator Partai Komunis paling kejam, menggantikan Lenin pada tahun 1924. Menengok tiga puluh tahun
pemerintahan teror Stalin, siapapun hampir pasti akan berkata bahwa kebijakan Stalin secara umum adalah untuk membuktikan
kekejaman komunisme.
Di antara kebijakan pertamanya adalah menghilangkan kepemilikan tanah secara individu. Ia mengerahkan tentara untuk memaksa
petani, yang berjumlah 80% dari populasi, agar menggabungkan tanah mereka menjadi lahan-lahan luas kolektif milik pemerintah. Bijibijian tanaman pangan dipanen oleh tentara bersenjata. Kelaparan pun melanda, merenggut nyawa pria, wanita dan anak-anak. Tapi
Stalin terus saja mengekspor stok makanan daripada memberi makan penduduknya. Menurut perhitungan, sekitar sepuluh juta petani
tewas dalam tahun-tahun ini. Enam juta orang mati kelaparan di Ukraina. Dua puluh persen penduduk Kazakhstan lenyap. Di Kaukasus
saja, angka kematian mencapai satu juta.
Stalin mengirim ribuan para penentang kebijakannya ke kamp kerja paksa di Siberia. Kamp-kamp ini, tempat para tahanan dipekerjakan
sampai mati, menjadi kuburan bagi kebanyakan mereka. Di samping itu, puluhan ribu orang dibunuh oleh polisi rahasia Stalin. Di
wilayah Krimea dan Turkistan, jutaan orang juga dipaksa pindah ke daerah-daerah terpencil di Uni Soviet.
Akibat kebijakan berdarah Stalin, sekitar tiga puluh juta orang mati terbunuh. Menurut para ahli sejarah, Stalin merasakan kenikmatan
tersendiri dari kekejaman ini. Di kantornya di Istana Kremlin, ia merasa senang ketika memeriksa daftar orang-orang yang dieksekusi
dan dibunuh.
Selain karena kondisi kejiwaannya, yang menjadikan Stalin pembunuh masal kejam adalah keyakinan kuatnya pada filsafat materialis.
Dan dasar berpijak filsafat ini, dalam pengertian Stalin, adalah teori evolusi Darwin. Ia mengatakan:.
Tiga hal yang kita lakukan agar tidak melecehkan akal para pelajar seminari kita. Kita harus mengajarkan mereka usia
bumi, asal-usul bumi, dan ajaran-ajaran Darwin.
Satu lagi yang menunjukkan keyakinan buta Stalin pada teori evolusi adalah penolakan hukum genetika Mendel oleh sistem pendidikan
Soviet. Sejak awal abad ke-20, hukum Mendel telah diterima oleh kalangan ilmuwan kecuali di Uni Soviet. Penemuan ini
menggugurkan klaim Lamarck, yang sebagiannya juga diyakini Darwin, tentang pewarisan sifat-sifat dapatan kepada generasi
berikutnya. Ilmuwan Rusia Lysenko menganggap hal ini sebagai pukulan berat terhadap teori evolusi, dan merumuskan teori alternatif
Lamarckis. Stalin kagum atas ide Lysenko dan kemudian mengangkatnya sebagai kepala lembaga-lembaga ilmiah milik pemerintah.
Hingga kematian Stalin, ilmu genetika tidak diterima di lembaga-lembaga ilmiah Uni Soviet.
Evolusi dan Komunisme Cina
Selama pemerintahan totaliter Stalin, rejim komunis lainnya yang berlandaskan Darwinisme didirikan di Cina. Pada tahun 1949, setelah
perang saudara yang panjang, kaum komunis memenangkan kekuasaan di bawah pimpinan Mao Tse Tung. Mao mendirikan rezim
penindas dan berdarah, sebagaimana sekutunya Stalin yang memberinya banyak dukungan. Hukuman mati yang tak terhitung
jumlahnya terjadi di China. Sekitar tiga puluh juta orang mati kelaparan akibat kebijakan kejam Mao. Selama Revolusi Kebudayaan,
kelompok pemuda militan yang disebut Pasukan Pengawal Merah Mao menghempaskan negeri ini dalam kekacauan dan ketakutan.
Mao menjelaskan landasan filosofis rezimnya dengan menyatakan secara terang-terangan bahwa: Sosialisme Cina didirikan di atas
Darwin dan teori evolusi. Ahli sejarah universitas Harvard, James Reeve Pusey juga mengakui pengaruh Darwinis pada Maoisme.
Dalam bukunya yang berjudul China and Charles Darwin, Pusey mengatakan:
Darwin telah membenarkan perubahan dan revolusi dengan kekerasan. Sungguh, ini adalah satu di antara hal paling
berharga yang diberikan Darwin pada China. Dan ini betul-betul sesuai dengan pemikiran Mao Tse Tung.
(James Reeve Pusey, China and Charles Darwin, Harvard University Press, Cambridge Massachusetts, 1983, p. 450-51)
Komunisme telah menyebabkan teror, perang gerilya dan perang saudara di banyak negara. Di Kamboja, Khmer merah komunis
membantai hampir sepertiga dari penduduk negeri. Manusia dibunuh hanya karena mengambil sedikit makanan dari lahan pertanian
kolektif atau mengucapkan perkataan yang bertentangan dengan komunisme. Bukti-bukti pembantaian Kamboja menampakkan
kebiadaban komunisme tanpa perlu dijelaskan lagi.
Selama seratus lima puluh tahun, ideologi komunis, yang identik dengan pertikaian dan peperangan, senantiasa berjalan beriringan
file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/048.htm (2 of 3)1/17/2006 7:58:46 AM

Harun Yahya - Artikel - Evolusi: Inspirasi bagi Komunisme

dengan Darwinisme. Kini, kaum Marxis dan komunis masih merupakan pendukung utama Darwinisme. Di hampir setiap negara,
pendukung terdepan teori evolusi cenderung berpandangan Marxis. Mudah dipahami, sebab sebagaimana perkataan Karl Marx sendiri,
teori evolusi berisi dasar berpijak pada sejarah alam bagi ideologi materialisnya.
Kesimpulan
Darwinisme muncul seratus lima puluh tahun yang lalu. Sejak itu, bencana yang ditimbulkan pada manusia adalah kebrutalan para
diktator, rasisme, penyiksaan, penganiayaan dan peperangan. Ini adalah akibat alamiah yang dimiliki Darwinisme dan materialisme
terhadap umat manusia. Filsafat gabungan ini, yang menganggap manusia tak lebih dari spesies hewan, yang hanya meyakini materi,
dan yang menyatakan bahwa pertikaian adalah hukum alam yang tak berubah, akan menghilangkan sifat kemanusiaan dan
menghancurkan masyarakat.
Penyebab sesungguhnya dari semua ini adalah keingkaran manusia terhadap Pencipta mereka sendiri. Masyarakat yang berpaling dari
Allah, dan terpedaya oleh dogma seperti materialisme, menjadi rentan terhadap segala bentuk kerusakan. Akibatnya, mereka menderita
kesengsaraan, ketakutan dan kebinasaan. Allah menyatakan hal ini dalam firman-Nya:
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka
sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). (QS. Ar-Ruum, 30:41)
Kedamaian, keadilan dan ketentraman akan terwujud hanya jika Darwinisme dan materialisme diungkap kepada dunia sebagai
kebohongan sebagaimana wajah asli mereka, dan ketika manusia mengetahui tujuan penciptaannya, yaitu mengabdi kepada
Penciptanya, mengabdi kepada Allah.

Harun Yahya Internasional 2004.


Hak Cipta Terpelihara. Semua materi dapat disalin, dicetak dan disebarkan dengan mencantumkan sumber situs web
ini
info@harunyahya.com

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/048.htm (3 of 3)1/17/2006 7:58:46 AM

Harun Yahya - Artikel - Membedakan Zionisme dari Yahudi

Membedakan Zionisme dari Yahudi


HARUN YAHYA

Sebagaimana disebutkan sebelumnya, sikap toleransi yang wajib diperlihatkan kaum Muslimin terhadap orang-orang ahli kitab telah
terbukti sepanjang sejarah Islam. Selama berabad-abad, umat Islam memperlakukan kaum Yahudi dengan sangat bersahabat dan
mereka menyambut persahabatan ini dengan kesetiaan. Namun, hal yang telah merusak keadaan ini adalah Zionisme.
Zionisme muncul pada abad ke-19. Dua hal yang menjadi ciri menonjol Eropa abad ke-19, yakni rasisme dan kolonialisme, telah pula
berpengaruh pada Zionisme. Ciri utama lain dari Zionisme adalah bahwa Zionisme adalah ideologi yang jauh dari agama. Orang-orang
Yahudi, yang merupakan para mentor ideologis utama dari Zionisme, memiliki keimanan yang lemah terhadap agama mereka. Bahkan,
kebanyakan dari mereka adalah ateis. Mereka menganggap agama Yahudi bukan sebagai sebuah agama, tapi sebagai nama suatu ras.
Mereka meyakini bahwa masyarakat Yahudi mewakili suatu ras tersendiri dan terpisah dari bangsa-bangsa Eropa. Dan, karenanya,
mustahil bagi orang Yahudi untuk hidup bersama mereka, sehingga bangsa Yahudi memerlukan tanah air tersendiri bagi mereka.
Hingga saat kemunculan Zionisme di Timur Tengah, ideologi ini tidak mendatangkan apapun selain pertikaian dan penderitaan. Dalam
masa di antara dua perang dunia, berbagai kelompok teroris Zionis melakukan serangan berdarah terhadap masyarakat Arab dan
Inggris. Di tahun 1948, menyusul didirikannya negara Israel, strategi perluasan wilayah Zionisme telah menyeret keseluruhan Timur
Tengah ke dalam kekacauan.
Titik awal dari Zionisme yang melakukan segala kebiadaban ini bukanlah agama Yahudi, tetapi Darwinisme Sosial, sebuah ideologi
rasis dan kolonialis yang merupakan warisan dari abad ke-19. Darwinisme Sosial meyakini adanya perjuangan atau peperangan yang
terus-menerus di antara masyarakat manusia. Dengan mengindoktrinasikan ke dalam otak mereka pemikiran yang kuat akan menang
dan yang lemah pasti terkalahkan, ideologi ini telah menyeret bangsa Jerman kepada Nazisme, sebagaimana orang-orang Yahudi
kepada Zionisme.
Kini, banyak kaum Yahudi agamis, yang menentang Zionisme, mengemukakan kenyataan ini. Sebagian dari para Yahudi taat ini
bahkan tidak mengakui Israel sebagai negara yang sah dan, oleh karenanya, menolak untuk mengakuinya. Negarawan Israel Amnon
Rubinstein mengatakan: Zionisme adalah sebuah pemberontakan melawan tanah air (Yahudi) mereka dan sinagog para
Pendeta Yahudi. (Amnon Rubinstein, The Zionist Dream Revisited, p. 19)
Pendeta Yahudi, Forsythe, mengungkapkan bahwa sejak abad ke-19, umat Yahudi telah semakin jauh dari agama dan perasaan takut
kepada Tuhan. Kenyataan inilah yang pada akhirnya menimpakan hukuman dalam bentuk tindakan kejam Hitler (kepada mereka), dan
kejadian ini merupakan seruan kepada kaum Yahudi agar lebih mentaati agama mereka. Pendeta Forsythe menyatakan bahwa
kekejaman dan kerusakan di bumi adalah perbuatan yang dilakukan oleh Amalek (Amalek dalam bahasa Taurat berarti orang-orang
yang ingkar kepada Tuhan), dan menambahkan: Pemeluk Yahudi wajib mengingkari inti dari Amalek, yakni pembangkangan,
meninggalkan Taurat dan keingkaran pada Tuhan, kebejatan, amoral, kebiadaban, ketiadaan tata krama atau etika, ketiadaan
wewenang dan hukum. (Rabbi Forsythe, A Torah Insight Into The Holocaust, http://www.shemayisrael.com/rabbiforsythe/holocaust.)
Zionisme, yang tindakannya bertentangan dengan ajaran Taurat, pada kenyataannya adalah suatu bentuk fasisme, dan fasisme tumbuh
dan berakar pada keingkaran terhadap agama, dan bukan dari agama itu sendiri. Karenanya, yang sebenarnya bertanggung jawab atas
pertumpahan darah di Timur Tengah bukanlah agama Yahudi, melainkan Zionisme, sebuah ideologi fasis yang tidak berkaitan sama
sekali dengan agama.
Akan tetapi, sebagaimana yang terjadi pada bentuk-bentuk fasisme yang lain, Zionisme juga berupaya untuk menggunakan agama
sebagai alat untuk meraih tujuannya.
Penafsiran Taurat yang Keliru oleh Kaum Zionis
Taurat adalah kitab Allah yang diturunkan kepada Nabi Musa. Allah mengatakan dalam Alquran: Sesungguhnya Kami telah
menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi),... (QS. Al-Maa-idah, 5:44). Sebagaimana pula
dinyatakan dalam Alquran, isi Taurat di kemudian hari telah dirubah dengan penambahan perkataan manusia. Itulah mengapa di zaman
sekarang telah dijumpai Taurat yang telah dirubah.

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/049.htm (1 of 2)1/17/2006 7:58:47 AM

Harun Yahya - Artikel - Membedakan Zionisme dari Yahudi

Namun, pengkajian terhadap Taurat mengungkap keberadaan inti ajaran-ajaran Agama yang benar di dalam Kitab yang pernah
diturunkan ini. Banyak ajaran-ajaran yang dikemukakan oleh Agama yang benar seperti keimanan kepada Allah, penyerahan diri
kepada-Nya, bersyukur kepada-Nya, takut kepada Allah, mencintai Allah, keadilan, cinta, kasih sayang, menentang kebiadaban dan
kedzaliman tertulis dalam Taurat dan bagian-bagian lain dari Kitab Perjanjian Lama.
Selain itu, peperangan yang terjadi sepanjang sejarah dan pembantaian yang terjadi ini dikisahkan dalam Taurat. Jika seseorang berniat
untuk mendapatkan dalil meskipun dengan cara membelokkan fakta-fakta yang ada untuk membenarkan tindakan keji, pembantaian
dan pembunuhan, ia dapat dengan mudah mengambil bagian-bagian ini dalam Taurat sebagai rujukan untuk kepentingan pribadinya.
Zionisme menempuh cara ini untuk membenarkan tindakan terorismenya, yang sebenarnya adalah terorisme fasis, dan ia sangat
berhasil. Sebagai contoh, Zionisme telah menggunakan bagian-bagian yang berhubungan dengan peperangan dan pembantaian dalam
Taurat untuk melegitimasi pembantaian yang dilakukannya terhadap warga Palestina tak berdosa. Ini adalah penafsiran yang tidak
benar. Zionisme menggunakan agama sebagai alat untuk membenarkan ideologi fasis dan rasisnya.
Sungguh, banyak orang-orang Yahudi taat yang menentang penggunaan bagian-bagian Taurat ini sebagai dalil yang membenarkan
pembantaian yang dilakukan terhadap warga Palestina sebagai tindakan yang benar. The Neturie Karta, sebuah organisasi Yahudi
Ortodoks anti Zionis, menyatakan bahwa, nyatanya, menurut Taurat, umat Yahudi tidak diizinkan untuk menumpahkan darah,
mengganggu, menghina atau menjajah bangsa lain. Mereka menekankan lebih jauh bahwa, para politikus Zionis dan rekan-rekan
mereka tidak berbicara untuk kepentingan masyarakat Yahudi, nama Israel telah dicuri oleh mereka. (Rabbi E. Schwartz,
Advertisement by Neturei Karta in New York Times, May 18, 1993)
Dengan menjalankan kebijakan biadab pendudukan atas Palestina di Timur Tengah dengan berkedok agama Yahudi, Zionisme
sebenarnya malah membahayakan agama Yahudi dan masyarakat Yahudi di seluruh dunia, dan menjadikan warga Israel atau Yahudi
diaspora sebagai sasaran orang-orang yang ingin membalas terhadap Zionisme.

Harun Yahya Internasional 2004.


Hak Cipta Terpelihara. Semua materi dapat disalin, dicetak dan disebarkan dengan mencantumkan sumber situs web
ini
info@harunyahya.com

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/049.htm (2 of 2)1/17/2006 7:58:47 AM

Harun Yahya - Artikel - Kapitalisme dan Seleksi Alam di Bidang Ekonomi

Kapitalisme dan Seleksi Alam di Bidang Ekonomi


HARUN YAHYA
Istilah kapitalisme berarti kekuasaan ada di tangan kapital, sistem ekonomi bebas tanpa batas yang didasarkan pada keuntungan, di
mana masyarakat bersaing dalam batasan-batasan ini. Terdapat tiga unsur penting dalam kapitalisme: pengutamaan kepentingan pribadi
(individualisme), persaingan (kompetisi) dan pengerukan kuntungan. Individualisme penting dalam kapitalisme, sebab manusia melihat
diri mereka sendiri bukanlah sebagai bagian dari masyarakat, akan tetapi sebagai individu-individu yang sendirian dan harus berjuang
sendirian untuk memenuhi kebutuhan dirinya sendiri. Masyarakat kapitalis adalah arena di mana para individu berkompetisi satu
sama lain dalam kondisi yang sangat sengit dan kasar. Ini adalah arena pertarungan sebagaimana yang dijelaskan Darwin, di mana yang
kuat akan tetap hidup, sedangkan yang lemah dan tak berdaya akan terinjak dan termusnahkan, dan tempat di mana kompetisi yang
sengit mendominasi.
Menurut cara berpikir yang dijadikan dasar berpijak kapitalisme, setiap individu dan ini dapat berupa seseorang, sebuah perusahaan
atau suatu bangsa harus berjuang atau berperang hanya untuk kemajuan dan kepentingannya sendiri. Yang paling menentukan dalam
peperangan ini adalah produksi. Para produsen yang paling unggul akan bertahan hidup, sedang yang lemah dan tidak mampu bersaing
akan tersingkir dan mati. Inilah sistem yang sedang berlaku, dan seolah tidak ada kepedulian bahwa mereka yang tersingkirkan dalam
perjuangan sengit ini, mereka yang terinjak-injak dan jatuh ke jurang kemiskinan adalah manusia. Sebaliknya yang justru dianggap
lebih penting bukanlah manusia, akan tetapi pertumbuhan ekonomi, dan barang-barang, yakni produk dari pertumbuhan ekonomi ini.
Dengan sebab ini, mentalitas kapitalis tidak merasakan adanya tanggung jawab moral atau hati nurani atas orang-orang yang terinjak di
bawah kaki mereka, dan yang harus hidup dengan berbagai kesulitan. Ini adalah Darwinisme yang diterapkan secara menyeluruh pada
masyarakat di bidang ekonomi
Dengan menyatakan perlunya mendorong kompetisi di berbagai aspek kehidupan masyarakat, dan memaklumkan tidak perlunya
memberikan kesempatan atau bantuan bagi masyarakat yang lemah di sektor apapun, baik kesehatan maupun ekonomi, para perumus
Darwinisme Sosial terkemuka telah meletakkan dukungan filosofis dan ilmiah bagi kapitalisme. Misalnya, menurut Tille, sosok
terkemuka yang mewakili mentalitas kapitalis-Darwinis, menyatakan bahwa adalah kesalahan besar untuk mencegah kemiskinan
dengan memberikan bantuan atau pertolongan bagi kelas-kelas yang tersingkirkan, sebab ini berarti ikut campur dalam proses seleksi
alam yang mendorong berlangsungnya evolusi. (2)
Dalam pandangan Herbert Spencer, perumus terkemuka Darwiniwme Sosial, yang juga memasukkan prinsip-prinsip Darwinisme pada
kehidupan masyarakat, jika seseorang itu miskin maka ini adalah kesalahannya; tak seorangpun berkewajiban menolong orang ini untuk
bangkit (dari kemiskinannya). Jika seseorang itu kaya, bahkan jika ia telah mendapatkan kekayaannya melalui cara yang amoral, maka
hal ini adalah karena kecakapannya. Oleh karena itu, orang yang kaya akan tetap bertahan hidup, sedangkan yang miskin akan
tersingkirkan dan terhapuskan. Ini adalah pandangan yang telah hampir mendominasi secara keseluruhan pada masyarakat jaman
sekarang, dan merupakan gambarang singkat tentang moralitas kapitalis-Darwinis.
Spencer, yang mendukung dan mempertahankan moralitas ini, mneyelesaikan karyanya berjudul Social Statistics pada tahun 1850, dan
menolak semua sistem bantuan (untuk masyarakat) yang diusulkan oleh negara, antisipasi bagi perlindungan terhadap kesehatan,
sekolah-sekolah negeri, dan vaksinasi wajib. Sebab menurut Darwiniwme Sosial, tatanan masyarakat terbentuk dari prinsip bahwa yang
kuat akan tetap bertahan hidup. Pemberian bantuan dan pemberdayaan bagi masyarakat lemah dan menjadikan mereka tetap bertahan
hidup adalah pelanggaran terhadap prinsip ini. Yang kaya tetap kaya dikarenakan mereka lebih mampu bertahan hidup; sebagian bangsa
menjajah bangsa lain, sebab bangsa-bangsa penjajah ini lebih cerdas dan unggul. Spencer bersiteguh menerapkan doktrin ini: Jika
mereka benar-benar layak untuk hidup, mereka akan hidup, dan sudah sebaiknya jika mereka harus hidup. Jika mereka benar-benar
layak untuk mati, mereka akan mati, dan adalah paling baik jika mereka harus mati (3)
Graham Sumner, Professor Ilmu Politik dan Sosial di Universitas Yale, adalah juru bicara Darwinisme Sosial di Amerika. Dalam salah
satu tulisannya, ia merangkum pandangannya tentang masyarakat manusia sebagai berikut:
...jika kita mengangkat seseorang ke atas kita harus memiliki tumpuan, yakni titik reaksi. Dalam masyarakat ini berarti bahwa untuk
mengangkat seseorang ke atas maka kita harus mendorong yang seseorang yang lain ke bawah.
Richard Milner, editor senior pada Majalah Natural History terbitan American Museum of Natural History, New York, menulis:

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/050.htm (1 of 3)1/17/2006 7:58:47 AM

Harun Yahya - Artikel - Kapitalisme dan Seleksi Alam di Bidang Ekonomi

Salah satu juru bicara terkemuka Darwinisme Sosial, William Graham Sumner dari Princeton, berpandangan bahwa kaum jutawan
adalah individu-individu yang paling mampu (bertahan hidup) dalam masyarakat dan berhak mendapatkan hak-hak istimewa. Mereka
secara alamiah telah terseleksi di arena kompetisi
Sebagaimana telah kita ketahui dari pernyataan-pernyataan ini, para Darwinis sosial menggunakan teori evolusi Darwin sebagai
pernyataan ilmiah bagi masyarakat kapitalis. Akibat dari hal ini, masyarakat telah kehilangan ajaran-ajaran yang telah dibawa oleh
agama seperti saling tolong-menolong, kedermawanan, dan kerjasama; sebaliknya semua ini telah tergantikan oleh sifat mementingkan
diri sendiri, kikir dan oportunisme. Menurut perumus terkemuka Darwinisme sosial, Profesor E.A. Ross asal Amerika,Bantuan
kemanusiaan oleh kaum Kristiani sebagai sarana beramal baik telah memunculkan tempat berlindung di mana orang-orang sangat idiot
tumbuh dan berkembang biak. Lagi menurut Ross,Negara mengumpulkan orang-orang bisu dan tuli di tempat-tempat
penampungannya, dan ras bisu dan tuli sedang dalam proses pembentukan. Ross menolak semua ini karena dianggap mencegah
berlangsungnya proses evolusi di alam.
Begitulah, Darwinisme telah meletakkan landasan filosofis bagi semua sistem ekonomi kapitalis di dunia dan sistem politik yang
dibentuk oleh sistem ekonomi ini.
Tidak mengherankan jika para pendukung utama Darwinisme Sosial adalah para pemilik kapital. Kemunculan yang kuat dengan
menginjak-injak yang lemah dan dengan meyakini kebijakan ekonomi yang sangat jauh dari rasa belas kasih, tolong-menolong dan
cinta sesama tidak lagi menjadi sesuatu yang terkutuk. Sebab perilaku seperti ini dianggap sebagai sejalan dengan penjelasan ilmiah
dan hukum alam, yakni evolusi.
Menurut Richard Hofstadter, penulis buku Social Darwinism in American Thought, juragan perkeretaapian, Chauncey Depew
mengatakan bahwa orang-orang yang memiliki ketenaran, keberuntungan dan kekuasaan di kota New York mewakili mereka yang
paling kuat dan layak untuk tetap bertahan hidup, melalui kecakapan mereka yang unggul, kemampuan berpikir ke depan dan
kemampuan beradaptasi. Baron kereta api yang lain, James J. Hill, mengatakan bahwa keberuntungan perusahaan-perusahaan
perkeretaapian ditentukan oleh hukum kemampuan bertahan hidup bagi yang layak dan kuat
Dalam biografinya, Andrew Carnegie, seorang pemilik kapital utama di Amerika, menyatakan kepercayaannya pada evolusi dengan
perkataannya, Saya telah menemukan kebenaran evolusi. (4) Dalam bagian lain ia menuliskan perkataan ini:
(Hukum kompetisi) itu ada di sini; kita tidak dapat menghindarinya; tak ada penjelasan lain yang telah ditemukan untuk
menggantikannya; dan kendatipun hukum ini mungkin terkadang terasa berat bagi individu, namun inilah yang terbaik bagi
sekelompok ras, sebab hal ini menjamin kelangsungan bertahan hidup bagi yang paling layak di semua aspek (kehidupan)
Dalam artikel Darwins Three Mistakes, ilmuwan evolusioner Kenneth J. Hs, membongkar pemikiran Darwinis kaum kapitalis
Amerika, termasuk pernyataan Rockefeller yang menyatakan bahwa, pertumbuhan bisnis besar hanyalah sekedar [tentang
kemampuan] individu yang kuat [untuk] tetap bertahan hidup; [hal] tersebut hanyalah cara kerja hukum alam. (5)
Sungguh sangat menarik bahwa di Amerika, lembaga-lembaga seperti Rockefeller Foundation dan the Carnegie Institution, yang
didanai oleh para raja kapitalis seperti Rockefeller dan Carnegie, memberikan bantuan dana yang cukup besar untuk penelitian di
bidang evolusi.
Sebagaimana telah dipahami dari apa yang telah diuraikan, kapitalisme telah menyeret manusia untuk menyembah hanya uang dan
kekuatan yang bersumber dari uang. Dengan menganggap segala ajaran agama dan etika sebagai sesuatu yang tidak bermakna,
masyarakat yang terpengaruh oleh gagasan evolusi mulai lebih mementingkan peranan dan kekuatan yang bersifat materi, dan terseret
menjauhi perasaan seperti cinta, kasih sayang dan pengorbanan.
Moralitas kapitalis ini telah menjadi sangat berpengaruh hampir di seluruh masyarakat masa kini. Dengan dalih ini, kaum miskin, lemah
dan tak berdaya tidak diberikan bantuan serta perlindungan. Bahkan jika mereka terjangkiti penyakit parah dan mematikan, mereka
tidak mampu mendapatkan siapa saja yang dapat membantu mengobati. Kaum papa diterlantarkan begitu saja dengan penyakitnya
hingga meninggal. Di banyak negara, berbagai kedzaliman dan tindakan tak manusiawi seperti pemaksaan anak-anak secara kasar untuk
bekerja dan perampasan hak-hak sosial sangatlah sering dijumpai.
Saat ini, alasan mengapa bangsa-bangsa seperti Ethiopia terjerembab dalam kekeringan dan kelaparan adalah dominasi moral kapitalis
ini. Kendatipun bantuan dari banyak negara mampu untuk menyelamatkan orang-orang yang kelaparan ini, namun mereka
diterlantarkan kelaparan dan miskin begitu saja.
file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/050.htm (2 of 3)1/17/2006 7:58:47 AM

Harun Yahya - Artikel - Kapitalisme dan Seleksi Alam di Bidang Ekonomi

(1)Seorang pendukung teori evolusi dalam bukunya The Moral Animal, Robert Wright, mengulas secara singkat tentang pengertian
Darwinisme Sosial serta bencana kemanusiaan akibat munculnya teori evolusi, bahwa:
Tidak dapat dipungkiri, teori evolusi memiliki sejarah panjang yang kelam dalam penerapannya pada hubungan antar manusia.
Setelah bercampur dengan filsafat politik di sekitar peralihan abad ini, untuk membentuk ideologi yang tidak jelas, yang dikenal
dengan Darwinisme Sosial, ideologi ini digunakan oleh kaum rasis, fasis dan kapitalis yang tidak memiliki hati nurani (Robert
Wright, The Moral Animal, Vintage Books, New York, 1994, p.7)
(2) Alaeddin Senel, Irk ve Irkcilik Dusuncesi (The Idea of Race and Racism), Ankara: Belem ve Sanat Yayinlari, 1993, p. 61.
(3) Herbert Spencer, Social Status, 1850, p. 414-415
(4) Andrew Carnegie, Autobiography, Boston 1920, p327, cited in Richard Hlfstadter, Social Darwinism in American Thought, Boston,
Beacon Press, 1955, p. 45.
(5) Kenneth J. Hs, Darwin Three Mistakes, Geology, vol. 14, June 1986, p. 534.

Harun Yahya Internasional 2004.


Hak Cipta Terpelihara. Semua materi dapat disalin, dicetak dan disebarkan dengan mencantumkan sumber situs web
ini
info@harunyahya.com

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/050.htm (3 of 3)1/17/2006 7:58:47 AM

Harun Yahya - Artikel - Pompeii, Imitasi Sodom di Italia

Pompeii, Imitasi Sodom di Italia


HARUN YAHYA

Gunung Vesuvius adalah lambang negeri Italia, khususnya kota Naples. Gunung berapi ini juga dikenal sebagai Gunung Kemalangan.
Dinamakan demikian karena sebuah kota yang berada di lerengnya pernah bernasib serupa dengan kota Sodom. Kota yang bernama
Pompeii ini dihancurkan karena pembangkangannya kepada Allah dan perilaku menyimpang penduduknya.
Di masa lalu Pompeii adalah kota tujuan wisata bagi masyarakat kelas atas Kekaisaran Romawi dan menjadi lambang kemakmuran.
Gaya arsitektur rumah-rumahnya sungguh memukau. Penduduk Pompeii sangatlah makmur. Sayangya, bukannya bersyukur kepada
Allah atas kemakmuran itu, mereka malah menjadi bangsa berperilaku menyimpang yang berkubang dalam kemaksiatan.
Pompeii sangat tersohor karena dua hal. Pertama, kota ini memiliki arena pertarungan gladiator kedua terbesar setelah coloseum yang
ada di kota Roma. Pertarungan hingga mati ini mereka adakan hanya untuk menghibur kaum kaya. Di tahun-tahun awal sejarah agama
Nasrani, oleh kaisar Romawi yang beragama politeisme, arena itu menjadi tempat mengadu sesama orang Nasrani hingga mati.
Kedua, Pompeii berlaku sistem perbudakan yang paling tidak manusiawi. Kaum bangsawan Pompeii kerap memaksa budak mereka
untuk menjadi pelacur. Para budak di bawah kerap kerap dijadikan obyek perilaku homoseksual mereka.
Alhasil kekayaan yang mereka miliki malah menjadikan mereka bergelimang dalam kenistaan dan kemaksiatan, hingga suatu saat tibatiba Gunung Vesuvius meletus, lalu dalam sekejap laharnya menenggelamkan kota Pompeii beserta isinya. Begitu cepatnya bencana itu
terjadi, sehingga seluruh penduduk Pompeii tidak ada yang dapat melarikan diri. Bahkan, mereka yang sedang duduk tidak sempat
untuk sekedar berdiri.
Kejadian memukau ini baru bisa diketahui 2000 tahun setelah itu peristiwa itu terjadi. Kejadian itu mulai terkuak ketika seperempat
pertama abad ke-20, para arkeolog mulai menggali sisa reruntuhannya dari bawah berton-ton batuan vulkanis. Apa yang mereka
temukan adalah sejarah berusia 2000 tahun yang benar-benar terawetkan. Bencana ini menimpa Pompeii sangat tiba-tiba hingga
semuanya tetap dalam keadaan yang sama seperti 2000 tahun yang lalu, seolah perjalanan waktu telah terhenti.
Meskipun letusan Vesuvius sangat mengerikan, tak seorang pun sempat melarikan diri, tapi mereka membatu di tempat mereka berada.
Muka, bahkan gigi dari sejumlah tubuh ini masih utuh sama sekali. Hampir semua wajah mereka menampakkan mimik keterkejutan dan
ketakutan. Sebuah keluarga yang sedang makan bersama membatu seketika itu juga. Bahkan makanan di atas meja ikut terawetkan.
Masih ada sejumlah kisah ummat lainnya yang juga habis ditimpa adzab Allah. Di antaranya ada kaum Aad, ummat Nabi Ibrahim,
ummat Nabi Musa serta kaum Saba. Kisah dan kajian ilmiah tentang mereka dan tidak kalah menarik dari paparan di atas. Apa
menariknya? Silakan Anda temukan jawabannya pada buku Negeri-negeri yang Musnah (The Perished Nations), karya Harun Yahya.
Selamat mencari dan membacanya.

Harun Yahya Internasional 2004.


Hak Cipta Terpelihara. Semua materi dapat disalin, dicetak dan disebarkan dengan mencantumkan sumber situs web
ini
info@harunyahya.com

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/051.htm1/17/2006 7:58:47 AM

Harun Yahya - Artikel - Kaum Luth

Kaum Luth
HARUN YAHYA

Salah satu adzab Allah paling dahsyat yang dikisahkan dalam Al-Quran adalah tentang pemusnahan kaum Nabi Luth. Mereka diadzab
Allah karena melakukan praktek homoseksual. Menurut kitab Perjanjian Lama, kaum Nabi Luth ini tinggal di sebuah kota bernama
Sodom. Sehingga karena itu praktek homoseksual saat ini kerap disebut juga sodomi.
Penelitian arkeologis mendapatkan keterangan, kota Sodom semula berada di tepi Laut Mati (Danau Luth) yang terbentang memanjang
di antara perbatasan Israel-Yordania. Dengan sebuah gempa vulkanis yang diikuti letusan lava, kota tersebut Allah runtuhkan, lalu
jungkir-balik masuk ke dalam Laut Mati.
Layaknya orang jungkir-balik atau terguling, kerap bagian kepala jatuh duluan, lalu diikuti badan dan kaki. Begitu pula kota Sodom,
saat runtuh dan terjungkal, bagian atas kota itu duluan yang terjun ke dalam laut, sebagaimana Allah kisahkan dalam Al-Quran: Maka
tatkala datang adzab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu (terjungkir-balik sehingga) yang di atas ke bawah, dan Kami hujani
mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi. (Surat Huud ayat 82).
Hasil penelitian ilmiah kontemporer menjelaskan, bencana itu dapat terjadi karena daerah Lembah Siddim, yang di dalamnya terdapat
kota Sodom dan Gomorah, merupakan daerah patahan atau titik bertemunya dua lempengan kerak bumi yang bergerak berlawanan arah.
Patahan itu berawal dari tepi Gunung Taurus, memanjang ke pantai selatan Laut Mati dan berlanjut melewati Gurun Arabia ke Teluk
Aqaba dan terus melintasi Laut Merah, hingga berakhir di Afrika.
Biasanya, bila dua lempengan kerak bumi ini bergeser di daerah patahan maka akan menimbulkan gempa bumi dahsyat yang diikuti
dengan tsunami (gelombang laut yang sangat besar) yang menyapu kawasan pesisir pantai. Juga biasa diikuti dengan letusan lava/lahar
panas dari perut bumi.
Hal seperti itu pula yang terjadi pada kota Sodom, sebagaimana diungkap peneliti Jerman, Werner Keller, Bersama dengan dasar dari
retakan yang sangat lebar ini, yang persis melewatai daerah ini, Lembah Siddim, termasuk Sodom dan Gomorrah, dalam satu hari
terjerumus ke kedalaman (Laut Mati). Kehancuran mereka terjadi melalui sebuah peristiwa gempa bumi dahsyat yang mungkin disertai
dengan letusan petir, keluarnya gas alam serta lautan api. Pergeseran patahan membangkitkan tenaga vulkanik (berupa gempa) yang
telah lama tertidur sepanjang patahan.
Dengan keterangan ilmiah tersebut dapat direkonstruksi kembali bagaimana adzab Allah itu menimpa ummat Nabi Luth yang ingkar
kepada-Nya. Bencana itu didahului dengan sebuah gempa yang menyebabkan tanah menjadi merekah. Dari rekahan itu muncul
semburan lahar panas yang menghujani penduduk kota Sodom. Di bawah pesisir Laut Mati juga terdapat sejumlah besar timbunan
kantung-kantung gas metana mudah terbakar.
Kemungkinan besar, letusan lava serta semburan gas metana itulah yang Allah maksudkan dalam Al-Quran dengan hujan batu dari
tanah yang terbakar. Bencana itu diakhiri dengan terjunnya kota Sodom bersama penduduknya ke dalam Laut Mati.
Serangkaian percobaan ilmiah di Universitas Cambridge membenarkan teori ini. Para ilmuwan membangun tiruan tempat berdiamnya
kaum Luth di laboratorium, lalu mengguncangnya dengan gempa buatan. Sesuai perkiraan, dataran ini terbenam dan miniatur rumah
tergelincir masuk lalu terbenam di dalamnya.
Penemuan arkeologis dan percobaan ilmiah ini mengungkap satu kenyataan penting, bahwa kaum Luth yang disebutkan Al-Quran
memang pernah hidup di masa lalu, kemudian mereka punah diazab Allah akibat kebejatan moral mereka. Semua bukti terjadinya
bencana itu kini telah terungkap dan sesuai benar dengan pemaparan Al Quran

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/052.htm (1 of 2)1/17/2006 7:58:48 AM

Harun Yahya - Artikel - Kaum Luth

Harun Yahya Internasional 2004.


Hak Cipta Terpelihara. Semua materi dapat disalin, dicetak dan disebarkan dengan mencantumkan sumber situs web
ini
info@harunyahya.com

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/052.htm (2 of 2)1/17/2006 7:58:48 AM

Harun Yahya - Artikel - Bangsa-bangsa yang Dihancurkan Allah

Bangsa-bangsa yang Dihancurkan Allah


HARUN YAHYA

Usai beribadah haji atau umrah kalau masih punya kesempatan dan uang lebih Anda boleh singgah di Yordania, sebuah negeri
kerajaan di sebelah utara Arab Saudi. Di sana ada sebuah daerah bernama Lembah Rum atau Lembah Petra yang menyimpan
peninggalan purbakala nan mempesona.
Di lembah itu Anda dapat menemukan bangunan-bangunan indah dan besar seperti istana kekaisaran Romawi. Keindahan dan
kekokohan bangunannya memang bisa membuat Anda berdecak kagum. Tapi yang lebih mengagumkan dan akan membuat Anda
geleng-geleng kepala, ternyata bangunan itu dibuat dengan cara memahat bukit-bukit batu cadas. Orang modern sekarang ini pun belum
tentu dapat membuat bangunan seperti yang mereka buat. Siapakah mereka yang membuat bangunan menakjubkan itu?

Kaum Tsamud
Para pembuatnya adalah kaum Tsamud, ummat Nabi Shalih, sebagaimana dikisahkan dalam Al-Quran: Dan kepada kaum Tsamud
(Kami telah mengutus) saudara mereka, Shalih. Ia berkata, Hai kaumku, sembahlah Allah, tidak ada Ilah bagi kalian selain-Nya...
Kalian dirikan istana-istana di tanah-tanahnya yang datar dan kalian pahat gunung-gunungnya untuk dijadikan rumah; maka ingatlah
nikmat-nikmat Allah dan janganlah kalian merajalela di muka bumi membuat kerusakan. (Surat Al-Araaf ayat 73-74).
Pada ayat lain mereka disebut Ashabul-Hijri (penduduk kota Al-Hijr): Dan sesungguhnya penduduk (kota) Al-Hijr telah mendustakan
para rasul, dan Kami telah mendatangkan kepada mereka (tanda-tanda) kekuasaan Kami, tetapi mereka selalu berpaling darinya. Dan
mereka memahat rumah-rumah dari gunung batu (yang didiami) dengan aman. (Surat Al-Hijr ayat 80-82).
Kaum Tsamud adalah kaum yang mengingkari ajaran Nabi Shalih, bahkan mereka menyembelih unta betina yang merupakan mujizat
Nabi Shalih, lalu menantang kedatangan adzab buat mereka.
Tantangan itu dijawab Allah dengan menimpakan benca gempa atas mereka. Karena itu mereka ditimpa gempa, maka jadilah mereka
mayat-mayat yang bergelimpangan di tempat tinggal mereka. (Surat Al-Araaf ayat 78).
Pada ayat lain dikatakan, Allah juga mengirimkan bencana petir yang dahsyat: Dan adapun kaum Tsamud maka mereka telah Kami beri
petunjuk tetapi mereka lebih menyukai buta (kesesatan) dari petunjuk itu, maka mereka disambar petir adzab yang menghinakan
disebabkan apa yang telah mereka kerjakan. (Surat Fushilat ayat 17)
Demikian dahsyatnya bencana yang Allah timpakan itu sehingga tiada seorang pun kaum Tsamud yang tersisa. Mereka punah: Dan
kaum Tsamud, maka tidak seorang pun yang ditinggalkan-Nya (hidup). (Surat An-Najm ayat 51). Sehingga, kata Allah dalam AlQuran, seolah-olah kaum Tsamud tidak pernah ada di muka bumi ini: Seolah-olah mereka belum pernah berdiam di tempat itu. Ingatlah,
sesungguhnya kaum Tsamud mengingkari Rabb mereka. Ingatlah, kebinasaanlah bagi kaum Tsamud. (Surat Huud ayat 68)
Yang menakjubkan, meski petir yang Allah kirim itu memusnahkan seluruh kaum Tsamud namun bangunan hasil karya mereka tetap
dibiarkan utuh oleh-Nya. Maksudnya tak lain agar menjadi bukti bagi kita, kaum yang hidup sesudahnya, tentang keberadaan suatu
kaum ahli bangunan yang telah Allah binasakan karena kekafiran mereka. Dan (juga) kaum Aad dan Tsamud, dan sungguh telah
nyata bagi kamu (kehancuran mereka) dari (puing-puing) tempat tinggal mereka... (Surat Al-Ankabut ayat 38)
Kalau kita telaah isi Al-Quran ternyata tidak cuma kaum Tsamud yang punah dari muka bumi ini. Ada sejumlah kaum lain yang juga
telah Allah binasakan, sebagaimana Dia jelaskan pada Surat At-Taubah ayat 70: Belumkah datang kepada mereka berita penting
tentang orang-orang yang sebelum mereka, (yaitu) kaum Nuh, `Aad, Tsamud, kaum Ibrahim, penduduk Madyan, dan (penduduk) negerinegeri yang telah musnah? Telah datang kepada mereka rasul-rasul dengan membawa keterangan yang nyata; maka Allah tidaklah
sekali-kali menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri.
Bahkan di samping itu masih banyak lagi kaum atau bangsa yang telah Allah binasakan, meski tidak disebut namanya secara eskplisit

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/053.htm (1 of 2)1/17/2006 7:58:48 AM

Harun Yahya - Artikel - Bangsa-bangsa yang Dihancurkan Allah

dalam Al-Quran. Dan (Kami binasakan) kaum Ad dan Tsamud dan penduduk Rass dan banyak (lagi) generasi-generasi di antara
kaum-kaum tersebut. (Surat Al-Furqaan ayat 38)

Harun Yahya Internasional 2004.


Hak Cipta Terpelihara. Semua materi dapat disalin, dicetak dan disebarkan dengan mencantumkan sumber situs web
ini
info@harunyahya.com

file:///D|/ISLAM/ARTIKEL/HARUN%20YAHYA/053.htm (2 of 2)1/17/2006 7:58:48 AM

Anda mungkin juga menyukai